Makalah Kimia- New 3

14
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman sekarang manusia tidak dapat lepas dari yang namanya plastic. Plastik selalu digunakan dalam berbagai keperluan sehari-hari. Misalnya untuk tempat minuman, membungkus makanan, tampat belanjaan dan masih banyak lagi. Plastic dipakai karena ringan, tidak mudah pecah, harganya murah, dan mendapatkannya pun sangat mudah. Tetapi banyak dari masyarakat tidak menyadari bahaya yang akan ditimbulkan akibat penggunaan plastik terhadap kesehatan mereka sendiridan terhadap lingkungan sekitar. Dalam plastiki terdapat zat-zat adiktif antara lain Bisphenol A(BPA). Bila BPA tersebut masuk ke dalam tubuh manusia akan berisiko bagi manusia tersebut. Resiko tersebut yaitu akan meyebabkan prakanker pada payudara dan juga menggagu pertumbuhan manusia. Selain berdampak pada manusianya sendiri bahaya dari pemakaian kemasan plastik jumlahnya yang sangat besar, berdampak juga pada lingkungan dikarenakan banyak plastik yang direkomendasikan hanya untuk sekali pakai saja. Ini menimbulkan dampak negative bagi lingkungan Page | 1

Transcript of Makalah Kimia- New 3

Page 1: Makalah Kimia- New 3

BAB I

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Pada zaman sekarang manusia tidak dapat lepas dari yang namanya

plastic. Plastik selalu digunakan dalam berbagai keperluan sehari-hari. Misalnya

untuk tempat minuman, membungkus makanan, tampat belanjaan dan masih

banyak lagi. Plastic dipakai karena ringan, tidak mudah pecah, harganya murah,

dan mendapatkannya pun sangat mudah. Tetapi banyak dari masyarakat tidak

menyadari bahaya yang akan ditimbulkan akibat penggunaan plastik terhadap

kesehatan mereka sendiridan terhadap lingkungan sekitar. Dalam plastiki terdapat

zat-zat adiktif antara lain Bisphenol A(BPA). Bila BPA tersebut masuk ke dalam

tubuh manusia akan berisiko bagi manusia tersebut. Resiko tersebut yaitu akan

meyebabkan prakanker pada payudara dan juga menggagu pertumbuhan manusia.

Selain berdampak pada manusianya sendiri bahaya dari pemakaian kemasan

plastik jumlahnya yang sangat besar, berdampak juga pada lingkungan

dikarenakan banyak plastik yang direkomendasikan hanya untuk sekali pakai saja.

Ini menimbulkan dampak negative bagi lingkungan terutama pada tanah, karena

tanah sulit untuk menguraikan sampah plastik tersebut.

Seiring dengan bertambahnya kebutuhan manusia, banyak juga diciptakan pemuas

/ pemenuhan kebutuhan manusia. Untuk itu muncullah pabrik-pabrik industry

sebagai pengolah bahan mentah untuk kemudian diolah dengan sedemikian rupa

menjadi barang setengah jadi maupun barang siap pakai, untuk selanjutnya akan

dikonsumsi masyarakat. Dalam jumlah produksi yang sagat besar tiap harinya

akan menghasilkan sisa-sisa hasil dari proses pengolahan yang tidak terpakai.

Sisa-sisa inilah (limbah) bila terakumulasi dalam jangka waktu yang lama dapat

mencemari lingkungan bila tidak ada penanganan khusus.

Kemudian, masyarakat yang sebagai pelaku konsumsi pun akan “mengeluarkan”

limbah-limbah sebagai hasil penggunaan hasil barang produksi tersebut. Limbah

ini dinamakan limbah rumah tangga. Meskipun sedikit lebih “aman”, bukan

Page | 1

Page 2: Makalah Kimia- New 3

berarti dapat seenaknya saja membiarkan limbah ini dibuang begitu saja. Karena

limbah sekecil apapun bila dalam jumlah yang besar dapat memberikan

konstribusi besar dalam hal pengrusakan terhadap lingkungan. Untuk itulah

diperlukan penanganan yang tepat dalam pengolahan limbah-limbah industry

maupun limbah rumah tangga.

B.    Tujuan

Pembuatan makalah ilmiah ini bertujuan untuk :

1. Mengurangi pengrusakan lingkungan oleh limbah-limbah rumah tangga

2. Memberikan salah satu solusi cerdas pengolahan limbah rumah tangga secara

tegas

3. Mengolah limbah rumah tangga menjadi barang yang berdaya guna

C.   Manfaat

Makalah ilmiah ini disusun, diharapkan dapat emberikan salah satu solusi

penanganan limbah rumah tangga sehingga meminimalisir terjadinya pengrusakan

lingkungan oleh limbah-limbah rumah tangga.

Page | 2

Page 3: Makalah Kimia- New 3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Mengenal Sampah Plastik dan Penanganannya

Hampir setiap orang pasti tidak akan terlepas dari yang namanya bahan

plastik dalam aktivitasnya sehari-hari. Ya, memang plastik telah menjadi

komponen penting dalam kehidupan modern saat ini dan peranannya telah

menggantikan kayu dan logam mengingat kelebihan yang dimilikinya antara lain

ringan dan kuat, tahan terhadap korosi, transparan dan mudah diwarnai, serta sifat

insulasinya yang cukup baik.

Sifat-sifat bahan plastik inilah yang membuatnya sulit tergantikan dengan

bahan lainnya untuk berbagai aplikasi khususnya dalam kehidupan sehari-hari

mulai dari kemasan makanan, alat-alat rumah tangga, mainan anak, elektronik

sampai dengan komponen otomotif. Peningkatan penggunaan bahan plastik ini

mengakibatkan peningkatan produksi sampah plastik dari tahun ke tahun. Sebagai

gambaran konsumsi plastik di Indonesia mencapai 10 kg perkapita pertahun,

sehingga dapat diprediksikan sebesar itulah sampah plastik yang dihasilkan.

Seperti telah kita ketahui bersama bahwa plastik sangat sulit terurai dalam

tanah, membutuhkan waktu bertahun-tahun dan ini akan menimbulkan

permasalahan tersendiri dalam penanganannya. Pembuangan di Tempat

Pembuangan Akhir (TPA) sampah bukanlah solusi yang cukup bijak dalam

pengelolaan sampah plastik ini. Peranan para pemulung dalam mengurangi

timbunan sampah plastik patut mendapat apresiasi meskipun ini tidak bisa

menghilangkan seratus persen sampah plastik yang ada. Perlu adanya manajemen

sampah plastik mulai dari lingkungan terkecil yaitu rumah tangga hingga skala

besar meliputi kawasan kota yang dikelola oleh pemerintah kota atau daerah

setempat. Untuk memudahkan pengelolaan sampah plastik pada skala rumah

tangga, maka perlu adanya pemahaman tentang jenis-jenis plastik, kandungan

Page | 3

Page 4: Makalah Kimia- New 3

materialnya, hingga dampaknya terhadap lingkungan sehingga diharapkan

terbentuk manajemen pengelolaan yang tepat.

Gambar 2. Simbol recycling plastik yang ada pada produk plastik.

Beberapa jenis plastik yaitu : · PET atau PETE, atau polyethylene therephthalate.

Ringan, murah, dan mudah membuatnya. Penggunaannya terutama pada botol

minuman soft drink, tempat makanan yang tahan microwave dan lain-lain. ·

HDPE (high density polyethylene) Lebih kuat dan rentan terhadap korosi, sedikit

sekali resiko penyebaran kimia bila digunakan sebagai wadah makanan, bisa

digunakan untuk wadah shampoo, deterjen, kantong sampah. Mudah didaur ulang.

· PVC (polyvinyl chloride) Plastik jenis ini memiliki karakteristik fisik yang stabil

dan memiliki ketahanan terhadap bahan kimia, cuaca, sifat elektrik dan aliran.

Bahan ini paling sulit didaur ulang dan paling sering kita jumpai penggunaannya

pada pipa dan konstruksi bangunan. · LDPE (low density polyethylene) Bisa

digunakan untuk wadah makanan dan botol-botol yang lebih lembek. · PP

(polypropylene) Plastik jenis ini mempunyai sifat tahan terhadap kimia kecuali

klorin, bahan bakar dan xylene, mempunyai sifat insulasi listrik yang baik. Bahan

ini juga tahan terhadap air mendidih dan sterilisasi dengan uap panas. Aplikasinya

pada komponen otomotif, tempat makanan, karpet, dll. · PS (polystyrene) Jenis ini

mempunyai kekakuan dan kestabilan dimensi yang baik. Biasanya digunakan

untuk wadah makanan sekali pakai, kemasan, mainan, peralatan medis, dll.

Sampah plastik sebagai sumber energi

Mengingat kandungan energi yang tinggi dari bahan plastik, maka potensi

pemanfaatannya sebagai salah satu sumber energi memiliki prospek yang cukup

Page | 4

Page 5: Makalah Kimia- New 3

bagus di masa mendatang. Dari sini bisa didapatkan dua keuntungan sekaligus

yaitu mengurangi problem sampah dan juga menghasilkan energi yang bisa

digunakan untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi konvensional.

Beberapa teknologi bisa digunakan untuk mengkonversi sampah plastik menjadi

bahan bakar diantaranya yaitu :

Konversi ke bahan bakar padat

Dilakukan dengan mencacah sampah plastik dan kemudian membriketnya untuk

nantinya menjadi bahan bakar briket. Bahan bakar ini kemudian bisa digunakan

untuk pembakaran di tungku-tungku industri.

Konversi ke bahan bakar cair

Dengan menggunakan prinsip pirolisis dimana sampah plastik dipanaskan pada

suhu sekitar 500oC sehingga fasenya akan berubah menjadi gas dan kemudian

akan terjadi proses perengkahan (cracking). Setelah itu didinginkan kembali dan

bisa mendapatkan bahan bakar cair setara dengan bensin dan solar.

Konversi ke bahan bakar gas

Ini bisa dilakukan dengan teknologi gasifikasi dimana sampah plastik dipanaskan

pada suhu yang sangat tinggi mencapai 900oC dengan prinsip oksidasi parsial.

Sehingga akan dihasilkan gas hidrokarbon yang bisa dimanfaatkan untuk

keperluan industri. Sudah sepatutnya sampah plastik tidak lagi menjadi

permasalahan yang rumit dan bahkan bisa mendatangkan manfaat dengan

menghasilkan bahan bakar. Sekarang tinggal bagaimana mendorong pemerintah

daerah untuk menerapkan teknologi yang ada dan tentunya didukung oleh seluruh

masyarakat di dalam pengelolaan sampah yang berbasis komunitas.

Page | 5

Page 6: Makalah Kimia- New 3

B. Upaya Penanggulangan Llimbah Plastik

1. Daur Ulang

Penanganan limbah plastik yang paling ideal adalah dengan mendaur ulang. Akan

tetapi, hal itu tampaknya tidak mudah dijalankan. Proses daur ulang melalui

tahap-tahap pengumpulan, pemisahan (sortir), pelelehan, dan pembentukan ulang.

Tahapan paling sulit adalah pengumpulan dan pemisahan. Kedua tahapan ini akan

lebih mudah dilakukan jika masyarakat dengan disiplin ikut berpartisipasi, yaitu

ketika membuang sampah plastik. Dewasa ini, plastik yang cukup banyak didaur

ulang adalah jenis HDPE dan botol-botol plastik.

2. Incinerasi

Cara lain untuk mengatasi limbah plastik adalah dengan membakarnya pada suhu

tinggi (incinerasi). Limbah plastik mempunyai nilai kalor yang tinggi, sehingga

dapat digunakan sebagai sumber tenaga untuk pembangkit listrik. Beberapa

pembangkit listrik menggunakan batu bara yang dicampur dengan beberapa

persen ban bekas. Akan tetapi, pembakaran sebenarnya menimbulkan masalah

baru, yaitu pencemaran udara. Pembakaran plastik seperti PVC menghasilkan gas

HCl yang bersifat korosif. Pembakaran ban bekas menghasilkan asap hitam yang

sangat pekat dan gas-gas yang bersifat korosif. Gas-gas korosif ini membuat

incinerator cepat terkorosi. Polusi yang paling serius adalah dibebaskannya gas

dioksin yang sangat beracun pada pembakaran senyawa yang mengandung klorin

seperti PVC. Untuk itu, pembakaran harus dilakukan dengan pengontrolan yang

baik untuk mengurangi polusi udara.

3. Plastik Biodegradable

Sekitar separo dari penggunaan plastik adalah untuk kemasan. Oleh karena itu,

sangat baik jika dapat dibuat plastik yang bio- atau fotodegradable. Hal itu telah

diupayakan dan telah dipasarkan. Kebanyakan plastik biodegradable berbahan

dasar zat tepung. Sayangnya, plastik jenis ini lebih mahal dan kelihatannya

masyarakat enggan untuk membayar lebih.

Page | 6

Page 7: Makalah Kimia- New 3

Untuk mengurangi pencemaran plastik :

1. Kurangi penggunaan plastik

2. Sampah plastik harus dipisahkan dengan sampah organik, sehingga dapat

didaur ulang.

3. Jangan membuang sampah plastik sembarangan.

4. Sampah plastik jangan dibakar.

Untuk menghindari bahaya keracunan akibat penggunaan plastik :

1. Gunakan kemasan makanan yang lebih aman, seperti gelas.

2. Gunakan penciuman, jika makanan/minumam bau plastik jangan

digunakan.

3. Cegah penggunaan botol susu bayi dan cangkir bayi (dengan lubang

penghisapnya) berbahanpolycarbonate, cobalah pilih dan gunakan botol susu

bayi berbahan kaca,po lyethylene, ataupolypropylene. Gunakanlah cangkir

bayi berbahan stainless steel,polypropylene,ataupolyethylene. Untuk dot,

gunakanlah yang berbahan silikon, karena tidak akan mengeluarkan zat

karsinogenik sebagaimana pada dot berbahanlatex.

4. Janganlah menyimpan air minum atau pun makanan dalam keadaan panas.

5. Hindari penggunaan botol plastik untuk menyimpan air minum. Jika

penggunaan

botol plastik berbahan PET (kode 1) dan HDPE (kode 2), tidak dapat dicegah,

gunakanlah hanya sekali pakai dan segera dihabiskan karena pelepasan

senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu. Bahan alternative

yang dapat digunakan adalah botolstainless steel atau kaca.

6. Cegahlah memanaskan makanan yang dikemas dalam plastik, khususnya

pada microwave oven, yang dapat mengakibatkan zat kimia yang terdapat

pada plastik tersebut terlepas dan bereaksi dengan makanan lebih cepat. Hal ini

pun dapat terjadi bila kemasan plastik digunakan untuk mengemas makanan

berminyak atau berlemak.

7. Bungkuslah terlebih dahulu makanan dengan daun pisang.

Page | 7

Page 8: Makalah Kimia- New 3

C. Manfaat Pengolahan Sampah

Manfaat dari pengolahan sampah yaitu :

a. Penghematan sumber daya alam

b. Penghematan energi

c. Penghematan lahan TPA

d. Lingkungan asri (bersih, sehat, nyaman)

e. Mengurangi Pencemaran

Sampah yang tidak dikelola akan menyebabkan :

a. Longsor tumpukan sampah

b. Sumber penyakit

c. Pencemaran lingkungan

d. Menyebabkan banjir

Page | 8

Page 9: Makalah Kimia- New 3

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Limbah plastik merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah

berakhirnya suatu proses. Limbah plastik merupakan limbah terbanyak yang

terdapat di bumi. Plastik tidak dapat terurai dengan cepat. Waktu yang diperlukan

plastik agar terurai yaitu 1000 tahunan.

Limbah tidak dapat dihilangkan tetapa dapat dikurangi dengan banyak cara, yaitu

dengan mendaur ulang sampah, plastik dibuat plastik yang bio- atau

fotodegradable dan juga dibakar pada suhu yang sangat tinggi.

Marilah kita sebagai manusia yang diciptakan Tuhan, kitaharus mengusahakan

dan memanfaatkan

Penutup

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok

bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan

kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau

referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik

dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan

dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah

ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada

umumnya.

Page | 9