MAKALAH LEUKIMIA

16
MAKALAH IMUNOLOGI KANKER DARAH (LEUKIMIA) Disusun Oleh : Sarah Zielda Najib 260110090066 M. Garda Pakerti 260110090069 Ilham Jumadil Putra 260110090072 Galdilla M. Lukman 260110090080 Rizki Holis 260110090087 Jalaludin 260110097004 LABORATORIUM FARMAKOLOGI FAKULTAS FARMASI

Transcript of MAKALAH LEUKIMIA

MAKALAH IMUNOLOGI

KANKER DARAH (LEUKIMIA)Disusun Oleh :

Sarah Zielda Najib

260110090066

M. Garda Pakerti

260110090069

Ilham Jumadil Putra260110090072

Galdilla M. Lukman260110090080

Rizki Holis

260110090087

Jalaludin

260110097004

LABORATORIUM FARMAKOLOGI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2013I. Pengertian Kanker Darah (Leukimia)

Leukemia (kanker darah) adalah jenis penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang (bone marrow). Sumsum tulang atau bone marrow ini dalam tubuh manusia memproduksi tiga type sel darah diantaranya sel darah putih (berfungsi sebagai daya tahan tubuh melawan infeksi), sel darah merah (berfungsi membawa oxygen kedalam tubuh) dan platelet (bagian kecil sel darah yang membantu proses pembekuan darah).Leukemia umumnya muncul pada diri seseorang sejak dimasa kecilnya. Sumsum tulang tanpa diketahui dengan jelas penyebabnya telah memproduksi sel darah putih yang berkembang tidak normal atau abnormal (Yuliangga, 2008).

Normalnya, sel darah putih me-reproduksi ulang bila tubuh memerlukannya atau ada tempat bagi sel darah itu sendiri. Tubuh manusia akan memberikan tanda/signal secara teratur kapankah sel darah diharapkan bereproduksi kembali.Pada kasus Leukemia (kanker darah), sel darah putih tidak merespon kepada tanda/signal yang diberikan. Akhirnya produksi yang berlebihan tidak terkontrol (abnormal) akan keluar dari sumsum tulang dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Jumlah sel darah putih yang abnormal ini bila berlebihan dapat mengganggu fungsi normal sel lainnya, Seseorang dengan kondisi seperti ini (Leukemia) akan menunjukkan beberapa gejala seperti; mudah terkena penyakit infeksi, anemia dan perdarahan (Yuliangga, 2008).

II. Jenis-Jenis Kanker Darah (Leukemia)Tipe-tipe leukemia dapat dikelompokkan berdasarkan seberapa cepat penyakit ini berkembang dan memburuk.Leukemia adalah baik kronis (yang biasanya memburuk secara perlahan) atau akut (yang biasanya semakin memburuk dengan cepat):

Leukemia KronisPada awal penyakit, sel-sel leukemia masih bisa melakukan beberapa pekerjaan sel darah putih normal.Orang mungkin tidak memiliki gejala apapun pada awalnya.Dokter sering menemukan leukemia kronis sewaktu suatu checkup rutin - sebelum ada gejala apapun.Perlahan-lahan, leukemia kronis semakin memburuk.Karena jumlah sel-sel leukemia dalam darah meningkat, orang mengalami gejala, seperti pembengkakan kelenjar getah bening atau infeksi.Ketika gejala muncul, mereka biasanya ringan pada awalnya dan memburuk secara bertahap.

Leukemia Akut

Sel-sel leukemia tidak dapat melakukan salah satu pekerjaan sel darah putih normal.Jumlah sel-sel leukemia meningkat pesat.Leukemia akut biasanya memburuk dengan cepat.

Tipe-tipe leukemia juga dapat dikelompokkan berdasarkan jenis sel darah putihyang terpengaruh.Leukemia dapat dimulai dalam sel-sel limfoid atau sel myeloid.Lihat gambar sel-sel ini.Leukemia yang mempengaruhi sel-sel limfoid disebut limfoid, limfositik, atau lymphoblastic leukemia.Leukemia yang mempengaruhi sel-sel myeloid disebut myeloid, myelogenous, atau myeloblastic leukemia.

Sel Kanker DarahPada dasarnya ada 4 tipe leukemia yaitu (1) leukemia limfositik akut, (2) leukemia limfositik kronis, (3) leukemia mielositik akut, dan (4) leukemia mielositik kronis. Leukemia pada tahap kronis dapat berlanjut pada tahap akut (Magdalena, 2012).1. Leukemia Limfositik Akut

Lebih sering terjadi pada anak-anak. Penyebabnya belum diketahui secara pasti tetapi ada beberapa faktor yang kemungkinan menjadi faktor pendorongnya yakni faktor genetik dan faktor imunologik serta ketidaktahanan pada radiasi dan beberapa zat kimia (Magdalena, 2012).Gejala yang timbul pada leukemia limfositik akut adalah perdarahan seperti mimisan, perdarahan gusi, dan mudah mengalami memar. Adanya bintik merah dan cokelat tua, anemia, dan berat badan menurun, badan terasa lemah disertai denyut jantung yang cepat, sakit pada tulang atau lambung dan wajah terlihat pucat (Magdalena, 2012).2. Leukemia Limfositik Kronis

Biasanya terjadi pada orang dewasa dengan usia antara 45-60 tahun. Ditandai dengan tidak terkontrolnya penyebaran limfosit yang kecil dan abnormal dalam jaringan limfoid, darah, dan sumsum tulang (Magdalena, 2012).Tipe leukemia ini merupakan tipe yang paling ringan dan perkembangannya lamban serta bersifat jinak. Faktor genetis memegang peranan penting dalam tipe ini (Magdalena, 2012).Gejala yang timbul pada leukemia limfositik kronis adalah anemia, selalu merasa lelah, demam, pembesaran kelenjar getah bening, sangat rentan terhadap infeksi, penurunan berat badan, tulang terasa sakit, pembengkakan pada hati dan limpa, sesak nafas, jantung berdebar, dan perdarahan (Magdalena, 2012).3. Leukemia Mielositik Akut

Leukemia tipe ini, disebabkan sel mielosit normal berkembang menjadi granulosit (sel darah putih yang mengandung granula) dan berubah menjadi ganas dan akan segera berinfiltrasi ke dalam jaringan tubuh, terutama sumsum tulang yang berperan penting dalam pembentukan sel darah normal. Akibatnya, sumsum tulang menjadi rusak dan kehilangan fungsinya dalam pembentukan sel darah normal (Magdalena, 2012).4. Leukemia Mielositik Kronis

Leukemia tipe ini disebut juga leukemia granulositik kronis. Pada kondisi ini, granulosit (sel darah putih yang mengandung granula) mengalami pembelahan secara abnormal pada sumsum tulang dan di dalam jaringan tubuh. Pada fase kronis, terjadi peningkatan jumlah granulosit, anemia, berat badan menurun, demam, dan pembesaran limpa (Magdalena, 2012).Pada tahap akut, biasanya pasien tidak akan bertahan lama dan dapat meninggal dalam hitungan minggu bahkan hari sedangkan pada tahap kronis, pasien memiliki harapan hidup yang lebih lama, dimana bisa mencapai 1 tahun atau lebih (Magdalena, 2012).III. Penyebab Kanker Darah (Leukimia)

Penyebab leukemia sejauh ini belum diketahui. Banyak penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah ini. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa leukemia lebih sering menyerang kaum pria dibandingkan kaum wanita. Leukemia sering menyerang kelompok orang berkulit putih dibandingkan dengan orang berkulit hitam. Namun sampai saat ini belum diketahui mengapa hal tersebut dapat terjadi (Julak, 2012).

Namun dari beberapa penderita, diketahui beberapa sebab leukemia antara lain (Julak, 2012):

a. RadiasiOrang yang bekerja di bagian radiologi memiliki resiko terkena penyakit ini, juga penderita yang menggunakan radioterapi. Banyak juga korban-korban yang masih hidup bahkan keturunan yang terkena imbas ledakan bom atom Hiroshima dan Nagasaki menderita Leukemia (Julak, 2012).

b. Faktor LeukemogenikYaituterkena imbas zat-zat kimia beracun seperti benzena(senyawa kimia organik yang merupakan cairan tak berwarna dan mudah terbakar serta mempunyai bau yang manis, salah satu komponen dalam minyak bumi, dan merupakan salah satu bahan petrokimia yang paling dasar serta pelarut yang penting dalam dunia industri). Keracunan insektisida (racun serangga) secara intensif (Julak, 2012).c. VirusVirus yang dapat menyebabkan leukemia yaitu jenis golongan virus yang terdiri dari satu benang tunggal RNA (bukannya DNA). Setelah menginfeksi sel, virus tersebut akan membentuk replika DNA dari RNA-nya dengan menggunakan enzimreverse transcriptase. Terdapat pada kera-kera kecil, atau kera besar macam gorila atau simpanse yang ada di benua Afrika, serta orangutan yang ada di Sumatera dan Kalimantan (Julak, 2012).

d. HereditasYaitu penderita Syndrom down atau kelainan kromosom yang berdampak pada kelainan pertumbuhan fisik dan mental (Julak, 2012).

IV. Tanda dan Gejala Penyakit Leukemia

Secara umum tanda dan gejala leukemia dapat digambarkan sebagai berikut (Nafla, 2009):1. Anemia. Penderita akan merasa cepat lelah, pucat dan bernafas cepat (dimana sel darah merah di bawah normal sehingga oksigen dalam tubuh kurang).2. Pendarahan. Ketika Platelet (sel pembeku darah) tidak terproduksi secara wajar karena didominasi oleh sel darah putih, sehingga menyebabkan penderita akan mengalami pendarahan di jaringan kulit (bisa berup banyaknya jentik merah lebar atau kecil pada jaringan kulit).3. Terserang Infeksi. Karena sel darah putih tidak bisa berfungsi secara maksimal sebagai pelindung daya tahan tubuh, sehingga tubuh penderita mudah terkena virus/bakteri, bahkan dengan sendirinya mengalami demam, keluar cairan putih dari hidung (meler) dan batuk.4. Nyeri Tulang dan Persendian. Hal ini disebabkan sebagai akibat dari sumsum tulang mendesak padat oleh sel darah putih.5. Nyeri Perut. Nyeri perut juga bisa menjadi indikasai gejala Leukemia, dimana sel leukemia dapat terkumpul pada organ ginjal, hati dan empedu yang menyebabkan pembesaran pada organ organ tubuh dan timbullah nyeri.6. Pembengkakan Kelenjar Lympa. Yang bisa terjadi di bawah leher, lengan dada dan lainnya. Kelenjar Lympa bertugas menyaring darah, karena tidak berfungsi dengan baik sehingga sel leukemia terkumpul dan mengakibatkan pembengkakan.

7. Kesulitan Bernafas (Dyspnea). Penderita mungkin menampakkan gejala kesulitan bernafas dan nyeri dada, apabila hal ini terjadi, maka harus segera mendapatkan pertolongan medis.V. Mekanisme Kanker Darah (Leukimia)

Sebuah mekanisme molekuler baru mungkin mendasari berbagai kelompok kanker darah yang disebut sindrom myelodysplastic.Sel manusia mengandung dua set lengkap kromosom, satu dari setiap orangtua, tetapi pada kanker tertentu, kedua salinan kromosom tertentu dapat berasal dari induk yang sama.

Pasien dengan jenis tertentu dari kanker sumsum tulang mewarisi dua salinan bagian dari kromosom 11 dari orangtua tunggal,Ini bagian dari kromosom berisi versi mutasi dari gen C-CBL,

Mutasi C-CBL yang onkogenik, menyebabkan sel-sel jaringan ikat berbudaya menjadi kanker.Studi ini menunjukkan bahwa C-CBL sebagai gen supresor tumor, tetapi bahwa mutasi fungsi diidentifikasi dalam jenis kanker mengubahnya menjadi onkogen penyebab kanker.

Mutasi ini terjadi dalam stem sel-nya sehingga terbentuk sel(sel darah putih) yang abnormal. Kemudian sel yang telah abnormal tersebut berklonal memperbanyak diri dan bermetastasis ke jaringan lain.

Leukosit yang terbentuk (abnormal) dan tidak bisa menjalankan fungsinya

Berikut tahapan sel abnormal yang kemudian menjadi kanker

Tahap 0

Tahap ini memiliki limfosit tinggi (sejenis WBC) menghitung dalam darah, tetapi tidak ada gejala lain dari leukemia.Ini adalah tahap tumbuh lambat dan pasien berada pada risiko rendah.

Tahap 1

Kelenjar getah bening yang lebih besar dari biasanya, karena jumlah limfosit tinggi.Pasien berada pada risiko menengah

Tahap 2

Kelenjar getah bening, hati dan limpa yang lebih besar dari normal sebagai akibat dari meluap-luap dari limfosit.Pasien berada pada risiko menengah

Tahap 3

Anemia memiliki dikembangkan karena ada terlalu sedikit sel darah merah dalam darah.Kelenjar getah bening, limpa dan hati dapat membengkak karena jumlah limfosit tinggi.Pasien beresiko tinggi

Tahap 4

Ada terlalu sedikit trombosit dalam darah.Kelenjar getah bening, limpa dan hati mungkin bengkak.Anemia mungkin ada.

Sistem pementasan Binet mengklasifikasikan CLL (leukemia limfositik kronis) yang menurut jaringan limfoid, seperti limpa atau kelenjar getah bening, terlibat serta kehadiran rendahnya jumlah sel darah merah (anemia) atau rendahnya jumlah trombosit darah (trombositopenia).Keuntungan utama dari sistem Binet adalah kemampuannya untuk menyorot bentuk limpa CLL.

Tahap sistem Binet adalah:

Tahap A

Ada tiga atau lebih sedikit daerah jaringan getah bening yang membesar.Kelenjar getah bening di satu wilayah tertentu, seperti leher atau ketiak, dianggap satu kelompok, apakah mereka terjadi hanya pada satu sisi tubuh (unilateral) atau pada kedua sisi (bilateral).

Tahap B

Ada lebih dari tiga daerah jaringan getah bening yang membesar.

Tahap C

Jaringan getah bening membesar hadir bersama dengan anemia dan trombositopenia.

DAFTAR PUSTAKA

Bucaille, Maurice (1997). Asal Usul manusia menurut Bibel, Al-Quran dan Sains Bandung: Mizan.

Julak. 2012. Apa Itu Leukimia/Kanker Darah dan Penyebanya. http://julak-net.blogspot.com/2012/07/leukemia-penyebab-gejala-dan-pengobatan.html#ixzz2UABjNWt0 [Diakses tanggal 23 Mei 2013]

Mader, Silvia S.(1995). Biologi, Evolusi, Keanekaragaman dan lingkungan, Vol 1 dan 2. Kuala Lumpur: Kucica.

Magdalena, Maureen M. 2012. Gejala-Gejala Kanker Darah. http://www.deherba.com/gejala-gejala-kanker-darah.html#ixzz2U70wj0fw [Diakses tanggal 23 Mei 2013]

Nafla. 2009. Penyebab Penyakit Leukimia & Pengobatannya. http://opensains.wordpress.com/2009/07/27/penyebab-penyakit-leukemia-dan-pengobatannya/ [Diakses tanggal 23 Mei 2013]

Sastaviyana Yuliangga, 2008. Penyakit Leukemia. Tersedia di: http://skp.unair.ac.id/repository/webpdf/web_Penyakit_Leukemia_Kanker_Darah_Sastaviyana_Yuliangga.pdf [Diakses tanggal 22 mei 2013].