Makalah Perkembangan Kerajaan Majapahit
description
Transcript of Makalah Perkembangan Kerajaan Majapahit
-
TUGAS MAKALAH
PERKEMBANGAN KERAJAAN MAJAPAHIT DI INDONESIA
KELOMPOK 5
Nama : Yosef S
Marna
Reza
Kelas : X TSM 4
YAYASAN MANANGGA PRATAMA
SMK MANANGGA PRATAMA KOTA TASIKMALAYA
Kampus : Jalan Bojong Tengah No.2D telp (0265)338149 kota Tasikmalaya
-
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Diajukan untuk memenuhi tugas salah satu mata pelajaran Sejarah
Tasikmalaya, 14 November 2014
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran
Ani Sumarni, S.Pd
Menyetujui,
Kepala Sekolah
Drs. Epul Saepul Rohman
NIP: 19640525 198902 1 004
-
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi
pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang penulis
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Tasikmalaya, November 2014
Penulis
-
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul .......................................................................................................... i
Halaman Pengesahan ............................................................................................... ii
Kata Pengantar .......................................................................................................... iii
Daftar Isi ................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................... 1
1.2.1. Terbentuknya Kerajaan Majapahit di Indonesia ..................... 1
1.2.2. Perkembangan Kerajaan Majapahit di Indonesia ................... 2
1.3. Tujuan Penulisan ............................................................................. 2
1.4. Manfaat Penulisan ........................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 4
2.1. Terbentuknya Kerajaan Majapahit ................................................... 4
2.2. Sistem Pemerintahan Kerajaan Majapahit ....................................... 5
2.3. Sistem Perekonomian Kerajaan Majapahit ...................................... 5
2.4. Sistem Kepercayaan Kerajaan Majapahit ........................................ 6
2.5. Sistem Sosial Budaya Kerajaan Majapahit ...................................... 6
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 8
5.1. Kesimpulan ..................................................................................... 8
5.2. Saran ............................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
-
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sejarah, adalah pengetahuan tentang kehidupan masalalu. Sejarah dapat dipelajari
melalui berbagai cara, dapat diperoleh melalui berbagai sumber serta bisa dipelajari oleh
siapapun. Kebanyakan murid khususnya, mempelajari sejarah tentang kerajaan-kerajaan di
Nusantara sulit untuk mereka mengerti. Alasan mereka karena terlalu banyak materi dan
terlalu rumit untuk dipahami.
Majapahit adalah sebuah kerajaan kuno di Indonesia yang berpusat di Jawa Timur dan
pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M oleh Raden wijaya, tepatnya di daerah
Trowulan yang sekarang menjadi mojokerto. Berdirinya kerajaan majapahit merupakan
kelanjutan dari kerajaan singosari yang runtuh akibat serangan dari bangsa Mongol.
Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan pada masa kekuasaan Hayam Wuruk yg berkuasa
dari tahun 1350 hingga 1389. Majapahit menguasai kerajaan-kerajaan lain di semenanjung
Malaya Borneo Sumatra Bali dan Filipina. Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-
Buddha terakhir yg menguasai Semenanjung Malaya dan dianggap sebagai salah satu
karajaan terbesar di Indonesia dan mampu menciptakan perubahan besar dalam waktu relatif
singkat. Kekuasaan terbentang di Sumatra Semenanjung Malaya Borneo hingga Indonesia
timur meskipun wilayah kekuasaan masih diperdebatkan.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Terbentuknya Kerajaan Majapahit di Indonesia
Pada saat terjadi serangan Jayakatwang, Raden Wijaya bertugas menghadang bagian
utara, ternyata serangan yang lebih besar justru dilancarkan dari selatan. Maka ketika Raden
Wijaya kembali ke Istana, ia melihat Istana Kerajaan Singasari hampir habis dilalap api dan
mendengar Kertanegara telah terbunuh bersama pembesar-pembesar lainnya. Akhirnya ia
melarikan diri bersama sisa-sisa tentaranya yang masih setia dan dibantu penduduk desa
Kugagu. Setelah merasa aman ia pergi ke Madura meminta perlindungan dari Aryawiraraja.
Berkat bantuannya ia berhasil menduduki tahta, dengan menghadiahkan daerah tarik kepada
Raden Wijaya sebagai daerah kekuasaannya. Ketika tentara Mongol datang ke Jawa dengan
dipimpin Shih-Pi, Ike-Mise, dan Kau Hsing dengan tujuan menghukum Kertanegara, maka
Raden Wijaya memanfaatkan situasi itu untuk bekerja sama menyerang Jayakatwang. Setelah
-
vi
Jayakatwang terbunuh, tentara Mongol berpesta pora merayakan kemenanganya. Kesempatan
itu pula dimanfaatkan oleh Raden Wijaya untuk berbalik melawan tentara Mongol, sehingga
tentara Mongol terusir dari Jawa dan pulang ke negrinya. Maka tahun 1293 Raden Wijaya
naik tahta dan bergelar Sri Kertajasa Jayawardhana.
1.2.2. Perkembangan Kerajaan Majapahit
Berdirinya kerajaan Majapahit pada abad ke-13 erat kaitannya dengan sejarah
keruntuhan Singasari. Sebagian ahli sejarah berpendapat bahwa Majapahit masih merupakan
kelanjutan dari Singasari, terutama menyangkut wangsa yang berkuasa di kerajaan Majapahit.
Raja pertama Majapahit adalah Raden Wijaya dengan gelar Sri Kertajasa Jayawardana.1)
Raden Wijaya adalah menantu dari Kertanegara, raja Singasari. Akibat pemberontakan
Jayakatwang dari Kediri, Raden Wijaya menjadi pelarian yang pada akhirnya mendapat
kepercayaan Jayakatwang. Masa itulah Raden Wijaya membangun desa Tarik. Kemudian
dengan kedatangan pasukan Kubilai Khan yang menyerbu Singasari, mempercepat berdirinya
Majapahit, yakni sekitar tahun 1292/1293.
Raden Wijaya memerintah Majapahit selama kurang lebih 16 tahun (1293-1309).
Kemudian berurut-turut kerajaan Majapahit diperintah oleh Prabu Jayanegara (1309-1328),
Tribuwanattunggadewi (1328-1350) dan Hayam Wuruk (1350-1389).
Di bawah pemerintahan Hayam Wuruk inilah kerajaan Majapahit mencapai puncak
kejayaan dan kebesarannya. Wilayah kekuasaan Majapahit hampir meliputi seluruh
nusantara, karena itu Majapahit sering digelar sebagai negara nasional kedua, setelah
kerajaan Sriwijaya.
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan pembuatan makalah ini, diharapkan pembaca dapat mengerti serta memahami
tentang:
1. Sejarah kerajaan Majapahit
2. Sistem sosial budaya kerajaan Majapahit
3. Sistem Kepercayaan kerajaan Majapahit
4. Sistem ekonomi kerajaan Majapahit
5. Sistem pemerintahan kerajaan Majapahit
-
vii
1.4. Manfaat Penulisan
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak,
khususnya kepada siswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai sejarah yang
ada di Indonesia. Manfaat lain dari penulisan makalah ini adalah dengan adanya penulisan
makalah ini diharapkan dapat dijadikan motivasi untuk acuan dalam membangun kembali
jiwa sejarah Indonesia yang dulu seperti dimasa jayanya.
-
viii
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Terbentuknya Kerajaan Majapahit
Berdasarkan isi dari Kitab Nagarakertagama dan Pararaton, berdirinya Kerajaan
Majapahit sebenarnya tidak lepas dari eksistensi Kerajaan Singasari yang pada awalnya
didirikan oleh Ken Arok. Cerita ini bermula dari terbunuhnya Raja Kertanegara (Raja
Singhasari Terakhir) ketika terjadi serangan dari Jayakatwang. Menantu Kertanegara yang
bernama Raden Wijaya berhasil meloloskan diri dari musibah pemberontakan tersebut. Ia
melarikan diri ke Madura dan diterima dengan baik oleh Bupati Sumenep yaitu Arya
Wiraraja. Raden Wijaya diberi hadiah berupa tanah di Hutan Tarik yang ada di daerah
Sidoarjo, Jawa Timur dari hasil tipu daya yang dilakukannya kepada Jayakatwang atas
nasehat dari Arya Wiraraja, Raden Wijaya membangun sebuah desa yang kelak diberi nama
Majapahit (Mulyana, 1979:177). Sebelum Kertanegara terbunuh, ternyata dalam
pemerintahannya sudah mampu menaklukkan wilayah di luar Pulau Jawa yang berdasarkan
isi Kitab Nagarakertagama dalam Soekmono (1973:65-66) bahwa pada tahun 1284 Masehi
wilayah Bali dapat ditaklukkan oleh Raja Kertanegara. Wilayah lain yang juga ditaklukkan
meliputi: Pahang, Sunda, Bakulapura (Kalimantan Barat Daya), dan Gurun (Maluku).
Termasuk wilayah yang berada dalam lingkungan Kerajaan Singhasari. Selain itu, dalam
ekspedisi Pamalayu, Kertanegara juga mengadakan hubungan politik dengan penguasa dari
Kerajaan Campa di Kamboja yang bernama Raja Simhawarman III, di mana Raja
Simhawarman III mempunyai dua orang istri. Seorang diantaranya adalah adik dari Raja
Kertanegara yang bernama Tapasi. Karena menurut Prasasti Po Sah (di Hindia Belakang),
Tapasi berasal dari Jawa. Pada saat Kerajaan Campa diserang oleh Kerajaan Annam, Tapasi
melarikan diri ke Jawa.
Nama Majapahit diperoleh ketika orang-orang Madura sedang diperintahkan oleh Arya
Wiraraja untuk bekerja membuka lahan di hutan Tarik. Dalam keadaan lapar mereka
mencoba masuk ke dalam hutan untuk mencari buah-buahan. Akan tetapi, yang mereka temui
adalah sebuah pohon yang berbuah lebat namun rasanya pahit sekali. Mereka yang tidak suka
langsung memuntahkannya, dan yang makan karena sedang mabuk tidak ada makanan. Buah
itu bernama buah maja. Maka dari itu daerah hutan Tarik yang baru dibuka dinamakan
Majapahit (Mulyana, 1979:155).
-
ix
Dalam waktu yang singkat, hutan Tarik dapat dibuka untuk menjadi tempat tinggal
orang-orang madura. Daerah yang telah dibuka itu berupa sawah yang sudah ditanami,
kebun-kebun bunga, pucang, kelapa, dan pisang. Setelah membuka lahan tersebut, Raden
Wijaya sudah tidak mau lagi kembali ke Kediri karena ingin menetap di dearah itu untuk
mempersiapkan pemberontakan. Persiapan pemberontakan tersebut dilakukan secara rahasia.
Menunggu lama Raden Wijaya yang tak kembali ke Kediri, Jayakatwang menyuruh Mentri
Segara Winotan untuk menyusul Raden Wijaya Ke tempat tersebut. Setelah bertemu dengan
Raden Wijaya Ia tidak diberi kesempatan untuk melihat keadaan perkampungan yang baru
dibuka itu.
2.2. Sistem Pemerintahan Kerajaan Majapahit
Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, Majapahit memiliki sistem Pemerintahan dan
Birokrasi sangat baik, dimana Raja merupakan penjelmaan dari Dewa dan memegang
Otoritas Politik Tertinggi. Sistem Birokrasi pemerintahan Majapahit. Pada sistem Birokrasi,
Raja dibantu oleh Pejabat birokrasi dalam menjalankan pemerintahan. Berikut Pejabat-
pejabat Kerajaan:
Rakryan Mahamantri Katrini = Dijabat oleh Putra Raja (Putra Mahkota) -> Wakil Presiden
istilahnya
Rakryan Mantri ri Pakira-kiran = Dewan Menteri (Kabinet)
Dharmmadhyaksa = Pejabat Hukum --> Menko Polkam
Dharmma Upapatti = Pejabat Keagamaan --> Menko EkoKesra
Pada Rakryan Mantri ri Pakira-kiran memiiki Rakryan Mahapatih atau istilahnya
sebagai Perdana Menteri Kerajaan.
Perdana Menteri pada saat itu terkenal adalah Gadjah Mada dengan sumpah Palapanya.
2.3. Sistem Perekonomian Kerajaan Majapahit
Majapahit merupakan negara agraris dan sekaligus negara perdagangan. Pajak dan
denda dibayarkan dalam uang tunai. Ekonomi Jawa telah sebagian mengenal mata uang sejak
abad ke-8 pada masa kerajaan Medang yang menggunakan butiran dan keping uang emas dan
perak. Sekitar tahun 1300, pada masa pemerintahan raja pertama Majapahit, sebuah
perubahan moneter penting terjadi: keping uang dalam negeri diganti dengan uang "kepeng"
yaitu keping uang tembaga impor dari China. Pada November 2008 sekitar 10.388 keping
-
x
koin China kuno seberat sekitar 40 kilogram digali dari halaman belakang seorang penduduk
di Sidoarjo.
2.4. Sistem Kepercayaan Kerajaan Majapahit
Kepercayaan Siwa-Budha sudah ada sejak jaman Singasari abad XI, kemulaan dianut di
Nusantara pada jaman Majapahit yang telah berhasil menyatukan seluruh Nusantara dengan
Bhinneka Tunggal Ika Tanhana Dharma Mangruwa .
Setalah Majapahit runtuh pada abad XV 1500 M, Kepercayaan Siwa-Budha tidak
menonjol lagi di Jawa. Tetapi di pulau Bali yang tidak tersentuh Aliran Kepercayaan lain,
Siwa-Budha tetap lestari dianut oleh para keturunan Majapahit.
Kepercayaan Siwa-Budha adalah penghormatan kepada leluhur dimana jaman dahulu
orang mati dibakar dan abunya dilarung ke sungai atau laut agar kembali ke alam Mokswa
atau Tuhan Yang Maha Esa.
Titik awal persatuaan Siwa-Budha memang pada jaman Majapahit dimana Pemujaan
Roh Leluhur Bhatara Brahma Raja yang aliran Siwa mempunyai istri Putri Cina yang
beraliran Budha dan kemudian menjadi cikal-bakal kawitan Majapahit.
2.5. Sistem Sosial Budaya Kerajaan Majapahit
Kebudayaan Majapahit tertuang pada Kitab Nagarakertagama. Luas wilayah Kerajaan
Majapahit yang luas hingga ke wilayah Semenanjung Indochina sehingga pada setiap daerah
memiliki kebudayaan yang berbeda-beda tanpa meninggalkan ciri khas nya bentuk bangunan
berupa candi yang terbuat dari batu bata merah.
Pada masa Majapahit bidang seni budaya berkembang pesat, terutama seni sastra.
Karya seni sastra yang dihasilkan pada masa zaman awal Majapahit, antara lain sebagai
berikut:
Kitab Negarakertagama karangan Empu Prapanca pada tahun 1365. Isinya
menceritakan hal-hal sebagai berikut:
Sejarah raja-raja Singasari dan Majapahit dengan masa pemerintahannya.
Keadaan kota Majapahit dan daerah-daerah kekuasaannya.
Kisah perjalanan Raja Hayam Wuruk ketika berkunjung ke daerah kekuasaannya di Jawa
Timur beserta daftar candi-candi yang ada.
Kehidupan keagamaan dengan upacara-upacara sakralnya, misalnya upacara Srrada untuk
menghormati roh Gayatri dan menambah kesaktian raja.
-
xi
Kitab Sutasoma karangan Empu Tantular. Kitab tersebut berisi riwayat Sutasoma,
seorang anak raja yang menjadi pendeta Buddha.
Kitab Arjunawijaya karangan Empu Tantular. Kitab tersebut berisi tentang riwayat raja
raksasa yang berhasil ditundukkan oleh Raja Arjunasasrabahu.
Kitab Kunjarakarna dan Parthayajna, tidak jelas siapa pengarangnya. Kitab itu berisi
kisah raksasa Kunjarakarna yang ingin menjadi manusia, dan pengembaraan Pandawa di
hutan karena kalah bermain dadu dengan Kurawa.
Sedangkan, karya seni sastra yang dihasilkan pada zaman akhir Majapahit antara lain,
sebagai berikut:
1. Kitab Pararaton, isinya menceritakan riwayat raja-raja Singasari dan Majapahit.
2. Kitab Sudayana, isinya tentang Peristiwa Bubat.
3. Kitab Sorandakan, isinya tentang pemberontakan Sora.
4. Kitab Ranggalawe, isinya tentang pemberontakan Ranggalawe.
5. Kitab Panjiwijayakrama, isinya riwayat R.Wijaya sampai dengan menjadi Raja
Majapahit.
6. Kitab Usana Jawa, isinya tentang penaklukan Bali oleh Gajah Mada dan Aryadamar.
7. Kitab Tantu Panggelaran, tentang pemindahan gunung Mahameru ke Pulau Jawa oleh
Dewa Brahma, Wisnu, dan Siwa.
Di samping seni sastra, seni bangunan juga berkembang pesat. Bermacam-macam candi
didirikan dengan ciri khas Jawa Timur, yaitu dibuat dari bata, misalnya Candi Panataran,
Candi Tigawangi, Candi Surawana, Candi Jabung, dan Gapura Bajang Ratu.
-
xii
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari hasil penjelasan makalah di atas, dapat disimpulkan bahwa Kerajaan Majapahit
adalah kerajaan bercorak Hindu terakhir terbesar di Pulau Jawa. Kerajaan Majapahit didirikan
pada tahun 1293 M. Kerajaan ini berdiri di hutan Tarik dekat Mojokerto.
Adapun raja-raja yang sempat memerintah di Kerajaan Majapahit antara lain:
1. Raden Wijaya (1292-1309) M
2. Jayanegara (1309-1328) M
3. Tribhuanatunggadewi (1328-1350) M
4. Hayam Wuruk (1350-1389) M
5. Wikramawardhana (1389-1429) M
6. Suhita (1429-1447) M
7. Kertawijaya (1448-1451) M
8. Sri Rajasawardhana (1451-1453) M
9. Girindrawardhana (1456-1466) M
10. Sri Singhawikramawardhana (1466-1474) M
11. Girindrawardhana Dyah Ranawijaya (1474-1478) M
Di dalam makalah ini juga dijelaskan tentang beberapa aspek kehidupan yang
mengalami perkembangan dalam kerajaan Majapahit, antara lain:
1. Aspek politik dan pemerintahan
2. Aspek sosial dan kemasyarakatan.
3. Aspek ekonomi dan mata pencaharian
4. Aspek religi dan sosial budaya
3.2. Saran
Semoga apa yang dijelaskan di dalam makalah kami dapat dipahami dan dipelajari oleh
pembaca. Selain itu, dengan makalah ini semoga kita dapat mengetahui sejarah-sejarah
kerajaan Hindu-Buddha terutama Kerajaan Majapahit.
-
xiii
DAFTAR PUSTAKA
id.wikipedia.org/wiki/Majapahit
sejarahbudayanusantara.weebly.com/kerajaan-majapahit.html
http://ayha-samsuel.blogspot.com/2013/10/makalah-kerajaan-majapahit.html
-
xiv
LAMPIRAN
Peta wilayah kekuasaan Majapahit berdasarkan Nagarakertagama
Arca Harihara Gapura Bajang Ratu Terakota wajah yang dipercaya potret Gajah Mada
Celengan zaman Majapahit, abad 14-15 Masehi Trowulan, Jawa Timur.