Makalah kb dalam islam

24
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar baik segi kekayaan sumber daya alam maupun sumber daya manusia, hal ini pernah tercatat, bangsa Indonesia terbanyak penduduk setelah Cina dan India artinya maju mundurnya kemajuan bangsa salah satunya ditentukan oleh kualitas manusia atau lebih spesifik keluarga. Tidak dapat kita pungkiri, sebagai institusi terkecil dalam masyarakat, keluarga memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan pembangunan sebuah bangsa. Hal ini terkait erat dengan fungsi keluarga sebagai wahana pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, sudah sewajarnya bila pemerintah bersama-sama dengan segenap komponen masyarakat berkepentingan untuk membangun keluarga-keluarga di negara kita tercinta ini agar menjadi keluarga yang sejahtera yang dalam konteks ini kita maknai sebagai keluarga yang sehat, maju dan mandiri dengan ketahanan keluarga yang tinggi. Terlebih Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai motor penggerak Program KB di Indonesia, sekarang ini sangat berpihak pada upaya membangun keluarga sejahtera dengan visi dan misinya yang telah derbaharuhi, yakni ”Seluruh Keluarga Ikut KB” dan ”Mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera”. Dalam agama Islam, keluarga sejahtera disubstansikan dalam bentuk keluarga sakinah. Pengertian keluarga sakinah diambil dan berasal dari Al Qur’an, yang dipahami dari ayat-

Transcript of Makalah kb dalam islam

Page 1: Makalah kb dalam islam

BAB I

PENDAHULUANA.     Latar Belakang Masalah

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar baik segi kekayaan sumber daya

alam maupun sumber daya manusia, hal ini pernah tercatat, bangsa Indonesia terbanyak

penduduk setelah Cina dan India artinya maju mundurnya kemajuan bangsa salah satunya

ditentukan oleh kualitas manusia atau lebih spesifik keluarga. Tidak dapat kita pungkiri,

sebagai institusi terkecil dalam masyarakat, keluarga memiliki pengaruh yang sangat besar

terhadap keberhasilan pembangunan sebuah bangsa. Hal ini terkait erat dengan fungsi

keluarga sebagai wahana pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena

itu, sudah sewajarnya bila pemerintah bersama-sama dengan segenap komponen masyarakat

berkepentingan untuk membangun keluarga-keluarga di negara kita tercinta ini agar menjadi

keluarga yang sejahtera yang dalam konteks ini kita maknai sebagai keluarga yang sehat,

maju dan mandiri dengan ketahanan keluarga yang tinggi. Terlebih Badan Koordinasi

Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai motor penggerak Program KB di Indonesia,

sekarang ini sangat berpihak pada upaya membangun keluarga sejahtera dengan visi dan

misinya yang telah derbaharuhi, yakni ”Seluruh Keluarga Ikut KB” dan ”Mewujudkan

Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera”.

Dalam agama Islam,  keluarga sejahtera disubstansikan dalam bentuk keluarga

sakinah. Pengertian keluarga sakinah diambil dan berasal dari Al Qur’an, yang dipahami dari

ayat-ayat Surat Ar Ruum, dimana dinyatakan bahwa tujuan keluarga adalah untuk mencapai

ketenteraman dan kebahagiaan dengan dasar kasih sayang. Yaitu keluarga yang saling cinta

mencintai dan penuh kasih sayang, sehingga setiap anggota keluarga merasa dalam suasana

aman, tenteram, tenang dan damai, bahagia dan sejahtera namun dinamis menuju kehidupan

yang lebih baik di dunia maupun di akhirat.

Mencermati penjelasan di atas antara keluarga sejahtera secara umum dengan kosnep

keluarga sakinah mempunyai hubungan yang sangat erat, untuk itu dalam makalah ini penulis

akan mencoba mendeskripsikan KB dalam pandangan Agama.

2.      Tujuan Penulisan

a.       Untuk mendeskripsikan konsep keluarga berencana secara umum.

b.      Untuk mendeskripsikan keluarga berencana dalam pandangan Al-Qur’an dan Hadits.

Page 2: Makalah kb dalam islam

c.       Untuk mendeskripsikan Cara KB yang Diperbolehkan dan Yang Dilarang oleh Islam.

d.      Agar dapat mengetahui dampak yang di timbulkan kb dalam pandangan islam.

3. Rumusan Masalah

a.       Bagaimana konsep keluarga berencana secara umum?

b.      Bagaimana keluarga berencana dalam pandangan islam, Al-Qur’an dan Hadits?

c.       Bagaimana Cara KB yang Diperbolehkan dan Yang Dilarang oleh Islam?

d.      apa dampak yang di timbulkan kb dalam pandangan islam ?

BAB II

PEMBAHASAN

A.     Konsep Keluarga Berencana

1.      Pengertian Keluarga Berencana

Menurut World Health Organisation (WHO) expert committee 1997: keluarga

berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari

kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan,

mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan

dengan umur suami istri serta menentukan  jumlah anak dalam keluarga.

Keluarga berencana menurut Undang-Undang no 10 tahun 1992 (tentang

perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya

peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan  usia perkawinan

(PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan

keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk

menjarangkan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi.

Secara umum keluarga berencana dapat diartikan sebagai suatu usaha yang mengatur

banyaknya kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak positif bagi ibu, bayi, ayah serta

keluarganya yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung

dari kehamilan tersebut. Diharapkan dengan adanya perencanaan keluarga yang matang

kehamilan merupakan suatu hal yang memang sangat diharapkan sehingga akan terhindar

dari perbuatan untuk mengakhiri kehamilan dengan aborsi.

2.      Tujuan Keluarga Berencana

Gerakan KB dan pelayanan kontrasepsi memiliki tujuan:

a.      Tujuan demografi yaitu mencegah terjadinya ledakan penduduk dengan

Page 3: Makalah kb dalam islam

menekan laju pertumbuhan penduduk (LLP) dan hal ini tentunya akan diikuti dengan

menurunnya angka kelahiran atau TFR (Total Fertility Rate) dari 2,87 menjadi 2,69 per

wanita. Pertambahan penduduk yang tidak terkendalikan akan mengakibatkan kesengsaraan

dan menurunkan sumber daya alam serta banyaknya kerusakan yang ditimbulkan dan

kesenjangan penyediaan bahan pangan dibandingkan jumlah penduduk.

b.      Mengatur kehamilan dengan menunda perkawinan, menunda kehamilan anak pertama dan

menjarangkan kehamilan setelah kelahiran anak pertama serta menghentikan kehamilan bila

dirasakan anak telah cukup.

c.       Mengobati kemandulan atau infertilitas bagi pasangan yang telah menikah lebih dari satu

tahun tetapi belum juga mempunyai keturunan, hal ini memungkinkan untuk tercapainya

keluarga bahagia.

d.      Married Conseling atau nasehat perkawinan bagi remaja atau pasangan yang akan menikah

dengan harapan bahwa pasangan akan mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang cukup

tinggi dalam membentuk keluarga yang bahagia dan berkualitas.

e.      Tujuan akhir KB adalah tercapainya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera)

dan membentuk keluarga berkualitas, keluarga berkualitas artinya suatu keluarga yang

harmonis, sehat, tercukupi sandang, pangan, papan, pendidikan dan produktif dari segi

ekonomi.

3.      Macam-macam Alat Kontrasepsi

Dalam pelaksanaan KB harus menggunakan alat kontrsepsi yang sudah dikenal diantaranya

ialah:

         Pil, berupa tablet yang berisi progrestin yang bekerja dalam tubuh wanita untuk mencegah

terjadinya ovulasi dan melakukan perubahan pada endometrium.

         Suntikan, yaitu menginjeksikan cairan kedalam tubuh. Cara kerjanya yaitu menghalangi

ovulasi, menipiskan endometrin sehingga nidasi tidak mungkin terjadi dan memekatkan

lendir serlak sehingga memperlambat perjalanan sperma melalui canalis servikalis.

         Susuk KB, levermergostrel. Terdiri dari enam kapsul yang diinsersikan dibawah kulit lengan

bagian dalam kira-kira sampai 10 cm dari lipatan siku. Cara kerjanya sama dengan suntik.

         AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) terdiri atas lippiss loop(spiral) multi load terbuat

dari plastik harus dililit dengan tembaga tipis cara kerjanya ialah membuat lemahnya daya

sperma untuk membuahi sel telur wanita.

         Sterelisasi (Vasektomi/ tubektomi) yaitu operasi pemutusan atau pengikatan saluran

pembuluh yang menghubungkan testis (pabrik sperma) dengan kelenjar prostat (gudang

Page 4: Makalah kb dalam islam

sperma menjelang diejakulasi) bagi laki-laki. Atau tubektomi dengan operasi yang sama pada

wanita sehingga ovarium tidak dapat masuk kedalam rongga rahim. Akibat dari sterilisasi ini

akan menjadi mandul selamanya.

         Alat-alat konrasepsi lainnya adalah kondom, diafragma, tablet vagmat, dan tiisu yang

dimasukkan kedalam vagina. Disamping itu ada cara kontrasepsi yang bersifat tradisional

seperti jamuan, urut dsb.

Dalam pembahasan ini, penulis hanya meninjau status hukumnya menurut Islam,

dengan mendasarkan kepada nash al-Quran dan hadis serta logika (dalil aqli).

Pelaksanaan KB dengan pertimbangan kemashlahatan, dibolehkan dalam Islam karena

pertimbangan (misalnya) ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Artinya, dibolehkan bagi

orang-orang yang tidak sanggup membiayai kehidupan anak, kesehatan dan pendidikannya

untuk menjadi akseptor KB. Bahkan menjadi dosa baginya, jikalau ia melahirkan anak yang

tidak terurusi masa depannya; yang akhirnya menjadi beban yang berat bagi masyarakat,

karena orang tuanya tidak menyanggupi biaya hidupnya, kesehatan dan pendidikannya. Hal

ini berdasarkan pada sebuah ayat al-Quran yang berbunyi:

خافوا ضعافا ية ذر خلفهم من تركوا لو الذين وليخش

قوال وليقولوا الله فليتقوا عليهم“Dan hendaklah orang-orang takut kepada Allah bila seandainya mereka meninggalkan

anaka-anaknya yang dalam keadaan lemah; yang mereka khawatirkan terhadap

(kesejahteraan mereka), oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan

mengucapkan perkataan yang benar.” (QS an-Nisâ’, 4: 9)

Ayat ini menerangkan bahwa kelamahan ekonomi, kurang stabilnya kondisi kesehatan fisik

dan kelemahan intelegensi anak sebagai akibat  dari kekurangan makanan yang bergizi,

menjadi tanggung jawab kedua orang tuanya. Maka disinilah peranan KB untuk membantu

orang-orang yang tidak dapat menyanggupi hal tersebut, agar tidak berdosa di kemudian hari

bila meninggalkan keturunannya. Dalam ayat lain disebutkan juga:

لمن كاملين حولين أوالدهن يرضعن والوالدات

ضاعة … الر يتم أن أراد

Page 5: Makalah kb dalam islam

“Para ibu, hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh; yaitu bagi yang

berkeinginan untuk menyempurnakan penyusuannya…” (QS al-Baqarah, 2: 233)

Ayat ini menerangkan bahwa anak sebaiknya disusukan selama dua tahun penuh. Karena itu,

kepada ibunya disarankan untuk tidak hamil lagi sebelum bayinya ‘cukup umur’, yang dalam

ayat di atas disebut dengan bilangan  dua tahun. Atau dengan kata lain, penjarangan kelahiran

anak kurang lebih berjarak tiga tahun, supaya anak berpeluang lebih ‘sehat dan terhindar dari

penyakit, karena diasumsikan bahwa susu ibulah (ASI) yang paling baik untuk dionsumsi

oleh bayi, demi pertumbuhannya (bayinya), dibandingkan dengan mengonsumsi susu buatan.

Mengenai alat kontrasepsi ( الحمل منع وسائل ) yang sering digunakan ber-KB, ada yang

dibolehkan dan ada pula yang diharamkan dalam Islam.

Selanjutnya, menurut pendapat para ulama, alat-alat kontrasepsi yang dibolehkan untuk

digunakan adalah :

1. Untuk wanita, seperti: a. IUD (ADR); b. Pil; c. Obat suntik; d. Susuk; e. Cara-cara

tradisional dan metode yang sederhana; misalnya minuman jamu dan metode kalender

(Metode Ogino Knans)

2. Untuk pria; seperti; a. Kondom; b. Coituis Interruptus (al-’Azl)

Cara ini disepakati oleh ulama (Islam) bahwa boleh digunakan, berdasarkan dengan cara

yang telah diperaktikkan oleh para sahabat nabi  s.a.w. semenjak beliau masih hidup,

sebagaimana keterangan sebuah hadis yang bersumber dari Jabir r.a., yang berbunyi:

، وسلم عليه الله صلى الله رسول عهد على نعزل كنا

: – عهد على نعزل كنا آخر لفظ وفي ل ينز والقرآن

- - الله - نبى ذلك فبلغ وسلم عليه الله صلى الله رسول. - ينهنا فلم وسلم عليه الله صلى

 “Kami pernah melakukan ‘azal (coitus interruptus) di masa Rasulullah s.a.w., sedangkan al-

Quran (ketika itu) masih (selalu) turun. (H.R. Bukhari-Muslim dari Jabir). Dan pada hadis

lain: Kami pernah melakukan ‘azl (yang ketika itu) nabi mengetahuinya, tetapi ia tidak

pernah melarang kami. (H.R. Muslim, yang bersumber dari ‘Jabir juga)..

Sedangkan alat kontrasepsi yang dilarang dalam Islam; adalah:

1. Untuk wanita; seperti: a. Menstrual Regulation (MR atau pengguguran kandungan

yang masih muda); b. Abortus atau pengguguran kandungan yang sudah bernyawa; c.

Page 6: Makalah kb dalam islam

Ligasi Tuba (mengingat saluran kantong ovum) dan tubektomi (mengangkat tempat

ovum). Kedua istilah ini disebut sterilisasi.

2. Untuk pria; seperti  vasektomi (mengikat atau memutuskan saluran sperma dari buah

zakar), dan cara ini juga disebut sterilisasi.

Adapun dasar diperkenankannya KB dalam Islam, menurut dalil aqli (pertimbangan rasional),

adalah karena pertimbangan kesejahteraan penduduk yang diidam-idamkan oleh bangsa dan

negara. Sebab kalau pemerintah tidak melaksanakannya maka keadaan rakyat di masa datang,

diprediksi akan menderita. Inilah yang dalam nalar fiqih Islam disebut dengan ‘Sadd al-

Dzarî’ah’.

Oleh karena itu, pemerintah menempuh suatu cara untuk mengatasi ledakan penduduk yang

tidak seimbang dengan pertumbuhan perekonomian nasional dengan menyelenggarakan

program KB, untuk mencapai kemaslahatan seluruh rakyat. Upaya pemerintah tersebut,

sesuai dengan kaidah fiqhiyah yang berbunyi:

بالمصلحة منوط عية الر على اإلمام ف تصر“Kebijaksanaan imam (pemerintahan) terhadap rakyatnya bisa dihubungkan dengan

(tindakan) kemaslahatan.”

Pertimbangan kemaslahatan umat (rakyat) dapat dijadikan dasar pertimbangan untuk

menetapkan hukum Islam menurut mazdhab Maliki; di negara Indonesia yang tercinta ini,

pemerintah sebagai pelaksana amanat rakyat, berkewajiban untuk melaksanakan program

KB, sesuai dengan petunjuk GBHN. Maka program tersebut, menurut pertimbangan ulama,

hukumnya boleh dalam Islam, karena demi pertimbangan kemaslahatan umat (rakyat).

B. Keluarga Berencana Dalam Pandangan Islam

Islam

       Rasulullah saw sangat menganjurkan umatnya untuk memiliki keturunan yang sangat

banyak. Namun tentunya bukan asal banyak, tetapi berkualitas sehingga perlu dididik dengan

baik supaya dapat mengisi alam semesta ini dengan manusia yang shalih dan beriman.

       Contoh metode pencegah kehamilan yang pernah dilakukan di zaman Rasulullah SAW

adalah azl yakni mengeluarkan air mani di luar vagina istri atau yang lazim disebut senggama

terputus, namun tidak dilarang oleh Rasul. Dari Jabir berkata: 'Kami melakukan azl di masa

Rasulullah SAW, dan Rasul mendengarnya tetapi tidak melarangnya (HR Muslim).

Sedangkan metode di zaman ini yang tentunya belum pernah dilakukan di zaman Rasulullah

Page 7: Makalah kb dalam islam

SAW membutuhkan kajian yang mendalam dan melibatkan ahli medis dalam menentukan

kebolehan atau keharamannya.

Kita mengenal KB sebagai metode yang dipakai untuk mencegah kehamilan. Hal

tersebut yang paling sering diperdebatkan dalam Islam.

Hukum KB dalam Islam dilihat dari 2 pengertian

1.  Tahdid an-nasl (pembatasan kelahiran)

       Jika program KB dimaksudkan untuk membatasi kelahiran, maka hukumnya haram.

Islam tidak mengenal pembatasan kelahiran. Bahkan terdapat banyak hadits yang mendorong

umat Islam untuk memperbanyak anak. Misalnya, tidak bolehnya membunuh anak apalagi

karena takut miskin atau tidak mampu memberikan nafkah. Allah berfirman:

“Dan janganlah kalian membunuh anak-anak kalian karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepaad mereka dan kepada kalian.” (Qs. Al-Isra’: 31)

2.  Tanzhim an-nasl (pengaturan kelahiran)

       Jika program KB dimaksudkan untuk mencegah kelahiran dengan berbagai cara dan

sarana, maka hukumnya mubah, bagaimanapun motifnya.

Berdasarkan keputusan yang telah ada sebagian ulama  menyimpulkan bahwa pil-pil

untuk mencegah kehamilan tidak boleh dikonsumsi.

       Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala mensyariatkan untuk hamba-Nya sebab-sebab untuk

mendapatkan keuturunan dan memperbanyak jumlah umat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa

sallam bersabda.

Artinya : “Nikahilah wanita yang banyak anak lagi penyayang, karena sesungguhnya aku

berlomba-lomba dalam banyak umat dengan umat-umat lain di hari kiamat (dalam riwayat

yang lain: dengan para nabi di hari kiamat)”

       Karena umat itu membutuhkan jumlah yang banyak, sehingga mereka beribadah kepada

Allah, berjihad di jalan-Nya, melindungi kaum muslimin -dengan ijin Allah-, dan Allah akan

menjaga mereka dan tipu daya musuh-musuh mereka.

Maka wajib untuk meninggalkan perkara ini (membatasi kelahiran), tidak membolehkannya

dan tidak menggunakannya kecuali darurat. Jika dalam keadaan darurat maka tidak mengapa,

seperti :

            Sang istri tertimpa penyakit di dalam rahimnya, atau anggota badan yang lain, sehingga

berbahaya jika hamil, maka tidak mengapa (menggunakan pil-pil tersebut) untuk keperluan

ini.

Page 8: Makalah kb dalam islam

           Demikian juga, jika sudah memiliki anak banyak, sedangkan isteri keberatan jika hamil lagi,

maka tidak terlarang mengkonsumsi pil-pil tersebut dalam waktu tertentu, seperti setahun

atau dua tahun dalam masa menyusui, sehingga ia merasa ringan untuk kembali hamil,

sehingga ia bisa mendidik dengan selayaknya.

       Adapun jika penggunaannya dengan maksud berkonsentrasi dalam berkarier atau supaya

hidup senang atau hal-hal lain yang serupa dengan itu, sebagaimana yang dilakukan

kebanyakan wanita zaman sekarang, maka hal itu tidak boleh”.

       Dari Ma’qil bin Yasar al-Muzani radhiyallahu ‘anhu dia berkata: Seorang lelaki pernah

datang (menemui) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata: “Sesungguhnya aku

mendapatkan seorang perempuan yang memiliki kecantikan dan (berasal dari) keturunan

yang terhormat, akan tetapi dia tidak bisa punya anak (mandul), apakah aku (boleh)

menikahinya? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Tidak (boleh)”,

kemudian lelaki itu datang (dan bertanya lagi) untuk kedua kalinya, maka Rasulullah

shallallahu ‘alaihi wa sallam kembali melarangnya, kemudian lelaki itu datang (dan bertanya

lagi) untuk ketiga kalinya, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Nikahilah perempuan yang penyayang dan subur (banyak anak), karena sesungguhnya aku

akan membanggakan (banyaknya jumlah kalian) dihadapan umat-umat lain (pada hari

kiamat nanti).” Bagi seorang perempuan yang masih gadis. kesuburan ini diketahui dengan

melihat keadaan keluarga (ibu dan saudara perempuan) atau kerabatnya.

       Hadits ini menunjukkan dianjurkannya memperbanyak keturunan, yang ini termasuk

tujuan utama pernikahan, dan dianjurkannya menikahi perempuan yang subur untuk tujuan

tersebut.

C.      Keluarga Berencana Dalam Pandangan Al-Qur’an Hadits

1.      Pandangan Al-Qur’an Tentang Keluarga Berencana

Dalam al-Qur’an banyak sekali ayat yang memberikan petunjuk yang perlu kita laksanakan

dalam kaitannya dengan KB diantaranya ialah :

surah / surat : An-Nisaa Ayat : 9

“Dan hendaklah takut pada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan

dibelakang mereka anak-anak yang lemah. Mereka khawatir terhadap kesejahteraan

mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka

mengucapkan perkataan yang benar”.

Page 9: Makalah kb dalam islam

Selain ayat diatas masih banyak ayat yang berisi petunjuk tentang pelaksanaan KB

diantaranya ialah

surah / surat : Al-Qashash Ayat : 77

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri

akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni'matan) duniawi dan berbuat

baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah

kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang

yang berbuat kerusakan.,

Dari ayat-ayat diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa petunjuk yang perlu

dilaksanakan dalam KB antara lain, menjaga kesehatan istri, mempertimbangkan kepentingan

anak, memperhitungkan biaya hidup brumah tangga.

2.      Pandangan al-Hadits Tentang Keluarga Berencana

Dari hadits ini menjelaskan bahwa suami istri mempertimbangkan tentang biaya rumah

tangga selagi keduanya masih hidup, jangan sampai anak-anak mereka menjadi beban bagi

orang lain. Dengan demikian pengaturan kelahiran anak hendaknya dipikirkan bersama.

D.       Hukum Keluarga Berencana Dalam Islam

1.      Menurut al-Qur’an dan Hadits

Sebenarnya dalam al-Qur’an dan Hadits tidak ada nas yang shoreh yang melarang atau

memerintahkan KB secara eksplisit, karena hukum ber-KB harus dikembalikan kepada

kaidah hukum Islam

Tetapi dalam al-Qur’an ada ayat-ayat yang berindikasi tentang diperbolehkannya mengikuti

program KB, yakni karena hal-hal berikut:

a.      Menghawatirkan keselamatan jiwa atau kesehatan ibu.

b.      Menghawatirkan keselamatan agama, akibat kesempitan penghidupan

c.       Menghawatirkan kesehatan atau pendidikan anak-anak bila jarak kelahiran anak terlalu

dekat

Page 10: Makalah kb dalam islam

2.      Menurut Pandangan Ulama’

a.      Ulama’ yang memperbolehkan

Diantara ulama’ yang membolehkan adalah Imam al-Ghazali, Syaikh al-Hariri, Syaikh

Syalthut, Ulama’ yang membolehkan ini berpendapat bahwa diperbolehkan mengikuti

progaram KB dengan ketentuan antara lain, untuk menjaga kesehatan si ibu, menghindari

kesulitan ibu, untuk menjarangkan anak. Mereka juga berpendapat bahwa perencanaan

keluarga itu tidak sama dengan pembunuhan karena pembunuhan itu berlaku ketika janin

mencapai tahap ketujuh dari penciptaan. Mereka mendasarkan pendapatnya pada surat al-

Mu’minun ayat: 12, 13, 14.

( ثم جعلناه12ولقد خلقنا اإلنسان من ساللة من طين – ) مكين نطفة في قرار

فخلقنا (13) – مضغة العلقة فخلقنا علقة النطفة خلقنا ثمعظاما المضغة

لميتون (14) – ذلك بعد إنكم ثمArtinya : Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal)

dari tanah. Kemudian Kami jadikan nuftah dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air

mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal

daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami

bungkus dengan daging. [Al Mu’minun : 12 – 14]

b. Ulama’ yang melarang

Selain ulama’ yang memperbolehkan ada para ulama’ yang melarang diantaranya ialah Prof.

Dr. Madkour, Abu A’la al-Maududi. Mereka melarang mengikuti KB karena perbuatan itu

termasuk membunuh keturunan seperti firman Allah:

نرزقكم نحن إملق من أوالدكم تقتلوا وال

وإياهم“Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut (kemiskinan) kami akan

memberi rizkqi kepadamu dan kepada mereka”.

E.     Cara KB yang Diperbolehkan dan Yang Dilarang oleh Islam

1      Cara yang diperbolehkan

Page 11: Makalah kb dalam islam

Ada beberapa macam cara pencegahan kehamilan yang diperbolehkan oleh syara’ antara lain,

menggunakan pil, suntikan, spiral, kondom, diafragma, tablet vaginal , tisue. Cara ini

diperbolehkan asal tidak membahayakan nyawa sang ibu. Dan cara ini dapat dikategorikan

kepada azl yang tidak dipermasalahkan hukumnya.

       Dari salah satu kasus yang telah dipaparkan diatas Banyak hal yang seyogyanya

membuat kita ragu tentang masalah KB ini. Untuk lebih mendalami Masalah ini berikut

uraian – uraian yang dapat disampaikan:

  Alasan tidak diperbolehkannya KB

Hukum KB bisa haram jika menggunakan alat atau dengan cara yang tidak dibenarkan dalam

syariat islam.

Ada beberapa ulama yang menolak KB dengan alasan antara lain, yaitu:

a.       KB sama dengan pembunuhan bayi.

b.      KB merupakan tindakan tidak wajar (non-alamiah) dan bertentangan dengan fitrah.

c.       KB mengindikasikan pada ketidakyakinan akan perintah dan ketentuan Tuhan.

d.      KB berarti mengabaikan doa Nabi agar umat islam memperbanyak jumlahnya.

e.       KB akan membawa petaka konsekuensi-konsekuensi sosial.

f.       KB adalah suatu jenis konspirasi Imperialis Barat terhadap negara-negara yang berkembang.

g.      KB dilakukan karena niat yang tidak baik misalnya takut mengalami kesulitan ekonomi dan

susah mendidik anak.

       Para ulama sepakat bahwa menggunakan metode KB yang bersifat permanen hukumnya

haram. Metode permanen adalah metode yang bersifat mantap, yang meliputi tindakan :

a. Vasektomi atau vas Ligation

b. Tubektomi atau Tubal Ligation (operasi ikat saluran telur)

c. Histerektomi (operasi pengangkatan rahim)

      Ulama mengharamkan metode kontrasepsi permanent ini karena menilainya sebagai

bentuk pengebirian yang dilarang oleh Rasulullah saw. Sesuai dengan sabda Rasulullah :

Tidaklah termasuk golongan kami (umat islam) orang yang mengebiri orang lain atau

mengebiri dirinya sendiri. Disamping itu, tindakan sterilisasi juga dianggap sebagai

mengubah firth kejadian manusia yang dilarang dalam islam.

2)      Cara yang dilarang

Page 12: Makalah kb dalam islam

Ada juga cara pencegahan kehamilan yang dilarang oleh syara’, yaitu dengan cara merubah

atau merusak organ tubuh yang bersangkutan. Cara-cara yang termasuk kategori ini antara

lain, vasektomi, tubektomi, aborsi. Hal ini tidak diperbolehkan karena hal ini menentang

tujuan pernikahan untuk menghasilakn keturunan.

  Alasan diperbolehkannya KB

                  Menurut kelompok ulama yang membolehkan, dari segi nash, tidak ada nash yang

sharih secara eksplisit melarang ataupun memerintahkan ber-KB.

Mereka juga beralasan dari sudut pandang ekonomi dan kesehatan, antara lain, sebagai

berikut:

a.       Untuk memberikan kesempatan bagi wanita beristirahat antara dua kehamilan.

b.      Jika salah satu atau kedua orang pasangan suami istri memiliki penyakit yang dapat menular.

c.       Untuk melindungi kesehatan ibu.

d.      Jika keuangan suami istri tidak mencukupi untuk membiayai lebih banyak anak.

e.       Imam al-ghazali menambahkan satu lagi, yaitu menjaga kecantikan ibu.

       Secara umum lembaga-lembaga fatwa di Indonesia menerima dan membolehkan KB.

Majelis Ulama Indonesia menjelaskan, bahwa ajaran islam membenarkan Keluarga

Berencana. Argumen yang membolehkannya adalah untuk menjaga kesehatan ibu dan anak,

pendidikan anak agar menjadi anak yang sehat, cerdas, dan sholeh. Majelis Tarjih

Muhamadiyah memandang KB sebagai jalan keluar dari keadaan mendesak, dibolehkan

sebagai hukum pengecualian, yakni:

a.       Untuk menjaga keselamatan jiwa atau kesehatan ibu.

b.      Untuk menjaga keselamatan agama, orang tua yang dibebani kewajiban mencukupi

keperluan hidup keluarga dan anak-anaknya.

c.       Untuk menjaga keselamatan jiwa, kesehatan atau pendidikan anak-anak.

       Ulama-ulama NU termasuk memperbolehkan KB didasarkan pada prinsip kemaslahatan

keluarga (Mashalihul Usrah) bagi pengembangan kemaslahatan umum (al-mashalihul

‘Ammah). Sedangkan menurut ulama PERSIS, KB dalam pengertian pengaturan jarak

kelahiran hukumnya ibadah, dan tidak terlarang.

       Bagi Negara, program KB dapat mengurangi beban negara. Contohnya sebelum tahun

1990 diprediksikan, tanpa program KB jumlah penduduk Indonesia tahun 2000 akan

mencapai 285 juta jiwa. Namun dengan program KB, sensus pada tahun itu menunjukkan

jumlah penduduk hanya 205 juta jiwa. Artinya, ada penghematan energi, pangan, dan sumber

daya lain yang semestinya digunakan oleh 80 juta jiwa. Oleh karena itu program KB terus

digalakkan oleh pemerintah.

Page 13: Makalah kb dalam islam

F. Dampak Yang Di Timbulkan Menggunakan Kb Dalam Islam

DAMPAK NEGATIF PROGRAM KB

1. Melemahkan semangat jihad

Para orang tua akan merasa berat melepas anaknya ke medan perang, karena jika anaknya

mati maka penerus keluarganya akan pupus (apalagi jika anaknya hanya 1). Para orang tua

juga membutuhkan anak untuk merawatnya di hari tua, jika anaknya pergi ke medan perang

siapa yang akan merawatnya. Para anak juga merasa berat pergi berjihad karena nanti tidak

ada yang merawat orang tuanya. Jika orang tuanya memiliki 10 anak maka tidak masalah jika

sebagian anaknya pergi berjihad.

2. Melemahkan militer umat islam

Sumber daya manusia yang penting bagi militer adalah para pemuda dalam jumlah banyak

sehingga mati satu tumbuh seribu. Jika jumlah pemuda sedikit maka segi militer juga lemah.

Jika jumlah pemuda islam banyak walaupun gugur sejuta di medan perang kita masih punya

puluhan juta pemuda yang siap mengganti posisi mereka di medan tempur.

3. Dan lain-lain

———————————-

Dari Ibnu Umar ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: “Aku

diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi

bahwa tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad

sebagian utusan Allah, kemudian menegakkan sholat, dan membayar

zakat. jika mereka melakukan semuanya maka darah dan harta mereka

terlindungi kecuali karena suatu hak dalam Islam, serta hisab mereka

disisi Allah”. (Lihat: ash-Shahihah No. 409)

Jihad merupakan tulang punggung dan kubah Islam. Kedudukan orang-orang yang berjihad

amatlah tinggi di surga, begitu juga di dunia. Mereka mulia di dunia dan di akhirat.

Rasulullah adalah orang yang paling tinggi derajatnya dalam jihad. Beliau telah berjihad

dalam segala bentuk dan macamnya. Beliau berjihad di jalan Allah dengan sebenar-benarnya

jihad, baik dengan hati, dakwah, keterangan (ilmu), pedang dan senjata.  Waktu beliau

banyak digunakan untuk berjihad dengan hati, lisan dan tangan beliau. Oleh karena itulah,

beliau amat harum namanya (di sisi manusia) dan paling mulia di sisi Allah.

Islam berkembang pesat melalui peperangan (jihad). Negara-negara yang dikuasai islam

lewat perang yaitu Iraq, Syiria, Iran, Afghan, Mesir, Afrika Utara, Spanyol, Konstantinopel,

Page 14: Makalah kb dalam islam

Yunani, dan lain-lain. Ketika umat islam berhenti berjihad nampaknya hanya sedikit wilayah

baru yang dikuasai umat islam.

Wilayah-wilayah yang dahulu dikuasai negara islam tetapi sekarang dikuasai orang kafir

yaitu: Spanyol, Portugis, Yunani, Yugoslavia, Bulgaria, Rumania, Hongaria, sebagian India

(dulu New Delhi adalah wilayah islam), Filipina, Vietnam, Thailand selatan, sebagian Rusia

(rusia selatan), sebagian China (china barat), sebagian Italia (sicilia), dll.

“Apabila kalian telah berjual beli dengan cara inah, dan kalian telah mengambil ekor-ekor

sapi, ridha dengan persawahan, serta kalian meninggalkan jihad, Alloh akan menimpakan

kehinaan kepada kalian, tidak akan dicabut kehinaan itu hingga kalian kembali kepada agama

kalian” (Riwayat Abu Dawud dan yang lainnya dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani, lihat

Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah, jilid I hal.42 No.11)

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat

dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi [Al–Qashash : 77]

“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan

yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh” (QS. ash-

Shaff (LXI) : 4)

surah / surat : Al-Qashash Ayat : 77

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri

akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni'matan) duniawi dan berbuat

baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah

kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang

yang berbuat kerusakan.”

BAB III

PENUTUP

1.      KESIMPULAN

Keluarga berencana berarti pasangan suami istri yang telah mempunyai perencanaan

yang kongkrit mengenai kapan anaknya diharapkan lahir agar setiap anaknya lahir disambut

dengan rasa gembira dan syukur dan merencanakan berapa anak yang dicita-citakan, yang

disesuaikan dengan kemampuannya dan situasi kondisi masyarakat dan negaranya.

Alat kontrasepsi yang dibenarkan menurut Islam adalah yang cara kerjanya mencegah

kehamilan (man’u al-haml), bersifat sementara (tidak permanen) dan dapat dipasang sendiri

olrh yang bersangkutan atau oleh orang lain yang tidak haram memandang auratnya atau oleh

Page 15: Makalah kb dalam islam

orang lain yang pada dasarnya tidak boleh memandang auratnya tetapi dalam keadaan darurat

ia dibolehkan. Selain itu bahan pembuatan yang digunakan harus berasal dari bahan yang

halal, serta tidak menimbulkan implikasi yang membahayakan (mudlarat) bagi kesehatan.

Para ulama yang membolehkan KB sepakat bahwa Keluarga Berencana (KB) yang

dibolehkan syari`at adalah suatu usaha

pengaturan/penjarangan kelahiran atau usaha pencegahan kehamilan sementara atas

kesepakatan suami-isteri karena situasi dan kondisi tertentu untuk kepentingan (maslahat)

keluarga.

2.      SARAN

Dalam mewujudkan keluarga yang sejahtera sesuai dengan syariat Islam  maka

penulis berharap pemerintah tidak henti-hentinya memberikan penyuluhan dan bimbingan

kepada masyarakat agar melaksanakan program pemerintah karena dengan menggunakan alat

kontrasepsi bukan berarti menolak takdir dari Allah SWT tetapi dalam rangka meningkatkan

ke Imanan dan Ketaqwaan kepada Allah SWT.

DAFTAR PUSTAKA

Drs.H. Aminudin Yakub,MA-Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI Pusat Tu’nas Fuaidah. (2009).  Mardiya M. Ali Hasan, (1997), Masail Fiqhiyah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.Abdurrahman Umran, Prof. (1997), Islam dan KB, Jakarta: PT Lentera Basritama.Musthafa Kamal, Drs. (2002), Fiqih Islam, Yogyakarta: Citra Karsa Mandiri.

Masjfuk Zuhdi, Prof. Drs. H, (1997) Masail Fiqhiyah, Jakarta: PT Toko Gunung Agung.Chuzamah, T. Yangro, Dr. H. dkk. (2002), Problematika Hukum Islam Kontemporer, Jakarta:

Pustaka Firdaus.