makalah kimia klinik

23
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tekanan darah tinggi atau hipertensi selama ini lebih lekat dengan penyakit jantung. Padahal, hipertensi juga berkawan akrab dengan penyakit gagal ginjal kronik. Bahkan hipertensi adalah penyebab gagal ginjal stadium lanjut nomor dua terbanyak setelah diabetes. "Penyakit ginjal kronik kini menjadi epidemi global baru. Angkanya mencapi 12,5 persen dari populasi di seluruh dunia dengan faktor risiko terbesar adalah diabetes melitus disusul dengan hipertensi," kata Prof.dr.Suhardjono, Sp.PD-KGH dalam acara diskusi kesehatan mengenai Pentingnya Kontrol Tekanan Darah pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik yang diadakan oleh Pfizer di Jakarta beberapa waktu lalu. Hipertensi merupakan keadaan di mana tekanan darah berada di atas batas normal, yaitu di atas 120/80. Peningkatan tekanan darah berkepanjangan akan merusak pembuluh darah di sebagian besar tubuh. Di dalam ginjal terdapat jutaan pembuluh darah kecil yang berfungsi sebagai penyaring guna mengeluarkan produk sisa darah. Jika pembuluh darah di ginjal rusak, maka kemungkinan aliran darah berhenti membuang limah dan cairan esktra dari tubuh. Bila ekstra cairan di dalam pembuluh darah meningkat, maka bisa meningkatkan tekanan darah. "Ini adalah siklus berbahaya," kata prof.Suhardjono. Naiknya tekanan darah memang bisa menjadi salah satu gejala munculnya penyakit ginjal. Namun, seperti halnya hipertensi, penyakit ginjal kronik (PGK) seringkali tidak bergejala. Orang 1 | makalah pemeriksaan gagal ginjal (ike&mila)

description

Judul Makalah kimia klinik tentang tes faal ginjal

Transcript of makalah kimia klinik

Page 1: makalah kimia klinik

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tekanan darah tinggi atau hipertensi selama ini lebih lekat dengan penyakit jantung.

Padahal, hipertensi juga berkawan akrab dengan penyakit gagal ginjal kronik. Bahkan

hipertensi adalah penyebab gagal ginjal stadium lanjut nomor dua terbanyak setelah diabetes.

"Penyakit ginjal kronik kini menjadi epidemi global baru. Angkanya mencapi 12,5 persen

dari populasi di seluruh dunia dengan faktor risiko terbesar adalah diabetes melitus disusul

dengan hipertensi," kata Prof.dr.Suhardjono, Sp.PD-KGH dalam acara diskusi kesehatan

mengenai Pentingnya Kontrol Tekanan Darah pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik yang

diadakan oleh Pfizer di Jakarta beberapa waktu lalu. Hipertensi merupakan keadaan di mana

tekanan darah berada di atas batas normal, yaitu di atas 120/80. Peningkatan tekanan darah

berkepanjangan akan merusak pembuluh darah di sebagian besar tubuh. Di dalam ginjal

terdapat jutaan pembuluh darah kecil yang berfungsi sebagai penyaring guna mengeluarkan

produk sisa darah. Jika pembuluh darah di ginjal rusak, maka kemungkinan aliran darah

berhenti membuang limah dan cairan esktra dari tubuh. Bila ekstra cairan di dalam pembuluh

darah meningkat, maka bisa meningkatkan tekanan darah. "Ini adalah siklus berbahaya," kata

prof.Suhardjono.

Naiknya tekanan darah memang bisa menjadi salah satu gejala munculnya penyakit

ginjal. Namun, seperti halnya hipertensi, penyakit ginjal kronik (PGK) seringkali tidak

bergejala. Orang mungkin menderita PGK tapi tidak menyadarinya. "Seringkali pasien yang

datang tidak merasa gejala apa-apa, baru setelah dilakukan pemeriksaan darah dan urin

ketahuan sudah gagal ginjal," kata dokter dari Perhimpunan Nefrologi Indonesia ini.

Secara umum PGK bisa didefinisikan sebagai ketidaknormalan struktur atau fungsi

ginjal, dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerular (LGF) sehingga menimbulkan

kerusakan ginjal. Akibat gangguan fungsi ginjal itu pasien bisa mengalami muntah-muntah,

bengkak pada kaki, atau pucat.

"Jika sudah ada gejala biasanya stadiumnya sudah lanjut. Padahal penyakit ini tidak bisa

dikembalikan menjadi normal," kata dr.Dharmeizar, Sp.PD-KGH, konsultan ginjal dan

hipertensi dari RSCM Jakarta. Faktor risiko Ia menyebutkan, ada beberapa faktor yang

meningkatkan risiko penyakit ginjal kronik, yaitu diabetes, hipertensi, infeksi pada ginjal.

"Penyakit ini juga sangat terkait dengan gaya hidup. Pola makan, stres dan kebiasaan minum

jamu yang tidak jelas bisa meningkatkan risik penyakit ini," imbuhnya. Menurut

1 | makalah p e m e r i k s a a n g a g a l g i n j a l ( i k e & m i l a )

Page 2: makalah kimia klinik

prof.Suhardjono, perburukan PGK bisa dicegah atau paling tidak dihambat dengan perubahan

gaya hidup, pengobatan dan pengendalian faktor risiko. Misalnya dengan pengendalian gula

darah dan tekanan darah. "Pada stadium lanjut terapi pengobatan anya ditujukan untuk

memperlambat perburukan penyakit," katanya. Ia menambahkan, kebanyakan pasien PGK

tidak meninggal akibat gagal ginjal, melainkan komplikasi kardiovaskular. "Pada tahap awal,

risiko kematian pasien akibat penyakit jantung atau stroke lima kali lebih besar. Karena itu

kebanyakan pasien meninggal sebelum mencapai tahap akhir gagal ginjal yaitu yang

membutuhkan cuci darah," paparnya.

Berbagai penelitian membuktikan mencegah dan pengendalian faktor risiko bisa

menurunkan angka kematian dan kesakitan kardiovaskular. "Skrining dan deteksi dini dengan

pemeriksaan urin dan tekanan darah sangat efektif mencegah penyakit ini," kata

dr.Dharmeizar. Lusia Kus Anna | Kamis, 24 Maret 2011 | 13:04 WIB. Kompas.com 

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan penyakit Gagal Ginjal ?

1.2.2 Pemeriksaan apa saja yang dilakukan pada penyakit gagal ginjal ?

1.2.3 Bagaimana cara mencegah agar tidak terkena penyakit gagal ginjal?

1.3 Batasan masalah

Agar pembahasan dalam makalah ini tidak keluar dari topik masalah yang kami buat,

maka kami membatasi hanya pada penyakit gagal ginjal dan pemeriksan apa saja yang

dilakukan pada penyakit gagal ginjal serta cara pencegahannya.

1.4 Tujuan

Mahasiswa dapat mengetahui tentang penyakit gagal ginjal dan pemeriksaan apa saja yang

harus dilakukan pada penyakit gagal ginjal serta cara pencegahannya.

1.5 Manfaat

Makalah ini di harapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai

penyakit gagal ginjal dan pemeriksaan yang dilakukan pada penyakit gagal ginjal serta

cara pencegahannya. Sehingga mahasiswa dapat mempelajarinya dengan baik dan benar.

2 | makalah p e m e r i k s a a n g a g a l g i n j a l ( i k e & m i l a )

Page 3: makalah kimia klinik

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penyakit Gagal Ginjal

Penyakit gagal ginjal adalah suatu penyakit yang menyerang bagian tubuh kita yang

penting yaitu ginjal. Kita ketahui bersama bahwasannya fungsi ginjal adalah alat filtrasi untuk

menyaring racun-racun yang beredar dalam tubuh. Bila alat penyaring tersebut mengalami

kerusakan maka akibatnya adalah racun akan menyebar ke dalam tubuh melalui aliran darah. 

Gagal ginjal ini terbagi menjadi 2 yaitu

1. gagal ginjal akut (GGA).

2. gagal ginjal kronik (GGK) dan 

KETERANGAN

1. GAGAL GINJAL AKUT (GGA )

Gagal ginjal akut adalah hilangnya kemampuan ginjal untuk menyaring darah secara tiba-

tiba. Ketika itu terjadi maka cairan, elektrolit dan kotoran akan bercampur di dalam darah.

Gagal ginjal dapat berkembang dengan cepat hanya dalam beberapa jam sampai beberapa

hari. Orang dengan gagal ginjal dapat menjadi fatal serta membutuhkan perawatan medis

intensif.

Tanda dan gejala gagal ginjal akut antara lain:

1. Berkurangnya urin saat buang air

2. Terlalu banyak menyimpan cairan di dalam tubuh yang menyebabkan pembengkakan

pada area kaki

3 | makalah p e m e r i k s a a n g a g a l g i n j a l ( i k e & m i l a )

Page 4: makalah kimia klinik

3. Perasaan mengantuk

4. Napas pendek

5. Lelah

6. Perasaan bingung

7. Mual

8. Kejang atau koma pada kasus yang parah

9. Nyeri atau perasaan tertekan pada dada

Terkadang gagal ginjal akut tidak menyebabkan tanda atau gejala dan hanya dapat

diketahui dengan tes laboratorium.

Gagal Ginjal Akut ditandai oleh naiknya kreatinin serum dengan cepat,biasanya ditandai

dengan penurunan outpun urin.

Penyebabnya bisa dibagi menjadi,

1. Prerenal

2. Renal

3. Postrenal

PRERENAL

Etiologi

SEPSIS

Penyabab tersering,biasanya merukapan komplikasi dari pembedahan atau

pneumonia.

Hipovolemia

Dengan sebab apapun ( misalnya perdarahan, luka bakar, diare berat, atau

muntah )

Syok kardiogenik

Hipotensi akibat obat ( misalnya setelah overdosis obat )

NB Inhibitor ACE bisa menurunkan perfungsi glomerulus cukup banyak sampai

menyebabkan gagal ginjal bila diberikan pada keadaan stenosis arteri renalis

bilateral. Pada hipertensi akut akselerasi ( maligna ), hipertensi berat disertai

dengan gangguan ginjal yang jelas.Yang paling menonjol adalah hiperplasia

intima yang jelas, menyebabkan oklusi lumen arteri kecil dan arteriol. Gagal

ginjal adalah akibat segera dari keadaan ini jika tekanan darah tidak dikendalikan.

4 | makalah p e m e r i k s a a n g a g a l g i n j a l ( i k e & m i l a )

Page 5: makalah kimia klinik

Gagal ginjal sering menjadi komplikasi pada penyakit hati lanjut. Ureum dan kratinin

plasma bisa normal karena menurunkan sintesis ureum hati, asupan protein yang rendah dari

makanan, dan hilangnya masa otot. Seringkali terdapat sebab pemicu ( misalnya hipovolemia

setelah terapi deuritik, parasintesis atau perdarahan gastrointestinal, sepsis ). Gagal ginjal

yang tak bisa dijelaskan yang merupakan komplikasi penyakit hati disebut sindrom

heptorental. Prognosisnya buruk. Infus ulang cairan asites ke vena jugularis interna melalui

pirau peritoneovena bisa meningkatkan volume plasma dan memperbaiki fungsi ginjal, namun

tidak memperbaiki angka ketahanan hidup.

Patofisiologi

Walaupun aliran darah tinggi ( 20% curah jantung ) ginjal khususnya rentan terhadap iskemia.

Fakto – faktor yang menyebabkan kerusakan ginjal iskemik atau akibat toksik termasuk

( akibat hipoksia dan kerusakan mitokondria ), dan pembentukan radikal bebas.

Medula mendapat kurang dari 10% aliran darah ginjal , dan memiliki resiko cidera

terbesar. Respon umum terhadap kerusakan berat ( tanpa melihat penyebabnya )adalah

nekrosis tubular akut( Acute tubular necrosis/ATN ). Nekrosis sel- sel epitel tubulus paling

menonjol pada tubulus proksimal dan saluran asenden tebal pada ansa Henle. Lumen tubulus

bisa mengalami obstruksi oleh sel – sel debris dan kepingan – kepingan. Regenerasi sel – sel

tubulus hingga pulih bi sa memakan aktu berminggu – minggu. Iskemia lama yang berat bisa

menyebabkan nekrosis korteks akut dimana hanya ada sedikit kemungkinan pemulihan.

Perbedaan antara gagal ginjal prerenal (dimana kekuatan membentuk konsentrat

masih ada ) dan ATN ( dimana kekuatan membentuk konsentrat sudah tidak ada ) bisa

ditunjukan oleh urinalisis.

Pada gagal ginjal prerenal osmolalitas urin tinggi ( > 500 mosmol/kg ),

kadar natrium urin rendah ( < 20 mmol/L ) dan rasio urin : ureum plasma adalah > 10:

1 (< 400 mosmol/kg ),

kadar natrium urin >40 mmol/L, dan rasoi urin : ureum plasma < 10 : 1.

RENAL

Penyebab

Glomerulonefritis

Obat – obat nefrotoksik ( misalnya aminoglikosid, siklosporin A, amfoterisi B)

Keracunan ( misalnya logam berat )

5 | makalah p e m e r i k s a a n g a g a l g i n j a l ( i k e & m i l a )

Page 6: makalah kimia klinik

Mioglobinuria – setelah rabdomiolisis mioglobin bisa menyebabkan toksitas tibulus

atau membentuk kepingan pada tubulus. Kreatin kinase sangat meningkat.

Nekrosis tubulus ( korteks ) akut yang terjadi komplikasi penyakit prerenal.

Nefritis interstisialis akut ( biasanya reaksi hipersensitivitas akibat obat yang

merespon terhadap penghentian obat dan pemberian kortikosteroid jangka pendek.

Eosinofil bisa terdapat dalam interstisial sel yang terutama terdiri atas sel- sel

mononuklear ).

Obstruksi intrarenal ( misalnya kristal urat atau oksalat, presipitat kalsium, kepingan

tubulus dalam mieloma ).

POSTRENAL

Obstruksi saluran kemih akut akibat :

Hipertrofi prostat;

Batu ginjal dan ureter;

Tumor pelvis ginjal, ureter, atau kandung kemih;

Bekuan darah;

Papila yang tanggal;

Tekanan eksternal akibat fibrisis atau tumor retroperitoneal; dan

Kecelakaan pembedahan ( misalnya terkena ureter sat melakukan histerektomi ).

NB lesi diatas kandung kemih akan mengenai kedua saluran kemih.

2. GAGAL GINJAL KRONIS

Berdasarkan National Kidney Foundation (NKF) Kidney Disease Outcome. Quality

Initiative (K/000/) Guidelines Update tahun 2002, definisi Penyakit Ginjal. Kronis (GGK)

adalah:

a. Kerusakan Ginjal > 3 bulan, berupa kelainan struktur ginjal, dapat atau tanpa

disertai penurunan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) yang ditandai dengan: kelainan

patologi, dan adanya pertanda kerusakan ginjal, dapat berupa kelainan

laboratorium darah atau urine, atau kelainan radiologi.

b. LFG <60 mL/menit/1,73 m2

selama >3 bulan, dapat disertai atau tanpa disertai

kerusakan ginjal.

6 | makalah p e m e r i k s a a n g a g a l g i n j a l ( i k e & m i l a )

Page 7: makalah kimia klinik

Diagnosis dari gagal ginjal kronis terdiri dari: anamnesis yang ditandai

seringnya berkemih pada malam hari, pergelangan kaki bengkak, lemah, lesu, mual,

muntah, nafsu makan turun, kram otot terutama malam hari, sulit tidur, bengkak

disekitar mata terutama pada bangun tidur, dan mata merah serta berair (uremic red

eye) karena deposit garam kalsiun fosfat yang dapat menyebabkan iritasi hebat pada

selaput lendir mata. Pemeriksaan fisik, seperti anemis, kulit gatal dan kering,

edema tungkai maupun palpebra, tanda bendungan paru, mata merah dan berair.

Diagnosis juga ditegakkan melalui pemeriksaan laboratorium terhadap gangguan

fungsi ginjal.

Universitas Sumatera UtaraGangguan fungsi ginjal kronis dapat dikelompokkan

menjadi empat stadium

menurut tingkat keparahannya, yaitu:34

a. Kondisi normal: Kerusakan ginjal dengan nilai GFR normal. Nilai GFR 60-89

ml/menit/1,73 m2

.

b. Stadium 1: Kerusakan ginjal ringan dengan penurunan nilai GFR, belum terasa

gejala yang mengganggu. Ginjal berfungsi 60-89%. Nilai GFR 60-89

ml/menit/1,73 m2

.

c. Stadium 2: Kerusakan sedang, masih bisa dipertahankan. Ginjal berfungsi 30-

59%. Nilai GFR 30-59 ml/menit/1,73 m2

.

d. Stadium 3: kerusakan beratsudah tingkat membahayakan. Ginjal berfungsi 15-

29%. Nilai GFR 15-29 ml/menit/1,73 m2

.

e. Stadium 4: Kerusakan parah, harus cuci ginjal. Fungsi ginjal kurang dari 15%.

Nilai GFR kurang dari 15 ml/menit/1,73 m2

.

Pada kasus gagal ginjal akut kondisi ginjal dapat dipulihkan kembali, hal ini. berbeda

dengan kasus pada gagal ginjal kronik. Pada gagal ginjal kronik penderita hanya dapat

berusaha menghambat laju tingkat kegagalan fungsi ginjal tersebut, agar tidak menjadi gagal

ginjal terminal, suatu kondisi dimana ginjal sudah hampir tidak dapat berfungsi lagi. Kondisi

ini berlangsung secara perlahan dan sifatnya menahun, dengan sedikit gejala pada awalnya,

bahkan lebih sering penderita tidak merasakan adanya gejala.

7 | makalah p e m e r i k s a a n g a g a l g i n j a l ( i k e & m i l a )

Page 8: makalah kimia klinik

Penyebab Utama

1. Glomerulonefritis kronis

2. Nefropati diabetik

3. Nefritis Interstisialis kronis

4. Hipertensi

5. Penyakit Renovaskular

6. Penyakit Ginjal herediter

7. Sindrom Alport

8. Obstruksi saluran kemih yang sudah berlangsung lama

Gambaran Klinis

Skrining untuk penyakitl ginjal dan ketersediaan berarti bahwa manifestasi klasik uremia

( secara harfiah artinya urine dalam darah ) kini jarang ditemukan. Gagal ginjalkronis, sesuai

definisinya berkembang lambat dan biasanya datang dengan letargi, malaise umum, anoreksia

dan mual. Pruritus menyeluruh sering ditemukan. Impotensi,menstruasi tidak teratur, dan

hilangnya fertilitas adalah keluhan umum pada pasien dengan usia lebih muda. Pada uremia

yang berat terdapat bau amis yang khas, cekukan, muntah, pruritus berat disertai ekskoreasi

kulit , pigmentasi kulit, neuropati perifer , dan gangguan sistem syaraf pusat yang

menyebabkan letargi, stupor dan koma disertai kejang. Perkarditis bisa berhubungan

denganefusi dan tamponade.

2.2 Pemeriksaan Penyakit Gagal Ginjal

1. Gagal Ginjal Akut

Pemeriksaan Penunjang

Bila anamnesis dan pemeriksaan fisik yang diteliti serta pemeriksaan biokimiawi

dan hematologi awal tidak menunjukan penyebab yang jelas.maka dilakukan

pemeriksaan sebagai berikut

Pemeriksaan ada tidaknya obstruksi

(a) Pemeriksaan rektal harus dilakukan untuk menyingkirkan gangguan prostat

pada pria, atau masa pelvis. Kandung kemih membesar pada obstruksi

uretra.

(b) Pemeriksaan ultrasonografi, untuk mencari dilatasi saluran kemih adalah

metode yang paling sederhana untuk menyingkirkan obstruksi.

Pemeriksaan ini juga akan memeberikan informasi mengenai ukuran ginjal

8 | makalah p e m e r i k s a a n g a g a l g i n j a l ( i k e & m i l a )

Page 9: makalah kimia klinik

( ginjal yang kecil menunjukan penyakit ginjal yang kronis; parut biasanya

menunjukan nefritis interstisialis kronis atau iskemia).

Jika ukuran ginjal normal dan tidak ada petunjuk dari pemeriksaan penunjang;

termasuk urinalisis (singkirka infeksi; proteinuria berat, keping granula atau

eritrosit menunjukan penyakit ginjal intrinsik), kalsium, asam urat,

elektroforesis protein (mieloma), antibodi sitoplasmik anteinotrofil (vaskulitis),

antibodi membran basalis antiglomerulus (penyakit Goodpasture), antibodi

nuklear (SLE), jumlah trombosit dan leukosit, serta pembekuan (koagulasi

intra vaskular diseminata (desseminated intra vascular coagulation/DIC),

TTP, HUS, hipersensitifitas akibat obat).

Lanjutkan dengan biopsi ginjal bila tidak ada kontraindikasi.

Penatalaksanaan

Harus dilauan di unit husus dimana tersedia fasilitas untu terapi penggantian

ginjal

Temukan dan koreksi sebab dasar – seringali multifel ( misalnya hipotensi,

sepsis, DIC, dan toksisitas aminoglikosis.

Koreksi cepat pada prerenal (cairan intravena atau darah untuk hipovolemia,

antibioatik untuk sespsis, inotrop, menghindari obat – obat nefrotoksik ) bisa

mencegah ATN dan mengembalikan fungsi ginjal.Deuritik loop ( misalnya

furosemid (frusemid)) seringkali diberikan, dan bisa mencegah iskemia sel

tubulus melalui penghambatan reabsorbsi natrium klorida yang aktif, sehingga

menurunkan kebutuhan oksigen.

Atasi obstruksi saluran kemih dari bawah ( aterisasi uretra dengan atau tanpa

pemasangan stent ureer ) atau atas ( nefrostomi ). Obstruksi prostat pada pria

usia tua adalah sebab tersering.

Mulailah terapi untuk setiap penyakit ginjal intrinsik ( misalnya imunosupresi

untuk bentuk – bentuk glomerulonefritis tertentu.

Terus lakukan pemeriksaan cairan melalui catatan input-output,pemeriksan

fisik, berat badan harian, tekanan darah saat terbaring dan berdiri. Cairan harus

dibatasi jika terdapat obliguria atau anuria, namaun pasien biasanya katabolik

dan pemberian nutrisi tidak boleh diabaikan. Asupan protein sebanyak 0,6-0,8

g/kg/hari dengan 30 al/g/hari harus dipertahankan. Pasien dengan sakit berat

mungkin pelu diberi nutrisi parenteral.

9 | makalah p e m e r i k s a a n g a g a l g i n j a l ( i k e & m i l a )

Page 10: makalah kimia klinik

Lauan pemantauan teliti pada kadar elektrolit, ureum, kreatinin dan status asam

basa.

Jia gagal ginjal menetap, aan diperlukan teraipi gangguan fungsi ginjal dengan

hemodialisis, dealisis peritoneal, atau hemofiltrasi. Indikasi absolut untuk

melakukannya adalah hiperkalemia ( kadar kalium diatas 6-7 mmol/L ),

peningkatan kreatinin plasma ( > 1000 umol/L, namaun kadar yang absolut

harus memperhitungkan juga keadaan klinis ), asidosis berat (bikarbonat

dibawah 10-15 mmol/L), dan kelebihan cairan disertai edema paru.

2. Gagal Ginjal Kronis

Pemeriksaan Penunjang

Biokimiawi

Pemerisaan ureum dan kreatinin plasma memberikan petunju keparahn gagal

ginjal.

Ureum

Walaupun terdapat sediit buti bahwa ureum (H2N-CO-NH2 ; masa molekul 60

Da) bersifat toksik, ureum merupakan komponen bernitrogen paling melimpah

pada gagal ginjal. Komponen ini merupakan hasil akhir metabolisme protein

dan terutama disintesis di hati. Difiltrasi dengan bebas dari glomerulus, tetapi

sekitar 50% direabsorbsi sehingga klirens ureum lebih sedikit daripada laju

filtrasi glomerulus ( glomerular filtration rate/GFR )

2.3 Cara Mencegah Terjadinya Gagal Ginjal

1. Pencegahan Primer

Pencegahan primer adalah langkah yang harus dilakukan untuk menghindari diri dari

berbagai faktor resiko. Beberapa pencegahan yang dapat dilakukan, antara lain:

a. Modifikasi gaya hidup

Pola hidup memegang peranan penting dalam menentukan derajat kesehatan

seseorang. Mengatur pola makan rendah lemak dan mengurangi garam, minum air

yang cukup (disarankan 10 gelas atau dua liter per hari), berolahraga secara teratur dan

mengatur berat badan ideal, hidup dengan santai merupakan upaya yang dapat

dilakukan untuk menjaga fungsi organ tubuh untuk dapat bekerja maksimal. Bernafas

10 | makalah p e m e r i k s a a n g a g a l g i n j a l ( i k e & m i l a )

Page 11: makalah kimia klinik

dalam dan perlahan selama beberapa menit perhari dapat menurunkan hormon kortisol

sampai 50%. Kortisol adalah hormon stress yang apabila terdapat dalam jumlah

berlebihan akan mengganggu fungsi hampir semua sel di dalam tubuh. Bersantai dan

melakukakn latihan relaksasi serta mendengarkan musik juga merupakan alternatif

untuk mengurangi stress.

b. Hindari pemakaian obat-obat atau zat-zat yang bersifat nefrotoksik tanpa

sepengetahuan dokter, misalnya obat pereda nyeri yang dijual bebas dan mengandung

ibuprofen maupun obat-obatan herbal yang belum jelas kandungannya.

c. Monitoring fungsi ginjal yang teliti pada saat pemakaian obat-obat yang diketahui

nefrotoksik.

2. Pencegahan Sekunder

a. Penegakan diagnosa secara tepat29

Pengelolaan terhadap penyakit ginjal yang efektif hanya dapat dimungkinkan

apabila diagnosisnya benar. Pemeriksaan fisis yang diteliti dan pemilahan maupun

interpretasi pemeriksaan laboratorium yang tepat amat membantu penegakan

diagnosis dan pengelolaannya. Ginjal mempunyai kaitan yang erat dengan fungsi

organ-organ lain dan demikian pula sebaliknya, oleh karena itu haruslah penderita

dihadapi secara utuh bukan hanya ginjalnya saja, baik pada pengambilan anamnesis

maupun pada pemeriksaan jasmani dan pemeriksaan lainnya.

b. Penatalaksanaan medik yang adekuat Pada penderita gagal ginjal, penatalaksanaan

medik bergantung pada proses penyakit. Tujuannya untuk memelihara

keseimbangan kadar normal kimia dalam tubuh, mencegah komplikasi,

memperbaiki jaringan, serta meredakan atau memperlambat gangguan fungsi

ginjal progresif. Tindakan yang dilakukan diantaranya:

b.1. Penyuluhan pasien/keluarga30

Pasien lebih mampu menerima pendidikan setelah tahap akut. Materi yang dapat

dimasukkan dalam pendidikan kesehatan meliputi: penyebab kegagalan ginjal,

obat yang dipakai (nama obat, dosis, rasional, serta efek dan efek samping), terapi

diet termasuk pembatasan cairan (pembatasan kalium, fosfor dan protein, makan

sedikit tetapi sering), perawatan lanjutan untuk gejala/tanda yang memerlukan

bantuan medis segera (perubahan haluaran urine, edema, berat badan bertambah

11 | makalah p e m e r i k s a a n g a g a l g i n j a l ( i k e & m i l a )

Page 12: makalah kimia klinik

tibatiba, infeksi, meningkatnya gejala uremia). Universitas Sumatera Utarab.2.

Pengaturan diet protein, kalium, natrium.29,30,36. Pengaturan makanan dan

minuman menjadi sangat penting bagi penderita gagal ginjal. Bila ginjal

mengalami gangguan, zat-zat sisa metabolisme dan cairan tubuh yang berlebihan

akan menumpuk dalam darah karena tidak bisa dikeluarkan oleh ginjal. Konsumsi

protein terlalu banyak dapat memperburuk kondisi kerusakan ginjal karena hasil

metabolismenya yang paling berbahaya, urea, menumpuk didalam darah sehingga

terjadi peningkatan Blood Urea Nitrogen (BUN). Diet gagal ginjal juga didukung

dengan pembatasan asupan natrium (garam) untuk mengatur keseimbangan

cairan-elektrolit, pemberian makanan yang kaya kalsium untuk mencegah

osteotrofi ginjal (penurunan masa jaringan, kelemahan otot) dan memperbaiki

gangguan irama jantung yang tidak seimbang (aritmia).

b.2. Pengaturan kebutuhan cairan dan keseimbangan elektrolit6,30

Perubahan kemampuan untuk mengatur air dan mengekskresi natrium merupakan

tanda awal gagal ginjal. Tujuan Dari pengendalian cairan adalah

memepertahankan status normotensif (tekanan darah dalam batas normal) dan

status normovolemik (volume cairan dalam batas normal). Dapat dilakukan

dengan pengendalian elektrolit, seperti: Hiperkalemia dikendalikan dengan

mengurangi asupan makanan yang kaya dengan kalium (pisang,jeruk, kentang,

kismis, dan sayuran berdaun hijau).

3. Pencegahan Tersier

Pencegahan tersier merupakan langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya

komplikasi yang lebih berat, kecacatan dan kematian. Pengobatan penyakit yang mendasari,

sebagai contoh: masalah obstruksi saluran kemih dapat diatasi dengan meniadakan

obstruksinya, nefropati karena diabetes dengan mengontrol gula darah, dan hipertensi dengan

mengontrol tekanan darah.

a. Cuci Darah (dialisis)

Dialisis adalah suatu proses dimana solute dan air mengalami difusi secara pasif

melalui suatu membran berpori dari satu kompartemen cair menuju kompartemen cair

lainnya. Hemodialisis dan dialysis merupakan dua teknik utama yang digunakan

dalam dialysis, dan prinsip dasar kedua teknik itu sama, difusi solute dan air dari

12 | makalah p e m e r i k s a a n g a g a l g i n j a l ( i k e & m i l a )

Page 13: makalah kimia klinik

plasma ke larutan dialisis sebagai respons terhadap perbedaan konsentrasi atau tekanan

tertentu.

- Hemodialisis klinis di rumah sakit

Cara yang umum dilakukan untuk menangani gagal ginjal di Indonesia adalah dengan

menggunakan mesin cuci darah (dialiser) yang berfungsi sebagai ginjal buatan.

- Dialisis peritoneal mandiri berkesinambungan atau CAPD

Dialisis peritoneal adalah metode cuci darah dengan bantuan membran selaput rongga

perut (peritoneum), sehingga darah tidak perlu lagi dikeluarkan dari tubuh untuk

dibersihkan seperti yang terjadi pada mesin dialisis. CAPD merupakan suatu

Utarateknik dialisis kronik dengan efisiensi rendah sehingga perlu diperhatikan

kondisi pasien terhadap kerentanan perubahan cairan (seperti pasien diabetes dan

kardiovaskular).

b. Transplantasi Ginjal

Transplantasi ginjal adalah terapi yang paling ideal mengatasi gagal ginjal karena

menghasilkan rehabilitasi yang lebih baik disbanding dialysis kronik dan

menimbulkan perasaan sehat seperti orang normal. Transplantasi ginjal merupakan

prosedur menempatkan ginjal yang sehat berasal dari orang lain kedalam tubuh pasien

gagal ginjal. Ginjal yang baru mengambil alih fungsi kedua ginjal yang telah

mengalami kegagalan dalam menjalankan fungsinya. Seorang ahli bedah

menempatkan ginjal yang baru (donor) pada sisi abdomen bawah dan menghubungkan

arteri dan vena renalis dengan ginjal yang baru. Darah mengalir melalui ginjal yang

baru yang akan membuat urin seperti ginjal saat masih sehat atau berfungsi. Ginjal

yang dicangkokkan berasal dari dua sumber, yaitu donor hidup atau donor yang baru

saja meninggal (donor kadaver).

13 | makalah p e m e r i k s a a n g a g a l g i n j a l ( i k e & m i l a )

Page 14: makalah kimia klinik

BAB III

Penutup

3.1 Kesimpulan

Penyakit gagal ginjal adah penyakit yang menyerang organ filtrasi tubuh manusia

yakni ginjal.

Gagal ginjal ini terbagi menjadi 2 yaitu

1. gagal ginjal akut (GGA). Penyebabnya bisa dibagi menjadi,

a. Prerenal

b. Renal

c. Postrenal

2. gagal ginjal kronik (GGK), disebabkan oleh,

a. Glomerulonefritis kronis

b. Nefropati diabetik

c. Nefritis Interstisialis kronis

d. Hipertensi

e. Penyakit Renovaskular

f. Penyakit Ginjal herediter

g. Sindrom Alport

h. Obstruksi saluran kemih yang sudah berlangsung lama

3.2 Saran

Penyakit gagal ginjal adalah salah satu penyakit yang membahayakan maka untuk

mencegahnya terjadi sebaiknya lakukan beberapa hal dibawah ini:

a. Banyak minum untuk menjaga kesehatan ginjal,guna mempermudah dan

melancarkan proses filtrasi. Minimal 1,5 liter/hari bagi orang dewasa.

b. Hindari makanan,minuman, dan obat-obatan yang mengandung aspartam.

Biasanya sering terdapat pada minuman berenergi. Hal ini dapat memacu kerja

ginjal sehingga dapat memicu kerusakan ginjal.

c. Hindari mengkonsumsi minuman beralkohol dan mengkonsumsi obat

terlarang. Penderita gagal ginjal rata-rata adalah peminum berat.

14 | makalah p e m e r i k s a a n g a g a l g i n j a l ( i k e & m i l a )

Page 15: makalah kimia klinik

DAFTAR PUSTAKA

http://www.pjnhk.go.id/content/view/4140/32/

http://gejalapenyakitmu.blogspot.com/2013/04/gejala-penyakit-gagal-ginjal-akut.html

http://blog.sehat.info/2013/03/kenali-ciri-ciri-dan-gejala-penyakit.html

http://portalkesehatanku.blogspot.com/2013/01/gagal-ginjal.html

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25016/4/Chapter%20II.pdf

http://eprints.undip.ac.id/14535/1/2005MEP3865.pdf

Rubenstein, david dkk. 2005. Kedokteran Klinis. Edisi Ke-6. Penerbit Erlangga: Jakarta.

Mansjoer, Arif dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ke-3 Jilid 2. Penerbit Media Aesculaplus

Fakultas Kdokteran UI: Jakarta. Indonesia.

15 | makalah p e m e r i k s a a n g a g a l g i n j a l ( i k e & m i l a )