Makalah Pai II Kelas a Kelompok V

25
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM II AJARAN ISLAM DALAM UPAYA KURATIF OLEH KELOMPOK V: ERY MUFIDA (101211123055) IKA ANJARI DOY SAPUTRI (101211123057) NOVI DWI ARISANDI (101211123059) DYAH AMBARWATI (101211123065) SINTA DEWI LESTYONINGRUM (101211123067) DEVI TRIAN SRIANDARI (101211123069)

Transcript of Makalah Pai II Kelas a Kelompok V

Page 1: Makalah Pai II Kelas a Kelompok V

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM II

AJARAN ISLAM DALAM UPAYA KURATIF

OLEH KELOMPOK V:

ERY MUFIDA (101211123055)

IKA ANJARI DOY SAPUTRI (101211123057)

NOVI DWI ARISANDI (101211123059)

DYAH AMBARWATI (101211123065)

SINTA DEWI LESTYONINGRUM (101211123067)

DEVI TRIAN SRIANDARI (101211123069)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

TAHUN 2012

Page 2: Makalah Pai II Kelas a Kelompok V

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah

yang telah diberikan-Nya maka Makalah Pendidikan Agama Islam yang berjudul

“Ajaran Islam Dalam Upaya Kuratif” telah terselesaikan.

Bersama ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam

pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu kami tetap

mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi peningkatan kualitas

makalah ini.

Surabaya, 5 0ktober 2012

Penulis

Page 3: Makalah Pai II Kelas a Kelompok V

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................. 1

1.2 Tujuan.......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian.................................................................................... 3

2.2 Petunjuk Al-Qur’an tentang pengobatan………………………... 4

2.3 Sakit, obat dan pengobatan……………………………………… 9

2.4 Pengobatan Tradisional Dalam Pandangan Islam………………. 11

2.5 Pengobatan Modern Dalam Pandangan Islam………………….. 12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………………………………….. 14

3.2 Saran…………………………………………………………… 14

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Makalah Pai II Kelas a Kelompok V

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pandangan Islam yang tinggi terhadap kesehatan itu sesungguhnya

bagian integral dari totalitas sistem kehidupan Islam. Sistem ini didesain

Allah SWT secara unik untuk diterapkan pada kehidupan manusia.

Islam adalah agama yang kaya. Khazanahnya mencakup segenap

aspek kehidupan manusia, termasuk di antaranya masalah kesehatan dan

pengobatan. Ilmu pengobatan islam sebenarnya tidak kalah dengan ilmu

pengobatan barat. Contohnya, Ibnu sina seorang muslim yang menjadi

pionir ilmu kedokteran modern. Ilmu pengobatan islam bertumpu pada cara-

cara alami dan metode ilahiah. Yang sebenarnya sangat bermanfaat bagi

seorang muslim dalam menjaga kesehatan dan mengobati penyakitnya.

Sebagai khalifah di muka bumi, manusia dibekali akal oleh Allah

SWT, disamping sebagai instink yang mendorong manusia untuk mencari

segala sesuatu yang di butuhkan untuk melestarikan hidupnya seperti

makan, minum dan tempat berlindung. Dalam mencari hal-hal tersebut,

manusia akan mendapat pengalaman yang baik dan yang kurang baik

maupun yang membahayakan. Maka akal lah yang mengolah, meningkatkan

serta mengembangkan pengalaman tersebut untuk memperoleh hasil yang

lebih baik. Karena itu, manusia selalu dalam proses mencari dan

menyempurnakan hingga selalu progresif. Berbeda dengan binatang yang

hanya dibekali dengan instink saja, hingga hidup mereka sudah terarah dan

dan bersifat statis. Akal lah yang membentuk serta membina kebudayaan

manusia dalam berbagai aspek kehidupannya termasuk dalam bidang

pengobatan.

Page 5: Makalah Pai II Kelas a Kelompok V

Rasulullah saw. telah membangun fondasi yang kokoh bagi

perterwujudan upaya preventif-promotif dan kuratif. Ini terjadi saat syariah

Islam turun secara sempurna dan diterapkan secara sempurna pula. Upaya

preventif seperti mewujudkan pola emosi yang sehat, pola makan yang

sehat, pola aktivitas yang sehat, kebersihan, lingkungan yang sehat, perilaku

seks yang sehat serta epidemi yang terkarantina dan tercegah dengan baik

tak lain adalah buah manis yang niscaya dapat dinikmati saat syariah Islam

diterapkan secara kaffah.

1.2 Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah untuk memahami pengobatan dalam pandangan islam.

Page 6: Makalah Pai II Kelas a Kelompok V

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Pengobatan adalah suatu kebudayaan untuk menyelamatkan diri

dari dari penyakit yang mengganggu hidup. Kebudayaan tidak saja

dipengaruhi oleh lingkungan, tetapi juga oleh kepercayaan dan keyakinan,

karena manusia telah merasa di alam ini ada sesuatu yang lebih kuat dari

dia, baik yang dapat dirasakan oleh pancaindera maupaun yang tidak dapat

dirasakan dan bersifat ghaib. Pengobatan ini tidak lepas dari pengaruh

kepercayaan atau agama yang di anut manusia.

Secara umum di dalam dunia pengobatan dikenal istilah medis dan

non medis. Para ahli berbeda pendapat tentang penjelasan batasan istilah

medis dan definisinya secara terminologis menjadi 3 pendapat, yaitu :

Pendapat pertama

Medis atau kedokteran adalah ilmu untuk mengetahui berbagai kondisi

tubuh manusia dari segi kesehatan dan penyakit yang menimpanya.

Pendapat ini di nisbat kan oleh para dokter klasik dan Ibnu Rusyd Al-

hafidz.

Pendapat kedua

Medis atau kedokteran adalah ilmu tentang berbagai kondisi tubuh

manusia untuk menjaga kesehatan yang telah ada dan

mengembalikannya dari kondisi sakit.

Pendapat ketiga

Ilmu pengetahuan tentang kondisi-kondisi tubuh manusia, dari segi

kondisi sehat dan kondisi menurunnya kesehatan untuk menjaga

kesehatan yang telah ada dan mengembalikannya kepada kondisi sehat

ketika kondisi nya tidak sehat. Ini adalah pendapat Ibnu sina.

Page 7: Makalah Pai II Kelas a Kelompok V

Sehingga istilah pengobatan medis dapat disimpulkan sebagai suatu

kebudayaan untuk menyelamatkan diri dari penyakit yang menggaggu hidup

manusia di dasar kan kepada ilmu yang di ketahui dengan kondisi tubuh

manusia, dari segi kondisi sehat dan kondisi menurunnya kesehatan, untuk

menjaga kesehatan yang telah ada dan mengembalikannya ketika kondisi

tidak sehat. Pengobatan medis sendiri dalam sejarah manusia merupakan

hasil proses panjang yang di awali secara tradisional hingga menjadi

modern seperti sekarang.

2.2 Petunjuk Al-Qur’an tentang pengobatan

Banyak ayat Al-Qur’an yang mengisyaratkan tentang pengobatan

karena Al-Qur’an itu sendiri diturunkan sebagai penawar dan rahmat bagi

orang-orang mukmin. “Dan kami menurunkan Al-Qur’an sebagai penawar

dan rahmat bagi orang-orang yang mukmin”.(QS Al-Isra’: 82). Menurut

para ahli tafsir bahwa nama lain dari Al-Qur’an yaitu “Asysyifa” yang

artinya secara terminologi adalah obat penyembuh. “Hai manusia, telah

datang kepadamu kitab yang berisi pelajaran dari Tuhan mu dan sebagai

obat penyembuh jiwa, sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang

beriman”.(QS Yunus:57)

Disamping Al-Qur’an mengisyaratkan tentang pengobatan juga

menceritakan tentang keindahan alam semesta yang dapat kita jadikan

sumber dari pembuat obat-obatan. “Dengan (air hujan) itu Dia

menumbuhkan tanaman-tanaman untukmu, seperti zaitun, kurma, anggur

dan segala macam buah-buahan. Sungguh, pada yang demikian itu benar-

benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah)bagi orang-orang yang

berfikir.(QS An-Nahl:11). “Kemudian makanlah dari segala(macam)buah-

buahan dan tempuhlah jalan Tuhan-muyang telah (dimudahkan bagimu).

Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam

warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.

Sungguh pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah)

bagi orang-orang yang berfikir”.(QS An-Nahl:69)

Page 8: Makalah Pai II Kelas a Kelompok V

2.2.1 Metoda Pengobatan Para Rasul Sebelumnya

Nabi Isa AS

“Dan akan dijadikan-Nya sebagai Rasul kepada Bani Israil (dia berkata)

“Aku telah datang kepadamu dengan sebuah tanda (mukjizat) dari Tuhan

mu, yaitu aku membuatkanmu (sesuatu) dari tanah berbentuk seperti

burung, lalu aku meniup nya, maka ia menjadi seekor burung atas izin

Allah. Dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan orang yang

berpenyakit kusta. Dan aku menghidupkan orang mati dengan izin Allah,

dan aku beritahukan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu

simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat suatu

tanda(kebenaran kerasulanku) bagimu,jika kamu orang yang beriman”.(QS

Ali-Imran:49).

Menurut para mufassir, Nabi Isa mengobati penyakit buta dan kusta dengan

cara di usap dengan tangan nya, mata yang buta dan anggota tubuh yang

terkena kusta dengan izin Allah melalui mukjizatnya maka seketika itu

sembuh.

Nabi Musa AS

Nabi Musa tidak lepas dari sifat kemanusiaannya yang merupakan

sunnatulloh yaitu sakit. Beliau pernah sakit lalu memetik sehelai daun yang

diniatkan sebagai obat yang hakikatnya Allah menyembuhkan kemudian di

tempelkannya daun tersebut pada anggota tubuh yang sakit, karena

mukjizatnya seketika itu sembuh. Dan kedua kali nya beliau sakit kemudian

memetik sehelai daun secara spontanitas tanpa diniatkan sebagai obat yang

hakikatnya Allah Sang Penyembuh maka ketika itu sakitnya tidak sembuh.

Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad sebagai Rasul yang diperintahkan Allah untuk

menyampaikan wahyu kepada umat-nya tidak lepas tingkah lakunya dari

Al-Qur’an karena beliau dijadikan suri tauladan yang baik untuk semua

Page 9: Makalah Pai II Kelas a Kelompok V

manusia. Firman Allah : “Sesungguhnya pada diri Rasul itu terdapat suri

tauladan yang baik untuk kamu, bagi orang-orang yang mengharapkan

rahmat (Allah) dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat

Allah”.(QS Al-Ahzab: 21). Imam Ali berkata : “Sesungguhnya semua

tingkah laku Nabi Muhammad SAW adalah Al-Qur’an”. Beberapa metoda

pengobatan yang dilakukan Rasulullah :

Ruqyah

Ruqyah merupakan salah satu cara pengobatan yang pernah diajarkan

malaikat jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Ketika Rasulullah sakit

maka datang malaikat jibril mendekati tubuh beliau,kemudian jibril

membacakan salah satu doa sambil ditiupkan ketubuh Nabi, seketika itu

beliau sembuh. Inilah doanya : ”Bismillahi arqiika minkulli syai-in

yu’dziika minsyarri kulli nafsin au-ainiasadin Alloohu yasyfiika

bismillahi arqiika”. Ada 3 cara ruqyah yang dilakukan oleh Nabi :

1.Nafats

Yaitu membacakan ayat Al-Qur’an atau doa kemudian di tiupkan pada

kedua telapak tangan kemudian di uasapkan keseluruh badan pasien yang

sakit. Dalam suatu riwayat bahwasanya Nabi Muhammad SAW apabila

beliau sakit maka membaca “Al-muawwidzat” yaitu tiga surat Al-Qur’an

yang diawali dengan “A’udzu” yaitu surat An Naas, Al Falaq, dan Al ikhlas

kemudian di tiupkan pada kedua telapak tangannya lalu diusapkan keseluruh

badan.

2.Air liur yang ditempelkan pada tangan kanannya.

Diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim : bahwasanya Nabi Muhammad SAW

apabila ada manusia yang tergores kemudian luka, maka kemudian beliau

membaca doa kemudian air liurnya ditempelkan pada tangan kanannya, lalu

di usapkan pada luka orang tersebut. Inilah doa nya: ”Allahumma robbinnas

Page 10: Makalah Pai II Kelas a Kelompok V

adzhabilbas isyfi antasy-syafii laa syifa-a illa syifa-uka laa yughodiru

saqoman”.

3.Meletakkan tangan pada salah satu anggota badan.

Nabi Muhammad SAW pernah memerintahkan Utsman bin Abil Ash yang

sedang sakit dengan sabdanya : “letakkanlah tanganmu pada anggota

badan yang sakit kemudian bacalah “Basmalah 3x” dan “A’udzu bi-

izzatillah waqudrotihi minsyarrima ajidu wa uhajiru 7x”.

Doa Mikjizat

Banyak doa-doa kesembuhan yang di ajarkan oleh Nabi Muhammad SAW

kepada umat nya, salah satunya : “Allahumma isyfi abdaka yan-ulaka

aduwwan aw yamsyi laka ila sholaah”.

Dengan Memakai Madu

Sebagaimana menurut QS An-Nahl:69 bahwa madu Allah jadikan sebagai

obat maka Rasulullah menggunakan madu untuk mengobati salah satu

keluarga sahabat yang sedang sakit. Dalam satu riwayat, ada sahabat yang

datang kepaa Rasulullah memberitahukan anaknya sedang sakit, kemudian

Nabi menyuruh meminumkan anaknya madu sambil membaca doa.

Bekam

Berbekam termasuk pengobatan yang diajarkan Rasulullah SAW, bahkan

Rasulullah SAW pernah melakukan bekam dan memberikan upah kepada

tukang bekam. Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya sebaik-baik apa yang

kalian lakukan untuk mengobati penyakit adalah dengan melakukan

bekam”.

Page 11: Makalah Pai II Kelas a Kelompok V

Contoh pengobatan Nabi untuk asam urat

Asam urat sudah dikenal sejak 2.000 tahun yang lalu dan menjadi salah satu

penyakit tertua yang dikenal manusia. Dulu, penyakit ini juga disebut

"penyakit para raja" karena penyakit ini diasosiasikan dengan kebiasaan

mengonsumsi makanan dan minuman yang enak-enak. Kini, asam urat bisa

menimpa siapa saja.

Asam urat adalah hasil metabolisme tubuh oleh salah satu unsur protein (zat

purin) dan ginjal adalah organ yang mengatur kestabilan kadarnya dalam

tubuh dan akan membawa sisa asam urat ke pembuangan air seni. Namun

jika kadar asam urat itu berlebihan, ginjal tidak akan sanggup mengaturnya

sehingga kelebihan itu akan menumpuk pada jaringan dan sendi. Otomatis,

ginjal juga akan mengalami gangguan. Kandungan asam urat yang tinggi

menyebabkan nyeri dan sakit persendian yang amat sangat.

Gangguan asam urat ditandai dengan suatu serangan tiba-tiba di daerah

persendian. Saat bangun tidur, misalnya, ibu jari kaki dan pergelangan kaki

Anda terasa terbakar, sakit dan membengkak. Bahkan selimut yang Anda

gunakan terasa seperti batu yang membebani kaki Anda. Seperti itulah

gejala asam urat atau arthritis gout. Gangguan asam urat disebabkan oleh

tingginya kadar asam urat di dalam darah, yang menyebabkan terjadinya

penumpukan kristal di daerah persendian sehingga menimbulkan rasa sakit.

Selain rasa sakit di persendian, asam urat juga menyerang ibu jari kaki,

dapat membentuk tofi atau endapan natrium urat dalam jaringan di bawah

kulit, atau bahkan menyebabkan terbentuknya batu ginjal.

System Pengobatan Nabawi untuk mengatasi asam urat menggunakan

metode Hijamah dan Herbal Islami. Penyebab Utama asam urat adalah

kelebihan zat purin dalam darah, sehingga bila kandungan purinnya sedikit

atau normal, tubuh bisa membuangnya lewat ginjal. Kelebihan purin ini

harus dikeluarkan dengan cara dibekam/hijamah bersama unsur-unsur kotor

lainnya dalam darah.

Page 12: Makalah Pai II Kelas a Kelompok V

Selanjutnya disarankan untuk mengkonsumsi herbal-herbal Islami terutama

Habbatussauda dan minyak zaitun. Habbatussauda berfungsi untuk

menggelontor toksin dalam darah dan melakukan detoksifikasi intra sel

(pengeluaran racun yang ada dalam sel), yang kemudian bersama unsur

darah kotor lainnya dikeluarkan dari tubuh lewat bekam/hijamah.

Habbatussauda juga berfungsi menghilangkan rasa nyeri di persendian

karena mengandung zat yang memiliki efek anti inflamatori atau anti

peradangan.

Sementara minyak zaitun sangat efektif untuk menghilangkan rasa sakit

dipersendian yang amat mengganggu. Bergabung bersama efek anti

peradangan dari habbatussauda maka rasa sakit ini akan sangat terkurangi.

2.3 Sakit, Obat dan Pengobatan

Sehat jasmani dan rohani  merupakan nikmat Allah yang sangat

mahal yang dikaruniakan kepada setiap hamba-Nya secara gratis dan sulit

untuk menghitung dan apalagi mau membayarnya. Sedangkan, sakit (al-

maridh/as-saqam) , dalam perspektif agama Islam, dimaknai sebagai

sebuah hikmah dan bahan muhasabah (evaluasi diri) bahwa siapapun

hamba Allah dalam posisi tidak berdaya ketika dalam keadaan sakit, baik

sakit ringan, sakit sedang, apalagi sakit yang kronis yang sudah mengancam

eksistensi jiwanya yang sudah terbaring, dan bahkan terkapar di

pembaringan, yang hanya dapat ditangisi oleh istreri/suami dan sanak

saudara. Sehingga sakit/penyakit itu menjadi sebuah hikmah, sebuah

ujian/test dan cobaan (imtihan wa ibtilaan) bagi siapapun hamba-Nya,

apakah dia seorang yang kaya raya, pejabat, ulama, intelektual,

pengusaha,rakyat biasa atau  dhu`afa, untuk menjadikan sakit itu sebagai

sebuah hikmah untuk lebih  diposisikan  Allah SWT sebagai tempat

meminta, bermunajat, dan tempat mengajukan berbagai keluhan dan

problem, sehingga melalui sakit, Allah SWT akan mendengar rintihan,

manja dan cengengnya sosok seorang hamba-Nya. Seorang hamba

yang belum pernah mengalami sakit dalam sepanjang hidupnya secara

Page 13: Makalah Pai II Kelas a Kelompok V

establish, selalu sehat maka boleh jadi dia tidak dapat mensyukurinya.

Sehingga dia bertepuk dada,, sombong bahkan menganggap dirinya

sakti sebagai Tuhan, sebagai yang telah dilakukan oleh Fir`aun.

           Adapun solusi untuk mengantisipasi secara prepentif dan mengatasi

secara kuratif terhadap  penyakit itu, adalah:

1. Orang yang sakit itu mesti jadikan penyakit ini sebagai sebuah

hikmah dan muhasabah, untuk terus berhusnuzzan bahwa yang

bersangkutan yakin kepada Allah SWT masih memberikan

kesempatan untuk sembuh kembali. Pada hakikatnya yang

menyembuhkan derita penyakitnya itu adalah Allah SWT.

2. Dengan memperbanyak istigfar atas berbagai kealpaan, maksiat

dan dosa yang dilakukan, membaca zikir dan doa yang ma`tsur

sesuai dengan petunjuk Rasulullah SAW, dengan mengkonsumsi 

minuman air putih, ikhlas dengan membaca sebelumknya surat al-

fatihah, yang dikenal dengan surat asy-Syifa (penyembuhan)

sebelum meminumnya.

3. Jika masih belum sembuh, konsultasi kepada ahlinya yang

berkompetensi dalam bidang ketabiban dan kedokteran untuk

berikhtiar baik rawat biasa, maupun rawat inap. Dengan tetap

mantapkan semangat husnuzzan Allah SWT akan masih memberi

kesempatan swembuh, untuk didayagunakan kesempatan ribadah,

dan hal-hal yang positif lainnya.

4. Memilah dan memilih sistem pengobatan yang tidak membawa

kepada kemusyrikan dengan mempersyaratkan sesuatu yang tidak

rasional dan mengada-ngada (tetapi di balik itu ada penipuan),

demikian juga obat yang digunakan adalah obat yang halal, baik

yang nabati, maupun yang hewani, yang diproduk dari bahan-

bahan yang halal. Diharapkan obat yang dapat menyembuhkan

terhadap obyek sebuah penyakit, tidak mempunyai side effect

kepada penyakit lainnya.

Page 14: Makalah Pai II Kelas a Kelompok V

5. Jika ikhtiar melalui pengobatan dan tersebut dikabulkan oleh Allah

SWT sembuh, Insya Allah kesembuhan tersebuhan tersebut akan

disyukuri untuk lebih meningkatkan lagi amal salih, dan ibadah

kepada-Nya. Jika tidak sembuh, maka diakhiri kehidupan ini

dengan penuh tawakkal dengan disefrtai dengan ikhtiar, dan

kembali ke hadirat Allah SWT dalam penuh kepuasan, penuh

dengan nilai-nilai kesalehan, dengan membawa predikat "husnul-

Khatimah". Amin Ya Rabbal `alamin.

2.4 Pengobatan Tradisional Dalam Pandangan Islam

Sebelum islam hadir di tengah-tengah masyarakat, manusia sudah

memiliki pengetahuan dan cara pengobatan yang mereka peroleh

berdasarkan pengalaman. Hal ini di namai pengobatan tradisional yang

banyak berdasarkan pada kegelapan mistik. Secara ringkas dapat dikatakan

bahwa pengobatan tradisional ini dimanapun (termasuk di Indonesia),

adalah yang primitif, jadi tidak ilmiah dan spekulatif, mistik, magic dan

statis serta tidak di ajarkan. Jampi-jampi dan rajah serta azimat dilarang oleh

islam. Karena semua itu membawa manusia kepada perbuatan syirik.

Ada pengobatan tradisional lain yang tidak menghubungkan diri

dengan ruh halus sebagai penyebabnya. Yaitu hanya berdasarkan gejala /

keluhan penat-penat, lemah badan,dsb. Obatnya ialah berupa daun-daunan

sebagai jamu. Jamu bukan mistik dan bukan pula magic, tetapi tetapi berupa

pengobatan alamiah atau yang berasa dari alam.

Pengobatan tradisional lainnya adalah pijat (massage) bagi yang

patah tulang atau acupressure dengan menekan bagian tubuh tertentu atau

dengan nama lain akupuntur yang berasal dari cina, dan juga bekam.

Pada dasarnya obat tradisional seperti ini diperbolehkan dalam

islam selama tidak merusak diri sendiri dan orang lain serta tidak membawa

kepada perbuatan syirik. Garis-garis besar pengobatan tradisional yang

diajarkan Rasul diantaranya melarang “Kai”, yakni meletakkan besi panas

Page 15: Makalah Pai II Kelas a Kelompok V

di atas bagian tubuh yang sakit, melarang jampi-jampi atau mantera-mantera

yang membawa kepada syirik.

2.5 Pengobatan Modern Dalam Pandangan Islam

Pengobatan modern berasal dari pengobatan tradisional. Dan

merupakan perkembangan hasil dari kerja akal manusia yang diberi

kesempatan untuk aktif memikirkan dan merenungkan kehidupan ini.

Pengobatan modern menurut pandangan islam adalah segala tekhnik

pengobatan yang berdasarkan hasil dari befikir dan mengembangkan ilmu

dan pengetahuan dalam bidang kesehatan dengan mengandalkan akal yang

telah diberikan oleh Allah SWT untuk di kembang kan dan di amalkan guna

manusia dan alam sekitarnya.

Nabi menjelaskan bahwa ada dua macam penyakit sesuai dengan

keadaan manusia yang terdiri dari tubuh jasad dan tubuh rohani. Untuk obat

rohaniah adalah membaca Al-Qur’an dan untuk fisik adalah materi

contohny madu.

Perlu diketahui Allah menurunkan segala penyakit tanpa

menjelaskan secara terperinci mengenai jenis penyakitnya dan Allah

menurunkan obatnya tanpa menyebutkan apa obatnya dan bagaimana cara

memakainya. Masalah ini haruslah dikerjakan oleh manusia dengan akal,

ilmu dan penyelidikan yang sekarang dinamai science bersama

teknologinya.

“Agama itu akal dan tidak ada agama bagi yang tidak berakal”

Inilah dorongan untuk membangun ilmu pengetahuan (science),

termasuk pengetahuan pengobatan (medical science). Pada waktu islam

berkembang keluar jazirah arab, umat islam bertemu dengan pengobatan

Persia, Yunani dan hindia. Mereka menyerap segala macam pengobatan itu

serta menyesuaikannya dengan ajaran islam. Perkembangan yang pesat

terjadi pada daulah abbasiyah, setelah dimulai pada masa khalifah umayyah.

Page 16: Makalah Pai II Kelas a Kelompok V

Cordova dan Granada di spanyol merupakan pusat ilmu yang di datnangi

oleh ahli-ahli barat. Pada saat itu muncullah dokter-dokter muslim dengan

kualitas internasional seperti Ibnu Uthal dan Wahid Abdul Malik, yang

mendirikan perumahan untuk merawat penderita kusta, Ibnu Al Baytan yang

dirinya dengan mengumpulkan tanaman-tanaman berkhasiat bagi

pengobatan dan sebagainya, pada periode abbasiyah mereka mendirikan

rumah sakit modern di Baghdad.

Kedahsyatan islam yang dapat mengubah manusia jahiliyah

penyembah berhala menjadi ilmiah yang selalu mengingat kepada

keMahabesaran Allah. Mereka mengubah pengobatan mistik dan spekulatif-

magic menjadi pengobatan ilmiah yang tepat, objektif dan islami.

Page 17: Makalah Pai II Kelas a Kelompok V

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Islam memperbolehkan menggunakan teknik pengobatan tradisional

maupun pengobatan modern, asalkan tidak mengundang kemusyrikan.

3.2 Saran

3.2.1 Jadikan penyakit tersebut sebagai sebuah hikmah dan muhasabah

3.2.2 Memperbanyak istigfar

3.2.3 Konsultasi kepada ahlinya

3.2.4 Memilih sistem pengobatan yang tidak membawa kepada kemusyrikan

3.2.5 Ikhtiar

Page 18: Makalah Pai II Kelas a Kelompok V

DAFTAR PUSTAKA

Al- Jauziyah, Ibnu Qayyim.2011. Metode Pengobatan Nabi (Ath-Thibbun

Nabawi). Griya Ilmu.

http://www.mui-bogor. .org/index.php obat-dan-pengobatan-dalam-perspektif-

hukum-islam.

http://jadhie.wordpress.com/2012/01/26/sakit-menurut-pandangan-islam/

http://binmuhsinhabbatussauda.blogspot.com/2009/11/pengobatan-menurut

pandangan-islam.html