Makalah Komunikasi Pembangunan dan Bisnis

30
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan untuk menunjang pembelajaran. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan- masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Banda Aceh, 15 Desember 2014 Penyusun 1

description

Makalah Komunikasi Pembangunan dan Bisnis

Transcript of Makalah Komunikasi Pembangunan dan Bisnis

Page 1: Makalah Komunikasi Pembangunan dan Bisnis

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,

Taufik dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam

bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan

sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi

pendidikan untuk menunjang pembelajaran.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman

bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini

sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki

sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan

masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Banda Aceh, 15 Desember 2014

Penyusun

1

Page 2: Makalah Komunikasi Pembangunan dan Bisnis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................................1

Daftar Isi..............................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang..................................................................................................3

1.2. Identifikasi Masalah.........................................................................................3

1.3. Tujuan Penulisan..............................................................................................4

1.4. Fokus Masalah..................................................................................................4

1.5. Rumusan Masalah.............................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pencemaran.....................................................................................5

2.2. Jenis-jenis Sampah............................................................................................6

2.3. Pengaruh Sampah terhadap Lingkungan Hidup...............................................8

2.4. Upaya-Upaya Dalam Pengolahan Sampah ......................................................12

2.5. Peran Pemerintah Dalam Menangani Sampah.................................................16

BAB III KONSEP PERANCANGAN

3.1. Strategi Perencanaan ........................................................................................17

3.2. Strategi Media ..................................................................................................18

3.3. Konsep Visual ..................................................................................................18

2

Page 3: Makalah Komunikasi Pembangunan dan Bisnis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang semakin penting

untuk diselesaikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan dan kehidupan kita.

Siapapun bisa berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan

ini, termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri, sampai ke

lingkungan yang lebih luas.

Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai

saat ini masih tetap menjadi masalah besar bagi bangsa Indonesia adalah pembuangan

sampah. Sampah-sampah itu diangkut oleh truk-truk khusus dan dibuang atau ditumpuk

begitu saja di tempat yang sudah disediakan tanpa di apa-apakan lagi. Hal tersebut

tentunya sangat berpengaruh terhadap lingkungan sekitar dimana lingkungan menjadi

kotor dan sampah yang membusuk akan menjadi bibit penyakit di kemudian hari.

Walaupun terbukti sampah itu dapat merugikan bila tidak dikelola dengan baik,

tetapi ada sisi manfaatnya. Hal ini karena selain dapat mendatangkan bencana bagi

masyarakat, sampah juga dapat diubah menjadi barang yang bermanfaat. Kemanfaatan

sampah ini tidak terlepas dari penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam

menanganinya dan juga kesadaran dari masyarakat untuk mengelolanya.

Untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan oleh sampah, tentunya

kita harus mengetahui sumber pencemar, bagaimana proses pencemaran itu terjadi, dan

bagaimana langkah penyelesaian pencemaran lingkungan itu sendiri.Sehubungan

dengan hal tersebut, maka dalam hal ini kami menyusun makalah yang mengambil

tema “Meningkatkan Awareness Masyarakat Mengenai Program Go Green Melalui

Pengelolaan Sampah” agar kita dapat mengetahui darimana pencemaran lingkungan itu

datang dan bagaimana cara menanggulanginnya.

1.2. Identifikasi masalah

Dalam hal ini, kegiatan manusia yang dilakukan sehari hari banyak memiliki efek

bagi lingkungan, terutama dari pencemaran bahan siap pakai, misalnya pembuangan

sampah tidak pada tempatnya, walaupun peran pemerintah setempat sudah diterapkan

3

Page 4: Makalah Komunikasi Pembangunan dan Bisnis

dalam kehidupan sehari hari. Jumlah penduduk yang meningkat, juga sangat

berpengaruh terhadap lingkungan yang ada disekitarnya, semakin banyaknya jumlah

penduduk, penggunaan bahan semakin tinggi,oleh karena itu pencemaran yang terjadi

semakin meningkat, apabila manusia tidak dapat memanfaatkannya.

Dalam hal ini, peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam penanganan

pencemaran, akan tetapi, fasilitas atau teknik yang dilakukan masih perlu di perbaiki,

kekurangan fasilitas serta teknik yang kurang baik akan menyebabkan maraknya

pencemaran yang terjadi. Peran serta kebijakan yang dilakukan pemerintah, sangat

dibutuhkan karena untuk mencegah keberlanjutan pencemaran misalnya mendaur ulang

kembali sampah untuk program go green.

Peningkatan jumlah penduduk yang semakin meningkat, akan menyebabkan

pencemaran yang terjadi secara berlanjut, seperti pembuangan sampah sudah tidak pada

tempatnya, kebutuhan fasilitas juga diperlukan dalam hal ini, contohnya dalam

kontainer tong sampah.

1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui peran kegiatan

mengurangi, menggunakan kembali serta mendaur ulang sampah dalam melaksanakan

program go green, serta kegunaannya untuk kesehatan dan keberlangsungan hidup

bumi.

1.4. Fokus Masalah

Fokus masalah penulisan makalah ini adalah kegiatan mengurangi, menggunakan

kembali dan mendaur ulang sampah yang terdiri dari sampah organik dan anorganik

untuk melaksanakan kegiatan go green.

1.5. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah :

1. Apa yang dimaksud dengan pencemaran sampah ?

2. Apa saja jenis-jenis sampah ?

3. Bagaimanakah pengaruh sampah terhadap lingkungan hidup ?

4. Bagaimanakah upaya-upaya pengelolaan sampah ?

4

Page 5: Makalah Komunikasi Pembangunan dan Bisnis

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pencemaran

Pencemaran adalah masuknya mahluk hidup, zat, energi atau  komponen lain ke

dalam air atauudara, baik yang disengaja maupun yang tida disengaja. Pencemaran juga

dapat dikatakan berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh

kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau

tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. Pencemaran terhadap

lingkungan dapat terjadi dimana saja dengan laju yang sangat cepat, dan beban

pencemaran yang semakin berat akibat limbah industri dari berbagai bahan

kimia termasuk logam berat.

Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran di sebut polutan, yang

salah satu contohnya adalah sampah. Sampah merupakan material sisa yang tidak

diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia

menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada

konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama

proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia

didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.

Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan

oleh alam (misal gunung meletus, gas beracun). Ilmu lingkungan biasanya membahas

pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia, yang dapat dicegah dan

dikendalikan.

Karena kegiatan manusia, pencemaran lingkungan pasti terjadi. Pencemaran

lingkungan tersebut tidak dapat dihindari, namun yang dapat kita lakukan adalah

mengurangi pencemaran, mengendalikan pencemaran, dan meningkatkan kesadaran

dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya agar tidak mencemari lingkungan.

5

Page 6: Makalah Komunikasi Pembangunan dan Bisnis

2.2. Jenis-jenis sampah

1) Berdasarkan Sifatnya

Berdasarkan sifatnya sampah dapat digolongkan sebagai berikut :

a. Sampah organik – dapat diurai (degradable)

Sampah organik yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa

makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah

lebih lanjut menjadi kompos.

b. Sampah anorganik – tidak dapat terurai (undegradable)

Sampah anorganik yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti

plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas

minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya.

2) Berdasarkan Sumbernya

Menurut sumbernya sampah dapat digolongkan sebagai berikut :

a) Sampah alam

b) Sampah manusia

c) Sampah konsumsi

d) Sampah nuklir

e) Sampah industri

f) Sampah pertambangan

3) Berdasarkan Bentuknya

Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi

dan dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat dibagi menjadi :

Sampah Padat

Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine

dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah

kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini

dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik

Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan

organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari

peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu

pembersihan kebun dan sebagainya. Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam

(biodegradability), maka sampah dapat dibagi lagi menjadi:

6

Page 7: Makalah Komunikasi Pembangunan dan Bisnis

Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh

proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa

hewan, sampah pertanian dan perkebunan.

Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses

biologi. Dapat dibagi lagi menjadi:

Recyclable adalah sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali

karena memiliki nilai ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan

lain-lain.

Non-recyclable adalah sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan

tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon

paper, thermo coal dan lain-lain.

Sampah Cair

Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan

kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.

Sampah hitam adalah sampah cair yang dihasilkan dari toilet dan industri.

Sampah inimengandung patogen yang berbahaya.

Sampah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar

mandi dantempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.Dalam

kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas

industri (dikenal juga dengan sebutan limbah),

misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk

industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah

yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi. Untuk mencegah sampah

cair adalah pabrik pabrik tidak membuang limbah sembarangan misalnya

membuang ke selokan.

Sampah alam

Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui

proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai

menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah,

misalnya daun-daun kering di lingkunganpemukiman.

Sampah manusia

Sampah manusia (human waste) adalah istilah yang biasa digunakan

terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urine. Sampah

manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan

7

Page 8: Makalah Komunikasi Pembangunan dan Bisnis

sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit. Sampah dapat berada pada

setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang

disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi

biasa dikaitkan dengan polusi.

Limbah radioaktif

Sampah nuklir merupakan hasil darifusi nuklirdanfisi nuklir yang

menghasilkan uranium danthorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan

hidupdan juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat

yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju

biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang

masih dilakukan).

2.3. Pengaruh sampah terhadap lingkungan hidup

Sampah-sampah yang tidak dikelola dengan baik akan berpengaruh besar terhadap

lingkungan hidup yang berada disekitarnya, dimana sampah akan  menimbulkan beberapa

dampak negatif dan bencana seperti :

Dampak sampah bagi kesehatan

Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah

yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan

menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan

penyakit.Menurut Gelbert dkk (1996; 46-48) Potensi bahaya kesehatan yang dapat

ditimbulkan adalah sebagai berikut:

Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang

berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat dapat bercampur

dengan air minum. Penyakit demam berdarah dapat juga meningkat dengan

cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.

Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).

Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu

contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita

(taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaan binatang

ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.

8

Page 9: Makalah Komunikasi Pembangunan dan Bisnis

Sampah beracun; Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang

meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa

(Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang

memproduksi baterai dan akumulator.

Dampak sampah terhadap lingkungan

Pencemaran Udara

Sampah yang menumpuk dan tidak segera terangkut merupakan sumber bau

tidak sedap yang memberikan efek buruk bagi daerah sensitif sekitarnya seperti

permukiman, perbelanjaan, rekreasi, dan lain-lain. Pembakaran sampah seringkali

terjadi pada sumber dan lokasi pengumpulan terutama bila terjadi penundaan

proses pengangkutan sehingga menyebabkan kapasitas tempat terlampaui. Asap

yang timbul sangat potensial menimbulkan gangguan bagi lingkungan sekitarnya.

Sarana pengangkutan yang tidak tertutup dengan baik juga sangat

berpotensi menimbulkan masalah bau di sepanjang jalur yang dilalui, terutama

akibat bercecerannya air lindi dari bak kendaraan. Proses dekomposisi sampah di

TPA secara kontinu akan berlangsung dan dalam hal ini akan dihasilkan berbagai

gas seperti CO, CO2, CH4, H2S, dan lain-lain yang secara langsung akan

mengganggu komposisi gas alamiah di udara, mendorong terjadinya pemanasan

global, disamping efek yang merugikan terhadap kesehatan manusia di

sekitarnya.

Pembongkaran sampah dengan volume yang besar dalam lokasi pengolahan

berpotensi menimbulkan gangguan bau. Disamping itu juga sangat mungkin

terjadi pencemaran berupa asap bila sampah dibakar pada instalasi yang tidak

memenuhi syarat teknis. Seperti halnya perkembangan populasi lalat, bau tak

sedap di TPA juga timbul akibat penutupan sampah yang tidak dilaksanakan

dengan baik. Asap juga seringkali timbul di TPA akibat terbakarnya tumpukan

sampah baik secara sengaja maupun tidak. Produksi gas metan yang cukup besar

dalam tumpukan sampah menyebabkan api sulit dipadamkan sehingga asap yang

dihasilkan akan sangat mengganggu daerah sekitarnya.

Pencemaran Air

Prasarana dan sarana pengumpulan yang terbuka sangat potensial

menghasilkan lindi terutama pada saat turun hujan. Aliran lindi ke saluran atau

tanah sekitarnya akan menyebabkan terjadinya pencemaran. Instalasi pengolahan

berskala besar menampung sampah dalam jumlah yang cukup besar pula

9

Page 10: Makalah Komunikasi Pembangunan dan Bisnis

sehingga potensi lindi yang dihasilkan di instalasi juga cukup potensial untuk

menimbulkan pencemaran air dan tanah di sekitarnya.

Lindi yang timbul di TPA sangat mungkin mencemari lingkungan

sekitarnya baik berupa rembesan dari dasar TPA yang mencemari air tanah di

bawahnya. Pada lahan yang terletak di kemiringan, kecepatan aliran air tanah

akan cukup tinggi sehingga dimungkinkan terjadi cemaran terhadap sumur

penduduk yang trerletak pada elevasi yang lebih rendah.

Pencemaran Tanah

Pembuangan sampah yang tidak dilakukan dengan baik misalnya di lahan

kosong atau TPA yang dioperasikan secara sembarangan akan menyebabkan

lahan setempat mengalami pencemaran akibat tertumpuknya sampah organik dan

mungkin juga mengandung Bahan Buangan Berbahaya (B3). Bila hal ini terjadi

maka akan diperlukan waktu yang sangat lama sampai sampah terdegradasi atau

larut dari lokasi tersebut. Selama waktu itu lahan setempat berpotensi

menimbulkan pengaruh buruk terhadap manusia dan lingkungan sekitarnya.

Gangguan Estetika

Lahan yang terisi sampah secara terbuka akan menimbulkan kesan

pandangan yang sangat buruk sehingga mempengaruhi estetika lingkungan

sekitarnya. Hal ini dapat terjadi baik di lingkungan permukiman atau juga lahan

pembuangan sampah lainnya. Proses pembongkaran dan pemuatan sampah di

sekitar lokasi pengumpulan sangat mungkin menimbulkan tumpahan sampah

yang bila tidak segera diatasi akan menyebabkan gangguan lingkungan. Demikian

pula dengan ceceran sampah dari kendaraan pengangkut sering terjadi bila

kendaraan tidak dilengkapi dengan penutup yang memadai.

Di TPA ceceran sampah terutama berasal dari kegiatan pembongkaran yang

tertiup angin atau ceceran dari kendaraan pengangkut. Pembongkaran sampah di

dalam area pengolahan maupun ceceran sampah dari truk pengangkut akan

mengurangi estetika lingkungan sekitarnya. Lokasi TPA umumnya didominasi

oleh ceceran sampah baik akibat pengangkutan yang kurang baik, aktivitas

pemulung maupun tiupan angin pada lokasi yang sedang dioperasikan. Hal ini

menimbulkan pandangan yang tidak menyenangkan bagi masyarakat yang

melintasi / tinggal berdekatan dengan lokasi tersebut.

10

Page 11: Makalah Komunikasi Pembangunan dan Bisnis

Kemacetan Lalu lintas

Lokasi penempatan sarana/prasarana pengumpulan sampah yang biasanya

berdekatan dengan sumber potensial seperti pasar, pertokoan, dan lain-lain serta

kegiatan bongkar muat sampah berpotensi menimbulkan gangguan terhadap arus

lalu lintas. Arus lalu lintas angkutan sampah terutama pada lokasi tertentu seperti

transfer station atau TPA berpotensi menjadi gerakan kendaraan berat yang dapat

mengganggu lalu lintas lain; terutama bila tidak dilakukan upaya-upaya khusus

untuk mengantisipasinya. Arus kendaraan pengangkut sampah masuk dan keluar

dari lokasi pengolahan akan berpotensi menimbulkan gangguan terhadap lalu

lintas di sekitarnya terutama berupa kemacetan pada jam-jam kedatangan.

Dampak Sosial

Hampir tidak ada orang yang akan merasa senang dengan adanya

pembangunan tempat pembuangan sampah di dekat permukimannya. Karenanya

tidak jarang menimbulkan sikap menentang/oposisi dari masyarakat dan

munculnya keresahan. Sikap oposisi ini secara rasional akan terus meningkat

seiring dengan peningkatan pendidikan dan taraf hidup mereka, sehingga sangat

penting untuk mempertimbangkan dampak ini dan mengambil langkah-langkah

aktif untuk menghindarinya.

Dampak terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi

Dampak-dampak tersebut adalah sebagai berikut:

Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang

kurang menyenangkan bagi masyarakat, bau tidak sedap dan pemandangan

yang buruk Karena sampah bertebaran dimana-mana.

Memberikan dampak negative terhadap kepariwisataan

Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat

kesehatan masyarakat. Hal penting disini adalah meningkatnya pembiayaan

secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak

langsung (tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas)

Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan

akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan,

jembatan, drainase, dan lain-lain.

Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang

tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengelolaan

air. Jika sarana penampungan sampah kurang atu tidak efisien, orang akan

11

Page 12: Makalah Komunikasi Pembangunan dan Bisnis

cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan

perlu lebih sering dibersihkan atau diperbaiki (Gilbert dkk; 1996)

Menurut Hadiwiyoto (1983) jika ditinjau dari segi keseimbangan lingkungan,

kesehatan, keamanan dan pencemaran, apabila sampah tidak dikelola dengan baik

dapat menimbulkan berbagai gangguan-gangguan antara lain sebagai berikut:

Sampah dapat menimbulkan pencemaran udara karena mengandung gas-gas

yang terjadi dan rombakan sampah bau yang tidak sedap, daerah becek dan

kadang-kadang berlumpur terutama apabila musimpenghujan datang.

Sampah yang bertumpuk-tumpuk dapat menimbulkan kondisi dari segi fisik

dan kimia yang tidak sesuai dengan lingkungan normal, yang dapat

mengganggu kehidupan dilingkungan sekitarnya.

Disekitar daerah pembuangan sampah akan terjadi kekurangan oksigen.

Keadaan ini disebabkan karena selama proses peromabakan sampah

menjadi senyawa-senyawa sederhana diperlukan oksigen yang diambil dari

udara disekitarnya. Karena kekurangan oksigen dapat menyebankan

kehiidupan flora dan fauna menjadi terdesak.

Gas-gas yang dihasilkan selama degradasi (pembusukan) sampah dapat

membahayakan kesehatan karena kadang-kadang proses pembusukan ada

mengeluarkan gas beracun.

Dapat menimbulkan berbagai penyakit, terutama yang dapat ditularkan oleh

lalat atau seranngga lainya, binatang-binatang seperrti tikus dan anjing.

Secara estetika sampah tidak dapat digolongkan sebagai pemandangan yang

nyaman untuk dinikmati.

2.4. Upaya-upaya dalam pengelolaan sampah

Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaur-

ulangan, atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada

material sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk

mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah

juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam. Pengelolaan sampah bisa melibatkan

zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing-masing

jenis zat.

12

Page 13: Makalah Komunikasi Pembangunan dan Bisnis

Praktek pengelolaan sampah berbeda beda satu negara ke negara yang lain (sesuai

budaya yang berkembang) , dan hal ini berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah

pedesaan , serta berbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan

sampah yang tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya

menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial

dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah.

Pengelolaan sampah memiliki tujuan untuk mengubah sampah menjadi material yang

memiliki nilai ekonomis dan juga untuk mengolah sampah agar menjadi material yang tidak

membahayakan bagi lingkungan hidup. Metode pengelolaan sampah berbeda beda tergantung

banyak hal, diantaranya tipe zat sampah, tanah yang digunakan untuk mengolah dan

ketersediaan area.

Upaya-upaya dalam pengelolaan sampah, dapat dilakukan dengan menerapkan

beberapa metode  atau cara sebagai berikut :

1. Melakukan Metode Pembuangan dan Penimbunan

Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya untuk

membuang sampah, metode ini adalah metode paling populer di dunia.  Penimbunan ini

biasanya dilakukan di tanah yg tidak terpakai, lubang bekas pertambangan , atau lubang

lubang dalam. Sebuah lahan penimbunan darat yg dirancang dan dikelola dengan baik

akan menjadi tempat penimbunan sampah yang hiegenis dan murah. Sedangkan

penimbunan darat yg tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan

menyebabkan berbagai masalah lingkungan, diantaranya angin berbau sampah, menarik

berkumpulnya hama, dan adanya genangan air sampah. Efek samping lain dari sampah

adalah gas methan dan karbon dioksida yang juga sangat berbahaya.Karakteristik

desain dari penimbunan darat yang modern diantaranya adalah metode pengumpulan

air sampah menggunakan bahan tanah liat atau pelapis plastik. Sampah biasanya

dipadatkan untuk menambah kepadatan dan kestabilannya, dan ditutup untuk tidak

menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan sampah mempunyai sistem

pengekstrasi gas yang dipasang untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul

akan dialirkan keluar dari tempat penimbunan dan dibakar di menara pembakar atau

dibakar di mesin berbahan bakar gas untuk membangkitkan listrik.

13

Page 14: Makalah Komunikasi Pembangunan dan Bisnis

2. Melakukan metode daur ulang

Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk

digunakan kembali disebut sebagai daur ulang. Ada beberapa cara daur ulang yaitu

pengampilan bahan sampah untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan yang

bisa dibakar untuk membangkitkan listrik. Metode baru dari daur ulang yaitu :

a) Pengolahan kembali secara fisik

Metode ini adalah aktivitas  paling populer dari daur ulang, yaitu

mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang telah dibuang contohnya

kaleng minum alumunium, kaleng baja makanan / minuman, botol bekas, kertas

karton, koran, majalah dan kardus . Pengumpulan biasanya dilakukan dari

sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah / kendaraan sampah

khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur. Jenis sampah plastik lain yang

dapat digunakan seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa di

daur ulang.Daur ulang dari produk yang komplek seperti komputer atau mobil

lebih susah, karena bagian bagiannya harus diurai dan dikelompokan menurut

jenis bahannya.

b) Pengolahan kembali secara biologis

Material sampah (organik), seperti zat makanan, sisa makanan / kertas, bisa

diolah dengan menggunakan proses biologis untuk kompos atau dikenal dengan

istilah pengkomposan. Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagai

pupuk dan gas yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.

Metode ini menggunakan sistem dasar pendegradasian ba han-bahan

organik secara terkontrol menjadi pupuk dengan memanfaatkan aktivitas

mikroorganisme. Aktivitas mikroorganisme bisa dioptimalisasi pertumbuhannya

dengan pengkondisian sampah dalam keadaan basah (nitrogen), suhu dan

kelembaban udara (tidak terlalu basah dan atau kering), dan aerasi yang baik

(kandungan oksigen). Secara umum, metode ini bagus karena menghasilkan

pupuk organik yang ekologis (pembenah lahan) dan tidak merusak lingkungan.

Serta sangat memungknkan melibatkan langsung masyarakat sebagai pengelola

(basis komunal) dengan pola manajemen sentralisasi desentralisasi (se-

Desentralisasi) atau metode Inti (Pemerintah/Swasta)-Plasma (kelompok usaha di

masyarakat). Hal ini pula akan berdampak pasti terhadap penanggulangan

pengangguran. Metode ini yang perlu mendapat perhatian serius/penuh oleh

pemerintah daerah (kab/kota).

14

Page 15: Makalah Komunikasi Pembangunan dan Bisnis

Proses pembuatan kompos adalah dengan menggunakan aktivator EM-4,

yaitu proses pengkomposan dengan menggunakan bahan tambahan berupa

mikroorganisme dalam media cair yang berfungsi untuk mempercepat

pengkomposan dan memperkaya mikroba. Bahan-bahan yang digunakan adalah :

Bahan Baku Utama berupa sampah organik, Kotoran Ternak, EM4, Molase dan

Air. Sedangkan peralatan yang digunakan adalah : Sekop, Cakar, Gembor,

Keranjang, Termometer, Alat pencacah, Mesin giling kompos dan Ayakan.

Contoh dari pengolahan sampah menggunakan teknik pengkomposan

adalah Green Bin Program (program tong hijau) di toronto, kanada dimana

sampah organik rumah tangga seperti sampah dapur dn potongan tanaman

dikumpulkan di kantong khusus untuk di komposkan.

c) Pemulihan energi

Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung

dengan cara menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara

mengolahnya menjadi bahan bakar tipe lain. Daur-ulang melalui cara “perlakuan

panas” bervariasi mulai dari menggunakannya sebagai bahan bakar memasak atau

memanaskan sampai menggunakannya untuk memanaskan borlaer untuk

menghasilkan uap dan listrik dari turbin-generator. Pirolisa dan Gusifikasi adalah

dua bentuk perlakuan panas yang berhubungan, dimana sampah dipanaskan pada

suhu tinggi dengan keadaan miskin oksigen. Proses ini biasanya dilakukan di

wadah tertutup pada tekanan tinggi. Pirolisa dari sampah padat mengubah sampah

menjadi produk berzat padat, gas dan cair. Produk cair dan gas bisa dibakar untuk

menghasilkan energi atau dimurnikan menjadi produk lain. Padatan sisa

selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk seperti karbon aktif. Gasifikasi

busure plasma yang canggih digunakan untuk mengonversi material organik

langsung menjadi gas sintetis (campuran antara karbon monoksida dan hidrogen).

Gas kemudian dibakar untuk menghasilkan listrik dan uap.

d) Melakukan Metode Penghindaran dan Pengurangan

Sebuah metode yang penting pengelolaan sampah adalah pencegahan zat

sampah bentuk, atau dikenal juga dengan “Pengurangan sampah” metode

pencegahan termasuk penggunaan kembali barang bekas pakai, memperbaiki

barang yang rusak, mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan

kembali, mengajak konsumen untuk menghindari penggunaan barang sekali

15

Page 16: Makalah Komunikasi Pembangunan dan Bisnis

pakai, mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk

fungsi yang sama.

2.5. Peran Pemerintah dalam Menangani Sampah

Dari perkembangan kehidupan masyarakat dapat disimpulkan bahwa penanganan

masalah sampah tidak dapat semata-mata ditangani oleh Pemerintah Daerah (Pemerintah

Kabupaten/Kota). Pada tingkat perkembangan kehidupan masyarakat dewasa ini memerlukan

pergeseran pendekatan ke pendekatan sumber dan perubahan paradigma yang pada gilirannya

memerlukan adanya campur tangan dari Pemerintah.

Pengelolaan sampah meliputi kegiatan pengurangan, pemilahan, pengumpulan,

pemanfaatan, pengangkutan, pengolahan. Berangkat dari pengertian pengelolaan sampah

dapat disimpulkan adanya dua aspek, yaitu penetapan kebijakan (beleid, policy) pengelolaan

sampah, dan pelaksanaan pengelolaan sampah.

Kebijakan pengelolaan sampah harus dilakukan oleh pemerintah pusat karena

mempunyai cakupan nasional. Kebijakan pengelolaan sampah ini meliputi :

Penetapan instrumen kebijakan:

Instrumen regulasi merupakan penetapan aturan kebijakan (beleidregels), undang-

undang dan hukum yang jelas tentang sampah dan perusakan lingkungan.

Instrumen ekonomik merupakan penetapan instrumen ekonomi untuk mengurangi

beban penanganan akhir sampah (sistem insentif dan disinsentif) dan

pemberlakuan pajak bagi perusahaan yang menghasilkan sampah, serta

melakukan uji dampak lingkungan.

Mendorong pengembangan upaya mengurangi (reduce), memakai kembali (re-

use), dan mendaur ulang (recycling) sampah. Pengembangan produk dan

kemasan ramah lingkungan.

Pengembangan teknologi, standar dan prosedur penanganan sampah.

Penetapan kriteria dan standar minimal penentuan lokasi penanganan

akhir sampah, penetapan lokasi pengolahan akhir sampah, luas minimal lahan

untuk lokasi pengolahan akhir sampah dan penetapan lahan penyangga.

16

Page 17: Makalah Komunikasi Pembangunan dan Bisnis

BAB III

KONSEP PERANCANGAN

3.4. Strategi Perancangan

1) Strategi Komunikasi

Menurut Laswell komunikasi meliputi lima unsur yakni komunikator, pesan,

media, komunikan, dan feedback. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan

dari komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan feedback

tertentu.

Suatu komunikasi dikatakan berhasil apabila komunikasi itu mampu mengubah

sikap dan tindakan seseorang.

Media yang digunakan dalam hal ini, harus memiliki kesesuaian dengan

kombinasi yang dilakukan, karena dalam hal ini penerima pesan harus mudah

menerima tujuan dari media yang diberikan, leaflet merupakan contoh komunikasi

tidak langsung yang disampaikan melalui kombinasi gambar,kata serta warna.

Pesan yang disampaikan kepada target sasaran adalah dijelaskan masalah apa

yang ditimbulkan akibat sampah, kemudian bagaimana cara mengelola sampah. Seperti

yang telah dijabarkan, sampah dapat dikelola dengan 4 cara, yaitu Reduce, Reuse,

Recycle, dan Replace.

2) Strategi Kreatif

Pesan yang disampaikan melalui media dalam hal ini berupa leaflet yaitu adanya

lipatan yang membentuk beberapa bagian leaflet seolah-olah merupakan panel atau

halaman tersendiri. Leaflet yang akan digunakan dalam penyampaian pesan ini

menggunakan bahasa yang dapat diterima di setiap kalangan masyarakat sehingga

mempermudah penyampaian informasi. Kreatifitas yang dibutuhkan dalam pembuatan

leaflet ini dibutuhkan kemampuan yang dapat menarik perhatian masyarakat, sehingga

masyarakat mampu dalam menerima pesan dari leaflet tersebut. Penggabungan kata

dengan warna yang sesuai sangat dibutuhkan dalam hal ini, karena dalam hal ini

kombinasi kata,gambar serta warna harus memiliki kesesuaian yang tepat.

17

Page 18: Makalah Komunikasi Pembangunan dan Bisnis

3.5. Strategi Media

Media yang digunakan dalam hal ini, harus memiliki kesesuaian dengan

kombinasi yang dilakukan, karena dalam hal ini penerima pesan harus mudah

menerima tujuan dari media yang diberikan, leaflet merupakan contoh komunikasi

tidak langsung yang disampaikan melalui kombinasi gambar,kata serta warna. Dalam

hal ini tampilan media yang menarik akan mempengaruhi kesuksesan berkomunikasi,

walaupun secara tidak langsung. Leaflet merupakan salah satu media komunikasi tidak

langsung yang disampaikan melalui beberapa kombinasi, baik gambar,warna dan

tulisan.

3.6. Konsep Visual

Untuk menarik perhatian dan kesadaran masyarakat tampilan visual leaflet dibuat

dengan kesan ceria dan ramah lingkungan. Warna hijau dibuat lebih dominan agar

terkesan lebih natural, gambar yang unik juga merupakan visual leaflet yang

dibutuhkan sehingga, terkesan lebih menarik dihadapan masyarakat, selain warna dan

gambar pemilihan kata yang tepat juga berpengaruh terhadap keadaan penerima dari

tujuan visual leflet tersebut

Pendekatan visual yang dilakukan adalah dengan memasukkan unsur motif warna

hijau, karena warna hijau itu mencerminkan keindahan ramah lingkungan, desain yang

menarik akan mempengaruhi masyarakat yang melihatnya.Ilustrasi natural warna

merupakan objek utama untuk leaflet ini, sebagai penjelas ramah lingkungan dari

program go green.

18

Page 19: Makalah Komunikasi Pembangunan dan Bisnis

DAFTAR PUSTAKA

Gelbert, M., Agung Dwi Prihanto S. 1996. Sampah dan Pengelolaannya. PPPGT,

Malang.

Hadiwiyoto, S. 1993. Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan. Liberti, Yogyakarta.

Lasswell, Harold., & Kaplan, Abraham. 1970. Power and Society. New Haven: Yale

University Press.

19