Makalah KB Menurut Pandangan Agama Islam

47
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia. Sebagai Negara berkembang, salah satu masalah kependudukan yang ada di Indonesia adalah masih tingginya pertumbuhan penduduk. Keadaan penduduk yang demikian telah mempersulit usaha peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Semakin tinggi pertumbuhan semakin besar usaha yang dilakukan mempertahankan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu Pemerintah terus berupaya untuk menekan laju pertumbuhan dengan Program Keluarga Berencana. Pendapat Malthus yang dikutip oleh Manuaba ( 1998) mengemukakan bahwa pertumbuhan dan kemampuan mengembangkan sumber daya alam laksana deret hitung, ssedangkan pertumbuhan dan perkembangan manusia laksana deret ukur, sehingga pada suatu titik sumber daya alam tidak mampu menampung pertumbuhan manusia telah menjadi kenyataan. Berdasarkan pendapat di atas, diharapkan setiap keluarga memperhatikan dan merencanakan jumlah keluarga yang didingikan berkenaa dengan hal tersebut. paradigma baru KB Nasional telah diubah visinya dari mewujudkan NKKBS me njadi 4

description

li

Transcript of Makalah KB Menurut Pandangan Agama Islam

Page 1: Makalah KB Menurut Pandangan Agama Islam

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki jumlah penduduk

terbesar di dunia. Sebagai Negara berkembang, salah satu masalah kependudukan

yang ada di Indonesia adalah masih tingginya pertumbuhan penduduk. Keadaan

penduduk yang demikian telah mempersulit usaha peningkatan dan

pemerataan kesejahteraan rakyat. Semakin tinggi pertumbuhan semakin besar

usaha yang dilakukan mempertahankan kesejahteraan rakyat. Oleh karena

itu Pemerintah terus berupaya untuk menekan laju pertumbuhan dengan

Program Keluarga Berencana.

Pendapat Malthus yang dikutip oleh Manuaba (1998) mengemukakan bahwa

pertumbuhan dan kemampuan mengembangkan sumber daya alam laksana deret

hitung, ssedangkan pertumbuhan dan perkembangan manusia laksana deret ukur,

sehingga pada suatu titik sumber daya alam tidak

mampu menampung pertumbuhan manusia telah menjadi kenyataan.

Berdasarkan pendapat di atas, diharapkan setiap keluarga memperhatikan dan

merencanakan jumlah keluarga yang didingikan berkenaa dengan hal tersebut.

paradigma baru KB Nasional telah diubah visinya dari mewujudkan NKKBS

menjadi “Keluarga berkualitas 2015” untuk mewujudkan

keluarga yang berkualitas adalah keluarga sejahtera, sehat, maju,

mandiri, dan memiliki jumlah anak yang cukup.

Program KB ini dirintis sejak tahun 1951 dan terus berkembang,

sehingga pada tahun 1970 terbentuk Badan koordinasi Keluarga

Berencana Nasional (BKKBN). Program ini salah satu tujuannya adalah

penjarangan kehamilan mengunakan metode kontrasepsi dan menciptakan

kesejahteraan ekonomi dan sosial bagi seluruh masyarakat melalui usaha-usaha

perencanaan dan pengendalian penduduk. Saat Program Keluarga Berencana (KB)

mulai dicanangkan pada tahun 1970-an oleh presiden Soeharto. Sebagian

masyarakat banyak menentang kebijakan pemerintah atau presiden di kala itu,

4

Page 2: Makalah KB Menurut Pandangan Agama Islam

karena di benak masyarakat masih ada mitos yang menyatakan bahwa banyak

anak banyak rejeki. Padahal apabila dikaitkan dengan kondisi saat ini, maka

banyak anak banyak masalah. Itu adalah pandangan masyarakat pada waktu itu,

namun dari sudut pandang agama islam sendiri banyak pendapat mengenai

program keluarga berencana ini.

Sejak terlaksananya program KB ini, banyak pandangan dari masyarakat. Ada

yang mendukung, namun ada pula yang tidak mendukung terlaksananya program

Keluarga berencana. Para agamawan pun mempunyai berbagai pandangan tentang

program KB. Pro dan kontra inilah yang akan dibahas dalam makalah ini.

B. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dari makalah ini adalah bagaimana pandangan islam

terhadap penggunaan alat kontrasepsi dalam progran keluarga berencana?

C. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Untuk mendeskripsikan pandamgan islam terhadap penggunaan alat

kontrasepsi dalam program keluarga berencana.

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari makalah ini adalah untuk:

a. Mengetahui pengertian KB

b. Mengetahui manfaat KB

c. Mengetahui metode-metode KB

d. Mengetahui resiko penggunaan alat kontrasepsi

e. Mengetahui Hukum-hukum penggunaan alat kontrasepsi dalam KB

menurut pandangan Agama Islam

5

Page 3: Makalah KB Menurut Pandangan Agama Islam

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN KB

KB atau Keluarga Berencana merupakan salah satu program yang

dicanangkan oleh pemerintah Indonesia untuk mengontrol jumlah populasi rakyat

di Indonesia yang makin meledak. Keluarga berencana adalah usaha untuk

mengatur jumlah dan jarak anak yang diinginkan. Untuk dapat mencapai hal

tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternatif untuk mencegah ataupun 

menunda kehamilan. Cara-cara tersebut termasuk kontrasepsi atau pencegahan

kehamilan dan perencanaan keluarga.

Metode kontrasepsi bekerja dengan dasar mencegah sperma laki-laki

mencapai dan membuahi telur wanita (fertilisasi) atau mencegah telur yang sudah

dibuahi untuk berimplantasi (melekat) dan berkembang di dalam rahim. 

Kontrasepsi dapat reversible (kembali)  atau permanen (tetap). Kontrasepsi yang

reversible adalah metode kontrasepsi yang dapat dihentikan setiap saat tanpa efek

lama di dalam mengembalikan kesuburan atau kemampuan untuk punya anak lagi.

Metode kontrasepsi permanen atau yang kita sebut sterilisasi adalah metode

kontrasepsi yang tidak dapat mengembalikan kesuburan dikarenakan melibatkan

tindakan operasi.

Metode kontrasepsi juga dapat digolongkan berdasarkan cara kerjanya

yaitu metode barrier (penghalang), sebagai contoh, kondom yang menghalangi

sperma; metode mekanik seperti IUD; atau metode hormonal  seperti pil. Metode

kontrasepsi alami tidak memakai alat-alat bantu maupun hormonal namun

berdasarkan fisiologis seorang wanita dengan tujuan untuk mencegah fertilisasi

(pembuahan).

6

Page 4: Makalah KB Menurut Pandangan Agama Islam

Faktor yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi adalah efektivitas,

keamanan, frekuensi pemakaian dan efek samping, serta kemauan dan

kemampuan untuk melakukan kontrasepsi secara teratur dan benar. Selain hal

tersebut, pertimbangan kontrasepsi juga didasarkan atas biaya serta peran dari

agama dan kultur budaya mengenai kontrasepsi tersebut. Faktor lainnya adalah

frekuensi bersenggama, kemudahan untuk kembali hamil lagi, efek samping ke

laktasi, dan efek dari kontrasepsi tersebut di masa depan. Sayangnya, tidak ada

metode kontrasepsi, kecuali abstinensia (tidak berhubungan seksual), yang efektif

mencegah kehamilan 100%.

B. MANFAAT KB

Setiap tahun ada 500.000 perempuan meninggal akibat berbagai masalah

yang melingkupi kehamilan, persalinan, dan pengguguran kandungan (aborsi)

yang tidak aman. KB bisa mencegah sebagian besar kematian itu. Di masa

kehamilan misalnya, KB dapat mencegah munculnya bahaya-bahaya akibat:

1. Kehamilan terlalu dini

Perempuan yang sudah hamil tatkala umurnya belum mencapai 17

tahun sangat terancam oleh kematian sewaktu persalinan. Karena tubuhnya

belum sepenuhnya tumbuh, belum cukup matang dan siap untuk dilewati

oleh bayi. Lagipula bayinya pun dihadang risiko kematian sebelum

usianya mencapai 1 tahun.

2. Kehamilan terlalu “telat”

Perempuan yang usianya sudah terlalu tua untuk mengandung dan

melahirkan terancam banyak bahaya. Khususnya bila ia punya problema-

problema kesehatan lain, atau sudah terlalu sering hamil dan melahirkan.

3. Kehamilan-kehamilan terlalu berdesakan jaraknya

Kehamilan dan persalinan menuntut banyak energi dan kekuatan tubuh

perempuan. Kalau ia belum pulih dari satu persalinan tapi sudah hamil

lagi, tubuhnya tak sempat memulihkan kebugaran, dan berbagai masalah,

bahkan juga bahaya kematian, menghadang.

7

Page 5: Makalah KB Menurut Pandangan Agama Islam

4. Terlalu sering hamil dan melahirkan

Perempuan yang sudah punya lebih dari 4 anak dihadang bahaya

kematian akibat pendarahan hebat dan macam-macam kelainan lagi, bila ia

terus saja hamil dan bersalin lagi.

C. METODE-METODE KB

Apabila sudah mengambil keputusan akan menggunakan kontrasepsi

dalam penerapan program Keluarga Berencana ini, kini tiba saatnya memilih

metode yang paling cocok. Kontrasepsi dalam KB sendiri memiliki tujuh

metode dalam penerapannya, yaitu :

1. Metode perintang, yang bekerja dengan cara menghalangi sperma dari

pertemuan dengan sel telur (merintangi pembuahan).

Metode ini tidak mengubah cara kerja tubuh perempuan maupun

pasangannya. Efek sampingnya sangat sedikit serta aman untuk ibu yang

sedang menyusui. Sebagian besar juga melindungi dari penularan berbagai

penyakit melalui hubungan seksual, termasuk HIV/AIDS. Contoh alat

yang digunakan pada metode ini adalah kondom (untuk lelaki), kondom

perempuan, diafragma, serta spermisida.

2. Metode hormonal, yang mencegah indung telur mengeluarkan sel-sel

telur, mempersulit pembuahan, dan menjaga agar dinding-dinding rahim

tak menyokong terjadinya kehamilan yang tak dikehendaki.

Metode KB hormonal memakai obat-obatan yang mengandung 2

hormon yaitu estrogen dan progestin. Keduanya serupa dengan hormon-

hormon alamiah yang dihasilkan tubuh Anda, yakni estrogen dan

progesteron.

Dalam metode hormonal terdapat 3 jenis alat KB :

1. Pil pengendali kehamilan, yang harus diminum setiap hari.

2. Suntikan yang diberikan setiap beberapa bulan sekali.

3. Susuk yang biasanya dimasukkan ke dalam lengan Anda, dan tahan

sampai beberapa tahun.

8

Page 6: Makalah KB Menurut Pandangan Agama Islam

Perbedaan antara metode hormonal dan metode perintang adalah

metode hormonal mengubah proses kerja tubuh, sedangkan metode

perintang tidak. Dengan metode hormonal, indung telur (ovarium)

dihalangi sehingga tidak melepas sel telur ke dalam rahim. Selain itu

metode ini juga menyebabkan lendir mulut rahim menjadi kental,

sehingga menghalangi sperma bila hendak masuk.

Kebanyakan pil KB dan beberapa suntikan mengandung hormon

progestin dan estrogen sekaligus. Ini disebut pil atau suntikan terpadu.

Kedua hormon itu bersama-sama bekerja memberi perlindungan yang

bagus agar tidak hamil. Namun bila ada masalah-masalah kesehatan

tertentu, sebaiknya jangan memakai metode terpadu. Bila sedang

menyusui, sebaiknya juga jangan menggunakan pil atau suntikan

terpadu.

Pil progestin, susuk, dan beberapa suntikan lain, tidak

mengandung estrogen. Progestin saja (tanpa estrogen) lebih aman

ketimbang pil atau suntikan terpadu, bila sedang mengalami problema

kesehatan yang berhubungan dengan estrogen, atau sedang dalam

masa menyusui bayi.

3. Metode yang melibatkan alat-alat yang dimasukkan ke dalam rahim

(IUD), gunanya untuk mencegah pembuahan sel telur oleh sperma.

Ada beberapa jenis alat KB yang bekerja dari dalam rahim untuk

mencegah pembuahan sel telur oleh sperma. Biasanya alat ini disebut

spiral, atau dalam bahasa Inggrisnya Intra Uterine Devices, disingkat IUD.

Tergantung jenis spiral apa yang dipakai, spiral bisa bertahan dalam rahim

dan terus menghambat pembuahan sampai 10 tahun lamanya. Setelah itu

harus dikeluarkan dan diganti.

9

Page 7: Makalah KB Menurut Pandangan Agama Islam

4. Metode alamiah, yang membantu mengetahui kapan masa subur, sehingga

dapat menghindari hubungan seks pada masa itu.

Yang dimaksudkan dengan istilah “alamiah” di sini adalah metode-

metode yang tidak membutuhkan alat ataupun bahan kimia (yang menjadi

ciri khas metode perintang), juga tidak memerlukan obat-obatan

(sebagaimana ciri metode hormonal).

Ada 3 metode KB alami:

1. memberi ASI selama 6 bulan pertama

2. metode pengecekan lendir

3. metode pengamatan irama

5. Metode permanen, atau metode yang menjadikan seseorang tak bisa lagi

memiliki anak untuk selamanya lewat suatu operasi. Contohnya melalui

proses sterilisasi, yaitu operasi pada tubuh perempuan atau laki-laki agar

steril atau tak mampu tak lagi mempunyai anak. Kemungkinan terjadi

kehamilan setelah sterilisasi hampir nol. Karena itu perlu pemikiran yang

matang sebelum memilih metode ini dan harus yakin betul apabila sudah

tidak ingin punya anak lagi di masa mendatang.

Contoh lain dari metode permanen meliputi tindakan :

a. Vasektomi atau vas Ligation

b. Tubektomi atau Tubal Ligation (operasi ikat saluran telur)

c. Histerektomi (operasi pengangkatan rahim)

6. Metode Tradisional

Tiap masyarakat punya metode-metode pencegahan kehamilan

khasnya sendiri yang diturunkan dari nenek moyang. Meski jarang seefektif

metode KB modern, banyak juga yang berhasil. Yang harus diingat adalah

ada metode-metode tradisional yang tidak membawa hasil sama sekali dan

ada yang malah membahayakan.

10

Page 8: Makalah KB Menurut Pandangan Agama Islam

Ada dua metode yang umumnya manjur untuk mencegah kehamilan:

1. Menarik keluar penis sebelum ejakulasi

Dalam bahasa ilmiah ini dinamakan coitus interruptus atau “senggama

terputus”. Caranya, lelaki segera menarik keluar penisnya menjauhi

vagina ketika ia merasa sudah akan mengeluarkan air mani. Namun

metode ini tidak selalu berhasil dengan baik.

2. Memisahkan suami dengan istri sesudah kelahiran bayi

Adat beberapa masyarakat menentukan bahwa sesudah bayi lahir,

suami istri dilarang berhubungan seks sampai beberapa bulan, bahkan

beberapa tahun lamanya. Metode bisa berhasil baik. Lagipula sang

ibu punya waktu untuk memulihkan kondisi kesehatannya sendiri

serta merawat bayi tanpa gangguan.

7. Metode Darurat

Metode-metode darurat adalah cara-cara menghindari kehamilan

setelah terlanjur berhubungan seks tanpa pelindung. Metode-metode ini

mengupayakan agar sel telur yang telah dibuahi oleh sperma jangan

menempel ke dinding rahim dan berkembang menjadi janin.

Jadi, metode-metode darurat tidak dianjurkan untuk dipilih dalam

keadaan apapun. Metode-metode ini hanya untuk keperluan mendesak dan

jangan dijadikan acuan kebiasaan. Lagi pula, metode-metode ini hanya

berhasil bila dilakukan seketika atau secepat mungkin setelah selesai

berhubungan seks.

D. RESIKO PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI

Perlu di ketahui pemakaian kontrasepsi dalamss KB itu banyak dan

bermacam-macam, dari pil, suntikan, jarum, IUD, antiseptic sperma, Kondom

sampai sistim kalender.

Pemakai kontrasepsi KB memang harus diperiksa terlebih dahulu tekanan

darahnya. sebab pemakaian alat kontrasepsi memang pada umumnya akan

membuat tekanan darah sedikit naik dari normal. bahkan ada beberapa wanita

11

Page 9: Makalah KB Menurut Pandangan Agama Islam

tidak bisa menggunakan kontrasepsi berhubungan tekanan darah demikian ekstrim

tinggi, dan itu sangat berbahaya. Disamping itu efek sampingannya juga akan

sangat berlainan bagi beberapa wanita seperti :

1. Berat badan menjadi bertambah / gemuk

2. Akibat tambahan hormon lewat kontrasepsi maka kulit wajah menjadi

berjerawat

3. Rambut rontok

4. Tulang menjadi keropos

5. Kelainan methabolisme lemak

6. Mentsruasi yg tidak teratur

Jadi, daya tahan tubuh dari wanita yg menentukan apakah dia tahan atau

tidak dengan jenis-jenis alat kontrasepsi yg disebutkan diatas.

Namun tidak benar kalau dikatakan pemakaian alat kontrasepsi penyebab

kemandulan, sebab cerita ini hanyalah mitos belaka.

Selain itu ada beberapa Dampak dari penggunaan alat kontrasepsi

DMPA.Wanita yang menggunakan kontrasepsi medroxyprogesterone acetate

(DMPA) atau dikenal dengan KB suntik 3 bulan, rata-rata mengalami peningkatan

berat badan hingga 5,5 kg dan mengalami peningkatan lemak tubuh sebanyak

3,4% dalam waktu 3 tahun pemakaian. Demikian berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh University of Texas Medical Branch (UTMB).

Sementara, wanita yang beralih ke kontrasepsi oral atau pil setelah

melakukan kontrasepsi suntikan, akan mengalami kenaikan berat badan sekitar 2

kg dalam jangka waktu yang sama. Peningkatan berat badan ini tergantung dari

lamanya suntikan DMPA digunakan.

DMPA adalah kontrasepsi suntikan yang diberikan setiap 3 bulan sekali.

Kontrasepsi ini banyak digunakan karena memiliki angka kegagalan yang rendah,

12

Page 10: Makalah KB Menurut Pandangan Agama Islam

tidak mahal, dan tidak perlu dikonsumsi setiap hari. Namun, kontrasepsi dengan

metode ini juga berisiko meningkatkan lemak abdominal (perut), yang

merupakan salah satu komponen dari sindroma metabolic yang berkaitan dengan

peningkatan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes.

Penelitian mengenai dampak buruk KB suntik ini melibatkan 703 wanita

yang dibagi dalam 2 kategori, usia 16–24 tahun, dan usia 25–33 tahun,

menggunakan kontrasepsi DMPA (KB suntik 3 bulan), oral (desogestrel) atau

nonhormonal (kondom, abstinensia) selama 3 tahun.

Para peneliti membandingkan berat badan dan komposisinya yang mencakup

pengaruh usia, ras, intake, atau asupan kalori, dan olahraga atau aktivitas fisik

selain dari faktor-faktor lain.

Ketika peneliti membandingkan ketiga grup ini, pengguna DMPA memiliki

risiko 2 kali lipat dibandingkan pengguna kontrasepsi lainnya untuk mengalami

obesitas selama 3 tahun pemakaian.Meskipun begitu sampai sekarang masih terus

dilakukan penelitian mengenai dampak dari kontrasepsi ini.

E. HUKUM KB DALAM PANDANGAN AGAMA ISLAM

Para ulama telah menegaskan bahwa memutuskan keturunan adalah

haram, karena hal tersebut bertentangan dengan maksud Nabi mensyari’atkan

pernikahan kepada umatnya, dan hal tersebut merupakan salah satu sebab

kehinaan kaum muslimin. Karena jika kaum muslimin berjumlah banyak, (maka

hal itu) akan menimbulkan kemuliaan dan kewibawaaan bagi mereka. Karena

jumlah umat yang banyak merupakan salah satu nikmat Allah kepada Bani Israil.

“Dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar” [Al-Isra :6]

“Dan ingatlah di waktu dahulunya kamu berjumlah sedikit, lalu Allah

memperbanyak jumlah kamu” [Al-A'raf : 86]

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Nikahilah wanita yang

banyak anak lagi penyayang, karena sesungguhnya aku berlomba-lomba dalam

banyak umat dengan umat-umat yang lain di hari kiamat (dalam riwayat yang

lain: dengan para nabi di hari kiamat)”.

13

Page 11: Makalah KB Menurut Pandangan Agama Islam

KB dapat dipahami sebagai suatu program nasional yang dijalankan

pemerintah untuk mengurangi populasi penduduk, karena diasumsikan

pertumbuhan populasi penduduk tidak seimbang dengan ketersediaan barang dan

jasa. Dalam pengertian ini, KB didasarkan pada teori populasi menurut Thomas

Robert Malthus. KB dalam pengertian pertama ini diistilahkan dengan tahdid an-

nasl (pembatasan kelahiran).

KB dapat dipahami sebagai aktivitas individual untuk mencegah

kehamilan (man’u al-hamli) dengan berbagai cara dan sarana. Misalnya dengan

kondom, IUD, pil KB, dan sebagainya. KB dalam pengertian kedua diberi istilah

tanzhim an-nasl (pengaturan kelahiran).

Dari pengertian KB di atas di atas timbul 2 buah hukum tentang KB, yaitu,

Hukum melakukan pembatasan kelahiran, dan hukum tentang pengaturan

kelahiran.

a. Hukum Tahdid An-Nasl

KB dalam arti sebuah program nasional untuk membatasi jumlah populasi

penduduk (tahdid anl-nasl), hukumnya haram. Tidak boleh ada sama sekali ada

suatu undang-undang atau peraturan pemerintah yang membatasi jumlah anak

dalam sebuah keluarga. (Lihat Prof. Ali Ahmad As-Salus, Mausu’ah Al-Qadhaya

Al-Fiqhiyah Al-Mu’ashirah, [Mesir : Daruts Tsaqafah – Maktabah Darul Qur`an],

2002, hal. 53).

KB sebagai program nasional tidak dibenarkan secara syara’ karena

bertentangan dengan Aqidah Islam, yakni ayat-ayat yang menjelaskan jaminan

rezeqi dari Allah untuk seluruh makhluknya. Allah SWT berfirman :

“Dan tidak ada satu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang

memberi rizkinya.” (QS Huud [11] : 6)

Selain itu, dari segi tinjauan fakta, tidak sesuai dengan kenyataan.

Produksi pangan dunia bukan kurang, melainkan cukup, bahkan lebih dari cukup

untuk memberi makan seluruh populasi manusia di dunia. Pada bulan Mei tahun

1990, FAO (Food and Agricultural Organization) mengumumkan hasil studinya,

14

Page 12: Makalah KB Menurut Pandangan Agama Islam

bahwa produksi pangan dunia ternyata mengalami surplus 10 % untuk dapat

mencukupi seluruh populasi penduduk dunia.

Teori Malthus juga harus ditolak dari segi politik dan ekonomi global.

Karena ketidakcukupan barang dan jasa bukan disebabkan jumlah populasi yang

terlalu banyak, atau kurangnya produksi pangan, melainkan lebih disebabkan

adanya ketidakadilan dalam distribusi barang dan jasa. Ini terjadi karena

pemaksaan ideologi kapitalisme oleh Barat (negara-negara penjajah) atas Dunia

Ketiga, termasuk Dunia Islam. Sebanyak 80% barang dan jasa dunia, dinikmati

oleh negara-negara kapitalis yang jumlah penduduknya hanya sekitar 25%

penduduk dunia

b. Hukum Tanzhim an-Nasl

KB dalam arti pengaturan kelahiran, yang dijalankan oleh individu (bukan

dijalankan karena program negara) untuk mencegah kelahiran (man’u al-hamli)

dengan berbagai cara dan sarana, hukumnya mubah, bagaimana pun juga

motifnya (Taqiyuddin An-Nabhani, An-Nizham al-Ijtima’i fi Al-Islam, hal. 148).

Dalilnya antara lain hadits dari sahabat Jabir RA yang berkata,”Dahulu kami

melakukan azl [senggama terputus] pada masa Rasulullah SAW sedangkan al-

Qur`an masih turun.” (HR Bukhari).

Namun kebolehannya disyaratkan tidak adanya bahaya (dharar). Kaidah

fiqih menyebutkan Adh-dhararu yuzaal (Segala bentuk bahaya haruslah

dihilangkan).

Kebolehan pengaturan kelahiran juga terbatas pada pencegahan kehamilan

yang temporal (sementara), misalnya dengan pil KB dan kondom. Adapun

pencegahan kehamilan yang permanen (sterilisasi), seperti vasektomi atau

tubektomi, hukumnya haram. Sebab Nabi SAW telah melarang pengebirian (al-

ikhtisha`), sebagai teknik mencegah kehamilan secara permanen yang ada saat itu

(Muttafaq ‘alaih, dari Sa’ad bin Abi Waqash RA). Wallahu a’lam.

Menurut Syaikh Abdul Aziz Bin Baz Rahimahullah wajib untuk

meninggalkan perkara membatasi kelahiran, beliau tidak memperbolehkannya dan

tidak menggunakannya kecuali darurat. Jika dalam keadaan darurat maka tidak

mengapa, seperti:

15

Page 13: Makalah KB Menurut Pandangan Agama Islam

a. Sang istri tertimpa penyakit di dalam rahimnya, atau anggota badan

yang lain, sehingga berbahaya jika hamil, maka tidak mengapa

(menggunakan pil-pil tersebut) untuk keperluan ini.

b. Demikian juga, jika sudah memiliki anak banyak, sedangkan isteri

keberatan jika hamil lagi, maka tidak terlarang mengkonsumsi pil-pil

tersebut dalam waktu tertentu, seperti setahun atau dua tahun dalam

masa menyusui, sehingga ia merasa ringan untuk kembali hamil,

sehingga ia bisa mendidik dengan selayaknya.

Sedangkan menurut Syaikh Ibnu Utsaimin, alasan di benarkan melakukan

pembatasan kelahiran adalah:

a. Adanya keperluan seperti wanita tersebut memiliki penyakit yang

menghalanginya untuk hamil setiap tahun, atau, wanita tersebut bertubuh

kurus kering, atau adanya penghalang-penghalang lain yang

membahayakannya jika dia hamil tiap tahun.

b. Adanya ijin dari suami. Karena suami memiliki hak atas istri dalam

masalah anak dan keturunan. Disamping itu juga harus bermusyawarah

dengan dokter terpercaya di dalam masalah mengkonsumsi pil-pil ini,

apakah pemakaiannya membahayakan atau tidak.

Menurut Syaikh Abdul Aziz Bin Baz Rahimahullah tidak boleh

melakukan pembatasan kelahiran dengan maksud berkonsentrasi dalam berkarier

atau supaya hidup senang atau hal-hal lain yang serupa dengan itu, sebagaimana

yang dilakukan kebanyakan wanita zaman sekarang.

16

Page 14: Makalah KB Menurut Pandangan Agama Islam

BAB III

PEMBAHASAN

A. PANDANGAN ISLAM MENGENAI KELUARGA BERENCANA

1. Pandangan Yusuf Al Qaradhawi

Yusuf Al-Qaradhawi melalui bukunya Halal dan Haram mengungkapkan,

tujuan perkawinan salah satunya adalah lahirnya keturunan. Dengan adanya

keturunan, menopang kelangsung jenis manusia. Islam menyukai banyaknya

keturunan di kalangan umatnya.

Namun, Islam pun mengizinkan kepada setiap Muslim untuk mengatur

keturunan apabila didorong oleh alasan kuat. Hal yang masyhur digunakan pada

zaman Rasulullah untuk mengatur kelahiran adalah dengan azl, yaitu

mengeluarkan sperma di luar rahim ketika akan terasa keluar.

Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Muslim dijelaskan, para sahabat

menyatakan bahwa mereka biasa melakukan azl pada masa Nabi Muhammad

SAW. Ketika informasi itu sampai kepada Rasulullah, beliau tidak melarangnya.

Di sisi lain ada bantahan terhadap cerita-cerita tentang orang Yahudi bahwa azl

merupakan pembunuhan kecil.

Rasulullah menegaskan dusta orang-orang Yahudi itu. Kalau Allah SWT

berkehendak untuk menjadikannya hamil dari hubungan itu, maka tak akan ada

yang dapat mengelaknya. Maksudnya, dalam hubungan intim dengan cara azl

terkadang ada setetes sperma yang menyebabkan kehamilan.

Menurut Al-Qaradhawi, ada alasan-alasan yang menjadi pijakan untuk

berkeluarga berencana. Di antaranya, adanya kekhawatiran kehidupan atau

kesehatan ibu bila hamil atau melahirkan. Ini setelah penelitian dan pemeriksaan

dokter yang dapat dipercaya. Ia mengutip Al Baqarah ayat 195, agar seseorang tak

menjatuhkan diri dalam kebinasaan.

Alasan lainnya adalah kekhawatiran munculnya bahaya terhadap urusan

dunia yang tak jarang mempersulit ibadah. Pada akhirnya, hal itu membuat

seseorang mau saja menerima barang haram atau menjalankan pekerjaan terlarang

demi memenuhi kebutuhan anak-anaknya.

17

Page 15: Makalah KB Menurut Pandangan Agama Islam

Persoalan kesehatan dan pendidikan juga menjadi faktor yang menjadi

pertimbangan dalam memutuskan berkeluarga berencana. Keharusan melakukan

azl karena khawatir terhadap keadaan perempuan yang sedang menyusui kalau

hamil atau melahirkan anak lagi. Rasulullah, kata Al-Qaradhawi, selalu berusaha

demi kesejahteraan umatnya.

Oleh karena itu, Rasulullah memerintahkan umatnya berbuat hal yang

melahirkan maslahat dan tak mengizinkan sesuatu yang menimbulkan bahaya.

Menurut Al-Qaradhawi, di masa kini sudah ada beragam alat kontrasepsi yang

dapat dipastikan kebaikannya. Hal inilah yang diharapkan oleh Rasulullah.

Beliau, ujar Al-Qaradhawi, ingin melindungi anak yang masih menyusu

dari bahaya. Dengan dasar inilah ia mengatakan, jarak yang pantas antara dua

anak adalah sekitar 30 atau 33 bulan bagi mereka yang berkeinginan

menyempurnakan susuannya.

Imam Ahmad menuturkan, se muanya tentu jika ada perkenan sang istri.

Sebab, istrilah yang lebih berhak atas anaknya. Istri juga mempunyai hak

bersenang-senang.

2. Pandangan Muhammadiyah

Sementara itu, Tim Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat

Muhammadiyah melalui fatwafatwa tarjih menjelaskan, surah An-Nisa ayat 9

secara umum dapat menjadi motivasi keluarga berencana, tapi bukan jadi dasar

langsung kebolehannya.

Ayat tersebut berbunyi, "Hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang

sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka, yang

mereka khawatir terhadap kesejahteraannya, oleh sebab itu, hendaklah mereka

bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang

benar".

Menurut Majelis Tarjih dan Tajdid, Islam menganjurkan agar kehidupan

anak-anak jangan sampai telantar sehingga menjadi tanggungan orang lain. Ayat

tersebut mengingatkan agar orang tua selalu memikirkan kesejahteraan jasmani

dan rohani anak-anaknya.

18

Page 16: Makalah KB Menurut Pandangan Agama Islam

3. Pendapat Sayyid Sabiq dan Al Ghazali

Sayyid Sabiq dalam bukunya Fiqih Sunnah menjelaskan, dalam keadaan

tertentu Islam tidak menghalangi pembatasan kelahiran melalui penggunaan obat

pencegah kehamilan atau cara-cara lainnya. "Pembatasan kelahiran diperbolehkan

bagi laki-laki yang beranak banyak dan tak sanggup lagi menanggung biaya

pendidikan anaknya dengan baik," tambahnya.

Demikian pula jika keadaan istri sudah lemah, mudah hamil, serta

suaminya dalam kondisi miskin. Dalam keadaan semacam ini, ujar Sabiq,

diperbolehkan membatasi kelahiran. Sejumlah ulama menegaskan pembatasan

kelahiran tak sekadar diperbolehkan bahkan dianjurkan.

Imam Al-Ghazali membolehkan hal itu jika istri merasa khawatir akan

rusak kecantikannya. Dalam kondisi tersebut, suami dan istri berhak memutuskan

untuk melakukan pembatasan. Ada pula ulama yang mengatakan pembatasan bisa

dilakukan tanpa syarat apa pun yang mendasarinya.

Mereka berpegang pada hadis-hadis mengenai sikap Rasulullah yang

mengizinkan para sahabat melakukan azl. Sumber hukum utama dalam Islam ada

dua, yaitu Alquran dan Sunnah. Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh

Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda,

“Aku meninggalkan dua hal untuk kalian. Kalian tidak akan tersesat selama

berpegah teguh pada keduanya, yaitu Kitabullah dan Sunnahku. Kebaikan pada

keduanya tidak akan berpisah hingga mereka datang kepadaku di haudh (telaga al-

Kautsar di surga).” (HR. Hakim).

Melalui metode induksi (istiqra`) terhadap ayat-ayat Alquran, kita dapat

menjumpai bahwa tidak ditemukan sebuah ayat yang secara khusus dan tegas

mengharamkan pembatasan keturunan atau pelarangan kehamilan. Yang ada

adalah menjadikan tindakan menjaga keturunan sebagai salah satu dari lima

tujuan primer dalam menetapkan hukum. Namun, di dalam Sunnah terdapat hadis-

hadis –diriwayatkan dalam kitab Shahih dan lainnya— yang membolehkan ‘azl

terhadap istri. ‘Azl adalah mengeluarkan sperma di luar saluran reproduksi istri

ketika seseorang menggauli istrinya.

19

Page 17: Makalah KB Menurut Pandangan Agama Islam

Di antara hadis-hadis yang berbicara mengenai ‘azl ini adalah hadis Jabir

binAbdullah r.a., dia berkata, “Kami melakukan ‘azl di zaman Rasulullah SAW.

dan ketika itu Alquran masih turun (kepada beliau).” (Muttafaq alaih).

Muslim juga meriwayatkan dari Jabir bin Abdullah r.a., dia berkata, “Kami

melakukan ‘azl pada zaman Rasulullah SAW. Perbuatan kami itu terdengar oleh

Nabi SAW tapi beliau tidak melarang kami untuk melakukannya.”

Para ulama fikih berbeda pendapat mengenai kebolehan melakukan ‘azl

guna mencegah kehamilan atau membatasi keturunan. Imam Ghazali, dalam kitab

Ihyâ` ‘Ulûmiddîn dalam bab Adab Menikah, mengatakan bahwa para ulama

terbagi menjadi empat kelompok dalam masalah ‘azl ini. Di antara mereka ada

yang membolehkannya secara mutlak. Kelompok kedua berpendapat bahwa ‘azl

adalah haram secara mutlak. Kelompok ketiga membolehkan ‘azl tapi dengan

seizin istri. Dan kelompok terakhir membolehkan ‘azl terhadap budak perempuan

saja, bukan terhadap perempuan merdeka. Lalu Imam Ghazali berkata, “Pendapat

yang benar menurut kami–ulama mazhab Syafi’i adalah kebolehan melakukan

‘azl.”

Hampir seluruh ahli fikih dari berbagai mazhab sepakat bahwa ‘azl–usaha

untuk mencegah pertemuan antara sperma dan sel telur-adalah boleh jika kedua

suami-istri itu sepakat untuk melakukannya. Salah seorang dari keduanya tidak

boleh melakukannya tanpa persetujuan yang lain. Dalil atas kebolehan ini adalah

tindakan para sahabat yang melakukan ‘azl terhadap para istri dan budak

perempuan mereka di masa Rasulullah saw. Perbuatan mereka tersebut telah

sampai juga kepada Rasulullah saw tapi beliau tidak melarangnya, sebagaimana

disebutkan dalam riwayat Muslim dari Jabir bin Abdullahr r.a. di atas.

Jika demikian adanya, maka kebolehan melakukan pengaturan kehamilan

adalah hal yang tidak ditolak oleh nash-nash Sunnah. Perbuatan ini dapat

dikiyaskan (dianalogikan) dengan ‘azl yang dilakukan dan dibolehkan

pada masa Rasulullah saw. Seperti dalam kisah Jabir bin Abdullah yang

diriwayatkan oleh Muslim dalam kitab Shahih-nya, “Kami melakukan ‘azl di

zaman Rasulullah saw dan ketika itu Alquran masih turun (kepada beliau).” Hal

ini juga sesuai dengan riwayat dalam Bukhari.

20

Page 18: Makalah KB Menurut Pandangan Agama Islam

Yang dimaksud dengan pengaturan kehamilan di sini adalah menjauhkan

jarak antar kehamilan, guna menjaga kondisi kesehatan sang ibu. Atau guna

meminimalisir dampak negatif dari proses kehamilan dan melahirkan yang terus-

menerus, serta memberikan waktu yang cukup bagi seorang ibu untuk mendidik

anak-anaknya. Bahkan, sebagaimana dikatakan oleh Imam Ghazali dalam Ihyâ`

‘Ulûmiddîn dan Imam Syaukani dalam Nailul Authâr, di antara tujuan utama dari

‘azl adalah menghindari kehamilan di masa menyusui yang dapat berimplikasi

buruk terhadap bayi yang sedang disusui, tidak ingin mempunyai anak yang

banyak atau tidak menginginkan anak sama sekali. Adapun jika maksud

mencegah kehamilan adalah menghentikan kemampuan untuk melahirkan secara

permanen, maka ini bertentangan dengan risalah dan tujuan Islam dalam menjaga

keberlangsungan manusia sampai batas masa yang ditentukan oleh Allah.

Allah berfirman,

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan.

Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu.” (Al-

Isrâ`: 31).

Ayat ini tidak bertentangan dengan pendapat jumhur ulama yang

membolehkan ‘azl terhadap istri guna memperlambat kehamilan atau

menghentikannya sementara waktu karena suatu alasan yang dibenarkan oleh

syarak. Ayat di atas menjelaskan mengenai larangan membunuh anak, sedangkan

mencegah kehamilan dengan mencegah terjadinya pembuahan sebagai proses

awal dari pembentukan janin, tidak dianggap sebagai suatu pembunuhan, karena

ketika itu janin belum terbentuk. Hal ini sebagaimana ketika seorang suami

melakukan ‘azl yang membuat spermanya tidak bertemu dengan indung telur istri.

Dalam kondisi ini, wallahu a’lam, proses pembentukan janin belum berlangsung

dan belum melalui fase-fase pembentukan yang diterangkan dalam ayat:

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati

(berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang

disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).” (Al-Mu`minûn: 12 – 13).

21

Page 19: Makalah KB Menurut Pandangan Agama Islam

Fase ini pun telah dijelaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan

oleh Abdullah bin Mas’ud r.a., dia berkata, “Rasulullah saw. menjelaskan kepada

kami,

“Sesungguhnya setiap kalian mengalami proses penciptaan dalam perut ibunya

selama empat puluh hari empat puluh malam sebagai air mani. Lalu dia menjadi

segumpal darah selama waktu itu pula. Lalu menjadi sekerat daging selama waktu

itu pula. Lalu diutuslah malaikat dan menetapkan baginya empat hal: menuliskan

rezekinya, ajalnya, perbuatannya dan apakah akan menjadi orang celaka atau

bahagia. Malaikat itu lalu meniupkan ruh padanya. Sesungguhnya seseorang

dari kalian melakukan perbuatan penduduk surga, sehingga tidak ada jarak antara

dirinya dan surga kecuali satu hasta, akan tetapi catatan tentang dirinya (di Lauh

Mahfuzh) telah mendahuluinya, sehingga dia melakukan perbuatan penduduk

neraka, maka dia pun masuk neraka. Dan sesungguhnya seorang

dari kalian melakukan perbuatan penduduk neraka, sehingga tidak ada jarak antara

dirinya dengan neraka kecuali satu hasta, akan tetapi catatan tentang dirinya (di

Lauh Mahfuzh) telah mendahuluinya, sehingga dia pun melakukan perbuatan

penduduk surga, maka dia pun masuk surga.” (HR. Bukhari di beberapa tempat

dalam kitab Shahîh-nya).

Dengan demikian, segala tindakan yang tidak menyebabkan terbunuhnya

janin setelah penciptaannya dalam fase apapun meski hanya sebentar adalah boleh

dilakukan sebagaimana dijelaskan di atas.

B. PANDANGAN ISLAM MENGENAI PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI

Masalah penggunaan alat kontrasepsi menurut pandangan Islam tidak bisa

dipisah-pisah antara niat/motivasi, metode penggunaan, alat dan juga resiko. 

Sehingga bila salah satu komponen itu ada yang tidak sejalan dengan hukum

Islam, maka penggunaan alat kontrasespsi itu pun menjadi tidak boleh juga. 

Misalnya, masalah niat. Meski alat kontrasepsi yang digunakan termasuk yang

dibolehkan namun motivasi atau niatnya adalah karena hal-hal yang dilarang

Islam sepertitakut miskin dan sebagainya, maka hukumnya menjadi tidak boleh

juga. 

22

Page 20: Makalah KB Menurut Pandangan Agama Islam

Khusus mengenai alat kontrasepsi itu sendiri, saat ini dunia kedokteran telah

memiliki begitu banyak alat dan metode. Sebelum membahas alat-alat kontrasespi

itu, kami ingin menukilkan fatwa-fatwa dari lembaga dunia Islam tentang

kontrasespi ini: 

1. Muktamar Lembaga Riset Islam di Kairo 

Dalam muktamar kedua tahun 1385 H/1965 M menetapkan keputusan sebagai

berikut: 

“Sesungguhnya Islam menganjurkan untuk menambah dan memperbanyak

keturunan, karena banyaknya keturunan akan memperkuat umat Islam secara

sosial, ekonomi dan militer. Menambah kemuliaan dan kekuatan. 

“Jika terdapat darurat yang bersifat pribadi yang mengharuskan pembatasan

keturunan, maka kedua suami istri harus diperlakukan sesuai dengan kondisi

darurat. Dan batasan darurat ini dikembalikan kepada hati nurani dan kualitas

agama setiap pribadi. 

“Tidak sah secara syar’i membuat peraturan berupa pemaksaan kepada

manusia untuk melakukan pembatasan keturunan walaupun dengan berbagai

macam dalih. 

“Pengguguran dengan maksud pembatasan keturunan atau menggunakan cara

yang mengakibatkan kemandulan untuk maksud serupa adalah sesuatu yang

dilarang secara syar’i terhadap suami istri atau lainnya. 

2. Pernyataan Majelis Pendiri Rabithah Alam Islami 

Pada sidang ke- 16 Majelis Pendiri Rabithah Alam Islami membuat fatwa

melarang pembatasan keturunan, dan berikut nashnya: 

Majelis mempelajari masalah pembatasan keturunan atau KB, sebagaimana

sebagian para penyeru menamakannya. Anggota majelis sepakat bahwa para

pencetus ide ini hendak membuat makar atau tipu daya terhadap umat Islam.

Dan umat Islam yang menganjurkannya akan jatuh pada perangkap mereka.

Pembatasan ini akan membahayakan secara politik, ekonomi, sosial dan

keamanan. Telah muncul fatwa-fatwa dari para ulama yang mulia dan

terpercaya keilmuan serta keagamaannya yang mengharamkan pembatasan

23

Page 21: Makalah KB Menurut Pandangan Agama Islam

keturunan ini. Dan pembatasan keturunan tersebut bertentangan dengan

Syari’ah Islam.  Umat Islam telah sepakat bahwa diantara sasaran pernikahan

dalam Islam adalah melahirkan keturunan. Disebutkan dalam hadits shahih

dari Rasulullah SAW bahwa wanita yang subur lebih baik dari yang mandul. 

3. Pernyataan Badan Ulama Besar di Kerajaan Arab Saudi 

Pernyataan no: 42 tanggal 13/4 1396 H: Dilarang melakukan pembatasan

keturunan secara mutlak. Tidak boleh menolak kehamilan jika sebabnya

adalah takut miskin. Karena Allah Ta’ala yang memberi rejeki yang Maha

Kuat dan Kokoh. Tidak ada binatang di bumi kecuali Allah-lah yang

menanggung rejekinya. Adapun jika mencegah kehamilan karena darurat yang

jelas, seperti jika wanita tidak mungkin melahirkan secara wajar dan akan

mengakibatkan harus dilakukan operasi untuk mengeluarkan anaknya. Atau

melambatkan untuk jangka waktu tertentu karena kemashlahatan yang

dipandang suami-istri maka tidak mengapa untuk mencegah kehamilan atau

menundanya. Hal ini sesuai dengan apa yang disebutkan dalam hadits yang

diriwayatkan sebagian besar para sahabat tentang bolehnya ‘azl (coitus

terputus). 

4. Pernyataan Majelis Lembaga Fiqh Islami 

Dalam edisi ketiga tentang hukum syari’ KB yang ditetapkan di Mekkah

30-4-1400H, Majelis Lembaga Fiqh Islami menetapkan bahwa pembatasan

keturunan secara mutlak itu tidak diperbolehkan dan tidak diperbolehkan juga

menolak atau mencegah kehamilan karena alasan ekonomi, karena Allah

Ta’ala sudah mengatur rezeki setiap makhluknya. Sedangkan mencegah

kehamilan atau menundanya karena sebab-sebab pribadi yang bahayanya

jelas, seperti wanita tidak dapat melahirkan secara wajar dan akan

mengakibatkan dilakukan operasi untuk mengeluarkan bayinya, maka hal

yang demikian tidak dilarang Syar’i. Begitu juga jika menundanya disebabkan

sesuatu yang sesuai Syar’i atau secara medis melaui ketetapan dokter muslim

terpercaya. Bahkan dimungkinkan melakukan pencegahan kehamilan dalam

kondisi yang terbukti membahayakan terhadap ibu dan mengancam

24

Page 22: Makalah KB Menurut Pandangan Agama Islam

kehidupannya berdasarkan keterangan dokter muslim terpercaya. 

Adapun seruan pembatasan keturunan atau menolak kehamilan karena alasan

yang bersifat umum tidak diperbolehkan secara Syari’ah.

Hukum Menggunakan Alat-Alat Kontrasepsi 

Sebelum munculnya alat kontrasepsi di masa Rasulullah SAW telah terjadi

suatu tindakan menghindari kehamilan dengan cara alami yang dilakukan para

sahabat dan biasa disebut ‘azl.

Sesuai dengan hadits ini maka tindakan menghindari kehamilan hukumnya

boleh sesuai dengan analogi hukum ‘azl. Tindakan seperti itu misalnya

menggunakan sistem kalender sehingga tidak terjadi pembuahan saat

berhubungan suami-istri, menggunakan kondom dan lain-lain. Menggunakan alat-

alat kontrasepsi lain jika menurut medis tidak membahayakan, baik fisik maupun

kejiwaan maka dibolehkan. 

Adapun menggunakan alat-alat kontrasepsi atau sarana lain yang

mengakibatkan alat-alat reproduksi tidak berfungsi dan mengakibatkan tidak

dapat menghasilkan keturunan, baik pada pria maupun wanita, dengan persetujuan

ataupun tidak, dengan motivasi agama atau lainnya, maka hukumnya haram. Dan

para ulama sepakat mengharamkannya. Contoh yang diharamkan adalah

fasektomi (pemutusan saluran sperma) dan tubektomi (pemutusan saluran telur). 

Allah SWT berfirman: 

Dan syaitan itu mengatakan: "Saya benar-benar akan mengambil dari

hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan (untuk saya), dan aku

benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-

angan kosong pada mereka dan akan menyuruh mereka (memotong telinga-

telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan

aku suruh mereka (merobah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka

merobahnya". Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung

selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata (QS an-

Nisaa 118-119) .

25

Page 23: Makalah KB Menurut Pandangan Agama Islam

Merubah ciptaan Allah yang dilarang diantaranya merubah sesuatu dari

anggota badannya atau mematikan fungsinya dari fitrah dan penciptaan yang asli. 

Syari’ah Islam tidak melarang seseorang untuk melakukan KB jika

dilakukan berdasarkan motivasi-motivasi pribadi dengan syarat-syarat yang sesuai

syar’i, seperti: daf’ul haraj (menolak kesempitan), ad-dharar yuzaal (bahaya harus

di hilangkan). Sebagaimana ciri khas ajaran Islam, surat al-Hajj: 78 artinya, “Dan

Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan”. Al-

Baqarah: 173 “Barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia

tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa

baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. 

Anjuran Rasulullah saw untuk memperbanyak keturunan tidak berarti agar

keluarga muslim mendapatkan anak setiap tahun. Karena kalau kita konsekwen

terhadap pengajaran Islam maka minimal seorang muslim mendapatkan anak

setiap tiga tahun, karena setiap bayi yang melahirkan ada hak untuk menyusui dua

tahun. Dan begitu juga seorang ibu punya hak untuk istirahat. 

Jika difahami secara baik, maka Islam mengajarkan perencanaan yang

matang dalam mengelola keluarga dan mengaturnya dengan baik. Dalam konteks

inilah KB dibolehkan. Sedangkan upaya pembatasan keturunan secara masal

dalam skala sebuah umat, maka hal tersebut diharamkan, diharamkan untuk

mempromosikannya, apalagi memaksanya dan diharamkan menerimanya. 

Alat-Alat Kontrasepsi Dan Hukumnya

1. Pantang Berkala

Prinsip:

Tidak melakukan persetubuhan pada masa subur istri.

Mekanisme kerja: 

Menentukan masa subur istri ada tiga patokan yang diperhitungkan

pertama: ovulasi terjadi 14+2 hari sesudah atau 14-2 hari sebelum haid

yang akan datang; kedua: sperma dapat hidup dan membuahi dalam 48

jam setelah ejakulasi; ketiga: ovum dapat hidup 24 jam setelah ovulasi.

Jadi, jika konsepsi ingin dicegah, koitus harus dihindari sekurang-

26

Page 24: Makalah KB Menurut Pandangan Agama Islam

kurangnya selama 3 hari (72 jam), yaitu 48 jam sebelum ovulasi dan 24

jam setelah ovulasi terjadi. 

Dalam praktek, sukar untuk menetukan saat ovulasi dengan tepat.

Hanya sedikit wanita yang mempunyai daur haid teratur; lagi pula dapat

terjadi variasi, lebih-lebih sesudah persalinan, dan pada tahun-tahun

menjelang menopause.

Hukum:

metode ini jelas dibolehkan dalam Islam asal niatnya benar. Misalnya

untuk mengatur jarak kelahiran dan menjaga kondisi ibu. 

2. Spermatisid

Mekanisme kerja:

Preparat spermatisid terdiri atas 2 komponen yaitu bahan kimia

yang mematikan sperma (biasanya nonilfenoksi polietanol), dan medium

yang dipakai berupa tablet, krim atau agar. Tablet busa atau agar

diletakkan dalam vagina, dekat serviks. Gerakan-gerakan senggama akan

menyebarkan busa meliputi serviks, sehingga secara mekanis akan

menutupi ostium uteri eksternum dan mencegah masuknya sperma ke

dalam kanalis servikalis.

Sering terjadi kesalahan dalam pemakaiannya di antaranya krim

atau agar yang dipakai tidak cukup banyak, pembilasan vagina dalam 6-8

jam setelah senggama yang menyebabkan daya guna kontrasepsi ini

berkurang.

Hukum:

Salah satu metodenya adalah mematikan sperma selain mencegah

masuknya. Ketika metode yang digunakan sekedar mencegah masuknya

sperma agar tidak bertemu dengan ovum, para ulama masih membolehkan.

Namun bila pil tersebut berfungsi juga untuk mematikan atau membunuh

sperma, maka umumnya para ulama tidak membolehkannya. Meski masih

dalam bentuk sperma, namun tetap saja disebut pembunuhan. Sebagian

ulama ada yang berpendapat bahwa sperma itu tetap harus dihormati

dengan tidak membunuhnya. Sebagian ulama lainnya mengatakan bila

27

Page 25: Makalah KB Menurut Pandangan Agama Islam

sprema telah membuahi ovum dan menjadi janin, barulah diharamkan

untuk membunuhnya. 

3. Kondom

Mekanisme kerja:

Menghalangi masuknya sperma ke dalam vagina.

Pada dasarnya ada 2 jenis kondom, kondom kulit dan kondom karet.

Kondom kulit dibuat dari usus domba. Kondom karet lebih elastis, murah,

sehingga lebih banyak dipakai.

Secara teoritis kegagalan kondom terjadi ketika kondom tersebut

robek oleh karena kurang hati-hati, pelumas kurang atau karena tekanan

pada waktu ejakulasi. Hal lain yang berpengaruh pemakaian tidak teratur,

motivasi, umur, paritas, status sosio-ekonomi, pendidikan, dan sebagainya.

Beberapa keuntungan kondom: murah, mudah didapat (tidak perlu resep

dokter), tidak memerlukan pengawasan, mengurangi kemungkinan

penularan penyakit kelamin.

Hukum:

Sebagaimana disebutkan di atas, maka kondom tidak termasuk

membunuh sperma tetapi sekedar menghalangi agar tidak masuk dan

bertemu dengan ovum sehingga tidak terjadi pembuahan. 

4. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim; IUD=Intra Uterine Device)

Mekanisme Kerja:

AKDR biasa dianggap tubuh sebagai benda asing menimbulkan

reaksi radang setempat, dengan sebukan leukosit yang dapat melarutkan

blastosis atau sperma. AKDR yang dililiti kawat tembaga, tembaga dalam

konsentrasi kecil yang dikeluarkan dalam rongga uterus selain

menimbulkan reaksi radang seperti pada AKDR biasa, juga menghambat

khasiat anhidrase karbon dan fosfatase alkali. 

AKDR yang mengeluarkan hormon juga menebalkan lendir serviks

sehingga menghalangi pasase sperma. Secara teknik Insersi AKDR hanya

bisa dilakukan oleh tenaga medis dan paramedis karena harus dipasang di

bagian dalam kemaluan wanita.

28

Page 26: Makalah KB Menurut Pandangan Agama Islam

Hukum:

a. Dari segi pemasangan, IUD harus melibatkan orang yang pada

dasarnya tidak boleh melihat kemaluan wanita meskipun dokternya

wanita. Karena satu-satunya orang yang berhak untuk melihatnya

adalah suaminya dalam keadaan normal. Sedangkan pemasangan IUD

sebenarnya bukanlah hal darurat yang membolehkan orang lain

melihat kemaluan wanita meski sesama wanita. 

b. Salah satu fungsi IUD adalah membunuh sprema yang masuh selain

berfungsi menghalagi masuknya sprema itu ke dalam rahim. Beberapa

produk IUD saat ini terbuat dari bahan yang tidak kondusif bagi

zygote sehingga bisa membunuhnya dan proses kehamilan tidak

terjadi. Dengan demikian, maka sebagian metode IUD itu telah

menyalahi ajaran syariah Islam karena melakukan pembunuhan atas

zygote yang terbentuk dengan menciptakan ruang yang tidak kondusif

kepadanya.

5. Tubektomi/Vasektomi

Tubektomi pada wanita atau vasektomi pada pria ialah setiap tindakan

(pengikatan atau pemotongan) pada kedua saluran telur (tuba fallopii)

wanita atau saluran vas deferens pria yang mengakibatkan orang/ pasangan

bersangkutan tidak akan mendapat keturunan lagi. 

Kontrasepsi itu hanya dipakai untuk jangka panjang, walaupun kadang-

kadang masih dapat dipulihkan kembali/reversibel.

Perkumpulan kontrasepsi mantap Indonesia menganjurkan 3 syarat untuk

menjadi akseptor kontrasepsi ini yaitu syarat: sukarela, bahagia dan sehat.

Syarat sukarela meliputi antara lain pengetahuan pasangan tentang cara-

cara kontrasepsi, risiko dan keuntungan kontrasepsi mantap dan

pengetahuan tentang sifat permanennya cara kontrasepsi ini. 

Bahagia dilihat dari ikatan perkawinan yang syah dan harmonis, umur istri

sekurang-kurangnya 25 tahun dengan sekurang-kurangnya 2 orang anak

hidup dan anak terkecil berumur lebih dari 2 tahun.

29

Page 27: Makalah KB Menurut Pandangan Agama Islam

Hukum: Para ulama sepakat mengharamkannya karena selama ini yang

terjadi adalah pemandulan, meski ada keterangan medis bahwa

penggunanya masih bisa dipulihkan. Namun kenyataan lapangan

menunjukkan bahwa para penggunanya memang tidak bisa lagi memiliki

keturunan selamanya. Pada titik inilah para ulama mengahramkannya.

6. Morning-after pill 

Morning-after pill atau kontrasepsi darurat adalah alat kontrasepsi pil yang

mengandung levonogestrel dosis tinggi, digunakan maksimal 72 jam

setelah senggama. Keamanan pil ini sebenarnya belum pernah diuji pada

wanita, namun FDA (Food and Drug Administration) telah mengijinkan

penggunaannya. 

Cara kerja kontrasepsi darurat ini adalah:

a. Menghambat ovulasi, artinya sel telur tidak akan dihasilkan. 

b. Merubah siklus menstruasi, memundurkan ovulasi. 

c. Mengiritasi dinding uterus, sehingga jika dua metode di atas tidak

berhasil dan telah terjadi ovulasi, maka zigot akan mati sebelum

zigot tersebut menempel di dinding uterus. Pada kasus ini pil ini

disebut juga “chemical abortion”.

Hukum: Dalam metodenya ada unsur mematikan zygote apabila

penghambatan ovulasi dan perubahan siklus menstruasi tidak berhasil. Dan

sebagaimana telah dibahas sebelumnya, pembunuhan zygote adalah

dilarang. 

30

Page 28: Makalah KB Menurut Pandangan Agama Islam

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan

bahwa penggunaan alat kontrasepsi dalam islam sendiri memiliki dua pandangan

yaitu pandangan yang membolehkan penggunaan alat kontrasepsi dan juga yang

tidak membolehkannya.

Penggunaan alat kontrasepsi dalam KB ini, diperbolehkan dengan alasan –

alasan tertentu misalnya untuk menjaga kesehatan ibu, mengatur jarak diantara

dua kelahiran, untuk menjaga keselamatan jiwa, kesehatan atau pendidikan anak-

anak. Namun, penggunaan kontrasepsi dalam KB bisa menjadi tidak

diperbolehkan apabila dilandasi dengan niat dan alasan yang salah, seperti takut

miskin, takut tidak bisa mendidik anak, dan takut mengganggu pekerjaan orang

tua. Dengan kata lain, penilaian tentang penggunaan kontrasepsi itu sendiri

tergantung kepada niatan dari orang yang melakukannya.

B. SARAN

Apabila seseorang hendak menggunakan alat kontrasepsi dalam program

keluarga berencana, maka sebaiknya mempertimbangkan terlebih dahulu segala

aspek yang menyangkut kelancaran penggunaannya. Beberapa aspek yang bharus

diperhatikan di antaranya sebagai berikut:

a. Alat kontrasepsi, apakah aman untuk digunakan atau tidak

b. Keuangan keluarga, bila memiliki keuangan yang cukup mengapa

anda harus KB

c. Kesehatan ibu

d. Pandangan agama islam mengenai pelaksanaan program tersebut

31

Page 29: Makalah KB Menurut Pandangan Agama Islam

DAFTAR PUSTAKA

Hartanto, Hanafi. (1994). KB dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar.

Soetjiningsih, SpAK. (1995). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC.

Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Notoatmojo, Soekidjo. (1997). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka

Cipta.

32

Page 30: Makalah KB Menurut Pandangan Agama Islam

PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DALAM PROGRAM

KELUARGA BERENCANA

Disusun untuk memenuhi tugas pembuatan makalahPendidikan Agama

Islam yang di bimbing oleh Madya Sulistyo, S.Kp M.Kes

Oleh :

1. Galuh Ayu Pravitasari (22020111110104)

2. Nafisah Amalia ( 22020111120011)

3. Tri Ambarsari (22020111120012)

4. Fitri Chandra Dewi (22020111120018)

5. Risqi Nurcahyani (22020111130031)

6. Intan Cahya Alfiana (22020111130053)

Kelompok 1

A.11.2

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

33

Page 31: Makalah KB Menurut Pandangan Agama Islam

SEMARANG

2011

34