MAKALAH PPKN

28
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kenakalan remaja ini cenderung meningkat setiap tahunnya khususnya dalam penggunaan narkoba. Kepala BNN, Gories Mere manyebutkan bahwa survey yang telah dilakukan menujukkan prevalensi penggunaan narkotika di Indonesia pada tahun 2009 mencapai 3,6 juta orang. Sebanyak 1,99% diantaranya adalah penduduk berusia 10- 59 tahun. Ironisnya narkoba ini tidak hanya mengancam kalangan atas, kalangan bawah pun sudah jamak memakainya. Remaja sebagai pewaris bangsa kedepan haruslah terhindar dari narkoba. Mahasiswa, yang merupakan bagian dari remaja ini banyak yang terjerumus Narkoba. Akan sangat mengkhawatirkan jika Indonesia gagal dalam menanggulangi Narkoba secara efektif karena kemungkinan lahir sebuah generasi yang hilang tidak terelakan. Generasi muda yang merupakan cermin dari barisan reformasi tidak lagi peka terhadap fenomena sosial yang terjadi di sekelilingnya. Selain itu harkat dan martabat bangsa akan semakin rendah jika para pemimpinnya kelak merupakan generasi yang tadinya adalah generasi yang kurang berbudi pekerti, cepat putus asa dan tidak menghadapi tantangan zaman yang semakin berat. Menyikapi ancaman Narkoba ini banyak cara yang sudah

Transcript of MAKALAH PPKN

Page 1: MAKALAH PPKN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kenakalan remaja ini cenderung meningkat setiap tahunnya khususnya dalam

penggunaan narkoba. Kepala BNN, Gories Mere manyebutkan bahwa survey

yang telah dilakukan menujukkan prevalensi penggunaan narkotika di Indonesia

pada tahun 2009 mencapai 3,6 juta orang. Sebanyak 1,99% diantaranya adalah

penduduk berusia 10-59 tahun. Ironisnya narkoba ini tidak hanya mengancam

kalangan atas, kalangan bawah pun sudah jamak memakainya. Remaja sebagai

pewaris bangsa kedepan haruslah terhindar dari narkoba. Mahasiswa, yang

merupakan bagian dari remaja ini banyak yang terjerumus Narkoba. Akan sangat

mengkhawatirkan jika Indonesia gagal dalam menanggulangi Narkoba secara

efektif karena kemungkinan lahir sebuah generasi yang hilang tidak terelakan.

Generasi muda yang merupakan cermin dari barisan reformasi tidak lagi peka

terhadap fenomena sosial yang terjadi di sekelilingnya. Selain itu harkat dan

martabat bangsa akan semakin rendah jika para pemimpinnya kelak merupakan

generasi yang tadinya adalah generasi yang kurang berbudi pekerti, cepat putus

asa dan tidak menghadapi tantangan zaman yang semakin berat.

Menyikapi ancaman Narkoba ini banyak cara yang sudah dan terus dilakukan

baik penanggulangan secara preventif ( mencegah ) maupun represif ( penindakan

).

Makalah yang berjudul “Penyalahgunaan Narkoba di kalangan Mahasiswa

dalam pandangan Pendidikan Kewarganegaraan” ini kami tujukan kepada para

remaja, Mahasiswa, Pelajar ataupun pada Khalayak umum yang membaca

makalah ini agar bisa mengerti tentang bagaimana bahaya narkoba yang bisa

membuat kita lalai dalam hal apapun. Dengan harapan semoga makalah yang

sedemikian singkat ini bisa membantu dan menambah wawasan tentang

pengertian dan bahaya narkoba itu sendiri.

Page 2: MAKALAH PPKN

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari narkoba dan hubungannya dengan mahasiswa ?

2. Apa sebab mahasiswa memakai narkoba ?

3. Apakah dampak dari pemakaian narkoba itu ?

4. Apa alasan harus diberantasnya narkoba itu ?

5. Kasus apa yang terjadi ?

6. Bagaimana solusi yang dapat diberikan untuk menekan jumlah pemakai

narkoba di kalangan mahasiswa ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi narkoba dan hubungannya dengan mahasiswa.

2. Memahami sebab mahasiswa memakai narkoba.

3. Mengetahui dampak dari pemakaian narkoba tersebut.

4. Mengetahui alasan harus diberantasnya narkoba.

5. Mengetahui kasus yang terjadi pada mahasiswa.

6. Mencari solusi untuk menekan jumlah pemakai narkoba di kalangan

mahasiswa.

Page 3: MAKALAH PPKN

BAB II

KERANGKA KONSEP

NARKOBA di kalangan Mahasiswa

Definisi

Sebab pemakaian

Dampak penggunaan

Alasan diberantas

Kasus

Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi, jika masuk ke dalam tubuh manusiaMahasiswa dan Narkoba

Narkotika

PsikotropikaZat aditif lain

Posisi mahasiswa dalam klasifikasi strata Narkoba

a. Faktor dirib. Faktor lingkunganc. Faktor ketersediaan

narkoba

a. Dampak terhadap fisikb. Dampak terhadap emosic. Dampak terhadap

perilaku

Dampak tidak langsung narkoba yang disalahgunakan

Banyak mahasiswa yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba

Page 4: MAKALAH PPKN

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Definisi

3.1.1 Definisi Narkoba

Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti

perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia

baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain

sebagainya (Kurniawan, 2008). Narkoba dibagi dalam 3 jenis :1. Narkotika, 2.

Psikotropika, 3. Zat adiktif lainnya

1. Narkotika

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman

baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau

perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa

nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, atau ketagihan yang sangat berat.

(Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 1997).

Jenis narkotika di bagi atas 3 golongan :

a. Narkotika golongan I : adalah narkotika yang paling berbahaya, daya adiktif

sangat tinggimenyebabkan ketergantunggan. Tidak dapat digunakan untuk

kepentingan apapun, kecuali untuk penelitian atau ilmu pengetahuan.Contoh :

ganja, morphine, putauw adalah heroin tidak murni berupa bubuk.

b. Narkotika golongan II : adalah narkotika yang memilki daya adiktif kuat, tetapi

bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh :petidin dan turunannya,

benzetidin, betametadol.

c. Narkotika golongan III : adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan,

Solusia. Pendekatan agamab. Pendekatan psikologisc. Pendekatan Sosial

Page 5: MAKALAH PPKN

tetapi dapat bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh :codein dan

turunannya.

2. Psikotropika

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis, bukan narkotika

yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat

yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan prilaku, digunakan

untuk mengobati gangguan jiwa (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5

tahun 1997).

Jenis psikotropika dibagi atas 4 golongan :

a. Golongan I : adalah psikotropika dengan daya adiktif yang sangat kuat untuk

menyebabkan ketergantungan, belum diketahui manfaatnya untuk

pengobatan, dan sedang diteliti khasiatnya seperti esktasi (menthylendioxy

menthaphetamine dalam bentuk tablet atau kapsul), sabu-sabu (berbentuk

kristal berisi zat menthaphetamin).

b. Golongan II : adalah psikotropika dengan daya aktif yang kuat untuk

menyebabkan Sindroma ketergantungan serta berguna untuk pengobatan

dan penelitian. Contoh :ampetamin dan metapetamin.

c. Golongan III : adalah psikotropika dengan daya adiktif yang sedang berguna

untuk pengobatan dan penelitian. Contoh: lumubal, fleenitrazepam.

d. Golongan IV : adalah psikotropika dengan daya adiktif ringan berguna untuk

pengobatan dan penelitian. Contoh: nitra zepam, diazepam.

3. Zat Adiktif Lainnya

Zat adiktif lainnya adalah zat – zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat

menimbulkan ketergantungan pada pemakainya, diantaranya adalah :

a)  Rokok

Page 6: MAKALAH PPKN

b)  Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan

menimbulkan ketagihan.

c)  Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton,

cat, bensin yang bila dihirup akan dapat memabukkan.

3.1.1.1 Jenis dan Efek yang ditimbulkan oleh Narkoba

1. Ganja/ Mariyuana/ Kanabis

Tanaman perdu dengan daun menyerupai daun singkong dan berbulu

halus, jumlah jarinya selalu ganjil, yaitu 5,7,9.Cara penyalahgunaannya adalah

dengan mengeringkan dan dicampur dengan tembakau rokok atau langsung

dijadikan rokok lalu dibakar dan dihisap.bahan yang digunakan dapat berupa

daun, biji maupun bunga. Dibeberapa daerah Indonesia yaitu di Aceh, Sumatera

Utara, Sumatera Selatan, pulau Jawa dan lain, akibat dari menggunakan adalah

berpariasi tergantung dari jumlah, jenis cannabis serta waktu cannabis dipakai.

Beberapa efek dapat termasuk euforia, santai, keringanan stres dan rasa sakit,

nafsu makan bertambah, perusakan pada kemampuan bergerak, kebingungan,

hilangnya konsentrasi serta motivasi berkurang..

2. Kokain

Adalah tanaman perdu mirip pohon kopi, buahnya yang matang berwarna

merah seperti biji kopi, kokain merupakan hasil sulinggan dari daun koka yang

memiliki zat yang sangat kuat, yang tumbuh di Amerika Tenggah dan Amerika

Selatan. Sedangkan kokainfreebase adalah kokain yang diproses untuk

menghilangkan kemurnian dan campurannya sehingga dapat dihisap dalam bentuk

kepingan kecil sebesar kismis. Salah satu bentuk populer dari kokain adalah crac,

kokain menimbulkan risiko tinggi terhadap pengembangan ketergantungan fisik

dan fisiologis, prilaku yang lazim selama dibawah pengaruh kokain dapat

termasuk hiperaktif, keriangan, dan bertenaga, ketajaman perhatian, percaya diri

dan kegiatan seksual yang meningkat. Pengguna juga dapat berprilaku tidak

berpendirian tetap, merasa tidak terkalahkan dan menjadi agresif dan suka

bertengkar.Kondisi yang dapat mematikan dapat terjadi dari kepekaan yang tinggi

Page 7: MAKALAH PPKN

terhadap kokain atau overdosis secara besar-besaran. Beberapa jam setelah

pemakaian terakhir, rasa pergolakan dan depresi dapat terjadi.

3. Opium

Adalah bunga dengan bentuk dan warna yang sangat indah, dari getah

bunga opiun dibuat candu (opiat), dahulu di Mesir dan Cina digunakan untuk

pengobatan, menghilangkan rasa sakit tentara yang terluka akibat perang dan

berburu, opium banyak tumbuh didaerah “ segi tiga emas” Burma, Kamboja,

Thailand dan segitiga emas Asia Tengah, Afganistan, Iran dan Pakistan.

Penggunaan jangka panjang mengakibatkan penurunan dalam kemampuan mental

dan fisik, serta kehilangan nafsu makan dan berat badan.

4. Alkohol

Adalah zat aktif yang terdapat dari berbagai jenis minuman

keras.merupakan zat yang mengandung etanol yang berfungsi memperlambat

kerja sistem saraf pusat, memperlambat refleks motorik, menekan pernafasan,

denyut jantung dan mengganggu penalaran dan penilaian. Meskipun demikian

apabila digunakan pada dosis rendah alkohol justru membuat tubuh merasa segar

(bersifat merangsang).

Minuman ini terbagi dalam 3 golongan, yaitu

a. Golongan A : yaitu berbagai minuman keras yang mengandung kadar alkohol

antara 1% s/d 5%. Contoh minuman keras adalah : bir, greensand, dan

lain-lain

b. Golongan B : yaitu berbagai jenis minuman keras yang mengandung kadar

alkohol antara 5% s/d 20 %. Contohnya adalah Anggur malaga, dan lain-

lain.

c. Golongan C : yaitu berbagai jenis minuman keras yang mengandung kadar

alkohol antara 29% s/d 50 %. Contoh adalah Brandy, Vodka, Wine, Drum,

Champagne, Wiski, dan lain- lain (Partodiharjo, 2008).

Page 8: MAKALAH PPKN

5. Amfetamin

Amfetamin pertama dibuat di Jerman pada akhir abad ke-19 tetapi baru

dipatenkan pada 1930-an. Pada 1940-an amfetamin mulai dipakai sebagai

terapeutik untuk berbagai macam kondisi medis seperti ayan, depresi dan untuk

anak yang hiperkinetik.Merupakan zat perangsang sintetik yang dapat berbentuk

tablet, kapsul serta bentuk lainnya yang digunakan untuk kepentingan

medis.Amfetamin tersedia dalam merk-merk umum dalam bentuk dexamphetamin

(dexedrine) dan pemoline (volisal). Efek amfetamin biasanya hilang setelah 3-6

jam dan pemakai dapat secara tiba-tiba menjadi lelah, suka marah, murung dan

tidak bisa konsentrasi, peningkatan kewaspadaan, peningkatan tenaga dan

kegiatan, mengurangi nafsu makan dan kepercayaan diri. Penggunaan jangka

panjang dapat mengakibatkan malnutrisi, kelelahan, depresi dan

psikosis.Kematian yang diakibatkan penggunaan obat perangsang jarang terjadi

tetapi lebih mungkin jika amfetamin disuntikkan.

6. Sedatif

Adalah merupakan zat yang dapat mengurangi berfungsinya sistem syaraf

pusat.Dapat menyebabkan koma, bahkan kematian jika melebihi takaran.

7. Ekstasi/ Dolphin/ Black Hear/ Gober/ Circle K.

Sering digunakan sebagai alat penghayal tanpa harus berhalusinasi.tablet

ini diproduksi khusus untuk disalahgunakan yaitu untuk mendapatkan rasa

gembira, hilang rasa sedih, tubuh terasa fit dan segar. Dari kasus-kasus yang ada

memperlihatkan bahwa ekstasi dapat memperlemah reaksi daya tahan tubuh, ada

pengaruh terhadap perubahan menstruasi, termasuk ketidak teraturan menstruasi

dan jumlah yang lebih banyak atau amenorhoe (tidak haid).Ekstasi merusak otak

dan memperlemah daya ingat.Ekstasi merusak mekanisme di dalam otak yang

mengatur daya belajar dan berpikir dengan cepat.Terbukti dapat menyebabkan

kerusakan jantung dan hati.Pemakai teratur telah mengakui adanya depresi berat

dan telah ada kasus-kasus gangguan kejiwaan (Partodiharjo, 2008).

8. Shabu-shabu

Page 9: MAKALAH PPKN

Merupakan kombinasi baru yang sedang laris, berbentuk bubuk mengkilat

seperti garam dapur, shabu berisi metapetamin yang dicampur dengan berbagai

psikotropika. Pemakai yang kronis akan tampak kurus, mata merah, malas mandi,

emosi labil, dan loyo. Beberapa kasus menunjukkan dampak shabu-shabu yaitu

menyebabkan orang menjadi ganas, serta meningkatkan kepercayaan diri yang

tinggi berbuntut tingkah laku yang brutal (Nasution, 2004).

9. Kafein

Merupakan zat perangsang yang dapat ditemukan dalam obat generik,

kopi, teh, coklat atau makanan bersoda.

10. Tembakau

Merupakan daun–daunan pohon tembakau yang dikeringkan dan pada

umunya diproduksi dalam bentuk rokok.Nikotin, terdapat ditembakau, adalah

salah satu zat yangpaling adiktif yang dikenal.Nikotin adalah perangsang susunan

saraf pusat (SSP) yang mengganggu keseimbangan neuropemancar.menyebabkan

penyempitan pembuluh darah, peningkatan denyut jantung dan tekanan darah,

nafsu makan berkurang, menimbulkan emfisema ringan, sebagian menghilangkan

perasaan cita rasa dan penciuman serta memerihkan paru. Penggunaan tembakau

jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru, jantung dan

pembuluh darah, dan menyebabkan kanker.

3.1.2 Hubungan mahasiswa dengan narkoba

Memang tidak dapat kita pungkiri bahwa pilar mahasiswalah yang sukses

menjemput bola emas yang digulirkan di era reformasi dengan mengalirkan

nurani rakyat serta menghembuskan nafas segar di seluruh nusantara. Pilar ini

mampu mengangkat semua yang terpuruk dan menjadikannya sebuah energi baru

dalam semua sendi kehidupan bermasyarakat.Mahasiswa pun mendapat sambutan

hangat dan simpati dari seluruh rakyat, dan bangsa ini pun masuk tercatat dalam

sederetan bangsa-bangsa yang maju dan beradab di era reformasi.

Page 10: MAKALAH PPKN

Akan tetapi, jeda yang dialami dalam menikmati hasil perjuangannya

belum tuntas, keburu pil pahit di telannya. Nilai setitik, rusak susu sebelanga;

Panas setahun dihapuskan hujan sehari, atau siapa makan nangka, yang lain kena

getahnya. Mungkin ungkapan-ungkapan ini bisa dialamatkan kepada pilar ini,

dengan asumsi bahwa ditengah rimbunnya gerakan sosial mahasiswa, ada sekian

mahasiswa yang terhanyut dalam layanan NARKOBA (Narkotika, dan Obat

Terlarang). Apakah yang terlarut dalam larutan NAKOBA adalah betul-betul

mahasiswa dengan identitas KPM (Kartu Pengenal Mahsiswa) yang jelas, atau

mahasiswa gadungan yang demi kepentingan politik tertentu, menyangkut

popularitas institusi pendidikan, kelompok (komunitas) dan individu sebagai insan

kampus. Pada level ini sulit untuk diprediksi siapa mahasiswa yang sebenar

terlibat dalam skandal NARKOBA ini. Ketika popularitas dan akreditasi institusi

tertentu yang unggul, kadang membuat pihak lain kebakaran jenggot untuk

terlibat dalam proses pemberian label atau Stigma "Mahasiswa NARKOBA".

Belum lagi, ketika proyeksi dan promosi untuk mendapatkan pangkat atau jabatan

baru pada institusi tertentu, maka skenario penangkapan "Mahasiswa Narkoba"

pun dilakukan, dan skandal lainnya.

Walaupun, diakui bahwa satu dari antara sekian yang terlibat dalam

gerakan-gerakan moral mahasiwa itu sebagai pemilik, penadah, pengedar atau

pemakai.Sulit untuk kita pungkir bahwa hal ini benar terjadi. Tetapi, apakah ini

menjadi ukuran untuk memberi label "Mahasiswa NARKOBA"? Di manakah

posisi mahasiswa dalam klasifikasi strata Narkoba dewasa ini? Apakah sebagai

pengedar, pemakai, pemilik, atau penadah. Di satu pihak, mahasiswa tidak

bekerja. Ia sepenuhnya hidup dari keringat orang tua, saudara, orang lain, atau

orang tua asuh yang setiap saat menggajinya ala seorang pegawai negeri atau

pegawai swasta. Di pihak lain, mahasiswa juga tidak memegang lesensi terhadap

penyuplai biaya hidup selama berpredikat sebagai mahasiwa, sehingga kadang-

kadang mencoba-coba segala sesuatu termasuk "NARKOBA".

Mahasiswa bukanlah apa-apa, dia hanya bagian dari kehidupan sosial yang

tergabung dalam kumpulan anak-anak terdidik dari berbagai golongan pendapatan

orang tua yang berbeda. Posisi mahasiswa belum bisa ditentukan dan tidak tahu

Page 11: MAKALAH PPKN

kapan akan berakhir, karena mereka belum memasuki kehidupan ekonomi yang

sesungguhnya sebagai proses akhir dari belajar. Kedudukan yang mengambang itu

membuat mahasiswa menjadi sasaran empuk bagi semua pihak yang memiliki

kepentingan dengan penyedia jasa layanan NARKOBA, baik sebagai pemilik,

penadah, pengedar atau pemakai. Beragam pendapat yang akan muncul bila

melihat kehidupan kaum terpelajar seperti ini. Pilar mahasiswa yang getol

mengkritisi berbagai fenomena yang timbul disekitarnya, kadang-kadang terbuai

oleh penyedia jasa layanan NARKOBA. Organisasi mahasiswa ini sering impoten

ketika berurusan dengan persoalan-persoalan seperti ini. Ketika bergerak maju,

berhadapan dengan sesama aktivis mahasiswa, ketika bergerak mundur

berhadapan dengan sesama aktivis dan masyarakat. Harus diakui bahwa dunia

kampus bukanlah sebuah industri jasa yang menyediakan mahasiswanya sebagai

pemilik, penadah, pengedar atau pemakai, namun rantai layanan NARKOBA ini

telah masuk dan merajut dalam sendi-sendi pendidikan.

Pilar mahasiswa harus mengkritisi tanpa ampun sikap tiap pribadi

mahasiswa yang enggan menggabungkan diri dengan gerakannya lagi. Pilar

mahasiswa harus menggunakan segala macam cara yang dikuasainya untuk

memohon pengertian atau mengungkapkan peringatan-peringatan keras-lunak,

tajam-lembut, agar pemahaman itu dapat menancap dalam-dalam di kepala dan

hati mahasiswa bahwa hanya ada satu tekad "Berantas NARKOBA". Pilar

mahasiswa harus sanggup mengangkat semua persoalan menyangkut kepentingan

rakyat secara umum dan harus terus diperkenalkan kepada kelompok mahasiswa

di dalam kampus. Mahasiswa juga haruslah menjadi kelompok yang terdepan

mempropagandakan dan melancarkan aksi-aksi massa pada setiap kesempatan,

walau sekecil apapun, yang dapat dipergunakan untuk menunjukkan watak sejati

dalam membendung bandar-bandar NARKOBA. Dan harus pula menjadi yang

pertama untuk mempromosikan bahwa "Kampus Bebas Narkoba" kepada gerakan

mahasiswa di kampus-kampus lain, dan mendorong terbentuknya satu penyatuan

konsep di tingkatan yang lebih luas. Singkat kata, mahasiswa haruslah menjadi

pelopor sejati dalam memberantas NARKOBA, dan bukan hanya sebagai

penonton tanda kutip "pemilik, penadah, pengedar atau pemakai".

Page 12: MAKALAH PPKN

3.2 Sebab pemakaian narkoba

Penyalahgunaan narkoba merupakan suatu pola penggunaan yang bersifat

patologik dan harus menjadi perhatian segenap pihak.Meskipun sudah terdapat

banyak informasi yang menyatakan dampak negatif yang ditimbulkan oleh

penyalahgunaan dalam mengkonsumsi narkoba, tapi hal ini belum member angka

yang cukup signifikan dalam mengurangi tingkat penyalahgunaan narkoba.Setiap

orang yang menyalahgunakan zat-zat terlarang pasti memiliki alas an mereka

masing-masing sehingga mereka dapat terjebak masuk kedalam perangkap

narkotika, narkoba atau zat adiktif. Berikut di bawah ini adalah 3 faktor (alasan)

yang dapat dikatakan sebagai pemicu seseorang dalam penyalahgunakan narkoba.

Ketiga faktor tersebut adalah faktor diri, faktor lingkungan, dan faktor kesediaan

narkoba itu sendiri.

1.Faktor Diri

a. Keingintahuan yang besar untuk mencoba, tanpa sadar atau berfikir

panjang tentang akibatnya di kemudian hari.

b. Keinginan untuk mencoba-coba kerena penasaran.

c. Keinginan untuk bersenang-senang.

d. Keinginan untuk dapat diterima dalam satu kelompok (komunitas) atau

lingkungan tertentu.

e. Workaholic agar terus beraktivitas maka menggunakan stimulant

(perangsang).

f. Lari dari masalah, kebosanan, atau kegetiran hidup.

g. Mengalami kelelahan dan menurunya semangat belajar.

h. Menderita kecemasan dan kegetiran.

i. Kecanduan merokok dan minuman keras. Dua hal ini merupakan gerbang

kearah penyalahgunaan narkoba.

j. Karena ingin menghibur diri dan menikmati hidup sepuas-puasnya.

k. Upaya untuk menurunkan berat badan atau kegemukan dengan

menggunakan obat penghilang rasa lapar yang berlebihan.

Page 13: MAKALAH PPKN

l. Merasa tidak dapat perhatian, tidak diterima atau tidak disayangi, dalam

lingkungan keluarga atau lingkungan pergaulan.

m. Ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan.

n. Ketidaktahuan tentang dampak dan bahaya penyalahgunaan narkoba.

o. Pengertian yang salah bahwa mencoba narkoba sekali-kali tidak akan

menimbulkan masalah.

p. Tidak mampu atau tidak berani menghadapi tekanan dari lingkungan atau

kelompok pergaulan untuk menggunakan narkoba.

q. Tidak dapat atau tidak mampu berkata TIDAK pada narkoba.

2.Faktor Lingkungan

a. Keluarga bermasalah atau broken home.

b. Ayah, ibu atau keduanya atau saudara menjadi pengguna atau penyalah

guna atau bahkan pengedar gelap narkoba.

c. Lingkungan pergaulan atau komunitas yang salah satu atau beberapa atau

bahkan semua anggotanya menjadi penyalahguna atau pengedar gelap

narkoba.

d. Sering berkunjung ketempat hiburan (café, diskotik, karaoke, dll.).

e. Mempunyai banyak waktu luang, putus sekolah atau menganggur.

f. Lingkungan keluarga yang kurang / tidak harmonis.

g. Lingkungan keluarga di mana tidak ada kasihsayang, komunikasi,

keterbukaan, perhatian, dan saling menghargai di antara anggotanya.

h. Orang tua yang otoriter.

i. Orang tua / keluarga yang permisif, tidak acuh, serba boleh, kurang / tanpa

pengawasan.

j. Orang tua/keluarga yang super sibuk mencari uang / di luar rumah.

k. Lingkungan sosial yang penuh persaingan dan ketidakpastian.

l. Kehidupan perkotaan yang hiruk pikuk, orang tidak dikenal secara pribadi,

tidak ada hubungan primer, ketidak acuan, hilangnya pengawasan social

dari masyarakat, kemacetan lalulintas, kekumuhan, pelayanan publik yang

buruk, dan tingginya tingkat kriminalitas.

m. Kemiskinan, pengangguran, putus sekolah, dan keterlantaran.

Page 14: MAKALAH PPKN

3.Faktor ketersediaan narkoba.

Narkoba itu sendiri menjadi factor pendorong bagi seseorang untuk

memakai narkoba karena :

a. Narkoba semakin mudah didapat dan dibeli.

b. Harga narkoba semakin murah dan dijangkau oleh daya beli masyarakat.

c. Narkoba semakin beragam dalam jenis, cara pemakaian, dan bentuk

kemasan.

d. Modus Operan di tindak pidana narkoba makin sulit diungkap aparat

hukum.

e. Masih banyak laboratorium gelap narkoba yang belum terungkap.

f. Sulit terungkapnya kejahatan komputer dan pencucian uang yang bias

membantu bisnis perdagangan gelap narkoba.

g. Semakin mudahnya akses internet yang memberikan informasi pembuatan

narkoba.

h. Bisnis narkoba menjanjikan keuntugan yang besar.

i. Perdagangan narkoba dikendalikan oleh sindikat yang kuat dan

professional. Bahan dasar narkoba (prekursor) beredar bebas di

masyarakat. (2009, BNN RI)

3.3 Dampak pemakaian narkoba

Narkoba jika disalahgunakan memang sangatlah berbahaya bagi manusia.

Narkoba bisa merusak kesehatan manusia baik secara fisik, emosi, maupun

perilaku pemakainya.

1. Dampak narkoba terhadap fisik

Pemakai narkoba akan mengalami gangguan-gangguan fisik sebagai berikut:

a. Berat badannya akan turun secara drastis.

b. Matanya akan terlihat cekung dan merah.

c. Mukanya pucat.

d. Bibirnya menjadi kehitam-hitaman.

Page 15: MAKALAH PPKN

e. Tangannya dipenuhi bintik-bintik merah.

f. Buang air besar dan kecil kurang lancar.

g. Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas.

2. Dampak narkoba terhadap emosi

Pemakai narkoba akan mengalami perubahan emosi sebagai berikut:

a. Sangat sensitif dan mudah bosan.

b. Jika ditegur atau dimarahi, pemakai akan menunjukkan sikap

membangkang.

c. Emosinya tidak stabil.

d. Kehilangan nafsu makan.

3. Dampak narkoba terhadap perilaku

Pemakai narkoba akan menunjukkan perilaku negatif sebagai berikut:

a. Malas

b. Sering melupakan tanggung jawab

c. Jarang mengerjakan tugas-tugas rutinnya

d. Menunjukan sikap tidak peduli

e. Menjauh dari keluarga

f. Mencuri uang di rumah, sekolah, ataupun tempat pekerjaan

g. Menggadaikan barang-barang berharga di rumah

h. Sering menyendiri

i. Menghabiskan waktu ditempat-tempat sepi dan gelap, seperti di kamar

tidur, kloset, gudang, atau kamar mandi

j. Takut akan air

k. Batuk dan pilek berkepanjangan

l. Bersikap manipulative

m. Sering berbohong dan ingkar janji dengan berbagai macam alas an

n. Sering menguap

o. Mengaluarkan keringat berlebihan

Page 16: MAKALAH PPKN

p. Sering mengalami mimpi buruk

q. Mengalami nyeri kepala

r. Mengalami nyeri/ngilu di sendi-sendi tubuhnya

Oleh karena itu perlu dilakukan pemberantasan narkoba dikalangan

masyarakat, untuk mencegah semakin banyaknya korban penyalahgunaan narkoba

di Indonesia.

3.4 Alasan diberantasnya narkoba

Meskipun terkadang beberapa jenis obat masih dipakai dalam

dunia kedokteran, namun hanya diberikan bagi pasien-pasien tertentu, bukan

untuk dikonsumsi secara umum dan bebas oleh masyarakat. Oleh karena itu obat

dan narkotik yang disalahgunakan dapat menimbulkan berbagai akibat yang

beraneka ragam yang menjadi alasan kuat mengapa narkoba harus diberantas.

Dampak tidak langsung narkoba yang disalahgunakan :

1. Akan banyak uang yang dibutuhkan untuk penyembuhan dan perawatan

kesehatan pecandu jika tubuhnya rusak digerogoti zat beracun.

2. Dikucilkan dalam masyarakat dan pergaulan orang baik-baik. Selain itu

biasanya tukang candu narkoba akan bersikap anti sosial.

3. Keluarga akan malu besar karena punya anggota keluarga yang memakai zat

terlarang.

4. Kesempatan belajar hilang dan mungkin dapat dikeluarkan dari sekolah atau

perguruan tinggi alias DO / drop out.

5. Tidak dipercaya lagi oleh orang lain karena umumnya pecandu narkoba akan

gemar berbohong dan melakukan tindak kriminal.

6. Dosa akan terus bertambah karena lupa akan kewajiban Tuhan serta menjalani

Page 17: MAKALAH PPKN

kehidupan yang dilarang oleh ajaran agamanya.

7. Bisa dijebloskan ke dalam tembok derita / penjara yang sangat menyiksa lahir

batin.

Biasanya setelah seorang pecandu sembuh dan sudah sadar dari mimpi-

mimpinya maka ia baru akan menyesali semua perbuatannya yang bodoh dan

banyak waktu serta kesempatan yang hilang tanpa disadarinya. Terlebih jika

sadarnya ketika berada di penjara. Segala caci-maki dan kutukan akan dilontarkan

kepada benda haram tersebut, namun semua telah terlambat dan berakhir tanpa

bisa berbuat apa-apa. Apalagi jika hal ini dialami oleh mahasiswa, narkoba akan

berpengaruh buruk pada masa depannya kelak.

3.5 Kasus

Saat ini kasus narkoba sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Kasus

narkoba tersebut banyak diberitakan di media cetak maupun elektronik sehingga

hal tersebut menjadi hal yang ‘biasa’. Kasus-kasus yang diberitakan pun hanya

sebagian kecil dari kasus narkoba yang ada. Masih banyak pemakai atau pengedar

yang tidak tercium oleh media dan pihak yang berwenang. Hal yang disayangkan

adalah sebagian besar penggunanya adalah remaja. Remaja masih kurang bisa

mengontrol dirinya dari godaan godaan yang membawa mereka melakukan hal-

hal negatif. Hal ini karena beberapa faktor yaitu pertama, hilangnya makna

hidup. Para pelajar seringkali menderita perasaan khawatir, takut dan cemas yang

tak beralasan. Selain itu mereka ingin selalu dianggap eksis dan tidak ingin

terisolasi dari pergaulan sehingga seringkali mengikuti gaya hidup lingkungan

tempat mereka bergaul yang kurang baik. Hal ini menyebabkan hilangnya jati diri

mereka yang sesungguhnya. Kedua, kurangnya komunikasi, baik di dalam

keluarga, maupun di tengah masyarakat sekitar. Hal ini jika dibiarkan berlarut-

larut berdampak buruk bagi perkembangan mental dan jiwa. Ketiga, munculnya

rasa bosan menjalani hidup. Pada akhirnya, rasa bosan ini membawa mereka

Page 18: MAKALAH PPKN

untuk lari dari kenyataan hidup yang dihadapinya lalu memilih jalur alternatif

untuk mendapat kesenangan dan kenikmatan semu.

Mahasiswa, yang seharusnya menjadi contoh bagi generasi penerus

bangsa, justru akhir akhir ini banyak yang terlibat dalam pemakaian narkoba.

Mestinya hal ini tidak terjadi, karena pada tahap ini akan terbentuk jati diri

mereka yang sesungguhnya. Jika pada mahasiswa saja sudah terjadi jati diri yang

buruk, maka tidak menutup kemungkinan ini juga akan berpengaruh kepada moral

dan jati diri bangsa.

3.6 Solusi

Adapun solusi yang dapat dilakukan terhadap pengguna narkoba antara

lain pendekatan agama, psikologis, dan sosial.

Melalui pendekatan agama, diharapkan ajaran agama tersebut dapat

menyadarkan jiwa si pengguna narkoba tersebut bahwa hal yang mereka lakukan

dapat merusak dirinya sendiri dan merusak moral bangsa, sehingga pengguna

tersebut dapat kembali ke jalan yang benar.

Kedua, melalui pendekatan psikologis diharapkan mereka dapat

menanamkan kesadaran dalam diri mereka dengan cara memberitahukan dampak

buruk dari narkoba bagi dirinya dan masyarakat. Pendekatan psikologis ini

dilakukan dengan mengetahui latar belakang kepribadian mereka sehingga

mampu mengembalikan mereka ke jalan yang benar.

Ketiga, melalui pendekatan sosial. Hal ini dilakukan dengan cara

keluarga, sahabat, orang terdekat dari si pengguna untuk menyadarkan bahwa

mereka ini masih menyayangi dan peduli dengan orang tersebut dan orang

tersebut merupakan bagian penting dari kehidupan mereka. Masyarakat di

lingkungan sekitar juga perlu memotivasi si pengguna untuk keluar dari perbuatan

tersebut, bukan malah menghakimi dan menjauhi mereka karena mereka

melakukan hal itu karena kurangnya kepedulian diri terhadap lingkungan, begitu

juga sebaliknya. Melaui pendekatan-pendekatan tersebut diharapkan mereka

menemukan jati diri mereka sebagai bangsa Indonesia yang bermoral baik dan

Page 19: MAKALAH PPKN

berakhlak mulia sehingga tidak ada lagi penerus bangsa yang terjerumus dalam

dunia gelap dari narkoba.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran