Ppt Kelompok v Pemicu 1

28
Pemicu 1 FASILITATOR : Triwidodo, SKM., M.Ph

description

pas

Transcript of Ppt Kelompok v Pemicu 1

Page 1: Ppt Kelompok v Pemicu 1

Pemicu 1 FASILITATOR : Triwidodo, SKM., M.Ph

Page 2: Ppt Kelompok v Pemicu 1

Irka Gibriela Mia FAA 111 049Shopy Imanuella V.M FAA 111 012Krismeikesari FAA 111 004Apriadi FAA 111 019Nurul Atdania Lestari FAA 111 044Randy Miken FAA 111 021Tria Erlita FAA 111 041Miftacul Huda FAA 111 023Theresia Witayosi FAA 111 030Fitrilawati FAA 111 029

Anggota Kelompok 5

Page 3: Ppt Kelompok v Pemicu 1

Ny S, 56 tahun, ditemukan pingsan saat tidur malam oleh suaminya. Kemudian suami memanggil tetangga sebelah rumah, seorang dokter, saat diperiksa pasien tidak sadar. Pasien kemudian dibawa ke rumah sakit, dalam pemeriksaan status generalis tidak didapatkan adanya kelainan. Pasien tidak memberikan kontak yang adekuat selama 1 hari dalam perawatan. Hari kedua perawatan pasien mulai mengenali keluarganya, tetapi tidak dapat berbicara karena lidah terasa kaku dan tertarik ke belakang. Pada hari ketiga perawatan, pasien mulai dapat berbicara kembali dengan lancar.Pemeriksaan neurologis pada hari kedua, tidak dijumpai adanya tanda rangsang meningeal, pupil bulat diameter 3 mm, isokor, refleks cahaya langsung dan tak langsung (+/+), tidak ada kelumpuhan saraf kranialis, fungsi motorik dengan kekuatan 5 pada keempat ekstremitas, refleks fisiologis dalam batas normal, tidak dijumpai adanya refleks patologis, sistem sensorik dalam batas normal, serta fungsi otonom dalam batas normal. Dalam riwayat penyakitnya didapatkan informasi bahwa empat bulan terakhir ini pasien sibuk mengurus cucu pertamanya yang tinggal 300 m dari rumah pasien. Pasien merasakan sangat repot karena harus mengurus 2 rumah sehingga ia merasa kelelahan dan tidak dapat mengikuti pengajian lagi seperti biasanya (sebelum dia mempunyai cucu), serta tidak mempunyai waktu untuk mengurus keuangan pengajian.

Pemicu 1

Page 4: Ppt Kelompok v Pemicu 1

Ny. S 56 tahun Pingsan saat tidur malam Tidak sadar Tidak kontak adekuat selama 1 hari Tidak dapat berbicara karena lidah kaku Hari ke -3, dapat berbicara lancar Sibuk mengurus cucu Kelelahan

Pem.neurologis : ada rangsang meningeal , pupil bulat diameter 3 mm,isokor,refleks cahaya langsung dan tidak langsung( +/+), tidak terdapat kelumpuhan saraf kranialis, fungsi motorik dengan kekuatan 5 pada keempat ekstremitas, refleks fisislogi dalam batas normal, tidak ada refleks patologis, sistem dalam bats normal, fungsi otonom dalam batas normal

Kata kunci

Page 5: Ppt Kelompok v Pemicu 1

Pingsan saat tidur malam Pasien tidak sadar Tidak dapat berbicara karena

lidah kaku dan tertarik ke belakang

Merasa kelelahan

Identifikasi Masalah

Page 6: Ppt Kelompok v Pemicu 1

Analisis Masalah Ny. S. 56 tahun

Gangguan kesadaran

Pingsan

Definisi Etiologi Klasifikasi Patofisiologi Pemriksaaan

Fisik Penunjang

Neurologis Generalis motorik

Diagnosis

Prognosis Penatalaksanaan

Page 7: Ppt Kelompok v Pemicu 1

Ny. S, 56 tahun berdasarkan tanda dan gejala mengalami gangguan kesadaran

Hipotesis

Page 8: Ppt Kelompok v Pemicu 1

1. Definisi, etiologi pingsan ? 2. Klasifikasi , patofisiologi pingsan? 3. Pemeriksaan fisik (motorik,neurologis,generalis) dan

pemeriksaan penunjang ? 4. Penyebab lidah terasa kaku dan lidah tertarik kebelakang ? 5. Faktor – faktor pemicu pingsan ? Pingsan ? 6. Penatalkasaaan lidah kaku dan lidah pingsan ? 7. Edukasi ? 8. Mekanisme lidah kaku dengan tidak dapat berbicara ? 9. Interpretasi pemeriksaan neurologis ? 10. Mekanisme kelelahan sampai pingsan? 11. Pengaruh kelelahan dan stres terhadap fisisologi tubuh ? 12. Diagnosis dan prognosis pingsan ? 13. Saraf yang terganggu saat pingsan ?

Pertanyaan terjaring

Page 9: Ppt Kelompok v Pemicu 1

PEMBAHASAN

Page 10: Ppt Kelompok v Pemicu 1

Definisi SyncopeSinkop istilah medis untuk pingsan,

didefinisikan sebagai kehilangan kesadaran sementara dan lemahnya / jatuhnya postural tubuh ditandai dengan onset cepat, berdurasi pendek, dan pemulihan spontan akibat hipoperfusi serebral global yang disebabkan oleh hipotensi.

Pingsan (sinkop) adalah kehilangan kesadaran secara tiba-tiba, biasanya hanya beberapa detik atau menit, karena otak Anda tidak mendapatkan cukup oksigen.

Page 11: Ppt Kelompok v Pemicu 1

Etiologi SyncopeGangguan irama jantung Aktivitas fisik yang berat Penurunan volume darah Reaksi saraf vagusPerubahan tekanan darah Anemia Dehidrasi Syok Obat Hipoglikemi

Page 12: Ppt Kelompok v Pemicu 1

Faktor pemicu pingsan Postural hipotensiDehidrasi beratAnemiaPerubahan irama jantungVasovagal syncope

Page 13: Ppt Kelompok v Pemicu 1

Klasifikasi SyncopeSincope vasovagal Sincope hipotensi artostatik Sincope sinus karotis Sincope kardiologik: fungsi

jantung tidak mencukupi jatah darah untuk otak

Sincope penyakit serebrovaskular Sincope hiterik : keadaan serba

dramatis

Page 14: Ppt Kelompok v Pemicu 1

Patofisiologi Pingsan1. Penurunan output jantung

sekunder pada penyakit jantung intrinsik atau terjadi penurunan klinis volume darah yang signifikan;

2. Penurunan resistensi pembuluh darah perifer dan atau vena balik;

3. Penyakit serebrovaskular klinis yang mengarahkan pada penurunan perfusi serebral.

Page 15: Ppt Kelompok v Pemicu 1

Derajat kesadaran

Kompos mentis

Samnolen

Delirium

Supor/semikoma

Koma

Page 16: Ppt Kelompok v Pemicu 1

GCS (Glaslow Coma Scale)

Respon Dewasa

Buka mata4 Spontan

3 Bila disuruh secara verbal

2 Bila diberi rangsang nyeri

1 Tidak ada respon

Respon verbal/bicara

5 terorientasi

4 Bingung

3 Kata-kata tidak teratur

2 Tidak dapat dimengerti

1 Tidak ada

Respon motorik/gerakan

6 Mematuhi perintah

5 Bila diberi nyeri, bisa lokalisasi nyeri

4 Bisa menghindari nyeri

3 Fleksi abnormal

2 Ekstensi abnormal

1 Tidak ada respon

Page 17: Ppt Kelompok v Pemicu 1

Penyebab lidah terasa kaku dan lidah tertarik kebelakang

Retraksi lidah (Tongue retraction) – Gerakan abnormal ini, lidah tampak menebal dan menggelendong. Gerakan ini adalah retraksi, kuat, menarik kembali lidah ke belakang rongga mulut, diakibatkan oleh peningkatan abnormal tonus otot.

Page 18: Ppt Kelompok v Pemicu 1

Reaksi Fisiologi Terhadap StresGeneral Adaptasi Sindroma (GAS)

a. Tahap reaksi alarm (waspada)b. Tahap Resistance (melawan)c. Tahap Exhaustion (kelelahan)

Page 19: Ppt Kelompok v Pemicu 1

Saraf yang terganggu pada saat pingsanHipersensitivitas vagus. Vagus adalah saraf otak kesepuluh yang mensarafi organ bagian dalam tubuh dan sangat berpengaruh terhadap frekuensi detak jantung. hipersensitivitas vagus dikenal sebagai sinkop vasovagal (berkaitan dengan pembuluh darah dan nervus vagus) dan vasodepresif.

Page 20: Ppt Kelompok v Pemicu 1

Interpretasi Hasil PemeriksaanPemeriksaan neurologis tidak dijumpai adanya tanda

rangsang meningealPupil bulat 3 mm,, isokor normal (3-5 mm)Refleks cahaya langsung dan tak langsung

Normal (+/+)

Saraf kranial Tidak ada kelumpuhanFungsi motorik Normal : Kekuatan 5 (dapat

melawan tahanan) pada ke-4 ekstrimitas

Refleks fisiologis Normal Refleks patologis Normal Sistem sensorik Normal Fungsi otonom Normal

Page 21: Ppt Kelompok v Pemicu 1

Pemeriksaan NeurologisFungsi motorik Pemeriksaan tonus otot,

kekuatan otot, inspeksi gaya jalan,sikap tubuh,refleks

Refleks fisiologis patella, achilles, biseps,triseps

Refleks patologis Babinsky,chaddock,schaeffer, openheim, gordon

Pemeriksaan saraf kranial (nervus I-XII)

Page 22: Ppt Kelompok v Pemicu 1

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan darah rutinEkokardiografiElektrofisiologiPemijatan pada sinus karotisTilt-Table Testing

Page 23: Ppt Kelompok v Pemicu 1

. DIAGNOSIS DAN PROGNOSIS PINGSAN

Ada beberapa diagnosis pingsan:1. Neurally-mediated syncopal syndromes: pingsan

vasovagal, pingsan sinus karotis, pingsan situasional2. Disfungsi otonom: sindrom disfungsi otonom primer

(disfungsi otonom murni,atrofi sistem multiple, penyakit parkinson dengan disfungsi otonom)

3. Pingsan akibat aritmia jantung: disfungsi nodus SA, ganguan konduksi atrioventrikular.

4. Penyakit struktural jantung

Page 24: Ppt Kelompok v Pemicu 1

Prognosis pingsan:Penderita pingsan dengan disfungsi ventrikel

memiliki prognosis buruk. Beberapa gangguan jantung yang menyebabkan pingsan, tidak berhubungan dengan meningkatnya kematian, seperti takikardia supraventikuler dan sick-sinus sydrome.

Kelompok pasien dengan prognosis baik:Pasien usia muda tanpa penyakit jantung dan

EKG yang normal.Neurally-mediated syncopeHipotensi ortostatik

Page 25: Ppt Kelompok v Pemicu 1

Penatalaksanaan SinkopKorban harus dibaringkan dengan

kepala dimiringkanHati-hatilah agar posisi kepala jangan

ditinggikan.Longgarkan pakaian yang ketat agar

aliran darahnya tak terganggu.Kepala dikompres dengan air dingin /

kantong es,Jangan memberikan apa pun lewat

mulut apabila penderita belum sadar.Kalau akan memindah ke tempat lain,

diharapkan dalam keadaan bersandar

Page 26: Ppt Kelompok v Pemicu 1

Edukasi Adapun pencegahan yang bisa dilakukan pada pasien syncope bergantung pada penyebabnya, mungkin ada kesempatan untuk mencegah serangan-serangan pingsan seperti:

1)      Pasien-pasien yang telah mempunyai episode vasovagal mungkin sadar atas tanda-tanda peringatan dan mampu untuk duduk atau berbaring sebelum pingsan dan mencegah episode pingsan.

2)      Untuk pasien-pasien yang lebih tua dengan orthostatic hypotension, menunggu satu detik setelah merubah posisi-posisi mungkin adalah segalanya yang diperlukan untuk mengizinkan refleks-refleks tubuh untuk bereaksi.

3)      Pemasukan cairan yang memadai mungkin cukup untuk mencegah dehidrasi sebagai penyebab untuk pingsan atau syncope.

- Sinkop vasovagal: menghindari guncangan emosional, keletihan, perasaan lapar- Sinkop hipotensi postural: harus diingatkan agar tidak bangkit secara mendadak dari tempat tidur. - sinkop sinus karotikus meliputi pasien harus memakai baju yang longgar

Page 27: Ppt Kelompok v Pemicu 1

RANGKUMANNy.S, 56 tahun, berdasarkan pemeriksaan, tanda dan gejala, serta pengetahuan dari hasil diskusi kami mengenai sinkop, Ibu ini mengalami sinkop yang diakibatkan karena faktor stres dan kelelahan.

Page 28: Ppt Kelompok v Pemicu 1

Daftar PustakaRasjidi K, Nasution SA. Sinkop.

Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, K MS, Setiati S, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Edisi 5. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2009. h. 210-212 

Padmosantjojo. Keperawatan Bedah Saraf. Jakarta: Bagian Bedah Saraf FKUI. 2000