Makalah Upaya Meningkatkan Keterampilan Petugas Medis Guna Meningkatkan KB MJP

7/25/2019 Makalah Upaya Meningkatkan Keterampilan Petugas Medis Guna Meningkatkan KB MJP

1/21

PENINGKATAN KETERAMPILAN TENAGA MEDIS DALAMMENINGKATKAN KEIKUTSERTAAN KB MJP BAGIKELUARGA MISKIN DIKELURAHAN CIBEUREUM

.

1. Latar Belakang

Terwujudnya keadaan sehat adalah kehendak semua pihak, tidak hanya orang

perorang, tetapi juga oleh keluarga, kelompok, bahkan oleh masyarakat. Untuk

dapat mewujudkan keadaan sehat tersebut banyak hal yang perlu dilakukan salah

satu diantaranya yang mempunyai peranan yang cukup penting adalah

peningkatan keterampilan dari tenaga medis.

Hal ini terlihat dari fenomena yang terjadi di salah satu, wilayah Cibereum.

Tingkat kesehatan khususnya kesehatan KB pada keluarga miskin yang masih

berstatus U! ber KB masih didominasi oleh alat konterasepsi non jangka

panjang. "ambarannya adalah dari hasil pendataan #$%& diketahui total KK

%'.()&. !edangkan *+ K! sebanyak -$ KK dan K! % sebanyak -)'& KK.

Kemudian U! ra K! dan K! % sebanyak ('%. peserta KB /0 )# dengan

rincian 1U2 -#, /34 %(-, /3 %#, 1mplant &. !edangkan peserta KB non /0

sebanyak &%'$ dengan rincian suntik #$, pil '-), dan kondom %. Hal ini

disebabkan karena kurangnya keterampilan dan pengetahuan dari tenaga medisnya

dalam pemasangan alat kontrasepsi /0 . Tingginya komplikasi berat dan

kegagalan akseptor metode jangka panjang seperti 1U2, implant akibat kurang

terampilnya petugas medis menjadikan rasa takut dari U! untuk memakai alat

kontrasepsi jangka panjang. Karena mereka 5 pasangan usia subur 6 takut karena

sering mendengar rumor tentang komplikasi dan kegagalan yang terjadi . 0ika

petugas medis memahami dan memiliki keterampilan yang baik serta menunjang,

tentu saja keikutsertaan KB /0 bagi masyarakat di wilayah Cibereum akan

1

BAB I

PENDAHULUAN


2/21


membaik karena tenaga medis adalah salah satu ujung tombak yang langsung

bersentuhan dan berkecimpung dengan masyarakat sekitar.

engetahuan yang kurang mengenai alat kontrasepsi, dikarenakan pendidikan

yang rendah turut menjadi penyebab mengapa pasangan usia subur dari kalangan

miskin lebih memilih memakai alat kontrasepsi non /0 seperi suntik. il ataupun

kondom sekalipun usia sudah termasuk resiko tinggi dan paritas tinggi.

2iera otonomi banyak petugas lapangan keluarga berencana 57KB8KB6 yang

beralih profesi baik karena diangkat menjadi pejabat struktural oleh walikota8

bupati mengingat kemampuannya dalam mengorganisir maupun penggarapan di

lapangan, sehingga banyak KB 8 7KB yang harus menggarap dua atau bahkan

empat wilayah binaan karena semakin sedikitnya petugas yang masih konsisten

dalam bidang kependudukan. Hal ini mengakibatkan waktu yang dimiliki untuk

melakukan mekanisme operasional secara utuh kurang.

2. Tujuan

%. +gar pasangan usia subur dari keluarga dari miskin meningkat

pengetahuannya mengenai berbagai alat kontrasepsi terutama alat kontrasepsi

metode jangka panjang 8 /K0 di kelurahan Cibereum dan mau mau beralih

pada KB jenis /0

#. /eningkatnya keterampilan dari tenaga medis dalam hal ini bidan maupun

dokter dalam melakukan pelayanan.. Tingginya komplikasi berat dan

kegagalan akseptor metode jangka panjang seperti 1U2, implant akibat kurangterampilnya petugas medis menjadikan rasa takut dari U! untuk memakai

alat kontrasepsi jangka panjang.

&. +gar mekanisme operasinal 5 /ekop 6 dapat dilaksanakan sesuai tupoksi.

2

BAB IITINJAUAN TEORITIS


3/21


1. Pengertian Kei!kinan

!ecara etimologis 9kemiskinan: berasal dari kata 9miskin: yang artinya tidak

berharta benda dan serba kekurangan. 2epartemen !osial dan Biro usat !tatistik,

mendefinisikan sebagai ketidakmampuan indi;idu dalam memenuhi kebutuhan

dasar minimal untuk hidup layak 5B! dan 2epsos,#$$#6. 2alam konteks politik,

0ohn


4/21


mendukung orang untuk mendapatkan kesempatan > kesempatan agar

produkti;itasnya meningkat. 2apat juga dikatakan bahwa kemiskinan sosial adalah

kemiskinan yang disebabkan oleh adanya faktor>faktor penghambat sehingga

mencegah dan menghalangi seseorang untuk memanfaatkan kesempatan @

kesempatan yang tersedia.

Kemiskinan merupakan masalah kemanusiaan yang telah lama diperbincangkan

karena berkaitan dengan tingkat kesejahteraan masyarakat dan upaya

penanganannya. 2alam anduan Keluarga !ejahtera 5%))'A %$6 kemiskinan adalah

suatu keadaan dimana tidak sanggup memelihara dirinya sendiri dengan tarafkehidupan yang dimiliki dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga, mental

maupun fisiknya dalam memenuhi kebutuhannya.

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan

kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan

dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan

merupakan masalah global. !ebagian orang memahami istilah ini secara subyektif

dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan e;aluatif,

dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan,dll.

5Kamus besar Bahasa 1ndonesia6.

2. Pengertian Tenaga %e'i!

Tenaga medis adalah tenaga ahli kedokteran dengan fungsi utamanya adalah

memberikan pelayanan medis kepada pasien dengan mutu sebaik>baiknya dengan

menggunakan tata cara dan teknik berdasarkan ilmu kedokteran dan etik yang

berlaku serta dapat dipertanggungjawabkan 5+nireon, %)6 . !edangkan menurut

undang> undang kesehatan tenaga medis dalam asal #. Undang>undang Kesehatan

nomor &' tahun #$$)

?ang dimaksud dengan Tenaga Kesehatan dalam undang>undang ini, adalah A

Tenaga Kesehatan sarjana, yaitu A

4


5/21


a. 2okter

b. 2okter>gigi

c. +potekerd. !arjana>sarjana lain dalam bidang kesehatan 11.Tenaga Kesehatan sarjana>muda,

menengah dan rendahA

%6 2ibidang farmasi A asisten>apoteker dan sebagainya

#6 2ibidang kebidananA bidan dan sebagainya

&6 2ibidang perawatanA perawat, physio>terapis dan sebagainya

6 2ibidang kesehatan masyarakat A penilik kesehatan, nutrisionis dan lain>lain

(6 2ibidang>bidang kesehatan lain.

"a#ar 2 Tenaga %e'i!

2alam pemasangan KB 1U2 di lapangan. terutama di uskesmas biasanya

dilakukan oleh bidan.

!edangkan yang dimaksud dengan tenaga medis dalam hal ini bidan terlatih adalah

bidan8 tenaga medis yang telah mendapatkan pelatihan dalam pemasanan alat

kontrasepsi.

(. %ekani!e O$era!i)nal

Berdasarkan tugas, fungsi KB87KB telah tergambar bahwa KB87KB harus

melakukan prosedur kerja KB87KB secara tepat, efektif, efisien dalam mencapai

5


6/21


tujuan yang telah ditetapkan. /ekanisme kerja KB87KB dalam penggarapan

program merupakan acuan, prosedur kerja KB87KB dalam melaksanakan

berbagai kegiatan operasional ditingkat lini lapangan, tetapi juga berguna sebagai

pedoman Kab8Kota, ro;insi terutama terkait dengan pembinaan, orientasi serta

penilaia n dalam pelaksanaan tugas. /ekanisme kerja KB87KB dalam

penggarapan program apabila dilaksanakan dengan sungguh>sungguh dan secara

sistematis akan memberikan sumbangan yang sangat besar terhadap keberhasilan

pelaksanaan operasional program Kependudukan dan KB ditingkat lini lapangan.

/ekanisme operasional kerja KB87KB adalah sebagai berikut A

%. endekatan Tokoh


7/21


7

BAB IIIPER%ASALAHAN


8/21


1. %a!i* Ren'a*n&a Ketera$ilan Tenaga %e'i!

Tenaga Kesehatan yang merupakan tenaga profesional, seyogyanya selalu

menerapkan =T1K+ dalam sebagian besar aktifitas sehari>hari. =tika yang

merupakan suatu norma perilaku atau biasa disebut dengan asas moral,

sebaiknya selalu dijunjung tinggi dalam kehidupan bermasyarakat kelompok

manusia. =tika yang berlaku dimasyarakat modern saat ini adalah =tika Terapan

5applied ethics6 yang biasanya menyangkut suatu profesi, dimana didalamnya

membicarakan tentang pertanyaan>pertanyaan etis dari suatu indi;idu yang

terlibat. !ehingga pada masing>masing profesi telah dibentuk suatu tatanan yang

dinamakan K32= =T1K *3masing Tenaga Kesehatan dalam menerapkan, mengaplikasikan,

menghayati, memahami, kode etik profesinya. Karena, etika profesi lebih

bersifat moral, maka kesalahan yang terjadi apabila dilakukan oleh tenaga

kesehatan, sanksi yang diberikan bersifat moral dan yang paling dirugikan

adalah para kliennya, sehingga untuk menangani pelanggaran yang dilakukan

oleh para pelaku pelayanan agar tidak terlalu merugikan pengguna pelayanan,

dibentuklah suatu /ajelis Kode =tik rofesi yang berlandaskan pada =tika dan

Hukum yang berlaku.

=tika rofesi dan Hukum rofesi Kesehatan masing>masing mempunyai

tingkatan masalah terhadap sikap dan perilaku tenaga kesehatan yang berbeda>

beda, yaitu

%6 erilaku yang dilakukan telah sesuai, baik terhadap =tika dan Hukum rofesiKesehatan,

#6 erilaku yang dilakukan berlawanan, baik terhadap =tika dan Hukum rofesi

Kesehatan,

&6 erilaku yang dilakukan bertentangan dengan =tika, tetapi sesuai dengan

Hukum rofesi Kesehatan,

6 erilaku yang dilakukan bertentangan dengan hukum tetapi sesuai dengan

=tika.

8


9/21


Uraian diatas kalau dipilah lagi sesuai dengan tingkatan masalah, maka tindakan

no %6 dan #6 adalah tingkatan masalah yang paling mudah diselesaikan serta

pelanggan atau pengguna jasa tidak terlalu dirugikan, sedangkan pada tindakan

nomor &6 dan 6 adalah kondisi yang sangat sulit diselesaikan dan biasanya

terjadi tarik ulur satu sama lain, sehingga mempunyai potensi merugikan

pengguna jasa atau pelanggan. 2ari sini Tenaga Kesehatan harus mencermati,

dan mensikapi dengan baik setiap tindakan yang hendak diberikan kepada

pelanggan8 pengguna jasa.

2. Kei!kinan 'an Ren'a*n&a Pen'i'ikanKemiskinan identik dengan kebodohan, ungkapan itu barangkali tidaklah terlalu

jauh dari kenyataan kalau dilihat pada masyarakat didaerah pinggiran khususnya

desa yang jauh.

Kemiskinan dan kebodohan adalah sebuah polemik yang nyata, keduanya saling

berkaitan seperti lingkaran setan yang sulit untuk diputuskan .

ada dasarnya kemiskinan menyebabkan kebodohan , dan kebodohan adalah

akar dari kemiskinan. sulit untuk memberantas kedua hal ini.karena untuk dapat

menghapuskan salah satunya, maka kitapun juga harus menghapuskan satu hal

lainnya.alias kita harus menghapuskan keduanya sekaligus agar usaha dapat

lebih berarti dan tidak terjadi lagi. itu berarti kita mesti menghapuskannya secara

total.

Kemiskinan memiliki hubungan yang sangat erat dengan pendidikan. 2imana

pendidikan di 1ndonesia pun menjadi bahan perbincangan yang belummenunjukkan adanya titik temu dalam upaya meningkatkannya. 1ni terlihat dari

data yang diperoleh pada studi pustaka tentang angka yang cukup tinggi

mengenai jumlah masyarakat yang menyandang status pendidikan di bawah !2

atau jumlah masyarakat yang sangat sedikit dengan latar belakang sarjana dan

data mengenai tingkat pengangguran yang dilatar belakangi oleh rendahnya

tingkat pendidikan dan menyebabkan kemiskinan. Kemiskinan dan pendidikan

seperti lingkaran setan yang tidak pernah berujung hubungan keduanya.

9


10/21


Banyak masyarakat yang memutuskan untuk berhenti sekolah dengan alasan

biaya pendidikan yang cukup tinggi atau ketidakcukupan fasilitas yang tersedia

sehingga masyarakat dengan ekonomi menengah ke atas pun terpaksa tidak

melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. /engenai fasilitas terlihat

jelas ketika terjadinya hujan deras atau gempa bumi pada sebuah daerah, yang

dengan mudahnya dapat merobohkan bangunan sekolah atau menghentikan

proses belajar mengajar karena tidak layak pakainya fasilitas. 2iluar dari

pembahasan bencana alam, ada sebuah pemikiran yang tertanam pada kita

tentang ketidakadekuatan fasilitas yang disediakan.

!elain fasilitas, biaya juga sangat berpengaruh terhadap pendidikan. Tidak

sedikit keluarga yang menghentikan pendidikan anak karena mengeluhkan biaya

pendidikan yang tinggi. Terkait hal itu, pemerintah mulai memberi bantuan

dengan adanya subsidi pendidikan bagi keluarga yang tidak mampu. Damun,

penyediaan subsidi atau bantuan biaya pendidikan pada keluarga yang tidak

mampu belum berhasil menjadi pendongkrak angka rendahnya tingkat

pendidikan masyarakat 1ndonesia. +da apa di balik ini semuaE

Ternyata ada elemen penting yang harus mengiringi program penyediaan

bantuan biaya pendidikan bagi keluarga tidak mampu, yaitu kejujuran. Baik bagi

penyedia bantuan, pengelola bantuan, maupun penerima bantuan tersebut.

Ketika masalah rendahnya pendidikan belum dapat diatasi, maka mempengaruhi

tingkat pengangguran di 1ndonesia yang akan menjadi pendukung utama pada

tingginya angka kemiskinan di 1ndonesia.

3leh sebab itulah, kemiskinan dan pendidikan dapat diasumsi sebagai dua hal

yang berkaitan dan masih menjadi lingkar setan di dunia, khususnya Degara

1ndonesia, serta butuh perhatian khusus terkait hal tersebut.

(. %ek)$ Ti'ak Berjalan

10


11/21


Berdasarkan tugas, fungsi KB87KB telah tergambar bahwa KB87KB harus

melakukan prosedur kerja KB87KB secara tepat, efektif, efisien dalam

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. /ekanisme kerja KB87KB dalam

penggarapan program merupakan acuan, prosedur kerja KB87KB dalam

melaksanakan berbagai kegiatan operasional ditingkat lini lapangan, tetapi juga

berguna sebagai pedoman Kab8Kota, ro;insi terutama terkait dengan

pembinaan, orientasi serta penilaian dalam pelaksanaan tugas. /ekanisme kerja

KB87KB dalam penggarapan program apabila dilaksanakan dengan

sungguh>sungguh dan secara sistematis akan memberikan sumbangan yang

sangat besar terhadap keberhasilan pelaksanaan operasional program

Kependudukan dan KB ditingkat lini lapangan. /ekanisme kerja KB87KB di

era otonomi daerah adalah sebagai berikut A

%. endekatan Tokoh


12/21


d6 Kurangnya tenaga enyuluh KB di lapangan sehingga harus menangani

beberapa area sekaligus

Tidak berjalannya mekop diperburuk lagi dengan mekanisme distribusi alat

kontrasespi dari kabupaten8kota ke tingkat lini lapangan 5klinik KB maupun ke

desa8kelurahan6 tidak berjalan sesuai ketentuan sehingga berakibat pada A

a6 Tidak tersedianya alkon tertentu di klinik sesuai dengan keinginan aksepstor

b6 U! dari keluarga miskin termasuk U! yang sudah ingin mengakhiri

kehamilan8kelahirannya 5U! usia &$ tahun keatas6 kurang mampu terhadap

akses alkon mandiri sehingga keinginan berKB nya tidak terpenuhi

c6 2istribusi alkon melalui saluran desa tidak berjalan sebagaimana mestinya.

ermasalahan lainnya adalah pelayanan KB diluar Klinik melalui elayanan KB

Keliling untuk menjangkau U! yang bertempat tinggal jauh dari sarana

pelayanan 5Klinik KB8uskesmas8ustu6 baik ro;insi maupun Kabupaten8Kota

kurang maksimal. Hal ini disebabkan oleh A

a6 Koordinasi antara BKKBD ro;insi, !K2 KB Kabupaten8Kota, dan Klinik

KB8uskesmas8ustu di era desentralisasi sedikit melemah

b6 enyiapan lapangan oleh etugas 7apangan KB

12


13/21


1. %eningkatkan Ketera$ilan Tenaga %e'i!

engadaan8pendidikan tenaga kesehatan ditingkatkan dan dikembangkan guna

memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan dalam pelayanan kesehatan, manajemen

kesehatan, pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan, penelitian dan

pengembangan kesehatan, serta pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.

3leh karenanya pengadaan8pendidikan tenaga kesehatan ditingkatkan melalui

pengembangan standar pendidikan tenaga kesehatan guna memenuhi standar

kompetensi yang diharapkan dan memenuhi daya saing baik secara nasional

maupun internasional.

13

BAB I+

UPA,A %EN"ATASI

%ASALAH


14/21


"a#ar ( Pelati*an Petuga! Ke!e*atan

engadaan8pendidikan tenaga kesehatan dilakukan melalui peningkatan dan

pengembangan pendidikan tenaga kesehatan, baik yang diselenggarakan oleh

pemerintah maupun swasta. eningkatan dan pengembangan pendidikan tenaga

kesehatan tersebut ditujukan untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang

berkualitas, berdaya saing tinggi, serta profesional, yaitu tenaga kesehatan yang

mengikuti perkembangan 1T=K, menerapkan nilai>nilai moral dan etika profesi

yang tinggi. !emua tenaga kesehatan dituntut untuk selalu menjunjung tinggi

sumpah dan kode etik profesi.

eningkatan dan pengembangan pengadaan8pendidikan tenaga kesehatan,

dilakukan melalui penambahan jumlah institusi pendidikan tenaga kesehatan

tertentu sesuai kebutuhannya, akreditasi institusi pendidikan tenaga kesehatan,

serta sertifikasi tenaga pengajar, termasuk peningkatan sarana dan fasilitas belajar

mengajar.

endidikan tenaga kesehatan perlu ditingkatkan dan disusun secara terarah dan

menyeluruh dalam kerangka mewujudkan keterkaitan yang harmonis, efektif dan

efisien antara sistem kesehatan dan sistem pendidikan.

2alam melakukan pelatihan kegiatan medis perlu diperhatikan aspek utama yaitu

kemampuan indi;idu. Kemampuan indi;idu ditentukan oleh beberapa hal atau

karakteristik indi;idu yang ada dalam dirinya untuk melaksanakan suatu

14


15/21


pekerjaan, diantaranya adalah pengetahuan, pelatihan, moti;asi kerja, disiplin

kerja, beban kerja, produktifitas, fasilitas, masa kerja dan juga dorongan

organisasi. /aka dari itu, ada beberapa faktor yang harus dipelajari untuk dapat

ditingkatkan kualitasnya, yakni sebagai berikutA

%. Kemampuan

Kemampuan itu sangat mempengaruhi kinerja, karena kemampuan itu akan

dipengaruhi oleh pengetahuan, lama kerja, tingkat pelatihan yang selama ini

diperoleh selama bekerja di bagian keperawatan. +dapun bagian>bagian

tersebut akan diuraikan sebagai berikutA

a6 engetahuan adalah hasil dari tahu. Tanpa pengetahuan yang cukup

tentang tugas dan fungsinya, maka petugas kesehatan tidak akan mampu

untuk mengerjakan semua pekerjaan yang dibebankan kepadanya dengan

baik.

b6 elatihan adalah suatu sistem pendidikan non formal. 2engan pelatihan

yang dilakukan secara periodik, maka akan membantu petugas kesehatan

untuk meningkatkan keterampilannya. !emakin sering tenaga kesehatan

mendapatkan pelatihan, maka akan semakin terampil melaksanakan

tugasnya dan hasil kerja yang dihasilkan juga akan semakin baik.

c6 /asa kerja. !emakin lama seseorang bekerja, maka akan semakin

berpengalaman dalam mengerjakan pekerjaan yang telah dibebankan

kepadanya, dan semakin berpengalaman seseorang, maka hasil kerja yang

dihasilkan juga akan semakin baik.

#. 2isiplin Kerja

2isiplin kerja adalah kesetiaan dan ketaatan seseorang atau sekelompok

orang pada aturan>aturan, norma yang dinyatakan berlaku atas kelompok

orang tersebut 5/oekijat, %)))6. !ehingga untuk mengetahui tingkat disiplin

seorang tenega kesehatan dilihat pada ketepatan 2isiplin Kerja, berpakaian

secara baik, menghasilkan jumlah dan kualitas kerja yang memuaskan dan

mengikuti tata cara kerja yang ditetapkan oleh organisasi.

&. 7ingkungan

15


16/21


7ingkungan kerja adalah semua bagian fisik yang dapat memberikan

pengaruh dalam kinerja tenaga kesehatan. 7ingkungan kerja yang dimaksud

adalah lingkungan fisik dengan indikator rekan kerja, pimpinan serta

organisasi manajemen yang tidak terkoordinasi dengan baik. +pabila salah

satu indikator ini tidak berfungsi maka kinerja yang maksimal tidak akan

dicapai.

eningkatan keterampilan tenaga medis akan menentukan keberhasilan dalam

pemasangan alat kontrasepsi baik alat kontrasepsi dalam rahim 5 +K2* 6 maupun

implant sangat menentukan rasa nyaman bagi akseptor. =fektifitas alat kontrasepsi

dalam rahim 5+K2*6 salah satunya tergantung cara pemasangan yang benar .

emasangan +K2* yang benar dapat mengurangi resiko kehamilan dan

kemungkinan ekspulsi, pendarahan dengan nyeri serta infeksi. Untuk itu

diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas pemasangan alat kontrasepsi

jangka panjang adalah dengan melalui pelatihan bagi tenaga bidan atau dokter.

2. %elakukan Pen&ulu*an Se-ara Inten!i

enyebab enggannya pasangan usia subur pra sejahtera mengikuti kb dengan alat

kontrasepsi jangka panjang dikarenakan masih rendahnya pengetahuan tentang

alat kontrasepsi,

enyuluhan merupakan ujung tombak kegiatan KB harus melibatkan enyuluh

Keluarga Berencana 5KB6 di lini lapangan. Bila dilihat dari kacamata tugas pokok

dan


17/21


"a#ar /. Pen&ulu*an Inten!i

enyuluhan kontinyu yang dilakukan 7KB bersentuhan langsung dengan

masyarakat dalam memberikan berbagai penyuluhan program KB, karena peran

7KB adalah sebagai A

a6 engelola pelaksanaan kegiatan rogram KB Dasional di desa8kelurahan

b6 enggerak partisipasi masyarakat dalam program KB Dasional di

desa8kelurahan

c6 emberdayaan keluarga dan masyarakat dalam pelaksanaan program KB

Dasional di desa8kelurahan,

d6 /enggalang dan mengembangkan kemitraan dengan berbagai pihak dalam

pelaksanaan program KB Dasional di desa8kelurahan.

2alam melakukan penyuluhan 7KB8KB harus mempunyai fungsi

merencanakan, mengorganisasikan, mengembangkan, melaporkan dan

menge;aluasi program KB Dasional dan program pembangunan lainnya di tingkat

desa8Kelurahan..

17


18/21


+spek yang harus diperhatikan dalam penyuluhan yang dilakukan secara terus

menerus diantaranya adalah endekatan. endekatan terutama pendekatan

terhadap tokoh adalah merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh

KB87KB dalam suatu daerah baru atau dalam mengembangkan kegiatan baru

adalah menghadap Kepala 2esa87urah untuk melaporkan kehadirannya di desa,

berbagi wawasan 5share ;ision6 rogram Kependudukan dan KB sebagai program

emerintah, memohon dukungan, serta iin untuk melakukan pendataan dan

pemetaan bersama kader 1/ 5KB2, !ub KB2 dan Kelompok kegiatan6 di

wilayah kerjanya yang baru. KB87KB kemudian melakukan kunjungan kepada

para Tokoh>tokoh


19/21


enataan kembali mekanisme operasional 5/ekop6 rogram KB harus diiringi

dengan penataan mekanisme distribusi alat kontrasepsi dengan kegiatan sebagai

berikut A

a. /elakukan penataan administrasi pergudangan pada gudang BKKBD ro;insi

!ulawesi Utara dengan menugaskan salah seorang 41 yang berpengalaman

dalam pengelolaan pergudangan untuk melakukan pendampingan pada

pengelola gudang.

b. /elakukan pembenahan arus distribusi alat kontrasepsi serta kelengkapan

administrasinya, baik dari ro;insi ke Kabupaten8Kota maupun

Kabupaten8Kota ke Klinik KB, untuk menjamin ketersediaan alat kontrasepsi

di lapangan.

c. /elakukan pengawasan dan pengendalian secara ketat terhadap penyaluran

alat kontrasepsi 1mplan dengan memberlakukan distribusi khusus, yaitu

disalurkan langsung kepada Klinik KB dengan disaksikan oleh !K2

Kabupaten8Kota 5 yang nantinya akan melakukan pencatatan dan pelaporan

distribusi6. Cara ini sifatnya hanya sementara tergantung kondisi lapanganyang bersangkutan, dan diupayakan untuk dilakukan di !K2 KB

Kabupaten8Kota dalam suatu bentuk pertemuan dengan Klinik KB8uskemas

sehingga secara administratif memudahkan.

d. /engaktifkan distribusi alat kontrasepsi 5ulangan6 melalui saluran desa.

19


20/21


1. Ke!i$ulan%. engetahuan keluarga miskin mengenai KB /0 perlu ditingkatkan

#. erlu ditingkatnnya tenaga medis melalui pelatihan agar tenaga medis dinilai

cukup kompeten dalam melayani KB masyarakat terutama masyarakat miskin

&. erlu ditambahnya tenaga penyuluh KB agar program kerja bisa dilaksanakan

dengan baik, karena desa garapan tidak terlalu banyak

. /ekanisme operasional 5 /ekop 6 hendaknya dilakukan secara benar dan

rutin.

2. Saran%. /eningkatkan frekuensi penyuluhan.

#. erlu diadakannya pelatihan bagi tenaga medis yang melayani KB.

&. /etode operasional dilakukan secara benar sesuai system.

. erlu ditambahnya tenaga penyuluh KB agar program kerja bisa dilaksanakan

dengan baik, karena desa garapan tidak terlalu banyak

DA0TAR PUSTAKA

%. +rjoso, !. #$$(. *encana !trategis BKKBD.

#. +ffandi, B., #$$'. Buku anduan raktis elayanan Kontrasepsi. 0akarta.

20

BAB I+

PENUTUP


21/21


&. /akalah erkumpulan Keluarga Berencana 1ndonesia.

. D*C>3"1, %))'. Buku +cuan Dasional elayanan Keluarga Berencana.

(. bkkbn.go.id

'. 1mage, parentingclan.com

Makalah Upaya Meningkatkan Keterampilan Petugas Medis Guna Meningkatkan KB MJP

Documents

Transcript of Makalah Upaya Meningkatkan Keterampilan Petugas Medis Guna Meningkatkan KB MJP