Komunikasi Dokter-ps PBL blok 1 modul 2.docx

22
Komunikasi Dokter-Pasien yang Efektif Disusun oleh : Nadia Cecilia S NIM : 102012513 Kelompok : D4 Fakultas : Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat

description

cscsddvbdbdbbdb

Transcript of Komunikasi Dokter-ps PBL blok 1 modul 2.docx

Page 1: Komunikasi Dokter-ps PBL blok 1 modul 2.docx

Komunikasi Dokter-Pasien yang Efektif

Disusun oleh : Nadia Cecilia S

NIM : 102012513

Kelompok : D4

Fakultas : Kedokteran

Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No. 6

Jakarta Barat

Page 2: Komunikasi Dokter-ps PBL blok 1 modul 2.docx

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah dengan judul “Komunikasi

Dokter-Pasien yang Efektif ”.

Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat bimbingan dari banyak

pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dosen pembimbing

2. Orang tua yang telah turut membantu, mendorong, membimbing sehingga tugas ini selesai.

3. Rekan –  rekan mahasiswa fakultas kedokteran UKRIDA yang telah saling membantu

memberikan saran dan ide ketika ada kesulitan dalam penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat

membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua

pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal

sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati

segala usaha kita sekalian. Amin.

Penulis

2

Page 3: Komunikasi Dokter-ps PBL blok 1 modul 2.docx

Daftar IsiKata Pengantar………………………………………………………………………………2

Daftar Isi………………………………………………………………………………………..3

Pendahuluan………………………………………………………………………………….4

I. Latar belakangII. Rumusan masalah

III. Tujuan

Pembahasan…………………………………………………………………………………..5

Kesimpulan…………………………………………………………………………………….15

Daftar Pustaka………………………………………………………………………………..16

3

Page 4: Komunikasi Dokter-ps PBL blok 1 modul 2.docx

PendahuluanI. Latar Belakang

Komunikasi adalah hal yang sangat penting yang harus diterapkan oleh

seorang dokter terhadap pasiennya. Dalam hubungan dokter-pasien diperlukan

adanya komunikasi yang efektif. Dalam komunikasi ini ada yang bertindak

sebagai pengirim pesan dan penerima pesan. Hal ini bisa terjadi secara satu arah

dan dua arah. Satu arah misalnya ketika pasien mengalami koma. Tetapi

komunikasi yang paling efektif adalah komunikasi dua arah. Saat komunikasi dua

arah ini sedang berlangsung, dokter dan pasien harus sama-sama menjadi

pendengar yang aktif. Walaupun ada rintangan-rintangan yang sering terjadi

dalam komunikasi antara dokter-pasien, seperti misalnya dokter menanggapi

pasien secara sambil lalu, sikap dominasi dokter sehingga pasien tidak sempat

berbicara, dll. Dalam berkomunikasi dengan pasien dokter harus menggunakan

bahasa yang umum atau tidak menggunakan istilah-istilah asing agar pasien

mengerti apa yang diminta oleh dokter. Dokter sebaiknya menjelaskan informasi

tentang diagnosis, prognosis, atau hal-hal yang berkaitan dengan kondisi

kesehatan pasien saat itu untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman antara

dokter dengan pasien. Karena pesan yang diterima pasien belum tentu sama

dengan pesan yang disampaikan oleh dokter.

II. Rumusan Masalah

Pasien yang menderita Diabetes Mellitus(Penyakit Gula Darah) yang semakin

tidak terkontrol, karena pasien tidak mengikuti nasihat dan saran yang diberikan

oleh dokter.

III. Tujuan

1. Lebih mengerti serta menerapkan komunikasi yang efektif antara dokter-

pasien.

4

Page 5: Komunikasi Dokter-ps PBL blok 1 modul 2.docx

2. Mencari solusi untuk memecahkan masalah hambatan atau rintangan yang

terjadi dalam komunikasi antara dokter-pasien.

PembahasanKomunikasi 1

Kegiatan komunikasi pada prinsipnya adalah aktivitas pertukaran ide atau gagasan. Secara sederhana, kegiatan komunikasi dipahami sebagai kegiatan penyampaian dan penerimaan pesan atau ide dari satu pihak ke pihak lain, dengan tujuan untuk mencapai kesamaan pandangan atas ide yang dipertukarkan tersebut.

Elemen-elemen yang terdapat dalam komunikasi adalah:

- Komunikator : orang yang menyampaikan pesan

- Pesan : ide atau informasi yang disampaikan

- Media : sarana komunikasi

- Komunikan : audience, pihak yang menerima pesan

- Umpan Balik : respon dari komunikan terhadap pesan yang diterimanya

Pembagian Komunikasi

Komunikasi kemudian dapat dibagi-bagi lagi menurut jenis dan sifatnya, yaitu;

1. Jenis, komunikasi menurut jenisnya, terdiri dari komunikasi searah dan komunikasi dua

arah.

a. Komunikasi Searah

Secara umum pengertian komunikasi searah ialah pengiriman suatu pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan, tanpa penerima pesan memberi respon balik atau tanggapan kepada pemberi pesan atas pesan tersebut. Dalam hubungan komunikasi pasien dokter , komunikasi searah ini kadang terjadi.

b. Komunikasi Dua Arah

5

Page 6: Komunikasi Dokter-ps PBL blok 1 modul 2.docx

Secara umum pengertian komunikasi dua arah ialah penyampaian suatu pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan, dan di dalam hubungan tersebut terdapat respon balik atau tanggapan dari penerima pesan terhadap pemberi pesan. Dalam hubungan komunikasi antara pasien dengan dokter, hal ini juga sering terjadi ketika pasien berkonsultasi kepada dokter, dimana dalam konsultasi tersebut terdapat tanya jawab serta tanggapan-tanggapan yang membuat komunikasi tersebut menjadi dua arah.

2. Sifat, menurut sifatnya, komunikasi dibagi menjadi dua yaitu komunikasi verbal dan

komunikasi non verbal.

a. Komunikasi Verbal

Secara umum komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata dan nada suara, seperti misalnya tajam, ancaman, dll, dalam penyampaian pesannya. Dalam praktek dokter atau hubungan komunikasi antara dokter dengan pasien komunikasi verbal ini biasanya dilakukan ketika pasien berkonsultasi ataupun ketika dokter menerangkan dengan kata-kata mengenai sesuatu tentang penyakit pasien.

b. Komunikasi Non Verbal

Secara umum komunikasi non verbal adalah komunikasi yang menggunakan gerak isyarat tubuh, sikap, ataupun yang lain yang tidak menggunakan kata-kata dalam penyampaian pesannya. Dalam praktek dokter atau hubungan komunikasi antara dokter dan pasien komunikasi non verbal ini dilakukan dalam bentuk-bentuk yang sangat bervariasi, dan hal ini juga sangat berpengaruh akan kelancaran komunikasi tersebut. Komunikasi ini biasa dilakukan dalam bentuk tatapan mata dokter yang memperhatikan pasien dengan baik tanpa melihat hal-hal lainnya ketika menerangkan sesuatu. Ataupun gerak-gerik tangan dokter ketika menjelaskan sesuatu, dan juga dalam bentuk yang lainnya.

Komunikasi efektif2

Tujuan : untuk mengarahkan proses penggalian riwayat penyakit lebih akurat untuk dokter, lebih memberikan dukungan pada pasien, dengan demikian lebih efektif dan efisien bagi keduanya.

Komponen – komponen dalam komunikasi yang efektif.

6

Page 7: Komunikasi Dokter-ps PBL blok 1 modul 2.docx

- Komunikasi dua arah

- Pendengar yang aktif

Memdengarkan masalah pasien

Memberikan kesempatan kepada pasien untuk menyelesaikan

masalah sendiri

Membantu pasien mengungkapkan perasaannya

Memahami perasaan pasien

- Mendapatkan informasi dan data, menyampaikan informasi dan terapi.

Terdapat banyak cara untuk dapat melakukan komunikasi secara efektif. Salah satunya untuk dapat menciptakan komunikasi antara personal, terdapat syarat yang harus dipenuhi, yaitu:

- Respect (sikap positif, saling menghargai)

- Empathy (merasakan perasaan orang lain)

- Audible (sikap mendukung)

- Clarity (keseimbangan antar pelaku komunikasi)

- Humble (sikap dan keinginan untuk terbuka, rendah hati, manusiawi)

Respect

Dokter diharapkan mau menunjukkan sikap positif dan saling mengahargai pada pesan yang disampaikan oleh pasien (keluhan, usulan, pendapat, pertanyaan). Tidak boleh seorang dokter selalu menyanggah apapun yang sampaikan pasiennya, sesederhana bahkan seaneh apapun pesan yang disampaikan, (karena mungkin menurut pasien, pesan itu merupakangagasan hebat). Dengan demikian pasien akan lebih berani menyampaikan pesannya,bukan kemudian menyimpannya dalam hati dan menyampaikannya, bahkanmengadukan pada orang lain.

Empathy

Seorang dokter diharapkan menyadari dan peduli pada perasaan pasien (empati) dan menunjukkan pada pasien bahwa ia peduli. Kejujuran seorang dokter yang mengatakan “Anda akan merasakan sakit sebentar…” justru akan menenangkan pasien karena pasien merasa tidak sendirian dalam merasakan sakit. Ada orang lain yang peduli.

Audible

7

Page 8: Komunikasi Dokter-ps PBL blok 1 modul 2.docx

Ketika seorang pasien nampak ragu untuk memutuskan sebuah pilihan tindakan, dokterdiharapkan memberikan dukungan agar keraguan itu berkurang atau bahkan hilang,sehingga si pasien menjadi percaya diri dan berani saat memilih keputusan itu.Walaupun akibat keputusan itu akan menimbulkan ‘derita’, dengan dukungan dokter,derita akan dianggap konsekuensi oleh pasien, bukan resiko (posisi sebagai ‘korban’).Akan lebih baik jika dokter mencontohkan (walaupun hanya karangan) bahwa dia jugaakan mengambil keputusan yang sama dengan pasien jika dia memiliki masalah sepertiitu.

Clarity

Dalam berkomunikasi dengan pasien hendaknya dokter dapat menempatkan diri pada posisi pasien tersebut terutama dalam penggunaan bahasa, gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pasien sehingga komunikasi antara dokter dan pasien dapat berjalan dengan baik.

Humble

Salah satu elemen yang akan membawa hubungan ini adalah komunikasi yang baik.Dengan menempatkan penanganan pasien lebih dulu, dokter akan memeriksa sipasien, mendiskusikan semua opsi yang berhubungan dengan perawatan, membuatrekomendasi perawatan dan menjelaskan hasil yang berhubungan dengan penangananyang potensial. Di lain pihak, si pasien, ingin mungkin ingin mengetahui tentangpenanganan padanya dan akibat perawatan jangka panjang atau jangka pendek, berapabiaya yang harus dikeluarkan, apa yang akan atau tidak akan tercakup dalam perawatan dan setiap tanggung jawab pembayaran yang harus ditanggung pasien.

Metode KISS :

“Keep It Short and Simple”Metode ini adalah metode yang dipakai dalam penyampaian petunjuk dan pesan

dari dokter kepada pasien, dimana metode penyampaiannya adalah singkat (tidak bertele-tele), sederhana (tidak memakai istilah asing), praktis sehingga mudah dilaksanakan.

Konseling3,4

Konseling merupakan suatu bentuk bimbingan dimana seorang yang terlatih berupaya menguatkan konseli agar bisa menyelesaikan masalahnya sendiri, dapat juga menawarkan suatu nasihat, edukasi, petunjuk, alternative agar konseli bisa mencari solusi sendiri tentang suatu masalah dalam kehidupannya.

8

Page 9: Komunikasi Dokter-ps PBL blok 1 modul 2.docx

Konselor : orang yang memberikan konseling, dan tidak harus dokter. Sebagai

penolong.

Fungsi konselor : memberikan umpan balik yang jujur dan langsung pada klien,

tingkat pelaksanaan kendali oleh terapis terhadap tingkah laku klien selama pertemuan

maupun di luar pertemuan terapi.

Pelayanan konseling adalah pelayanan pada manusia yang multi kompleks, konseling juga merupakan seni percakapan terapi yang membutuhkan pemahaman, itulah sebabnya setiap konselor harus memiliki berbagai ‘kemampuan’, diantaranya :

Kemampuan yang tidak dapat dipelajari

Skill yang menjadi bagian integral dari personality / kepribadian konselor

Individu yang menyukai kedekatan dengan manusia, sehingga akan terus menerus mendekati dan mencerna kehidupan serta tingkah laku seasamanya

Skill yang menjadi bagian integral dari struktur kehidupan yang dewasa dan sehat.

Kemampuan yang dapat dipelajari

Kemampuan berbicaraBerkaitan dengan kemampuan berkomunikasi , artinya

kemampuan memulai dan meneruskan pembicaraan yang bermakna membangun komunikasi dialogis.

Kemampuan memilih kata – kata yang bisa menciptakan self awareness pada diri klien.

Menciptakan self awareness pada klien , sehingga klien sadar atas apa yang terjadi dalam dirnya dan mengapa ia bereaksi sedemikian rupauntuk realita yang sedang dihadapinya. Kemampuan memilih kata – kata yang tepat juga ditentukan oleh kematangan pribadi konselor itu sendiri.

Masih banyak ‘kemampuan – kemampuan’ yang seharusnya dimiliki konselor akan tetapi yang terpenting adalah dalam hubungan konselor dan konseli haruslah terjadi komunikasi yang efektif sperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, karena tanpa adanya komunikasi yang efektif, hubungan antara konselor dan konseli tidak

9

Page 10: Komunikasi Dokter-ps PBL blok 1 modul 2.docx

akan dapat berjalan dengan baik walaupun sang konselor memiliki berbagai kemampuan sekalipun.

Konseli : Orang yg diberikan konseling oleh konselor, sebagai orang yang ditolong.

Analisa Transaksional

Memusatkan perhatian pada interaksi yang sedang berlangsung dalam pengobatan.

Terdapat 4 macam bentuk interaksi yang dapat dianalisis :

1. Structural analisisPola interaksi yang menganalisis kepribadian seseorang dengan keterkaitannya pada perasaan di masa lalu.

2. Transaksional analisisMenganalisis ego manakah yang dominan (Orangtua, Dewasa, atau kanak-kanak).

Manusia memiliki anutan, anutan tersebut dibagi menjadi 3 yaitu : Orangtua (Proteksi, Kritik, Bimbingan, Bagaimana melakukan sesuatu)

Individu berperasaan dan bertindak seperti layaknya orangtua.Dapat bersikap mengkritik maupun menolong, perasaan terhadap agama dan tatakrama, mengasuh dan merasa iba, dan opini tertentu biasa tidak dapat diubah

Dewasa (Analisis, Logika, Mengumpulkan Data, Bio-komputer)Mengolah persoalan berdasarkan data, analisa dan logika.Selalu berorientasi pada kenyataan, memberi keterangan yang diperlukan saja, menganalisa situasi dan mencoba memahami, membandingkan berbagai alternative, percaya diri sendiri dan tidak dipengaruhi perasaan, melakukan koreksi bila perlu pada anutan O/K

Kanak-kanak (Perasaan, Emosi, Instuisi-fantasi, Respon sesuai petunjuk)Penampilan saat individu tersebut masih kecil, perasaan dan pola tingkah laku bersifat wajar, dapat bertindak lepas dari orangtua

3. Game analisisMenganalisis apa yang tersembunyi dari interaksi yang dilakukan serta apa yang dihasilkan dari interaksi tersebutMengidentifikasi permainan yang dilakukan dalam interaksi mereka dan keputusan yang diperoleh.

4. Script analisis

10

Page 11: Komunikasi Dokter-ps PBL blok 1 modul 2.docx

Menganalisa drama/kejadian dalam kehidupannya yang terlihat dalam semua interaksi yang dilakukanMembuka penyebab masalah emosi pasien.

Hambatan Komunikasi1

Dalam praktek kedokteran, banyak ditemui hambatan-hambatan yang mengganggu komunikasi antara pasien dengan dokter. Gangguan ini dapat menyebabkan beberapa masalah terutama bagi sang pasien. Beberapa hambatan-hambatan tersebut ialah;

1. Profesionalitas

Dalam hal ini, hambatan yang terjadi ialah dokter kurang menjunjung tinggi profesionalitas dalam menjalankan profesinya dan tidak terlalu memperhatikan kaidah-kaidah bioetik. Sikap profesional seorang dokter ditunjukkan ketika dokter berhadapan dengan tugasnya (dealing with task), yang berarti mampu menyelesaikan tugas-tugasnya sesuai peran dan fungsinya; mampu mengatur diri sendiri seperti ketepatan waktu, pembagian tugas profesi dengan tugas-tugas pribadi yang lain (dealing with one-self); dan mampu menghadapi berbagai macam tipe pasien serta mampu bekerja sama dengan profesi kesehatan yang lain (dealing with others). Di dalam proses komunikasi dokter-pasien, sikap profesional ini penting untuk membangun rasa nyaman, aman, dan percaya pada dokter, yang merupakan landasan bagi berlangsungnya komunikasi secara efektif. Sikap profesional ini hendaknya dijalin terus-menerus sejak awal konsultasi, selama proses konsultasi berlangsung, dan di akhir konsultasi.

Sikap profesionalitas ini menyangkut prinsip-prinsip dari dalam diri dokter itu sendiri dalam melayani pasiennya dengan bimbingan kaidah bioetika. Dan juga sikap empati dari dokter terhadap pasien, yang timbul setelah adanya komunikasi antara dokter dengan pasien itu sendiri. Berikut ini penjelasan secara rinci mengenai kedua faktor tersebut

a. Prinsip Dokter

Dalam hal ini prinsip dokter merupakan hal yang lahir dalam diri masing-masing dokter dalam melayani pasiennya dengan tetap pada bimbingan kaidah bioetika sebagai seorang dokter. Sehingga prinsip akan tiap dokter berbeda-beda. Hal ini akan menjadi hambatan dalam komunikasi antara pasien dengan dokter jika dokter tersebut memiiki prinsip yang tidak terlalu memperhatikan kaidah bioetik, namun lebih kepada kemauan diri sendiri demi mendapatkan suatu tujuan dari pelayanan kepada pasien tersebut.

11

Page 12: Komunikasi Dokter-ps PBL blok 1 modul 2.docx

b. Kurang Empati

Kurangnya sikap empati dari dokter terhadap pasiennya juga merupakan hambatan dalam komunikasi antara pasien dengan dokter. Kurangnya sikap empati ini, dapat menjadikan seorang dokter tidak terlalu memperhatikan keinginan pasiennya untuk mendapatkan pelayanan yang memuaskan seperti misalnya dapat berkonsultasi dengan dokter tersebut.

2. Waktu

Dalam hal hubungan komunikasi antara pasien dengan dokter di ruang praktek, waktu juga merupakan salah satu hal penghambat komunikasi antara pasien dengan dokter. Waktu yang terbatas dan pasien yang banyak biasanya membuat dokter kewalahan untuk memberikan pelayanan yang baik. Terkadang para dokter mempersingkat waktu komunikasi dengan pasien, walaupun terkadang beberapa pasien sebenarnya ingin berbincang atau berkonsultasi dahulu. Dan hal inilah yang membuat seorang pasien tidak puas dengan pelayanan dokter.

Tujuan dan Manfaat Komunikasi1

Tujuan

Dari sekian banyak tujuan komunikasi maka yang relevan dengan profesi dokter adalah:

1) Memfasilitasi terciptanya pencapaian tujuan kedua pihak (dokter dan pasien).

2) Membantu pengembangan rencana perawatan bersama pasien, untuk kepentingan

pasien dan atas dasar kemampuan pasien, termasuk kemampuan finansial.

3) Membantu memberikan pilihan dalam upaya penyelesaian masalah kesehatan pasien.

4) Membimbing pasien sampai pada pengertian yang sebenarnya tentang penyakit/masalah

yang dihadapinya.

5) Membantu mengendalikan kinerja dokter dengan acuan langkah-langkah atau hal-hal

yang telah disetujui pasien.

Manfaat

Berdasarkan dari penelitian, manfaat komunikasi efektif dokter-pasien di antaranya ialah:

1) Meningkatkan kepuasan pasien dalam menerima pelayanan medis dari dokter atau

institusi pelayanan medis.

12

Page 13: Komunikasi Dokter-ps PBL blok 1 modul 2.docx

2) Meningkatkan kepercayaan pasien kepada dokter yang merupakan dasar hubungan

dokter-pasien yang baik.

3) Meningkatkan keberhasilan diagnosis terapi dan tindakan medis.

Skenario D :

Seorang dokter umum merasa kesal dengan pasiennya karena sulit mengikuti petunjuk yang diberikan oleh dokter tersebut. Pasien adalah seorang penderita diabetes mellitus selama 3 tahun. Pasien seorang laki-laki usia 54 tahun yang bekerja sehari-hari sebagai pegawai swasta. Dia malas mengikuti pola hidup sehat yang disarankan oleh si dokter. Dia tidak mau rutin makan obat antidiabetes oral, malas berolahraga dan makan sembarangan di luar rumah. Si dokter sudah kebingungan apalagi yang diingin dilakukan dengan kondisi ini karena gula darah pasien ini tidak terkontrol.

Pada kasus di atas dapat kita lihat bahwa pasien tidak mau mengikuti saran dan pola

hidup sehat yang dianjurkan oleh dokter. Ditinjau dari sumber masalah yang terjadi antara

dokter dengan pasien, saya menemukan bahwa hal itu bisa terjadi dikarenakan kurangnya

Komunikasi antara Dokter dengan pasien. Ketidakefektifan komunikasi antara si dokter

dengan pasien dapat dilihat dari hasilnya, yaitu sang pasien tidak mau mengikuti arahan dari

dokter.

Sang dokter tidak memahami masalah yang dihadapi pasiennya dan hanya mencari

solusi dari penyakit pasien saja oleh karena itu, komunikasi yang di jalankan hanya satu

arah, yaitu dokter kepada pasien tanpa ada timbal balik dari pasien itu sendiri. Dokter

kurang berempati terhadap masalah yang dihadapi oleh sang pasien. Seharusnya dokter

disitu membantu menggali masalah apa yang timbul sehingga pasien tidak mau mengikuti

anjurannya. Dengan menjadi pendengar yang aktif tentu pasien akan mendapat kesempatan

untuk menceritakan masalah yang dihadapinya dan berusaha mencari solusi sendiri dari

masalah yang dihadapinya melalui bantuan kita sebagai dokter.

Disamping komunikasi yang hanya satu arah dari sang dokter kepada pasien,

komunikasi ini tidak berjalan lancar dikarenakan cara penyampaian dari dokter yang diduga

tidak sesuai dengan syarat komunikasi personal, yaitu respect, emphaty, audible, clarity, dan

humble. Kurang menghargai pasien, sehingga pasien tidak mau mengeluarkan pendapat

serta keluhannya, dokter terlalu meremehkan pasien. Dokter juga tidak bisa menempatkan

13

Page 14: Komunikasi Dokter-ps PBL blok 1 modul 2.docx

dirinya pada posisi pasien, sehingga pasien tidak merasakan empati dari sang dokter serta

sikap yang kurang rendah hati karena pendidikan yang mungkin berbeda antara dokter

dengan pasien.

Dalam penyampaian pesan dan saran dari dokter seharusnya, dokter menggunakan

metode KISS yaitu “Keep It Short and Simple”, sederhana, singkat, dan praktis. Jangan

menggunakan istilah-istilah asing yang menyebabkan pasien tidak mengerti sehingga tidak

menjalankan instruksi dari dokter, panjang-lebar dan bertele-tele akan menyebabkan pasien

kebingungan, dan juga harus praktis sehingga pasien mudah dalam melaksanakan instruksi

tersebut.

Selain itu, Konseling merupakan suatu bentuk bimbingan dimana seorang yang

terlatih berupaya menguatkan konseli agar bisa menyelesaikan masalahnya sendiri, dapat

juga menawarkan suatu nasihat, edukasi, petunjuk, alternative agar konseli bisa mencari

solusi sendiri tentang suatu masalah dalam kehidupannya. Jadi tidak seharusnya dokter

langsung memberikan solusi karena dalam proses konseling, konselor seharusnya

memberikan bimbingan, nasihat, umpan balik yang positif sehingga konseli dapat

menyelesaikan masalahnya sendiri.

Interaksi dalam scenario ditinjau dari transaksional analisisnya, perilaku anutan pada

dokter yang lebih dominan adalah perilaku anutan orangtua karena dokter berperilaku

memberikan pentujuk untuk pola hidup sehat pada si pasien dan tidak bisa menerima

bantahan pasien yang tidak mengikuti instruksinya, ini membuktikan bahwa perilaku

anutan orangtua pada dokter terlalu dominan, dokter menjadi kesal karena pasiennya yang

tidak mau mengikuti instruksi. Dokter mau menang sendiri, tidak mendengarkan keluhan

pasiennya.

Sedangkan pada pasien, perilaku anutan yang terlalu dominan adalah kanak-kanak

dimana pasien tidak peduli akan apa yang terjadi dengan kondisi kesehatannya bila tidak

mengikuti pola hidup sehat yang telah dianjurkan dokter. Pasien juga tidak mau meminum

obat antidiabetes. Ini menunjukkan perilaku anutan kanak-kanak yang terlalu dominan

(merajuk, rewel).

14

Page 15: Komunikasi Dokter-ps PBL blok 1 modul 2.docx

Kesimpulan

Dari scenario yang ada, dapat dinilai bahwa dokter umum yang menangani pasien diabetes

mellitus yang “bandel” kurang efektif dalam berkomunikasi, sehingga menyebabkan sang

pasien tidak mau menuruti instruksi dari sang dokter. Kurangnya empati dan tidak menjadi

pendengar yang aktif yang merupakan semua unsur dari Komunikasi Efektif tidak berjalan.

Jadi menurut saya, yang harus dilakukan selanjutnya oleh sang dokter adalah menjadi

pendengar yang aktif, berempati pada pasien, menjadi konselor yang baik serta

menggunakan Metode KISS dalam penyampaian instruksinya kepada pasien.

15

Page 16: Komunikasi Dokter-ps PBL blok 1 modul 2.docx

Daftar Pustaka

1. Djauzi, S dan Supartondo. Komunikasi dan Empati Dalam Hubungan Dokter-

Pasien. Jakarta : Balai Penerbit FK-UI : 2004

2. Freeman R. Reflections on professional and lay perspectives of the doctor-patient

Interaction. School of Clinical Dentistry, The Queen's University of Belfast :

Belfast BT12 6BP : 2005

3. Walgito B. Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta : Penerbit Andi : 2004

4. Subabda Y. Menjadi Konselor Profesional. Yogyakarta : Penerbit Andi : 2007

16