ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK

19
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KLINIK PERCOBAAN 1 PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM Oleh : PRAMITHA GALUH AJENG P. (P27838113035) JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK POLTEKKES KEMENKES SURABAYA 2014

Transcript of ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK

Page 1: ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KLINIK

PERCOBAAN 1

PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM

Oleh :

PRAMITHA GALUH AJENG P. (P27838113035)

JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK

POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

2014

Page 2: ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK

PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM

ABSTRAK

Setiap kegiatan praktikum merupakan kegiatan yang bersifat ilmiah, dengan mempunyai

suatu tujuan tertentu disamping untuk membantu berbagai macam konsep, pengertian dan

kaidah serta teori yang didapat dari perkuliahan. Selain itu, praktikum ini juga bermaksud untuk

mengembangkan keterampilan dalam menggunakan alat - alat serta dengan metode tertentu.

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memperkenalkan alat-alat laboratorium serta

fungsinya dalam praktikum kimia dasar. Pertama praktikan dikenalkan dengan alat-alat yang

ada di laboratorium yang dipakai untuk melakukan percobaan-percobaan. Kemudian praktikan

diajarkan cara memakai alat-alat sesuai dengan fungsinya masing-masing.

Hasil yang didapatkan adalah praktikan dapat mengenal dan mengetahui alat-alat

laboratorium beserta fungsinya. Antara lain cara pembacaan miniskus pada alat gelas kaca,

yaitu apabila larutan berwarna bening, maka miniskus yang dibaca adalah dasar miniskus,

sedangkan bila larutan berwarna gelap, maka miniskus yang dibaca adalah posisi atas miniskus,

atau untuk lebih memudahkan dapat menggunakan kertas gelap yang diletakkan di belakang

gelas kaca. Selain itu praktikan dapat melakukan pengeringan suatu zat yang dihasilkan dari

endapan dengan menggunakan oven.

Kata kunci : Alat-alat laboratorium

I. PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah memperkenalkan pembakar gas dan alat

gelas serta fungsinya dalam praktikum kimia.

1.2 Latar Belakang

Dalam kegiatan ilmiah suatu percobaan biasanya dilaksanakan di

laboratorium. Dalam melakukan percobaan di laboratorium tentunya seorang

praktikan harus mengenal alat-alat yang akan dipergunakan. Pengenalan alat-alat

yang akan dipergunakan dalam laboratorium ini sangat penting guna kelancaran

percobaan yang dilaksanakan diantaranya adalah menghindari kecelakaan kerja

dan gagalnya percobaan.

Page 3: ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memperkenalkan alat-alat

laboratorium beserta fungsinya dalam praktikum kimia klinik. Praktikan

dikenalkan dengan alat-alat yang ada di laboratorium yang akan dipakai ketika

melakukan percobaan-percobaan. Kemudian praktikan diajarkan cara memakai

alat-alat sesuai dengan fungsinya masing-masing. Hasil yang didapatkan adalah

praktikan dapat mengenal dan mengetahui alat-alat laboratorium beserta

fungsinya. Seperti cara pengisian buret yang benar.

II. DASAR TEORI

Dalam memulai praktik di laboratorium kita harus mengenal dan memahami cara

pengunaan semua peralatan dasar yang biasanya digunakan dalam laboratorium kimia.

Praktikum di laboratorium merupakan sarana yang efektif untuk melatih dan

mengembangkan aspek kongrutif dan psikomotorik mahasiswa, serta wajib bekerja sama

antar mahasiswa. Melalui praktikum di laboratorium sangat membantu mahasiswa dalam

memahami teori yang diperoleh dalam perkuliahan. Laboratorium merupakan tempat yang

memiliki bermacam-macam alat yang digunakan untuk penelitian, dari yang sederhana

sampai alat yang cukup besar. Alat-alat di laboratorium ada yang terbuat dari kaca, plastik,

karet, kuarsa, platina, logam, dan lain-lain. Alat tersebut ada yang berfungsi sebagai

wadah, alat bantu, dan lain-lain. Dalam praktikum di laboratorium, kebersihan adalah salah

satu hal yang penting. Dimana, data yang dihasilkan menjadi tidak akurat, jika percobaan

dilakukan di tempat yang terkontaminasi. Selain itu, dalam hal kerapian juga hendaknya

mencakup pemeliharaan perabot-perabot laboratorium. Di dalam laboratorium supaya tidak

terjadi kecelakaan dan kesalahan dalam praktikum, maka perlu adanya aturan dan

persiapan teknik keja serta pengenalan alat dan bahan yang ada di laboratorium. Serta hal

yang utama adalah berhati-hati dalam melaksanakan praktikum. Dalam praktikum kimia,

ada empat bagian yaitu pengenalan alat gelas, pembakaran, penyaringan, dan titrasi.

Page 4: ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK

III. METODOLOGI

3.1 Alat dan Deskripsi Alat

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah:

No. Nama Alat Keterangan Kegunaan Gambar Alat

1 Gelas kimia

1000 ml

Bahan: gelas borosilikat.

Volume : 1000 ml.

Berskala teratur dan

permanen warna putih

· Untuk mengukur

volume larutan yang

tidak memerlukan

tingkat ketelitian yang

tinggi

· Menampung zat kimia

· Memanaskan cairan

· Media pemanasan

cairan

2 Gelas kimia

100 ml

Bahan: gelas borosilikat.

Volume : 100 ml.

Berskala teratur dan

permanen warna putih

· Untuk mengukur

volume larutan yang

tidak memerlukan

tingkat ketelitian yang

tinggi

· Menampung zat kimia

· Memanaskan cairan

· Media pemanasan

cairan

3 Erlenmeyer

100 ml

Bahan: gelas borosilikat.

Volume : 100 ml.

Mulut sempit.

· Untuk menyimpan dan

memanaskan larutan

· Menampung filtrat

hasil penyaringan

· Menampung titran

(larutan yang dititrasi)

pada proses titrasi

Page 5: ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK

4

Gelas ukur

100 ml

Gelas dengan penutup.

Dasar bundar, Terbuat

dari kaca atau plastik

yang tidak tahan panas.

Kapasitas: 100 ml.

Untuk mengukur volume

larutan tidak

memerlukan tingkat

ketelitian yang tinggi

dalam jumlah tertentu

5 Erlenmeyer

250 ml

Bahan: gelas borosilikat.

Volume : 250 ml.

Mulut lebar.

Tempat mereaksikan zat

dan atau mencampur zat

6 Pembakar

spirtus

Kapasitas 100 ml,

bertutup untuk mencegah

penguapan, bahan kaca

Untuk membakar zat

atau memanasi larutan.

7 Tabung

reaksi

Bahan: gelas borosilikat,

Ukuran: 15 x 150mm.

Per pak 50 buah.

Untuk mereaksikan zat.

8 Batang

pengaduk

Batang gelas, dengan

ujung bulat dan ujung

yang lain pipih.

Panjang 15 cm.

Untuk mengaduk larutan

9 Indikator

universal

strips, satu boks isi: 100

pH: 0-14

Untuk identifikasi

keasamaan larutan/zat

dan lainnya.

Page 6: ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK

10 Lampu

senter

Bahan : plastik.

Penggunaan umum.

Jumlah baterai : 2.

Ukuran D.

Untuk menyelidiki

beberapa campuran yang

bersifat suspensi

11 Penjepit

tabung

reaksi

Bentuk rahang: persegi.

Pegas : dipoles nikel

dengan diameter: 10 -25

mm.

Untuk menjepit tabung

reaksi.

12 Pipet tetes

Bahan:Gelas. Panjang:

150 mm dengan karet

kualitas baik.

Untuk meneteskan

larutan dengan jumlah

kecil.

13 Spatula

plastik

Bahan: plastik, kedua

ujung bundar. Panjang:

150 mm

Pengambil zat kristal

14 Spatula

logam

Terbuat dari bahan

stainles stail: bibir

lonjong, panjang : 150

mm.

Pengambil zat yang

tidak bereaksi dengan

logam.

15 Termomete

r alkohol

Jangkauan pengukuran -

10 °C - 110 °C.

Untuk mengukur suhu

larutan

Page 7: ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK

16 Kaca arloji terbuat dari kaca bening,

terdiri dari berbagai

ukuran diameter.

- Sebagai penutup gelas

kimia saat memanaskan

sampel

- Tempat saat

menimbang bahan kimia

- Tempat untuk

mengeringkan padatan

dalam desikator

17 Botol

semprot

botol tinggi bertutup

yang terbuat dari plastik.

Berfungsi sebagai

tempat menyimpan

aquades. Cara

menggunakannya

dengan menekan badan

botol sampai airnya

keluar.

18 Pipet

berukuran

berupa pipa kurus

dengan skala di

sepanjang dindingnya

Berguna untuk

mengukur dan

memindahkan larutan

dengan volume tertentu

secara tepat.

19 Klem buret terbuat dari besi atau

baja

untuk memegang buret

yang digunakan untuk

titrasi.

20 Klem

bosshead

terbuat dari besi atau

alumunium

untuk menghubungkan

statif dengan klem

manice atau pemegang

corong.

21 Stirrer

magnetic

Terbuat dari magnet

digunakan untuk

mengaduk larutan

Page 8: ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK

22 Spectronic

20

Mempunyai skala digunakan untuk

mengukur absorbansi

larutan berwarna dalam

proses spektrofotometri.

23 Chromatogr

aphy

terbuat dari kaca digunakan dalam proses

kromatografi kertas.

24 Statif terbuat dari besi atau

baja, mempunyai 3 kaki

untuk menegakkan

buret, corong, corong

pisah dan peralatan gelas

lainnya pada saat

digunakan.

25 Gambar

dinding

sistem

periodik

unsur

Memuat 114 nama

unsur, tiap unsur diberi

keterangan mengenai

nomor massa , nomor

atom, . Ukuran (80 x

120) cm.

Untuk mengenali

beberapa unsur yang

sudah ditemukan

terdapat di alam dan

yang belum terdapat di

alam.

26 Kertas

saring

Ukuran: 58 x 58 cm,

Untuk menyaring

larutan.

27 Mortal dan

alu

Poslen di glasir.

Diameter dalam: 8 cm.

Alu panjang: 9 cm.

Menghaluskan zat yang

masing bersifat

padat/kristal.

28 lup (kaca

pembesar)

Diameter: 50 mm.

Bertangkai. Bingkai

kaca: logam.

Untuk memperbesar

penglihatan pada saat

mengamati zat suspensi,

gerak brown, dan lain

sebagainya.

Page 9: ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK

29 Kondenser

Gelas borosilikat.

Panjang jaket kaca 300

mm. Diameter pipa

masukan-keluaran OD:8,

tanpa ada sambungan

gelas.

Untuk destilasi larutan

30 Klem

universal

Satu baud pengencang

jepitan, ukuran panjang

sekitar 15 cm, bukaan

rahang dapat

menggenggam beker 50

ml

Untuk menjepit

erlenmeyer dan lain-lain.

31 Kaki tiga

Satu ring diamater 80

mm dengan tiga kaki

panjang 8 cm. Diameter

luar : 8 mm.

Untuk penyangga

pembakar spirtus

32 Boshead

Dua pasang tempat

jepitan, 2 pasang jepitan

yang saling menyilang

siku-siku.

Penjepit klem universal

33 Labu

destilasi

Bahan borosilikat.

Berlengan, kapasitas

125, dilengkapi karet

penutup berlubang kira-

kira 6 mm

Untuk destilasi larutan

34 Neraca

Kapasitas: 311 g, pan

tunggal bahan stainless

steel, ketelitian 10 mg.

Bahan : Die-casting.

Tipe: tiga lengan. cast

aluminium body and

beam, stainless steal pan

and bow.

Untuk menimbang zat.

Page 10: ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK

35 Pipa kapiler

Diameter: 8 mm.

Diameter dalam: 0.8

mm. Panjang 15 cm.

Untuk mengalirkan gas

ke spesimen tertentu.

36 volumetrik

Bahan : gelas borosilikat,

berskala tunggal, kelas

A, kapasitas: 25 cm3.

Jenis: amber.

Untuk mengukur volume

larutan

37 Rak tabung

reaksi

Bahan: Plastik , jumlah

lubang: 40 , diameter: 16

mm

Tempat tabung reaksi

38 Selang

kondenser

Diameter dalam: 6 mm,

tebal dinding: min. 1.5

mm, Panjang:15 m;

Bahan: karet latek sangat

elastis.

Untuk pengaliran air ke

kondensor

39 Statif dasar

persegi

Dimensii: landasan: 210

x 145 mm.panjang

batang: 600 dengan

diamater batang: 10 mm.

Material : cast iron di

cat.

Merangkai peralatan

praktikum

40 Plat alas

pembakara

n

Bahan: logam anti karat.

Tanpa asbes. Ukuran:

100 x 100 mm.

Alas tempat pemanasan

41 Kawat

Nikrom

Diameter 0.5 mm,

panjang: 150 mm,

Tangkai pemegang:

gelas.

Untuk megnidentifikasi

zat dengan cara uji nyala

Page 11: ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK

42 Selang

Dialisis

Diameter: kira-kira 15

mm. Selaput

semipermiabel.

Panjang 20 cm.

Untuk percobaan difusi

osmosis

43 Bola hisap

Tipe: bola karet kenyal

dengan 3 knop. Bola

karet tidak mudah

lembek.

Untuk menghisap

larutan yang akan diukur

44 Sentrifuge Berupa alat elektronik

berfungsi untuk

mengendapkan dan

memisahkan padatan

dari larutan.

45 Erlenmeyer

Buchner

Berupa gelas yang

diameternya semakin ke

atas semakin mengecil,

ada lubang kecil yang

dapat dihubungkan

dengan selang ke pompa

vakum. Terbuat dari

kaca tebal yang dapat

menahan tekanan sampai

5 atm. Ukurannya mulai

dari 100 mL hingga 2 L

Dipakai untuk

menampung cairan

hasil filtrasi

46 Corong

pisah

Berupa corong yang

bagian atasnya bulat

dengan lubang pengisi

terletak di sebelah atas,

bagian bawahnya

berkatup. Terbuat dari

kaca

Untuk memisahkan

campuran larutan yang

memiliki kelarutan yang

berbeda. Biasanya

digunakan dalam proses

ekstraksi.

Page 12: ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK

47 Klem

manice

Terbuat dari besi atau

alumunium

Berfungsi untuk

memegang peralatan

gelas yang dipakai pada

proses destilasi. Bagian

belakangnya

dihubungkan dengan

statif menggunakan

klem bosshead.

48 Desikator Berupa panci bersusun

dua yang bagian

bawahnya diisi bahan

pengering, dengan

penutup yang sulit

dilepas dalam keadaan

dingin karena dilapisi

vaseline. Ada 2 macam

desikator : desikator

biasa dan vakum.

Desikator vakum pada

bagian tutupnya ada

katup yang bisa dibuka

tutup, yang dihubungkan

dengan selang ke pompa.

Bahan pengering yang

biasa digunakan adalah

silika gel.

Tempat menyimpan sampel yang harus

bebas air

Mengeringkan

padatan

49 Corong

Buchner

Berupa corong yang

bagian dasarnya berpori

dan berdiameter besar.

Terbuat dari porselen,

plastik atau kaca.

Berguna untuk

menyaring sampel agar

lebih cepat kering

Cara menggunakannya

dengan meletakkan

kertas saring yang

diameternya sama

dengan diameter corong.

50 Kawat kasa Kawat yang dilapisi

dengan asbes

Digunakan sebagai alas

dalam penyebaran panas

yang berasal dari suatu

pembakar.

Page 13: ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK

51 Corong Terbuat dari plastik atau

kaca tahan panas dan

memiliki bentuk seperti

gelas bertangkai, terdiri

dari corong dengan

tangkai panjang dan

pendek

Untuk menyaring

campuran kimia dengan

gravitasi.

52 Buret Berupa tabung kaca

bergaris dan memiliki

kran di ujungnya.

Ukurannya mulai dari 5

dan 10 mL (mikroburet)

dengan skala 0,01 mL,

dan 25 dan 50 mL

dengan skala 0,05 mL.

Untuk mengeluarkan

larutan dengan volume

tertentu, biasanya

digunakan untuk titrasi.

53 Sumbat

Karet

Terbuat dari karet Digunakan untuk

menutup

54 Pipet

Gondok

Bentuk tengahnya

membesar dan ujungnya

meruncing

Dipakai untuk

mengambil larutan

dengan volume tertentu

dan tepat.

55 Pipa U Berbentuk U

Berwarna putih

bening

Untuk tempat percobaan

redoks

56 Plat Tetes Terbuat dari porselen

Terdapat lubang- lubang

Digunakan untuk

menempatkan zat-zat

kimia

57 Termomete

r Raksa Terbuat dari gelas

Ujungnya berwarna putih

Terdapat angka-angka ukuran

Digunakan untuk

mengukur suhu

(temperatur), ataupun

perubahan suhu larutan.

Page 14: ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK

3.2. Bahan Zat Kimia

Daftar Nama Asam-Basa Kuat & Asam-Basa Lemah

Asam Kuat :

1. Asam klorida (HCl)

2. Asam nitrat (HNO3)

3. Asam sulfat (H2SO4)

4. Asam bromida (HBr)

5. Asam iodida (HI)

6. Asam klorat (HClO3)

7. Asam perklorat (HClO4)

Asam lemah :

1. Asam format (HCOOH)

2. Asam asetat (Asam cuka) (CH3COOH)

3. Asam fluorida (HF)

4. Asam karbonat (H2CO3)

5. Asam sitrat (C6H8O7)

6. Asam sianida (HCN)

7. Asam nitrit (HNO3)

8. Asam borat (H2Bo3)

9. Asam silikat (H2SIO3)

10. Asam antimonit (H2SbO3)

11. Asam antimonat (H2SbO4)

12. Asam stanat (H2SnO3)

Page 15: ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK

13. Asam stanit (H2SnO2)

14. Asam plumbat (H2PbO3)

15. Asam plumbit (H2PbO4)

16. Asam oksalat (H2C2O4)

17. Asam benzoat (C6H5COOH)

18. Asam hipoklorit (HClO)

19. Asam sulfit (H2SO3)

20. Asam sulfida (H2S)

21. Asam fosfit (H3PO3)

22. Asam fosfat (H3PO4)

23. Asam arsenit (H3AsO3)

24. Asam arsenat (H3AsO4)

25. Asam flosianat (H5CN)

26. Asam finol (C6H5OH)

27. Asam askorbat (C5HO6)

28. Asam laktat (C3H5O3)

Basa kuat :

1. Litium hidroksida (LiOH)

2. Natrium hidroksida (NaOH)

3. Kalium hidroksida (KOH)

4. Kalsium hidroksida (Ca(OH)2)

5. Rubidium hidroksida (RbOH)

6. Stronsium hidroksida (Sr(OH)2)

7. Sesium hidroksida (CsOH)

Page 16: ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK

8. Barium hidroksida (Ba(OH)2)

9. Magnesium hidroksida (Mg(OH)2)

10. Berilium hidroksida Be(OH)2)

Basa lemah :

1. Amonium hidroksida (NH4OH)

2. Aluminium hidroksida (Al(OH)3)

3. Besi (III) hidroksida (Fe(OH)3)

4. Amoniak (NH3)

5. Besi (II) hidroksida (Fe(OH)2)

6. Karbosium hidroksida (CA(OH)3)

7. Nikel hidroksida (Ni(OH)2)

8. Seng hidroksida (Zn(OH)2)

9. Kadmium hidroksida (Cd(OH)2)

10. Bismut hidroksida (Bi(OH)3)

11. Perak hidroksida (Ag(OH))

12. Emas (I) hidroksida (Au(OH))

13. Emas (III) hidroksida (Au(OH)3)

14. Tembaga (I) hidroksida (Cu(OH)2)

15. Tembaga (II) hidroksida (Cu(OH))

16. Raksa (I) hidroksida (Hg(OH))

17. Raksa (II) hidroksida (Hg(OH)2)

18. Timah (II) hidroksida (Sn(OH)2)

19. Timah (IV) hidroksida (Sn(OH)4)

20. Timbal (II) hidroksida (Pb(OH)2)

Page 17: ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK

21. Mangan hidroksida (Mn(OH)2)

22. Kobalt (III) hidroksida (Co(OH)3)

23. Kobalt (II) hidroksida (Co(OH)2)

24. Anilia (C6H5NH2)

25. Dimetilamina ((CH3)2 NH)

26. Hidrasim (H2NNH2)

27. Hidroksilamida (HONH2)

28. Metilamina (CH3 NH2)

29. Urea (H2NCONH2)

30. Glukosa (C6H2O6)

31. Metil hidroksida (CH3OH)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berikut akan diuraikan pembahasan tentang hasil percobaan ini yang berjudul

pengenalan alat-alat laboratorium. Tujuan diadakannya praktikum ini adalah agar setiap

praktikan mampu mengenal dan memahami fungsi, cara penggunaan serta perbedaan

berbagai alat yang ada dilaboratorium. Dan diharapkan agar nantinya praktikan tidak

canggung lagi di laboratorium.

Dalam percobaan yang telah kami lakukan, terdapat berbagai macam alat, berikut akan

diuraikan pengkategorian dan penanganan alat-alat yang ada di laboratorium berdasarkan

kemampuan yang dimiliki alat untuk mendukung berbagai proses yang dilakukan dalam

percobaan kimia ini. Alat-alat pemanasan terdiri atas pembakar gas, pembakar spiritus,

pemanas mantel, kompor listrik, kaki tiga, kasa, gelas beker, tabung reaksi, labu didih,

penjepit. Untuk alat-alat penimbangan terdiri atas labu ukur, labu erlenmeyer, pipet

gondok, gelas beker. Dan terakhir untuk alat titrasi terdiri atas statif, buret, labu erlenmeyer

dan corong.

Page 18: ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK

Saat praktikum, baik sebelum atau sesudahnya, semua alat yang digunakan dicuci

terlebih dahulu. Ini bertujuan agar alat tetap steril sehingga menunjukkan hasil kerja yang

maksimal. Cara mencucinya adalah dicuci dengan sabun, kemudian diguyur dengan air

kran hingga bersih, dibilas dengan akuades dan dikeringkan dengan lap dan tisu.

Dilaboratorium, bahan-bahan kimia tertentu mesti disimpan dalam botol gelap

untuk menghindari bereaksinya bahan ketika terkena cahaya, contohnya adalah hidrogen

peroksida. Tetapi, jika suatu bahan tidak sensitif dengan cahaya maka dapat disimpan

dalam botol terang, misalnya H2SO4.

Dalam kegiatan pemanasan, sebelum meletakkan kaca diatas alat pemanas, harus

diletakkan kasa terlebih dahulu. Ini dimaksudkan agar pemanasan dapat merata sehingga

memberi hasil yang maksimal. Pada penggunaan pipet, tangan tidak boleh memegangi

tabung, tapi cukup dipegang pada pipet pump, ini dilakukan untuk menghindari lepasnya

tabung dari pipet pump. Untuk jepit statif dan bagian buret yang akan dijepit harus dililit

tisu untuk menghindari pecahnya tabung saat sekrup dikencangkan.

V. PENUTUP

5.1. KESIMPULAN

1. Setiap kali melakukan praktikum kita harus mengenal dan memahami cara

penggunaan alat yang dipakai saat praktikum.

2. Jika larutan berwarna gelap, maka miniskus yang dibaca adalah miniskus

atas. Jika larutan tidak berwarna atau bening, maka miniskus yang dibaca

adalah miniskus bawah.

3. Penimbangan dilakukan untuk mengetahui massa suatu zat.

4. Pengenceran adalah kegiatan untuk memperbesar konsentrasi dan volume.

5. Penyaringan adalah untuk memisahkan endapan dan larutan

6. Untuk menentukan konsentrasi suatu larutan dengan menggunakan suatu

larutan standar yang sudah diketahui konsentrasinya.

Page 19: ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK

5.2. SARAN

Saran yang dapat diberikan agar semua praktikum menguasai materi

percobaan dan cermat serta teliti agar mendapat hasil yang maksimal, menjaga

kebersihan alat-alat laboratorium dan laboratorium. Berhati-hati ketika

menggunakan alat dan bahan yang ada dalam laboratorium