MAKALAH KERAJAAN SINGASARI

24
MAKALAH SEJARAH INDONESIA KERAJAAN SINGASARI Disusun oleh : Kelompok 7 1. YULIANTIA 2. DEIS YULIANTI 3. DEWI PUSPA ANDINI 4. SHINTA FITRIYANTI 5. DIKI NURSOBAH

description

MAKALAH KERAJAAN SINGASARI

Transcript of MAKALAH KERAJAAN SINGASARI

Page 1: MAKALAH KERAJAAN SINGASARI

MAKALAH SEJARAH INDONESIA

KERAJAAN SINGASARI

Disusun oleh :

Kelompok 7

1. YULIANTIA

2. DEIS YULIANTI

3. DEWI PUSPA ANDINI

4. SHINTA FITRIYANTI

5. DIKI NURSOBAH

PEMERINTAH KOTA BANJARDINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

SMK NEGERI 1 BANJARJl. DR. Husein Kartasasmita Telp (0265) 741722 Kota Banjar 46311

2016

Page 2: MAKALAH KERAJAAN SINGASARI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah senantiasa melimpahkan

Rahmat dan Hidayah- NYA sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dalam

menjalankan aktifitas sehari-hari. Penyusun juga panjatkan kehadiran ALLAH SWT,

karena hanya dengan kerido’an-NYA Makalah dengan judul "KERAJAAN

SINGASARI" ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai

pihak, makalah ini tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu

dengan segala kerendahan hati penulis berharap saran dan kritik demi perbaikan-

perbaikan lebih lanjut.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang

saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk

memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan

makalah ini.

Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat

bagi yang membutuhkan.

Banjar, Januari 2016

Penulis

i

Page 3: MAKALAH KERAJAAN SINGASARI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Rumsuan Masalah .......................................................................... 2

C. Tujuan Penyusunan......................................................................... 2

D. Manfaat Penyusunan....................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 4

A. Kerajaan Singasari.......................................................................... 4

B. Nama Ibu Kota................................................................................ 5

C. Awal Berdiri................................................................................... 5

D. Silsilah Wangsa Rajasa................................................................... 6

E. Prasasti Mula Malurung.................................................................. 8

F. Pemerintahan.................................................................................. 9

G. Kejayaan......................................................................................... 10

H. Keruntuhan..................................................................................... 11

BAB III PENUTUP......................................................................................... 12

A. Kesimpulan .................................................................................... 12

B. Saran .............................................................................................. 12

C. Kritik .............................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 14

ii

Page 4: MAKALAH KERAJAAN SINGASARI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam pelajaran sejarah kelas X kita belajar tentang kerajaan-kerajaan

Hindu-Budha yang pernah berdiri di Indonesia, salah satunya adalah Kerajaan

Kediri. Kerajaan Kediri adalah kerajaan besar di Jawa Timur yang berdiri pada

abad ke-12 tepatnya pada tahun 1042-1222. Kerajaan ini merupakan bagian dari

Kerajaan Mataram kuno. Pusat kerajaannya terletak di dekat tepi Sungai Brantas

yang pada masa itu telah menjadi jalur pelayaran yang ramai. Ibukota kerajaan ini

adalah Daha (yang berarti kota api), yang terletak di sekitar kota Kediri sekarang.

Untuk lebih jelasnya, saya membuat makalah ini dengan tujuan agar pembaca

dapat mengetahui tentang Kerajaan Kediri, sehingga pembaca dapat memahami

dan mengetahui salah satu kerajaan besar di Jawa Timur.

Jawa timur sudah didiami oleh penduduk yang cukup padat sebelum raja

Balitung, yaitu khususnya di sepanjang lembah Sungai Brantas. Sungai Brantas

dijadikan modal utama untuk mendirikan kerajaan besar yang bersumbu padanya.

Di jawa timur pada waktu itu tersebar banyak kerajaan-kerajaan kecil yang

masing-masing berdaulat di daerah-daerah rendah yang dan Kawi Kelud. Kondisi

geografis Jawa Timur yang seperti itu menjadikan sistem pemerintahan tidak

sentral. Belum juga terhitung daerah pertanian di dataran tinggi Malang yang

pada waktu itu ditempati oleh Tumapel.

Sungai Brantas sebagai urat nadi kerajaan-kerajaan di Jawa Timur yang

juga ditentukan oleh kehadiran gunung-gunung api yang mengapit aliran sungai

tersebut dari hulu, hilir sampai dengan muaranya. Sungai Brantas seakan-akan

seperti rubuh ular yang melingkar dengan letak kepala yang mendekati ekornya.

Kerajaan-kerajaan yang ada di Jawa Timur selain berurat nadi pada Sungai

Brantas juga lokasinya mengelilingi Gunung Penanggungan, seperti Daha,

Kahuripan, Majapahit, Jenggala, dan Tumapel. Sungai Brantas memiliki pola

aliran air yang melingkar, dimana mata airnya ada di lereng kompleks Gunung

Arjuno-Anjasmoro.

Pola yang melingkar ini yang melahirkan bagian-bagian hilir dan hulu

yang masing-masing dapat melahirkan kegiatan-kegiatan ekonomis dan politis

dari kerajaan-kerajaan yang berdiri. Diantara hulu dan delta Sungai Brantas

tersebut, ada salah satu kerajaan yang berdiri yaitu kerajaan Singosari dimana

letak ibu kotanya adalah bertempat di dataran rendah Pasuruan sampai daerah

1

Page 5: MAKALAH KERAJAAN SINGASARI

Lawang. Di Dataran Tinggi Malang tepatnya di daerah sebelah timur Gunung

Kawi merupakan daerah yang beriwayat.

Salah satu raja yang tersohor adalah Ken Arok yang mulai kecil sampai

wafatnya di habiskan di dataran tinggi Malang. Keadaan tanah yang subur, iklim

yang dingin tetapi kering serta di dukung dengan adanya sungai Brantas

menyebabkan daerah ini selalau memegang peranan penting.

Kerajaan Singosari terletak di sebelah timur Gunung Kawi di hulu Sungai

Brantas di daerah Jawa Timur. Pada abad 13 Singosari hanya merupakan desa

kecil yang tidak berarti. Keadaan itu lambat laun berubah bertepatan dengan

munculnya seorang pemuda bernama Ken Arok dari desa Pangkur, yang berjaya

meruntuhkan kerajaan Kediri dan merebur kekuasan raja Kertajaya pada tahub

1222. Sejak itu ia mendirikan kerajaan berpusat di desa Kutaraja. Pada tahun

1254 nama Kutaraja diganti dengan nama Singosari oleh cucunya yang bergelar

Jaya Wisnuwardhana. Singosari menguasai wilayah jawa timur dari tahun 1222

sampai tahun 1292.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, penyusun bermaksud untuk membahas

lebih dalam lagi tentang Kerajaan Singasari, khususnya tentang letak, bidang

politik, bidang sosial, bidang ekonomi, bidang budaya, serta sejarah keruntuhan

dan peninggalan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dalam penyusunan makalah ini adapun

rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah letak Kerajaan Singasari?

2. Bagaimanakah kondisi Kerajaan Singasari dalam bidang politik, bidang

sosial, bidang ekonomi, bidang budaya?

3. Bagaimanakah sejarah keruntuhan Kerajaan Singasari?

4. Apa sajakah peninggalan Kerajaan Singasari?

C. Tujuan Penyusunan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penyusunan makalah

ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui letak Kerajaan Singasari?

2. Untuk mengetahui kondisi Singasari dalam bidang politik, bidang sosial,

bidang ekonomi, bidang budaya?

3. Untuk mengetahui sejarah keruntuhan Kerajaan Singasari?

4. Untuk mengetahui peninggalan Kerajaan Singasari?

2

Page 6: MAKALAH KERAJAAN SINGASARI

D. Manfaat Penyusunan

Adapun manfaat makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Menambah wawasan mengenai sejarah di Indonesia khususnya tentang

Kerajaan Singasari.

2. Dapat meningkatkan khazanah keilmuan khususnya mengenai sejarah

kerajaan Indonesia yaitu Kerajaan Singasari.

3. Diharapkan makalah ini dapat dijadikan referensi serta bermanfaat bagi

perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu sejarah.

3

Page 7: MAKALAH KERAJAAN SINGASARI

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kerajaan Singasari

.Singhasari

← 1222–1292 →

Perkembangan Kerajaan Singhasari pada masa pemerintahan Kertanegara

Ibu kotaKutaraja Singhasari, sebelumnya

disebut Tumapel

Bahasa Jawa Kuno, Sanskerta

AgamaSiwa-Buddha (Hindu dan Buddha),

Kejawen, Animisme

Bentuk Pemerintahan Monarki

Raja

 - 1222-1227 Ken Arok

 - 1268-1292 Kertanegara

Sejarah

 - Perang Ganter 1222

 -Serangan Jayakatwang dari

Gelang-gelang 1292

Mata uang Koin emas dan perak

4

Page 8: MAKALAH KERAJAAN SINGASARI

Arca Prajnaparamita ditemukan dekat candi Singhasari dipercaya sebagai

arca perwujudan Ken Dedes (koleksi Museum Nasional Indonesia). Keindahan

arca ini mencerminkan kehalusan seni budaya Singhasari.

Kerajaan Singhasari atau sering pula ditulis Singasari atau Singosari,

adalah sebuah kerajaan di Jawa Timur yang didirikan oleh Ken Arok pada tahun

1222. Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan berada di daerah Singosari,

Malang.

B. Nama Ibu Kota

Berdasarkan prasasti Kudadu, nama resmi Kerajaan Singhasari yang

sesungguhnya ialah Kerajaan Tumapel. Menurut Nagarakretagama, ketika

pertama kali didirikan tahun 1222, ibu kota Kerajaan Tumapel bernama

Kutaraja.

Pada tahun 1253, Raja Wisnuwardhana mengangkat putranya yang

bernama Kertanagara sebagai yuwaraja dan mengganti nama ibu kota menjadi

Singhasari. Nama Singhasari yang merupakan nama ibu kota kemudian justru

lebih terkenal daripada nama Tumapel. Maka, Kerajaan Tumapel pun terkenal

pula dengan nama Kerajaan Singhasari.

Nama Tumapel juga muncul dalam kronik Cina dari Dinasti Yuan dengan

ejaan Tu-ma-pan.

C. Awal Berdiri

Menurut Pararaton, Tumapel semula hanya sebuah daerah bawahan

Kerajaan Kadiri. Yang menjabat sebagai akuwu (setara camat) Tumapel saat itu

adalah Tunggul Ametung. Ia mati dibunuh dengan cara tipu muslihat oleh

pengawalnya sendiri yang bernama Ken Arok, yang kemudian menjadi akuwu

baru. Ken Arok juga yang mengawini istri Tunggul Ametung yang bernama Ken

5

Page 9: MAKALAH KERAJAAN SINGASARI

Dedes. Ken Arok kemudian berniat melepaskan Tumapel dari kekuasaan

Kerajaan Kadiri.

Pada tahun 1254 terjadi perseteruan antara Kertajaya raja Kerajaan Kadiri

melawan kaum brahmana. Para brahmana lalu menggabungkan diri dengan Ken

Arok yang mengangkat dirinya menjadi raja pertama Tumapel bergelar Sri

Rajasa Sang Amurwabhumi. Perang melawan Kerajaan Kadiri meletus di desa

Ganter yang dimenangkan oleh pihak Tumapel.

Nagarakretagama juga menyebut tahun yang sama untuk pendirian

Kerajaan Tumapel, namun tidak menyebutkan adanya nama Ken Arok. Dalam

naskah itu, pendiri kerajaan Tumapel bernama Ranggah Rajasa Sang

Girinathaputra yang berhasil mengalahkan Kertajaya raja Kerajaan Kadiri.

Prasasti Mula Malurung atas nama Kertanagara tahun 1255, menyebutkan

kalau pendiri Kerajaan Tumapel adalah Bhatara Siwa. Mungkin nama ini adalah

gelar anumerta dari Ranggah Rajasa, karena dalam Nagarakretagama arwah

pendiri kerajaan Tumapel tersebut dipuja sebagai Siwa. Selain itu, Pararaton juga

menyebutkan bahwa, sebelum maju perang melawan Kerajaan Kadiri, Ken Arok

lebih dulu menggunakan julukan Bhatara Siwa.

D. Silsilah Wangsa Rajasa

Silsilah Wangsa Rajasa dari sumber prasasti dan naskah kepujanggaan

6

Page 10: MAKALAH KERAJAAN SINGASARI

Silsilah wangsa Rajasa, keluarga penguasa Singhasari dan Majapahit.

Penguasa ditandai dengan blok warna dalam gambar ini.

Wangsa Rajasa yang didirikan oleh Ken Arok. Keluarga kerajaan ini

menjadi penguasa Singhasari, dan berlanjut pada kerajaan Majapahit. Terdapat

perbedaan antara Pararaton dan Nagarakretagama dalam menyebutkan urutan

raja-raja Singhasari.

Versi Pararaton

1. Ken Arok alias Rajasa Sang Amurwabhumi (1222 - 1247)

2. Anusapati (1247 - 1249)

3. Tohjaya (1249 - 1250)

4. Ranggawuni alias Wisnuwardhana (1250 - 1272)

5. Kertanagara (1272 - 1292)

Versi Nagarakretagama

1. Rangga Rajasa Sang Girinathaputra (1222 - 1227)

7

Page 11: MAKALAH KERAJAAN SINGASARI

2. Anusapati (1227 - 1248)

3. Wisnuwardhana (1248 - 1254)

4. Kertanagara (1254 - 1292)

Kisah suksesi raja-raja Tumapel versi Pararaton diwarnai pertumpahan

darah yang dilatari balas dendam. Ken Arok mati dibunuh Anusapati (anak

tirinya). Anusapati mati dibunuh Tohjaya (anak Ken Arok dari selir). Tohjaya

mati akibat pemberontakan Ranggawuni (anak Anusapati). Hanya Ranggawuni

yang digantikan Kertanagara (putranya) secara damai. Sementara itu versi

Nagarakretagama tidak menyebutkan adanya pembunuhan antara raja pengganti

terhadap raja sebelumnya. Hal ini dapat dimaklumi karena Nagarakretagama

adalah kitab pujian untuk Hayam Wuruk raja Majapahit. Peristiwa berdarah yang

menimpa leluhur Hayam Wuruk tersebut dianggap sebagai aib.

Di antara para raja di atas hanya Wisnuwardhana dan Kertanagara saja

yang didapati menerbitkan prasasti sebagai bukti kesejarahan mereka. Dalam

Prasasti Mula Malurung (yang dikeluarkan Kertanagara atas perintah

Wisnuwardhana) ternyata menyebut Tohjaya sebagai raja Kerajaan Kadiri, bukan

raja Tumapel. Hal ini memperkuat kebenaran berita dalam Nagarakretagama.

Prasasti tersebut dikeluarkan oleh Kertanagara tahun 1255 selaku raja bawahan di

Kerajaan Kadiri. Dengan demikian, pemberitaan kalau Kertanagara naik takhta

tahun 1254 dapat diperdebatkan. Kemungkinannya adalah bahwa Kertanagara

menjadi raja muda di Kerajaan Kadiri dahulu, baru pada tahun 1268 ia bertakhta

di Singhasari. Diagram silsilah di samping ini adalah urutan penguasa dari

Wangsa Rajasa, yang bersumber dari Pararaton.

E. Prasasti Mula Malurung

8

Page 12: MAKALAH KERAJAAN SINGASARI

Mandala Amoghapāśa dari masa Singhasari (abad ke-13), perunggu, 22.5

x 14 cm. Koleksi Museum für Indische Kunst, Berlin-Dahlem, Jerman.

Penemuan prasasti Mula Malurung memberikan pandangan lain yang

berbeda dengan versi Pararaton yang selama ini dikenal mengenai sejarah

Tumapel.

Kerajaan Tumapel disebutkan didirikan oleh Rajasa yang dijuluki

"Bhatara Siwa", setelah menaklukkan Kerajaan Kadiri. Sepeninggalnya, kerajaan

terpecah menjadi dua, Tumapel dipimpin Anusapati sedangkan Kerajaan Kadiri

dipimpin Bhatara Parameswara (alias Mahisa Wonga Teleng). Parameswara

digantikan oleh Guningbhaya, kemudian Tohjaya. Sementara itu, Anusapati

digantikan oleh Seminingrat yang bergelar Wisnuwardhana. Prasasti Mula

Malurung juga menyebutkan bahwa sepeninggal Tohjaya, Kerajaan Tumapel dan

Kerajaan Kadiri dipersatukan kembali oleh Seminingrat. Kerajaan Kadiri

kemudian menjadi kerajaan bawahan yang dipimpin oleh putranya, yaitu

Kertanagara.

F. Pemerintahan

Dari segi sosial, kehidupan masyarakat Singasari mengalami masa naik

turun. Ketika Ken Arok menjadi Akuwu di Tumapel, dia berusaha meningkatkan

kehidupan masyarakatnya. Banyak daerah-daerah yang bergabung dengan

Tumapel. Namun pada pemerintahan Anusapati, kehidupan sosial masyarakat

kurang mendapat perhatian karena ia larut dalam kegemarannya menyabung

ayam. Pada masa Wisnuwardhana kehidupan sosial masyarakatnya mulai diatur

rapi. Dan pada masa Kertanegara, ia meningkatkan taraf kehidupan

masyarakatnya. Upaya yang ditempuh Raja Kertanegara dapat dilihat dari

pelaksanaan politik dalam negeri dan luar negeri.

Politik Dalam Negeri:

1. Mengadakan pergeseran pembantu-pembantunya seperti Mahapatih Raganata

digantikan oleh Aragani, dll.

2.   Berbuat baik terhadap lawan-lawan politiknya seperti mengangkat putra

Jayakatwang (Raja Kediri) yang bernama Ardharaja menjadi menantunya.

3. Memperkuat angkatan perang.

Politik Luar Negeri:

1. Melaksanakan Ekspedisi Pamalayu untuk menguasai Kerajaan melayu serta

melemahkan posisi Kerajaan Sriwijaya di Selat Malaka.

2. Menguasai Bali.

3. Menguasai Jawa Barat.

9

Page 13: MAKALAH KERAJAAN SINGASARI

4. Menguasai Malaka dan Kalimantan.

Berdasarkan segi budaya, ditemukan candi-candi dan patung-patung

diantaranya candi Kidal, candi Jago, dan candi Singasari. Sedangkan patung-

patung yang ditemukan adalah patung Ken Dedes sebagai Dewa Prajnaparamita

lambing kesempurnaan ilmu, patung Kertanegara dalam wujud patung Joko

Dolog, dan patung Amoghapasa juga merupakan perwujudan Kertanegara (kedua

patung kertanegara baik patung Joko Dolog maupun Amoghapasa menyatakan

bahwa Kertanegara menganut agama Buddha beraliran Tantrayana).

Pemerintahan Bersama

Pararaton dan Nagarakretagama menyebutkan adanya pemerintahan

bersama antara Wisnuwardhana dan Narasingamurti. Dalam Pararaton

disebutkan nama asli Narasingamurti adalah Mahisa Campaka.

Apabila kisah kudeta berdarah dalam Pararaton benar-benar terjadi, maka

dapat dipahami maksud dari pemerintahan bersama ini adalah suatu upaya

rekonsiliasi antara kedua kelompok yang bersaing. Wisnuwardhana merupakan

cucu Tunggul Ametung sedangkan Narasingamurti adalah cucu Ken Arok.

G. Kejayaan

Kertanagara adalah raja terakhir dan raja terbesar dalam sejarah Singhasari

(1272 - 1292). Ia adalah raja pertama yang mengalihkan wawasannya ke luar

Jawa. Pada tahun 1275 ia mengirim pasukan Ekspedisi Pamalayu untuk

menjadikan Sumatra sebagai benteng pertahanan dalam menghadapi ekspansi

bangsa Mongol. Saat itu penguasa Sumatra adalah Kerajaan Dharmasraya

(kelanjutan dari Kerajaan Malayu). Kerajaan ini akhirnya dianggap telah

ditundukkan, dengan dikirimkannya bukti arca Amoghapasa yang dari

Kertanagara, sebagai tanda persahabatan kedua negara.

Pada tahun 1284, Kertanagara juga mengadakan ekspedisi menaklukkan

Bali. Pada tahun 1289 Kaisar Kubilai Khan mengirim utusan ke Singhasari

meminta agar Jawa mengakui kedaulatan Mongol. Namun permintaan itu ditolak

tegas oleh Kertanagara. Nagarakretagama menyebutkan daerah-daerah bawahan

Singhasari di luar Jawa pada masa Kertanagara antara lain, Melayu, Bali, Pahang,

Gurun, dan Bakulapura.

H. Keruntuhan

10

Page 14: MAKALAH KERAJAAN SINGASARI

Candi Singhasari dibangun sebagai tempat pemuliaan Kertanegara, raja

terakhir Singhasari.

Kerajaan Singhasari yang sibuk mengirimkan angkatan perangnya ke luar

Jawa akhirnya mengalami keropos di bagian dalam. Pada tahun 1292 terjadi

pemberontakan Jayakatwang bupati Gelanggelang, yang merupakan sepupu,

sekaligus ipar, sekaligus besan dari Kertanagara sendiri. Dalam serangan itu

Kertanagara mati terbunuh.

Setelah runtuhnya Singhasari, Jayakatwang menjadi raja dan membangun

ibu kota baru di Kerajaan Kadiri. Riwayat Kerajaan Tumapel-Singhasari pun

berakhir.

11

Page 15: MAKALAH KERAJAAN SINGASARI

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian materi diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan jika:

1. Kerajaan Singasari itu terletak di daerah Tumapel, yang di kuasai oleh

seorang akuwu (bupati). Letaknya di daerah pegunungan yang subur di

wilayah Malang dengan pelabuhan bernama Pasuruan. Dari daerah inilah

Kerajaan Singasari berkembang dan bahkan menjadi sebuah kerajaa besar di

Jawa Timur.

2. Kerajaan Sigasari dipimpin oleh raja-raja termasyur seperti : Ken arok,

Anusapati, Tohjoyo, Ranggawuni dan Kertanegara.

3. Dari segi sosial, kehidupan masyarakat Singasari mengalami masa naik turun

dan seringkali mengalami berbagai masalah, namun hal itu selalu bisa di atasi.

4. Runtuhnya Singasari diawali dengan adanya sengketa yang terjadi dilingkup

istana kerajaan yang kental dengan nuansa perebutan kekuasaan.

5. Hubungan antara Singasari dan Majapahit adalah setelah Singasari runtuh

maka di bangunlah kerajaan Majapahit sebagai kelanjutannya.

B. Saran

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

12

Page 16: MAKALAH KERAJAAN SINGASARI

C. Kritik

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

13

Page 17: MAKALAH KERAJAAN SINGASARI

DAFTAR PUSTAKA

^ Bullough, Nigel (1995). Historic East Java: Remains in Stone. Jakarta: ADLine Communications. pp. 116–117.

Poesponegoro & Notosusanto (ed.). 1990. Sejarah Nasional Indonesia Jilid II. Jakarta: Balai Pustaka

Purwadi. 2007. Sejarah Raja-Raja Jawa. Yogyakarta: Media Ilmu

R.M. Mangkudimedja. 1979. Serat Pararaton Jilid 2. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah

Slamet Muljana. 2005. Menuju Puncak Kemegahan (terbitan ulang 1965). Yogyakarta: LKIS

Slamet Muljana. 1979. Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya. Jakarta: Bhratara

14