Makalah PAI tentang IPTEK.docx

download Makalah PAI tentang IPTEK.docx

of 22

Transcript of Makalah PAI tentang IPTEK.docx

Makalah PAI tentang IPTEKBAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangIlmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua sosok yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Ilmu adalah sumber teknologi yang mampu memberikan kemungkinan munculnya berbagai penemuan rekayasa dan ide-ide. Adapun teknologi adalah terapan atau aplikasi dari ilmu yang dapat ditunjukan dalam hasil nyata yang lebih canggih dan dapat mendorong manusia untuk berkembang lebih maju lagi. Dari segala dampak terburuk dari perkembangan IPTEK adalah dampak terhadap prilaku dari manusia penciptanya. IPTEK telah membuat sang penciptanya dihinggapi sifat over confidence dan superiotas tidak saja terhadap alam melainkan pula terhadap sesamanya. Eksploitasi terhadap alam dan dominasi pihak yang kuat (negara barat) terhadap negara yang lemah (negara dunia ketiga) merupakan ciri yang melekat sejak lahirnya revolusi industri. Dalam pandangan islam, antara agama, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni terdapat hubungan yang harmonis dan dinamis yang terinteraksi kedalam suatu sistem yang di sebut Dinul Islam, di dalamnya terkandung tiga unsur pokok yaitu akidah, syariah, akhlak dengan kata lain iman, ilmu, dan amal shaleh. (Sumber : Sumarni, Andi, Dkk, Pengembangan IPTEK, 2013 hal :1)Manusia, menurut Al-Quran memiliki potensi untuk meraih ilmu dan mengembangkannya dengan seizin Allah SWT. Oleh karma itu, tertebaranlah ayat yabg memerintahkan manusia untuk menempuh berbagai cara dalam mewujudkan hal tersebut.Dalam pandangan Al Quran, ilmu merupakan keistimewaan yang menjadikan manusia unggul terhadap makhluk-makhluk lain guna menjalankan fungsi kekhilafan. Tata cara dan sarana yang di gunakan untuk meraih pengetahuan telah ada di dalamAl Quran.(Sumber : Mutmainah , M.S. Anwari, Pendidikan Agama Islam untuk SMA dan MA Kelas XII, 2008 hal: 99)Al Quran bukanlah buku ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), tetapi Al Quran adalah himpunan firman allah, sebagai pedoman hidup bagi umat manusia agar mereka memperoleh kesejahteraan di dunia dan di akhirat meskipun Al quran bukan buku IPTEK , tetapi di dalamnya terdapat ayat ayat yang berkaitan dengan IPTEK. Hal ini di maksudkan agar umat manusia mengadakan pengkajian, penelitian, dan pengamatan tentang IPTEK untuk kesejahteraan umat manusia.(Sumber : Syamsuri , Pendidikan Agama Islam untuk SMA XII, 2007 hal: 103)Pada satu sisi, perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Meskipun ada dampak negatifnya atau kelemahan dari kemajuan IPTEK. Namun hal ini seolah diabaikan oleh manusia, faktanya tidak dipungkiri lagi IPTEK dikembangkan setiap waktu.(Sumber :.Http//:www. Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi Bagi Kehidupan Manusia.htm)

1.2 Rumusan Masalah `Berdasarkan latar belakang diatas yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah :1.Bagaimana hubungan antara agama dengan iptek?2.Apa saja dampak positif dan dampak negatif dari perkembangan iptek?3.Bagaimana pandangan Islam terhadap perkembangan Iptek?4.Tokoh Iptek dalam Islam?1.3 TujuanBerdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan diatas, maka tujuan dari makalah ini adalah :Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara agama dengan iptekUntuk mengetahui apa saja dampak positif dan dampak negatif dari perkembangan iptekUntuk mengetahui bagaimana pandangan Islam terhadap perkembangan IptekUntuk mengetahui tokoh Iptek dalam Islam

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Hubungan antara Agama dengan Iptek

Ada beberapa kemungkinan hubungan antara agama dan iptek: (a) berseberangan atau bertentangan, (b) bertentangan tapi dapat hidup berdampingan secara damai, (c) tidak bertentangan satu sama lain, (d) saling mendukung satu sama lain, agama mendasari pengembangan iptek atau iptek mendasari penghayatan agama.Pola hubungan pertama adalah pola hubungan yang negatif, saling tolak. Apa yang dianggap benar oleh agama dianggap tidak benar oleh ilmu pengetahuan dan teknologi. Demikian pula sebaliknya. Dalam pola hubungan seperti ini, pengembangan iptek akan menjauhkan orang dari keyakinan akan kebenaran agama dan pendalaman agama dapat menjauhkan orang dari keyakinan akan kebenaran ilmu pengetahuan. Orang yang ingin menekuni ajaran agama akan cenderung untuk menjauhi ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan oleh manusia.Pola hubungan pertama ini pernah terjadi di zaman Galileio-Galilei. Ketika Galileo berpendapat bahwa bumi mengitari matahari sedangkan gereja berpendapat bahwa matahari lah yang mengitari bumi, maka Galileo dipersalahkan dan dikalahkan. Ia dihukum karena dianggap menyesatkan masyarakat.Pola hubungan ke dua adalah perkembangan dari pola hubungan pertama. Ketika kebenaran iptek yang bertentangan dengan kebenaran agama makin tidak dapat disangkal sementara keyakinan akan kebenaran agama masih kuat di hati, jalan satu-satunya adalah menerima kebenaran keduanya dengan anggapan bahwa masing-masing mempunyai wilayah kebenaran yang berbeda. Kebenaran agama dipisahkan sama sekali dari kebenaran ilmu pengetahuan. Konflik antara agama dan ilmu, apabila terjadi, akan diselesaikan dengan menganggapnya berada pada wilayah yang berbeda. Dalam pola hubungan seperti ini, pengembangan iptek tidak dikaitkan dengan penghayatan dan pengamalan agama seseorang karena keduanya berada pada wilayah yang berbeda. Baik secara individu maupun komunal, pengembangan yang satu tidak mempengaruhi pengembangan yang lain. Pola hubungan seperti ini dapat terjadi dalam masyarakat sekuler yang sudah terbiasa untuk memisahkan urusan agama dari urusan negara/masyarakat.Pola ke tiga adalah pola hubungan netral. Dalam pola hubungan ini, kebenaran ajaran agama tidak bertentangan dengan kebenaran ilmu pengetahuan tetapi juga tidak saling mempengaruhi. Kendati ajaran agama tidak bertentangan dengan iptek, ajaran agama tidak dikaitkan dengan iptek sama sekali. Dalam masyarakat di mana pola hubungan seperti ini terjadi, penghayatan agama tidak mendorong orang untuk mengembangkan iptek dan pengembangan iptek tidak mendorong orang untuk mendalami dan menghayati ajaran agama. Keadaan seperti ini dapat terjadi dalam masyarakat sekuler. Karena masyarakatnya sudah terbiasa dengan pemisahan agama dan negara/masyarakat, maka. ketika agama bersinggungan dengan ilmu, persinggungan itu tidak banyak mempunyai dampak karena tampak terasa aneh kalau dikaitkan. Mungkin secara individu dampak itu ada, tetapi secara komunal pola hubungan ini cenderung untuk tidak menimbulkan dampak apa-apa.Pola hubungan yang ke empat adalah pola hubungan yang positif. Terjadinya pola hubungan seperti ini mensyaratkan tidak adanya pertentangan antara ajaran agama dan ilmu pengetahuan serta kehidupan masyarakat yang tidak sekuler. Secara teori, pola hubungan ini dapat terjadi dalam tiga wujud: ajaran agama mendukung pengembangan iptek tapi pengembangan iptek tidak mendukung ajaran agama, pengembangan iptek mendukung ajaran agama tapi ajaran agama tidak mendukung pengembangan iptek, dan ajaran agama mendukung pengembangan iptek dan demikian pula sebaliknya.(Sumber :http://al-islams.blogspot.com/2008/11/iptek-dan-peradaban-islam.html). Agama dan ilmu pengetahuan adalah dua sisi koin dari satu mata uang koin yang sama. Keduanya saling membutuhkan, saling menjelaskan dan saling memperkuat secara sinergis, holistik dan integratif. Bila ada pemahaman atau tafsiran ajaran agama Islam yang menentang fakta-fakta ilmiah, maka kemungkinan yang salah adalah pemahaman dan tafsiran terhadap ajaran agama tersebut. Bila ada ilmu pengetahuan yang menentang prinsip-prinsip pokok ajaran agama Islam maka yang salah adalah tafsiran filosofis atau paradigma materialisme-sekular yang berada di balik wajah ilmu pengetahuan modern tersebut. Karena alam semesta yang dipelajari melalui ilmu pengetahuan, dan ayat-ayat suci Tuhan (Al-Quran) dan Sunnah Rasulullah saw yang dipelajari melalui agama , adalah sama-sama ayat-ayat (tanda-tanda dan perwujudan/tajaliyat) Allah swt, maka tidak mungkin satu sama lain saling bertentangan dan bertolak belakang, karena keduanya berasal dari satu Sumber yang Sama, Allah Yang Maha Pencipta dan Pemelihara seluruh Alam Semesta.(Sumber :http://ahmadsamantho.wordpress.com)2.2Dampak positif dan dampak negatif dari perkembangan iptekSeperti juga pada bidang lain, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai dampak positif dan negatif. Penilaian positif maupun negatif ini bersifat subyektif, tergantung kepada siapa yang menilainya. Yang dinilai negatif oleh bangsa Indonesia belum tentu juga dinilai negatif oleh bangsa Amerika, misalnya.Dampak positif kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dirasakan, misalnya, dalam bidang teknologi komunikasi dan informasi. Ditemukannya teknologi pesawat terbang telah membuat manusia dapat pergi ke seluruh dunia dalam waktu singkat. Perjalanan haji yang dulu dilakukan selama beberapa minggu melalui laut kini, dengan makin lancarnya transportasi udara, dapat dilakukan hanya dalam waktu delapan jam saja. Kemajuan di bidang televisi satelit telah memungkinkan kita melihat Olimpiade Atlanta langsung tanpa harus keluar rumah. Penemuan telepon genggam telah memungkinkan kita untuk menghubungi seseorang di mana saja ia berada atau dari mana saja kita berada. Kemajuan di bidang penyimpanan data telah memungkinkan kita memiliki seluruh jilid Ensiklopedia Britanica dalam satu keping Compact Disk yang beratnya kurang dari satu ons. Kemajuan di bidang komputer telah menciptakan jaringan internet yang memungkinkan kita mendapatkan informasi dari perpustakaan di seluruh dunia tanpa harus keluar dari kamar. Kemajuan di bidang komunikasi juga telah membuat perdagangan internasional menjadi semakin mudah dan cepat. Sekarang ini, lewat bursa saham, orang dapat dengan mudah memiliki perusahaan di negara lain.Singkat kata, kemajuan di bidang teknologi komunikasi dan informasi ini telah membuat dunia terasa kecil dan batas antar negara menjadi hilang. Inilah yang disebut sebagai globalisasi, suatu proses di mana orang tidak lagi berfikir hanya sebagai warga kampung, kota, atau negara, melainkan juga sebagai warga dunia.Dari sisi positifnya, proses ini membuat orang tidak lagi hanya berwawasan lokal. Dalam usahanya memecahkan persoalan, ia akan melihat ke seluruh dunia guna menemukan solusi. Dalam mencari pekerjaan atau ilmu pun, ia tidak lagi membatasi diri pada pekerjaan atau lembaga pendidikan di kampungnya, kotanya, propinsinya, atau negaranya saja. Seluruh permukaan bumi ini dapat menjadi kemungkinan tempat ia bekerja atau mencari ilmu.( Sumber :http://al-islams.blogspot.com/2008/11/iptek-dan-peradaban-islam.html).Bagi masyarakat sekarang IPTEK sudah merupakan suatu religion. Pengembangan IPTEK dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja IPTEK sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. IPTEK yakin akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagian dan imortalitas. Sumbangan IPTEK terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidak dapat di pungkiri namun manusia tidak bisa menipu diri akan kenyataan bahwa IPTEK mendatangkan mala petaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negarif IPTEK terhadap kehidupan umat manusia. Kalaupun IPTEK mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti IPTEK sinonim dengan kebenaran. Sebab IPTEK hanya mampu menampilkan kenyatan. Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan objektif. Kebenaran harus mencangkup pula unsur keadilan. Tentu saja IPTEK tidak mengenal unsur kemanusiaan, oleh karna itu IPTEK tidak pernah bisa menjadi standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah kemanusiaan. Dari segala dampak terburuk dari perkembangan IPTEK adalah dampak terhadap prilaku dari manusia penciptanya. IPTEK telah membuat sang penciptanya di hinggapi sikap sifat over confidence dan superiotas tidak saja terhadap alam melainkan pula terhadap sesamanya. Eksploitasi terhadap alam dan dominasi pihak yang kuat (negara barat) terhadap negara yang lemah (negara dunia ketiga) merupakan ciri yang melekat sejak lahirnya revolusi industri.(Sumber : Sumarni, Andi, Dkk, Pengembangan IPTEK, 2013 hal :5)

2.3 Pandangan Islam terhadap perkembangan Iptek Peradaban Barat modern saat ini memang memperlihatkan kemajuan dan kebaikan kesejahteraan material yang seolah menjanjikan kebahagiaan hidup bagi umat manusia. Namun, kemajuan tersebut tidak seimbang. Negara-negara maju mengabaikan bahkan menindas hak-hak dan merampas kekayaan alam negara lain dan orang lain yang lebih lemah kekuatan iptek, ekonomi, dan militernya sehingga melahirkan penderitaan penjajahan di dunia Timur dan Selatan.Krisis multidimensional terjadi akibat perkembangan iptek yang lepas dari kendali nilai-nilai moral keagamaan. Krisis ekologis, misalnya tsunami, gempa, kacaunya iklim dan cuaca dunia akibat pemanasan global yang disebabkan tingginya polusi industri di negara-negara maju. Kehancuran ekosistem laut dan keracunan pada penduduk pantai akibat polusi yang diihasilkan oleh pertambangan mineral emas, perak dan tembaga, seperti yang terjadi di Buyat, Sulawesi Utara dan di Freeport Papua, Minamata Jepang.Kebocoran reaktor Nuklir di Chernobil, Rusia, dan di India, dll. Krisis Ekonomi dan politik yang terjadi di banyak negara berkembang dan negara miskin, terjadi akibat ketidakadilan dan penjajahan (neo-imperialisme) oleh negara-negara maju yang menguasai perekonomian dunia dan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.Negara-negara yang berpenduduk mayoritas Muslim, saat ini pada umumnya adalah negara-negara berkembang atau negara terkebelakang, yang lemah secara ekonomi dan juga lemah atau tidak menguasai perkembangan ilmu pengetahuan dan sains-teknologi. Karena nyatanya saudara-saudara Muslim kita itu banyak yang masih bodoh dan lemah, maka mereka kehilangan harga diri dan kepercayaan dirinya.Beberapa di antara mereka kemudian menjadi hamba budaya dan pengikut buta kepentingan negara-negara Barat. Mereka menyerap begitu saja nilai-nilai, ideologi dan budaya materialis (matre) dan sekular (anti Tuhan) yang dicekokkan melalui kemajuan teknologi informasi dan media komunikasi Barat. Akibatnya krisis-krisis sosial-moral dan kejiwaan pun menular kepada sebagian besar bangsa-bangsa Muslim.Kenyataan memprihatikan ini sangat ironis. Umat Islam yang mewarisi ajaran suci Ilahiah dan peradaban dan Iptek Islam yang jaya di masa lalu, justru kini terpuruk di negerinya sendiri, yang sebenarnya kaya sumber daya alamnya, namun miskin kualitas sumberdaya manusianya (pendidikan dan Ipteknya). Ketidakadilan global ini terlihat dari fakta bahwa 80% kekayaan dunia hanya dikuasai oleh 20 % penduduk kaya di negara-negara maju. Sementara 80% penduduk dunia di negara-negara miskin hanya memperebutkan remah-remah sisa makanan pesta pora bangsa-bangsa negara maju.Ironis bahwa Indonesia yang sangat kaya dengan sumber daya alam minyak dan gas bumi, justru mengalami krisis dan kelangkaan BBM. Ironis bahwa di tengah keberlimpahan hasil produksi gunung emas-perak dan tembaga serta kayu hasil hutan yang ada di Indonesia, kita justru mengalami kesulitan dan krisis ekonomi, kelaparan, busung lapar, dan berbagai penyakit akibat kemiskinan rakyat. Kemana harta kekayaan kita yang Allah berikan kepada tanah air dan bangsa Indonesia ini? Mengapa kita menjadi negara penghutang terbesar dan terkorup di dunia?Kenyataan menyedihkan tersebut sudah selayaknya menjadi cambuk bagi kita bangsa Indonesia yang mayoritas Muslim untuk gigih memperjuangkan kemandirian politik, ekonomi dan moral bangsa dan umat. Kemandirian itu tidak bisa lain kecuali dengan pembinaan mental-karakter dan moral (akhlak) bangsa-bangsa Islam sekaligus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilandasi keimanan-taqwa kepada Allah SWT. Serta melawan pengaruh buruk budaya sampah dari Barat yang Sekular, Matre dan hedonis (mempertuhankan kenikmatan hawa nafsu).Akhlak yang baik muncul dari keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT Sumber segala Kebaikan, Keindahan dan Kemuliaan. Keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT hanya akan muncul bila diawali dengan pemahaman ilmu pengetahuan dan pengenalan terhadap Tuhan Allah SWT dan terhadap alam semesta sebagai tajaliyat (manifestasi) sifat-sifat KeMahaMuliaan, Kekuasaan dan Keagungan-Nya.Islam, sebagai agama penyempurna dan paripurna bagi kemanusiaan, sangat mendorong dan mementingkan umatnya untuk mempelajari, mengamati, memahami dan merenungkan segala kejadian di alam semesta. Dengan kata lain Islam sangat mementingkan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.Berbeda dengan pandangan dunia Barat yang melandasi pengembangan Ipteknya hanya untuk kepentingan duniawi yang matre dan sekular, maka Islam mementingkan pengembangan dan penguasaan Iptek untuk menjadi sarana ibadah-pengabdian Muslim kepada Allah SWT dan mengembang amanat Khalifatullah (wakil/mandataris Allah) di muka bumi untuk berkhidmat kepada kemanusiaan dan menyebarkan rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan lil Alamin). Ada lebih dari 800 ayat dalam Al-Quran yang mementingkan proses perenungan, pemikiran dan pengamatan terhadap berbagai gejala alam, untuk ditafakuri dan menjadi bahan dzikir (ingat) kepada Allah. .( Sumber :http://al-islams.blogspot.com/2008/11/iptek-dan-peradaban-islam.html). Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua sosok yang tidak dapat dipisahkan satu sama.ilmu adalah sumber teknologi yang mampu memberikan kemungkinan munculnya berbagai penemuan rekayasa dan ide-ide. Adapun teknologi adalah terapan atau aplikasi dari ilmu yang dapat ditunjukan dalam hasil nyata yang lebih canggih dan dapat mendorong manusia untuk berkembang lebih maju lagi.sebagai umat kita harus menyadari bahwa dasar dasar filosofis untuk mengembangkan ilmu dan teknologi itu bisa dan digali dalam Alquran sebab kitab suci ini banyak mengupas keterangan keterangan mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi. Peran islam dalam perkembangan iptek adalah bahwa Syariah islam harus dijadikan standar pemanfaatan iptek.ketentuan halal_haram(hukum hukum Syariah islam) wajib dijadikan tolak ukur dan pemanfaatan iptek, bagaimana pun juga bentuknya. Iptek yang boleh dimanfaatkan adalah hal yang telah dihalalkan oleh Syariah islam. Sedangkan iptek yang tidak boleh dimanfaatkan adalah yang telah diharamkan. Akhlak yang baik muncul dari keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT sumber segala kebaikan,keindahan, dan kemuliaan. Keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT hanya akan muncul diawali dengan pemahaman ilmu pengetahuan dan pengenalan terhadap Allah SWT dan terhadap alam semesta sebagai tajaliyat (manifestasi) sifat-sifat ke Maha muliaan ,kekuasaan dan keagungan-Nya. .(Sumber : Sumarni, Andi, Dkk, Pengembangan IPTEK, 2013 hal :3).

2.3.1 Al Quran Surah Yunus Ayat 101

Artinya:Katakanlah: Perhatikanlah apa yang ada dilangit dan dibumi.tidaklah bermanfaat tanda-tanda kekuasaan allah SWT dan rasul-rasul yang memberi peringatan kepada orang orang yang tidak beriman. (Q.S Yunus, 10: 101) Pada surah Yunus ayat 101 ini Allah memerintahkan kepada rasul-Nya agar dia menyeru kaumnya untuk ;Memergunakan akal pikiran untuk memerhatikan kejadian yang ada dilangit dan dibumi.Keajaiban langit yang penuh bintang-bintang, bulan, matahari dan indahnya pergantian siang dan malam, semuanya itu merupakan tanda-tanda kekuasaan AllahKeadaan bumi yang terdiri dari gurun pasir, lembah yang luas, dataran yang subur yang menumbuhkan tanaman, pohon-pohonan dengan buah-buahan yang beraneka ragam bentuk dan rasanya. Dibumi hidup dengan bermacam-macam hewan dengan warna dan bentuk yang berbeda, yang demikian itu terdapat tanda-tanda keesaan dan kekuasaan Allah SWT bagi orang-orang yang berpikir dan yang yakin kepada Pencipta-Nya.(Sumber : Mutmainah , M.S. Anwari, Pendidikan Agama Islam untuk SMA dan MA Kelas XII, 2008 hal: 99)suruhan Allah SWT agar umat manusia mengadakan pengkajian,penelitian, dan pengamatan terhadap bumi, langit serta segala isinya dari segi IPTEK.Umat manusia hendaknya mengambil manfaat dari tanda_tanda kekuasaan Allah SWT dan menngambil peringatan (tazkir) yang disampaikan para rasul. .(Sumber : Syamsuri , Pendidikan Agama Islam untuk SMA XII, 2007 hal: 103)

2.3.2 Al Quran Surah Al Baqarah Ayat 164 Surah Al Baqarah dalam urutannya menduduki posisi kedua dari 114 dalam Al Quran.Ayatnya berjumlah 286 ayat dan merupakan surah terpanjang diantar surah-surah Al Quran. Disamping itu juga terdapat surah terpanjang yaitu ayat 282. Surah Al Baqarah tergolong surah madaniyyah. Makna Al Baqarah adalah sapi betina. Adapun bunyi surah Al baqarah ayat 164 adalah :Artinya:Sesungguh nya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, dan bahtera yang barlayar dilaut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan air hujan yang diturunkan Allah SWT dari langit, lalu dengan air itu Dia hidupkan sesudah mati (kering)-Nya dandia sebarkan dibumi itu segala jenis hewan, dan pengkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi. Sungguh (terdapat) tanda-tanda (kebesaran dan keesaan Allah) bagi kaum yang memikirkan.(Q.S AL-Baqarah, 2:164).(Sumber : Mutmainah , M.S. Anwari, Pendidikan Agama Islam untuk SMA dan MA Kelas XII, 2008 hal: 101).Kesimpulan isi atau kandugan Surah Al Baqarah ayat 164 adalah : orang-orang yang menggunakan aklnya untuk memikirkan alam Ciptaan tuhan (makhluk) tentu akan memperoleh dalil-dalil sebagai bukti tentang adanya kekuasaan dan kebesaran Allah SWT. Dalil-dalil tersebut antara lain :Allah SWT menciptakan langit, yang kita saksikan ketinggiannya, keindahannya, keluasannya, dan apa yang ada dilangit (ruang alam) yakni 100 miliar galaksi, dimana setiap satu galaksi terdiri dari 100 miliar bintang.Allah SWT menciptakan bumi, yang kita saksikan dan kita ambil manfaatnya, dan segala apa yang ada dibui seperti : lembah-lembahnya, gunung-gunungnya, hutan belantara, berbagai macambarang tambang yang terkandung dalam bumi, dan padang saharanya.Allah SWT telah menjadikan laut tunduk kepada manusia, sehingga manusia dapat memanfaatkan laut sebagai sarana transportasi untuk menghubungkan antara pulau dan pulau, benua dan benua menggunakan kapal layar atau kapal laui dan juga sebagai saran mata pencaharian bagi manusia.AllahSWT telah menjadikan dibumi ini adanya pergantian waktu, yakni silih bergantinya malam dengan siang yang manfaat telah dirasakan oleh umat manusia (lihat Q.S Yasin, 36: 40).AllahSWT telah menurunkan air hujan dari langit yang manfaatnya dapat dirasakan umat manusia, seperti membuat subur tanah yang tandus, dan mengembangbiakkan berbagai jenis binatang (lihat Q.S Yasin, 36: 33-36)Allah SWT telah menciptakan pengisaran angin, yang ada kalanya membawa rahmat dan ada kalanya membawa bencana.(Sumber : Syamsuri , Pendidikan Agama Islam untuk SMA XII, 2007 hal: 107)

Ayat-ayat Al Quran selain Surah Yunus 101 dan Al Baqarah 164, yang berkaitan dengan iptek antara lain:Yang berkaitan dengan geologi ( ilmu pengetahuan, tentang bagaiman bentuk terjadinya bumi) Surah Al-Anabiya, 21 :30. Surah Fussilat, 41 :9 dan 11-12, Surah Al- Muluk, 67 : 3-5Yang berhubungan dengan geografi ( ilmu bumi) Surah Yasin, 36: 38-40 dan Surah Yunus, 10 : 5.(Sumber : Syamsuri , Pendidikan Agama Islam untuk SMA XII, 2007 hal: 103)

2.4 Tokoh Iptek dalam Islam

>> Tokoh Musik Islam Tokoh tokoh yang berjasa dalam membawa 3 jenis musik tersebut adalah Said Bin Misjah yang dengan tekunnya mempelajari seni musik itu dan memadukannya sehingga membentuk seni musik yang sesuai. Said Bin Misjah adalah pelopor berdirinya bagunan musik islam. Tidak lama setelah debut Said Bin Misjah muncullah muridnya yang bernama Ibnu Muhriz pada 715 M. Muhriz telah maju beberapa langkah dalam mengembangkan musik islam yang telah di kombinasikan oleh gurunya. Bersamaan dengan itu masa pemerintah islam banyak penguasa islam di baghdad pergi ke kordoba untuk mendukung musisi dan perkembangan musik disana. Dari situ lahirlah beberapa alat musik yang berkembang hingga ke luar wilayah islam. Salah satunya sebagai sarana hiburan sekaligus menyampaikan ajaran. Yunus Alhatibhadir sekitar 742 M merupakan ahli musik yang berasal dari anggota pengiring khalifah Alwalid ke II. Tontribusi terhadap perkembangan dunia musik islam yang sangat kuat pengaruhnya adalah buku musik yang di tulisnya sendiri yaitu kitab Al ojan, buku berbasa arab paling tua dalam ilmu musik.

>> Tokoh-tokoh filsafat islam adalah:Ibnu sina (980 1037) (Avicenna) disamping mendapat julukan FATHER OF DOKTORS, Ibnu Sina diakui sebagai Filosuf besar yang amat berpengaruh di kalangan Filosuf barat. Karyanya adalah: Al Qonun Fitthib dan Asy Syifa yang merupakan Ensiklopedia besar tentang Filsafat kedokteran dan ilmu pasti, sampai tahun1982 masih di cetak ulang di leiden.Ibnu Rosydi (Averoes, Benroyst, Liversoy) (1926 1198 M), kelahiran corvoda, beliau mengupas dan menganalisa Filsafat Aristoteles yang paling mendalam, hingga mendapat julukan Sang Komentator. Aliran Filsafat nya disebut Averoisme inilah yang mengantarkan Eropa ke pintu gerbang Renaissance (adad 15 16).Imam Al Ghozali (1058 1109) mendapat gelar Hujjatul Islam, karna ahli dalam bidang Fiqh (Fisafat dan Tashawwuf). Aliran Filsafat Al Ghozali banyak bertentangan dengan aliran Filsafat masa itu. Karyanya banyak diterjemahkan kedalam bahasa latin, prancis, inggris, dan digunakan oleh gereja atau kristen sebagai resensi dalam mempertahankan diri dari gelombang Filsafat Aviroisme yang menguasai alam fikiran eropa pada saat itu.Ibnu Khaldun (1332 1406 M), ahli filsafat sejarah. Alkindi (Alchendius 873 M) dan lain lain.

>> Tokoh-tokoh islam dalam bidang kedokteran adalah:Arrozi, (Rhoses, 805 925 M), 200 jilid buku telah ditulisnya, yang paling terkenal adalah Al Hawi tentang kedokteran. Tahun 1297 M, diterjemahkan kedalam bahasa latin dengan judul LIBER CONTINENS, atas perintah Raja Charles I, dan diterjemahkan kedalm bahasa inggris sampai 40 kali cetakIbnu Sina (Avicenna, 980 1037 M). Al Qonun fit Thib (Conon of medicine0, diterjemahkan dalam berbagai bahasa di Eropa dan Al Qonun fit Thib ini menjadi text book utama dari ilmu kedokteran Eropa (prancis dan italy) sampai abad 16 M.Ibnu Rusydi (Averrous wafat 1198 M). Ahli filsafat yang mengantar eropa ke pintu gerbang renaissance. Buku kedokterannya Kulliyat fit Thib.

>> Tokoh-tokoh islam dalam bidang sejarah adalah:Ibnu Khaldun ( 1331 1406 M ). Beliau merupakan konseptor pertam sejarah , dalam penulisannya berpegang pada kaidah kaidah yang bersifat obyektif ilmiah dalam mengumpulkan fakta, pengamatan fakta, analisis fakta serta hubungan antar fakta-fakta. Karya sejarahnya yang terkenal adalah muqadimmah sebuah buku filsafat sejarah.Ibnu Ishaq ( 85 H / 618 M 150 H / 768M). Lahir di madinah, ahli sejarah dan penyusun pertama sejarah dan biografi nabi Muhammad SAW.

>> Tokoh-tokoh islam dalam bidang geografi adalah:Abu Raihan Muhammad Al Baituni ( 973 1048 M ). Sebelum Galileo, beliau telah mengemukakan teori tentang bumi berputar sekitanya, selanjutnya beliau mengadakan penyelidikan tentang kecepatan suara dan cahaya.Abu Hasan Ali Al Masudi. Seorang pengembara yang sering mengadakan kunjungan keberbagai dunia islam di abad X. Beliau menulis buku Maruj Al Zahab didalamnya diterangkan tentang geografi, agama, adat istiadat dan sebagainya.Ibnu Yunus ( Ali Ben Younis). Adalah penemu jam ayunan dan jammatahari ( sundial), jadwal waktu( yang menggeser ptolomeus(Almaqest))Hasan Ibnul Haitam, menulis karyanya mengenai optik yang menjadi dasar bagi Roger Bacon dan Keppler.(Sumber : Sumarni, Andi, Dkk, Pengembangan IPTEK, 2013 hal :7)>>Kegemilangan Iptek di Masa Khilafah AbasiyyahKekhilafahan Abbasiyah tercatat dalam sejarah Islam dari tahun 750-1517 M/132-923 H. Diawali oleh khalifah Abu al-Abbas as-Saffah (750-754) dan diakhiri Khalifah al-Mutawakkil Alailah III (1508-1517). Dengan rentang waku yang cukup panjang, sekitar 767 tahun, kekhilafahan ini mampu menunjukkan pada dunia ketinggian peradaban Islam dengan pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di dunia Islam. Di era ini, telah lahir ilmuwan-ilmuwan Islam dengan berbagai penemuannya yang mengguncang dunia. Sebut saja, al-Khawarizmi (780-850) yang menemukan angka nol dan namanya diabadikan dalam cabang ilmu matematika, Algoritma (logaritma). Ada Ibnu Sina (980-1037) yang membuat termometer udara untuk mengukur suhu udara. Bahkan namanya tekenal di Barat sebagai Avicena, pakar Medis Islam legendaris dengan karya ilmiahnya Qanun (Canon) yang menjadi referensi ilmu kedokteran para pelajar Barat. Tak ketinggalan al-Biruni (973-1048) yang melakukan pengamatan terhadap tanaman sehingga diperoleh kesimpulan kalau bunga memiliki 3, 4, 5, atau 18 daun bunga dan tidak pernah 7 atau 9. Pada abad ke-8 dan 9 M, negeri Irak dihuni oleh 30 juta penduduk yang 80% nya merupakan petani.Hebatnya, mereka sudah pakai sistem irigasi modern dari sungai Eufrat dan Tigris. Hasilnya, di negeri-negeri Islam rasio hasil panen gandum dibandingkan dengan benih yang disebar mencapai 10:1 sementara di Eropa pada waktu yang sama hanya dapat 2,5:1. Kecanggihan teknologi masa ini juga terlihat dari peninggalan-peninggalan sejarahnya. Seperti arsitektur mesjid Agung Cordoba; Blue Mosque di Konstantinopel; atau menara spiral di Samara yang dibangun oleh khalifah al-Mutawakkil, Istana al-Hamra (al-Hamra Qasr) yang dibangun di Seville, Andalusia pada tahun 913 M. Sebuah Istana terindah yang dibangun di atas bukit yang menghadap ke kota Granada. Kekhilafahan Abbasiyah dengan kegemilangan ipteknya kini hanya tercatat dalam buku usang sejarah Islam. Tapi jangan khawatir, someday Islam akan kembali jaya dan tugas kita semua untuk mewujudkannya.Dinasti Abbasiyiah membawa Islam ke puncak kejayaan. Saat itu, dua pertiga bagian dunia dikuasai oleh kekhalifahan Islam. Tradisi keilmuan berkembang pesat. Masa kejayaan Islam, terutama dalam bidang ilmu pengetahun dan teknologi, kata Ketua Kajian Timur Tengah Universitas Indonesia, Dr Muhammad Lutfi, terjadi pada masa pemerintahan Harun Al-Rasyid. Dia adalah khalifah dinasti Abbasiyah yang berkuasa pada tahun 786.Saat itu, kata Lutfi, banyak lahir tokoh dunia yang kitabnya menjadi referensi ilmu pengetahuan modern. Salah satunya adalah bapak kedokteran Ibnu Sina atau yang dikenal saat ini di Barat dengan nama Avicenna. Sebelum Islam datang, kata Luthfi, Eropa berada dalam Abad Kegelapan. Tak satu pun bidang ilmu yang maju, bahkan lebih percaya tahyul. Dalam bidang kedoteran, misalnya. Saat itu di Barat, jika ada orang gila, mereka akan menangkapnya kemudian menyayat kepalanya dengan salib. Di atas luka tersebut mereka akan menaburinya dengan garam. Jika orang tersebut berteriak kesakitan, orang Barat percaya bahwa itu adalah momen pertempuran orang gila itu dengan jin. Orang Barat percaya bahwa orang itu menjadi gila karena kerasukan setan, jelas Luthfi.Pada saat itu tentara Islam juga berhasil membuat senjata bernama manzanik, sejenis ketepel besar pelontar batu atau api. Ini membuktikan bahwa Islam mampu mengadopsi teknologi dari luar. Pada abad ke-14, tentara Salib akhirnya terusir dari Timur Tengah dan membangkitkan kebanggaan bagi masyarakat Arab. Lain lagi pada masa pemerintahan dinasti Usmaniyah di Barat disebut Ottoman yang kekuatan militernya berhasil memperluas kekuasaan hingga ke Eropa, yaitu Wina hingga ke selatan Spanyol dan Perancis. Kekuatan militer laut Usmaniyah sangat ditakuti Barat saat itu, apalagi mereka menguasai Laut Tengah. Kejatuhan Islam ke tangan Barat dimulai pada awal abad ke-18. Umat Islam mulai merasa tertinggal dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi setelah masuknya Napoleon Bonaparte ke Mesir. Saat itu Napoleon masuk dengan membawa mesin-mesin dan peralatan cetak, ditambah tenaga ahli.Dinasti Abbasiyah jatuh setelah kota Baghdad yang menjadi pusat pemerintahannya diserang oleh bangsa Mongol di bawah pimpinan Hulagu Khan. Di sisi lain, tradisi keilmuan itu kurang berkembang pada kekhalifahan Usmaniyah. Salah langkah diambil saat mereka mendukung Jerman dalam perang dunia pertama. Ketika Jerman kalah, secara otomatis Turki menjadi negara yang kalah perang sehingga akhirnya wilayah mereka dirampas Inggris dan Perancis.Tanggal 3 Maret 1924, khilafah Islamiyah resmi dihapus dari konstitusi Turki. Sejak saat itu tidak ada lagi negara yang secara konsisten menganut khilafah Islamiyah. Terjadi gerakan sekularisasi yang dipelopori oleh Kemal At-Taturk, seorang Zionis Turki. Kini 82 tahun berlalu, umat Muslim tercerai berai. Akankah Islam kembali mengalami zaman keemasan seperti yang terjadi di 700 tahun awal pemerintahannya? Ketua MUI, KH Akhmad Kholil Ridwan menyatakan optimismenya bahwa Islam akan kembali berjaya di muka bumi. Ridwan menyebut saat ini merupakan momen kebangkitan Islam kembali. Seperti janji Allah, 700 tahun pertama Islam berjaya, 700 tahun berikutnya Islam jatuh dan sekarang tengah mengalami periode 700 tahun ketiga menuju kembalinya kebangkitan Islam, ujarnya.Meskipun saat ini umat Islam banyak ditekan, ujar Ridwan, semua upaya ini justru semakin memperkuat eksistensi Islam. Ini sesuai janji Allah yang menyatakan bahwa meskipun begitu hebatnya musuh menindas Islam namun hal ini bukannya akan melemahkan umat Islam. Ibaratnya paku, semakin ditekan, Islam akan semakin menancap dengan kuat,ujarnya. Sementara itu, Luthfi menyatakan sistem khilafah Islamiyah masih relevan diterapkan pada zaman sekarang ini asal dimodifikasi. Ia mencontohkan konsep pemerintahan yang dianut Iran yang menjadi modifikasi antara teokrasi (kekuasaan yang berpusat pada Tuhan) dan demokrasi (yang berpusat pada masyarakat). Di Iran, kekuasaan tertinggi tidak dipegang parlemen atau presiden, melainkan oleh Ayatullah atau Imam, yang juga memiliki Dewan Ahli dan Dewan Pengawas. Sistem pemerintahan Iran ini, menurut Luthfi, merupakan tandingan sistem pemerintahan Barat. Tak heran kalau Amerika Serikat sangat takut dengan Iran karena mereka bisa menjadi tonggak peradaban baru Islam. Konsep khilafah Islamiyah, kata Luthfi, mengharuskan hanya ada satu pemerintahan Islami di dunia dan tidak terpecah-belah berdasarkan negara atau etnis. Untuk mewujudkannya lagi saat ini, sangat sulit, kata dia.Sementara Kholil Ridwan menjelaskan ada tiga upaya konkret yang bisa dilakukan umat untuk mengembalikan kejayaan Islam di masa lampau. Yang pertama adalah merapatkan barisan. Allah berfirman dalam QS Ali Imran ayat 103 yang isinyaDan berpeganglah kalian semuanya dengan tali (agama) Allah, dan janganlah kalian bercerai berai. Upaya lainnya adalah kembali kepada tradisi keilmuan dalam agama Islam. Dalam Islam, jelasnya, ada dua jenis ilmu, yaitu ilmu fardhu ain dan fardhu kifayah. Yang masuk golongan ilmufardhu ainadalah Al-Quran, hadis, fikih, tauhid, akhlaq, syariah, dan cabang-cabangnya. Sedangkan yang masuk ilmufardhu kifayahadalah kedokteran, matematika, psikologi, dan cabang sains lainnya.Sementara upaya ketiga adalah dengan mewujudkan sistem yang berdasarkan syariah Islam.(Sumber:www.al-shia.org/html/id/books/001/02.html)

BAB IIIKESIMPULAN

3.1 KesimpulanAda beberapa kemungkinan hubungan antara agama dan iptek: (a) berseberangan atau bertentangan, (b) bertentangan tapi dapat hidup berdampingan secara damai, (c) tidak bertentangan satu sama lain, (d) saling mendukung satu sama lain, agama mendasari pengembangan iptek atau iptek mendasari penghayatan agamaKemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai dampak positif dan negatif. Penilaian positif maupun negatif ini bersifat subyektif, tergantung kepada siapa yang menilainya.Peran islam dalam perkembangan iptek adalah bahwa Syariah islam harus dijadikan standar pemanfaatan iptek.ketentuan halal_haram(hukum hukum Syariah islam) wajib dijadikan tolak ukur dan pemanfaatan iptek, bagaimana pun juga bentuknya.Dalam Islam, jelasnya, ada dua jenis ilmu, yaitu ilmu fardhu ain dan fardhu kifayah.

DAFTAR PUSTAKA.Mutmainah, Anwari, M.S, 2008.Pendidikan Agama Islam untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta : PT Piranti Darma Kalokatama.Sumarni, Andi, Dkk,2013.Pengembangan IPTEK.Tanjung Lago : SMAN 1 Tanjung Lago.Syamsuri, 2007.Pendidikan Agama Islam untuk SMA XII.Jakarta : Erlangga

Sumber internet :(Http//:www. Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi Bagi Kehidupan Manusia.htm).( diakses 14 Januari 2014, pukul 12.30)(http://ahmadsamantho.wordpress.com). (diakses 14 Januari 2014, pukul 13.00)

(www.al-shia.org/html/id/books/001/02.html)http://al-islams.blogspot.com/2008/11/iptek-dan-peradaban-islam.html).(diakses 14 Januari 2014, pukul 13.20)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah Pendidikan Agama IslamPengembangan Iptekini dengan baik. Pada kesempatan ini, Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah Pendidikan Agama Islam ini. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat, berkah, imbalan, serta karunia-Nya kepada semua pihak yang telah berjasa dalam memberikan bimbingan dan bantuan yang sangat berharga kepada Penulis. Penulis menyadari, bahwa dalam penulisan makalah Pendidikan Agama Islam ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat Penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan tugas proyek dikemudian hari. Akhirnya, Penulis berharap agar makalah Pendidikan Agama Islam ini dapat memberikan manfaat bagi diri Penulis sendiri, dan Pembaca, dalam hal menambah wawasan dan pengetahuan.

Tanjung Lago, Januari 2014

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................... iDaftar Isi.................................................................................................................... iiBAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 11.1 Latar Belakang...................................................................................................... 11.2 Rumusan Masalah................................................................................................. 11.3 Tujuan.................................................................................................................... 2BAB II PEMBAHASAN............................................................................................ 32.1 Hubungan antara Agama dan Iptek........................................................................ 32.2 Dampak positif dan dampak negatif dari perkembangan iptek.............................. 42.3 Pandangan Islam terhadap perkembangan Iptek.................................................... 52.3.1 Al Quran Surah Yunus Ayat 101....................................................................... 72.3.2 Al Quran Surah Al baqarah Ayat 164................................................................. 72.4 Tokoh Iptek dalam Islam...................................................................................... 8BAB III KESIMPULAN........................................................................................... 133.1 Kesimpulan........................................................................................................... 13Daftar Pustaka............................................................................................................. 14

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAMPENGEMBANGAN IPTEK

DISUSUN OLEH

AGUS SALIM

KELAS XII IPA

GURU PEMBIMBING :MARZUKI, S. Ag

SMA NEGERI 1 TANJUNG LAGOTAHUN AJARAN 2013 / 2014