Makalah Budaya Islam

12
1. BUDAYA-BUDAYA ISLAM Penyebaran Islam (1200 – 1600) Agama Islam muncul pada Abad ke-6 M kemudian masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M dan mulai berkembang pada abad ke-13 M. Perkembangan Islam di Indonesia hampir di seluruh Kepulauan Indonesia. Bertolak dari kenyataan tersebut, Islam banyak menghasilkan peninggalan sejarah yang bercorak Islam di Indonesia yang sangat beraneka ragam. Peninggalan-peninggalan itu antara lain sebagai berikut: 1. Tempat Ibadah 2. Keraton 3. Batu Nisan 4. Kaligrafi 5. Seni Pahat 6. Seni Pertunjukan 7. Tradisi atau Upacara 8. Karya Sastra 2. GUA HIRA YANG LAMA DAN YANG BARU Jabal Nur dan Gua Hira : Di Sinilah Sejarah Islam Bermula Gua Hira yang lama Gua Hira yang baru. Disebelah utara Masjidil Haram kurang lebih 6 km, terdapat sebuah gunung yang dikenal dengan nama Jabal Nur. Tinggi puncak Jabal Nur kira-kira 200 meter, di sekelilingnya terdapat sejumlah gunung, batu bukit dan jurang. Sekitar 5 meter dari puncak gunung, terdapat sebuah lubang kecil. Itulah yang disebut Gua Hira, di mana Nabi Muhammad Saw mendapat wahyu pertamanya.

Transcript of Makalah Budaya Islam

Page 1: Makalah Budaya Islam

1. BUDAYA-BUDAYA ISLAM

Penyebaran Islam (1200 – 1600)Agama Islam muncul pada Abad ke-6 M kemudian masuk ke Indonesia pada

abad ke-7 M dan mulai berkembang pada abad ke-13 M. Perkembangan Islam di Indonesia hampir di seluruh Kepulauan Indonesia. Bertolak dari kenyataan tersebut, Islam banyak menghasilkan peninggalan sejarah yang bercorak Islam di Indonesia yang sangat beraneka ragam. Peninggalan-peninggalan itu antara lain sebagai berikut:1. Tempat Ibadah2. Keraton3. Batu Nisan4. Kaligrafi5. Seni Pahat6. Seni Pertunjukan7. Tradisi atau Upacara8. Karya Sastra

2. GUA HIRA YANG LAMA DAN YANG BARUJabal Nur dan Gua Hira : Di Sinilah Sejarah Islam Bermula

Gua Hira yang lama Gua Hira yang baru.

Disebelah utara Masjidil Haram kurang lebih 6 km, terdapat sebuah gunung yang dikenal dengan nama Jabal Nur. Tinggi puncak Jabal Nur kira-kira 200 meter, di sekelilingnya terdapat sejumlah gunung, batu bukit dan jurang. Sekitar 5 meter dari puncak gunung, terdapat sebuah lubang kecil. Itulah yang disebut Gua Hira, di mana Nabi Muhammad Saw mendapat wahyu pertamanya. 

Letak Gua Hira di belakang dua batu raksasa yang sangat dalam dan sempit. Panjang gua tersebut sekitar 3 meter dengan lebar sekitar 1.5 meter, dan ketinggian sekitar 2 meter setinggi orang berdiri. Dengan luas dimensi seperti itu, gua ini hanya cukup digunakan untuk shalat dua orang. Di bagian kanan gua terdapat teras dari batu yang hanya cukup digunakan untuk shalat dalam keadaan duduk dan terdapat lubang kecil yang dapat dipergunakan untuk memandang kawasan bukit dan gunung arah Makkah.  Untuk menuju puncak gunung, seseorang rata-rata memerlukan waktu selama 1 jam bahkan lebih. Medannya cukup sulit karena tidak ada tangga. Para peziarah harus mendaki melewati batu-batu terjal. Jalan bertangga hanya ditemukan setelah tiga perempat perjalanan. Namun menjelang puncak gunung, medannya sedikit ringan, peziarah bisa mendaki dengan santai. 

Page 2: Makalah Budaya Islam

Begitu tiba di depan pintu gua, terdapat tulisan Arab ‘Ghor Hira’ dengan cat warna merah. Di atas tulisan itu terdapat tulisan dua ayat pertama Surat Al-Alaq dengan cat warna hijau. Gua Hira terletak persis di samping kiri tulisan tersebut. 

Jabal Nur dan Gua Hira ini sangat penting dalam sejarah Islam karena di gua inilah Nabi Muhammad saw menerima wahyu yang pertama yaitu surat Al'Alaq dari ayat 1 sampai 5. Senin 17 Ramadhan yang bertepatan dengan 6 Agustus 610 M—menurut Ibnu Sa‘ad dalam Al-Thabaqat Al-Kubra—kala Muhammad tengah khusyuk bertafakur, ia menerima wahyu pertama yang disampaikan oleh Malaikat Jibril.  “Bacalah, dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS Al-Alaq: 1-5).Saat itu pula Muhammad resmi dilantik sebagai Nabi dan Rasul Allah SWT. Saat menerima penobatan sebagai Nabi ini, usia Muhammad sekitar 40 tahun 6 bulan 8 hari menurut kalender Qamariyah 

Dengan kondisi seperti itu, Gua Hira merupakan tempat yang ideal di Makkah bagi Muhammad untuk bertahannuts. Suasananya tenang, dan jauh dari keriuhan kota Makkah kala itu. Dan tentu saja, Muhammad telah mempertimbangkan dengan matang pemilihan gua ini sebagai tempatnya 'mencari' Tuhan. 

Beliau juga telah memperbincangkan tempat itu dengan istrinya, Khadijah binti Khuwailid. Oleh sebab itu, terkadang di malam yang pekat, Khadijah beberapa kali mengunjungi Muhammad. Dapat dibayangkan bagaimana beratnya medan yang ditempuh Khadijah Al-Kubra saat itu, ketika mengunjungi suaminya di Gua Hira. 

Bagi sebagian kaum Muslimin, perjalanan ibadah haji bukan hanya sekedar menyempurnakan prosesi atau ritual sebagaimana diwajibkan atau disunnahkan syariat, tapi juga sebuah wisata religius. Salah satunya adalah dengan melakukan ziarah. Dan salah satu tempat ziarah yang paling diburu para jamaah haji atau mereka yang berumrah adalah Gua Hira yang terletak di Jabal Nur (Gunung Cahaya).

3. MEKAH YANG LAMA DAN YANG BARU

Melihatkan koleksi  gambar Kaabah Mekah lama seperti di atas ini, terasa syahdu pula. Tiba-tiba hati kami meronta-ronta hati untuk pergi ke sana. Masih menunggu peluang dan ketikanya bagi memenuhi jemputan Allah ini…..Kami rasa teerpanggil untuk berkongsi gambar-gambar lama Kaabah, Mekah seterusnya bersama dengan anda semua….

Kota Suci Umat Islam iaitu Kaabah yang terletak di Mekah. Kalau dilihat dan dibandingkan Kaabah Mekah di zaman lampau iaitu lebih kurang seawal tahun 1902

Page 3: Makalah Budaya Islam

sehinggalah sekarang ini, memang terdapat banyak sangat perbezaanya. Kaabah, Mekah yang berdiri sekarang ini atau versi dewasa sudah semakin moden dengan tanggungjawab sepenuhnya diambil oleh pihak Kerajaan Arab Saudi bagi menjaga kesucian Rumah Allah ini.

Kalau semasa musim haji dikatakan mereka akan mengangkat kain yang menutup Kaabah Mekah bagi mengelakkan ada kalangan jemaah yang gunting kain, kononnya nak ambil berkat.

Memang nampak bezanya antara Kaabah Mekah dulu-dulu dengan yang ada sekarang ini

Gambar Banjir Sekitar Kaabah, Mekah - Tahun 1941 Kira-kira 70 tahun yang lalu….

Gambar Kaabah Mekah - Tahun 1880

Mekah Gambar Lama kaabah, Mekah sekitar tahun 1937

 

Page 5: Makalah Budaya Islam

Mekkah kota dimana terletak bangunan yang menjadi Qiblat umat muslim di dunia menjadi tempat yang tidak pernah sepi dari pengunjung. Bukan hanya sekedar menjadi turis akan tetapi untuk melaksanakan ibadah umrah atau haji.

Dengan meningkatnya jumlah pengunjung dari tahun ke tahun, tak pelak membuat pemerintah Saudi Arabia terus mengembangkan sarana dan prasarana bagi para peziarah. Walaupun bukan termasuk warganegara arab, namun rasa bangga tertanam juga dalam hati, kebanggaan sebagai muslim melihat kemegahan kota Mekkah. Semoga Allah azza wajalla memberikan keluasan rezeki kepada kita bisa hadir mengunjungi kota Mekkah untuk beribadah umrah dan haji. Semoga barokah

Page 6: Makalah Budaya Islam

4. MADINAH YANG LAMA DAN MADINAH YANG BARU

Kota Madina yang lama Koda Madinah yang baruMadinah atau Madinah Al Munawwarah: الله رسول juga) ,المدينه atau مدينة

Madinat Rasul Allah, Madīnah an-Nabī) adalah kota utama di Arab Saudi. Merupakan kota yang ramai diziarahi atau dikunjungi oleh kaum Muslimin. Disana terdapat Masjid Nabawi yang memiliki pahala dan keutamaan bagi kaum Muslimin. Dalam Hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa :”Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) memiliki pahala 10000x dan Shalat di Masjidil Haram (Mekkah) memiliki pahala 100000x”. Kota ini dewasa ini memiliki penduduk sekitar 600.000 jiwa. Bagi umat Muslim kota ini dianggap sebagai kota suci kedua. Pada zaman Nabi Muhammad SAW, kota ini menjadi pusat dakwah, pengajaran dan pemerintahan Islam. Dari kota ini Islam lalu menyebar ke seluruh jazirah Arabia dan lalu ke seluruh dunia.

Kota ini berjarak kurang lebih 600 km di sebelah Utara Kota Mekkah. Pada masa lalu memerlukan waktu cukup lama untuk mencapai Madinah (kurang lebih satu bulan) dengan menggunakan Unta. Sedangkan saat ini dapat ditempuh kurang lebih 6 jam melalui jalan bebas hambatan yang dibangun oleh pemerintah Arab Saudi. Pada masa kekuasaan Usmaniyah Turki, terdapat jalur kereta api yang menghubungkan Madinah dengan Amman (Yordania) serta Damaskus (Syria). yang merupakan bagian dari jalur kereta api Istambul (Turki)-Haifa (Israel) yang dikenal dengan nama Hejaz Railway. Kini jalur itu sudah tidak ada lagi dan stasiun kereta api Madinah dijadikan Museum. Jalur ini dahulu digunakan untuk kelancaran pengangkutan jamaah haji. Saai ini selain menggunakan jalan darat, kota Madinah dapat diakses melalui Udara dengan badara berskala internasional yang terutama digunakan pada musim haji selain bandara king Abdul Aziz di Jeddah Secara geografis, kota ini datar yang dikelilingi gunung dan bukit bukit serta beriklim gurun

Kota Madinah pada masa sebelum perkembangan Islam dikenal dengan nama Yathrib. Dikenal sebagai pusat perdagangan. Kemudian ketika Nabi Muhammad SAW hijrah dari Mekkah kota ini diganti namanya menjadi Madinah sebgai pusat perkembangan Islam sampai beliau wafat dan dimakamkan di sana. Selanjutnya kota ini menjadi pusat penerus Nabi Muhammad yang dikenal dengan pusat khalifah. Terdapa tiga Khalifah yang memerintah dari kota ini yakni Abu Bakar, Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan. Pada masa Ali bin Abi Thalib pemerintahan dipindahkan ke Kufah di Irak karena terjadi gejolak politik akibat terbununya khalifah Utsman oleh kaum pemberontak.Selanjutnya ketika kekuasaan beralih kepada bani Umayyah, maka pemerintahan dipindahkan ke Damaskus dan ketika pemerintahan berpindah kepada bani Abassiyah, pemerintahan dipindahkan ke kota Baghdad. Pada masa Nabi Muhammad SAW, penduduk kota madinah adalah orang yang beragama Islam dan orang Yahudi yang dilindungi keberadaannya. Namun karena penghianatan yang dilakukan terhadap penduduk Madinah ketika perang Ahzab, maka kaum Yahudi diusir keluar Madinah.

Page 7: Makalah Budaya Islam

1. Kesucian Kota Madinah1). Anas r.a. mengatakan bahwa Nabi saw bersabda, “Madinah itu haram (tanah suci) dari ini sampai ini, tidak boleh dipotong (ditebang) pohonnya, dan tidak boleh dilakukan bid’ah di dalamnya. Barangsiapa yang membuat bid’ah (atau melindungi orang yang berbuat bid’ah) di dalamnya, maka ia terkena laknat Allah, malaikat, dan manusia seluruhnya.”2). Abu Hurairah r.a. berkata, “Seandainya saya melihat biawak memakan rumput di Madinah, niscaya saya tidak akan menghardiknya.” Nabi saw. bersabda, “Apa yang ada di antara dua batu hitam (tanda pembatas) Madinah itu diharamkan lewat lisanku.” (Dalam satu riwayat: “Apa yang ada di antara dua batu hitam Madinah adalah haram.”) Abu Hurairah berkata, “Nabi mendatangi bani Haritsah, lalu beliau bersabda, “Saya kira kalian wahai bani Haritsah, telah keluar dari Tanah Haram.” Kemudian beliau berpaling dan bersabda, “Namun, kalian masih ada di Tanah Haram.”

2. Keutamaan Madinah dan Bahwa Madinah Itu Melenyapkan Manusia yang Buruk-BurukAbu Hurairah r.a. berkata, “Rasulullah bersabda, ‘Saya diperintahkan pergi ke suatu desa yang memakan desa-desa yang lain, mereka menyebutnya Yatsrib. Yaitu, Madinah, yang meniadakan manusia (yang buruk) sebagaimana ubupan (embusan tukang besi) meniadakan kotoran besi.”

3. Orang Yang Membenci Madinah1)Abu Hurairah r.a. berkata, “Saya mendengar Rasulullah bersabda, ‘Mereka meninggalkan Madinah atas keadaannya yang terbaik. Ia tidak didatangi selain oleh pencari rezeki (yang beliau maksudkan adalah binatang buas dan burung). Akhir orang yang dikumpulkan adalah dua orang penggembala dari (kabilah) Muzainah, yang mau ke Madinah. Keduanya berteriak memanggil-manggil kambingnya. Kemudian mereka mendapatinya telah menjadi binatang liar. Sehingga, setelah keduanya sampai di Tsaniyatul Wada’, mereka tersungkur pada kedua wajahnya.’”2) Sufyan bin Abu Zuhair r.a. berkata, “Saya mendengar Rasulullah bersabda, ‘Yaman itu akan ditaklukkan. Maka, datanglah satu kaum yang menggiring binatangnya. Mereka membawa keluarganya dan orang-orang yang menaatinya, sedang Madinah itu lebih baik bagi mereka. Seandainya mereka mengetahui Syam itu akan ditaklukkan, maka akan datang padanya suatu kaum dengan menggiring binatang ternaknya dan membawa keluarganya dan orang-orang yang menaatinya. Padahal, Madinah itu lebih baik bagi mereka, jika mereka mengetahuinya. Irak akan ditaklukkan, maka datanglah suatu kaum yang menggiring binatangnya. Lalu, mereka membawa keluarganya dan orang-orang yang menaatinya. Padahal, Madinah itu lebih baik bagi mereka, jika mereka mengetahuinya.”

4. Iman Itu Akan Berhimpun ke MadinahAbu Hurairah r.a. mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya iman itu berkumpul ke Madinah sebagaimana ular berkumpul di lubangnya.”

5. Dosa Orang yang Bermaksud Berbuat Buruk terhadap Para Penghuni Kota Madinah Sa’ad r.a. berkata, “Saya mendengar Nabi bersabda, ‘Tidaklah seseorang membuat tipu daya terhadap penghuni Madinah melainkan ia akan hancur sebagaimana hancurnya garam dalam air.’”

Page 8: Makalah Budaya Islam

6. Benteng-Benteng Kota MadinahUsamah r.a. berkata, “Nabi naik ke salah satu benteng Madinah lalu beliau bersabda, ‘Apakah kalian melihat apa yang aku lihat? (Mereka menjawab, ‘Tidak.’ Beliau bersabda 8/89) ‘Sesungguhnya aku melihat tempat-tempat terjadinya fitnah di sela-sela rumah-rumah kamu seperti tempat tempat jatuhnya tetesan air hujan.’”

7. Dajal Tidak Bisa Memasuki Kota Madinah1) Abu Bakrah mengatakan bahwa Nabi saw. bersabda, “Tidaklah masuk kota Madinah ketakutan terhadap Masih ad-Dajal, (dan 8/102) pada hari itu Madinah mempunyai tujuh buah pintu gerbang, di atas setiap pintu ada dua malaikat.”2)Abu Hurairah r.a. berkata, “Rasulullah bersabda, ‘Pada pintu-pintu kota Madinah ada malaikat yang menyebabkan tha’un ‘wabah’ dan Dajal tidak memasukinya.’”3) Anas bin Malik r.a. mengatakan bahwa Nabi saw bersabda, “Tidak ada suatu negeri kecuali akan dimasuki oleh Dajal selain kota Mekah dan Madinah yang setiap pintu gerbangnya ada malaikat-malaikat yang berbaris menjaganya, (maka Dajal dan wabah tha’un tidak akan dapat mendekatinya insya Allah 8/103), (dan dalam satu riwayat: Dajal datang sehingga turun di sudut kota Madinah 8/102). Kemudian Madinah menggoncang penghuninya tiga kali. Sehingga, Allah mengeluarkan seluruh orang kafir dan munafik.”4) Abu Sa’id al Khudri r.a. berkata, “Rasulullah menceritakan kepada kami sebuah cerita panjang tentang Dajal. Beliau menceritakan Dajal itu kepada kami dengan bersabda, ‘Dajal itu akan datang dan ia diharamkan masuk pintu Madinah. Lalu, ia singgah di sebagian kota Madinah yang gersang (dalam satu riwayat: di dekat Madinah). Pada saat itu keluarlah seorang laki-laki yang merupakan sebaik-baik manusia atau dari golongan manusia yang terbaik. Ia berkata, ‘Saya bersaksi bahwa kamu adalah Dajal yang Rasulullah telah menceritakan kepada kami tentang kamu.’ Lalu Dajal berkata, ‘Bagaimana pendapatmu, jika aku matikan orang ini kemudian aku hidupkan lagi, apakah kamu masih meragukan terhadap persoalan itu?’ Mereka menjawab, ‘Tidak.’ Kemudian ia menghidupkan lalu mematikannya. Ketika menghidupkannya, ia berkata, ‘Demi Allah, saya tidak pernah dapat melihat engkau yang lebih jelas daripada yang aku lihat hari ini.’ Lalu, Dajal berkata, ‘Saya bunuh dia.’ (Dalam satu riwayat: Lalu Dajal hendak membunuhnya). Namun, ia tidak diberi kekuasaan terhadapnya.”

8. Madinah Itu Dapat Melenyapkan Apa-Apa yang BurukZaid bin Tsabit r.a. berkata, “Ketika Nabi pergi ke Uhud, sebagian orang dari sahabat beliau kembali pulang (dan para sahabat Nabi pada waktu itu terbagi menjadi dua kelompok 5/31). Lalu yang satu golongan berkata, ‘Kita bunuh mereka.’ Golongan yang lain berkata, ‘Tidak, jangan bunuh mereka!’ Maka, turunlah ayat 88 surah an-Nisaa’, ‘Maka, mengapa kamu terpecah menjadi dua golongan dalam menghadapi orang-orang munafik, padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran disebabkan usaha mereka sendiri?’ Nabi bersabda, ‘Sesungguhnya kota Madinah itu adalah (negeri yang bagus 5/181), ia mengeluarkan orang-orang (dalam satu riwayat: dosa-dosa, dan dalam riwayat lain: kotoran yakni manusia-manusia kotor), [1]

sebagaimana halnya api membersihkan karat besi (dalam satu riwayat: karat perak).”

9. Raudhah (Taman)

Page 9: Makalah Budaya Islam

1) Abu Hurairah r.a. mengatakan bahwa Nabi saw. bersabda, “Di antara rumahku [2]

dengan mimbarku terletak sebuah raudhah (taman) dari taman-taman surga. Mimbarku itu ada di atas telagaku.”2) Aisyah r.a. berkata, “Ketika Rasulullah tiba di Madinah, Abu Bakar dan Bilal jatuh sakit. (Lalu saya menemui keduanya, saya berkata, ‘Duhai Ayahanda, bagaimana keadaanmu? Wahai Bilal, bagaimana keadaanmu?’ 7/5). Abu Bakar apabila terserang demam ia mengucapkan:‘Setiap orang berpagi-pagi di kalangan keluarganya.Sedang kematian lebih dekat daripada sepasang sandalnya’Dan Bilal, apabila demamnya telah hilang, ia menarik suara dengan perkataannya:‘Ketauhilah, merinding bulu romakuApakah nanti malam aku masih bermalamDi sebuah lembahSedang di sekitarku ada pohon idzkhir dan pohon jalil?Apakah pada suatu hari aku akan sampai ke perairan MajannahApakah akan tampak bagiku (bukit) Syamah dan Thafil?’Ia berkata, ‘Ya Allah, laknatilah Syaibah bin Rabi’ah, Utbah bin Rabi’ah, dan Umayyah bin Khalaf sebagaimana mereka telah mengusir kami dari tanah kami ke tanah waba ‘wabah’.’ Lalu aku datang kepada Rasulullah menginformasikan hal itu. (4/246) Beliau berdoa, ‘Ya Allah, jadikanlah kami cinta kepada Madinah seperti cinta kami terhadap Mekah atau bahkan melebihinya. Ya Allah, berkahilah di dalam (takaran) sha’ kami dan mud kami, sehatkanlah Madinah kepada kami, dan pindahkanlah panasnya ke Juhfah.’” Aisyah berkata, “Kami datang ke Madinah yang waktu itu merupakan bumi Allah yang paling banyak wabahnya.” Ia berkata, “Buth-han waktu itu mengalirkan air.” Ia maksudkan air yang telah berubah warna dan baunya.3) Umar r.a. berdoa, “Ya Allah, karuniakanlah aku suatu anugerah, yaitu mati syahid di jalan-Mu (yakni dalam membela agama Mu), dan jadikanlah kematianku di negeri Rasul-Mu.”