Nevy - Makalah PBL Blok 6.docx

17
PBL Blok 6 Universitas Kristen Krida Wacana 1 Pengaruh Kerusakan Otak Terhadap Fungsi Kesadaran Nevy Olianovi (102013101) Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510 Telephone: (021) 5694-2061, fax: (021) 563-1731 [email protected] Abstrak Salah satu bagian paling vital pada tubuh manusia adalah otak. Otak merupak darikeseluruhan tubuh manusia dan mengendalikan semua fungsi tubuh mulai dari pengendalian proses berpikir, berhitung, memori, bahasa, emosi, denyut jantung, kemampuan gerak atau motorik, suhu tubuh, keseimbangan cairan, keseimbangan horm dan pengendalian semua organ tubuh tanpa terkecuali. Oleh karena itu, otak perlu perlindungan yang sangat ekstra demi menjaga kelangsungan kerjanya. Ter struktur dari kepala yang melindungi otak diantaranya tengkorak. Selain tengkora juga lapisan-lapisan atau membran pembungkus otak dan sistem saraf tep dalamnya yang disebut dengan meninges. Dan juga terdapat cairan di otak yang mem fungsi yang bervariasi yang dinamakan cairan serebrospinal (CSS) atau liquor cer (LCS). Namun untuk melaksanakan semua fungsi tersebut, otak perlu mendapatkan en dan nutrisi serta oksigen yang dimediasi oleh sistem vaskularisasi yang berada d Kata kunci: cerebrum, meninges, cairan serebrospinal (CSS), vaskularisasi Abstract One of the most vital parts of the human body is the brain. Brain is the ce whole human body and controls all body functions ranging from process control th counting, memory, language, emotions, heart rate, blood flow, movement body temperature, fluid balance, hormonal balance, and control of all organs of the body without exception. Therefore brains need to get extra protection so it maintain continuity. There are various structures of the head among which the sk the brain. In addition to the skull, there are also layers or membranes covering

description

Pengaruh Kerusakan Otak Terhadap Fungsi Kesadaran

Transcript of Nevy - Makalah PBL Blok 6.docx

Pengaruh Kerusakan Otak Terhadap Fungsi KesadaranNevy Olianovi (102013101)Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510Telephone: (021) 5694-2061, fax: (021) [email protected]

AbstrakSalah satu bagian paling vital pada tubuh manusia adalah otak. Otak merupakan pusat dari keseluruhan tubuh manusia dan mengendalikan semua fungsi tubuh mulai dari pengendalian proses berpikir, berhitung, memori, bahasa, emosi, denyut jantung, aliran darah, kemampuan gerak atau motorik, suhu tubuh, keseimbangan cairan, keseimbangan hormonal, dan pengendalian semua organ tubuh tanpa terkecuali. Oleh karena itu, otak perlu mendapat perlindungan yang sangat ekstra demi menjaga kelangsungan kerjanya. Terdapat berbagai struktur dari kepala yang melindungi otak diantaranya tengkorak. Selain tengkorak, terdapat juga lapisan-lapisan atau membran pembungkus otak dan sistem saraf tepi yang ada di dalamnya yang disebut dengan meninges. Dan juga terdapat cairan di otak yang mempunyai fungsi yang bervariasi yang dinamakan cairan serebrospinal (CSS) atau liquor cerebrospinal (LCS). Namun untuk melaksanakan semua fungsi tersebut, otak perlu mendapatkan energi dan nutrisi serta oksigen yang dimediasi oleh sistem vaskularisasi yang berada di otak.Kata kunci: cerebrum, meninges, cairan serebrospinal (CSS), vaskularisasiAbstractOne of the most vital parts of the human body is the brain. Brain is the center of the whole human body and controls all body functions ranging from process control thinking, counting, memory, language, emotions, heart rate, blood flow, movement or motor skills, body temperature, fluid balance, hormonal balance, and control of all organs of the body without exception. Therefore brains need to get extra protection so it works in order to maintain continuity. There are various structures of the head among which the skull protects the brain. In addition to the skull, there are also layers or membranes covering the brain and peripheral nervous system that is in it is called the meninges. And also there is fluid in the brain that have a variety of functions, called cerebrospinal fluid (CSS) or liquor cerebrospinal (LCS). However, to carry out all these functions, the brain needs to obtain energy and nutrients as well as oxygen-medeiated vascularization system in the brain.Keywords: cerebrum, meninges, cerebrospinal fluid (CSS), vascularizationPendahuluanOtak mengendalikan semua fungsi tubuh bersama dengan medulla spinalis membentuk sistem saraf pusat. Selain paling penting, otak juga merupakan organ yang paling rumit. Seandainya jantung atau paru-paru berhenti bekerja selama beberapa menit manusia masih bisa bertahan hidup. Namun jika otak berhenti bekerja selama satu detik saja maka manusia akan mati. Itulah mengapa otak disebut sebagai organ yang paling penting dari seluruh organ di tubuh manusia.Cranium atau tulang tengkorak membungkus dan melindungi otak dari cedera kepala. Otak selain mempunyai perlindungan cranium juga tertutup lapisan keras yang disebut meninges dan terdapat cairan yang disebut dengan cairan cerebrospinal (CSS). Otak perlu mendapatkan energi dan nutrisi serta oksigen yang dimediasi oleh sistem vaskularisasi yang berada di otak.Struktur Makroskopis CerebrumCerebrum (otak besar) merupakan bagian yang terluas dan terbesar dari otak, berbentuk telur, mengisi penuh bagian depan atas rongga tengkorak. Cerebrum terdiri dari 2 hemispherium cerebri yang dihubungkan oleh substansi alba yang disebut corpus callosum. Setiap hemispher terbentang dari os frontale sampai ke os occipitale, di atas fossa cranii anterior, media, dan posterior, di atas tentorium cerebelli. Hemisphere dipisahkan oleh sebuah celah dalam, yaiitu fossa longitudinalis cerebri, tempat menonjolnya falx cerebri.1Lapisan permukaan hemispherium cerebrii disebut cortex dan disusun oleh subtantia grisea. Sejumlah sulci yang besar membagi permukaan setiap hemisphere dalam lobus-lobus. Lobus pada otak besar yaitu:11. Lobus frontalis: bagian dari cerebrum yang terletak di depan sulkus sentralis.2. Lobus parietalis: terdapat di depan sulcus sentralis dan di belakang oleh coracooccipitalis.

3. Lobus temporalis: terdapat di bawah l;ateral dan fisura serebralis dan di depan lobus occipitalis.4. Lobus occipitalis: mengisi bagian belakang dari cerebrum.

Gambar 1. Lobus pada cerebrum2Gyrus yang ada pada cerebrum adalah:11. Gyrus precentralis terletak tepat anterior terhadap sulcus centralis dan di kenal sebagai area motoris. Pada area motoris ini, tubuh dipresentasikan dalam posisi terbalik. Sel-sel saraf yang mengatur kaki berlokasi di bagian atas, sedangkan yang mengatur gerakan wajah berlokasi di bagian bawah.2. Gyrus postcentralis terletak tepat posterior terhadap sulcus centralis dan dikenal sebagai area sensoris. Sel-sel saraf kecil di daerah ini menerima dan menginterpretikan sensai nyeri, suhu, raba, dan tekan dari sisi tubuh kontralateral.3. Gyrus temporalis superior terletak di bawah sulcus lateralis. Bagian tengah sulcus ini menerima dan menginterpretasikan suara dan dikenal sebagai area auditiva.Pada cerebrum juga terdapat:11. Area broca atau area bicara motoris, terletak tepat di daerah sulcus lateralis. Area ini mengatur gerakan bicara. Pada orang bertangan kanan, area brocha hemisphere kiri bersifat dominan, sedangkan orang bertangan kiri, area brocha hemiphere kanan bersifat dominan.2. Area visual terletak pada polus posterior dan aspek medial hemisphere cerebrum di daerah sulcus calcarinus. Area ini merupakan area penerimaan kesan visual.

Gambar 2. Bagian-bagian pada cerebrum3Struktur Mikroskopis CerebrumSecara histologis, cerebrum memiliki lapisan-lapisan yang diklasifikasikan di dalam pembagian K. Broadman, yaitu:41. Lapisan molekuler atau pleksiformis2. Lapisan granular luar3. Lapisam sel piramidal4. Lapisan granula dalam5. Lapisan piramidal dalam (lapisan ganglionik)6. Lapisan sel multiformisSemua lapisan tersebut tidak mempunyai batas yang tegas dan semua berisi neuroglia. Pada cerebrum juga terdapat sel-sel yaitu:41. Sel piramid2. Sel granuler3. Sel horizontal4. Sel martinottiVaskularisasi Cerebral - ArteriaBerat otak sebesar 2,5% dari berat badan secara keseluruhan. Namun, otak merupakan organ tubuh yang paling banyak menerima darah dari jantung, yakni seperlima dari seluruh darah yang mengalir ke seluruh jaringan tubuh.Diperkirakan, metabolisme otak menggunakan sekitar 18% dari total konsumsi oksigen tubuh. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika masa hidup jaringan otak yang menghadapi kekurangan okisigen cukup singkat. Ini berarti, jaringan otak akan mudah mati jika pasokan aliran darahy berhenti atau tersumbat. Pasokan aliran darah ke otak dilakukan oleh dua pembuluh arteri utama, yaitu sepasang arteri carotis interna yang memasok sekitar 70% dari keseluruhan jumlah darah otak, dan sepasang arteri vertebralis yang mencukupi 30% sisanya.5Arteri-arteri duramater mengantar lebih banyak darah kepada calvaria dibanding kepada duramater cranialis. Arteri meningeal terbesar, yakni arteri meningea media, adalah cabang arteri maxillaris. Arteri meningea media memasuki cavitas cranii melalui foramen spinosum, melintas ke arah pada dasar fossa cranii media, dan berbelok ke arah superolateral pada ala major ossis sphenoidalis, dan di sini terbagi menjadi ramus posterior dan ramus anterior. Ramus anterior melintas ke superior titik pterion, lalu melengkung ke posterior dan naik ke arah puncak kepala. Ramus posterior melintas superoposterior dan melepaskan cabang-cabang untuk bagian posterior cranium. Vena-vena duramater mengiringi arteri-arteri meningeal dan juga arteri dapat terobek pada fraktur calvaria.Persarafan duramater cranialis terutama terjadi melalui ketiga divisi nervus cranialis vena cabang-cabang sensoris juga berasal dari nervus vagus (N. X) dan ketiga saraf servikal teratas. Badan-badan akhir sensoris dalam duramater cranialis terdapat lebih banyak sepanjang kedua sisi sinus sagitalis superior dan dalam tentorium cerebelli dibanding pada dasar cranium. Serabut untuk perasaan sakit juga banyak terdapat pada tempat arteri-arteri dan vena-vena menembus duramater cranialis.Selain itu pada batang otak aliran darah/pendarahan terjadi melalui cabang arteri carotis interna dan arteri vertebralis. Arteri carotis interna dipercabangkan di leher dari arteri carotis communis. Cabang arteri carotis interna ialah arteri cerebri anterior dan arteri cerebri media. Arteri vertebralis berawal di pangkal leher sebagai cabang bagian pertama kedua arteri subclavia dan bersatu pada tepi kaudal pons untuk membentuk arteri basilaris. Arteri basilaris yang diberi nama demikian karena hubungannya yang demikian erat dengan dasar cranium, melintas lewat cisterna pontis ke tepi posterior pons, dan disini berakhir dengan cabang menjadi arteri cerebri posterior dextra.6Dalam garis besar masing-masing arteri cerebralis mengantar darah kepada satu permukaan dan satu kutub cerebrum sebagai berikut:61. Arteri cerebri anterior mengantar darah kepada hampir seluruh permukaan medial dan permukaan superior, serta polus frontalis.2. Arteri cerebri media mengantar darah kepada permukaan lateral dan polus temporalis.3. Arteri cerebri posterior mengantar darah kepada permukaan inferior dan polus occipitalis.Circularis anteriosus cerebri (Wilis) pada dasar otak adalah anasmotosis yang penting antara empat arteri (arteri vertebralis dan arteri carotis interna) yang memasok darah kepada otak. Circulus arteriosus cerebri (Wilis) dibentuk oleh arteri cerebri posterior, arteri communicans posterior, arteri carotis interna, arteri cerebri anterior, dan arteri communicans interna. Secara umum dijumpai berbagai variasi dalam ukuran arteri-arteri pembentuk circulus arteriosus cerebri (Wilis).6No.ArteriAsalDistribusi

1.A. VertebralisA. SubclaviaMeninges dan cerebellum

2.A. Inferior posterior cerebelliA. VertebralisAspek postero-inferior cerebellum

3.A. BasilarisDibentuk melalui persatuan a. vertebralisTruncus encephali, cerebellum, dan cerebrum

4.A. PontisA. BasilarisBanyak cabang ke truncus encephali

5.A. Inferior anterior cerebelliA. BasilarisAspek inferior cerebellum

6.A. Superior cerebelliA. BasilarisAspek superior cerebellum

7.A. Carotis internaA. Carotis communis pada tepi atas cartilago thyroideaMelepaskan cabang-cabang dalam sinus cavernosus dan merupakan pemasok darah utama untuk otak

8.A. Cerebri anteriorA. Carotis internaHemisfer-hemisfer cerebrum, kecuali lobus occipitalis

9.A. Cerebri mediaLanjutan a. carotis interna di sebelah distal dari a. cerebri anteriorBagian terbesar permukaan lateral hemisfer-hemisfer cerebrum

10.A. Cerebri posteriorCabang terminal a. basilarisAspek inferior hemisfer-hemisfer cerebrum dan lobus occipitalis

11.A. Communicans anteriorA. Cerebri anteriorCirculus arteriosus cerebri (Willis)

12.A. Communicans posteriorA. Cerebri posteriorCirculus arteriosus cerebri (Willis)

Tabel 1. Pendarahan arterial otak6

.

Gambar 3. Sirkulasi arteri pada otak7Vakularisasi Cerebral VenaArteri ini tidak mempunyai jaringan muscular dan tidak pula mempunyai katup. Arteri ini bermuara di subarachnoid space yang mana yang mengalir ke daerah Sinus Venosus Cerebri. Vena cerebri terbagi menjadi dua jenis yaitu:81. Vena cerebri externa (VCE)Jenis-jenis dari arteri ini adalah:a. VCE SuperiorBerjalan ke daerah atas pada bagian lateral hemisphere cerebri yang bermuara di sinus sagitalis superior.b. VCE Superfisialis Mengalir ke bagian lateral hemisphre cerebri. Diketahui pula, berjalan ke bagian inferior dalam sulcus lateralis dan bermuara di sinus cavernosus.c. VCE media profundaMengalir ke insula dan bergabung dengan vena cerebri anterior dan vena striata untuk membentuk vena basalis dan bergabung lagi menjadi vena magna cerebri yang bermuara di sinus rectus.2. Vena Cerebri InternaTerbentuk dari gabungan-gabungan vena thalamo striata dan vena choroidea di foramen interventrikulare yang berjalan pada bagian posterior di dalam tela choroidea ventrikuli tertii (thee), setelah itu bergabung di bagian bawah splenum corporis callosi untuk membentuk vena cerebri yang bermuara di sinus rectus.MeningesOtak dibungkus oleh selubung mesodermal yang disebut meninges. Lapisan luarnya adalah pachymeninx atau duramater dan lapisan dalamnya, leptomeninx, dibagi menjadi arachnoidea dan piamater.9Gambar 4. Lapisan-lapisan selaput otak/meninges101. DuramaterDura kranialis atau pachymeninx adalah suatu struktur fibrosa yang kuat dengan suatu lapisan dalam (meningeal) dan lapisan luar (periostal). Kedua lapisan dural yang melapisi otak umumnya bersatu, kecuali di tempat di tempat dimana keduanya berpisah membentuk lapisan kembar yaitu falx cerebri untuk menyediakan ruang bagi sinus venosus (sebagian besar sinus venosus terletak di antara lapisan-lapisan dural), dan di tempat dimana lapisan dalam membentuk sekat di antara bagian-bagian otak.9Lapisan periosteal letaknya hanya sampai pada foramen magnum dan tidak berlanjut ke lapisan duramater medula spinalis. Lapisan ini menempel pada bagian otak. Lapisan ini juga melekat pada ligamentum sutural dan melekat erat dengan tulang-tulang di basis cranii.Lapisan meningeal adalah duramater yang sebenarnya merupakan membrana fibrosa yang padat kuat yang membungkus otak dan melanjutkan diri setelah melalui foramen magnum sebagai duramater medula spinalis. Lapisan ini membentuk empat septum ke arah dalam yang membagi cavum cranii menjadi ruang-ruang yang saling berhubungan dengan bebas dan menampung bagian-bagian otak. Fungsi dari septum-septum ini adalah menghambat pergeseran otak.Falx cerebri merupakan lipatan duramater berbentuk bulan sabit yang terletak di garis tengah antara kedua hemispherium cerebri. Ujung posteriornya yang lebar menyatu dengan permukaan atas tentorium cerebelli di garis tengah. Sinus sagitalis superior berjalan pada pinggir atasnya yang terfiksasi, sinus sagitalis inferior berjalan pada pinggir bawahnya yang bebas dan cekung dan sinus rectus berjalan sepanjang perlekatannya pada tentorium cerebelli.Tentorium cerebelli adalah lipatan duramater yang berbentuk bulan sabit yang menjadi atap fossa cranii posterior. Lapisan ini menutupi permukaan atas cerebellum dan menyokong lobus occipitalis cerebri.Falx cerebelli adalah lipatan durameter kecil berbentuk sabit yang melekat pada crista occipitalis interna yang menonojol ke depan di antara kedua hemispherium cerebri. Pinggir posteriornya yang terfiksasi berisi sinus occipitalis.12. ArachnoidmaterArachnoidmater adalah membran impermiabel halus yang meliputi otak dan terletak di antara piamater di sebelah dalam dan duramater di sebelah luar. Selaput ini dipisahkan oleh ruang potensial yang disebut spatium subdural, dan dari piamater oleh spatium subarachnoideum yang berisi liquor cerebrospinalis. Arachnoideamater dan piamater terpisah lebar membentuk cisternae subarachnoidea. Pada daerah tertentu arachnoidmater menonjol ke dalam sinus venosus membentuk vili arachnoidales. Vili arachnoidales berfungsi sebagai perembesan liquor cerebrospinalis ke dalam aliran darah.13. PiamaterPiamater merupakan selaput jaringan penyambung yang tipis yang menutupi permukaan otak dan membentang ke dalam sulcus, fissure dan sekitar pembuluh darah di seluruh otak. Piamater juga membentang ke dalam fissure transversalis di bawah corpus callosum. Di tempat ini piamater membentuk tela choroidea dari ventrikel tertius dan lateralis, dan bergabung dengan ependim dan pembuluh-pembuluh darah choroideus untuk membentuk pleksus choroideus dari ventrikel-ventrikel ini. Piamater dan ependim berjalan di atas atap dari ventrikel keempat dan membentuk tela choroidea di tempat itu.9Liquor Cerebrospinal (LCS) atau Cairan Serebrospinal (CSS)Liquor Cerebrospinal (LCS) atau Cairan Serebrospinal (CSS) mengelilingi dan menjadi bantalan bagi otak dan medula spinalis. CSS berwarna jernih tak berwarna. Cairan ini mengisi ventrikel dan ruang subarachnoid. Fungsi utama CSS adalah sebagai cairan perendam kejut untuk mencegah otak menumpuk bagian anterior tengkorak yang keras ketika kepala tiba-tiba mengalami benturan. Fungsi lainnya adalah mengatur isi tengkorak dan metabolisme yakni pertukaran bahan antar sel-sel saraf dan cairan interstitium.CSS dibentuk terutama oleh pleksus khoroideus yang terdapat di bagian-bagian tertentu rongga ventrikel otak. Pleksus khoroideus terdiri dari massa piamater kaya pembuluh darah berbentuk kembang kol yang masuk ke dalam kantung-kantung yang dibentuk oleh sel epinem. CSS terbentuk sebagai akibat dari mekanisme transpor selektif menembus membran pleksus khoroideus. Setelah terbentuk, CSS mengalir melewati empat ventrikel yang saling berhubungan dalam interior otak dan melalui kanalis sentralis sempit di medula spinalis, yang berhubungan dengan ventrikel terakhir. CSS keluar melalui lubang-lubang kecil dari ventrikel keempat di dasar otak untuk masuk ke ruang subarakhnoidea dan kemudian mengalir antara lapisan-lapisan meninges di seluruh permukaan otak dan medula spinalis. Ketika mencapai bagian atas otak, CSS direabsorpsi di ruang subarachnoid ke dalam darah vena melalui vilus arakhnoid.11Sifat dan Komposisi LCSLCS mempunyai sifat jernih. Komposisi LCS sama dengan plasma darah, terutama untuk Na dan K, walaupun cairan serebrospinal hanya mengandung sedikit protein. Berikut merupakan komposisi LCS:12

PBL Blok 6 Universitas Kristen Krida Wacana1

Jumlah total: 120 ml Tekanan: 60-150 mmH2O atau 70-180 mmHg Protein: 200-300 mg/l Glukosa: 2,8-4,4 mmol/l Berat jenis: 1,006-1,009 pH: 7,4 Sel: 0-beberapa (biasanya limfosit) Kolesterol: 0,06-0,22 mg% Ca: 4,5-5,5 mg%

Fungsi LCS131. Sebagai peredam benturan.2. LCS menyediakan keseimbangan dalam sistem saraf. Unsur-unsur pokok pada LCS berada dalam keseimbangan dengan cairan otak ekstraseluler, jadi mempertahankan lingkungan luar yang konstan terhadap sel-sel dalam sistem saraf.3. LCS menyediakan otak dikelilingi cairan, mengurangi berat otak dalam tengkorak dan menyediakan bantalan mekanik, melindungi otak dari keadaan/trauma yang mengenai tulang tengkorak.4. LCS mengalirkan bahan-bahan yang tidak diperlukan otak, seperti CO2, laktat, dan ion hidrogen. Hal ini penting karena otak hanya mempunyai sedikit sistem limfatik, dan untuk memindahkan produk seperti darah, bakteri, materi purulen dan nekrotik lainnya yang akan diirigasi dan dikeluarkan melalui vili arakhnoid.5. Bertindak sebagai saluran untuk transport intraserebral. Hormon-hormon dari lobus posterior hipofise, hipothalamus, melatonin dari fineal dapat dikeluarkan ke LCS dan transportasi ke sisi lain melalui intraserebral.6. Mempertahankan tekanan intrakranial. Dengan cara pengurangan LCS dengan mengalirkannya ke luar rongga tengkorak, baik dengan mempercepat pengalirannya melalui berbagai foramina, hingga mencapai sinus venosus, atau masuki ke dalam rongga subarakhnoid lumbal yang mempunyai kemampuan mengembang sekitar 30%.Spatium Liquor Cerebrospinalis9Susunan syaraf pusat (SSP) seluruhnya diliputi oleh liquor cerebrospinalis (LCS). LCS juga mengisi rongga dalam otak, yaitu ventriculus, sehingga mungkin untuk membedakan spatium liquor cerebrospinalis internum dan externum yang berhubungan pada region ventriculus quartus.1. Spatium Liquor Cerebrospinalis InternumSistem ventricular terdiri dari empat ventriculares; dua ventriculus lateralis (I & II) di dalam hemispherii telencephalon, ventriculus tertius pada diencephalon dan ventriculus quartus pada rombencephalon (pons dan med. oblongata). Kedua ventriculus lateralis berhubungan dengan ventriculus tertius melalui foramen interventriculare (Monro) yang terletak di depan thalamus pada masing-masing sisi. Ventriculus tertius berhubungan dengan ventriculus quartus melalui suatu lubang kecil, yaitu aquaductus cerebri (aquaductus sylvii).Pleksus choroideus dari ventrikel lateralis merupakan suatu penjuluran vascular seperti rumbai pada piamater yang mengandung kapiler arteri choroideus. Pleksus ini menonjol ke dalam rongga ventrikel dan dilapisi oleh lapisan epitel yang berasal dari ependim. Pelekatan dari pleksus terhadap struktur-struktur otak yang berdekatan dikenal sebagai tela choroidea. Pleksus ini membentang dari foramen intereventrikular, dimana pleksus ini bergabung dengan pleksus-pleksus dari ventrikel lateralis yang berlawanan, sampai ke ujung cornu inferior (pada cornu anterior dan posterior tidak terdapat pleksus choroideus). Arteri yang menuju+ ke pleksus terdiri dari arteri choroidalis anterior, cabang arteri carotis interna yang memasuki pleksus pada cornu inferior; dan arteri choroidalis posterior yang merupakan cabang-cabang dari arteri cerebrum posterior.

Gambar 5. Spatium liquor cerebrospinalis internum (tampak samping/lateral)14Ventrikel tertius merupakan suatu celah ventrikel yang sempit di antara dua paruhan diencephalons. Atapnya dibentuk oleh tela choroidea yang tipis, suatu lapisan ependim, dan piamater dari suatu pleksus choroideus yang kecil membentang ke dalam lumen ventrikel. Dinding lateral ventriculus tertius dibentuk oleh thalamus dengan adhesion interthalamica dan hypothalamus. Recessus opticus dan infundibularis menonjol ke anterior, recessus suprapinealis dan recessus pinealis kearah caudal. Ventriculus quartus membentuk ruang berbentuk kubah di atas fossa rhomboidea, antara cerebellum dan medulla serta membentang sepanjang recessus lateralis pada kedua sisi. Masing-masing recessus berakhir pada foramen Luscka, muara lateral ventriculus quartus. Pada perlekatan vellum medullare anterior terdapat aperture mediana Magendie. Ventrikel keempat membentang di bawah obeks ke dalam canalis centralis sumsum tulang belakang.Gambar 6. Spatium liquor cerebrospinalis internum (tampak belakang)142. Spatium Liquor Cerebrospinalis ExternumSpatium liquor cerebrospinalis externum terletak antara dua lapisan leptomeninx. Di sebelah interna dibatasi oleh piamater dan sebelah externa dibatasi oleh arachnoidea (spatium subarachnoideum). Spatium ini sempit pada daerah konveks otak dan di dasar otak membesar hanya pada daerah-daerah tertentu, tempat terbentuknya liquor cerebrospinalis yaitu cisterna. Sedangkan piamater melekat erat pada permukaan luar SSP, membrane arachnoidea meluas ke sulci, lekukan, dan fossa sehingga di atas lekukan yang lebih dalam terbentuklah rongga yang lebih besar, yaitu cisterna subarachnoidea, yang diisi liquor cerebrospinalis. Rongga yang terbesar adalah cisterna cerebellomedullaris antara cerebellum dengan medulla oblongata. Cisterna interpedicularis di sudut antara dasar diencephalon, pedunculi cerebri dan pons dan didepannya yaitu region chiasma terdapat cisterna chiasma. Permukaan cerebellum, lamina quadrigeminalis dan epiphysis membatasi cisterna ambiens (cisterna superior) yang dilintasi jaring-jaring jaringan ikat yang luas.Sirkulasi LCSVentrikel lateral (phlexus choroideus) melalui foramen monro ventrikel III (terjadi sekresi dari ventrikel III) melalui aquaductus sylvii ventrikel IV melalui foramen luschka dan foramen magendi cisterna magna ruang subarachnoid vili subarachnoid (disini terjadi reabsorbsi) sinus serebralis.15

Gambar 7. Sirkulasi liquor cerebrospinalis16

Formasi Retikularis17Formasi retikularis terdiri atas jaringan kompleks badan sel dan serabut yang saling terjalin membentuk inti sentral batang otak. Bagian ini berhubungan ke bawah dengan sel-sel intemunsial medula spinalis dan meluas ke atas dan ke dalam diensefalon dan telensefalon. Fungsi utama sistem retikularis, meliputi: Integrasi berbagai proses kortikal dan subkortikal yaitu penentuan status kesadaran dan keadaan bangun Modulasi transmisi informasi sensorik ke pusat-pusat yang lebih tinggi Modulasi aktivitas motorik Pengaturan respons otonom dan pengaturan siklus-tidur bangun Tempat asal sebagian besar monoamin yang disebarkan ke seluruh SSPFormasi retikularis batang otak terletak strategis di bagian tengah jaras saraf asendens dan desendens antara otak dan medula spinalis sehingga memungkinkan pemantauan lalu lintas saraf dan berpartisipasi dalam semua transaksi batang otak hemisfer otak.Salah satu komponen fungsional formasi retikularis yang penting disebut sistem aktivasi retikular (reticular activating system RAS). RAS mengatur fungsi kesadaran dengan merangsan korteks cerebri untuk menerima rangsang dan semua bagian tubuh. Kerusakan pada bagian tertentu dari formasi retikularis dapat mengakibatkan koma, yaitu keadaan ketika individu tidak dapat dibangunkan. Kecuali mengatur kesadaran umum, RAS melakukan fungsi seleksi terhadap rangsangan, sehingga dalam keadaan pemusatan perhatian terseleksi.Input impuls dari korteks cerebri ke RAS yang selanjutnya akan diproyeksikan kembali ke korteks, dapat meningkatkan aktivitas kortikal dan kesadaran. Inilah yang menjelaskan mengapa aktivitas intelektual yang tinggi, perasaan khawatir, atau kegelisahan dapat meningkatkan aktivitas korteks.Pembahasan SkenarioContusio cerebri adalah memar otak karena jaringan otak terdorong ke depan atau ke belakang di dalam tengkorak pada saat cedera. Contusio cerebri disebabkan adanya tekanan intrakranial yang tinggi yang dapat mengakibatkan pendarahan di ruang sekitar otak, memar pada jaringan otak, atau kerusakan hubungan antar nervus pada otak dan juga terjadi penurunan kesadaran sedang sampai berat bahkan sampai koma. Tingkat kesadaran dikendalikan oleh formatio retikularis. Jaras asendens multiple yang membawa informasi sensorik ke pusat-pusat yang lebih tinggi dihantarkan melalui formatio retikularis yang akan memproyeksikan informasi ini ke berbagai bagian cortex serebri. KesimpulanDibagian dalam dari tengkorak terdapat lapisan-lapisan atau membran pembungkus otak dan sistem saraf tepi yang disebut meninges. Lapisan ini terdiri atas duramater, arachnoidmater, dan piamater. Di antara lapisan meninges tersebut terdapat rongga otak yang didalamnya berisi cairan serebrospinal. Fungsinya sebagai pelindung mekanik (misalnya, dari guncangan) dan tekanan, mengatur komposisi ion, dan pembawa keluar metabolit-metabolit yang ada di otak.

Daftar Pustaka1. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi 6. Jakarta: EGC; 2006. h. 750-60.2. Gambar 1. diunduh dari:http://akisay.blogspot.com/2011/01/stuktur-otak.html3. Gambar 2. diunduh dari:http://www.aktivasiotak.com/fungsi_otak.htm4. Junquiera LC, Tambayong J, Dany F. Histologi dasar: teks dan atlas. Edisi 10. Jakarta: EGC; 2007. h. 165-8.5. Wahyu GG. Stroke hanya menyerang orangtua?. Yogyakarta: Bentang Pusaka; 2010. h. 9.6. Moore KL, Agur AMR. Anatomi klinik dasar. Jakarta: Hipokrates; 2002. h. 358-368.7. Gambar 3. diunduh dari:http://anti-remed.blogspot.com/2011/12/scenario-3-blok-15-part-1.html8. Krishna A. Neospirituality & neuroscience. Jakarta: Gramedia; 2010. h. 111-112.9. Sitorus MS. Sistem ventrikel dan liquor cerebrospinal. Medan: Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara; 2004.10. Gambar 4. diunduh dari:http://www.premierfortcollinschiropractor.com/the-secret-weapon-for-migraine-and-headache-pain/11. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi 6. Jakarta: EGC; 2009. h. 151.12. Watson R. Anatomi dan fisiologi untuk perawat. Edisi 10. Jakarta: EGC; 2002. h. 98.13. Chusid JG. Corelatif neuroanatomy and functional neurology. 2nd ed. New York: Lange medical Publication; 1990. h. 391-397.14. Gambar 5. dan 6. diunduh dari:http://dc338.4shared.com/doc/zWSdA8Ee/preview.html15. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 6. Jakarta: EGC; 2008. h. 632.16. Gambar 7. diunduh dari:http://3.bp.blogspot.com/-lM8r2kgEvsg/TvCdGGONh0I/AAAAAAAADO8/nKlitGB5jnM/s1600/New+Picture+%25285%2529.png17. Muttaqin A. Buku ajar asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem persarafan. Jakarta: Salemba Medika; 2008. h. 31-2.PBL Blok 6 Universitas Kristen Krida Wacana16