Nevy - Makalah PBL Blok 5.docx

37
Gangguan Persendian pada Ekstremitas Atas Nevy Olianovi (102013101) Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510 Telephone: (021) 5694-2061, fax: (021) 563-1731 [email protected] Abstrak Anatomi manusia terdiri dari anatomi tulang, anatomi otot, anatomi saraf, dan anatomi pembuluh darah. Masing-masing bagian memiliki fungsi yang tidak sama. Manusia memiliki kerangka. Kerangka adalah gabungan tulang-tulang yang saling bersambungan satu sama lain. Di dalam kerangka terdapat tulang, sendi, dan otot yang bergerak aktif. Tulang mempunyai salah satu fungsi yaitu membuat tubuh manusia bisa berdiri tegak, selain itu juga berfungsi untuk melindungi organ-organ dalam tubuh. Sendi adalah sambungan antar tulang dan otot merupakan alat untuk bergerak, otot ini melekat pada tulang melalui tendon. Cara kerja otot dibagi menjadi kontraksi dan relaksasi. Kata kunci: tulang, otot, persendian, kontraksi, relaksasi. Abstract Human anatomy consists bones, muscles, nerves, and vasculars. Each part has a function that as not as same. Human have a skeleton. Skeleton is a joint bones are PBL Blok 5 – Universitas Kristen Krida Wacana 1

description

Gangguan Persendian pada Ekstremitas Atas

Transcript of Nevy - Makalah PBL Blok 5.docx

Gangguan Persendian pada Ekstremitas AtasNevy Olianovi (102013101)Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510Telephone: (021) 5694-2061, fax: (021) [email protected]

AbstrakAnatomi manusia terdiri dari anatomi tulang, anatomi otot, anatomi saraf, dan anatomi pembuluh darah. Masing-masing bagian memiliki fungsi yang tidak sama. Manusia memiliki kerangka. Kerangka adalah gabungan tulang-tulang yang saling bersambungan satu sama lain. Di dalam kerangka terdapat tulang, sendi, dan otot yang bergerak aktif. Tulang mempunyai salah satu fungsi yaitu membuat tubuh manusia bisa berdiri tegak, selain itu juga berfungsi untuk melindungi organ-organ dalam tubuh. Sendi adalah sambungan antar tulang dan otot merupakan alat untuk bergerak, otot ini melekat pada tulang melalui tendon. Cara kerja otot dibagi menjadi kontraksi dan relaksasi.Kata kunci: tulang, otot, persendian, kontraksi, relaksasi.AbstractHuman anatomy consists bones, muscles, nerves, and vasculars. Each part has a function that as not as same. Human have a skeleton. Skeleton is a joint bones are interconnected with each other. Within the skeleton there are bones, joints, and muscles that move actively. Bones provide support for our bodies and also protect the visceral organs in the body. Joints is articulation between bones and muscles are also necessary for movement, the muscles attached to bones by tendons. The way the muscles work is divided into contraction and relaxation.Keywords: bones, muscles, joints, contraction, relaxation.

PendahuluanAnatomi merupakan cabang dari biologi yang berhubungan dengan struktur dan organisasi makhluk hidup. Anatomi bisa juga kerap disebut sebagai ilmu urai tubuh. Anatomi terdiri dari anatomi hewan atau zootomi dan anatomi tumbuhan atau fitotomi. Tak hanya itu, ada juga beberapa cabang ilmu anatomi lain, yakni anatomi perbandingan, histologi, dan anatomi manusia.Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu melakukan segala macam aktivitas, apa pun aktivitas yang kita lakukan selalu melibatkan alat gerak seperti tulang, otot, dan sendi. Tulang yang membentuk tubuh, otot yang menggerakan, dan sendi yang melekatkan antar tulang. Tulang pada tubuh manusia sebanyak 206 tulang, otot pada manusia dibagi atas 3 jenis yaitu: otot polos, otot jantung, dan otot lurik. Pada otot terdapat berbagai protein khusus yang menghasilkan energi. Energi ini yang digunakan untuk kita beraktivitas.Struktur Makro Ekstremitas AtasEkstremitas atas pada tubuh manusia terdiri atas beberapa bagian. Tulang-tulang pada ekstremitas atas:11. Regio Scapularisa. Os ClaviculaOs clavicula berbentuk seperti huruf S, berhubungan dengan os humerus untuk membentuk persendian yang menghasilkan gerakan lebih bebas, ujung yang satu berhubungan dengan os scapula. Bagian yang berhubungan dengan sternum disebut ekstremitas sternalis dan bagian yang berhubungan dengan acromion disebut akromialis.

Gambar 1. Clavicula2b. Os ScapulaOs scapula adalah tulang pipih berbentuk segitiga yang membentuk sebagian gelang bahu. Tulang ini mempunyai dua permukaan yaitu anterior dan posterior, dan tiga patas yaitu superior, lateral, dan medial. Permukaan anteriornya agak konkaf dan terletak pada dinding toraks posterior. Permukaan posterior dibagi menjadi dua daerah oleh spina scapulae, rigi tulang, yang teraba melalui kulit, berjalan melintasi lebar scapula berujung di sebelah lateral sebagai acromion, bagian tulang yang tebal yang terletak tepat di atas sendi bahu.Acromion berartikulasi dengan ujung lateral clavicula. Processus coracoideus yang berujung kecil dan tajam mengarah ke depan dari batas atas scapula, menonjol tepat di bawah clavicula. Cavitas glenoidea, pada ujung atas batas luar scapula berartikulasi dengan caput humeri membentuk sendi bahu. Scapula dihubungkan dengan kepala, badan, dan lengan oleh sejumlah otot. Gerakan sendi bahu meluncur malalui permukaan posterior dinding dada.

Gambar 2. Scapula32. Regio Brachiuma. Os HumerusOs humerus adalah tulang panjang dengan caput, corpus, dan ujung bawah. Caput hampir terbentuk setengah lingkaran dan berartikulasi dengan cavitas glenoidalis scapula. Collum anatomicum adalah alur dangkal yang terletak tepat di bawah caput. Tuberculum majus (di depan) dan tuberculum minus (di belakang) merupakan dua tonjolan tempat melekatnya otot. Collum chirurgicum merupakan ujung atas corpus tepat di bawah tuberculum.Corpus merupakan bagian tulang berbentuk silinder. Tuberositas deltoidea merupakan rigi berbentuk V pada aspek lateral di pertengahan bawah, untuk insersi musculus deltoideus. Sulcus spiralis merupakan alur pada bagian belakang bawah corpus tempat berjalan nervus radialis. Otot melekat pada seluruh corpus.Ujung bawah lebar, dan mendatar anteroposterior, memiliki epicondylus lateralis pada aspek lateralnya dan epicondylus medialis pada aspek medialnya, keduanya merupakan tempat melekatnya otot. Capitalum humeri merupakan eminencia yang bulat dengan permukaan sendi yang berartikulasi dengan caput radii; trochlea merupakan permukaan sendi, medial dari capitalum, untuk artikulasi dengan ujung atas ulna.

Gambar 3. Humerus43. Regio Antebrachiuma. Os RadiusOs radius adalah tulang pada bagian luar lengan bawah. Tulang ini mempunyai:Ujung atas dengan: Caput, yang berartikulasi dengan capitulum humerus Collum Tuberositas tempat melekatnya tendon musculus besceps.Corpus, tempat melekatnya berbagai otot fleksor dan ekstensor lengan bawah.Ujung bawah, dengan processus styloideus yang tajam dan permukaan sendi untuk beberapa tulang pergelangan tangan dan permukaan sendi untuk ujung bawah ulna.b. Os UlnaOs ulna adalah tulang panjang pada bagian lengan bawah. Tulang ini mempunyai:Ujung atas dengan Olecranon, dengan penonjolan yang terletak di bagian belakang ujung bawah humerus. Processus coronoideus, penonjolan di bagian depan. Permukaan sendi pada processus tersebut untuk ujung bawah humerus dan sisi luar caput radii.Corpus yang makin mengecil dan merupakan tempat perlekatan otot fleksor dan ekstensor lengan bawah dan tangan.Ujung bawah dengan: Precessus styloideus kecil Permukaan sendi untuk ujung bawah radius Permukaan sendi yang dipisahkan dari tulang pergelangan tangan oleh bantalan tulang rawan.Membran interossea merupakan selapis jaringan fibrosa, yang melekat pada tepi yang berdekatan dari radius dan ulna dan mengisi ruang di antara tulang-tulang tersebut. Membran ini merupakan tempat perlekatan otot di bagian depan dan belakang.

Gambar 4. Radius dan ulna54. Regio Manusa. Os CarpaliaOs carpalia terdiri dari delapan tulang kecil ireguler yang tersusun dalam dua lajur: Lajur proksimal (lateromedial): os schapoideum, os lunatum, os triquetrum, os pisiforme. Lajur distal: os trapezium, os trapezodium, os capitatum, os hamatum.Tulang-tulang pergelangan tangan berartikulasi ke atas pada radius dan ulna dan ke bawah dengan metacarpal.b. Os MetacarpaliaOs metacarpal terdiri dari lima tulang tangan. Tulang ini memiliki basis yang berartikulasi dengan carpal, corpus, caput (ujung membulat yang berartikulasi dengan phalanx I pada jari yang sesuai), metacarpal ibu jari pendek dan kuat.c. PhalangesIbu jari mempunyai dua phalanges, sedangkan jari-jari memiliki tiga phalanges. Semakin ke ujung ukurannya makin kecil. Pada phalanx distal terdapat daerah yang kasar pada bantalan jari.Gambar 5. Regio manus6Persendian Ekstremitas AtasAntartulang dalam tubuh berhubungan satu dengan yang lain agar dapat melakukan fungsinya dengan baik. Hubungan antartulang itu disebut persendian (artikulasi). Berdasarkan keleluasaan gerakan yang dihasilkan, ada 3 jenis persendian, yaitu:71. SinarthrosisSinarthrosis adalah persendian yang tidak dapat digerakkan. Ada dua tipe utama sinartrosis, yaitu suture dan sinkondrosis. Suture atau sinostosis adalah hubungan antartulang yang dihubungkan dengan jaringan ikat serabut padat, contohnya pada tengkorak. Sinkondrosis adalah persendian oleh tulang rawan (kartilago) hialin, contohnya hubungan antara epifisis dan diafisis pada tulang dewasa.2. DiarthrosisDiarthrosis adalah persendian yang memungkinkan gerakan tulang-tualng secara leluasa. Misalnya sendi engsel pada lutut dan siku serta sendi peluru pada pangkal paha dan lengan atas. Ujung tulang yang membentuk persendian (diarthrosis) bersifat khas, yaitu berbentuk bonggol, sedangkan ujung yang lain membentuk lekukan yang sesuai ukuran bonggol. Setiap permukaan swendi dilapisi dengan tulang rawan hialin dan dibungkus dengan selaput sinovial yang membentuk minyak sinovial. Cairan sinovial atau cairan sendi ini berfungsi untuk melicinkan gerakan.3. AmfiartrosisAmfiartrosis adalah persendian yang memungkinkan terjadinya sedikit gerakan. Contoh: Persendian pada tulang pergelangan tangan dan kaki, persendian antara tulang rusuk dan tulang dada.No.Macam-Macam SendiLetakGambar

1.Sendi Engsel adalah persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan ke satu arah.

Persendian pada tulang siku.

2.Sendi Pelana adalah persendian yang memungkinkan gerakan ke dua arah.Persendian pada hubungan antara tulang ibu jari dan tulang telapak tangan

3.Sendi Putar adalah persendian tulang yang satu mengitari tulang yang lain sehingga menimbulkan gerak rotasi.Persendian pada tulang lengan atas dengan radius dan ulna

4.Sendi Geser (Luncur) yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan bergeser. Persendian pada tulang-tulang pergelangan tangan

5.Sendi Peluru adalah persendian tulang yang gerakkannya paling bebas di antara persendian yang lain, yaitu dapat bergerak ke segala arah.Persendian antara tulang lengan atas dengan tulang bahu.

6.Sendi Elipsoid/Kondiloid mirip dengan sendi peluru, hanya saja sendi elipsoid memiliki bonggol dan ujung-ujung tulangnya tidak membulat, tetapi sedikit oval. Oleh karena itu, gerakan yang dihasilkan lebih terbatas dibandingkan dengan sendi peluru.Persendian antara radius dan carpal

Tabel 1. Macam-macam persendian pada ekstremitas atasStruktur Mikroskopik TulangKetika kita masih bayi kita memiliki sekitar 300 tulang. Namun ketika kita beranjak dewasa beberapa dari tulang-tulang ini ada yang melebur hingga akhirnya menjadi 206 tulang. Struktur tulang ada yang dibedakan berdasarkan jaringan dan sifat fisik tulang. Berdasarkan jaringan penyusun dan sifat-sifat fisiknya tulang dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:1. Tulang Rawan (Kartilago)Tulang rawan adalah tulang yang tidak mengandung pembuluh darah dan saraf kecuali lapisan luarnya (perikondrium). Tulang rawan memiliki sifat lentur karena tulang rawan tersusun atas zat intereseluler yang berbentuk jelly yaitu kondroitin sulfatyang di dalamnya terdapat serabut kolagen dan elastin. Maka dari itu tulang rawan bersifat lentur dan lebih kuat dibandingkan dengan jaringan ikat biasa.8Pada zat interseluler tersebut juga terdapat rongga-rongga yang disebut lakuna yang berisdi sel tulang rawan yaitu kondrosit. Tulang rawan terdiri dari 3 tipe, yaitu:9a. Tulang rawan hialin: tulang yang berwarna putih sedikit kebiru-biruan, mengandung serat-serat kolagen dan kondrosit.b. Tulang rawan elastin: tulang yang mengandung serabut-serabut elastic.c. Tulang rawan fibrosa: tulang yang mengandung banyak serat kolagen sehingga tulang rawan fibrosa sangat kuat dan lebih kaku.2. Tulang Keras (Osteon)Tulang keras atau yang sering kita sebut sebagai tulang berfungsi menyusun berbagai sistem rangka. Tulang tersusun atas:9a. Osteoblas: sel pembentuk jaringan tulang.b. Osteosit: sel-sel tulang dewasa.c. Osteoklas: sel-sel penghancur tulang.Pada umumnya penyusun tulang di seluruh tubuh kita semuanya berasal dari material yang sama. Dari luar ke dalam kita akan dapat menemukan lapisan-lapisan berikut ini:1. PeriosteumPada lapisan pertama kita akan menemukan periosteum. Periosteum merupakan selaput luar tulang yang tipis. Periosteum mengandung osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang), jaringan ikat dan pembuluh darah. periosteum merupakan tempat melekatnya otot-otot rangka ke tulang dan berperan dalam memberikan nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang rusak.2. Tulang kompakTulang kompak terdiri dari sistem havers, setiap sistem havers terdiri dari saluran havers yaitu saluran yang sejajar dengan sumbu tulang. Di dalam saluran terdapat pembuluh-pembuluh darah dan saraf. Di sekeliling sistem havers terdapat lamella-lamella yang konsentris dan berlapis-lapis. Lamella adalah suatu zat intraseluler yang berkapus. Pada lamella terdapat rongga-rongga yang disebut lacuna. Di dalam lacuna terdapat osteosit. Dari lacuna keluar menuju ke segala arah saluran-saluran kecil yang disebut canaliculi yang berhubungan dengan lacuna lain atau canalis havers. Canaliculi penting dalam nutrisi osteosit. Di antara sistem havers terdapat lamella interstitial yang lamella-lamellanya tidak berkaitan dengan sistem havers. Pembuluh darah dari periosteum menembus tulang kompak melalui saluran volkman dan berhubungan dengan pembuluh darah saluran havers. Kedua saluran ini arahnya saling tegak lurus. Tulang spons tidak mengandung sistem havers.10Pada lapisan kedua ini kita akan menemukan tulang kompak. Tulang ini teksturnya halus dan sangat kuat. Tulang kompak memiliki sedikit rongga dan lebih banyak mengandung kapur sehingga tulang menjadi padat dan kuat. Kandungan tulang manusia dewasa lebih banyak mengandung kapur dibandingkan dengan anak-anak maupun serat-serat sehingga lebih lentur. Tulang kompak paling banyak ditemukan pada tulang kaki dan tulang tangan.3. Tulang SpongiosaPada lapisan ketiga ada yang disebut dengan tulang spongiosa. Sesuai dengan namanya, tulang spongiosa adalah tulang yang memiliki banyak rongga. Rongga tersebut diisi oleh sumsum merah yang mampu memproduksi sel-sel darah. Tulang spongiosa ini terdiri dari kisi-kisi tipis yang disebut dengan trabekula.4. Sumsum TulangLapisan terakhir yang kita temukan dan yang paling dalam adalah sumsum tulang. Sumsum tulang wujudnya seperti jelly yang kental. Sumsum tulang ini dilindungi oleh tulang spongiosa seperti yang telah dijelaskan di bagian tulang spongiosa. Sumsum tulang berperan penting dalam tubuh kita karena berfungsi memproduksi sel-sel darah yang ada dalam tubuh.Mekanisme Kontraksi dan Relaksasi OtotSuatu potensial aksi berjalan di sepanjang sebuah saraf motorik sampai ke ujungnya pada serabut otot. Di setiap ujung, saraf mensekresikan substansi neurotransmitter, yaitu asetilkolin, dalam jumlah sedikit. Asetilkolin bekerja pada area setempat pada membran serabut otot untuk membuka banyak kanal bergerbang asetilkolin memungkinkan sejumlah besar ion natrium untuk berdifusi ke bagian dalam membran serabut otot. Di sini, potensial aksi menyebabkan retikulum sarkoplasma melepaskan sejumlah besar ion kalsium, yang telah tersimpan di dalam retikulum ini.11Ion- ion kalsium menimbulkan kekuatan menarik antara filamen aktin dan miosin, yang menyebabkan kedua filamen tersebut bergeser satu sama lain, dan menghasilkan proses kontraksi. Setelah kurang dari satu detik, ion kalsium dipompa kembali ke dalam reticulum sarkoplasma oleh pompa membran Ca++ dan ion-ion ini tetap disimpan dalam retikulum sampai potensial aksi otot yang baru datang lagi, pengeluaran ion kalsium dan miofibril akan menyebabkan kontraksi otot terhenti.111. Kontraksi OtotInteraksi aktin (filamen tipis) dan miosin (filamen tebal) menyebabkan kontraksi ototm yang disebabkan oleh terbentuknya jembatan silang, suatu akibat dari interaksi troponin dan ion Ca++.12Sebuah filamen aktin murni tanpa adanya kompleks troponin-tropomiosin akan berikatan secara cepat dan kuat dengan kepala molekul miosin. Lalu jika kompleks troponin-tropomiosin ditambahkan pada filamen aktin, ikatan antara aktin dan miosin ini tidak akan terbentuk. Oleh karena itu, diduga bahwa bagian aktif pada filamen aktin normal dari otot yang sedang relaksasi akan dihambat atausecara fisik akan ditutupi oleh kompleks troponin-tropomiosin. Akibatnya tempat ini tidak dapat melekat pada kepala filamen miosin untuk menimbulkan kontraksi. Sebelum terjadinya kontraksi, efek penghambatan kompleks troponin-tropomiosin itu sendiri harus dihambat.12Keadaan tersebut membawa kita kepada peran ion Ca++. Dengan adanya ion-ion kalsium dalam jumlah besar, efek penghambatan kompleks troponin-tropomiosin terhadap filamen aktin itu sendiri dihambat. Mekanisme penghambatan ini tidak diketahui, tetapi salah satu dugaan sebagai berikut: Bila ion-ion kalsium bergabung dengan troponin C, dan setiap molekul troponin C dapat berikatan secara kuat dengan 4 ion kalsium, kompleks troponin ini diduga akan mengalami perubahan bentuk yang menarik molekul tropomiosin dan memindahkannya lebih dalam ke lekukan antara dua untai aktin, sehingga memungkinkan kompleks ini menarik kepala jembatan silang miosin dan menyebabkan terjadinya kontraksi.12Jembatan silang miosin memiliki dua tempat khusus, tempat pengikatan aktin dan ATPase. Yang terakhir adalah suatu tempat enzimatik yang dapat mengikat molekul pembawa energi, ATP, dan mengurainya menjadi ADP dan Pi, dalam prosesnya menghasilkan energi. Di otot rangka, magnesium (Mg++) harus terlebih dahulu melekat ke ATP sebelum ATPase miosin dapat menguraikan ATP. Penguraian ATP terjadi di jembatan silang miosin sebelum jembatan berikatan dengan molekul aktin. ADP dan Pi tetap berikatan dengan miosin, dan energi yang dibebaskan disimpan di dalam jembatan silang untuk menghasilkan bentuk miosin berenergi tinggi. Sebagai analoginya, jembatan silang dikokang seperti sebuah senapan, siap untuk ditembakkan ketiika pelatuk (pemicu) ditarik. Ketika serat otot tereksitasi, Ca++ menarik kompleks troponin-tropomiosin keluar dari posisi menghambatnya, sehingga jembatan silang miosin dan aktin ini menarik pelatuk. Energi yang tersimpan di dalam jembatan silang miosin dibebaskan untuk menyebabkan jembatan silang menekuk dan menghasilkan gaya ayunan yang kuat yang menarik filamen tipis ke arah dalam.12ADP dan Pi juga dibebaskan dengan cepat dari miosin ketika miosin berkontak dengan aktin saat gerakan mengayun timbul. Hal ini membebaskan tempat ATPase miosin untuk berikatan dengan molekul ATP lain. Aktin dan miosin tetap berikatan di jembatan silang sampai ada molekul ATP segar melekat ke miosin di akhir gerakan mengayun. Perlekatan molekul ATP baru memungkinkan terlepasnya jembatan silang yang kemudian kembali ke konformasinya semula, siap untuk menjalani siklus baru. ATP yang baru melekat kemudian diuraikan oleh ATPase, kembali memberikan energi bagi jembatan silang. Sewaktu berikatan dengan molekul aktin yang lain, jembatan silang yang telah mendapatkan energi tersebut kembali menekuk, demikian seterusnya, berturut-turut menarik filamen tipis ke arah dalam untuk menyelesaikan kontraksi.122. Relaksasi Otot Seperti halnya potensial aksi di serat otot mengaktifkan proses kontraksi dengan memicu perlepasan Ca2+ dari kantung lateral ke dalam sitosol, proses kontraksi dihentikan ketika Ca2+ dikembalikan ke kantung lateral saat aktivitas listrik lokal berhenti. Retikulum sarkoplasma memiliki molekul pembawa, pompa Ca2+-ATPase, yang memerlukan energi dan secara aktif mengangkut Ca2+ dari sitosol untuk memekatkannya di dalam kantung lateral. Ketika asetilkolinesterase menyingkirkan Ach dari taut neuromuskular, potensial aksi serat otot terhenti. Ketika potensial aksi lokal tidak lagi terdapat di tubulus T untuk memicu pelepasan Ca2+, aktivitas pompa Ca2+ retikulum sarkoplasma mengembalikan Ca2+ yang dilepaskan ke kantung lateral. Hilangnya Ca2+ dari sitosol memungkinkan kompleks troponin-tropomiosin bergeser kembali ke posisinya yang menghambat, sehingga aktin dan miosin tidak lagi berikatan di jembatan silang. Filamen tipis, setelah dibebaskan dari siklus perlekatan dan penarikan jembatan silang, kembali secara pasif ke posisi istirahatnya. Serat otot kembali melemas.13

Metabolisme OtotKarena ATP yang tersimpan dalam otot biasanya akan habis setelah sepuluh kali kontraksi, maka ATP harus dibentuk kembali untuk kelangsungan aktivitas otot melalui sumber lain.1. Kreatin Fosfat (CP)Senyawa yang berenergi tinggi lainnya, merupakan sumber energi yang langsung tersedia untuk memperbaharui ATP dari ADP (CP + ADP -> ATP + keratin) CP memungkinkan kontraksi otot tetap berlangsung saat ATP tambahan dibentuk melalui glukosa secara anaerob dan aerob. CP menyediakan energi untuk sekitar 100 kontraksi dan harus disintesis ulang dengan cara memproduksi lebih banyak ATP. ATP tambahan terbentuk dari metabolisme glukosa dan asam lemak melalui reaksi aerob dan anaerob.72. Reaksi AerobSaat aktivitas berlangsung, asam piruvat yang terbentuk melalui glikolisis anaerob mengalir ke mitokondria sarkoplasma untuk masuk dalam siklus asam sitrat untuk okisidasi. Jika ada oksigen, glukosa terurai dengan sempurna menjadi karbondioksida, air, dan energi (ATP). Reaksi aerob berlangsung lambat tetapi efisien, menghasilkan energi sampai 36 ATP per mol glukosa.73. Reaksi AnaerobOtot dapat berkontraksi secara singkat tanpa memakai oksigen dengan menggunakan ATP yang dihasilkan melalui glikolisis anaerob, langkah pertama dalam respirasi selular. Glikolisis berlangsung dalam sarkoplasma, tidak memerlukan oksigen dan melibatkan pengubahan satu molekul glukosa menjadi dua molekul asam piruvat.Glikolisis anaerob berlangsung cepat tidak efisien karena hanya menghasilkan dua molekul ATP per molekul glukosa. Glikolisis dapat memenuhi kebutuhan ATP untuk kontraksi otot dalam waktu singkat jika persedian oksigen tidak mencukupi.Pembentukan asam laktat dalam glikolisis anaerob. Tanpa oksigen, asam piruvat diubah menjadi asam laktat. Jika aktivitas yang dilakukan sedang dan singkat, persediaan oksigen yang ada menghalangi akumulasi asam laktat. Asam laktat berdifusi ke luar otot yang dibawa ke hati untuk disintesis ulang menjadi glukosa.74. Oxygen Debt (Hutang Oksigen)Saat terjadi aktivitas berat yang singkat, penguraian ATP berlangsung dengan cepat sehingga simpanan energi anaerob menjadi cepat habis. Sistem respiratorik dan pembuluh darah tidak dapat menghantar cukup oksigen ke otot untuk membentuk ATP melalui reaksi aerob. Asam laktat berakumulasi, mengubah PH, dan menyebabkan keletihan serta nyeri otot.Oksigen ekstra yang harus dihirup setelah aktivitas berat disebut oxygen debt. Volume oksigen yang dihirup tetap berada di atas volume normal sampai semua asam laktat dikeluarkan, baik dioksidasi ulang menjadi asam piruvat dalam otot atau disintesis ulang menjadi glukosa dalam hati.7Jenis Jenis Jaringan ikatJaringan ikat terdiri atas komponen yang telah dibicarakan: serat, sel, dan substansi dasar, meskipun cukup bervariasi di struktur histologis. Hal itu berujung pada penggunaan nama atau klasifikasi untuk berbagai jenis jaringan ikat.141. Jaringan Ikat UmumTerdapat 2 golongan jaringan ikat umum: longgar dan padat.a. Jaringan Ikat LonggarJaringan ikat ini biasanya menunjang jaringan epitel, membentuk lapisan yang membungkus pembuluh darah dan limfe, serta mengisi ruang antara serabut otot dan saraf. Jaringan ikat longgar juga ditemukan pada stratum papilare di dermis, hipodermis, lapisan rongga peritonium, dan rongga pleura, di kelenjar dan di membran mukosa (membran basah yang melapisi organ berongga) yang menyokong sel-sel epitel.Jaringan ikat longgar yang terkadang disebut jaringan areolar, memiliki semua komponen utama jaringan ikat (sel, serat, dan substansi dasar) dalam proporsi yang kira-kira setara. Sel yang terbanyak ditemukan adalah fibroblas dan makrofag, tetapi jenis lain sel jaringan ikat juga dijumpai. Serat kolagen, elastin, dan retikular juga terdapat di jaringan ini. Dengan substansi dasar dalam jumlah sedang, jaringan ikat longgar memiliki konsistensi halus, bersifat fleksibel, dipendarahi dengan baik, dan tidak terlalu resistan terhadap stres.b. Jaringan Ikat PadatTeradaptasi untuk memberikan ketahanan dan proteksi. Jaringan ini memiliki komponen yang sama seperti komponen jaringan ikat longgar, tetapi selnya lebih sedikit dan serat kolagennya lebih banyak di substansi dasar. Jaringan ikat padat kurang fleksibel dan jauh lebih tahan terhadap stres ketimbang jaringan ikat longgar. Jaringan tersebut dikenal sebagai jaringan ikat padat ireguler bila serat-serat kolagennya tersusun berupa berkas-berkas tanpa adanya orientasi tertentu. Serat kolagen membentuk anyaman 3-dimensi di jaringan ikat yang tidak teratur dan tahan terhadap stres dari segala arah. Jaringan ikat padat ireguler sering ditemukan berdekatan dengan jaringan ikat longgar. Kedua tipe jaringan ikat tersebut sering tumpah tindih satu sama lain dan pembedaan antara keduanya sering kali acak.Berkas kolagen jaringan ikat padat regular tersusun menurut pola tertentu dengan serat kolagen yang tersusun dengan orientasi linear fibroblas sebagai respons terhadap stres berkepanjangan dalam arah yang sama. Susunan ini tahan sekali terhadap daya tarikan.Tendon dan ligamen adalah contoh yang paling umum untuk jaringan ikat padat regular. Struktur silindris panjang ini melekatkan komponen sistem muskuloskeletal; karena banyaknya serat kolagen, tendon tampak berwarna putih dan tidak dapat diregangkan. Jaringan ini terdiri atas himpitan berkas-berkas kolagen yang sejajar, dan dipisahkan oleh sedikit substansi dasar antarsel. Fibrositnya mengandung inti panjang yang sejajar terhadap serat dan sedikit lipatan sitoplasma yang meliputi bagian berkas kolagen. Sitoplasma fibrosit ini jarang terlihat dengan pulasan H&E tidak hanya karena jumlahnya yang sedikit, tetapi juga karena terpulas dengan warna yang sama seperti seratnya. Sejumlah ligamen, seperti ligamenta flava columna vertebrae, juga mengandung sejumlah besar berkas serat elastin yang sejajar.Berkas kolagen tendon memiliki ukuran yang bervariasi dan diselubungi oleh jaringan ikat longgar yang mengandung pembuluh darah dan saraf. Namun, secara keseluruhan tendon kurang mendapat pendarahan dan perbaikan tendon yang rusak berjalan sangat lambat. Di luar, tendon dikelilingi oleh selubung jaringan ikat padat iregular. Pada tendon tertentu, selubung ini terdiri atas dua lapisan, dan keduanya dilapisi sel-sel sinovial gepeng yang berasal dari mesenkim. Satu lapisannya melekat pada tendon, dan lapisan lain melapisi struktur di dekatnya. Rongga di antara kedua lapisan ini mengandung cairan kental (mirip dengan cairan sendi sinovial) yang terdiri atas air, protein, hialuronat, dan GAG lainnya. Sekresi sinovial ini bekerja sebagai pelumas yang memungkinkan mulusnya pergeseran tendon di dalam selubungnya.2. Jaringan RetikularSetiap jaringan retikular membentuk jejaring 3-dimensi halus yang menopang sel di jaringan retikular. Jaringan ikat khusus ini terdiri atas serat retikular dari kolagen tipe III yang dihasilkan oleh fibroblas khusus yang disebut sel retikular. Serat retikular yang mengalami glikosilasi membentuk kerangka arsitektural yang menciptakan lingkungan mikro khusus bagi organ hematopoietik dan organ limfoid (sumsum tulang belakang, kelenjar getah being, dan limpa). Sel-sel retikulum tersebar di sepanjang kerangka ini dan menutupi sebagian serat-serat retikular dan substansi dasar dengan cabang sitoplasmanya. Sistem trabekular yang berlapiskan sel membentuk struktur mirip spons, tempat sel dan cairan gerak bebas.Selain sel retikular, sel-sel sistem fagosit mononuklear tersebar secara strategis di sepanjang trabekula. Sel-sel tersebut memantau zat yang mengalir lambat melalui celah-celah mirip sinus dan menyingkirkan benda-benda asing melalui fagositosis.3. Jaringan MukosaJaringan mukosa terutama ditemukan di tali pusat (korda umbilikalis) dan jaringan janin. Jaringan mukosa memiliki banyak substansi dasar yang terutama terdiri dari atas asam hialuronat, yang membuatnya menjadi jaringan mirip jeli yang mengandung sedikit serat kolagen dengan sebaran fibroblas. Jaringan mukosa merupakan komponen utama tali pusat, yang disebut Whartons jelly. Bentuk jaringan ikat serupa juga ditemukan di dalam pulpa gigi yang masih muda.Jenis-Jenis Jaringan OtotJaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh. Setiap jenis jaringan otot memiliki struktur yang disesuaikan dengan peran fisiologisnya. Ada tiga jenis jaringan otot yang dapat dibedakan berdasarkan ciri morfologi dan fungsional, yaitu:1. Otot polosJaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis. Otot polos berkontraksi secara refleks dan di bawah pengaruh saraf otonom. Bila otot polos dirangsang, reaksinya lambat. Otot polos terdapat pada saluran pencernaaan, dinding pembuluh darah, saluran pernafasan.15Otot polos adalah otot tidak berlurik dan involunter. Jenis otot ini dapat ditemukan pada dinding organ berongga seperti kantung kemih dan uterus, serta pada dinding tuba, seperti pada sistem respiratorik, pencernaan, reproduksi, urinarius, dan sistem sirkulasi darah. serabut otot berbentuk spindel dengan nukleus sentral yang terelongasi. Serabut ini berukuran kecil, berkisar antara 20 mikron sampai 0.5 mikron pada uterus orang hamil. Kontraksinya kuat dan lamban.16Miofilamen otot polos memiliki perbedaan dengan miofilamen otot rangka. Filamen miosin tebal lebih panjnag dibandingkan filamen miosin tebal dalam otot rangka. Filamen miosin tebal lebih panjang dibandingkan filamen miosin tebal dalam otot rangka. Miofilamen aktin tipis tidak memiliki troponin dasn tropomiosin. Dapat ditemukan miofilamen berukuran sedang. Miofilamen ini tidak terlibat dalam proses kontraktil, tetapi dipercaya berfungsi sebagai kerangka kerja sitoskeletal untuk menopang sel.16

Gambar 6. Otot polos172. Otot LurikNama lainnya adalah jaringan otot rangka karena sebagian besar jenis otot ini melekat pada kerangka tubule. Kontraksinya menurut kehendak kita dan di bawah pengaruh saraf sadar.Dinamakan otot lurik karena bila dilihat di bawah mikroskop tampak adanya garis gelap dan terang berselang-seling melintang di sepanjang serabut otot. Oleh sebab itu nama lain dari otot lurik adalah otot bergaris melintang.Kontraksi otot lurik berlangsung cepat bila menerima rangsangan, berkontraksi sesuai dengan kehendak dan di bawah pengaruh saraf sadar. Fungsi otot lurik untuk menggerakkan tulang dan melindungi kerangka dari benturan keras.15Otot rangka adalah otot lurik, voluntir, dan melekat pada rangka. Serabut otot sangat panjang, sampai 30 cm, berbentuk silindris, dengan lebar berkisar 10 mikron sampai 100 mikron. Setiap serabut memiliki banyak inti, yang tersusun di bagian perifer. Kontraksinya cepat dan kuat.

Gambar 7. Otot lurik17

Di sarkoplasmanya dipenuhi berkas-berkas filamen silindris panjang yang disebut miofibril. Miofibril adalah unit kontraktif yang mengalami spesialisasi, volumenya mencapai 80% volume serabut. Setiap miofibril silindris terdiri dari miofilamen tebal dan miofilamen tipis. Miofilamen tebal terdiri terutama dari protein miosin. Miofilamen tipis tersusun dari protein aktin. Dua protein tambahan pada filamen tipis adalah tropomiosin dan troponin, melekat pada aktin.Pemitaan ditentukan berdasarkan susunan miofilamen. Pita A yang lebih gelap, terdiri dari susunan vertical miofilamen tebal yang berselang-seling dengan miofilamen tipis. Pita I yang lebih terang, terbentuk dari miofilamen aktin tipis, yang memanjang ke dua arah dari garis Z ke dalam susunan filamen tebal. Garis Z terbentuk dari protein penunjang lain yang menahan miofilamen tebal tetap bersatu dalam susunan. Sarkomer adalah jarak antara garis Z ke garis Z lainnya.16

Gambar 8. Sarkomer183.Otot JantungJaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung. Strukturnya menyerupai otot lurik, meskipun begitu kontraksi otot jantung secara refleks serta reaksi terhadap rangsang lambat. Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke luar jantung.15Otot jantung adalah otot lurik, involunter, dan hanya ditemukan pada jantung, serabut terelongasi dan membentuk cabang dengan satu nukleus sentral. Panjangnya berkisar antara 85 mikron sampai 100 mikron dan diameternya 15 mikron. Diskus terinterkalasi adalah sambungan kuat khusus pada sisi ujung yang bersentuhan dengan sel-sel otot tetangga. Kontraksi otot jantung kuat dan berirama.Miofilamen disusun dalam pola pemitaan reguler sehingga otot jantung berlurik. Filamen aktin tipis mengandung troponin dan tropomiosin. Mekanisme aksi ion kalsiumnya serupa dengan yang terjadinya di otot rangka. Otot jantung memiliki tubulus-T dan reticuluk sarkoplasma yang terbentuk dengan baik. Otot ini berkontraksi sesuai dengan mekanisme sliding filamen.Tidak seperti otot rangka, sebagian ion kalsium yang dilepas untuk memicu kontraksi berasal dari cairan ekstraseluler. Akibatnya, otot jantung menjadi sangat sensitif terhadap ketidakseimbangan kalsium dalam cairan tubuh. Otot jantung adalah otot miogenik dan dapat memicu potensial aksinya sendiri tanpa memerlukan stimulasi saraf. Gap junction yang terletak pada diskus terinterkalasi saling menghubungkan sel-sel otot jantung dan meningkatkan penyebaran depolarisasi ke seluruh jantung.16Gambar 9. Otot jantung17a. Otot MerahOtot merah disebut juga serabut merah kedut lambat. Mengandung konsentrasi pigmen merah pernapasan yang sangat banyak, mioglobin yang mengikat molekul oksigen untuk memfasilitasi pernafasan aerob. Serabut ini berdiameter kecil, dikelilingi banyak kapiler yang menyediakan oksigen dan nutrisi, kontraksinya lambat, dan resisten terhadap keletihan.b. Otot PutihOtot putih disebut juga serabut putih kedut cepat. Tidak memiliki mioglobin, mitokondria, dan kapilernya juga lebih sedikit tetapi simpanan glikogen dan enzimnya lebih banyak. Simpanan ini meningkatkan kapasitasnya untuk melakukan glikolisis anaerob. Serabutnya lebih tebal, mampu menghasilkan ATP dengan kecepatan tinggi, tetapi cepat letih jika simpanan glikogennya menipis.Pembahasan SkenarioSkenarioSeorang laki-laki usia 55 tahun diantar anaknya ke dokter dengan keluhan tidak bisa menggerakkan lengan kirinya sejak seminggu yang lalu. Menurut anaknya yang juga mahasiswa kedokteran, ayahnya tidak ke dokter seusai jatuh dari tangga saat membetulkan genteng rumah, namun hanya diurut. Dari hasil pemeriksaan didapatkan dislokasi pada persendian bahu dan fraktur bagian 1/3 distal os radius. Kemudian anaknya menanyakan mengapa lengan tersebut tidak bisa digerakkan sama sekali. Dokter tersebut menjelaskan untuk mengetahuinya harus terlebih dahulu mengenal struktur anatomi yang saling berhubungan di sekitar lengan yang ikut mendukung melakukan pergerakan.PembahasanDislokasi adalah pemisahan lengkap dari permukaan-permukaan yang disebabkan tertariknya kapsul. Dislokasi dapat merupakan komplikasi pada fraktur ujung atas humerus.Sendi bahu karena kedangkalan rongga persendian, kepala humerus yang besar dan kelemahan ligamen kapsul, sendi bahu cenderung untuk lebih mudah terkena dislokasi daripada sendi lain manapun dalam tubuh.Sendi sternoclavicular dibentuk oleh ujung sternal klavikula, manubrium sterni, dan tulang rawan iga pertama. Sendi ini dapat mengalami dislokasi ke depan atau ke belakang sebagai akibat jatuh dengan keras di atas bahu.Fraktur adalah diskontinuitas atau kepatahan pada tulang baik bersifat terbuka atau tertutup. Fraktur 1/3 distal os radius yang terjadi dari skenario tersebut terjadi patah tulang dengan jarak kurang lebih 2,5 cm dari permukaaan radius atau biasa dikenal dengan nama fraktur colles.KesimpulanTubuh manusia terdiri dari tulang, otot, dan sendi yang merupakan sistem gerak. Pada otot untuk melakukan kontraksi, otot memerlukan rangsang, energi berupa ATP, dan protein aktin miosin. Otot juga melakukan metabolisme yang berjalan secara bersiklus dalam melakukan kontraksi dan relaksasi. Sendi merupakan sambungan antar tulang dan otot merupakan alat untuk bergerak. Pada sendi bisa terjadi gangguan yang menghambat seseorang dalam melakukan gerakan atau aktivitasnya seperti dislokasi atau fraktur.

Daftar Pustaka1. Gibson J. Fisiologi & anatomi modern untuk perawat. Edisi 2. Jakarta: EGC; 20. h. 44-50.2. Gambar 1. diunduh dari:https://www.google.com/search?q=os+clavicula&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=gDssU-WcMOeciAefrIDgDQ&ved=0CAcQ_AUoAQ&biw=1536&bih=7703. Gambar 2. diunduh dari:https://thesebonesofmine.files.wordpress.com/2011/05/scapula3views-star.jpg?w=980&h=5804. Gambar 3. diunduh dari:http://dc407.4shared.com/doc/o9xM8FgR/preview.html5. Gambar 4. diunduh dari:http://www.studyblue.com/notes/note/n/units-910-radius-ulna-wrist-and-hand/deck/58994136. Gambar 5. diunduh dari:http://mind42.com/mindmap/dda0681c-d292-42c9-8d28-3356d8fe1555?rel=gallery7. Veldman J. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2004. h. 119-28. 8. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: PT Gramedia; 2001. h. 81-5. 9. Wibowo DS. Anatomi tubuh manusia. Jakarta: Grasindo; 2008. h. 25-8.10. Watson R. Anatomi dan fisiologi. Edisi 10. Jakarta: EGC; 2002. h. 193-4.11. Hartono H. Buku ajar histologi. Edisi 12. Jakarta: EGC; 2002. h. 124-128.12. Guyton CA, Hall JF. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC; 2008. h. 76-9.13. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi 6. Jakarta: EGC; 2009. h. 289.14. Mescher AL. Histologi dasar junqueira teks & atlas. Edisi 12. Jakarta: EGC; 2006. h. 100-5.15. Junquiera LC, Tambayong J, Dany F. Histologi dasar: teks dan atlas. Edisi 10. Jakarta: EGC; 2007. h. 181-200.16. Martini LH. Fundamentals of anatomy & physiology. 7th ed. San Francisco: Pearson Education. Inc; 2006. pg. 180-5.

17. Gambar 6, 7, dan 9 diunduh dari:http://soalspensa.blogspot.com/2012/10/beda-otot-polos-lurik-dan-jantung.html18. Gambar 8 diunduh dari:http://commons.wikimedia.org/wiki/File:Muskelfibrille_(Sarkomer).PNG

PBL Blok 5 Universitas Kristen Krida Wacana 1