Makalah Pbl Blok 9

47
Struktur dan Mekanisme Organ Pencernaan Gita Puspitasari Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Abstrak Untuk melakukan aktivitas sehari-hari, manusia membutuhkan energi supaya dapat melakukan suatu pekerjaan. Dalam sistem kimia tubuh energi yang dihasilkan berupa energi ATP dan energi panas. Energi tersebut berasal dari bahan energi seperti makanan yang mengandung bahan terpenting contohnya karbohidrat, protein, dan lemak. Bahan-bahan makromolekul tersebut akan di cerna di dalam saluran pencernaan dan apabila pencernaan selesai akan di seram dalam daluran pencernaan ke darah yang akan di alirkan ke seluruh jaringngan hingga menghasilkan sebuah energi untuk tubuh. Makanan yang diserap dan di cerna merupakan sebagain dari peranan saluran pencernan yang apabila terjadi gangguan akan terjadi gangguan terhadap masuknya bahan energi ke lingkungan internal tubuh. Kata kunci : pencernaan, energi dan makromolekul. Structure and Mechanism of Digestive Organs Gita Puspitasari Students of the Faculty of Medicine, Krida Wacana Christian University Abstract Activities of daily living, human beings need energy in order to do a job. In the system of the body's chemical energy produced in the form of ATP energy and thermal energy. Energy comes from energy materials such as foods that contain the 1

description

nbhj

Transcript of Makalah Pbl Blok 9

Page 1: Makalah Pbl Blok 9

Struktur dan Mekanisme Organ Pencernaan

Gita Puspitasari

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Abstrak Untuk melakukan aktivitas sehari-hari, manusia membutuhkan energi supaya dapat

melakukan suatu pekerjaan. Dalam sistem kimia tubuh energi yang dihasilkan berupa energi ATP dan energi panas. Energi tersebut berasal dari bahan energi seperti makanan yang mengandung bahan terpenting contohnya karbohidrat, protein, dan lemak. Bahan-bahan makromolekul tersebut akan di cerna di dalam saluran pencernaan dan apabila pencernaan selesai akan di seram dalam daluran pencernaan ke darah yang akan di alirkan ke seluruh jaringngan hingga menghasilkan sebuah energi untuk tubuh. Makanan yang diserap dan di cerna merupakan sebagain dari peranan saluran pencernan yang apabila terjadi gangguan akan terjadi gangguan terhadap masuknya bahan energi ke lingkungan internal tubuh. Kata kunci : pencernaan, energi dan makromolekul.

Structure and Mechanism of Digestive OrgansGita Puspitasari

Students of the Faculty of Medicine, Krida Wacana Christian University

Abstract

Activities of daily living, human beings need energy in order to do a job. In the system of the body's chemical energy produced in the form of ATP energy and thermal energy. Energy comes from energy materials such as foods that contain the most important examples of carbohydrates, protein, and fat. Macromolecular materials will be digested in the gastrointestinal tract and when completed will be on the creepy in the digestive tract into the blood will circulate throughout the network to generate the energy for the body. Foods that are digested and absorbed part of the role of the gastrointestinal tract that would occur if an interruption occurs the disruption of the entry of materials into energy the body's internal environment.Keywords: digestion, energy and macromolecules.

Alamat korespondensi:Gita Puspitasari, 102011327, Fakultas Kedokteran Universitas Krida Wacana, Jalan Arjuna Barat No. 6, Jakarta Barat 11510, e-mail: [email protected]

1

Page 2: Makalah Pbl Blok 9

Pendahuluan

Sistem digestivus atau sistem pencernaan memiliki fungsi utama dalam tubuh adalah

untuk memindahkan zat gizi atau nutrien, air, dan elektrolit dari makanan yang kita makan ke

dalam lingkungan internal tubuh. Makanan yang di makan penting untuk sumber energi yang

kemudian di gunakan oleh sel dalam menghasilkan ATP. Tetapi untuk di jadikan sebagai

sumber energi sel tersebut harus memodifikasi makanan tersebut dari makronutrien menjadi

mikronutrien sehingga dapat diserap oleh organ-organ pencernaan.

Dan disinilah fungsi dari sistem pencernaan berjalan, yang dalam fungsi tubuh sistem

pencernaan menjalankan empat proses pencernaan dasar antara lain kontraksi otot yang

mengaduk dan mencamput makanan di dalam saluran pencernaan sehingga makanan terus

berjalan secara kontinu di dalam saluran pencernaan dan penyerapan hasil pencernaan setelah

mengalami modifikasi dalam bentuk mikronutrien yang dapat di serap tersebut.

Struktur Makroskopis Organ pencernaan

Cavum oris

Muali dari rima oris dan berakhir di isthimus faucium. Selain berperan dalma sistem

pencernaan, rongga mulut juga berfungsi sebagai rongga yang dilalui oleh udara pernapasan

dan juga penting dalam pembentukan suara. Cavum oris terbagi menjadi :

1. Vestibulum oris

Merupakan daerah antara bibir dan pipi sebelah luar dan gigi geligi dengna processus

alveolarisnya disebelah dalam.

Bibir atau labium, di sudut mulut kanan kiri yang saling berhubungan pada angulis

oris. Terdapat alur di antara sudut bibir atas dengan hisung yang disebut sulcus

nasolabialis. Sedangkan alur yang menghubungkan antara bibir bawah dengan dagu

adalah sulcus mentolabialis. Philtrum merupakan lekuk di atas pertengahan bibir atas.

Diantara kulit dan mukosa terlerak otot-otot wajah antara lain :m . buccinator dan m.

Orbicularis oris.1

Pipi atau bucca, daerah di antara angulus orid samapi tepi depan m. Masseter. Dibawah kulir ditemukan jaringan lemak diantaranta terdapat suatu gumpalan lemak besar yang bagian depannya gterdapat m. Buccinator dan meluas ke belakang

2

Page 3: Makalah Pbl Blok 9

menyusup di antara buccinator dan m. masseter dan mencapai tepi depan

m.temporalis. 1

Selaput lendir, melapisi vestibulum oris sebelah dalam. Di garis tengah terdapat suatu

liipat yang menghubungakan bibir dengan processus alveolaris dan dinamakan

frenulum labii superioris et inferioris. Terdapat kelenjar-kelenjar kecil yang

dinamakan glandulae buccales et laniales, setinggi geraham molar atas ke 2 yaitu

papila salivaria buccalis yang merupakan muara ductus parotidicus. 1

Pendarahan vestibulum oris oleh Aa. Labiales suoperiores et inferiores cabang a.

Facialis dan a.temporalis superficialis. Sedangkan pembuluh balik oleh v. Facialis

anterior et posterior yang bergabung menjadi v. Facialis communis yang akan

bermuara ke dalam v. Jugalis interna. Persarafan vestibulum oris oleh kulit wajah

cabang N. Trigeminus dan otot wajah oleh cabang N. facialis . 1

Gambar 1. Vestibulum oris (sumber: anatomy_atlas.academic.ru)

2. Cavum oris proprium

Batas - batas :

Depan dan samping : arcus dentalis processus alveolaris

Atas : palatum durum dan palatum molle

Bawah : diaphragma oris

Belakang : isthimus faucium

Isi : lidah

3

Page 4: Makalah Pbl Blok 9

a. Gigi geligi

Terletak pada processus alveolaris yang dilapisi oleh selaput lendir. Didalam

gigi terdapat suatu rongga yang melalui canalis radicis berhubungan dengan

dunia luar. Pendarahan pada gigi geligi atas berasal dari cabang a. Facialis rr.

Alveolaris supperiores dan a, infra orbitalis ramus alveolaris superior anterior.

Gigi geligi bawah a. Alveolaris inferior cabang dari a. Facialis dan ginggiva

saliva lingual oleh a. Palatini major sedangkan sisi labial oleh a. Buccalis.

Pembuluh balik pada rahang atas ke v. Facialis atau plexsus pterygoideus dan

ranhang bawah melalui v. Alveolaris inferior ke dalam v. Maxillaris. 1

Persarafan rahang atas pada gigi geligi oleh nn. Alveolaris superiores

anteriores medii, posteriores . pada gingiva di sisi labial oleh nn. Alveolaris

superiores dan sisi lingual daerah incisivus oleh nn. Nasopalatini. Sedangkan

pada rahang bawah gigi geligi dipersarafi nn. Alveolaris inferior yang masuk

ke canalis mandibularis bersama a. Alveolaris inferior, dan oada gingiva

dipersarafi nn. Mentalis dan bucalis sedangkan sisi lingual N. Lingualis. 1

b. Palatum durum dan palatum molle

Palatum durum : sutau sekat yang terbentuk oleh processus palatinus ossis

maxillae dan processus horizontalis ossis palati. Pada bagian dorsal terdapat

kelenjar palatina yang bermuara di foveolae palatina. Di garis tengah terdaoat

sutau raphe yang ke arah depan berakhir pada papila incisiva. Pada bagian

anterior di temukan rigi-rigi melintang yang dinamakan rugae transversa,

Palatum molle : suatu aponeurossis yang merupaak tempat lekak bagi

beberapa otot. Ke arah posterior ia akan melengkung ke bawah seperti sutau

tirai dan pertengahan tepi posterior tergantung uvula yang pada kedua sisinya

terdapat lengkung yang disebut arcus palatoglossus di dekat lidah akan

melebar menjadi plica triangularis. Sebelah posterior terdapat lengkung ke dua

yang lebih condong ke medial yang di sebut arcus palaotopharyngeus yang

melekat pada dinding pharynx. Daerah ke dua lengkung ini adalaha fossa

tonsilaris yang terdapat tonsila palatina. 1

Otot palatum molle terdiri dari m. Tensor veli palatini, m. Levator veli

palatini, m. Uvula, m. Palatoglossus dan m. Palatopharyngeus. Yang

diperdarahi oleh cabang a. Maxillaris dan a. Palatina major. 1

4

Page 5: Makalah Pbl Blok 9

c. Diaphragma oris

Dasar mulut yang dibentuk oleh tiga otot : m. Digastricus venter anterior, m.

Mhylohyoideus dipersarafi oleh n. mhlohyoideus, dan m. Geniohyoideus

dipersarafi oleh ansa cervicalis radix superior . 1

d. Isthimus faucium

e. Lidah ( lingual)

Terdapat otot intrinsik dan otot ekstrinsik . otot intrinsik terdiri dari : m.

Verticalis, m. Longitudinalis superior et inferior dan m. Transversalis.

Sedangkan otot ekstrinsik terdiri dari m. Genioglosus, M. Hyoglossus, M.

Styloglossus dan M. Palatoglossus. Liual ini du perdarahi oleh a. Lingualis

melalui sisi medial m. Hyoglossus dan bercabang menjadi a. Dorsales lingual

dan pembuluh balik pada lingual adalah v. Lingualis , Vv. Profunda linguale

serta v. Sublingualis. Persarafan lingual ada yang motorik yaitu semua otot

intrinsik dan ekstrinsik di persarafi oleh N. Hypoglossus kecuali m.

Palatoglossus yang dipersarafi oleh N. Glosopharyngeus dan persarafan

sensorik terbagi yang sensibel oleh n. Lingualis sedangjan pengecap pada

chorda tympani. 1

Otot pengunyah

Terdapat empat otot pengunyah yang melekatkan mandibula pada basis cranii,

ialah;Otot yang dangkal : m.masster dan m.temporalis.Otot yang dalam : m.pterygoideus

lateralis/externus dan m. Pterygoideusmedialis/internus. Persarafan otot-otot ini dipersarafi

oleh n. Mandibularis (portio minor N. Trigemini V3).1

Pharynx

Pharynx adalah suatu pipa musculo-fascial yang contractil. Ia terbentang di antarabasis cranii

sebelah kranial dan berakhir pada oesophagus disebelah kaudal setinggivertebra cervicalis ke-

6. Pada sisi lateral, pharynx berbatasan dengan aa. Carotidescommunis et internae, vv.

Jugulares internae, cornu majus os hyoid dan laminacartilago tyhyreoidea. Fungsinya sebagai

tempat yang dilalui oleh aliran udara pernapasan dan makanan. Sesuai dengan ruang-ruang

yang terletak di depannya, pharynx terbagi dalam 3 bagian1 :

Nasopharyx ( pars nasalis pharyngis ), dorsal terhadap cavum nasi.

Oropharynx ( pars oralis pharyngis ), dorsal terhadap cavum oris.

Laryngopharynx ( pars laryngis pharyngis ), dorsal terhadap larynx

5

Page 6: Makalah Pbl Blok 9

Oesophagus

Oesophagus adalah suatu pipa musculair sepanjang 25 cm, yang merupakanlanjutan pharynx

dan mulai di tepi bawah cartilago cricoidea setinggi vertebra C6, dan berakhir di cardia

ventriculi setinggi vertebra thorakal X-XI. Selama perjalanannya kedistal, ia mengikuti

lengkung-lengkung columna vertebralis, yang terletak tepatdibelakangnya. Pada oesophagus

dapat dibedakan 3 bagian : pars cervicalis, parsthoracalis, dan pars abdominalis1

Persarafan

Simpatis : cabang-cabang truncus symphaticus pars thoracalis atas.

Parasimpatis : cabang-cabang N.vagus dan N.recurrens.

Dibawah hilus pulmonalis,nn. Vagi membentuk plexus pada dinding oesophagus ; yang kiri ke sisi

depannya dan yang kanan ke sisi belakangnya. 1

Lambung

Merupakan bagian dari saluran yang dapat mengembang paling banyak terutama di

daerah epigaster, lambung terdiri dari bagian atas fundu s uteri yang berhubungan

dengan oesophagus melalui orifisium pilorik, terletak di bawahdiaphragma didepan

pankreas dan limpa, menempel disebelah kiri fundus uteri.

Lambung terbagi menjadi beberapa regio1 :

1. Fundus ventrikuli, bagian yang menonjol ke atas terletak sebelah kiri dari ostium

kardium dan biasanya penuh dengan gas.

2. Korpus ventrikuli, setinggi ostium kardium merupakan suatu lekukan oada bagian

bawah kurvakura minor.

3. Antrum pilorus, bagian lambung berbentuk tabung mempunyai otot yang tebal

membentuk sphinter pylorus.

4. Kurvaktura minor, terdapat disebelah kanan lambung, terbentang dari sotium kardiak

sampai ke pylorus.

5. Kurvaktura major, lebih panjang dari kurvaktura minor. Terbentang dari sisi kiri

ostium kardium melalui fundus ventrikuli menuju kanan sampai ke pylorus inferior.

Ligamentum gastro lienalis terbang dari bagian atas kurvactura major samapi kelimfa.

6. Ostium kardium, merupakan tempat di amna oesophagus bagian abdomen masuk ke

almbung. Pada bagian ini terdapat orfisium pylorik.

6

Page 7: Makalah Pbl Blok 9

Gambar 2. gaster (sumber : kreatifivan.blogspot.com)

Pendarahan lambung atau gaster berasal dari a. Gastrica sisnitra, Aa. Gastricae berves yang

memperdarahi fundus ventriculi dan a. Gastriepiploica sinsitra yang memperdarahi

kurvactura major dan omentum majus. Pembuluh balik akan mengikuti jalannya arteri. Darah

dari v. Gastrica sinsitra dan dextra dialitkan ke dalam v. Porta sedangkan darah dari v.

Gastrica berves dan v. Gastroepiploica sisnitra dialirkan ke dalam v. Lienalis yang ebrgabung

dengan v. Mesenterica superior menuju v. Porta. 1

Getah bening Nnll. Gastroomentalis , terdapat pembuluh nadi sepanjang kurvactura major et

minor akan di alirkan ke dala nnll. Coeliaca. Persarafan oleh sistem saraf ototonom :

Parasimpatis : berasal dari N.X anterior dan posterior

Simpatis :berasal dari nervi spinales T6-T9 melalui plexus coeliacus dan

mendistribusikan melalui anyaman saraf di sekitar a. Gastrica dan a. Gastroomentalis. 1

Usus halus

Adalah saluran pencernaan doantara lambung dan usus besar yang merupakan tuba terlilit

yang merentang dari sphinter pylorus samapi katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan

usus besar. Usus halus terbagi menjadi1 :

1. Duodenum

Organ ini disebut juga usus 12 jari yang panjangnya 25-30 cm, berbentuk sepatu kuda

melengkung ke kiri pada lengkungan ini terdpat pancreas yang yang menghasilkan

amilase. Duodenum merupakan bagian yang terpendek dari usus halus. Bagian-bagian

duodenum1 :

7

Page 8: Makalah Pbl Blok 9

Pars superius duodeni. Terletak [ada bidang transpyloric. Pars superior duodeni

dimulai dari pylorus memuju ke belakang berakhir pada flexura duodenalis superior

yang panjangnya 5 cm.

Pars descendens duodeni, bermula dari flexura duodeni superior yang beraloh ke

bawah kemjudian membelok ke kiri desebut flexura duodeni yang panjangnya sekitar

10 cm.

Pars inferior duodeni, terletak setinggi vertebra L3 dengan panjang 7,5 cm .

Pars ascendens duodeni, terletak setinggi vertebra L2 , kurang lebih 2,5 cm sebelah

kiri bidang tengah dengan panjang 5 cm.

Pendarahan duodenum oleh a. Gastroduodenalis, a. Pancreaticoduodenalis superior

dan a. Pancreatico inferior . darah dari v. Pancreaticoduodenalis superior di alirkan ke

v. Porta dan darah dari v. Pancreaticoduodenalis inferior dialirkan ke v. Mesenterica

superior ke v. Porta. 1

2. Jejunum

Adalah bagian kelanjutan dari duodenum yang panjangnya kurang lebih 1- 1,5 m.

3. Ileum

Ileum merentang sampai menyatu dengan usus besar dengan panjang 2-2,5

m.Lekukan jejunum dan ileum melekat pada dinding abdomen posterior

dengan perantaraan lipatan peritonium yang berbentuk berbentuk kipas dikenal

sebagaimesenterium (penggantung usus). Ujung bawah ileum berhubungan

dengancaecum dengan perantaraan lubang yang bernama orifisium

ileoseikalis,orifisium ini di perkuat oleh sphincter, ileoseikalis dan pada bagian ini

terdapatkatup valvula seikalis atau valvula baukini. 1

Gambar 3. usus halus (gurungeblog.wordpress.com)

8

Page 9: Makalah Pbl Blok 9

Hepar

Organ yang paling besar di dalam tubuh kita, warnanya coklat dan beratnya 1500kg.

Letaknya di bagian atas dalam rongga abdomen disebelah kanan bawah diaphragma. Hepar

terletak di quadran kanan atas abdomen, di bawah diaphragma dan terlindungi oleh tulang

rusuk (costae), sehingga dalam keadaan normal (hepar yang sehat tidak teraba). Hepar

dilapisi peritonium, kecuali bagian belakang yang langsung melekat pada diaphragma dan

disebut BAREAREA ( area nuda ). Pada penampang sagital hepar, tampak bagian depan

lebih rendah daripada bagian belakang. Hepar dibedakan menjadi dua lobus, yaitu lobus

kanan dan kiri. Batas lobus kanan dan kiri adalah sebuah alur berbentuk huruf H yang

ditempati oleh lig. Teres hepatis dan lig. Venosum Arantii diselah caudal, dan lig.Falciforme

hepatis disebelah cranial. Secar anatomis dan fungsional batas lobus kanandan kiri sesuai

bidang yang melalui alur yang dibentuk oleh kantung empedu dan v.Cava inferior ( tidak

terlihat dari luar ). Lobus kanan terbagi menjadi lobus caudatusdan quadratus oleh porta

hepatis dan fossa sagitalis dextra. Hati menerima darah dari teroksigenasi dari arteri hepatica

dan darah yang tidak teroksigenasi tetapi kaya akan nutrien vena porta hepatica.1

Gambar 4. hepar (sumber: dody006.multiply.com)

Dari luar hepar terlihat sebagai berikut :

Bagian yang berhubungan dengan diaphragma ( facies diaphragmatica)

Bagian yang menghadap cavum ambomen ( facies viseralis atau facies inferior)

Peralihan dari facies superior ke facies inferior di seblah belakang tidak jelas, sedanghkan

peralihan diseblah dpean jelas sekali yaitu tepi yang tajam atau margo anterior/ inferior.

9

Page 10: Makalah Pbl Blok 9

Pembuluh nadi : a. Hepatica communis, a. Hepatica propia, a. Hepaticadextra dan sinistra.

 Pembuluh balik : Menampung darah balik dari alat-alat tractusgastrointestinal melalui v.

Porta. V. Porta merupakan bagian dari pembuluhbalik sistema portal yang mengumpulkan

darah dari alat-alatgastrointestinal untuk dialirkan ke hepar. 1

Kantung empedu atau vesica felea

Sebuah kantong berbentuk terang dan merupakan membran berotot, letaknya dalam sebuah

lobus disebelah permukaan bawah hati sampai pinggir depannya, panjangnya 8-12 cm berisi

60 cm3. Empedu yang diproduksi oleh sel-sel hati memasuki kanalikuli empedu yang

kemudian menjadi duktus hepatica kanan dan kiri. Ductus hepatica menyatu untuk

membentuk ductus hepatica communis yang kemudian menyatu dengan ductus sisticus dari

kantung empedu dan keluar dari hatisebagai duktus empedu communis. Duktus empedu

communis bersama dengan duktus pancreas bermuara di duodenum atau di alihkan untuk

penyimpangan dikantung empedu. 1

Lien

Nama lain dari lien adalah spleen atau limpa. Konsistensi : kenyal, lebih lembek daripada

hepar, dandapat berkontraksi. Warna merah keabu-abuan. Letak : intra peritoneal, pada

regiohypochondrica sinistra, setinggi iga 9,10,11. Sumbu panjang sesuai iga 10. Proyeksi

pada dinding abdomen ; kira-kira 4 cm sebelah kiri garis tengah dan setinggi ujung processus

spinosus vertebra Th 9- L1 sampai linea axillaris media sinistra. 1

Usus besar

Usus besar merupakan bagian akhir dari proses pencernaan. Panjangnya kurang lebih 1,5 m,

lebarnya 5-6 cm. Lapisan-lapisan usus besar dari dalam ke luar adalah selaput lendir, lapisan

otot melingkar, lapisan otot memanjang, dan jaringan ikat. Ukurannya lebih besar daripada

usus halus, disini terdapat taenia coli dan apendicsapeploica. Serabut otot longitudinal dalam

muskulus externa membentuk tiga pita,taenia coli yang menarik colon menjadi kantong-

kantong besar yang disebut haustra. Di bagian bawah terdapat katup ileosekal yaitu katup

antara usus halus dan usus besar. Katup ini tertutup dan akan terbuka untuk merespon

gelombang peristaltik,sehingga memungkinkan kimus mengalir 15 ml sekali masuk dan

untuk total aliran sebanyak 500 ml/hari. Usus besar terdiri dari caecum, colon ascendens,

10

Page 11: Makalah Pbl Blok 9

colon transversum, colon descendens, colon sigmoid, rectum dan canalis ani serta

sphincter ani. 1

Gambar 5. usus besar (sumber: mahdalenakristypur.wordpress.com)

a. Coecum, Terletak pada fossa iliaca dextra dan diproyeksikan pada dinding abdomen

padapertengahan garis SIAS kanan-symphysis pubis.

b. Colon ascendens, Colon ascendens dimulai pada junctura ileocoecalis sampai flexura

coli dextra.Pendarahan oleh a. Colica dextra.

c. Appendix vermiformis, sering dianggap bagian usus yang tidak mempunyai

fungsi.Appendix mempunyai lipatan peritonium yang disebut mesenteriolum.

Pendarahan : aa. Appendiculares.

d. Colon tranverserum, Terletak dibawah bidang transpyloric dan menyilang pars

descendens duodeni,melengkung di antara flexura coli dextra dan flexura coli sinistra.

Pendarahan : a.Colica media dan a. Colica sinistra.

e. Colon descendens, Pendarahan : a. Coli sinistra yang merupakan cabang a.

Mesenterica inferior.

f. Colon sigmoideum, Colon sigmoideum berbentuk menyerupai huruf S dan

memanjang dari crista iliacasampai vertebrae S2-3. Pendarahan : aa.sigmoideum (2-4

buah) yang merupakancabang a. Mesenterica inferior.

g. Rectum, Panjannya kurang lebih 12-15 cm. Rectum merupakan lanjutan colon

sigmoideum yang memanjang dari vertebra S3 sampai anus. Setinggi vertebra S3

taenia colon sigmoideum berubah menjadi lapisan otot polos longitudinal dan

11

Page 12: Makalah Pbl Blok 9

appendicesepiploicae menghilang. Berbeda dengan colon, rectum tidak mempunyai

haustra, taenia, appendices epiploicae, mesocolon.

Pendarahan : a. Rectalis superior, a.Rectalis media, a. Rectalis inferior.

Persarafan : sistem saraf ototonom

Simpatis melalui saraf spinalis Nn splanchnicus lumbales dan

plexushypogastricus/plexus pelvicus

Parasimpatis berasal dari nervus spinalis S2-4 melalui N. Splanchnicus pelvicus,

plexus hypogastricus inferior kanan dan kiri menuju plexus rectalis/pelvicus.

Struktur Mikroskopis organ pencernaan

Labium oris

Terdiri dari tiga bagian area kutaneus (sebelah luar), area mukosa ( sebelah dalam), dan

perbatasan berpigmen disebut mikromillion atau area intermedia.

1. Area kutanea adalah daerah permukaan bibir ini merupakan lanjutan kulit disekitar

mulut. Maka gambaran hstologisnya sebagai kulit pula. Paling luar dilapisi oleh

epidermis yang merupakan epitel gepeng berlapis dengan lapisan tanduk. Dibawah

epidermis terdapat jaringan pengikat yang disebut corium yang membentuk tonjolan-

tonjolan kearah epidermis yang disebut sebagai papila corii. Sel-sel basal epidermis

mengandung butir-butir pigmen. Seperti juga pada struktur kulit lainnya pada

permukaan kulit ini dilengkapi oleh alat-alat tambahan kulit seperti glandula

sudorifera, glandula sebacea dan folikel rambut.2

2. Area merah bibir (area intermedia ): Epitelnya berlapis gepeng tidak

bertanduk epitelnya transparan (jernih) karena mengandung butir-butir eleidin. Papilla

jaringanikatnya tinggi-tinggi dan mengandung banyak kapiler. 2

3. Area mukosa dilapisi olej epitel selapis gepeng tanpa lapisan tanduk dan mengandung

sejumlah kelenjar mukosa. Secara histologinya mirip seperti pipi, pada area mukosa

lamina proprianya agak kompak. Dengan tunika submukosa di dapati kelenjar labialis

yang bersifat seromukosa. Dan di bawah submukosa di dapati M. Orbicularis oris. 2

12

Page 13: Makalah Pbl Blok 9

Gambar 6. Labium oris ( sumber : lab.anhb.uwa.edu.au)

Oesophagus

Dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk. Dalam submukosaterdapat

kelompokan kelenjar penghasil mukus kecil, yaitu kelenjar esofageal. Padalamina propria

dekat lambung terdapat kelompokan kelenjar yang disebut kelenjarkardia esofagus yang juga

menghasilkan mukus. Pada ujung distal esofagus, lapisanototnya terdiri atas serat otot polos, pada

bagian tengah terdapat campuran serat ototbergaris (rangka) dan serat otot polos, pada ujung

proksimal terdapat serat ototrangka. Hanya bagian esofagus dalam rongga peritoneum yang

ditutupi oleh serosa.Sisanya ditutupi lapisan jaringan ikat longgar yang disebut adventisia. 3

Gambar 7. esophagus (sumber: egacy.owensboro.kctcs.edu)

1. Tunika mukosa

Epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk

TMM hanya satu lapisan longitudinal

13

Page 14: Makalah Pbl Blok 9

Pada lamina propria didapati kelenjar mukus tubulosa kompleks yang

merupakan perluasan kelenjar kardia.

2. Tunika submukosa

Terdapat kelenjar mukus tubulosa komppleks yang disebutjuga kelenjar

submukosa.

3. Tunika muskularis

Pada 1/3 proksimal terdiri dari otot lurik

1/3 medial terdiri dari campuran otot polos dan lurik

1/3 distal seluruhnya otot polos

Gaster

Seluruh permukaan mukosa gaster terdapat gastric pits atau foveola gastrica

Epitel mukosa selapis torak tanpa sel goblet

3 daerah: cardia, fundus, pilorus

Lapisan otot tebal untuk menggiling/mencampur makanan

Mensekresikan enzim-enzim dan asam untuk memulai pencernaan

Dindingnya sangat berlipat yang dinamakan rugae

Sitoplasma pada permukaan apikalnya mengandung musigen

Intinya oval

Pada lamina propria terdapat kelenjar di cardia, fundus maupun pilorus

Kelenjar mulai dari dasar gastric pit meluas ke arah TMM

Gambar 8. gaster (sumber : studypackage.blogspot.com)

Pancreas

14

Page 15: Makalah Pbl Blok 9

Merupakan kelenjar eksokrin dan endokrin

Epitel duktus ekskretorius bervariasi dari torak rendah bersel goblet ke sel kubus

Duktus interklarisnya (isthmus) panjang-panjang dan epitelnya selapis gepeng

Bentuk sel asinusnya lebih kecil dari sel asinus parotis

Pars terminalisnya 100% terdiri serous dan di tengah pars terminal seringdijumpai sel-

sel sentroasini yang merupakan bagian dari isthmus

Tidak ada sel myoepitel

Gambar 9. pancreas ( sumber: histology-world.com)

Hepar

Diliputi kapsula Glissoni

Septa membagi hepar menjadi lobuli-lobuli

Porta hepatis berisi: pebuluh limfe, pembuluh empedu, V.Portae dan A.Hepatika

Unit fungsional hepar ialah 1 lobulus

Bentuknya poligonal 

Bagian sentral lobulus hati: Vena sentralis

Sel-sel hepar tersusun radier 

Segitiga kiernan berisi cabang A.hepatika, cabang Vena porta, duktus biliarisdan

pembuluh limfe

Setiap sel hati pada salah satu permukaannya harus berhubungan dengansistem empedu

dan pada permukaan yang lain harus berhadapan dengan pembuluh darah

Sel hati berbentuk poligonal dengan inti ovoid, sitoplasma bergranula denganbanyak

mitokondria, mikrovili, glikogen, protein dan pigmen lipofuchsin

15

Page 16: Makalah Pbl Blok 9

Sel hati dikelilingi berkas serat retikulin yang dengan pewarnaanBielschwosky

berwarna hitam

Sinusoid hati dibatasi oleh sel endotel sinus dan sel kupffer (termasuk RES)

Sel kupffer ovoid, kromatin pucat, dengan pewarnaan tripan blue terbuktibersifat

fagositer.

Vaskularisasi hati : a. Hepatica dan v. Porta- a.v. interlobularis ke sinusoid hati

kemudian berlanjut ke v. Sentralis ke v. Sublobularis selanjutnya v. Hepatika dan

yang terakhir ke vena cava inferior.

Vesica felea

Kanalikuli biliaris - predukctuli biliaris ( sarung hering) ke ductus biliaris - ductur

hepaticus yang akan berlanjut ke vesika felea- ductus cyticus dan akhirnya ke ductur

choledokus

Arah aliran empedu : Dari sentral ke perifer hati

Arah aliran darah : Dari perifer ke sentral lobulus.

Gambar10. vesica fellea (sumber: solunetti.fi)

Usus halus

Dibagi dalam 3 bagian yaitu: duodenum, jejunum dan ileum

Epitel terdiri dari selapis torak dan sel goblet

Sel torak pada bagian apikalnya terdapat brush border/mikrovili  memperluas

permukaan absorptif. Juga mengandung enzim-enzim pencernaan(alkaline fosfatase,

maltase, dan lain-lain)

Sel goblet ke arah distal makin banyak 

Terdapat vili intestinal

16

Page 17: Makalah Pbl Blok 9

Vili di duodenum bentuknya lebar, di jejunum bundar seperti lidah dan padailem

berbentuk jari

Plika Sirkularis Kerkringi: lipatan mukosa dan submukosa

Pada jejunum plika kerkringi tinggi-tinggi

Sepanjang membran mukosa terdapat kelenjar Intestinalis (cryptusLieberkuhn),

tubulosa simpleks, yang bermuara di antara vili intestinalis

Pada dasar cryptus terdapat sel paneth, di bagian apikalnya mengandunggranula

eosinofilia

Sel-sel cryptus menggantikan sel-sel epitel permukaan yang rusak.

a. Duodenum, memiliki ciri khas terdapat kelenjar Brunner, kompleks tubulosa

bercabang, mukus.

b. Jejunum

Tidak terdapat kelenjar Brunner ataupun agmina peyeri

Plica sirkularis Kerckringi tinggi-tinggi.

c. Ileum , Terdapat agregat limfonodus atau Agmina Peyeri/Plaque Peyeri di lamina

propriameluas ke Tunika submukosa

Gambar 11. perbedaan struktur histologi organ pencernaan (sumber : legacy.owensboro.kctcs.edu)

17

Page 18: Makalah Pbl Blok 9

Colon

Tunika mukosa tidak mengandung plica sirkularis dan vili intestinal

Sel goblet banyak di antara sel epitel

Cryptus Lieberkuhn ada

Sel paneth dan sel argentafin sedikit sekali

Terdapat limfonodus solitarius

Tunika longitudinal membentuk 3 pita longitudianal disebut taenia coli

Rectum

Bagian sebelah bawah disebut Anal Canal

Mukosa mempunyai lipatan longitudinal Rectal collumn (Anal column,Collumn of

Morgagni) berakhir kira2 ½ inchi dari orrificium anal

Epitel selapis torak 

Terdapat cryptus

Pertemuan rektum dengan anus disebut Linea Pectinata

Mekanisme saluran pencernaan

Awal dari pencernaan adalah masuknya makanan ke mulut yang akan di teruskan ke

oesophagus, lambung, usus halus, usus besar hingga akhirnya dikeluarkan dalam bentuk feses

dan urin. Fungsi dari sistem pencernaan ini adalah untuk memindahkan zat gizi atau nutrien,

air, elektrolit makanan ke lingkungan internal tubuh. Proses ini melibatkan empat faktor

penting yaitu motilitas atau gerakan, sekresi, digesti atau pencernaan dan absobsi atau

penyerapan. Pada faktor motilitas atau geraka terdapat dua jenis gerakan yang penting yaitu

gerakan propulsif (mendorong) dan gerakan mencampur. Sekresi pencernaan berupa aor,

elektrolit, enzim garam dan mucus. Dalam proses sekresi dibuthkan enrgi unutk transport

bahan mentah ke sel dan sintesis produk sekretork olej reticulum endplasma. Tiga kategori

makanan yang kaya energi akan di cerna yaitu krbohidrat, lemak, dan protein, sedangkan

pada proses penyerapan hasil pencernaan di salurkan ke darah dan limpe. Pada proses secara

mekanis umumnya akan di bahas pada matikasi dan menelan.4

I. Proses menelan (deglutisi) menggerkan makanan dari faring menuju esophagus

1. Fase volunter

18

Page 19: Makalah Pbl Blok 9

Lidah menekan palatum keras dan mengarahkan bolus ke arah orofaring

2. Fase faring

Bolus makanan dalam faring merangsang reseptor orofaring yang mengirim impulske

pusat menelan dalam medulla dan batang otak bagian bawah, dan terjadi penutupan

semua lubang kecuali esophagus. 4

a. Lidah menekan palatum keras dan menghalangi makanan kembali ke mulut

b. Otot menekan palatum lunak dan uvula mengangkat palatum lunak untuk

menutup mulut saluran nasal sehingga makanan tidak akan masuk ke rongga

nasal

c. Laring terelevasi, glottis tertutup, dan epiglottis condong ke bawah

d. Menutup mulut laring yang menahan makanan sehingga tidak memasuki

saluran pernapasan

e. Sfingter esophagus atas pada mulut esophagus secara normal menyempit

untuk mencegah udara memasuki esophagus

f. Gelombang peristaltic kontraksi yang menggerakkan bolus ke dalam

esophagus

3. Fase esophagus

Sfingter esophagus bawah, melakukan gelombang peristaltic danmemungkinkan

makanan terdorong ke dalam lambung

II. Esophagus

Mengerakan makanan dari faring ke lambung melalui gerakan peristaltis mukosa

esophagus memprodulsi sejumlah besar mukus untuk melumasi dan melindungi

osephagus. Esophagus tidak mem produksi enzim ppencernaan. 4

III. Lambung

Fungsi lambung : 4

a. Penyimpanan makanan, kapasitas lambung normal memungkiinkan adnya

interval waktu yang panjang saat makan dan kemmapuan menyimpan

makanan dalma jumlah besar sampai makanan ini dapat teakomodasi di bagian

bawah saluran. Lambung tidak memiliki peran mendasar dalam kehidupan dan

dapat diangkat asalkan makanan yang dimakan sedikit dan sering.

19

Page 20: Makalah Pbl Blok 9

b. Produksi kimus, aktivitas lambung mengakibatkan terbentuknya kimun ( masa

homogen setengag cair berkadar asam tinggi yang berasal dari bolus)dan

mendorong ke dalam duodenum.

c. Degesti protein, lambung memulai dogesti protein melalui sekresi trispin dan

asam klorida.

d. Produksi mukus, mukus yang dihasilkan dari kelenjar membentuk barier

setebal 1 mm untuk melindungi lambung terhadao aksi pencernaan dari

seksresinya sendiri.

e. Prodksi faktor intrinsik, merupakan glikoprotein yang disekresikan sel parietal

dan terdapat Vit B12 didapat dari makanan yang dicerna di lambung dan

terikat pada faktor intrinsik.kompleks faktor instrinsik dengan Vit B12 di

bawa ke ileum usus halus, tempat Vit B12 di absorbsi.

f. Absosbsi nutrien yang berlangsung dalma lambung hanya sedikit. Beberapa

obat larut lemak seperti aspirin dan alkohol diabsorbsi pada didnidng

lambung. Zat terlarut dalam ar terabsorbsi dalam jumlah yang tidak jelas.

Sekeresi lambung : 4

Sel chief mensekresikan pepsinogen, prekursos enzim pepsin. Kelenjar ini

ensekresikan lipase dan renin lambng yang kurang lebih penting.

Sel pareital mensekresikan asal klorida dan faktor intrinsik

Sel leher mukosa ditemukan pada bagian leher semua kelenjar lambung. Sel

ini mensekresikan barier mukus dan melindungi lapisan lambung terhadao

kerusakan oleh HCL atau autodigesti.

Kelenjar pilorus terletak pada regia antrum pilorus. Kelenjar ini

mensekresukan mukus dan gastrin suatu hormon peptida yang berpengaruh

besar dalam proses sekresi lambung.

Didalam lambung terjadi tiga proses untu dapat mensekresikan lambung yang sesuai

dengan regia tempat terjadinya stimulus . 4

Faktor sefalik terjadi sebelum makanan masuk ke dalam lambung. Masuknya

makanan ke dalam mulut ata terlintas pikiran, melihat atau mencium bau

makanan akan merangsang sekresi lambung.

Faktor lambung terjadi saat makanan mencapai lambung dan berlangsung

selama makanan masih ada.

Faktor usus terjadi setelah kimus meninggalkan lambung dan memasuki usus

halus yang kemudian memicu faktor saraf dan hormon.

20

Page 21: Makalah Pbl Blok 9

Digesti didalam lambung, cairan yang ada di dalam lambung akan memicu digesti

protein dan lemak. 4

Digesti protein. Pepsinogen akan diubah menjadi pepsin oleh asal klorida.

Pepsin merupakan enzim proteolitik yang harus dapat bekerja pada pH di

bawah 5. Enzim ini menghidrolisis protein menjadi polipeptida.

Lemak. Lipase lambung menghidrolisis lemak susu menjadi asalm lemah dan

gliserol tetapi kativitasnya terbatas dalam pH yang rendah.

Karbohidrat. Amilase dalam saliva yang emnghidrolisis zat tepung bekerja

pada pH netral. Enzim ini terbawa bersama bolus dan tetap bekerja dalam

lambung samapi asiditas lambung menembus bolus.

Pengosongan lambung

Pengosongan lambung distimulasi secara reflek saat merespon terhadap peregangan

lambung, melepas gastrin, kekentalan kimus dan jenis makanan. Karbohidrat dapat

masuk dengan cepat, protein lebih lambat dan lemak tetap berada dalam lambung

selama 3 samapi 6 jam. Pengosongna lambung di hambat oleh hormon doudenum

yang juga menghambat sekresi lambung oleh reflek umpan balik entrogastrik dsri

duodenum. Faktor-faktor hormon dan saraf ini mencegah terjadinya pengisisan yang

berlebihan pada usus dan mmberikan waktu yang lebih lama untuk digesti dalam usus

halus. 4

IV. Usus halus

Motilitas dalam usus halus

Motilitas gerakan usus halus mencampur isisnya dengan enzim untuk

pencernaan, memungkinkan produk kahir pencernaan mengadakan kontak

dengan sel absorptif dan mendorong zat sisa memasuki usus besar. Pergerakan

ini dipicu oleh peoregangan dan secara reflek dikendalikan ole sistem saraf

otonom.5

Segmentasi irama adalah gerakan pencampuran utama. Segmentasi

mencampur kimus denhan cairan pencernaan dan emmaparkan ke permukaan

absorbsptif. Gerak ini adalah gerakan konstriksi dan relaksasi yang bergantian

dari cincin otot dinding usus yang membagi isi menjadi segmen dan

mendorong kimus bergerak maju mundur dari datu segmen ke segmen lain.

21

Page 22: Makalah Pbl Blok 9

Peristalsis kontraksi ritmik otot polos longitudinal dan sirkular . kontraksi ini

adalah gaya dorong utama yang menggerakan kimus ke arah bawah di

sepnajang saluran.

Kelenjar di usus halus tertanam di dalam mukosa dan membuka di antara basis vili.

Hormon yang mempengaruhi sekresi dan motilitas saluran pencertaan antara lain : 5

Sekretin, CCK, GIP berperan utntuk menhghalangi sekresi kelenjar lambung

Peptida usus vasoaktif memiliki efek vasodilatasor dan efek relaksasi otot

polos

Substansi P mempengaruhi aktivitas motorik otot polos.

Somatostatin menghambat sekresi asam klorida dan gastrin

Sel goblet terletak di epithelium di sepanjang usus halus yang memproduksi

mukus ssebagi pelindung

Kelenjar brunner terletak dalam submukosa duodenum, yang memproduksi

mukus untuk melindungi mukosa duodenum terhadap kimus asa dan cairan

lambung yang masuk ke pilorus melalui lambung.

1. Pankreas

Sekeresi eksokrin pankreas dioengaruhi oleh aktivitas reflek saraf selama tahap

sefalik dan tahap lambung pada sekresi almbung. Tetapi kendali utama terletak pada

hormon duodenum yang di absorbsi ke dalam aliran darah untuk menmcapai

pankreas.5

a) Sekretin diproduksi oleh sel mukosa duodenum dan diabsorbsi ke dalma darah

untuk mencapai pankreas. Sekretin akan di lepas apabila kimus yang masuk

bersifat asam memasuki usus dan mengalirkan sejumlah besar cairan yang

berair mengandung natrium bikarbonat. Bikarbonat menetralisir asam dan

akan membentuk lingkungan menjadi basa untuk kerja enzim pankreas dan

usus.

b) CCK yang diprodksi oleh sel-sel mukosa duodenum sebagia respon terhadap

lemak dan protein. CCK menstimulasi sejumlah besar enzim pankreas.

Cairan pankreas mengandung enzim yang berperan unutk mencerna protein,

karbohidrat dan lemak : 5

a) Enzim proteolitik : tripsinogen, kimotripsi, dan karboksipeptidase

22

Page 23: Makalah Pbl Blok 9

Tripsinogen yang disekresikan pankreas diaktivasi menjadi tripsin oleh

entrokinase yang diproduksi oleh usus halus. Tripsin akan mencerna

protein dan polipetida besar untuk membentuk polipeptida yang lebih

kecil.

Kimotripsin teraktivasi dari kimotripsinogen oleh tripsin. Kimotrisin

memiliki fungsi sama seperti tripsin terhadap protein.

Karboksipeptidase ada;ah enzim yang melanjutkan proses pencernaan

protein untuk menghasilkan asam-asam amino bebas.

b) Lipase pankreas menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol

setelah lemak di emulsi oleh garam empedu

c) Amilase pankreas menghidrolisisi zat tepung yang tidak tercerna oleh amilase

saliva menjadi disakarida.

d) Ribonnuklease dan deoksiribunuklease menghidrolisis RNA dan DNA

menjadi blok-blok pembentukan nukleotidanya.

2. Hati dan sekeresi empedu

Hati memproduksi empedu yang berperan dalam emulsifikasi dan absobrsi

lemak. Hatu menyimpan mineral, seperti zat besi dan tembaka serta vitamin

(A,D,E,K) dan hati menyimpan toksin tertenti contohnya obat yang tidak

dapat diuraikan dan dieksresikan. Hati melakukan inkativasi hormon dan

detoksisfikasi toksin dan obat. Hati akan mengfagosit eritrosit dan zat asing

yang terdistintegrasi dalam darah. Berbagai aktivitas kimia dalam hati

menjadikan hati sebagai sumber utama panas tubuh, terutama pada saat

tertidur. Selain itu hati merupakan resevoir unutk sekitar 30% curah jantung

dan bersa,a denghan limpa mengatur volume darah yanh diperlukan tubuh. 5

Empedu adalah larutan berwarna kuning kehijauan terdiri dari air, pigmen

empedu dan garam empedu. Pada empedu terdapat warna kunig atau

kehijauna karena dalam pigmen empedu terdapat bilirubin. Pigmen ini

merupakan hasil pnguraian dari hemoglobin yang dilepas oleh sel darah

mereah yang terdisintregasi. Garam empedu terbentuk dari asam empedu yang

berkaitan dengna kolesterol dan asam amino. Setelah diseksresikan ke dalam

usus garam tersebut akna di reabsorbsi dari ileum bagian bawah kembali lagi

23

Page 24: Makalah Pbl Blok 9

ke hati dan akan di daur ulang siklus ini disebut sirkulasi enterohepatika garam

empedu. 5

Dalam usus halus garam empedu berperanan unutk mengemulsi globulus

lemak besar dalam usus halus yang kemudian menghasilkan gloulus lemak

lebih kecil. Garam empedu akan mengaborbsi zat terlarut dengan cara

memfasilitasi jalurnya menembus membran sel. Garam empedu juga akan

berikatan dengan kolesterol dan lesitin untuk membentuk agregasi kecil.

Sekresi empedu di atur oleh faktor saraf simpatis dan hormon berupa seketin

dan CCK yang sama dengan mengatur sekresi pankreas. Saat asalm lemak dan

asam amino mencapai usus halus,CCK di lepas untuk mengkontraksi otot

kantung empedu dan direlaksasikan sfingter oddi cairan empedu kemudian di

dorong kedalam duodenum. 5

3. Kandung empedu

Kandung empedu menyimpan cairan empedu yang terus menerus disekresikan oleh

sel hati sampai di perlukan duodenum di antara wakru makan sfingter oddi menutup

dan cairan empedu mengalir ke dalam kandung empedu yang rileks yang di rangsang

CCK. Kandung empedu mengkonsentrasikan cairannya dengan mereabsorbsi air dan

elektrolit. 5

Absorbsi dalam usus halus

Enterokinase mengaktivasi tripsinoigen pancreas menjadi tripsin yang

kemudian menguraikan protein dan peptida menjadi peptida yang lebih kecil.

Aminopeptidasi akan menguraikan peptida menjadi asam amino bebas.

Amilase usus menghodrolisis zat tepung menjadi diksakarida , maltosa,

sukrosa, dan laktosa.

Lipase usus memecah monigliserida menjadi asam lemak dan gliserol.

Produk-produk digesti dan juga air, elektrolit, vitamin, dan sayuran pencernaan

diabsorbsi menmembus membran sel epitel duodenum dan jejunum. Hanya sedikit

absorbsi yang berlangsung dalm ileum kecuali unutk garm-garam empedu dan Vit B12.

Absorbsi meliputi difusi, difusi terfasilitasi, transport aktif dan pinositosi. Mekanisme

utamanya dalah transport aktif. Zat-zat yang ditransport dari lumen usus ke darah atau

limpe harus menembus sel dan cairan interselular. 5

24

Page 25: Makalah Pbl Blok 9

V. Usus besar

Materi yang masuk ke dalam slauran pencernaan sebagian besar nutrien telah dicerna

dan diabsorbsi dan hanya menisakan zat sisa, yang merupakan zat yang tidak di

cerna. Makanan bisa memerlukan waktu 2 samapi lima hari untuk menempuh ujung

saluran yang satu ke yang lainnyn dan sisa waktunya berada di usus besar. 5

Usus besar mengreabsorbsi 80 samapai 90% air dan elektrolit dari kimus yang tersisa

dan mengubah kimus dari cairan menjadi masa semi padat. Usus besar hanya

memproduksi mukus, dan sekresinya tidak mengandung enzim atau hormon

pencernaan. Sejumlah bakteri dalam kolon mampu mencerna sejumlah kecil selulosa

dan memproduksi sedikit kalori nutrien bagi tubuh dalam setiap hari. Bakteri juga

memproduksi Vitamin seperti vitamin K, riboflavin dan tiamin serta berbagai gas.

Usus besar mensekresikan zat sisa dalm bentuk feses. 5

Peranan enzim dalam mekanisme pencernaan

1. Mulut

Pada mulut selain terjadi pencernaan mekanik terjadi pula mekanisme pencernaan secara

kimiawi, yaitu dengan bercampurnya makanan yang telah dikunyah dengan air liur yang

mengandung ptialin. Enzim ini berfungsi untuk mengubah amilum menjadi maltosa. Selain

itu enzim ini juga berfungsi unutk membunuhkuman yang masuk bersamaan dengan

makanan.6

2. Lambung

Di dalam lambung makanana dari kerongkongna dicerna oleh dinding lambung. Pada proses

ini, lambung mengeluarkan getah lambung yang mengandung :

Renin berguna untuk mengubah susu menjadi kasein

Pepsin, berguna untuk mengubah protein menjadi pepton

Asam (HCL) berguna membunuh kuman yang masuk bersaa dengan makanan dan

membantuk melunakan makanan yang keras dalam lambung serta mengaktifkan

pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin berfungsi untuk mengubah protein menjadi

proteosa dan pepton. 6

3. Usus halus

25

Page 26: Makalah Pbl Blok 9

Ketika makan masuk ke dalam usus halus, makanan dicerna secara kimiawi ya ng dibantu

oleh enzim pencernaan dari pankreas. Makanan kemudian disalurkan ke usus penyerapan.

Usus penyerapan menghasilkan enzim-enzim sbb : 6

Sakrase, berfungsi unutk mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa

Maltase, berfungsi unutk mengubah maltosa menjadi glukosa

Laktase, berfungsi unutk menghubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa

Erepsinogen diaktifkan oleh entrokinase menjadi erepsin. Erepsin berfungsi

mengubah protein menjadi asam amnino.

4. Kelenjar pankreas

Kelenjar pan kreas terletak di usus 12 jari dan menghasilkan beberapa enzim sebagai berikut:

Enzim amilase, berfungsi unutk mengubah amilum menjadi maltosa.

Enzim tripsin, berfungsi sebagai pengubah protein dan pepton menjadi dipeptida,

asam lemak dan gliserol.

Enzim lipase berfungsi sebagai pengubah emak menjadi asam lemak dan gliserol.

1. Karbohidrat

Pencernaan

Di dalam mulut, zat tepung dicerna oleh α-amilase saliva. Tetapi, pH optimal enzim

ini adalah 6,7, sehingga kerjanya dihambat oleh getah lambung yang asam bila

makanan masuk ke lambung. Di dalam usus halus, α-amilase saliva dan pankreas

keduanya juga bekerja pada polisakarida yang dimakan. Akibatnya, hasil akhir

pencernaan α-amilase adalah oligosakarida : maltosa , maltitriosa dan beberapa polimer

yang sedikit lebih besar dengan glukosa pada ikatan 1:4α, dan α-dekstrin, yaitu polimer

molekul glukosa yang terdiri atas rata-rata sekitar 8 molekul glukosa dengan ikatan

1:6α. 6

Penyerapan

Heksosa dan pentosa cepat diserap melalui dinding usus halus. Hal yang pentingadalah

bahwa semua heksosa diserap sebelum sisa makanan mencapai bagian ujung ileum. Molekul

– molekul gula bergerak dari sel-sel mukosa ke dalam darah kapilerlalu masuk ke

dalam vena porta.

Oleh karena kadar Na+ intraseluler di dalam usus halus dan sel ginjal rendah,seperti

juga di dalam sel-sel lainnya, Na+ bergerak ke dalam sel sesuai dengan beda

konsentrasinya. Glukosa bergerak bersama Na+ dan dilepaskan di dalam sel. Na+

26

Page 27: Makalah Pbl Blok 9

diangkut ke dalam ruang interseluler lateral, dan glukosa diangkut oleh GLUT 2

kedalam interstitium lalu masuk ke dalam kapiler. Jadi, transpor glukosa

merupakancontoh transpor aktif sekunder ; energi untuk transpor glukosa diperoleh

tidak langsung, melalui transpor aktif Na+ keluar sel. Ini akan mempertahankan beda

konsentrasi di kedua sisi batas sel luminal, sehingga lebih banyak Na+ dan akibatnya lebih

banyak glukosa yang masuk. 6

Mekanisme transpor glukosa juga mengangkut galaktosa. Fruktosa

menggunakanmekanisme berbeda. Penyerapannya tidak bergantung pada Na+ atau

transpor glukosadan galaktosa; transportnya dengan difusi fasilitasi dari lumen usus

halus ke dalamenterosit melalui GLUT 5 dan keluar dari enterosit masuk ke dalam

interstitium melalui GLUT 2. Sebagian fruktosa diubah menjadi glukosa di dalam sel-

sel mukosa. Pentosa diserap dengan difusi sederhana. Insulin sedikit berpengaruh

pada transporglukosa dalam usus. Sehubungan dengan ini, penyerapan kembali

glukosa dalam tubulus kontortus proksimal ginjal ; kedua proses tidak memerlukan

fosforilasi, dan keduanya normal pada diabetes tetapi dihambat oleh obat florizin.

Kecepatan absorpsi maksimal glukosa dari usus kira-kira 120 g/jam. 6

2. Protein

Pencernaan protein

Pencernaan protein dimulai di dalam lambung, di situ pepsin menguraikan beberapa

ikatan peptida. Pepsin menghidrolisis ikatan –  ikatan antara asam aminoromatik

seperti fenillalanin atau tirosin dan asam amino kedua, sehingga hasilpencernaan

peptik adalah berbagai polipeptida dengan ukuran yang sangat berbeda. Oleh karena

pH optimum untuk pepsin adalah 1,6 – 3,2 kerjanya terhenti bila isilambung

bercampur dengan getah pankreas yang alkali di duodenum dan jejunum. pH isi usus

halus di bagian superior duodeni 2,0 - 4,0 tetapi pada bagian lain ialah kira-kira 6,5.

Di usus halus, polipeptida yang terbentuk melalui pencernaan di lambungdicerna

lebih lanjut oleh enzim-enzim proteolitik kuat yang berasal dari pankreas dan mukosa

usus halus. Jadi pencernaan akhir terhadap asam amino terjadi di 3 tempat : lumen

usus halus, brush border, dan sitoplasma sel-sel mukosa. 6

Penyerapan

27

Page 28: Makalah Pbl Blok 9

Ada paling sedikit 7 sistem transpor yyang berbeda yang mengangkut asam aminoke

dalam enterosit. Lima darinya memerlukan Na+ dan kotransport asam amino danNa+

dengan cara yang mirip dengan kotranspor Na+ dan glukosa. Dua dari 7 sistem transpor ini

membutuhkan Cl-. Pada 2 sistem, transpor tidak membutuhkan Na+. Transpor di- dan

tripeptida ke dalam enterosit dilakukan oleh sistem yangmembutuhkan H+ dan Na+.

Sedikit sekali peptida berukuran besar yang diabsorpsi. Didalam enterosit, asam

amino yang dilepaskan dari peptida oleh hidrolisis intraselditambah asam amino yang

di absorpsi dari lumen usus halus dan brush border akandiangkut keluar enterosit

sepanjang tepi basolateral melalui paling sedikit 5 sistem transpor. Dari sini, asam

amino ini akan masuk peredaran darah portal hepatik. Dua diantara sistem ini

bergantung pada Na+ , dan yang tidak. Cukup banyak peptida kecil yang juga masuk ke

dalam darah portal. Penyerapan asam-asam amino di duodenum dan jejunum

berlangsung cepattetapidi dalam ileum lambat. Hampir 50% protein yang dicerna

berasal dari makananyang dimakan, 25% dari protein getah pencernaan, dan 25% dari

deskuamasi sel-selmukosa. Hanya 2-5 % protein dalam usus halus lolos dari

pencernaan dan penyerapan. Sebagian protein yang dimakan masuk ke dalam kolon

dan kemudian dicerna oleh kuman. Protein dalam feses tidak berasal dari makanan

tetapi dari kuman. 6

3. Asam nukleat

Asam nukleat diuraikan menjadi nukleotida dalam usus halus oleh nukleasepankreas,

dan nukleotida itu diuraikan menjadi nukleosida dan asam fosfor olehenzim-enzim

yang terdapat pada permukaan luminal sel-sel mukosa. Nukleosida kemudian

diuraikan menjadi unsur gula serta basa pirimidin dan purin. Unsur – unsur basa

tersebut diserap dengan transport aktif. 6

4. Lemak

Pencernaan lemak

Kebanyakan pencernaan lemak mulai di duodenum, dengan melibatkan salah satu

enzim terpenting, yaitu lipase pankreas. Kebanyakan kolesterol makanan

berbentuk ester kolesteril, dan ester kolesteril hidrolase menghidrolisis ester-ester ini

di dalam lumen usus halus Lemak diemulsifikasi dengan halus didalam usus halus

oleh kerja garam empedu,lesitin, dan monogliserida. Bila konsentrasi garam empedu

dalam usus halus tinggi,seperti setelah kontraksi kandung kemih, lipid dan garam

28

Page 29: Makalah Pbl Blok 9

empedu berinteraksi spontan membentuk misel. Agregat –  agregat silindris ini

mengikat lipid, danmeskipun konsentrasi lipidnya berbeda-beda, umunya

mengandung asam lemak,monogliserida, dan kolesterol pada pusat hidrofobiknya.

Pembentukan miselselanjutnya melarutkan lipid dan memungkinkan mekanisme

untuk transpornya ke enterosit. Jadi, misel bergerak ke konsentrasi yang lebih rendah

melalui lapisan statiske brush border sel-sel mukosa. Lipid berdifusi keluar dari misel,

dan suatu larutan cair jenuh lipid dipertahankan kontaknya dengan brush border sel-

sel mukosa. 6

Penyerapan

Di dalam sel lipid  – lipd ini akan mengalami esterifikasi cepat, sehingga gradien

konsentrasi yang memudahkan zat masuk ke sel dipertahankan. Berbeda dengan mukosa ileum,

kecepatan penyerapan garam empedu oleh mukosa jejunum rendah,dan sebagian besar

garam empedu tetap berada dalam lumen usus halus, dan dapat digunakan untuk

pembentukan misel baru. Nasib asam lemak di enterosit bergantung pada ukurannya. Asam

lemak yang atom karbonnya kurang dari 10-12 dari sel mukosa langsung masuk kedarah

portal, danakan ditransport sebagai asam lemak bebas ( tanpa esterifikasi ). Asam

lemak yangatom karbonnya lebih dari 10  – 12 mengalami esterifikasi kembali

menjadi trigliserida dalam sel-sel mukosa. Selain itu, sebagian kolesterol yang diserap

diesterifikasi. Trigliserida dan ester kolesteril kemudian dilapisi oleh lapisan

protein,kolesterol, dan fosfolipid membentuk kilomikron. Zat ini kemudian

meninggalkan seldan masuk ke peredaran limfatik. 6

Dalam sel-sel mukosa, sebagian besar trigliserida dibentuk oleh asilasi 2-

monogliserida yang diserap, terutama di dalam retikulum endoplasma halus.

Akantetapi, sebagian trigliserida dibentuk dari gliserofosfat, yang adalah hasil

katabolismeglukosa. Gliserofosfat juga dikonversi menjadi gliserofosfolipid yang ikut

berperandalam pembentukan kilomikron. Asilasi gliserofosfat dan pembentukan

lipoproteinterjadi di dalam retikulum endoplasma kasar. Bagian molekul karbohidrat

ditambahkan pada protein dalam aparatus golgi, dan kilomikron yang telah selesai

dikeluarkan melalui eksositosis dari bagian basal atau lateral sel.Penyerapan asam

lemak rantai panjang terutama di usus halus bagian atas, tetapi sejumlah tertentu juga

diserap dalam ileum. Pada masukan lemak sedang, 95% atau lebih lemak yang

dimakan diserap. 6

29

Page 30: Makalah Pbl Blok 9

Dhypagia

Keluhan sulit menelan atau dhsphagia merupakan salah satu gejala kelaianan atau penyakit

orofaring dan esofagus. Keluhan ini akan timbul bila terdapat gangguan gerakan otot-otot

menelan dan gangguan transportasi makanan dari rongga mulut ke lambung. Sekitar 76,4 %

pasien palsi serebal mengalami gangguan makan dengan penyebab terbanyak disfungsi

oromotor. Sebanyak 34,7% pasien stroke mengalami dysphagia. Dysphaghia dapat disertai

dengan keluhan lalinnya, seperti odinofagia (rasa nyeri waktu menenlan), panas di dada, rasa

mual, muntah, regugitasi, hematemesis, anoreksia, batuk dan berat badan yang cepat

berkurang.7

Penyebab utama dysphagia meekanik adalah sumbatan lumen oesophagus oleh masa tumor

dan benda asing. Penyebab lain adalah akibat peradangan mukosa esophagus, serta akibat

penekanan lumen esophagus dari luar, misalnya oleh pembesaran kelenjar timus, kelenjar

tiroid, kelenjar getah bening di mediastinum, pembesaran jantung dan elongasi aorta. Lerak

dari a. Subklavia dextra yang abnormal dapat menyebabkan dysphagia yang siebut dysphagia

lusoria. Dysphagia mekanik timbul bila trjadi penyempitan lumen esophagus. Keluhan

dysphagia motorik disebabkan oleh kelainan neuromuscular yangh berperan dalam proses

menelan. Lesi di pusat menenaln pada batang otak, kelainan saraf otak N. V, N.VII, NIX dan

N. XII serta kelumpuhan otot faring dan lidah serta gangguan peristaltik esophagus dapat

menyebabkan dysphagia.8

Kesimpulan

Sistem gastrointestinal merupakan pintu masuknya bahan energi baik berupa makromolekul

ataupun mikromolekul yang akan di uraikan menjadi unit-unit yang dapat di cerna dan di

serap, terutama di dalam usus halus. Pencernaan melibatkan sejumlah besar enzim dan

hormon yang di sekresikan oleh organ bersangkutan, sehingga hasil dari saluran pencernaan

akan menghasilkan energi dalm bentuk ATP dan panas serta hasil penyerapan dari saluran

pencernaan akan di sekresikan dalam bentuk keringat dan feses.

Daftar Pustaka

1. Winami WW, Kindangen K, Inggriani YK. Buku ajar traktus digestivus. Edisi 2.

Jakarta: Fakultas kedokteran Universita Kristen Krida Wacana; 2010 .h. 29- 86.

2. Junqueria LC, Carneiro J. Histologi dasar teks dan atlas. Edisi 10. Jakarta: EGC;

2007.

30

Page 31: Makalah Pbl Blok 9

3. Eroschenko VP. Atlas histologi di fiore dengan kolerasi fungsional. Edisi 9. Jakarta :

EGC; 2003. 147-215.

4. Sherwood L. Fisiologi manusia. Edisi 6. Jakarta: EGC; 2011.h. 538- 69.

5. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2003.h. 288-95.

6. Ganong W F. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 22. Jakarta: EGC; 2008.h. 450-89.

7. Subagio A. Incidence of dyspagia. In : the Assesment and Management of Dysphagia.

First ed. Jakarta. Medical rehabilitation department RSUPMC faculty medicine

university of indonesia. 2009. p 5-6.

8. Arsyad E S. Dysphagia in: Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorokan

kepala dan leher. Ed 6. Jakarta . Balai Penerbit FK UI 2008 p. 271-4.

31