Makalah Pbl 1 Blok 1

15
MAKALAH PBL 1 BLOK 1 BIOETIK BIOETIK DALAM PROFESI DOKTER Nama : Muhamad Reynaldi NIM :102014157 Fakultas : Kedokteran Jurusan : Pendidikan Kedokteran Umum UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA Jl. Terusan Arjuna No. 6, Kebun Jeruk Jakarta Barat Tel (021) 569665934 1

description

Makalah

Transcript of Makalah Pbl 1 Blok 1

MAKALAH PBL 1 BLOK 1BIOETIKBIOETIK DALAM PROFESI DOKTERNama : Muhamad ReynaldiNIM :102014157Fakultas : KedokteranJurusan : Pendidikan Kedokteran Umum UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANAJl. Terusan Arjuna No. 6, Kebun JerukJakarta BaratTel (021) 569665934

PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangDalam perkembangan jaman meningkatnya wabah penyakit yang terbaru maupun yang lama, baik yang mematikan maupun tidak mematikan. Dalam perkembangan penyakit pasti akan banyak yang berobat, oleh sebab itu sebagai seorang dokter yang baik harus memperhatikan hal tersebut, agar bisa mengimbangi pasien yang datang untuk berobat padanya. Mempelajari materi bioetik merupakan sebuah kewajiban bagi seorang dokter. Karena bioetik adalah sebuah panduan dasar dan standar , tentang menghargai pasien, bersikap baik, bertindak baik, terhadap persoalan yang dihadapi oleh pasien.1.2 IdentifikasiBiopsiBiopsi adalah pengambilan sampel jaringanuntuk pemeriksaan di bawah mikroskop oleh ahli patologi. Biopsi merupakan salah satu metode tes diagnostik untuk menentukan jenis tumor.KarsinomaKarsinoma adalah kanker yang dimulai di kulit atau jaringan yang melapisi atau menutupi organ-organ tubuh. Sebagai contoh, karsinoma dapat timbul di payudara, usus besar, paru-paru, hati, prostat, dan perut.

1.3 Rumusan Masalah1 Pasien yang berusia 60 tahun dengan keluhan benjolan di payudara kanannya.2 Dokter menjelaskan resiko-resiko apabila tidak dioperasi , namun pasien tetap menolak.3 Dokter akhirnya memberikan obat-obatan pada pasien dan menganjurkan untuk kontrol yang teratur.

1.4 Tujuan PenulisanTujuan penulisan makalah ini adalah untuk mempelajari atau memperdalami pelajaran bioetik dan memahami dengan sungguh sungguh dan menerapkan apa yang di pelajari oleh bioetik yang terkait dengan Beneficence, Non maleficence, Autonomy, dan Justice.PEMBAHASAN2.1 DEFINISIBioetika Menurut F. Abel adalah studi interdisipliner tentang problem yang ditimbulkan oleh perkembangan di bidang biologi dan ilmu kedokteran, pada skala mikro maupun makro, termasuk dampaknya terhadap masyarakat luas serta sistem nilainya pada masa kini dan masa mendatang. Bioetika dapat diartikan sebagai pandangan yang lebih luas dari etika kedokteran karena begitu saling mempengaruhi antara manusia dan lingkungan hidup. Bioetika merupakan genus, sedangkan etika kedokteran merupakan spesies. Kedua hal tersebut saling berkaitan dalam applikasinya sehari-hari dalam kasus-kasus medis.Bioetika merupakan istilah yang relatif baru dan terbentuk dari dua kata Yunani (bios = hidup dan ethos = adat istiadat atau moral), yang secara harfiah berarti etika hidup. Bioetika dapat dilukiskan sebagai ilmu pengetahuan untuk mempertahankan hidup dan terpusat pada penggunaan ilmu-ilmu biologis untuk memperbaiki mutu hidup. Dalam arti yang lebih luas, bioetika adalah penerapan etika dalam ilmu-ilmu biologis, obat, pemeliharaan kesehatan dan bidang-bidang terkait1.ProfesionalismePROFESIIstilah profesi berasal dari :Bahasa Latin profesi, yang berarti pernyataan atau janji. Bahasa Inggris to profess, berarti mengaku atau menyatakan.PROFESIONALOrang yang dengan kebebasannya telah mengucapkan suatu janji kepada public untuk melayani masyarakat yang menginginkan suatu kebaikan tertentu.Pengucapan janji tersebut dimaksudkan untuk memperoleh suatu kepercayaan (trust) dari masyarakat.2.1.1 Kaidah Dasar Bioetik

Sebuah penelitian di Jakarta menunjukkan bahwa kaidah dasar bioetika merupakan metode yang baik bagi mahasiswa baru fakultas kedokteran untuk melatih cara berpikir logik mahasiswa dalam rangka pembenaran moral dan etika.Pemahaman awal kaidah dasar bioetika akan menimbulkan kesadaran moral, yang dengan latihan dan paparan terhadap kasus-kasus kedokteran yang sebelumnya dan berkembang di masa mendatang diharapkan akan membekali kemampuan reflektif-analitik dokter, termasuk mahasiswa kedokteran, yang dengan mekanisme pendidikan dalam rangka saling mengingatkan terus menerus dan mencegah penyimpangan antar anggota profesi pada akhirnya akan menumbuhkan tangung jawab etis sesuai dengan moralitas profesi kedokteran.

A.BeneficencePrinsip dari seorang dokter berbuat baik,menghormati martabat manusia. Beneficence memberi kemudahan dan kesenangan terhadap pasien yang memaksimalkan akibat baik. Dalam prinsip beneficence di perlukan perlakuan yang baik terhadap pasien. Dalam beneficence terbagi menjadi 2 bagian yaitu : Generel Beneficence Melindungi dan mempertahankan hak lain. Mencegah terjadinya kerugian pada yang lain. Menghilangkan kondisi penyebab kerugian pada yang lain. Spesific Beneficence Menolong pasien tertentu seperti cacat Menyelamatkan orang dari bahaya Kaidah yang terdapat dalam beneficence Mengutamakan altruism(menolong tanpa pamrih,rela berkorban untuk kepentingan orang lain Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia Memandang pasien/keluarga/sesuatu tidak hanya sejauh menguntungkan dokter Mengusahakan agar kebaikan/manfaatnya lebih banyak di bandingkan dengan keburukannya Paternalisme bertanggung jawab/berkasih sayang Menjamin kehidupan baik-minimal manusia pembatasan goal based Minimalisasi akibat buruk Kewajiban menolong pasien gawat darurat Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan Tidak menarik honorarium di luar kepantasan Maksimalisasi kepuasaan tertinggi secara keseluruhan Mengembangkan profesi secara terus menerus Memberikan obat yang berhasiat namun murah

B. Non-Maleficence

prinsip dimana seorang dokter tidak melakukan perbuatan yang memperburuk pasien dan memilih pengobatan yang paling kecil resikonya bagi pasien sendiri.terdapat beberapa kewajiban dalam prinsip non-maleficene : Pasien dalam keadaan amat berbahaya atau beresiko kehilangan sesuatu yang penting Dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan tersebut Tindakan kedokteran terbukti efektif Manfaat bagi pasien lebih besar dari pada kerugian dokter(hanya mengalami resiko minimal) Prinsip Double Effect Tindakan tersebut secara intrintik tidak salah(sebaiknya netral) Niatnya memperoleh akibat baik tak boleh dari sebab buruk Akibat buruk bukan cara untuk mencapai tujuan pokok /akibat baik Perimbangan yang layak

C. Autonomy

Dalam konteks autonomy , prima facie disini muncul (berubah menjadi atau dalam keadaan) pada sosok pasien yang dewasa dan berkepribadian matang untuk menentukan nasibnya sendiri. Autonomy ( self-determination ) menghendaki, menyetujui, membenarkan, mendukung, membela, membiarkan pasien demi dirinya sendiri (sebagai mahkluk martabat), pasien sebagai mahkluk berakal budi tidak boleh di jadikan semata-mata alat tetapi tujuan. Kewajiban menghormati manusia sebagai mahkluk / pribadi yang autonomu dan juga berkaitan erat dengan Informed consent. Kant : otonomy kehendak = otonomi moral Kebebasan bertindak, memutuskan (memilih) dan menentukan diri sendiri atas kesadaran terbaik bagi dirinya Tanpa hambatan, paksaan atau campur tangan pihak luar (heteronomi) Motivasi berdasar prinsip rasional ata self legislation dari manusia Mill : otonomi tindakan / pemikiran =otonomi individu Kemampuan lakukan pemikiran dan tindakan (realisasi keputusan dan kemampuan melaksanakannya) Hak penentuan dir dari sisi pandang pribadiPRINSIP AUTONOMYCompetence : Kapasitas membuat keputusan Lebih kea rah syarat dapat memberikan consent daripada sekedar elemen Dari kompeten penuh hingga tidak kompeten sama sekali Ada sat titik yang khusus untuk kompetensi ini, yaitu bila bias membuat keputusan yang reasonable berdasarkan alasan yang reasonableDisclosure : Tradisi praktek professional Kebutuhan informasi pada individu pasien tersebut Kebutuhan informasi bagireasonable personUnderstading : Tidak profesionaldepengaruhi oleh illness, irrationality, immaturity Nonacceptance (menolak informasi sebagai salah satu kebenaran) False belief ( keyakinan yang salah satu irrasional) Bahasa dan Istilah Waiver (Melepaskan Haknya)Voluntariness : Bebas dari tipuan dan paksaan Bebas dari ancaman untuk dibiarkanKaidah dalam Autonomy : Menghargai hak menentukan nasib sendiri,menghargai martabat pasien Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputuan(pada kondisi elektif) Berterus terang Menghargai privasi Menjaga rahasia pasien Menghargai rasionalitas pasien Melaksanakan Informed Consent Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri Tidak mengintervensi dan kompeten mengambil keputusan sendiri Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam membuat keputusan Sabar menunggu keputusan yang akan di ambil pasien pada kasus non emergency Tidak berbohong kepada pasien meskipun demi kebaikan pasien

D. JUSTICEJustice merupakan prinsip dimana seorang dokter memperlakukan sama rata dan adil untuk kebahagiaan dan kenyamanan pasien tersebutPrinsip Justice,terdapat dua istilah : Justice : FairnessSesesorang yang menerima selayaknya dia terima Distributive JusticeDistribusi sumber daya dalam masyarakat

2.1.2 ProfesionalismeProfesionallisme adalah seseorang yang melakukan pekerjaannya dengan sangat teliti dan rajin selanyaknya pekerja professional

Profesi mempunyai 2 elemen, yaitu :1) Memilika\i pengetahuan / kemampuan khusus yang tidak dimiliki masyarakat awam 2) Kenyataan ini ciri yang membenarkan mumculnya ilmu kedokteran sebagai profesiProfesi : Keterampilan / keahlian khusus Pekerjaan utama Keterlibatan pribadi yang mendalamProfesi adalah orang yang mewujudkan pelayanan, bukan mencari keuntungan sendiri

6 ciri professional Robin Downie (1990)1. Keterampilan atau keahlian berdasarkan pendidikan2. Menyediakan pelayanan yang berdasarkan adanya hubungan khususterhadap orang yang diberilayanan hubungan meliputi :A. Tingkah laku yang tidak merugikan B. Jujur dan terbukaC. Hak dan kewajiban sesuai hokum dan etikD. Izinyang sah dari institusi profesi serta pengakuan dari masyarakat

Seorang professional : Harus terdidik bukan hanya terlatihArtinya memiliki kemampuan teoritis yang di gunakan dalam pekerjaannya selain keterampilan teknis Dituntut terus menerus meningkatkan kemampuan dan keahliannya agar hasil pekerjaannya menjadi lebih baikSeorang professional harus : Memiliki otoritas yang telah di legitimasi Independen Memiliki asosiasi profesi Mengembangkan secar aktif pengetahuannya Profesi tersebut telah memiliki moralitas Legimitasi legal

Skenario Cseorang perempuan berusia 60 tahun ke dokter dengan keluhan benjolan di payudara kanannya. Dokter melakukan biops dan ternyata menunjukan suatu karsinoma. Dokter lalu menjelaskan kepadapasien ia harus dioperasi untuk diangkat seluruh payudara kanannya. Perempuan tersebut tidak menyetujui pembadahan itu. Dokter menjelaskan risiko risiko apa bila payudara kanannya tidak diangkt, keluarga pasien setuju dan membujuk pasien agar mau untuk dioperasi pengangkatan payudarakanannya, namun pasien tetap menolak. Dokter akhirnya memberikan obat obat kepada pasiennya dan menganjurkan untuk control yang teratur. Kaidah dalam Autonomy Menghargai hakmenentukan nasib sendiri, menghargai martabat pasien Berterus terang Menghargai privasi Menjaga rahasia pasien Menghargai rasionalitas pasien Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasusu non emergensi Tidak berbohong kepda pasien meskipun demi kebaikan pasien Menjaga hubungan (kontrak)\

Dokter tersebut juga telah menjalankan profesinya sesuai KODEKI, yakni :1. Pasal 1 : Setiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah dokter.2. Pasal 2 : Setiap dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai dengan standar profesi yang tertinggi.Serta, sumpah dokter yang pernah di ikhrarkan , yakni :1. Pasal 3 : Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur profesi kedokteran.2. Ayat 7 : Saya akan mengutamakan kesehatan pasien, dengan memperhatikan kepentingan masyarakat.

KESIMPULANMengenai kasus di atas, disimpulkan bahwa dokter telah melaksanakan profesinya berdasarkan prinsip yang merupakan kaidah dasar bioetik yaitu Autonomy. Sesuai prinsip autonomy, dokter telah mengutamakan hak pasien dalam pengambilan keputusan tentang penanganan lanjut terhadap penyakit yang dialami oleh pasien dan menghormati hak pasien dalam menentukkan nasibnya sendiri. Prinsip-prinsip dalam bioetik tersebut harusnya diterapkan oleh setiap dokter dalam menjalankan profesi sehingga pasien puas terhadap pelayanan dokter. Dalam menjalankan profesinya, dokter juga harus berpatokan pada KODEKI.

DAFTAR PUSAKA

Bahan kuliah Blok 1 Modul 1,who am I ? Bioetika,Humaniora dan profesionalisme dalam profesi dokter oleh dr Budiman Hartono,M.Pd.Ked dan Dr.Evalina Aswani,SpKJ(K) Sumber Jurnal tanggal 5 oktober 2014 (www.Jasajurnal.com) Sumber ETIKA KEDOKTERAN DAN PPROFESIONAL Di Susun Oleh : Dr. Sofwan Dahlan, Sp.F (K) Dr. Setyo Trisnadi, Sp.F (www.fkunissula.ac.id) Sumber dari Dedi Efendi Analisis Butir Uji, Reliabilitas, dan Validitas Tes Kaidah Dasar Bioetika (http://dediafandi.staff.unri.ac.id) Sumber dari (www.KamusKesehatan.com)

7