makalah pbl blok 2 modul 2.docx

12
Program Posyandu dan Faktor Penghambatnya dalam Suatu Masyarakat Ferdinan Sibarani 102013451 F2 e-mail:[email protected] Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana 2013 Pendahuluan Akhir akhir ini para orang tua kurang memperhatikan kesehatan anak mereka.Baik dalam melakukan penimbangan,imunisasi dan berbagai macam program lainnya di tempat yang disebut sebagai Pos Pelayanan Terpadu atau yang lebih sering kita sebut sebagai posyandu.Padahal semua kegiatan tersebut sangat mendukung kesejahteraan masyarakat.Karena bila seseorang mengikuti program program yang dilaksanakan posyandu maka kemungkinan besar anaknya akan memiliki kesehatan yang baik.Tetapi selain karena faktor kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya tetapi juga ada faktor faktor lain yang menyebabkan berbagai macam anaknya tidak mengikuti program program ini. Posyandu

Transcript of makalah pbl blok 2 modul 2.docx

Page 1: makalah pbl blok 2 modul 2.docx

Program Posyandu dan Faktor Penghambatnya dalam

Suatu Masyarakat

Ferdinan Sibarani

102013451

F2

e-mail:[email protected]

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana 2013

Pendahuluan

Akhir akhir ini para orang tua kurang memperhatikan kesehatan anak mereka.Baik dalam

melakukan penimbangan,imunisasi dan berbagai macam program lainnya di tempat yang disebut

sebagai Pos Pelayanan Terpadu atau yang lebih sering kita sebut sebagai posyandu.Padahal

semua kegiatan tersebut sangat mendukung kesejahteraan masyarakat.Karena bila seseorang

mengikuti program program yang dilaksanakan posyandu maka kemungkinan besar anaknya

akan memiliki kesehatan yang baik.Tetapi selain karena faktor kurangnya perhatian orang tua

terhadap anaknya tetapi juga ada faktor faktor lain yang menyebabkan berbagai macam anaknya

tidak mengikuti program program ini.

Posyandu

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat

(UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, guna memberdayakan

masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan

kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.1

Tujuan posyandu2

1. Mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak,

2. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan untuk menurunkan angka kematian ibu dan

anak,

Page 2: makalah pbl blok 2 modul 2.docx

3. Mempercepat penerimaan norma keluarga kecil bahagia sejahtera,

4. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan

kegiatan–kegiatan lain yang menunjang peningkatan kemampuan hidup sehat,

pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam usaha

meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada penduduk berdasarkan geografi,

5. Meningkatkan dan pembinaaan peran serta masyarakat dalam rangka alih tehnologi untuk

swakelola usaha–usaha kesehatan masyarakat.

Kegiatan kegiatan

Kegiatan dalam posyandu dibagi menjadi kegiatan utama yang wajib dilaksanakan oleh

semua posyandu dan kegiatan tambahan atau sampingan.

1)Kegiatan Utama

A)Kesehatan Ibu dan Anak(KIA);

Kesehatan Ibu dan Anak(KIA) dibagi berdasarkan sasarannya ibu hami,ibu mifas dan

menyusui,bayi,dan balita

a)Ibu Hamil

Pelayanan kesehatan pada ibu hamil mencakup:3

1)Penimbangan berat badan dan pemberian tablet besi yang dilakukan oleh kader

2)Penyelenggaraan kelompok ibu hamil

b)Ibu Nifas dan Menyusui

Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu nifas dan menyusui mencakup:3

1)Penyuluhan kesehatan,KB,ASI dan gizi,ibu nifas,perawatan kebersihan jalan lahir(vagina)

2)Pemberian vitamin A dan tablet besi

3)Perawatan payudara

4)Senam ibu nifas

5)Jika ada tenaga kesehatan puskesmas dan tersedia ruangan,dilakukan pemeriksaan

umum,pemeriksaan payu dara,Pemeriksaan tinggi fundus dan pemeriksaan lochia

c)Bayi dan Anak Balita

Page 3: makalah pbl blok 2 modul 2.docx

Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada bayi dan balita mencakup:3

1)Penimbangan berat badan

2)Penentuan status pertumbuhan

3)Penyuluhan

4)Jika ada petugas puskesmas dilakukan pemeriksaan kesehatan,imunisasi dan deteksi dini

tumbuh kembang

B)keluarga berencana(KB);

Pelayanan KB yang dilaksanakan di posyandu yang dapat dilakukan oleh kader hanyalah

pemberian kondom dan pemberian pil ulangan.Tetapi bila ada tenaga kesehatan puskesmas maka

dapat dilakukan suntikan KB dan konseling kb.Bahkan bila tempat dan peralatan memungkinkan

maka dapat dilaksanakan pemasangan IUD.3

C)imunisasi;

Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif

terhadap suatu penyakit,sehingga bila nanti ia terpapar dengan penyakit tersebut ia tidak akan

menderita penyakit tersebut.Imunisasi hanya diberikan bila ada petugas puskemas.jenis

pemberiannya pun disesuai dengan programnya baik terhadap bayi dan balita ataupun terhadap

ibu hamil.Imunisasi dibagi menjadi 2 yaitu:3,4

1)Imunisasi dasar:Pemberian imunisasi awal untuk mencapai kadar kekebalan diatas ambang

perlindungan

2)Imunisasi lanjutan:Imunisasi ulang untuk mempertahankan tingkat kekebalan di atas ambang

perlindungan atau untuk memperpanjang masa perlindungan.

D)gizi;

Pelayanan gizi diposyandu dilaksanakan oleg kadar dengan sasaran bayi,balita,ibu hamil

dan wanita usia subur

E)pencegahan dan penanggulangan diare.

Page 4: makalah pbl blok 2 modul 2.docx

Kegiatan pengembangan atau pilihan1

Kegiatan pengembangan/pilihan, masyarakat dapat menambah kegiatan baru disamping

lima kegiatan utama yang telah ditetapkan, dinamakan Posyandu Terintegrasi.Kegiatan baru

tersebut misalnya;

- Bina Keluarga Balita (BKB);

- Tanaman Obat Keluarga (TOGA);

- Bina Keluarga Lansia (BKL);

Sistem Diposyandu

Posyandu menerapkan sistem 5 meja yaitu:

-Meja pertama:pencatatan dan pelaporan

-Meja kedua:penimbangan

-Meja ketiga:penerangan dan pendidikan

-Meja keempat:Peningkatan tentang gizi/ASI

-Meja kelima:pelayanan kesehatan.

Meja pertama sampai keempat dilayani oleh kader desa, sedangkan meja kelima itu dilayani oleh

tenaga kerja kesehatan.5

Tenaga kerja yang terkait adala bidan swasta, bidan desa, tenaga kerja kesehatan puskesmas dan

dokter swasta.5

Posyandu melaksanakan sistem kader desa. Untuk mempermudah tugas, masyarakat membagi

diri menjadi kelompok-kelompok “dasa wisma” yang masing-masing terdiri dari 10-20 rumah

tangga. Masing-masing dasa wisma mempunyai seorang kader desa untuk memudahkan

koordinasi kunjungan keluarga, pencatatan, dan pelaporan.5

Page 5: makalah pbl blok 2 modul 2.docx

KMS(Kartu Menuju Sehat)

Kartu menuju sehat(KMS) adalah kartu yang mencatat berat badan anak setiap bulannya

dengan cara mencamtumkan berat badan sebagai titik dalam kartu kms yang bertujuan untuk

memantau pertumbuhan anak dan kesehatan anak.6

KMS merupakan bagian dari pencatatan dan pelaporan yang terpenting karena catatan

kesehatan pribadi yang lengkap.Tetapi KMS hanya berhungsi apabila semua keluarganya

terutama ibunya memahami anaknya sehat atau tidak dengan melihat grafik dan tau apa yang

harus dilakukan.6

2.2 Manfaat

a) Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita secara lengkap,

meliputi : pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan imunisasi, penanggulangan diare,

pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan pemberian ASI eksklusif, dan Makanan

Pendamping ASI.

b) Sebagai media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak

c) Sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk menentukan penyuluhan

dan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi.

Promosi kesehatan masyarakat

Upaya memandarikan individu, kelompok, dan masyarakat agar berkembang kesadaran,

kemauan, dan kemampuan di bidang kesehatan atau agar masyarakt lebih proaktif, masyarakat

mempraktikkan prilaku hidup bersih dan sehat. Kegiatan ini juga bertujuan untuk

mngembangkan jaringan kemitraan dan suasana yang mendukung terhadap kesehatan. Kegiatan

ini ditujukan pada pimimpin organisasi masyrakat serta pengelola tmpat-tempat umum dan

diharapkan memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan, baik lingkungan fisik maupun

lingkungan nonfisik yang mendukung atau kondusif terhadap kesehatan masyarakat.

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan merupakan tanggung jawab bersama antar pemberi dan

penerima pelayanan. Orientasi pelayanan diarahkan dengan menempatkan masyarakat sebagai

subjek (melibatkan masyarakat dalam pelayanan kesehatan) yang dapat memelihara dan

Page 6: makalah pbl blok 2 modul 2.docx

meningkatkan kualitas kesehatannya sendiri. Hal tersebut berarti pelayanan kesehatan lebih

diarahkan pada pemberdayaan masyarakat.

Bentuk-bentuk pemberdayaan masyarakat dalam pemeliharaan dan peningkatan kesehatan

bervariasi, mulai dari terbentuknya LSM yang peduli kesehatan, baik dalam bentuk pelayanan

maupun bantuan bantuan teknis, sampai upaya-upaya swadaya masyarakat.

Kesehatan masyarakat adalah kesehatan agregat, yang terdiri atas kelompok , keluarga, dan

individu. Kesehatan masyarakat terwujud apabila kesehatan kelompok, keluarga, dan individu

terwujud. Oleh sebab itu, peningkatan keterampilan anggota masyarakat atau individu sangat

penting untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat memelihara serta

meningkatkan kualitas kesehatannya.

Derajat kesehatan masyarakat akan terwujud secara efektif jika unsur-unsur yang terdapat di

masyarakat tersebut bergerak bersama-sama. Memperkuat kegiatan masyarakat berarti

memberikan bantuan terhadap kegiatan yang sudah berjalan di masyarakat sehingga lebih dapat

berkembang. Di samping itu, tindakan ini memberi kesempatan masyarakat untuk

berimprovisasi, yaitu melakukan kegiatan dan berperan serta aktif dalam pembangunan

kesehatan.

Ewles dan simmet mengidentifikasikan tujuh area kegiatan promosi kesehatan, antara lain

program pendidikan kesehatan, pelayan kesehatan preventif, kegiatan berbasis masyarakat,

pengembangan organisasi, kebijakan publik yang sehat, tindakan kesehatan berwawasan

lingkungan, kegiatan ekonomi, dan bersifat peraturan.7

Faktor Penghambat Keberhasilan Program POSYANDU

Jumlah penduduk yang terlalu banyak

Jumlah penduduk yang terlalu banyak mengakibatkan susahnya pendataan penduduk

sehingga dapat mengakibatkan berkurangnya tingkat keberhasilan program posyandu karena

akan mengakibatkan pihak posyandu mendapatkan data yang akurat dan dipihak keluarga bayi

pun akan mengalami kesulitan untuk mendaftarkan anaknya karena jumlah yang terlalu

banyak.Untuk menanggulangi jumlah penduduk yang terlalu banyak maka diadakan program KB

yang dapat mengurangi jumlah penduduk secara efektif.

Page 7: makalah pbl blok 2 modul 2.docx

Kurangnya Kesadaran Orang Tua

Kurangnya kesadaran orang tua adalah salah satu faktor terbesar penyebab kurangnya

keberhasilan karena bila orang tua tidak mengantarkan anaknya atau orang tua tidak

mendaftarkan anaknya diposyandu bagaimana mungkin anak tersebut bisa mengikuti program

posyandu sehingga mengakibatkan angka penerima KMS dan angka bayi yang ditimbang

tersebut tidak sama dengan angka jumlah bayi yang ada di daerah tersebut.

Kurangnya Perhatian terhadap Kebutuhan Gizi

Walaupun sudah ditimbang seorang anak belum tentu berat badan nya naik karena yang

paling menentukan kenaikan berat badan seorang anak tentunya asupan gizi yang didapat oleh

sang anak dan yang memiliki peran terbesar untuk memperhatikan kebutuhan gizi sang anak

bukanlah posyandu melainkan lingkungan rumahnya apabila di rumahnya sang anak tidak

mendapatkan gizi yang diperlukannya otomatis berat badannya tidak akan bertambah bahkan

bisa berkurang.

Sosial Ekonomi

Sosial ekonomi yang dimaksud disini adalah pendapatan orang tua yang kurang tentunya

akan mengakibatkan susahnya suatu keluarga untuk memenuhi gizi anaknya tetapi hal ini masih

mungkin diselesaikan dengan mencari makanan alternative yang ada dan membina masyarakat

agar lebih productive ataupun bisa juga dengan membagikan makanan bergizi kepada keluarga

yang kurang mampu.

Pekerjaan

Pekerjaan yang dimaksud disini adalah kesibukan dari keluarga si anak baik orang tua

ataupun saudaranya yang mengakibatkan sang anak tidak sempat dibawa ke posyandu yang

mengakibatkan ada anak yang memiliki KMS tetapi tidak melakukan penimbangan.Ataupun

dalam beberapa kasus gizi nya kurang diperhatikan karena sakin sibuknya keluarganya yang

mengakibatnya berat badan sang anak pun tidak naik naik.

Page 8: makalah pbl blok 2 modul 2.docx

Lingkungan fisik

Lingkungan fisik yang dimaksud dalam makalah ini adalah akses untuk menuju ketempat

penyelenggaraan program posyandu seperti jarak yang terlalu jauh ataupun jalannya yang tidak

bisa ataupun susah dilalui.Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya tingkat keberhasilan dalam

program posyandu ini karena dapat mengurangi jumlah anak yang mengikuti penimbangan

ataupun yang mendapatkan kms karena kesusahan akses.

Promosi kesehatan

Kurangnya promosi kesehatan yang dilakukan oleh para kader dapat mengakibatkan

kurangnya informasi yang diterima oleh masyarakat sehingga mengakibatkan jumlah yang

mendaftarkan diri keposyandu untuk memperoleh kms berkurang.Dan juga bila informasinya

tentang waktu kegiatan maka jumlah masyarakat yang mengikuti kegiatan tersebutpun

berkurang.

Kesimpulan

Kurangnya tingkat keberhasilan suatu program puskesmas dapat disebabkan oleh

berbagai faktar seperti jumlah penduduk yang terlalu banyak,kurangnya kadaran orang

tua,kurangnya perhatian orang tua terhadap gizi anaknya,social ekonomi.pekerjaan.lingkungan

fisik,dan promosi kesehatan.

Daftar pustaka

1. Buku pegangan kader Posyandu.Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia;2012.hal.1-4

2. Kesmas. Manajemen posyandu.Edisi 11 Maret 2013.Diunduh dari

http://www.indonesian-publichealth.com/2013/03/manajemen-posyandu.html, 16

November 2013.

3. Departemen kesehatan ri.Pedoman umum pengolahan posyandu.Jakarta:Departemen

Kesehatan RI;2006.hal.26-31.

4. Indrasanto D,Brahim R,Sugito,Purwanto A,Ismandari F,Sarijono,et all.Glosarium

datadan informasi kesehatan.Jakarta: Departemen Kesehatan RI;2006.hal.40.

Page 9: makalah pbl blok 2 modul 2.docx

5. Manuaba IBG,Manuaba IAC,Manuaba IBGF.Pengantar Kuliah obstetri.Jakarta:Penerbit

Buku Kedokteran EGC;2007.

6. World Health Organization.Kartu menuju sehat ibu hamil: penuntun untuk

pengembangan, adaptasi, dan evaluasi).Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1996.

7. Maulana HDJ. Promosi kesehatan. Penerbit buku kedokteran EGC. Jakarta 2009.