Modul ppkn

21
BAB I Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik Penyelenggaraan Pemerintahan Negara A. Sistem Pembagian kekuasaan Negara Sebuah Negara harus memiliki tata pemerintahan yang baik (good governance) agar tercipta hubungan yang harmonis antar komponen negara. Oleh karena itu harus ada pembagian kekuasaan. Menurut John Locke, kekuasaan Negara terdiri dari beberapa bagian : 1. Legislatif, yaitu badan yang bertugas membentuk undang-undang. 2. Eksekutif, yaitu badan yang bertugas melaksanakan undang-undang. 3. Yudikatif, yaitu badan yang bertugas mengawasi pelaksanaan undang-undang, memeriksa, dan mengadilinya. Pada hakikatnya pembagian kekuasaan dibagi menjadi dua cara yaitu, 1. Secara vertikal, pembagian kekuasaan ini berkaitan dengan pembagian kekuasaan menurut tingkatannya. Contohnya adalah hubungan antara pemerintah Pusat dan Daerah 2. Secara horizontal, pembagian kekuasaan ini lebih menitikberatkan pada fungsi masing-masing bagian pemerintahan. Contohnya adalah fungsi legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

Transcript of Modul ppkn

Page 1: Modul ppkn

Legistatif Eksekutif Yudikatif

UNDANG-UNDANG DASAR 1945

BPK MPR

DPD DPR

PRESIDEN

WAPRES

KEHAKIMA

MK MA KY

BAB I

Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik Penyelenggaraan Pemerintahan Negara

A. Sistem Pembagian kekuasaan NegaraSebuah Negara harus memiliki tata pemerintahan yang baik (good

governance) agar tercipta hubungan yang harmonis antar komponen

negara. Oleh karena itu harus ada pembagian kekuasaan. Menurut John

Locke, kekuasaan Negara terdiri dari beberapa bagian :

1. Legislatif, yaitu badan yang bertugas membentuk undang-undang.

2. Eksekutif, yaitu badan yang bertugas melaksanakan undang-undang.

3. Yudikatif, yaitu badan yang bertugas mengawasi pelaksanaan

undang-undang, memeriksa, dan mengadilinya.

Pada hakikatnya pembagian kekuasaan dibagi menjadi dua cara

yaitu,

1. Secara vertikal, pembagian kekuasaan ini berkaitan dengan

pembagian kekuasaan menurut tingkatannya. Contohnya adalah

hubungan antara pemerintah Pusat dan Daerah

2. Secara horizontal, pembagian kekuasaan ini lebih menitikberatkan

pada fungsi masing-masing bagian pemerintahan. Contohnya adalah

fungsi legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

Menurut UUD 1945, pembagian kekuasaan di Indonesia diinspirasi

oleh konsep trias politika tetapi tidak menganut ajaran trias politika

secara penuh karena dalam UUD 1945 kekuasaan tidak diisahkan,

melainkan dibagi sesuai tugas pokok dan fungsinya serta terdapat

sinergi dan kerjasama di antara pemegang kekuasaan Negara tersebut.

UUD 1945 mengatur lembaga Negara yang terdiri dari :

Page 2: Modul ppkn

a. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)UUD 1945 menetakan bahwa untuk memeriksa pengelolaan dan

tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan satu Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) yang bebas dan mandiri. Berdasarkan

surat Penetapan Pemerintah No. 11/OEM tanggal 28 Desember 1946

tentang pembentukan Badan Pemeriksa Keuangan. BPK terbentuk

pada tanggal 1 Januari 1947.

Untuk menunjang tugasnya, BPK RI didukung dengan UU No.17

Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU No. 15 Tahun 2004

tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan

Negara, dan UU No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa

Keuangan.

BPK mempunyai 9 orang anggota, yang diresmikan oleh presiden.

Terdiri atas seorang ketua merangkap anggota, seorang wakil ketua

merangkap anggota, dan 7 orang anggota;

Anggota BPK memegang jabatan selama 5 tahun dan

sesudahnya dapat dipilih kembali untuk 1 kali masa jabatan, dan BPK

memberitahukan DPR dengan tembusan kepada presiden tentang

akan berakhirnya masa jabatan anggota BPK paling lambat 6 bulan

sebelum berakhirnya masa jabatan anggota tersebut.

Tugas BPK antara lain sebagai berikut.

1. Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangn Negara yang

dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga

Negara lainnya, Bank Indonesia, badan usaha milik Negara, badan

layanan umum, badan usaha milik daerah, dan lembaga atau badan

lain yang mengelola keuangan Negara.

2. Pemeriksaan BPK mencakup pemeriksaan keuangan, pemeriksaan

kinerja, dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu.

3. BPK menyerahkan hasil pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung

jawab keuangan Negara DPR, DPD, dan DPRD sesuai dengan

kewenangannya.

4. BPK menyerahkan pula hasil pemeriksaan secara tertulis kepada

presiden, gubernur, bupati/wali kota sesuai dengan kewenangannya.

Page 3: Modul ppkn

5. Tindak lanjut hasil pemeriksaan diberitahukan secara tertulis oleh

presiden, gubernur, bupati/wali kota kepada BPK.

6. Apabila dalam pemeriksaan ditemukan unsure pidana, BPK

melaporkan hal tersebut kepada instansi yang berwenang sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan paling lama 1

bulan sejak diketahui adanya unsure pidana tersebut.

7. BPK memantau pelaksanaan tidak lanjut hasil pemeriksaan yang

dilakukan oleh pejabat, dan hasilnya diberitahukan secara tertulis

kepada DPR, DPD, dan DPRD, serta pemerintah.

b. Majlis Permusyawaratan Rakyat (MPR)Majlis Permusyawaratan Rakyat (MPR) adalah salah satu

lembaga Negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. MPR

bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibu kota negara

seperti yang diatur dalam pasal 2 ayat (2) UUD 1945. Namun, jika

diperlukan MPR dapat bersidang lebih dari sekali dalam lima tahun

dengan mengadakan sidang istimewa.

Menurut UU No. 22 Tahun 2003 tentang susunan dan

keanggotaan MPR adalah

1. MPR terdiri atas anggota DPR dan DPD yang dipilih melalui

pemilu

2. Keanggotaan MPR diresmikan oleh keputusan presiden

3. Masa jabatan MPR adalah lima tahun dan berakhir bersamaan

pada saat anggota MPR yang baru mengucapkan sumpah/janji.

Tugas dan wewenang MPR adalah

1. Mengubah dan menetapkan UUD

2. Melantik presiden dan wakil presiden dalam sidang paripurna

3. Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan Mahkamah

Konstitusi untuk memberhentikan presiden dan/atau wakil

presiden

4. Melantik wakil presiden menjadi presiden apabila presiden

mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat

melaksanakan kewajibannya

Page 4: Modul ppkn

5. Memilih wakil presiden dari dua calon yang diajukan presiden

apabila terjadi kekosongn jabatan wakil presiden dalam masa

jabatannya selambat-lambatnya dalam waktu enam puluh hari

6. Memilih presiden dan wakil presiden apabila keduanya

berhenti secara bersamaan dalam masa jabatannya

7. Menetapkan peraturan dan kode etik MPR

c. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)DPR adalah lembaga Perwakilan Negara yang keduduannya kuat

karena dewan ini tidak bias dibubarkan oleh presiden. berdasarkan

undang-undang No. 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan

keanggotaan DPR adalah

1. DPR terdiri dari anggota partai politik peserta pemilu

2. Anggota DPR berjumlah lima ratus lima puluh orang

3. Keanggotaan DPR diresmikan dengan keputusan presiden

4. Anggota DPR berdomisili di ibu kota Negara RI

5. Masa jabatan anggota DPR adalah lima tahun dan berakhir

bersamaan pada saat anggota MPR yang baru mengucapkan

sumpah/janji.

Fungsi DPR berdasarkan UU No. 23 Tahun 2003 adalah legislasi,

anggaran, dan pengawasan.

Tugas dan wewenang DPR adalah

1. Membentuk undang-undang yang dibahas dengan presiden untuk

mendapat persetujuan bersama

2. Membahas dan memberikan persetujuan peraturan pemerintah

pengganti undang-undang

3. Menerima dan membahas usulan RUU yang diajukan oleh DPD

yang berkaitan dengan bidang tertentu

4. Menetapkan APBN bersama presiden dengan memperhatikan

pertimbangan DPD

5. Melaksanakan pengawasan terhadap elaksanaan undang-

undang, APBN, serta kebijakan pemerintah

Page 5: Modul ppkn

6. Memilih anggota BPK dengan memperhatikan pertimbangan DPD

7. Membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas

pertanggungjawaban keuangan Negara oleh BPK

8. Memberikan persetujuan kepada presiden atas pengangkatan dan

pemberhentian anggota Komosi Yudisial

9. Memberikan persetujuan calon hakim agung yang diusulkan KY

10. Memilih tiga calon anggota hakim konstitusi dan mengajukannya

kepada presiden

11. Memberikan pertimbangan kepada presiden untuk mengangkat

duta, menerima penempatan duta Negara lain, dan memberikan

pertimbangan dalam pemberian amnesty dan abolisi

12. Memberikan persetujuan kepada presiden untuk menyatakan

perang, membuat perdamaian, dan perjanjian dengan Negara lain,

serta membuat perjanjian internasional lainnya yang menimbulkan

akibat yang luas dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang

terbkait dengan beban keuangan Negara dan/atau pembentukan

undang-undang

13. Menyerap, menghimpun, menampung, dan menindaklanjuti

aspirasi rakyat

14. Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang ditetapkan

dalam undang-undang

Adapun hak-hak DPR mencakup

1. Hak inisiatif, yaitu hak DPR untuk mengajukan RUU (pasal 21)

2. Hak Angket, yaitu hak DPR untuk mengadakan penyelidikan

atas suatu kebijakan presiden/pemerintah

3. Hak Budget, yaitu hak DPR untuk mengajukan anggaran

(RAPBN)

4. Hak Amandemen, yaitu hak DPR untuk menilai atau

mengadakan perubahan atas RUU

5. Hak Interpelasi, yaitu hak DPR untuk meminta keterangan

kepada presiden

6. Hak Petisi, yaitu hak DPR untuk mengajukan pertanyaan atas

kebijakan yang diambil pemerintah/presiden

Page 6: Modul ppkn

d. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)Dewan Perwakila Daerah (DPD) adalah salah satu lembaga

perwakilan rakyat bagian keanggotaan MPR, yang dipilih melalui

pemilu dari setiap provinsi. DPD bersidang sedikitnya sekali dalam

setahun.

Anggota DPD dari setiap provinsi terdiri sebanyak empat orang

dengan jumlah seluruhnya tidak lebih dari 1/3 dari jumlah anggota

DPR. Mengenai kepemimpinan, DPD dipimpin seorang ketua dan

sebanyak-banyaknya dua orang wakil ketua yang dipilih dari dan oleh

anggota DPD dalam sdang paripurna DPD.

Adapun fungsi DPD sebagai berikut :

1. Pengajuan usul, ikut dalam pembahasan dan memberikan

pertimbangan yang berkaitan dengan biodang legislasi tertentu

2. Pengawasan atas pelaksanaan undang-undang tertentu

e. PresidenBerdasarkan UUD 1945 pasal 4 Ayat (1) “Presiden RI merupakan

pemegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-undang Dasa”.

Ayat (2) “ dalam melakukan kewajibanny presiden dibantu oleh satu

orang wakil presiden”. Pasal 7 “ presiden dan wakil presiden

memegang jabatan selama lima tahun dan sesudahnya dapat dipilih

kembali dalam jabatan yang sama hanya untuk satu kali masa

jabatan”.

Tugas Pokok:

Pemegang kekuasaan eksekutif yang mencakup:

1. Kepala Pemerintahan(Bidang Eksekutif)

a. Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD 1945

(pasal 4 ayat 1)

b. Menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan

undang-undan sebagaimana mestinya (Pasal 5 ayat 2)

c. Membentuk dewan pertimbangan yang bertugas memberikan

nasihat dan pertimbangan kepada presiden (pasal 16)

d. Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri (pasal 17

ayat 2)

Page 7: Modul ppkn

(Bidang Legislatif)

a. Mengajukan RUU kepada DPR (pasal 5 ayat 1)

b. Bersama DPR menyetujui setiap RUU (pasal 20 ayat 2)

c. Mengesahkan RUU yang telah disetujui bersama dengan DPR

(pasal 20 ayat 4)

d. Menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti undang-

undang pasal 22 ayat 1)

(Bidang Yudikatif)

a. Memberi grasi dan rehabilitasi dengan pertimbangan MA

(pasal 11 ayat 1)

b. Member amnesti dan abolisi dengan memperhatikan

pertimbangan DPR (pasal 14 ayat 2)

2. Kepala Negaraa. Membuat perjanjian dengan Negara lain dengan persetujuan

DPR (pasal 11 ayat 1)

b. Mengangkat duta dan konsul (pasal 13 ayat 1)

c. Menerima duta dari Negara lain (pasal 13 ayat 1)

d. Member gelar, tanda jasa, tandan kehormatan dan lain-lain

(pasal 15)

3. Panglima tertinggia. Memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat,

Angkatan Laut, dan Angkatan Udara (pasal 10)

b. Menyatakan perang dan membuat perdamaian dengan

Negara lain dengan persetujuan DPR (pasal 11 ayat 1)

c. Menyatakan keadaan bahaya (pasal 12)

f. Mahkamah Agung (MA) Pasal 24 UUD 1945, menyatakan bahwa kekuasaan kehakiman

adalah kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan

guna menegakkan hukum dan keadilan. Kekuasaan kehakiman

dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang

berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan

Page 8: Modul ppkn

peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan

tata usaha, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi.

Tugas pokok:

a. Memeriksa dan memutuskan:

- Permohonan kasasi

- Sengketa tentang kewenangan mengadili

- Permohonan peninjauaan kembali putusan pengadilan yang

telah memperoleh kekuatan hukum tetap

b. Memutus permohonan kasasi terhadap putusan pengadilan

tingkat banding atau tingkat terakhir dari semua lingkungan

peradilan

Adapun susunan keanggotaan dan pimpinan MA adalah sebagai

berikut.

1. Susunan MA terdiri atas pimpinan, hakim anggota, panitera, dan

seorang sekretaris

2. Pimpinan dan hakim anggota MA adalah hakim agung

3. Jumlah hakim agung paling banyak 60 orang

4. Pimpinan MA terdiri atas seorang ketua, 2 wakil ketua, dan

beberapa orang ketua muda

5. Wakil ketua MA terdiri atas wakil ketua bidang yudisial dan non-

yudisial

6. Wakil ketua bidang yudisial membawahi ketua muda perdata,

ketua muda pidana, ketua muda agama, ketua muda militer, dan

ketua muda tata usaha negara

7. Wakil ketua bidang non-yudisial membawahi ketua muda

pembinaan dan ketua muda pengawasan

8. Masa jabatan ketua, wakil ketua, dan ketua muda MA dalah

selama lima tahun

g. Mahkamah Konstitusi (MK)Menurut UU No. 8 Tahun 2011 tentang perubahan atas UU No. 24

Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi, MK adalah salah satu

pelaku kekuasaan kehakiman sebagaimana dimaksud dalam UUD

1945 pasal 24 Ayat 2 dan pasal 24 C.

Page 9: Modul ppkn

Keanggotaan MK adalah sebagai berikut.

1. MK mempunyai 9 orang anggota hakim konstitusi yang ditetapkan

dengan keputusan presiden dengan masa jabata lima tahun dan

dapat dipilih kembali hanya untuk satu kali masa jabatan yang

sama

2. Susunan MK terdiri atas seorang ketua merangkap anggota,

seorang wakil ketua merangkap anggota, dan 7 orang anggota

hakim konstitusi

3. Ketua dan wakil ketua MK dipilih dari dan oleh anggota hakim

konstitusi untuk masa jabatan 2 tahun 6 bulan terhitung sejak

tanggal pengangkatan ketua dan wakilketua MK

4. Ketua dan wakil ketua MK dapat dipilih kembali dalam jabatan

yang sama untuk satu kali masa jabatan

Adapun wewenang MK adalah sebagai berikut.

1. Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya

bersifat final untuk:

- Menguji undang-undang terhadap UUD 1945

- Memutus sengketa kewenangan lembaga Negara yang

kewenangannya diberikan oleh UUD 1945

- Memutus pembubaran partai politik

- Memutus perselisihan tentang hasi pemilu

2. Wajib memberikan putusan atas pendapat DPR bahwa presiden

dan/atau3wakil presiden diduga telah melakukan pelanggaran

hokum berupa penghianatan terhadap Negara, korupsi,

penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela,

dan/atau tidak lagi memenuhi syarat sebagai presiden dan/atau

wakil presiden sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945.

h. Komisi Yudisial (KY)

Komisi Yudisial (KY) merupakan lembaga yang berperan

dalam proses seleksi hakim agung dan melakukan pengawasan

para hakim. Menurut UUD 1945 pasal 24B Ayat 1 bahwa komisi

Page 10: Modul ppkn

yudisial bersifat mandiri yang berwenang mengusulkan

pengangkatan hakim agung dan mempunyai wewenang lain

dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran

martabat, serta prilaku hakim.

Keanggotaan dan kepemimpinan KY adalah sebagai

berikut.

1. Anggota KY diangkat oleh presiden dengan persetujuan DPR,

dengan masa jabatan lima tahun dan sesudahnya dapat dipilih

kembali untuk satu kali masa jabatan yang sama

2. Pimpinan KY terdiiri atas seorang ketua dan seorang wakil

ketua yang merangkap anggota

3. KY mempunyai 7 orang anggota dari pejabat Negara yang

terdiri atas mantan hakim, praktisi hukum, akademisi hukum,

dan anggota masyarakat

4. Pimpinan KY dipilih dari dan oleh anggota KY

Sehubungan dengan pengusulan pengangkatan hakim

agung kepada DPR, KY mempunyai tugas melakukan

pendaftaran, seleksi, menetapkan calon hakim agung, dan

mengajukan calon hakim agung ke DPR. Untuk kepentingan

pelaksanaan kewenangan, KY bertugas mengajukan usul

penjatuhan sanksi terhadap hakim kepada pimpinan MA dan/atau

MK tergantung pada tingkat kesalahan yang dilakukan hakim. Usul

ini berupa teguran tertulis, pemberhentian sementara, dan

pemberhentian permanen.

B. Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian1. Tugas dan Wewenang Kementerian Indonesia

Kementerian Negara adalah lembaga pemerintah Indonesia yang

membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.

Page 11: Modul ppkn

Presiden dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh menteri-menteri

Negara. Kedudukan para menteri Negara tidak bergantung dari DPR,

tetapi pada presiden. Presiden berhak mengangkat dan

memberhentikan menteri-menteri Negara.

Pada pasal 17 UUD 1945 tentang Kementerian Negara adalah

a. Presiden dibantu oleh menteri-menteri Negara

b. Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh presiden

c. Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam

pemerintahan

d. Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementerian

Negara diatur dalam undang-undang

2. Klasifikasi Kementerian di IndonesiaSetiap kementerian membidangi urusan tertentu dalam

pemerintahan. UU No. 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara

menyebutkan bahwa kementerian berjumlah 34. Berdasarkan perpres

No. 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi

Kementerian Negara, kementerian-kementerian tersebut adalah

sebagai berikut

a. Urusan pemerintahan yang nomenklatur kementeriannya secara

tegas disebutkan dalam UUD 1945, yaitu :

1. Kementerian Luar Negeri

2. Kementerian Dalam Negeri

3. Kementerian Pertahanan

b. Urusan pemerintahan yang ruang lingkupnya disebutkan dalam

UUD 1945, yaitu:

1. Kementerian Agama

2. Kementerian Hukum dan HAM

3. Kementerian Keuangan

4. Kementerian Perhubungan

5. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

6. Kementerian Kesehatan

7. Kementerian Sosial

8. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Page 12: Modul ppkn

9. Kementerian Perindustrian

10. Kementerian Perdagangan

11. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

12. Kementerian Pekerjaan Umum

13. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi

14. Kementerian Komunikasi dan Informatika

15. Kementerian Pertanian

16. Kementerian Kehutanan

17. Kementerian Kelautan dan Perikanan

c. Urusan pemenrintahan dalam rangka penajaman, koordinasi, dan

sinkronisasi program pemerintah, terdiri dari.

1. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional

2. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi

3. Kementerian Sekretariat Negara

4. Kementerian BUMN

5. Kementerian Lingkungan Hidup

6. Kementerian Riset dan Teknologi

7. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

8. Kementerian Pemberdayan Perempuan dan Perlindungan

Anak

9. Kementerian Pemuda dan Olah Raga

10. Kementerian Perumahan Rakyat

11. Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal

Selain Kementerian yang menangani urusan pemerintahan di

atas, terdapat kementerian coordinator yang bertugas melakukan

sinkronisasi dan koordinasi urusan kementerian-kementerian yang

berada di dalam lingkup tugasnya. Kementerian coordinator, terdiri

dari:

1. Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan

Keamanan

2. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

3. Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

Page 13: Modul ppkn

3. Lembaga Pemerintahan NonkementerianLembaga Pemerintah Nonkementerian (LPNK) adalah lembaga

Negara yang dibentuk utuk melaksanakan tugas pemerintahan

tertentu dari presiden. Kepala LPNK berada di bawah dan

bertanggung jawab langsung kepada presiden melalui menteri atau

pejabat setinggi menteri yang mengoordinasikan. Berikut daftar LPNK

beserta kementerian yang mengondisikannya.

a. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian bagi BPS, Bappenas,

BKPM, Bulog, dan Baranti

b. Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosia dan Keamanan bagi

Lemsaneg

c. Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah bagi BPN

d. Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial bagi BPOM

e. Menteri Pendidikan Nasional bagi Perpusnas

f. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara bagi LAN,

BKN,dan ANRI

g. Menteri Nagara Lingkungan Hidup bagi Bapedal

h. Menteri Negara Riset dan Teknologi bagi LIPI, Lapan, BPPT,

Batn, Bepeten, Bakorsutanal, dan BSN

i. Menteri Negara Koperasi dan UKM bagi BPS-KPKM

Terdapat pengecualian untuk BIN (Badan Intelijen Negara) dan

BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan), dalam

melaksanakan tugasnya tidak dikoordinasikan oleh menteri.

C. Nilai-nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan PemerintahanPancasila yang termuat dalam pembukaan UUD 1945 merupakan

landasan bangsa Indonesia yang mengandung tiga tata nilai utama, yaitu

dimensi spiritual, dimensi kultural, dan dimensi institusional. Dimensi

spiritual mengandung makna bahwa pancasila mengandung nilai-nilai

keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai

landasan keseluruhan nilai dalam falsafah negara.

Dimensi kultural mengandung makna bahwa pancasila merupakan

landasan falsafah negara, pandangan hidup bernegara, dan sebagai

dasar negara.

Page 14: Modul ppkn

Dimensi institusional mengandung makna bahwa pancasila harus

sebagai landasan utama untuk mencapai cita-cita dan tujuan bernegara,

dan dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Aktualisasi nilai spiritual dalam pancasila tergambar dalam sila

Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal ini berarti bahwa dalam praktik

penyelenggaraan pemerintahan tidak boleh meninggalkan prinsip

keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Nilai ini

menunjukkan adanya pengakuan bahwa manusia, terutama

penyelenggara negara memiliki keterpautan hubungan dengan Sang

Penciptanya. Artinya, didalam menjalankan tugas sebagai penyelenggara

negara tidak hanya dituntut patuh terhadap peraturan yang berkaitan

dengan tugasnya, tetapi juga harus dilandasi oleh satu

pertanggungjawaban kelak kepada Tuhannya di dalam pelaksanaan

tugasnya. Hubungan antara manusia dan Tuhan yang tercermin dalam

sila pertama sesunggguhnya dapat memberikan rambu-rambu agar tidak

melakukan pelanggaran-pelanggaran, terutama ketika seseorang harus

melakukan korupsi atau penyelewengan harta negara lainnya dan prilaku

negatif lainnya. Nilai spiritual inilah yang tidak ada dalam doktrin good

governance yang selama ini menjadi panduan dalam praktik

penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia. Nilai spiritual dalam

pancasila ini sekaligus menjadi nilai yang seharusnya dapat teraktualisasi

dalam tata kelola pemerintahan. Dalam praktik penyelenggaraan

pemerintahan, nilai falsafah termanifestasikan di setiap proses

perumusan kebijakan dan implementasinya. Nilai pancasila harus

dipandang sebagai satu kesatuan utuh di setiap praktik penyelenggaraan

pemerintahan khususnya dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat agar tidak terjadi perlakuan yang sewenang-wenang dan

diskriminatif. Selain itu, nilai spiritualitas menjadi pemandu bagi

penyelenggaraan pemerintahan agar tidak melakukan aktivitas-aktivitas di

luar kewenangan dan ketentuan yang sudah digariskan.