Makalah LEUKIMIA

55
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era saat ini sangat banyak penyakit mematikan yang menyerang masyarakat Indonesia, salah satunya penyakit Kanker. Kanker merupakan salah satu masalah kesehatan yang harus mendapatkan perhatian di Indonesia. Pada tahun 2006, kanker menjadi penyakit yang membunuh lebih banyak penderita dibandingkan dengan gabungan beberapa penyakit mematikan lainnya seperti AIDS, malaria, dan tuberkolosis.Penduduk Indonesia saat ini kurang lebih 250 juta jiwa dan jumlah penderita kanker di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Saat ini, jumlahnya mencapai 6% dari total populasi yang ada dan masih banyak jumlah penderita yang belum diketahui. Hal ini terlihat dari dari berbagai data kanker yang dipublikasikan baik oleh pemerintah maupun lembaga- 1

Transcript of Makalah LEUKIMIA

Page 1: Makalah LEUKIMIA

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada era saat ini sangat banyak penyakit mematikan yang

menyerang masyarakat Indonesia, salah satunya penyakit Kanker. Kanker

merupakan salah satu masalah kesehatan yang harus mendapatkan

perhatian di Indonesia. Pada tahun 2006, kanker menjadi penyakit yang

membunuh lebih banyak penderita dibandingkan dengan gabungan

beberapa penyakit mematikan lainnya seperti AIDS, malaria, dan

tuberkolosis.Penduduk Indonesia saat ini kurang lebih 250 juta jiwa dan

jumlah penderita kanker di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun

ke tahun. Saat ini, jumlahnya mencapai 6% dari total populasi yang ada

dan masih banyak jumlah penderita yang belum diketahui. Hal ini terlihat

dari dari berbagai data kanker yang dipublikasikan baik oleh pemerintah

maupun lembaga-lembaga kanker. Bahkan menurut WHO pada tahun

2030 akan terjadi lonjakan penderita penderita kanker di Indonesia sampai

tujuh kali lipat. Jumlah penderita kanker yang meninggal juga kian

memprihatinkan. Besarnya jumlah penderita kanker di Indonesia

sebenarnya bisa dikurangi jika membiasakan hidup sehat, seperti dengan

rajin berolahraga, makan buah dan sayuran, menghindari makanan yang

mengandung bahan pengawet serta menjauhi alkohol dan rokok.

Kanker dapat menyerang bagian manapun dari anggota tubuh

manusia. Kasus kanker yang banyak terjadi yaitu kanker darah

1

Page 2: Makalah LEUKIMIA

(leukemia),kanker bola mata (retinoblastoma).Selain itu ada pula kanker

tulang, kanker kelenjar getah bening, kanker hati, ginjal, indung telur, otak,

serviks dan lain-lain. Kanker darah menduduki peringkat tertinggi yang

sudah menyerang masyarakat di Indonesia karena lemahnya penanganan

pada jenis kanker jenis ini. Sudah banyak penderita yang tidak tertolong

dan tidak optimis akan kesembuhannya.

Selama ini banyak orang yang bertanggapan bahwa leukimia atau

kanker darah ini susah disembuhkan. Umumnya penyakit leukimia muncul

pada diri seseorang sejak di masa kecilnya. Penyakit ini jika tidak

ditanggapi dengan serius memang akan berakibat fatal, namun kini bagi

mereka yang mengidap penyakit leukimia tidak perlu khawatir karena saat

ini ada banyak metode penyembuhan penyakit kanker darah salah

satunya yaitu dengan metode imunnoterapi. Oleh karena itu, kami akan

meneliti mengenai penyembuhan kanker darah atau leukemia melalui

metode imunnoterapi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, kami merumuskan beberapa

masalah untuk dibahas dalam makalah ini diantaranya yaitu :

1.2.1 Bagaimana teknik analisis dokter terhadap penentuan bahwa

pasien yaitu Lynsie Conradi mengalami penyakit kanker darah

atau leukemia ?

1.2.2 Bagaimana metode dokter dalam menyembuhkan kanker yang di

derita Lynsie Conradi ?

1.3 Tujuan

1.3.1 Mengetahui teknik analisis dokter terhadap penentuan bahwa

pasien yaitu Lynsie Conradi mengalami penyakit kanker darah atau

leukemia.

2

Page 3: Makalah LEUKIMIA

1.3.2 Mengetahui metode dokter dalam menyembuhkan kanker yang di

derita Lynsie Conradi.

1.4 Landasan Teori

1. Kanker

2. Leukimia

3. Klasifikasi Penyakit Kanker Darah

4. Penyebab Penyakit Kanker Darah (Leukimia)

5. Gejala Penyakit Kanker Darah (Leukimia)

6. Diagnosa Dokter

7. Penanganan Dokter

1.5 Sistematik Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

1.4 Landasan Teori

1.5 Sistematika Penelitian

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Kanker

2.2 Leukimia

2.3 Klasifikasi Penyakit Kanker Darah

2.4 Penyebab Penyakit Kanker Darah (Leukimia)

2.5 Gejala Penyakit Kanker Darah (Leukimia)

2.6 Diagnosa Dokter

2.7 Penanganan Dokter

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Berita Lynsie Conradi

3

Page 4: Makalah LEUKIMIA

3.2 Pendapat para ahli

BAB 4 PENYELESAIAN KASUS

4.1 Bagaimana teknik analisis dokter terhadap penentuan bahwa

pasien yaitu Lynsie Conradi mengalami penyakit kanker darah /

Leukimia ?

4.2 Bagaimana metode dokter dalam menyembuhkan kanker yang

diderita Lynsie Conradi

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

5.2 Saran

4

Page 5: Makalah LEUKIMIA

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

II.1 KANKERKanker adalah istilah yang digunakan untuk penyakit di mana sel-sel

abnormal membelah tanpa kontrol dan mampu menyerang jaringan lain.

Sel-sel kanker dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh melalui darah

dan sistem limfe.

Kanker bukan hanya satu penyakit tapi banyak penyakit. Ada lebih

dari 100 berbagai jenis kanker. Sebagian besar kanker diberi nama untuk

organ atau jenis sel di mana mereka mulai - misalnya, kanker yang

dimulai di usus besar disebut kanker usus besar; kanker yang berawal di

sel-sel basal kulit disebut karsinoma sel basal.

Jenis kanker dapat dikelompokkan ke dalam kategori yang lebih luas.

Kategori utama kanker termasuk:

Carcinoma - kanker yang dimulai di kulit atau pada jaringan yang

mencakup garis atau organ internal.

Sarcoma - kanker yang dimulai di tulang, tulang rawan, lemak, otot,

pembuluh darah, atau lainnya atau mendukung jaringan penghubung.

Lymphoma and myeloma - kanker yang dimulai di sel-sel sistem

kekebalan tubuh.

Central nervous system cancers - kanker yang dimulai di jaringan otak

dan sumsum tulang belakang.

Leukemia - kanker yang dimulai di jaringan pembentuk darah seperti

sumsum tulang dan menyebabkan sejumlah besar sel darah abnormal

diproduksi dan masukkan darah.

5

Page 6: Makalah LEUKIMIA

II.2 LEUKIMIA

Leukemia, asal berasal dari bahasa yunani leukos-putih dan haima-darah.

Leukemia adalah  jenis kanker yang mempengaruhi sumsum tulang dan

jaringan getah bening. Semua kanker bermula di sel, yang membuat

darah dan jaringan lainnya. Biasanya, sel-sel akan tumbuh dan membelah

diri untuk membentuk sel-sel baru yang dibutuhkan tubuh. Saat sel-sel

semakin tua, sel-sel tersebut akan mati dan sel-sel baru akan

menggantikannya.

Tapi, terkadang proses yang teratur ini berjalan menyimpang, Sel-

sel baru ini terbentuk meski tubuh tidak membutuhkannya, dan sel-sel

lama tidak mati seperti seharusnya. Kejanggalan ini disebut leukemia, di

mana sumsum tulang menghasilkan sel-sel darah putih abnormal yang

akhirnya mendesak sel-sel lain.

Beberapa pengertian menurut para ahli yaitu sbb:Leukimia adalah proliferasi1 sel darah putih yang masih imatur dalam

jaringan pembentuk darah. (Suriadi, & Rita yuliani, 2001). Leukimia adalah

proliferasi tak teratur atau akumulasi sel darah putih dalam sum-sum

tulang menggantikan elemen sum-sum tulang normal (Smeltzer, S C and

Bare, B.G, 2002 )

Leukimia adalah suatu keganasan pada alat pembuat sel darah

berupa proliferasio patologis2 sel hemopoetik muda yang ditandai oleh

adanya kegagalan sum-sum tulang dalam membentuk sel darah normal

dan adanya infiltrasi3 ke jaringan tubuh yang lain. (Arief Mansjoer, dkk,

2002)

Leukemia adalah neoplasma akut atau kronis dari sel-sel pembentuk

darah dalam sumsum tulang dan limfa nadi (Reeves, 2001). Sifat khas

leukemia adalah proliferasi tidak teratur atau akumulasi sel darah putih

dalam sumusm tulang, menggantikan elemen sumsum tulang normal.

1 fase sel saat mengalami pengulangan siklus sel2 cabang bidang kedokteran yang berkaitan dengan ciri-ciri dan perkembangan penyakit melalui analisis perubahan fungsi atau keadaan bagian tubuh3 penyusupan; perembesan

6

Page 7: Makalah LEUKIMIA

Juga terjadi proliferasi di hati, limpa dan nodus limfatikus, dan invasi organ

non hematologis, seperti meninges, traktus gastrointesinal, ginjal dan kulit.

Berdasarkan dari beberapa pengertian diatas maka penulis

berpendapat bahwa leukemia adalah suatu penyakit yang disebabkan

oleh proliferasi abnormal dari sel-sel leukosit yang menyebabkan

terjadinya kanker pada alat pembentuk darah. Leukemia sangat

berhubungan erat dengan darah dan Sumsum tulang belakang, maka dari

itu berikut sedikit penjelasan mengenai Darah dan Sumsum Tulang

Belakang:

II.2.1 DARAH

Darah adalah jaringan terspesialisasi yang mencakup cairan

kekuningan atau plasma darah yang didalam nya terkandung sel-sel

darah. Sel-sel darah terdiri dari sel darah merah ( eritrosit ), sel darah

putih (leukosit ) dan keping darah ( trombosit ).

Komposisi plasma dalam darah sekitar 55 %, sedangkan sel-sel darah

dan trombosit sekitar 45 %. Sel dan keping darah lebih berat dibandingkan

plasma sehingga dapat di pisahkan melalui prosedur yang di sebut

sentrifugasi.

Fungsi darah :

1. Mengangkut oksigen ke jaringan di seluruh tubuh

2. Mengangkut sari-sari makanan keseluruh tubuh

3. Mengangkut sisa-sisa metabolisme, seperti karbon dioksida,

urea,dan asam laktat ke alat ekskresi.

1. Mengedarkan hormon dari kelenjar hormon ketempat yang

membutuhkan.

2. Mengatur pH tubuh, mengatur suhu tubuh, melawan bibit penyakit

serta melakukan mekanisme pembekuan darah.

7

Page 8: Makalah LEUKIMIA

II.2.2 SUMSUM TULANG BELAKANG (Boneline)

Sumsum tulang belakang adalah saraf yang tipis yang merupakan

perpanjangan dari sistem saraf pusat dari otak dan melengkungi serta

dilindungi oleh tulang belakang. Di dalam sumsum tulang belakang

terdapat sumsum tulang (bonemarrow) yaitu jaringan lunak yang

ditemukan pada rongga interior tulang yang merupakan tempat produksi

sebagian besar sel darah baru. Ada dua jenis sumsum tulang:

II.2.2.1 Sumsum Merah, dikenal juga sebagai jaringan myeloid. Sel darah

merah, keping darah, dan sebagian besar sel darah putih dihasilkan dari

sumsum merah.

II.2.2.2 Sumsum Kuning. Sumsum kuning menghasilkan sel darah putih

dan warnanya ditimbulkan oleh sel-sel lemak yang banyak dikandungnya.

II.3 KLASIFIKASI PENYAKIT KANKER DARAH (Leukimia)

II.3.1 Perjalanan alamiah penyakit: akut dan kronis

Leukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang

sangat cepat, mematikan, dan memburuk. Apabila tidak diobati segera,

maka penderita dapat meninggal dalam hitungan minggu hingga hari.

Sedangkan Leukemia kronis memiliki perjalanan penyakit yang tidak

begitu cepat sehingga memiliki harapan hidup yang lebih lama, hingga

lebih dari 1 tahun bahkan ada yang mencapai 5 tahun.

II.3.2 Tipe sel predominan yang terlibat: limfoid dan mieloid

penyakit diklasifikasikan dengan jenis sel yang ditemukan pada

sediaan darah tepi.

- Ketika leukemia memengaruhi limfosit (jaringan ikat dalam tubuh

yang mengandung sel darah putih) atau sel limfoid, maka disebut

leukemia limfositik.

8

Page 9: Makalah LEUKIMIA

- Ketika leukemia memengaruhi sel mieloid4 seperti neutrofil, basofil,

dan eosinofil, maka disebut leukemia mielositik.

II.3.3 Jumlah leukosit dalam darah

- Leukemia leukemik, bila jumlah leukosit (sel darah putih) di dalam

darah lebih dari normal, terdapat sel-sel abnormal

- Leukemia subleukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah kurang

dari normal, terdapat sel-sel abnormal

- Leukemia aleukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah kurang

dari normal, tidak terdapat sel-sel abnormal

II.3.4 Prevalensi empat tipe utama

Dengan mengombinasikan dua klasifikasi pertama, maka leukemia

dapat dibagi menjadi:

II.3.4.1 Leukemia mielositik akut (LMA) Leukemia mieloblastik akut (LMA) adalah suatu penyakit yang

ditandai dengan pertumbuhan sel neoplastik5 dan gangguan diferensiasi

sel-sel progenitor(kemampuan untuk terdiferensiasi menjadi suatu jenis

sel tertentu) dari seri mieloid. Tipe ini lebih sering terjadi pada dewasa

daripada anak-anak.Tipe ini dahulunya disebut leukemia nonlimfositik

akut.

II.3.4.2 Leukemia limfositik kronis (LLK)Leukemia limfoblastik leukemia (LLK) adalah gangguan pada

monoklonal yang dikarakteristikkan dengan adanya proliferasi limfosit B

meskipun proliferasi dari limfosit T terjadi tetapi sangat jarang. Pada

leukemia ini limfosit diproduksi tetapi tidak berfungsi, dan berakumulasi di

dalam darah, sumsum tulang dan jaringan limfa. Setiap individu berbeda

4 suatu materi yang dihasilkan oleh sumsum tulang5 pertumbuhan sel yang abnormal pada sendi

9

Page 10: Makalah LEUKIMIA

dalam jumlah akumulasi. Biasanya leukemia ini banyak terjadi di negara-

negara eropa. Jenis lainnya yang dapat dimasukkan ke dalam kategori

LLK adalah leukemia sel berambut (menghasilkan sejumlah besar sel

darah putih yang memiliki tonjolan khas seperti rambut bila dilihat dibawah

mikroskop).

Leukemia limfositik kronis (LLK) sering diderita oleh orang dewasa

yang berumur lebih dari 55 tahun. Kadang-kadang juga diderita oleh

dewasa muda, dan hampir tidak ada pada anak-anak.

II.3.4.3 Leukemia mielositik kronis (LMK)LMK merupakan penyakit keganasan pertama yang dijumpai

berhubungan dengan kelainan genetic spesifik yaitu pada krosomom

nomor 22 (Ph’ kromosom. Pada lebih dari 90 % pasien terdapat

pergantian sumsum tulang normal oleh sel dengan kromosom golongan G

abnormal (nomor 22)-kromosom Philadelphia atau Ph. Abnormalitas

terjadi karena adanya translokasi bagian lengan panjang (q) kromosom 22

ke kromosom lain, biasanya kromosom 9 pada golongan “C”. Ini adalah

abnormalitas akuisita yang ada dalam semua sel granulositik, eritroid dan

megakariositik yang sedang membelah dalam sumsum tulang dan juga

dalam sel limposit B. Peningkatan besar dalam massa graulosit total tubuh

bertanggung jawab untuk kebanyakan gambaran klinisnya.

Leukemia mielositik kronis (LMK) sering terjadi pada orang dewasa.

Dapat juga terjadi pada anak-anak, namun sangat sedikit.

II.3.4.4 Leukemia limfositik akut (LLA)Leukemia Limfositik Akut (LLA) adalah suatu penyakit yang

berakibat fatal, dimana sel-sel yang dalam keadaan normal berkembang

menjadi limfosit berubah menjadi ganas dan dengan segera akan

menggantikan sel-sel normal di dalam sumsun m tulang.

LLA merupakan leukemia yang paling sering terjadi pada anak-

anak.

10

Page 11: Makalah LEUKIMIA

Leukemia jenis ini merupakan 25% dari semua jenis kanker yang

mengenai anak-anak di bawah umur 15 tahun. Paling sering terjadi pada

anak usia antara 3-5 tahun, tetapi kadang terjadi pada usia remaja dan

dewasa.

Sel-sel yang belum matang, yang dalam keadaan normal

berkembang menjadi limfosit, berubah menjadi ganas. Sel leukemik ini

tertimbun di sumsum tulang, lalu menghancurkan dan menggantikan sel-

sel yang menghasilkan sel darah yang normal. Sel kanker ini kemudian

dilepaskan ke dalam aliran darah dan berpindah ke hati, limpa, kelenjar

getah bening, otak, ginjal dan organ reproduksi; dimana mereka

melanjutkan pertumbuhannya dan membelah diri. Sel kanker ini bisa

mengiritasi selaput otak, menyebabkan meningitis dan bisa menyebabkan

anemia, gagal hati, gagal ginjal dan kerusakan organ lainnya.

II.4 PENYEBAB PENYAKIT KANKER DARAH (Leukimia)

Penyebab leukemia belum diketahui secara pasti, namun diketahui

beberapa faktor yang dapat memengaruhi frekuensi leukemia, seperti:

RadiasiRadiasi dapat meningkatkan frekuensi LMA. Tidak ada laporan mengenai

hubungan antara radiasi dengan LLK. Beberapa laporan yang

mendukung:

Para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia

Penderita dengan radioterapi lebih sering menderita leukemia

Leukemia ditemukan pada korban hidup kejadian bom atom Hiroshima

dan Nagasaki, Jepang

Faktor leukemogenikTerdapat beberapa zat kimia yang telah diidentifikasi dapat memengaruhi

frekuensi leukemia:

Racun lingkungan seperti benzena

Bahan kimia industri seperti insektisida

11

Page 12: Makalah LEUKIMIA

HerediterPenderita sindrom Down6 memiliki insidensi leukemia akut 20 kali lebih

besar dari orang normal.

VirusVirus dapat menyebabkan leukemia seperti retrovirus, virus leukemia

feline, HTLV-1 pada dewasa.

II.5 GEJALA PENYAKIT KANKER DARAH (Leukimia)

II.5.1 Anemia. Penderita akan menampakkan cepat lelah, pucat dan

bernafas cepat (sel darah merah dibawah normal menyebabkan oxygen

dalam tubuh kurang, akibatnya penderita bernafas cepat sebagai

kompensasi pemenuhan kekurangan oxygen dalam tubuh).

II.5.2 Perdarahan. Ketika Platelet7 tidak terproduksi dengan wajar karena

didominasi oleh sel darah putih, maka penderita akan mengalami

perdarahan dijaringan kulit (banyaknya jentik merah lebar/kecil dijaringan

kulit).

II.5.3 Terserang Infeksi. Sel darah putih berperan sebagai pelindung

daya tahan tubuh, terutama melawan penyakit infeksi. Pada Penderita

Leukemia, sel darah putih yang diterbentuk adalah tidak normal

(abnormal) sehingga tidak berfungsi semestinya. Akibatnya tubuh si

penderita rentan terkena infeksi virus/bakteri, bahkan dengan sendirinya

akan menampakkan keluhan adanya demam, keluar cairan putih dari

hidung (meler) dan batuk.

II.5.4 Nyeri Tulang dan Persendian. Hal ini disebabkan sebagai akibat

dari sumsum tulang (bone marrow) mendesak padat oleh sel darah putih.

6 kelainan genetik yang terjadi pada kromosom7 Keeping darah

12

Page 13: Makalah LEUKIMIA

II.5.5 Nyeri Perut Nyeri perut juga merupakan salah satu indikasi gejala leukemia,

dimana sel leukemia dapat terkumpul pada organ ginjal, hati dan empedu

yang menyebabkan pembesaran pada organ-organ tubuh ini dan timbulah

nyeri. Nyeri perut ini dapat berdampak hilangnya nafsu makan penderita

leukemia.

II.5.6 Pembengkakan Kelenjar Lympa Penderita kemungkinan besar mengalami pembengkakan pada

kelenjar lympa, baik itu yang dibawah lengan, leher, dada dan lainnya.

Kelenjar lympa bertugas menyaring darah, sel leukemia dapat terkumpul

disini dan menyebabkan pembengkakan.

II.5.7 Kesulitan Bernafas (Dyspnea) Penderita mungkin menampakkan gejala kesulitan bernafas dan

nyeri dada, apabia terjadi hal ini maka harus segera mendapatkan

pertolongan medis.

II.6 DIAGNOSA DOKTER

Jika ditemukan gejala atau hasil skrining yang mengarah ke

penyakit leukemia, dokter harus mengetahui apakah gejala tersebut

berasal dari kanker atau dari kondisi kesehatan yang lain. pasien akan

diminta untuk menjalani tes darah dan prosedur diagnostik berikut ini:

II.6.1 Pemeriksaan fisik

dokter akan memeriksa pembengkakan di kelenjar getah bening,

limfa, limpa dan hati.

II.6.2 Tes darah

13

Page 14: Makalah LEUKIMIA

laboratorium akan memeriksa jumlah sel-sel darah. Pada orang

sehat, sekitar 45% dari volume darah terdiri dari sel darah merah

(dominan), sel darah putih, dan platelet. Sisanya disebut plasma darah.

Tes darah menunjukan berbagai tipe sel dalam darah yang membantu

dokter mendiagnosa leukemia.

Leukemia menyebabkan jumlah sel-sel darah putih meningkat sangat

tinggi, dan jumlah trombosit dan hemoglobin dalam sel-sel darah merah

menurun. Pemeriksaan laboratorium juga akan meneliti darah untuk

mencari ada tidaknya tanda-tanda kelainan pada hati dan/atau ginjal.

Biasanya dengan cara mengambil darah dari bagian jari atau

cuping telinga, untuk mendeteksi jumlah eritrosit, leukosit, dan trombosit.

Dalam keadaan normal, sel yang belum terbentuk (sel-sel naif)

seharusnya tidak keluar dalam ke pembuluh darah. Pada penderita

leukemia, sum sum tulang penderita tidak dapat membedakan antara sel-

sel naif daan yang normal. Maka sewaktu di tes darah, sel sel darah naif

dapat terlihat di hasilnya.

II.6.3 Leukemia Biopsi dokter akan mengangkat sumsum tulang dari tulang pinggul atau

tulang besar lainnya. Ahli patologi kemudian akan memeriksa sampel di

bawah mikroskop, untuk mencari sel-sel kanker. Cara ini disebut biopsi,

yang merupakan cara terbaik untuk mengetahui apakah ada sel-sel

leukemia di dalam sumsum tulang.

II.6.4 Sitogenetik

Sitogenetik adalah pemeriksaan bahan genetik pada tingkat sel

(kromosom), yang dapat diperiksa dengan mikroskop cahaya.

Pemeriksaan sitogenetika berperan untuk mendeteksi adanya kelainan

bahan genetik yang diturunkan (herediter) maupun yang terjadi secara

spontan (de novo) dan kelainan kromosom yang didapat (acquired) akibat

adanya proses di dalam tubuh, seperti pada keganasan. laboratorium

14

Page 15: Makalah LEUKIMIA

akan memeriksa kromosom sel dari sampel darah tepi, sumsum tulang,

atau kelenjar getah bening.

II.6.5 Processus Spinosus

dengan menggunakan jarum yang panjang dan tipis, dokter

perlahan-lahan akan mengambil cairan cerebrospinal (cairan yang

mengisi ruang di otak dan sumsum tulang belakang). Prosedur ini

berlangsung sekitar 30 menit dan dilakukan dengan anestesi lokal. Pasien

harus berbaring selama beberapa jam setelahnya, agar tidak pusing.

Laboratorium akan memeriksa cairan apakah ada sel-sel leukemia atau

tanda-tanda penyakit lainnya.

II.6.6 Sinar X pada dada

Sebuah tabung sinar-x akan memancarkan sinar yang menembus

tubuh hingga terekam pada film rontgen yang berada didalam kaset.

Berbagai bagian dari tubuh menyerap sinar-x dalam beberapa tingkatan,

tulang padat menyerap banyak radiasi daripada jaringan lunak seperti

otot, lemak dan organ, akibatnya tulang tampak putih di film rotgen,

jaringan lunak tampak dalam nuansa abu-abu, dan udara tampak hitam.

sinar X ini dapat menguak tanda-tanda penyakit di dada.

15

Page 16: Makalah LEUKIMIA

II.7 PENANGANAN DOKTER

Penangan dokter terhadap penyakit leukemia tergantung

pada tipe dan tingkat leukemia serta disesuaikan pada setiap

individu pasien.

II.7.1 Pengobatan Herbal

Rosy Periwinkle (Bunga Tapak Dara)

Bahan kimia dari tapak dara yang digunakan dalam obat-obatan ,

yang disebut alkaloid vinca , telah mengurangi tingkat

kelangsungan hidup leukemia anak-anak dengan sangat dramatis

sehingga beberapa orang menyebut tapak dara tanaman keajaiban

. Sebelum vinca alkaloid ditemukan , tingkat kelangsungan hidup

rata-rata dari leukemia anak-anak itu hanya 10 persen . Tapi

sekarang dokter dapat mengobati anak dengan obat yang terbuat

dari vinca alkaloid , sekitar 95 persen dari semua anak dengan

leukemia bertahan hidup .

Mujizat lebih menunggu untuk terjadi :

Hutan hujan tropis mengandung sejumlah tanaman lain yang juga

dapat memberikan perawatan medis yang ajaib . Namun ,

meskipun fakta bahwa obat-obatan yang ada berasal dari tanaman

hutan hujan sudah membantu mengobati ratusan kondisi dari

kanker hingga penyakit jantung , para ilmuwan telah diuji hanya

sejumlah kecil dari tanaman hutan hujan - kurang dari satu persen !

- Untuk menemukan apa bahan kimia menyelamatkan nyawa

mungkin berada di dalam . Banyak tanaman hutan hujan bisa

memiliki harta hanya menunggu bagi para ilmuwan untuk

digunakan untuk memproduksi obat-obatan baru , yang kemudian

bisa memberikan banyak pasien penyembuhan ajaib mereka

16

Page 17: Makalah LEUKIMIA

mencari dari berbagai macam penderitaan . tumbuhan ini dapat

dijumpai di hutan Madagaskar.

II.7.2 KEMOTERAPI

Kemoterapi dapat menghambat atau menghentikan

pertumbuhan sel-sel onkogen (kanker) pada tubuh pasien. Prinsip

kerja obat-obatan kemoterapi adalah menyerang fase tertentu atau

seluruh fase pada pembelahan mitosis pada sel-sel yang

bereplikasi atau berkembang dengan cepat, yang diharapkan

adalah sel onkogen yang bereplikasi. Obat kemoterapi hampir tidak

menimbulkan dampak pada sel yang sedang dalam masa

beristirahat (tidak melakukan pembelahan), namun terkadang sel-

sel rambut dan sel-sel yang sedang aktif membelah lainnya dapat

terkena dampak obat ini apabila siklus mitosisnya berada dalam

target obat-obatan kemoterapi yang sedang digunakan. Kemoterapi

biasanya digunakan pada pasien leukemia akut dan kronis.

II.7.3 RADIASIPasien akan menerima radiasi dari sebuah mesin besar

yang ditujukan ke pankreas, otak, atau bagian lain dari tubuh di

mana sel-sel leukemia menumpuk. Jenis terapi ada yang

berlangsung selama 5 hari/minggu selama beberapa minggu.

Orang lain mungkin menerima radiasi yang diarahkan ke seluruh

tubuh. Radiasi biasanya diberikan sekali atau dua kali sehari

selama beberapa hari, biasanya sebelum transplantasi sel induk.

Efek samping dari terapi radiasi tergantung terutama pada dosis

radiasi dan bagian tubuh yang terpapar. Sebagai contoh, radiasi

untuk perut Anda dapat menyebabkan mual, muntah, dan diare.

Selain itu, kulit Anda di daerah yang sedang diobati bisa menjadi

17

Page 18: Makalah LEUKIMIA

merah, kering, dan lunak. Pasien juga dapat kehilangan rambut di

daerah yang terpapar.

pasien mungkin akan sangat lelah selama radioterapi, terutama

beberapa minggu setelah pengobatan. Istirahat sangat penting,

tetapi dokter biasanya menyarankan pasien untuk mencoba

sedapat mungkin tetap aktif.

II.7.4 TRANSPLANTASI “STEM CELL”

Stem cell hematopoietik adalah awal asal-usul dari semua sel

darah, yang dapat menghasilkan sel-sel darah merah, leukosit,

trombosit, sehingga dapat memulihkan fungsi normal. Transplantasi

stem cell hematopoietik merupakan pengobatan yang paling efektif

untuk penyakit darah, stem cell hematopoietik dimasukkan ke

dalam diferensiasi vivo8 ke sel normal yang spesifik untuk

menggantikan sel pasien yang asli yang sudah rusak untuk

mengobati penyakit darah. Menurut penelitian, hematopoietic stem

cell yang digunakan untuk pengobatan leukemia tingkat

kesembuhannya mencapai 65% sampai 75%.

Pengobatan penyakit darah sesuai dengan sumber yang berbeda

dengan metode transplantasi stem cell hematopoietik dapat dibagi

menjadi empat kategori:

1. Transplantasi stem cell hematopoietik dari darah tali pusat:

transplantasi stem cell hematopoietik darah tali pusat telah

dilakukan untuk pertama kalinya sejak tahun 1988, di dalam dan di

luar negeri semakin meningkatnya jumlah kasus untuk

menyembuhkan anak-anak leukemia. Metode ini secara signifikan

8 penelitian yang dilakukan menggunakan subjek manusia atau hewan

18

Page 19: Makalah LEUKIMIA

mengurangi reaksi penolakan yang parah, dan penurunan tingkat

kematian dibandingkan dengan transplantasi sumsum tulang.

3. Transplantasi sumsum tulang: sumsum darah mengandung

sejumlah besar stem cell hematopoietik. Dengan sumsum tulang,

sel-sel sumsum tulang hematopoietik, dan masih salah satu

sumber penting dari stem cell hematopoietik.

4. Transplantasi stem cell darah perifer: dalam keadaan normal,

yang terkandung dalam manusia stem cell darah perifer

hematopoietik lebih sedikit jumlahnya, tidak bisa membuat

pemulihan fungsi hematopoietik pada pasien dengan stem cell

sumsum tulang hematopoietik ke dalam darah perifer setelah

mobilisasi oleh obat-obatan tertentu dapat membuat pengobatan

anak-anak yang menderita leukemia. Dibandingkan dengan

transplantasi sumsum tulang, metode yang sering membuat fungsi

hematopoietik pasien lebih cepat pulih, menghindarkan pasien

pada risiko operasi, dan rasa sakit yang lebih kecil.

II.7.5 VAKSINASI TERAPI GEN Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk

menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga

dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme

alami atau “liar”.

Vaksin dapat berupa galur virus atau bakteri yang telah dilemahkan

sehingga tidak menimbulkan penyakit. Vaksin dapat juga berupa

organisme mati atau hasil-hasil pemurniannya (protein, peptida,

partikel serupa virus, dsb.). Vaksin akan mempersiapkan sistem

19

Page 20: Makalah LEUKIMIA

kekebalan manusia atau hewan untuk bertahan terhadap serangan

patogen tertentu, terutama bakteri, virus, atau toksin. Vaksin juga

bisa membantu sistem kekebalan untuk melawan sel-sel

degeneratif (kanker).

Pemberian vaksin diberikan untuk merangsang sistem imunologi

tubuh untuk membentuk antibodi spesifik sehingga dapat

melindungi tubuh dari serangan penyakit yang dapat dicegah

dengan vaksin. Ada beberapa jenis vaksin. Namun, apa pun

jenisnya tujuannya sama, yaitu menstimulasi reaksi kekebalan

tanpa menimbulkan penyakit.

Metode vaksin untuk terapi leukemia yaitu virus akan berikatan

dengan reseptornya pada permukaan sel target. Lalu virus masuk

ke sel target (leukemia) dan melepaskan inti selnya ke sitoplasma.

Terjadi reverse transcriptase virus sehingga menghasilkan double

helix pada DNA, DNA masuk ke nucleus dan berikatan dengan

genon sel inang. Karena gen virus telah digantikan dengan

transgene, maka hanya akan terbentuk transgen protein. Protein ini

akan meningkatkan sistem imun untuk melawan sel sel Leukimia.

II.7.6 IMUNOTERAPI

  Merupakan semacam terapi biologis bagi tumor,yaitu dengan

cara menyuntikan sel imun anti tumor ke dalam tubuh pasien,dapat

membunuh tumor secara langsung ataupun merangsang reaksi

kekebalan tubuh untuk melawan kanker.

  Skema Proses Terapi Kekebalan Sel Tubuh

  1.Pengambilan darah pasien

20

Page 21: Makalah LEUKIMIA

  2.Pemisahan sel mononuklear

  3.Induksi dan pengembangbiakan di laboratorium

  4.Deteksi terhadap virus dan bakteri menunjukkan tak

terkontaminasi

  5.Sel yang berhasil dikembangbiakan

  6.Sekali reinfusion ke pasien jumlah selnya lebih dari 10 miliar.

B.Terapi Alamiah Membunuh Sel (NK)

Pengertian

   Sel NK berasal dari sel hemopoietic,tanpa bergantung pada

fungsi rangsangan antigen sudah dapat membunuh langsung sel

tumor dan sel yang terinfeksi virus,dimana sel ini berperan penting

dalam proses surveilans imun dan anti-infeksi tahap awal.

  Keunggulan

  1. Membunuh tumor dengan spektrum luas

  2. Mengatur kekebalan tubuh serta langsung membunuh sel

tumor

  3. Efek samping dan reaksi penolakan yang ringan

  Efek Terapi terhadap Kanker

21

Page 22: Makalah LEUKIMIA

  1. Meningkatkan fungsi kekebalan tubuh pasien,serta berfungsi

melawan tumor ganas dan virus pada sebagian besar kasus tumor

ganas.

    2.Memberikan hasil yang lebih baik apabila dilakukan

bersamaan atau sesudah pembedahan,operasi intra-vaskular,RF

maupun cryocare.

    3.Bagi sebagian pasien tumor yang sementara waktu tidak

dianjurkan untuk menjalani operasi atau terapi lainnya.juga boleh

diterapi sel NK guna meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.

  C.Terapi Sel DC-CIK

  Pengertian

  Mencampurkan tumor carrier antigen DC dengan sel CIK yang

dikembangbiakkan dari limfosit tubuh sendiri,yang kemudian

dikembangbiakan menjadi sel efek imunobiologis, aplikasi

penggabungan ini akan memberikan hasil “1+1>2”,jelas sekali bisa

meningkatkan kemampuan reproduksi dan sitotoksisitas dari sel

CIK

  Keunggulan

  1. Efektif mengobati bermacam jenis sel tumor dalam tubuh.

  2. Kekhususan yang tinggi ,tidak merusak jaringan normal.

  3. Keamanannya tinggi,efek samping ringan

  Efek Terapi terhadap Kanker

22

Page 23: Makalah LEUKIMIA

    Cocok untuk tumor solid stadium awal,menengah dan

akhir,terapi ini dapat menurunkan angka relapse,mempertinggi

kualitas hidup,memperpanjang usia.

23

Page 24: Makalah LEUKIMIA

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1 Berita Lynsie Conradi

SEATTLE - Setelah hampir satu dekade berjuang melawan kanker,

Bellingham yang Lynsie Conradi, 23, akhirnya dalam perjalanan ke

mengalahkan penyakit.

Musim panas ini Lynsie sembuh dari leukemia dengan terapi

terobosan yang menggunakan sistem kekebalan tubuh sendiri untuk

menargetkan dan membunuh sel-sel kanker. Terapi waktu kurang dari 10

hari untuk membersihkan tubuhnya dari leukemia dia berjuang dari dan

untuk bagian yang lebih baik dari delapan tahun. Dia saat ini pulih dari

transplantasi sel induk yang dia terima pada akhir Agustus yang harus

memberinya kesempatan terbaik untuk tinggal di remisi.

Lynsie didiagnosis dengan leukemia lymphoblastic akut pada

usia 15. Dia menerima kemoterapi selama satu tahun ketika tinggal di

Ronald McDonald House dekat rumah sakit Seattle Children, kata

Donna Rainford, ibunya.

Setelah lain 16 bulan perjalanan dari Bellingham ke Seattle sekali

sebulan untuk pengobatan, kemudian-remaja pergi ke remisi selama

dua tahun sebelum dia mulai turun dengan apa yang ibunya pikir

adalah dingin.

Ternyata dia punya pneumonia, dan kanker nya kembali, kata

Rainford. Dokter medis diinduksi koma dan menempatkan Lynsie pada

dukungan hidup, kata Rainford.

Pasien muda keluar dari koma pada hari ulang ke-20 nya, kata

Rainford. Koma menyebabkan cedera otak, dan Lynsie harus

mempelajari kembali cara berjalan, menggunakan tangannya, dan

bahkan menelan, Rainford menulis dalam email.

24

Page 25: Makalah LEUKIMIA

"The docs mengatakan itu akan memakan waktu tiga bulan dia bisa

berjalan lagi," tulis Rainford. "Dia benar-benar mengguncang bahwa

unit rehabilitasi dan berjalan keluar dari sana dalam enam minggu!"

Tentang waktu Lynsie siap untuk pindah kembali ke rumah pada

November 2010, ia bertemu sesama penderita kanker Rodney Conradi

di Ronald McDonald House, Rainford menulis.

Kedua mengunjungi satu sama lain sepanjang tahun depan, dan

Lynsie masuk ke remisi. Pada Januari 2012, Rodney dirawat di

sebuah rumah sakit di Yakima dengan rasa sakit yang hebat, Rainford

menulis. "Dia melamarnya pada Hari Valentine, dan sakit seperti dia,

dan dalam jumlah besar rasa sakit, ia masih turun di atas satu lutut

dan mengusulkan untuk Lynsie," tulis Rainford.

Mereka menikah dua hari kemudian di ruang bawah tanah rumah

sakit. Dia meninggal tak lama setelah sarkoma Ewing.

Setiap kali Lynsie pulang dari perawatan dia mencoba untuk

bersekolah, dan setiap kali dia kambuh. Dia sampai sejauh menjadi

Asisten Keperawatan Bersertifikat dalam program keperawatan

sebelum kambuh kedua kalinya. Dia tidak punya waktu untuk kembali

ke sekolah lagi sebelum tes darah rutin musim semi ini menunjukkan

leukemia nya kembali.

Imunoterapi TRIAL

Lynsie diberi kesempatan 20 persen untuk bertahan hidup setelah

kambuh Maret 2013. Ini adalah ketiga kalinya dia punya, jadi

prognosisnya adalah jenis miskin," kata Rainford. "Pada satu titik ia

berhenti merespon kemoterapi dan dia masih memiliki terlalu banyak

kanker yang tersisa untuk mendapatkan (sel induk) transplantasi."

Saat itulah dokter di Seattle Children yang bertanya apakah ia akan

berpartisipasi dalam percobaan klinis yang bisa meningkatkan

peluangnya.

25

Page 26: Makalah LEUKIMIA

Para peneliti di Seattle Children Research Institute dihapus

beberapa T-sel Lynsie itu, memprogram mereka untuk mengenali

protein spesifik ditemukan pada sel-sel leukemia, dan

mengembalikannya ke darahnya untuk melakukan apa yang mereka

dipaksa untuk melakukan: membunuh penjajah dalam tubuh.

Sel-sel yang diprogram untuk mengenali CD19, protein juga

ditemukan pada sel-B normal, yang membantu melawan infeksi, kata

Dr Rebecca Gardner, seorang peneliti dengan Ben Towne Pusat

Penelitian Kanker Anak. Dokter memberi antibodi Lynsie selama

pengobatan untuk melengkapi sistem kekebalan tubuhnya terganggu

sementara T-sel kanker dan membunuh kedua B-sel.

Dibandingkan dengan efek samping dari kemoterapi, terapi sel T

adalah seperti memiliki flu.

"Suhu nya naik menjadi 103 dan tekanan darahnya turun," kata

Rainford. "Itu tidak bahkan satu hari penuh. Dia bangun dan dia lapar

dan haus." Mungkin lebih luar biasa untuk keluarga adalah seberapa

cepat terapi bekerja.

"Dalam tujuh hari, terapi ini tidak lebih dari tiga bulan kemoterapi,"

kata Rainford. Lynsie masih belum sampai bicara banyak, jadi dia

menulis kepada The Bellingham Herald dengan bantuan ibunya.

Ketika dia tahu bahwa dia bebas dari kanker setelah terapi, dia tidak

percaya. "Saya telah menderita kanker begitu lama, aku hanya merasa

seperti aku hanya dimaksudkan untuk selalu memiliki kanker," tulisnya.

"(Saya) gembira karena aku benar-benar benar-benar tidak berpikir itu

akan berhasil."

STEM CELL TRIAL

Untuk pasien dengan beberapa kambuh dan leukemia maju,

transplantasi sel induk adalah pengobatan pilihan dan obat terbaik,

kata Dr Marie Bleakley, seorang Hutchinson Cancer Research Center

peneliti Fred. Pasien dengan leukemia lymphoblastic akut yang

26

Page 27: Makalah LEUKIMIA

kambuh dan mendapatkan transplantasi sel induk sementara sel-sel

leukemia masih terdeteksi memiliki risiko 20 persen untuk bertahan

hidup, kata Gardner. Angka-angka melambung menjadi sekitar 70

persen jika tidak ada leukemia yang terdeteksi, katanya. Keberhasilan

terapi T-Cell berarti Lynsie akan memiliki kesempatan berjuang

dengan transplantasi.

Pasien muda memasuki uji klinis kedua untuk mendapatkan

transplantasi di Fred Hutchinson pada akhir Agustus. Dyllon kakaknya

menyumbangkan sel induk untuk korupsi. Salah satu cara cangkokan

kerja adalah sel-sel kekebalan di transplantasi dapat mengenali dan

menyerang menyembunyikan bit leukemia yang dapat menyebabkan

kambuh, kata Bleakley.

"Mereka juga dapat menyebabkan penyakit graft-versus-host

sebagai komplikasi," kata Bleakley. "Itulah tubuh pasien menyerang

transplantasi."

Seiring dengan rekan-rekannya di Yale, Bleakley dieksplorasi hipotesis

bahwa sel-sel kekebalan tertentu dalam cangkokan lebih mungkin

menyebabkan penyakit. Para peneliti mengidentifikasi sel-sel spesifik

yang mereka pikir mungkin menyebabkan masalah, dan menemukan

cara untuk menghapusnya dari cangkok sebelum transplantasi. Sejauh

ini 35 pasien telah menerima transplantasi sidang-diubah di dua lokasi.

"Ini terlalu dini untuk mengatakan, tapi kami sangat didorong oleh hasil

sejauh ini," kata Bleakley. "Kami benar-benar senang (Lynsie)

mendapat remisi yang baik. Kami berharap ini akan membantu dia

tinggal di remisi dan menyebabkan efek samping yang minimal."

Lynsie akan hidup dalam isolasi untuk tahun depan, sementara ia

pulih dari transplantasi. Rainford tidak akan bekerja sehingga ia bisa

tinggal di rumah untuk merawat putrinya. "Dukungan terbesar saya

bagi saya pasti telah ibu saya karena dia telah di sisiku sepanjang

waktu," tulis Lynsie. "Cinta dan dukungan yang saya miliki adalah

nasional dan saya merasa sangat diberkati untuk ini."

27

Page 28: Makalah LEUKIMIA

Hasil Lynsie adalah beberapa yang pertama dalam sidang

imunoterapi, tapi lembaga lain sudah mulai menguji prosedur yang

sama dalam uji coba mereka sendiri, kata Gardner. "Kami adalah

orang pertama di Pantai Barat untuk melakukannya," kata Gardner.

Sidang ini terbuka untuk pendaftaran bagi mereka yang berusia antara

1 dan 26 tahun, kata Mary Guiden, spesialis public relations di Seattle.

Sidang imunoterapi merupakan bagian dari masa kanak-kanak kanker

penelitian kolaboratif "Dream Team" yang didanai oleh Yayasan St

Baldrick itu, Stand Up To Cancer, dan American Association for

Cancer Research. Tim, mengumumkan pada April 2013, termasuk

peneliti dari tujuh rumah sakit.

Penelitian kolaboratif bukanlah hal baru bagi Anak Seattle: Rumah

sakit adalah salah satu anggota pendiri Kelompok Kanker Anak, yang

bergabung dengan tiga kelompok yang sama pada tahun 2000 untuk

membentuk Kelompok Onkologi Anak terintegrasi. Mempelajari kanker

pada anak hampir mustahil di sebuah institusi tunggal, kata Dr Doug

Hawkins, kepala asosiasi onkologi dan hematologi di Seattle Anak.

Kolaboratif saham data penelitian, sering sebelum publikasi, dengan

harapan bahwa dengan bekerja sama peneliti akan menemukan obat

lebih cepat.

"Itu mungkin untuk mempelajari kanker dewasa umum di sebuah pusat

kanker besar tunggal di mana pasien dirawat untuk kanker payudara

atau kanker usus besar," kata Hawkins. "Tapi dengan kanker anak,

bahkan yang umum, Anda mungkin hanya melihat lima atau 10 pasien

setahun - Anda mungkin tidak pernah dapat melakukan studi-satunya

cara adalah untuk bekerja sama.."

28

Page 29: Makalah LEUKIMIA

3.2 Pendapat Para Ahli

Sakit terjadi saat tubuh kehilangan keseimbangan. Hal serupa

berlaku pada penyakit kanker. Saat sistem kekebalan tubuh melemah,

keganasan sel bisa terjadi. Karena itu, sebagian peneliti kanker mulai

fokus pada upaya memperbaiki imunitas.

Sel kanker ada dalam tubuh setiap manusia. Saat sel abnormal

mulai berkembang, sel kekebalan tubuh akan bergerak

menghancurkannya. Pada orang berusia lanjut, orang yang

mengalami stres ataupun keletihan kronis, serta yang kekebalan

tubuhnya terganggu, keseimbangan antara sel kanker dan sel imun

terganggu. Jika kekebalan tubuh melemah, sel kanker pun akan

berkembang.

Hal ini sejalan dengan kenyataan yang ditemukan dalam

penatalaksanaan kanker. Pengambilan tumor lewat pembedahan,

kemoterapi, dan radioterapi tidak menjamin kesembuhan pasien.

Selalu ada risiko kambuh karena kekebalan tubuh penderita rendah.

Penemuan sejumlah obat dengan sasaran di tingkat molekuler

(molecular targeted drugs), antara lain untuk kanker paru, payudara,

kolorektal (usus dan anus), dan hati, memang menyusutkan jaringan

tumor. Namun, terapi itu tidak memperpanjang hidup pasien secara

signifikan. Obat-obat itu ada yang menimbulkan efek samping berat.

”Kita sudah mencoba semaksimal mungkin memanfaatkan

kemoterapi. Imunoterapi bisa jadi merupakan jalan terakhir untuk

memerangi kanker,” kata Herman Kattlove, Editor Kedokteran dari

Perkumpulan Kanker Amerika (the American Cancer Society), seperti

dikutip dalam buku Cancer Immunotherapy terbitan Fuda Cancer

Hospital tahun 2008.

29

Page 30: Makalah LEUKIMIA

Strategi baru

Imunoterapi merupakan strategi baru melawan kanker. Dasar

teorinya, kanker adalah penyakit sistemik. Tumor yang terdeteksi

merupakan bagian dari penyakit sistemik. Karena itu, pengobatan

tidak hanya ditujukan di tempat tumor ditemukan, tetapi lebih

mendasar, yaitu memperkuat pertahanan tubuh. Tumor tidak akan

berkembang dalam tubuh yang sehat dan memiliki pertahanan kuat.

Dengan memperbaiki dan meningkatkan kekebalan tubuh, diharapkan

pertumbuhan sel kanker terhenti. Dengan demikian, pasien bisa hidup

lebih lama dan kualitas hidupnya meningkat karena bebas nyeri dan

kekambuhan.

Tentu saja tumor perlu dimatikan. Karena itu, imunoterapi

dikombinasikan dengan terapi lain, seperti operasi krio (operasi

dengan pembekuan jaringan), kemoterapi lokal, serta terapi lain yang

diperlukan.

RS Kanker Fuda di Guangzhou, China, merupakan salah satu RS

yang menerapkan terapi ini. Menurut Prof Kecheng Xu, Presiden RS

Kanker Fuda Guangzhou, sejak tahun 1991, tim rumah sakit itu

mengobati lebih dari 10.000 pasien kanker stadium lanjut. Sebanyak

70 persen pasien itu tumornya tidak bisa dioperasi, mereka juga tidak

mengalami kemajuan dengan kemoterapi ataupun radiasi. Setelah

mendapat terapi kombinasi di RS Fuda, sekitar 70 persen pasien

mengalami kemajuan signifikan. Waktu kesintasan (survival time) bisa

diperpanjang. Sejumlah pasien kanker hati dan paru stadium lanjut

hidup sampai 5-9 tahun kemudian. Bahkan, pasien stadium lanjut

dengan kanker lain hidup sampai 10-15 tahun.

”Imunoterapi sangat baik untuk mencegah metastasis (penyebaran

kanker) dan kekambuhan, memperlambat pertumbuhan kanker,

memperbaiki kesehatan umum, dan meningkatkan sistem kekebalan

tubuh setelah terpuruk sebagai efek samping kemoterapi,” papar Xu,

30

Page 31: Makalah LEUKIMIA

ahli gastroenterologi dan onkologi yang menjadi visiting professor

sejumlah universitas di China, Jepang, dan Amerika Serikat.

Prof Runsheng Ruan, peneliti rekayasa biologi dan nanoteknologi

yang lama bekerja di pusat penelitian kanker di Swiss dan Singapura

yang kini bekerja di RS Fuda, menambahkan, lemahnya respons

kekebalan tubuh pasien terhadap pertumbuhan sel kanker merupakan

penyebab utama parahnya penyakit. Imunoterapi bermanfaat untuk

mengobati semua keganasan. Lewat induksi dan stimulasi sel imun,

terapi itu berhasil membasmi dan menekan pertumbuhan sel kanker.

Kanker bisa terjadi di pelbagai organ, termasuk paru, hati, pankreas,

lambung, usus, payudara, kandung telur, ginjal, otak, kelenjar getah

bening, dan leukemia.

Imunoterapi sendiri merupakan kombinasi dari pemanfaatan sel T

(T-cells), vaksin sel dendrit (DC), cytokine induced killer (CIK) cells,

sitokin, vaksin campur (MV), serta obat modern dan obat tradisional

China untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

Sel T adalah bagian dari darah putih pasien yang memiliki

kemampuan pertahanan dan aktivitas membasmi sel kanker. Sel T

diambil dari tubuh pasien, dipilih yang bagus, dan diperbanyak.

Hasilnya dimasukkan kembali ke tubuh pasien untuk meningkatkan

kekebalan tubuh dan membasmi sel kanker. Adapun sel dendrit

berfungsi memproses dan menunjukkan antigen tumor agar dibasmi

oleh sistem kekebalan tubuh. Pada pasien kanker, selain kekebalan

tubuhnya lemah, sel dendrit biasanya cacat atau tidak matang

sehingga tidak mampu menandai zat-zat pengganggu tubuh. Vaksin

campur digunakan untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Demikian

pula CIK cells yang merupakan campuran dari interferon gamma, anti-

CD3, interleukin 2 dan interleukin 1 beta, serta sitokin, seperti

interleukin 2, interferon, atau thymosin 1. Adapun obat tradisional

China digunakan untuk menunjang terapi, misalnya sebagai

penambah nafsu makan dan meningkatkan kesehatan.

31

Page 32: Makalah LEUKIMIA

Prosedur yang dilakukan, kata Xu, 60-80 ml darah pasien diambil

untuk mengisolasi sel yang dibutuhkan (sel T dan sel dendrit) untuk

diperbanyak. Pada hari yang sama, 0,5-1,5 ml campuran vaksin

disuntikkan di bawah kulit dekat area tumor. Campuran vaksin

disuntikkan setiap minggu selama tiga minggu, diseling istirahat

selama dua minggu. Hal serupa dilakukan pada penyuntikan 0,5-1 ml

sitokin, misalnya interleukin 2. Setelah diperbanyak, sel T dan sel

dendrit dimasukkan ke tubuh pasien pada hari ke 8-12. ”Sel dendrit

dan sel T sebaiknya diambil dari darah pasien. Jika tidak cukup, sel T

bisa diperoleh dari darah orang lain,” kata Xu.

Memperpanjang hidup

Hasilnya, Xu menuturkan salah satu kasus, yaitu pasien Tang (59),

penderita sinus melanoma (kanker hidung). Ia dioperasi di rumah sakit

di Shanghai akhir tahun 1991 dilanjutkan dengan radioterapi, tetapi

hasilnya kurang memuaskan. Maret 1992, Tang dirawat di RS Fuda

dan mendapatkan suntikan vaksin campur antikanker setiap minggu

selama 6 bulan. Waktu pemberian vaksin dikurangi secara bertahap

sampai diberikan sebulan sekali. Total pemberian vaksin adalah 8

tahun 2 bulan. Dengan imunoterapi, Tang bertahan hidup sampai

tahun 2004.

Berdasarkan penelitian RS Fuda, Xu memaparkan, dari 38 pasien

kanker stadium lanjut yang diberi imunoterapi dan diikuti sejak tahun

1995, ada 26 orang yang hidup sampai 15 tahun.

Terkait efek samping, menurut Xu, sejauh ini tidak ditemukan yang

serius. Tidak seperti kemoterapi yang bisa menyebabkan rambut

rontok, mual, muntah, dan kerusakan organ vital, efek samping

imunoterapi tergantung kondisi pasien. Biasanya berupa demam

beberapa jam. Pasien akan kedinginan dan merasakan gejala seperti

flu, seperti sakit kepala, punggung pegal, dan mual. Hal lain, nyeri di

32

Page 33: Makalah LEUKIMIA

bagian tumor dan bengkak di bekas suntikan. Namun, semua itu bisa

teratasi tanpa minum obat tambahan.

33

Page 34: Makalah LEUKIMIA

BAB IVPENYELESAIAN KASUS

4.1 Bagaimama teknik analisis dokter terhadap penentuan bahwa pasien yaitu Lynsie Conradi mengalami penyakit kanker atau leukemia ?

Analisis dokter terhadap Lynsie Conradi adalah ia kerap

mengalami perdarahan atau luka yang berlebihan, dan mudah

terkena infeksi. Hal ini disebabkan karena sel darah putih tidak bisa

berfungsi secara normal sehingga infeksi mudah terjadi.

Oleh karena itu, sering terserang infeksi seperti radang

amandel, luka di mulut, radang paru-paru, diare, dan berbagai jenis

infeksi lainnya.

Ia juga sering kekurangan darah (anemia), sesak nafas, dan

pucat di wajah. Gejala leukemia juga kadang mirip orang yang

terserang flu, seperti mengalami sakit kepala, demam, menggigil

kedinginan, dan penurunan berat badan secara tiba-tiba.

Leukemia dapat disebabkan oleh faktor keturunan. Orang tua

yang sakit leukemia bisa menurun pada anaknya. Sejumlah

penelitian menyebutkan bahwa munculnya leukemia bisa jadi

disebabkan juga oleh pengobatan yang menggunakan radiasi atau

kemoterapi yang digunakan untuk membunuh kanker lain yang

sebelumnya diderita. Namun tanpa disadari justru hal itu

menimbulkan leukemia.

34

Page 35: Makalah LEUKIMIA

Radiasi merupakan salah satu faktor yang juga banyak

dituding sebagai penyebab leukemia. Tudingan ini beralasan

karena sejumlah fakta mendukung hal ini. Para pegawai yang

bekerja di lingkungan penuh radiasi kerap terserang leukemia.

4.2 Bagaimana metode dokter dalam menyembuhkan kanker yang diderita Lynsie Conradi ?

Dokter menyarankan metode imunnoterapi. Pada teknik ini sel

hibridoma ( sel yang terdiri dari sel kanker yang dapat membelah terus

menerus dan limfosit B yang dapat memproduksi antibody tertentu )

memproduksi antibody monoclonal. Antibodi monoclonal diinjeksikan ke

tubuh pasien -> menuju ke permukaan sel leukemia -> mengantar

substansi radioaktif tepat ke sel leukemia kemudian membunuh sel

leukemia dengan efek minimal pada sel sehat. Imunnoterpi adalah upaya

untuk meningkatkan sistm imunitas tubuh, untuk mengalahkan sel sel

kanker dengan cara meningkatkan reaksi kekebalan tubuh terhadap sel

kanker.

Imunoterapi hampir selalu menggunakan bahan alami yang berasal

dari makhluk hidup, terutama manusia. Digunakannya bahan alami karena

dapat berfungsi merangsang respon anti tumor dengan tubuh dengan

meningkatkan jumlah sel pembunuh tumor, secara langsung berfungsi

sebagai agen pembunuh tumor, mengurangi mekanisme tubuh yang

normal dalam menekan respon imun, atau berfungsi memperbaiki

toleransi tubuh terhadap radioterapi atau kemoterapi.

Interferon

Interferon adalah sitokin yang berupa glikoprotein. Dalam keadaan

normal, hampir seluruh sel manusia menghasilkan interferon tetapi juga

dapat dibuat dengan teknologi biologi molekuler rekombinan. Meski

mekanisme aksinya belum sepenuhnya jelas, interferon berperan dalam

35

Page 36: Makalah LEUKIMIA

pengobatan beberapa kanker. Sitokin sebenarnya diproduksi tubuh, tetapi

jumlahnya sangat kecil, selain langsng menyerang sel kanker, interferon

dapat menghentikan pertumbuhan kanker atau mengubahnya menjadi sel

normal. Interferon bekerja dengan merangsang kerja sel NK, sel T, dan

makrofag yang berfungsi sebagai alat penjaga daya than tubuh serta

mengurangi suplai darah ke sel kanker.

Antibody monoclonal

Bertujuan untuk melawan antigen tertentu karena tiap jenis kanker

mengeluarkan antigen yang berbeda, berbeda pula antibody yang

digunakan. Antibody dapat menghambat pertumbuhan sel kanker

sehingga jika dipadu dengan radioterapi atau kemoterapi, dapat langsung

membunuh sel kanker yang memproduksi antigen tertentu.

Vaksin

Penggunan vaksin sebagai imunoterpi masih dalm tahap penelitian

sehingga belum bisa digunakan secara umum. Berbeda dengan vaksin

yang diberikan sebagai pencegahan, pada penderita kanker, vaksin

digunakan sebagi pengobatan. Vaksin untuk pengobatan kanker bekerja

dengan merangsang system kekebalan tubuh agar mampu mengenali sel

kanker, menghentikan pertumbuhannya, mencegah kekambuhan, dan

membersihkan sisa kanker dari terapi bedah, kemoterapi atau radioterapi.

Sedangkan vaksin yang difungsikan sebagai pencegah kanker, ditujukan

untuk melawan virus penyebab penyakit yang dapat menjurus ke kanker,

misalnya vaksin HPV (kanker Rahim).

Colony stimulating factors (CSFs)

Jenis imunoterapi ini merangsan sumsum tulang belakan untuk

membelah dan membentuk sel darah putih, sel darah merah, maupun

trombosit, yang berperan dalam system kekebalan tubuh. Pengobatan

CSFs penting bagi penderita kanker yang menjalani pengobatan dengan

efek samping merusak sumsum tulang belakang sehinggapenderita

mengalami kuran darah (anemia), muah infeksi dan sering mengalami

pendarahan. CSFs dapat mengurangi resiko tersebut.

Terapi gen

36

Page 37: Makalah LEUKIMIA

Emberi harapan besar bagi penderita kanker. Dengan memasukan

material genetic tertentu ke dalam sel tubuh penderita kanker, perilaku sel

tubuh orang tersebut bisa dikendalikan sesuai kebutuhan.

37

Page 38: Makalah LEUKIMIA

BAB VSIMPULAN DAN SARAN

V.1 SIMPULAN

Banyak yang putus asa akan kesembuhan penderita kanker

darah atau leukemia walaupun mereka tahu dunia kesehatan

mempunyai banyak metode untuk penyembuhan kanker darah.

Orang-orang dengan leukemia memiliki banyak pilihan pengobatan.

Pilihannya adalah menanti sambil waspada (watchful waiting),

kemoterapi, targeted terapi, terapi biologi, terapi radiasi, dan

transplantasi sel induk dan saat ini yang sudah banyak berhasil

melalui imunnoterapi.

Pilihan pengobatan tergantung terutama pada 3 aspek, yaitu:

jenis leukemia, usia Anda dan apakah sel-sel leukemia ditemukan

dalam cairan cerebrospinal Anda. Dokter Anda juga

mempertimbangkan gejala dan kesehatan umum.

Pasien Lynsie Conradi telah berhasil melewati masa gelapnya

selama 8 tahun melawan kanker darah dan sekarang ia sudah

berhasil melewatinya dengan mengikuti imunnoterapi , dan efek

sampingnya juga tidak parah.

V.2 SARAN

Kita harus berhati-hati akan penyakit, kadang gejala-gejala

awal tidak terdeteksi. Bila sudah menemukan kejanggalan dalam

tubuh kita segera konsultasi ke dokter agar tidak menyebar luas

38

Page 39: Makalah LEUKIMIA

dan dampaknya tidak menyebar. Dan jangan berputus asa jika

sudah terjangkit penyakit kronis karena para medis sudah

mempersiapkan metode-metode nya. Tetap semangat agar

mencapai kesembuhan seperti pasien Lynsie Conradi dia tetap

berjuang walaupun sudah di vonis dokter sisa hidupnya 2 bulan

lagi. Dan jangan lupa berdoa kepada Allah agar diberihan

kesembuhan.

39

Page 40: Makalah LEUKIMIA

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Leukemia

http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_progenitor

http://newandajm.wordpress.com/2009/09/03/leukemia-mieloblastik-akut/

http://mynorthwest.com/11/2312021/Seattle-Childrens-leukemia-patient-disease-free-

after-groundbreaking-treatment

http://newandajm.wordpress.com/2009/09/03/leukemia-mieloblastik-akut/

http://translate.google.com/translate?hl=id&sl=en&u=http://

www.bellinghamherald.com/2013/10/20/3266421/bellingham-woman-cured-of-

leukemia.html&prev=/search%3Fq%3Dpara%2Bdokter%2Blynsie%2Bconradi

%2Bleukemia%26espv%3D210%26es_sm%3D93%26biw%3D1366%26bih%3D667

http://shambody.blogspot.com/2009/11/aplikasi-molekuler-dan-sitogenetika.html

http://lia-leukemia.blogspot.com/2011/06/gejala-dan-diagnosa-leukemia.html

http://www.asiancancer.com/indonesian/cancer-diagnosis/leukemia-diagnosis/

http://www.google.com/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=10&cad=rja&ved=0CHcQFjAJ&url=http%3A%2F

%2Fbedahfkuns-elearning.com%2Flearning-system%2Ffile.php%2F1%2Fmoddata

%2Fforum

%2F22%2F75%2FBiopsi.doc&ei=zbqFUpm8F86xrgeH3YHQBQ&usg=AFQjCNFsr0zhP90hb

KKMb4TMdcnRc3pGTw

http://id.asianstemcells.com/penyakit-darah/pengobatan-penyakit-darah/

http://www.asiancancer.com/indonesian/technology-equipment/197.html?

utm_source=gg-

serp&utm_medium=cpc&utm_term=imunoterapi&utm_content=&utm_campaign=co.id

&gclid=CMWTk6rB7boCFaRU4godth0ApQ

http://infoimunisasi.com/vaksin/definisi-vaksin/

40