Makalah Feminisme Islam

22
A.PENGERTIAN FEMINISME Feminisme atau yang sering dikenal dengan sebutan emansipasi berasal dari bahasalatin yang berarti perempuan.Menurut Kamla Bhasin dan Nighat Said Khan, feminisme adalah suatu kesadaranakan penindasan dan pemerasan terhadap perempuan dalam masyarakat, di tempat kerja dandalam keluarga, serta tindakan sadar perempuan maupun lelaki untuk mengubah keadaantersebut.Sedangkan menurut Yubahar Ilyas, feminisme adalah kesadaran akan ketidakadilan jender yang menimpa kaum perempuan, baik dalam keluarga maupun masyarakat, sertatindakan sadar oleh perempuan maupun lelaki untuk mengubah keadaan tersebut. Ada tiga ciri feminisme, yaitu : 1. Menyadari akan adanya ketidakadilan gender 2. Memaknai bahwa gender bukan sebagai sifat kodrati 3. Memperjuangkan adanya persamaan hak. B.SEJARAH FEMINISME Feminisme sebagai filsafat dan gerakan dapat dilacak dalam sejarah kelahirannyadengan kelahiran Era pencerahan di Eropa yang dipelopori oleh Lady Mary WortleyMontagu dan Marquis de Condorcet. perkumpulan masyarakat ilmiah untuk perempuanpertama kali didirikan di Middelburg, sebuah kota di selatan Belanda pada tahun 1785.Menjelang abad 19 feminisme lahir menjadi gerakan yang cukup mendapatkan perhatiandari para perempuan kulit putih di Eropa. Perempuan di negara-negara penjajah Eropamemperjuangkan apa yang mereka sebut sebagai universal sisterhood.Kata feminisme dikreasikan pertama kali oleh aktivis sosialis utopis,Charles Fourierpada tahun 1837. Pergerakan center Eropa ini berpindah ke Amerika dan berkembang pesatsejak publikasi John Stuart Mill, the Subjection of Women (1869). Perjuangan mereka menandai kelahiran feminisme Pada awalnya gerakan ini memang diperlukan pada masa itu,dimana ada masa-masa pemasungan terhadap kebebasan perempuan. Sejarah duniamenunjukkan bahwa secara umum kaum perempuan (feminin) merasa dirugikan dalamsemua bidang dan dinomor duakan oleh kaum laki-laki (maskulin) khususnya dalam masyarakat yang patriarki sifatnya. Dalam bidang-bidang sosial, pekerjaan, pendidikan, danlebih-lebih politik hak-hak kaum ini biasanya memang lebih inferior ketimbang apa yangdapat dinikmati oleh laki-laki, apalagi masyarakat tradisional yang berorientasi Agrariscenderung menempatkan kaum laki-laki didepan, di luar rumah dan kaum perempuan dirumah. Situasi ini mulai mengalami perubahan ketika datangnya era Liberalisme di Eropadan terjadinya Revolusi Perancis di abad ke-XVIII yang gemanya kemudian melandaAmerika Serikat dan ke

description

makalah feminisme islam

Transcript of Makalah Feminisme Islam

Page 1: Makalah Feminisme Islam

A.PENGERTIAN FEMINISME

Feminisme atau yang sering dikenal dengan sebutan emansipasi berasal dari bahasalatin yang berarti perempuan.Menurut Kamla Bhasin dan Nighat Said Khan, feminisme adalah suatu kesadaranakan penindasan dan pemerasan terhadap perempuan dalam masyarakat, di tempat kerja dandalam keluarga, serta tindakan sadar perempuan maupun lelaki untuk mengubah keadaantersebut.Sedangkan menurut Yubahar Ilyas, feminisme adalah kesadaran akan ketidakadilan jender yang menimpa kaum perempuan, baik dalam keluarga maupun masyarakat, sertatindakan sadar oleh perempuan maupun lelaki untuk mengubah keadaan tersebut.

Ada tiga ciri feminisme, yaitu :

1. Menyadari akan adanya ketidakadilan gender2. Memaknai bahwa gender bukan sebagai sifat kodrati3. Memperjuangkan adanya persamaan hak.

B.SEJARAH FEMINISME

Feminisme sebagai filsafat dan gerakan dapat dilacak dalam sejarah kelahirannyadengan kelahiran Era pencerahan di Eropa yang dipelopori oleh Lady Mary WortleyMontagu dan Marquis de Condorcet. perkumpulan masyarakat ilmiah untuk perempuanpertama kali didirikan di Middelburg, sebuah kota di selatan Belanda pada tahun 1785.Menjelang abad 19 feminisme lahir menjadi gerakan yang cukup mendapatkan perhatiandari para perempuan kulit putih di Eropa. Perempuan di negara-negara penjajah Eropamemperjuangkan apa yang mereka sebut sebagai universal sisterhood.Kata feminisme dikreasikan pertama kali oleh aktivis sosialis utopis,Charles Fourierpada tahun 1837. Pergerakan center Eropa ini berpindah ke Amerika dan berkembang pesatsejak publikasi John Stuart Mill, the Subjection of Women (1869). Perjuangan mereka menandai kelahiran feminisme Pada awalnya gerakan ini memang diperlukan pada masa itu,dimana ada masa-masa pemasungan terhadap kebebasan perempuan. Sejarah duniamenunjukkan bahwa secara umum kaum perempuan (feminin) merasa dirugikan dalamsemua bidang dan dinomor duakan oleh kaum laki-laki (maskulin) khususnya dalam  masyarakat yang patriarki sifatnya. Dalam bidang-bidang sosial, pekerjaan, pendidikan, danlebih-lebih politik hak-hak kaum ini biasanya memang lebih inferior ketimbang apa yangdapat dinikmati oleh laki-laki, apalagi masyarakat tradisional yang berorientasi Agrariscenderung menempatkan kaum laki-laki didepan, di luar rumah dan kaum perempuan dirumah. Situasi ini mulai mengalami perubahan ketika datangnya era Liberalisme di Eropadan terjadinya Revolusi Perancis di abad ke-XVIII yang gemanya kemudian melandaAmerika Serikat dan ke seluruh dunia.Dari latar belakang demikianlah di Eropa berkembang gerakan untuk ´menaikkanderajat kaum perempuan´ tetapi gaungnya kurang keras, baru setelah di Amerika Serikatterjadi revolusi sosial dan politik, perhatian terhadap hak-hak kaum perempuan mulaimencuat. Di tahun 1792 Mary Wollstonecraft membuat karya tulis berjudul Vindication of the Right of Woman yang isinya dapat dikata meletakkan dasar prinsip-prinsip feminismedikemudian hari. Pada tahun-tahun 1830-1840 sejalan terhadap pemberantasan praktek perbudakan, hak-hak kaum prempuan mulaidiperhatikan, jam kerja dan gaji kaum ini mulai diperbaiki dan mereka diberi kesempatanikut dalam pendidikan dan diberi hak pilih, sesuatu yang selama ini hanya dinikmati olehkaum laki-laki.Secara umum pada gelombang pertama dan kedua hal-hal berikut ini yang menjadimomentum perjuangannya: gender inequality, hak-hak perempuan, hak reproduksi, hak berpolitik, peran gender, identitas gender dan seksualitas. Gerakan feminisme adalahgerakan pembebasan perempuan dari: rasisme, stereotyping, seksisme, penindasan perempuan, dan phalogosentrisme. Setelah berakhirnya perang dunia kedua, ditandai dengan lahirnya negara-negarabaru yang terbebas dari penjajah Eropa, lahirlah Feminisme Gelombang Kedua pada tahun1960. Dengan puncak diikutsertakannya perempuan dalam hak suara parlemen. Pada tahunini merupakan awal bagi perempuan mendapatkan hak pilih dan selanjutnya ikut mendiamiranah politik kenegaraan.Dalam gelombang kedua ini dipelopori oleh para feminis Perancisseperti Helene Cixous (seorang Yahudi kelahiran Algeria Yang kemudian menetap diPerancis) dan Julia Kristeva (seorang Bulgaria yang kemudian menetap di Perancis)bersamaan dengan kelahiran dekonstruksionis, Derrida. Dalam the Laugh of the Medusa,Cixous mengkritik Logosentrisme yang banyak didominasi oleh nilai-nilai maskulin. 

Page 2: Makalah Feminisme Islam

Sebagai bukan white-Anglo-American-Feminist, dia menolak esensialisme yang sedangmarak di Amerika pada waktu itu. Julia Kristeva memiliki pengaruh kuat dalam wacanapos-strukturalis yang sangat dipengaruhi oleh Foucault dan Derrida. Secara lebih spesifik,banyak feminis-individualis kulit putih, meskipun tidak semua, mengarahkan obyek penelitiannya pada perempuan-perempuan dunia ketiga. Meliputi Afrika, Asia dan AmerikaSelatan. Dalam berbagai penelitian tersebut, telah terjadi pretensi universalisme perempuansebelum memasuki konteks relasi sosial, agama, ras dan budaya. Spivak membongkar tigateks karya sastra Barat yang identik dengan tidak adanya kesadaran sejarah kolonialisme.Mohanty membongkar beberapa peneliti feminis barat yang menjebak perempuan sebagaiobyek. Dan Bell Hock mengkritik teori feminisme Amerika sebagai sekedar kebangkitananglo-white-american-feminism karena tidak mampu mengakomodir kehadiran black-female dalam kelahirannya.Banyak kasus menempatkan perempuan dunia ketiga dalam konteks "all women".Dengan apropriasi bahwa semua perempuan adalah sama. Dalam beberapa karya sastranovelis perempuan kulit putih yang ikut dalam perjuangan feminisme masih terdapat lubanghitam, yaitu: tidak adanya representasi perempuan budak dari tanah jajahan sebagai Subyek.Penggambaran pejuang feminisme adalah yang masih mempertahankan posisi budak sebagaiyang mengasuh bayi dan budak pembantu dirumah-rumah kulit putih.Perempuan dunia ketiga tenggelam sebagai Subaltern yang tidak memiliki politik agensi selama sebelum dan sesudah perang dunia kedua. Selama sebelum PD II, banyak pejuang tanah terjajah Eropa yang lebih mementingkan kemerdekaan bagi laki-laki saja.Terbukti kebangkitan semua Negara-negara terjajah dipimpin oleh elit nasionalis darikalangan pendidikan, politik dan militer yang kesemuanya adalah laki-laki. Pada era itukelahiran feminisme gelombang kedua mengalami puncaknya. Tetapi perempuan duniaketiga masih dalam kelompok yang bisu.Dengan keberhasilan gelombang kedua ini, perempuan dunia pertama melihat bahwamereka perlu menyelamatkan perempuan-perempuan dunia ketiga, dengan asumsi bahwasemua perempuan adalah sama. Dengan asumsi ini, perempuan dunia ketiga menjadi obyek analisis yang dipisah dari sejarah kolonialisasi, rasisme, seksisme, dan relasi sosial.

C.JENIS-JENIS FEMINISME

Para pelopor gerakan feminisme memandang kebebasan dan persamaan hak perempuan dan laki-laki sebagai penyempurnaan dan pencapaian tujuan gerakan hak asasimanusia. Mereka percaya bahwa segala kesulitan di dalam keluarga timbul, karena tidak adanya kebebasan perempuan, dan karena perbedaan hak mereka dengan laki-laki.Bilapersamaan hak tersebut dipenuhi, maka seluruh kesulitan dalam keluarga akan terpecahkan.Perbedaan perspektif tersebut melahirkan- sejauh ini- 4 aliran besar, yakni feminismeliberal, marxisme, radikal, dan sosialis, dan sejmulah aliran feminisme lain, sepertifeminisme psikoanalisis dan gender, eksistensialis, anarkis, postmodern, multicultural danglobal, teologis, feminisme kegemukan, dan ekofeminisme.1. Feminisme LiberalAliran feminisme liberal berakal dari filsafat liberalisme yang memiliki konsepbahwa kebebasan merupakan hak setiap individu sehingga dia harus diberi kebebasanuntuk memih tanpa terkekang oleh pendapat umum dan hokum. Ketidaksetaraan dalammasyarakat terjadi, karena ada pelanggaran terhadap kebebasan individu yang terjadimelalui proses sosialisasi peran atau dasar sexs. Oleh karena itu, kesetaraan hanya bisadicapai melalui pembaruan peraturan atau hukum, dan proses pendidikan.Akar teori ini bertumpu pada kebebasan dan kesetaraan rasionalitas. Perempuanadalah makhluk rasional, kemampuannya sama dengan laki-laki sehingga harus diberihak yang sama juga dengan laki-laki. Oleh karena itu, mereka menuntut persamaankesempatan dibidang pendidikan, politik, sosial, ekonomi, maupun personal. Dalamkonteks Indonesia, reformasi hukum melalui desakan 30% kuota bagi perempuan dalamparlemen adalah kontribusi para feminis liberal.Teori ini dicetus olehNaomi Wolf   ,menyatakan bahwa "Feminisme Kekuatan"merupakan solusi. Kini perempuan telah mempunyai kekuatan dari segi pendidikan danpendapatan, dan perempuan harus terus menuntut persamaan haknya serta saatnya kiniperempuan bebas berkehendak tanpa tergantung pada lelaki.

2. Feminisme MarxisAliran ini memandang masalah perempuan dalam kerangka kritik kapitalisme.Asumsinya, sumber penindasan perempuan berasal dari eksploitasi kelas dan caraproduksi. Teori Friedrich Engels dikembangkan menjadi landasan aliran ini. Statusperempuan jatuh karena adanya konsep kekayaan pribadi

Page 3: Makalah Feminisme Islam

(private property).Kegiatanproduksi yang semula bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sendiri berubah menjadikeperluan pertukaran(exchange). Laki-laki mengontrol produksi untuk keperluanpertukaran, dan sebagai konsekuensinya mereka mendominasi hubungan sosial.Sedangkan perempuan direduksi menjadi bagian dari property.Untuk membebaskan perempuan dari penindasan dalam keluarga itu, Engelsmengajak perempuan untuk memasuki sektor publik yang dapat membuat perempuan juga produktif (menghasilkan materi atau uang). Bahkan institusi keluarga perludihapus karena dianggap melahirkan kapitalisme. Sebagai gantinya, dibuatlah keluargakolektif, dimana pekerjaan rumah tangga dilakukan secara kolektif, termasuk dalam halpengasuhan dan pendidikan anak.

3.Feminisme RadikalAliran ini bertumpu pada pandangan bahwa penindasan terhadap perempuanterjadi akibat sistem patriarki (sistem yang berpusat pada laki-laki). Mereka memandangbahwa patriarki merupakan system kekuasaan yang seksis, yang menganggap laki-lakimemiliki superioritas atas perempuan. Kelemahan di hadapan laki-laki adalah karenastruktur biologis fisiknya, dimana perempuan harus mengalami haid, menopause, hamil,sakit haid dan melahirkan, menyusui, mengasuh anak, dan sebagainya. Semua itumembuat perempuan tergantungt pada laki-laki. Perbedaan fungsi reproduksi inilahyang menyebabkan pembagian kerja atas dasar seks yang terjadi di masyarakat.Feminisme radikal mempermasahkan, antara lain, tubuh serta hak-hak reproduksi,seksualitas (termasuk lesbianisme), seksisme, relasi kuasa perempuan dan lski-laki dandikotomi privat-publik. Mereka berjuang agar perbedaan-perbedaan seksual laki-lakidan perempuan dihapuskan. Bentuknya dapat berupa pemberian kesempatan padaperempuan untuk memilih melahirkan sendiri, atau melahirkan anak secara buatan, ataubahkan tidak melahirkan sama sekali. Begitu juga ketergantungan anak kepada ibunya,dan sebaliknya harus diganti dengan ketergantungan singkat terhadap sekelompok orangdari kedua jenis kelamin.

Aliran ini berupaya menghancurkan sistem patriarki, yang fokusnya terkait fungsibiologis tubuh perempuan. Mereka mencemooh perkawinan, menghalalkan aborsi,menyerukan lesbianism, dan revolusi seks. Bagi para feminis radikal, menjadi seorangistri sama saja dengan disandera. Tinggal bersama suami dianggap sama dengan musuh.

4.Feminisme SosialisSebuah faham yang berpendapat "Tak Ada Sosialisme tanpa PembebasanPerempuan. Tak Ada Pembebasan Perempuan tanpa Sosialisme".  Feminisme sosialis   berjuang untuk menghapuskan sistem kepemilikan. Lembaga perkawinan yangmelegalisir kepemilikan pria atas harta dan kepemilikan suami atas istri dihapuskanseperti ide  Marx   yang menginginkan suatu masyarakat tanpa kelas, tanpa pembedaan gender.Feminisme sosialis muncul sebagai kritik terhadap feminisme Marxis. Aliran inimengatakan bahwa patriarki sudah muncul sebelum kapitalisme dan tetap tidak akanberubah jika kapitalisme runtuh. Kritik kapitalisme harus disertai dengan kritik dominasiatas perempuan. Feminisme sosialis menggunakan analisis kelas dan gender untuk memahami penindasan perempuan. Ia sepaham dengan feminisme marxis bahwakapitalisme merupakan sumber penindasan perempuan. Akan tetapi, aliran feminissosialis ini juga setuju dengan feminisme radikal yang menganggap patriarkilah sumberpenindasan itu. Kapitalisme dan patriarki adalah dua kekuatan yang saling mendukung.Seperti dicontohkan oleh Nancy Fraser di Amerika Serikat keluarga inti dikepalai olehlaki-laki dan ekonomi resmi dikepalai oleh negara karena peran warga negara danpekerja adalah peran maskulin, sedangkan peran sebagai konsumen dan pengasuh anak adalah peran feminin. Agenda perjuagan untuk memeranginya adalah menghapuskankapitalisme dan sistem patriarki. Dalam konteks Indonesia, analisis ini bermanfaat untuk melihat problem-problem kemiskinan yang menjadi beban perempuan.

5.Feminisme TeologisTeori ini dikembangkan berdasarkan paham teologi pembebasan yangmenyatakan bahwa sistim masyarakat dibangun berdasarkan ideology,agama, dannorma norma masyarakat. Mereka berpandangan bahwa penyebab tertindasnyaperempuan oleh laki-laki adalah teologi atau ideology masyarakat yang menempatkanperempuan di bawah laki-laki (subordinasi). Oleh karena itu , ideology yang bias jender

Page 4: Makalah Feminisme Islam

  tersebut harus dirubah, antara lain,dengan cara mengkaji ulang sumber ideology tersebut.Kajian ulang ini diarahkan untuk mendapatkan pijakan yang sah guna mengembangkansuatu ideology atau teologi yang menempatkan perempuan setara dengan laki-laki.Dengan mengembangkan teologi semacam ini diharapkan perempuan tidak lagidianggap subordinasi dari laki-laki. Melainkan mitra sejajar. Dengan demikian,penindasan terhadap perempuan dalam masyarakat akan hilang dengansendirinya.Aliran feminisme teologis banyak dikembangkan oleh para feminis yangmengikatkan diri pada agama tertentu, seperti Kristen,yahudi dan islam.

6.EkofeminismeEkofeminisme mengkritik pemikiran aliran-aliran sebelumnya yang menggunakanprinsip maskulinita-ideologi untuk menguasai-dalam usaha untuk mengakhiripenindasan perempuanakibat system patriarki. Sebab prinsip tersebut tidak hanya antiterhadap feminitas, melainkan juga ekologi. Ekofeminisme merupakan usahamengaitkan ekologi dengan feminisme. Mereka berpendapat bahwa eksistensi alambekerja dengan prinsip feminitas sehingga bila maskulintas menguasai alam, maka akanterjadi kehancuran alam di samping penindasan terhadap perempuan. Oleh karena itu,u[aya memecahkan masalah hubungan jender dan menjaga lingkungan, mereka lakukanmelalui peran perempuan sebagai ibu, pengasuh, dan pemelihara dalam keluarga danlingkungan dengan menggunakan prinsip feminitas yang ramah

D.RESPON MASYARAKAT MUSLIM TENTANG FEMINISME

Sebenarnya feminis Islam itu tidak ada, adanya feminis islam ini dikarenakan adanyaadopsi dari luar islam yang dibawa oleh para akademisi yang melakukan penelitian terhadapfeminis islam. Dalam sejarah masyarakat Islam, sebenarnya perjuangan mereka yang sadargender terhadap keadilan hak-hak telah menjadi sesuatu yang sangat penting. Mengingatmemang perlu dibangun suatu ’alarm’ yang dapat menyadarkan ketidakadilan dankesalahpahaman-kesalahpahaman yang telah lama menjamur di masyarakat mereka. Dalammenyikapi masalah feminisme ini masyarakat islam memiliki pola-pola untuk meresponterhadap paham feminisme, ada tiga pola yang diterapkan oleh masyarakat islam yaitu :

1. Feminisme apologeticAliran ini merupakan aliran yang mencoba mengadaptasikan agama agar cocok denganprinsip-prinsip feminis. Namun yang perlu digarisbawahi bahwa aliran ini memberiporsi yang lebih besar pada prinsip-prinsip feminis. Dalam pengertian lain, aliran inimenerima feminisme sebagai aliran yang tak terbantahkan.2. Feminisme Reaksioner (defensive)Aliran ini merupakan aliran yang memandang bahwa perempuan sudah mendapatkankesetaraan dan posisi yang terhormat dalam tradisi Islam. Sehingga dengan demikiantidak dibutuhkan lagi adanya reformasi dalam hal-hal yang terkait dengan wanita.3. Pendekatan StrukturalisPendekatan ini melihat hak-hak dan posisi perempuan dalam keseluruhan konteksstruktur masyarakat dan menghindari perpecahan masyarakat dalam terminologi“feminisme” atau “maskulinisme”. Pendekatan ini menghubungkan antara pria danwanita dengan tanggung jawab sosial dan individual (tentunya dengan memperhatikanajaran-ajaran religius), tanpa adanya tendensi monoseksual.

Page 5: Makalah Feminisme Islam

E.KONSEP ISLAM TENTANG PEREMPUAN

Sebelum membahas tentang bagaimana islam memandang kedudukan perempuan,alangkah baiknya bila kita mengetahui terlebih dahulu bagaimana pandangan sejumlahperadaban lain tentang kedudukan perempuan.Dalam peradaban Yunani, Perempuan tidak begitu mendapat perhatian yang lebih.Bagi kalangan elite, perempuan disekap dalam istana. Di kalangan bawah, mereka sangatlahdiperlakukan tidak baik, mereka diperjualbelikan, bagi yang sudah berumah tangga merekaselalu dibawah bayang-bayang suaminya, dan tidak memiliki hak sama sekali. Namun padasaat puncak kejayaan Yunani, mereka mendapatkan hak yang berlebihan, sampai merekalahyang menjadi sumber kemaksiatan.Pada peradaban Romawi, sebelum adanya kekuasaan kaisar Constantine, para kaumperempuan sebelum menikah dibawah kendali para ayahnya setelah mereka menikah kendaliberpindah ke tangan oara suaminya. Namun setelah kepemimpinan kaisar Constantinemereka mendapata beberapa hak kepemilikan meskipun masih harus mendapat persetujuandari pihak keluarga.

Dalam peradaban Hindu dan China, ketika suami para perempuan meninggal, paraperempuan juga harus dibakar hidup-hidup. Lain lagi dalam peradaban Yahudi, martabatperempuan dianggap sama dengan kedudukan para pembantu. Bagi para Nasrani,perempuan dianggap sebagai senjata Iblis untuk menyesatkan manusia.Ketika para perempuan selalu dianggap remeh oleh banyak peradaban yang ada,muncullah islam sebagai agama yang menempatkan perempuan sebagai makhluk yang samakedudukannya dengan laki-laki. Para perempuan dilepaskan dari perlakuan-perlakuan yangburuk yang tidak selayaknya diberikan pada mereka.

1.Kesamaan Kedudukan Perempuan dengan Laki-lakiPada dasarnya, dalam islam tidak mengenal perbedaan kedudukan antara laku-lakidan perempuan, mereka semua dianggap sama dimata Allah, meraka memiliki potensiyang sama untuk menjadi Khalifah Allah.Pada saat penciptaan manusia pun, mereka berasal dari jenis yang sama dan darikeduanya Allah mengembangbiakkan keturunannya, dalam sebuah hadits dijelaskan“Bahwasannya para wanita itu saudara kandung para pria”(HR. Ahmad, Abu Daud,dan Tirmidzi)Kesamaan lain antara perempuan dan laki-laki adalah kesamaan mereka dalammenerima hukuman ketika mereka melakukan sebuah kesalahan dan kesamaan balasanketika mereka ada di akhirat kelak. Dalam Q.S. al-Mu’min ayat 40 dijelaskan bahwa: “Barangsiapamengerjakan perbuatan jahat, maka ia tidak akan dibalas melainkansebanding dengan kejahatan itu. Dan, barangsiapa mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan, sedang ia dalam keadaan beriman, maka mereka akanmasuk surge, diberi rizki di dalamnya tanpa terhitung” Islam melarang kita semua untuk saling menyakiti baik laki-laki ataupunperempuan, dujelaskan dalam Q.S. al-Buruj ayat 10 bahwa :“Sesungguhnya orang - orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang yangmukmin laki-laki dan perempuan, kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi merekaazab jahanam, dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar” Disamping pernyataan-pernyataan diatas. Islam juga memberikan kemuliaan yanglebih pada perempuan

.2.Perbedaan Perempuan dengan Laki-lakiTelah dijelaskan bada subbab sebelumnya bahwasnnya ada banyak kesamaankedudukan antara laki-laki dan perempuan dari sudut pandang islam. Namun adabanyak perbedaan antara perempuan dan laki-laki.Perbedaan antara perempuan dan laki-laki dapat dilihat dalam berbagai sudutpandang. Menurut K.H. Ali Yafie, perbedaan tersebut terbagi menjadi dua hal, yaituperbedaan biologis dan perbedaan fungsional dalam hal kehidupan sosial.Perbedaan biologis dari keduanya dapat muncul

Page 6: Makalah Feminisme Islam

perbedaan fungsional. Biladikaitkan dengan proses reproduksi, laki-laki berperan sebagai pemberi bibit, sedangkanperempuan berperan sebagai penampung dan pengembang bibit tersebut. Dariperbedaan di atas muncul perbedaan kedudukan posisi mereka dalam berkeluarga. Laki-laki diberi kedudukan sebagai kepala keluarga, laki-laki juga bertugas sebagai pencarinafkah untuk menafkahi kehidupan istri dan anak-anaknya. Perempuan dalam keluargabertugas sebagai penanggung jawab dalam urusan rumah tangga dan mendidik anak.Perasaan perempuan yang lembut, membuat mereka sangat berperan penting dalam halpemeliharaan dan pengasuhan anak. Dijelaskan dalam al-Qu’ran surat At-Tahrim ayat 6 bahwa :”Hai orang - orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yangkasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nyakepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

Dalam hal aurat, batasan aurat antara laki-laki dan perempuan juga berbeda. Bagilaki-laki aurat mereka hanya antara pusar sampai lutut. Sedangkan untuk perempuan,aurat mereka adalah seluruh tubuh mereka kecuali wajah dan telapak tangannya.Dalam ibadah, laki - laki diwajibkan untuk melaksanakan shalat jum’at dan mereka selalu menjadi imam saat melakukan shalat. Sedangkan perempuan, mereka hanyadisunnahkan saja untuk melakukan sholat jum’at, dan apabila adalaki-laki merekadiharamkan untuk menjadi imam dalam shalat. Dalam hak sipilhal pembagian hartawarisan, jatah laki-laki lebih banyak daripada perempuan. Selain itu, dalam hukumislam mereka mendapatkan hukum-hukum yang dikhususkan bagi mereka, sepertihukum tentang haid, iddah, kehamilan, dan sebagainya.Meskipun perempuan dalam keluarga tidak mendapatkan kewajiban untuk mencari nafkah, namun islam memperbolehkan mereka untuk berkarir, namun hasilpendapatan mereka tidak boleh digunakan untuk menghidupi keluarga. Namun dalamberkarier mereka tidak boleh terlalu focus dalam berkarier sehingga membuat merekalupa akan mengurus rumah tangga yang seharusnya menjadi kewajiban utama mereka.

3.Hak-hak PerempuanIslam memberikan hak-hak istimewa pada perempuan diberbagai bidang, antaralain :

a. Hak politik Banyak sekali pada jaman Rasulullah perempuan-perempuan yang terlibat dalamhal politik praktis, hal ini diperbolehkan apabila perempuan yang terjun dalambidang politik tersebut dapat membawa keuntungan bagi negara bukan malahmembawa kerugian bagi negara. Namun belakangan ini malah lebih banyak kerugian yang didapat ketika perempuan banyak yang terjun dalam bidang politik.Dalam al-Qur’an surat at-Taubah ayat 71 dijelaskan : “Dan orang - orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka(adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh(mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat,menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akandiberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

 b.Hak profesi

Dalam pekerjaan perempuan juga mempuanyai hak didalamnya. Namun para ulamafikih memberikan batasan-batasan untuk perempuan, dalam keadaan apa sajamereka dapat melakukan pekerjaan diluar rumah, yaitu :1) Ketika rumah tangga memerlukan biaya untuk pengeluaran kebutuhan primerdan sekunder. Jika suami telah meninggal dunia atau sedang sakit dan rumahtangga sudah tidak memiliki pendapatan lain selain dari suami, serta sudahtidak ada lagi yang bisa menolong kebutuhan rumah tangga mereka, makaseorang istri diperbolehkan bekerja diluar rumah dengan pekerjaan – pekerjaan yang tentunya diperbolehkan menurut syara’ 

Page 7: Makalah Feminisme Islam

2) Ketika tenaga wanita benar-benar dibutuhkan oleh lingkungan sekitar ataumasyarakat dalam bidang-bidang yang sesuai dengan kepribadian wanita.c. Hak dan kewajiban belajarHak dan kewajiban belajar bagi semua manusia (tanpa terkecuali perempuan)banyak dicantumkan dalam al-Qur’an. Misalnya pada surat al-Alaq ayat 1-5 :

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia Telahmenciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” Dalam sejarah islam, banyak sekali perempuan yang sangat menonjol dalam bidang ilmu pengetahuan.

d.Hak sipil

Muhammad Utsman al-Husyt menyatakan bahwa perempuan juga memiliki hak-hak untuk mendapatkan kepemilikian, mengatur hartanya sendiri, melakukanperjanjian, jual beli, dan hak-hak sipil lainnya.

e.Hak berpendapatPerempuan juga berhak mengeluarkan pendapat dan mempertimbangkanpendapatnya. Bahkan dalam rumah tangga, ketika seorang istri tidak sanggup untuk meneruskan pernikahannya, mereka juga berhak untuk mengajukan gugatan untuk bercerai(khulu’)

 f.Hak dalam rumah tanggaWanita diberi hak untuk menentukan pendamping hidupnya dan diperkenankanmenolak calon suami yang diajukan orang tua atau kerabatnya bila tidak menyukainya. Beberapa hadits di bawah ini menjadi bukti:Rasulullah Shallallahualaihiwa sallam bersabda:“Tidak boleh seorang janda dinikahkan hingga ia diajak musyawarah (dimintai pendapatnya), dan tidak boleh seorang gadis dinikahkan hingga diminta izinnya.” Para sahabat berkata:“Wahai Rasulullah, bagaimanakah izinnya seorang gadis?” “Izinnya adalah dengan ia diam”,jawab Rasulullah.(HR. Al-Bukhari dan Muslim)Banyak hak yang diberikan Islam kepada istri, seperti suami dituntut untuk bergauldengan baik terhadap istrinya, ia berhak memperoleh nafkah, pengajaran, penjagaandan perlindungan, yang ini semua tidak didapatkan oleh para istri di luar agamaIslam. Dalam surat An-

 Nisa’ ayat 19 dijelaskan :

“Hai orang -orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanitadengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka Karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang Telah kamu berikan kepadanya,terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. dan bergaullahdengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (makabersabarlah) Karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” Ketika seorang perempuan berperan sebagai ibu, maka islam menempatkankedudukan mereka lebih tinggi daripada ayah, dalam menerima perbuatan baik darianaknya. Hal itu disebabkan seorang ibulah yang merasakan kepayahanmengandung, melahirkan, dan menyusui. Ibulah yang bersendiri merasakan danmenanggung ketiga perkara tersebut, kemudian nanti dalam

Page 8: Makalah Feminisme Islam

hal mendidik baruseorang ayah ikut andil di dalamnya. Seorang anak diharamkan untuk durhakakepada ibu mereka, sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah dalam haditsnya :ِ�“SesungguhnyaAllah mengharamkan kalian berbuat durhaka kepada para ibu…”( HR. Al-Bukhari danMuslim)

4.Hadis - hadis dan tafsir yang merendahkan Perempuan Tidak dapat di pungkiri bahwa di kalangan masyarakat muslim beredar sejumlahhadist dan tafsir al-Qur’an yang di pandang merendahkan dan meremehkan perempuan. Hadist-hadis itu antaralain: “Barang siapa menuruti istrinya, maka ia masuk neraka” Dalam hadis ini tidak dipaparkan sesuai konteks atau hanya di sampaikan sebagian.Sebab dalam hadist tersebut masih ada kelanjutannya.Yang di maksud “menuruti” menurut Rasulullah adalah mengizinkan perempuan untuk berbuat sesuatu yang melanggar syariat.“Tidak akan beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusan mereka kepada kaum perempuan”(HR. al-Bukhari, Ahmad dan al- Nasa’i) Dalam hadis ini terkadang disampaikan tanpa menyebut konteks (sebab) munculnya.

Hadis ini ditujukan kepada masyarakat Persia, bukan terhadap semua masyarakatdan dalam semua urusan (Sulaeman).“Aku tidak menyaksikan orang yang kurang akal dan agamanya,di banding  perempuan.”lalu ,seseorang bertanya,”Apa kekurangan kami?”kekurangan akalnya karena kesaksian dua orang wanita dinilai sama seperti kesaksian seorang pria.Kekurangan agamanya, karena seseorang di antara kamu tak puasa di bulan Ramadhan (akibat haid), dan beberapa hari diam tanpa shalat.” (HR. Abu Dawud).Adapun hadis yang perempuan kurang akal dan agamanya bisa di telusuri melalui sisispsikologis atau konteks zaman,dan konteks konteks mun culnya hadist tersebut.Demikian tindakan yang selayaknya dilakukan bila di temukan hadis-hadis atau tafsir yang “merendahkan”perempuan. “Perempuan menghadap dalam bentuk setan,dan membelakangi dalam bentuk setan.jika salah seorang dari kamu melihat perempuan, maka hendaklah ia berkumpuldengan keluarganya. Sesungguhnya yang demikian itu dapat menolah gejolak jiwanya” (HR.Muslim).Selain beberapa hadist di atas juga terdapat beberapa contoh penafsiran terhadapayat-ayat al-Qur’an merendahkan kaum perempuan diantaranya adalah dalam surat an-Nisa’ ayat 34 :  “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh Karena Allah Telahmelebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), danKarena mereka (laki-laki) Telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketikasuaminya tidak ada, oleh Karena Allah Telah memelihara (mereka). wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, Maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah merekadi tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.” Dalam ayat tersebut di tafsirkan bahwa sebagai laki-laki harus memilki kedudukan lebihtinggi daripada perempuan disegala bidang,dan perempuan dianggap tidak berhak untuk memimpin.

F.PANDANGAN ISLAM TENTANG FEMINISME

Ide feminisme ternyata membuat ketertarikan umat muslim dan muslimah yangprogresif dan mempunyai semangat,idealis yang tinggi untuk mengubah kenyataanyamenjadi lebih baik. Selain didukung teknik penyuguhan secara ilmiah,ide-ide feminisme inidi buat dengan retorika dan jargon emosional yang dapat menyentuh lubuk perasaan mereka.Kenyataan juga didukung dengan realitas masyarakat islam yang terjadi menampilkan sosok kaum wanita yang memilukan. Bagaimana sebenarnya islam memandang ide dan gerakantersebut?Secara umum dapat dikatakan bahwa ide dan gerakan feminism tidak sesuai denganajaran islam. Meski terdapat satu jenis feminism yang membutuhkan kajian lebihlanjut,yaitu eko-feminisme. Dalam islam ketidaksesuaian tersebut antaralain adalah adanyapersamaan kedudukan dan hak antara laki-laki dan perempuan, ide penindasan terhadapperempuan terutama dalam intuisi keluarga, metode yang di tempuh untuk menghilangkanpenindasan terhadap maupun ide-ide feminisme muslim liberal.Sejarah munculnya feminisme,memperlihatkan bahwa feminism lahir

Page 9: Makalah Feminisme Islam

dalam kontekssosio-historis khas Negara barat yang secular dan materealistik, terutama ketika saat ituperempuan tertindas oleh system masyarakat liberal-kapitalistikyang cenderung eksploitatif.Maka dari itu, mentransfer ide ini ke tengah umat islam, yang memiliki sejarah dan nilaiyang unik dan jauh berbeda, jelas merupakan generalisasi sosiologis yang terlalu dipaksakan dan tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.Menurut pandangan islam, ide dasar dan utama yang diperjuangkan oleh feminismeberupa keadilan antara laki-laki dan perempuan dalam wujud kesetaraan kedudukan dan hak antara laki-laki dan perempuan adalah sesuatu yang tidak benar dan menyalahi kodrat kemanusiaan. Dalam pandangan islam membenarkan bahwa antaraperempuan dan laki-lakimemiliki kedudukan yang setara dalam sejumlah aspek, terutama aspek kemanusiaan.Namun hal ini islam tidak memberikan hak-hak yang identik kepada perempuan dan laki-laki dalam semua hal,sebagaimana islam juga menentukan kewajiban yang identik kepadamereka dalam semua hal.Allah menciptakan manusia dengan keadaan fisik, biologis, dan psikologis yangberbeda. Maka dari itulah perbedaan ini menimbulkan fungsi yang berbeda juga.Perkembangan ilmu pengetahuan, terutama kedokteran dan fisiologis mencatat perbedaandiantara keduanya secara nyata, antaralain:

  Bentuk tubuhnya Berat otak  Sel darah Susunan saraf 

HormonYang secara biologis tidak sama. Perbedaan ini menimbulkan watak yang berbedapula, sehingga menimbulkan watak perempuan yang lebih atau cenderung perasaimplusif(cepat merespon), sensitive, dan watak laki-laki yang cenderung rasional dansistematis.Adapun isu tentang penindasan kaum perempuan oleh laki-laki yang menjadi titik awal lahirnya femisme,dan ini terjadi diberbagai tempat sejak dulu hingga sekarang, baik diwilayah muslim maupun non muslim. Di Indonesia yang mayoritas penduduknya muslimmasih sering terjadi kekerasan dan pelecahan terhadap perempuan di tempat kerja, sekolahmaupun dalam keluarga, begitu juga pelacuran dan lain sebagainya.

Dalam konteks keluarga, islam memandang seorang perempuan sebagai pasangan partner,dan sahabat laki-laki dalam menjalankan ugas mengabdi kepada Allah dan menjadi khalifahdibumi melalui perdagangan pekerjaan diantara keduanya. Maka dari itu masalah yangsesungguhnya menimpa perempuan adalah masalah laki-laki juga.Dalam keluarga tugas suami adalah pemimpin keluarga dan pelindung sertamengayomi istri dan anaknya, tidak boleh membiarkan perempuan(istri dan anakanya)ditindas oleh orang lain palagi oleh dirinya sendiri.Tentang tugas dan peran perempuan dalam lingkungan keluarga(domestic), sebaiknya dari sisi kesetaraan gender. Persoalan ini lebih tepat di pandang dari sisi hikmat al-tasyri’, yakni Allah yang Maha Tahu memberikan tugas kepada suami dan istri dengan maksud tertentu (Q.S. al-Najm:45, al-Taubah :71). Perempuan juga bukan penentu sebagai kualitas kehidupan seseorang, namun yangmenjadi tolak ukur kemulian adalah ketakwaan yang diukur secara kualitatif yaitu sebaik apa-bukan sebanyak apa-seseorang bertakwa kepada Allah SWT.Terkait dengan perbedaan peran inilah dalam Q.S. al - Nisa’:32, Allah SWTmengingatkan dan menyadarkan laki-laki dan perempuan, yang artinya: “Janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain, karena bagi lelaki ada bagian dari apa yang mereka peroleh(usahakan), dan bagi perempuan juga ada bagian dari apa yang mereka peroleh (usahakan).Bermohonlah kepada Allah dari karuniaNya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”(Q.S.al - Nisa’:32).

Sebenarnya jika diteliti lebih lanjut ide-ide feminisme muslim liberal akan ditemukanbahwa sebenarnya yang mereka lakukan adalah mengambil asumsi-asumsi feminisme, lalu mencar - cari hadis atau ayat untuk membenarkannya bukan untuk dalil syar’I sebagai tumpuan ide feminisme, denan bukti jika ada ayat atau hadis yang tidak sesuai dengankonsep kesetaraan gender yang mereka anut, maka ayat atau hadis itu di tafsirkan maknanyasedemikian rupa agar tunduk kepada konsep kesetaraan gender(al-jawi,2005). Hal ini berartimereka menempatkan islam nomer dua setelah ide-ide feminism, ini sungguh bertentangandan harus di tolak.Untuk menjustifikasikan penafsiran ini, para feminis muslim liberal menggunakan metodehistoris-sosiologis khas kaum modernis untuk memahami teks-teks agama. Metode inisebenarnya berasal dari system barat yang memandang kondisi masyarakat sebagai sumberhukum. Jika karena perkembangan jaman membuat kondisi

Page 10: Makalah Feminisme Islam

masyarakat berubah, makahukum juga harus mengikutinya dan ini sangat keliru. Sumber hukum islam tiada lain adalahwahyu, yang termaktub dalam al - qur’an dan sunnah, bukan realitas masyarakat yang ada.Realitas social pada saat suatu ayat hukum turun, atau ketika suatu hukum disimpulkan dariayat atau hadis oleh seorang mujtahid, adalah fakta yang kepadanya hukum diterapkan,bukan fakta yang darinya hukum di lahirkan (al-jawi,2005). Kesalahan lain dari metodatafsir ini kemajuan, namun tidak selalu mengarah pada kebaikan. Penyebabnya adalah, manusia sebagai agen perubahan zaman cenderung melakukan pelanggaran dan tidak lepasdari nafsu duniawi yang senantiasa mengarah pada keburukan(Muthahhari,2003:56). Karenaperkembangan zaman sangat mungkin mengarah pada kejelekan ,bagaimana mungkinmenjadikan sebagai sumber hukum.

G.KRITIK TENTANG FEMINISME

Gerakam feminisme telah banyak diakui oleh kalangan masyarakat dan jugamembawa perubahan positif pada perempuan. Perempuan banyak yang telah masuk kesegala sector pekerjaan yang dulu banyak di monopoli oleh kaum laki-laki. Dilain dampak positif yang dialami oleh perempuan namun juga menimbulkan dampak negatif.

Dari sisi negatife feminism juga terdapat kritik dan tanggapan negative dari sejumlahtokoh yang di tunjukan padafeminisme. Kritik dan tanggapan tersebut antara lain adalah:

1.Berbagai eksperimen membuktikan bahwa pria dan perempuan sama-sama mengalami kegagalan. Sebagai contoh ketika pada tahun 1997 pemerintah inggris memberlakukan “gender free approach”dalam merekrut tentaranya dan memberlakukan ujian fisik terhadap perempuan dan laki-laki ,maka tingkat cidera yang lebih tinggi di alami pada perempuan.Dan pada saat perang teluk dilakukan,satu per 10 kru perempuan kapalperang Amerika USS Acadia dikembalikan karena hamil diperjalanan,sementara tidak ada satupun tentara pria yang di kembalikan.

2.Eksperimen penerapan persamaan gender juga di lakukan dinegara skandinavia. Mereka berkampanye agar laki-laki tidak malu bekerja di sector domestic dan perempuan didorong untuk bekerja diluar rumah dengan cara penitipan anak secara besar-besaran.

Umat islam perlu mengambil sisi positif munculnya gerakan feminisme di kalanganumat islam. Salah satunya adalah keberadaan tatanan social masyarakat yang cenderungmerugikan perempuan di berbagai wilayah yang mayoritas berpenduduk islam. Baik hal itu di sebabkan oleh pengaruh budaya setempat yang tidak sesuai dengan islam maupun karenapengaruh politik local dan asing.

Islam adalah agama yang sempurna, yang didalamnya terdapat konsep yang utuhtentang perempuan. Namun kesempurnaan ajaran islam tidak ada artinya bila umat islamtidak menjadikannya sebagai pedoman hidup. Menjadi tugas dan agenda penting umat islamuntuk mengetahui konsep yang benar tentang perempuan menrut islam, dan yang lebih penting adalah menerapkannya dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat. Dengandemikianlah masalah-masalah social yang muncul

terkait dengan perempuan dapat diselesaikan dengan semestinya. Sehingga tak perlu bagi umat islam tidak

perlu “melirik’ ideologi lain guna memecahkan masalah tersebut.

 

Page 11: Makalah Feminisme Islam

( DARI SUMBER LAIN )PANDANGAN ISLAM TENTANG PEREMPUAN

Islam mengakui bahwa persoalan perempuan merupakan salah satu persolan yang kini tengah dihadapi oleh masyarakat di negeri ini. Apalagi ditengah-tengah globalisasi saat ini, dimana aksi tuntutan – tuntutan yang dilakukan oleh kaum perempuan di Barat sedikit banyaknya telah mempengaruhi kegerahan intelektual dan aksi perempuan dibelahan bumi lain, termasuk di Indonesia.

Akan tetapi Islam menilai, dalam setiap diskusi tentang perempuan, agak terkesan selalu dimulai dari praanggapan bahwa perempuan berada dilapisan paling bawah(Low-Layer), tertindas, dan tidak berdaya dengan bukti faktual sederet kasus seperti soal TKW,PRT, buruh perempuan, ekploitasi sex dan perempuan dalam bisnis dan sebagainya, termasuk yang mengemuka diwaktu-waktu terakhir ini adalah tuntutan kuota perempuan dalam parlemen .Oleh Karenanya Kemudian, menurut mereka diperlukan perjuangan menuju derajat emansipasif .Dan agar perempuan mampu memperjuangkan kepenting dirinya tanpa tergantung pada orang lain , diperlukan upaya pemberdayaan (Enpowerment) perempuan; serta agar semua langkah dan pikiran yang mendasarinya sah (legimimated), dicarilah legalitas filsafati dari wacana atau diskursus di seputar dunia keperempuanan .Bukan hanya itu mereka juga meras wajib untuk membongkar mitos–mitos filsafati bias lelaki semacam hidup “perempuan diseputar sumur, dapur dan kasur”atau bahwa “tugas perempuan adalah masak , macak dan manak” yang diangggap membikin kaum perempuan mundur , tertindas dan bahkan telah membuat perempuan menjadi makhluk setengah manusia.

Berkaitan dengan mitos-mitos filsafati tadi biasanya Islam termasuk yang segera dituding telah memberikan “Kontribusi” besar dalam pemunduran dan penindasan perempuan .Ajaran-ajaran Islam yang dikatakan sangat maskulin atau male biased (lihatlah katanya,nabinya saja lelaki,penguasa-penguasa negaranya lelaki,bahkan ini sangat kurang ajar, dikatakan, tuhannya juga lelaki), tidak akomodatif terhadap aspirisi Feminin. Fenomena jilbab,perbudakkan,poligami,hak talak pada suami,hak waris dan persaksian perempuan hanya separuh lelaki,penekanan pada peran domestik perempuan dan sebagainya selalunya ditunjuk sebagai bukti kebenaran tuduhan tadi.Dan yang paling mencolok ,menurutnya, dibidang politik dan kemasyarakatan.Islam dituduh sama sekali tidak menghargai peran kaum perempuan.Hadits”Tidak akan pernah beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusan mereka kepada perempuan .Hadits itu, bahkan juga oleh pemikir feminis muslim dituduh palsu, tidak otentik dan kehilangan relevansinya dalam kenyataan dunia politik moderen saat ini.

Islampun menyatakan bahwa penilaian atas tentu saja tidak benar.Perempuan dalam pandangan islam sesungguhnya menempati posisi yang sangat terhomat. Pandangan Islam tidak bias dikatakan mengalami bias gender. Islam memang memang kadang berbicara

Page 12: Makalah Feminisme Islam

tentang perempuan sebagai perempuan (seperti dalam soalnya haid ,mengandung, melahirkan dan kewajiban menyusui) dan kadang pula berbicara sebagai manusia tanpa dibedakan dari kaum lelaki (misalnya : dalam hal kewajiban shalat , zakat, haji dan berakhlaq mulia, beramar ma’ruf nahi mungkar, makan dan minum yang halal dan sebagainya). Kedua pandangan tadi sama-sama bertujuan mengarahkan perempuan secara individual sebagai manusia mulia dan secara kolektif , bersama dengan kaum lelaki ,menjadi bagian dari tatananan ( keluarga dan masyarakat ) yang harmonis.

Maka pada saat islam mewajibkan istri meminta pada suami bila hendak keluar rumah atau puasa sunnah misalnya, sementara untuk hal yang sama suami tidak wajib meminta izin pada istri; juga ketika menetapkan tugas utama istri sebagai Ummu(Ibu) dan Rabbatul Bait (Pengatur rumah tangga), hak talak pada suami, sesungguhnya Islam tengah berbicara tentang keluarga bukan tentang pribadi-pribadi,orang perorang lelaki atau perempuan , serta kehendak untuk mengatur agar tercipta tatananan yang harmonis tadi .

Tuduhan bahwa penetapan peran domestik perempuan dalam islam dan kewajiban berjilbab adalah bias lelaki , hanya benar bila itu dipandang per-individu perempuan ,bukanlah sebagai suatu mekanisme rasional yang harus ditempuh bila kita menginginkan terciptanya struktur keluarga yang kuat dimana hubungan antara lelaki dan perempuan saling menunjang serta upaya penataan hubungan antara lelaki dan perempuan dalam masyarakat agar etika pergaulan terjaga .

Keluarga harmonis dan bahagia , serta masyarakat yang mulia, bukankah itu yang diidam kan oleh setiap manusia. Sehingga tidaklah tepat bila dikatakan bahwa kewajiban-kewajiban seperti itu bias gender(sangat maskulin) dan mereduksi peran perempuan sebagai manusia .Kita akan gagal memahami kehendak Islam dalam masalah ini bila kacamata pandangan kita terhadap persolan eksistensi manusia (lelaki dan perempuan) di dunia tidak diubah.

Sementara Islam berbicara tentang kewajiban wajibnya wanita berda’wah, mendidik

umat, dibidang politik menjadi anggota majelis syuro umpamanya, dan untuk itu ia harus keluar rumah, Maka Islam tengah berbicara tentang masyarakat dan peran wanita dlam membentuk masyarakat yang baik.Tapi diluar dua hal diatas , islam sama sekali tidak menghilangkan keberadaan wanita sebagai individu .Ia dibolehkan untuk menuntut ilmu , berpendapat , bekerja, memgembangkan hartanya , memimpin sendiri usahanya dan sebagainya .Jadi tuduhan terdapat bias gender dalam ajaran islam sangatlah tidak beralasan.

Memang tercatat dalam sejarah sekian peristiwa yang menunjukkan gugatan wanita islam dimasa lalu akan tetapi semua itu bukanlah dilandasi oleh dorongan seks demi kepuasan kaum wanita semata , melainkan demi kesamaan kesempatan menuju derajat kemulian seseorang muslimah .Lihatlah tatkala mereka dating kepada Rasullah mengajukan tuntutannya “ya Rasullah mengapa hanya laki-laki saja yang disebut al-qur’an dalam segala hal, sedangkan kami tidak disebut ? Maka Allah Kemudian menurunkan ayat yang

Page 13: Makalah Feminisme Islam

menunjukkan bahwa lelaki dan perempuan sesungguhnya memiliki peluang sama untuk menjadi makhluk yang mulia.

“Sesunguhnya laki–laki dan perempauan yang muslim , laki-laki dan perempuan yang sabar.

Laki- laki dan perempuan yang khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan

perempuan berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya , laki-laki dan

perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah ,Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan

dan pahala yang besar”(Q.s.An-Nisaa’:32)

Pada saat ini, perempuan islam dimasa Rasullah meminta agar diadakan pertemuan khusus buat perempuan buat mereka dalam mempelajari ilmu dan Nabi memenuhi kehendak mereka dengan memberikan waktu khusus.Islam memang mewajibkan menuntut ilmu bagi perempuan dan laki-laki.Karena didorongan mencari ilmu, inilah lelaki dan perempuan Islam saling bersaing dalam merenguk ilmu .Aisyah dikenal pada zaman permulaan Islam sebagai “orang yang paling ahli fikih ,Kedokteran dan puisi”.Sekian hadits sampai kepada kita melaui periwayatan Aisyah.

Demi menegakkan kebenaran tidak segan pula bertindak terhadap pemimpin negara sekalipun. Pada suatu hari ,Amirul mu’minin Umar Bin Khattab mengeluarkan keputusan hukum yang melarang perempuan menetapkan maharyang terlalu mahal ,serta menentukan batas-batasnya. Seorang perempuan tiba-tiba saja memprotes dan mengingatkan satu ayat di dalam al-Quran” (Q.s.An-Nisa:20) Kemudian Umar mencabut kembali peraturan itu sambil berkata “Perempuan itu benar dan Umar itu salah” Kisah ini menunjukkan kebebasan perempuan untuk melakukan protes politik ,Jauh sebelum Betty Friedan memimpin gerakkan peempuan di As, bahkan jauh sebelum revolusi Perancis menriakkan Liberte, Egalite et Fraternity”.

Bahwa dewasa ini banyak sekali persolaan yang membelit dunia kehidupan perempuan adalah kenyataan yang tidak dibantahkan .Persoalannya kemudian adalah bagaimana menyelesaikannya? Menggugat ajaran Islam yang dikatakan sebagai biang dari kemunduran perempuan telah terbukti salah alamat .Bahkan sejatinya ,justru dari ajaran yang agung itu bias ditegakkan sebuah postur kaum peremapuan yang shalih secara individual , harmonis dalam keluarga serta mulia secara komunal .

Islam menilai gagasan sebagian pegiat perjuangan perempua menunjuk pada perlunya ditingkatkan porposin oeran perempuan didunia politik , misalnya melalui penetapan Kouta 30% keanggotaan diparlemen tidaklah menjawab persoalan,Karena sesunggunhya persoalan perempuan bukanlah hak ekslusif kaum perempuan untuk menyelesaikannya.Laki-Laki juga punya kewajiban untuk turut menyelesaikannya.Karena itu , Inti persoalannya memang bukan terletak pada “siapa” Tapi pada tata nilai eksisting yang gagal mengatur kehidupan masyarakat secara baik termasuk dalam mengatur relasi lelaki dan perempuan secara adil.Secara demikian Islam memandang ,arah perjuangan perempuan dengan lelaki sesungguhnya tidaklah berbeda ,yakni bagi tegaknya tata nilai yang adil tadi.Maka energi perempuan tentu tidaklah boleh secara apriori yang diarahkan

Page 14: Makalah Feminisme Islam

untuk sekedar mendobrak dominasi kaum lelaki (male-biased) dan secara kuantatif (menuntut perimbangan-perimbangan) statistikal.

Kenyataan seperti mestilah disadari ini oleh kaum perempuan bahwa meski dalam parlemen dan kabinet jumlah kaum perempuan kalah jauh dari lelaki , Bukankah presidennya dalah perempuan ? Logikanya, dengan kedudukan itu mestinya persoalan perempuan dapat diselesaikan .Kenyataanya? Penindasan perempuan ,pemerkosaan,eksploitasi perempuan didunia bisnis, prostiusi dan sebagainya semakin merajalela.

Maka jelas sekali kaum perempuan dan kaum lelaki haruslah berjuang bahu membahu bagi tegaknya system yang menata kehidupan termasuk kehidupan kaum perempuan dan relasinya secara adil dengan kaum lelaki Dan itu adalah system syariah Islam ,Karena mana lagi system yang adil kecuali datang dari Sang Maha Adil .

( DARI SUMBER LAIN )

4. KRITIK TERHADAP FEMINISME 

Sejak lahir, wanita memiliki kodrat yang membedakannya dari kaum pria. Sebagai bangsa Timur, wanita Indonesia mempunyai sifat kodrati yang anggun dan santun. Ia hidup menurut segala tata cara dan tata krama. Secara tradisional wanita menekuni peranannya di dalam ruang lingkup keluarga sebagai pendamping suami serta ibu rumah tangga yang baik, mengasuh serta mendidik putra-putri agar menjadi generasi penerus yang lebih bermutu. Tentu saja peranan sebagai istri dan ibu rumah tangga adalah peranan yang sangat penting. Wanita-wanita modern masa kini masih tetap memegang teguh peranan yang telah menjadi bagian dari dirinya Ditambah dengan tanggung jawab untuk membina generasi muda, berarti ia bertanggung jawab terhadap negara dan bangsanya. Dengan cara itu ia turut aktif membangun bangsanya. Maka sebagai kritik, penulis tidak setuju dengan feminisme liberal, yang tidak lagi menjunjung tinggi nilai dan kodrat wanita. Uraian di atas bukan ingin melemahkan hasil-hasil yang telah dicapai wanita kita, tetapi ingin menempatkannya pada proporsi yang seharusnya. Feminisme liberal yang dianut oleh wanita modern melahirkan sikap seperti laki-laki, terutama melalui revolusi berpakaian. Mereka berpakaian model laki-laki, rambut di cepak, lebih senang bergaul dengan laki-laki, merokok, minum minuman keras, dan sebagainya. Mereka tidak lagi tertarik kepada pria, tetapi lebih tertarik kepada wanita, bahkan menjurus pada lesbianisme. Alasan mereka tidak ingin menikah dengan laki-laki adalah supaya tidak dikuasai oleh kaum laki-laki.

Yang lebih ekstrim lagi, mereka ingin tetap mempunyai anak tetapi tidak mau menikah, yaitu dengan cara menyuntikkan sperma laki-laki yang tidak dikenal ke dalam rahimnya. Mereka ingin

Page 15: Makalah Feminisme Islam

memiliki anak sendiri dan berusaha mendapatkan perlindungan hukum. Mereka juga tidak lagi mengerjakan pekerjaan wanita, seperti memasak, mengurus rumah tangga, menyulam, tertarik kepada bunga, dan hal-hal yang bersifat feminin.

Beberapa contoh ini sama sekali bukanlah tujuan semula dari feminisme, karena tujuan feminisme adalah memperjuangkan hak-hak dan kewajiban yang sama dengan kaum pria, bukan memutarbalikkan kodrat kewanitaan yang diciptakan Allah - kodrat yang membedakan wanita dengan pria. Kodrat itu menyebabkan wanita berbeda dalam hal fungsi - bukan dalam hal harkat dan martabat.

LATAR BELAKANG

Pemikiran tentang kaum perempuan terus berkembang seiring berkembangnya pula isu-isu gender yang banyak dikenal dengan kesetaraan gender merebak di dunia. Isu atau gagasan tersebut dibawa oleh kaum feminis dengan pahamnya feminisme untuk menuntut kesetaraan hak-hak perempuan dengan laki-laki. Namun, sejalan dengan merebak serta mengakarnya isu gender ini di Negara-negara berkembang, timbul kontroversi terhadap gagasan-gagasan yang dibawa.

Paham ini telah masuk dan menginfus dunia islam atau Negara-negara yang notabene penduduknya mayoritas beragama Islam. Perkembangan paham-paham feminis ini tentunya menuai banyak kecaman dari kalangan muslim, tidak sedikit juga pemikiran yang berasal dari paham liberal, berimbas pada kebebasan kaum muslim diantaranya dalam berpikir. Dalam Islam , semua telah diatur dalam Al-Quran. Maka dari itu, perlu peninjauan tentang masalah ini terlebih ini sudah menyangkut persoalan akidah.

RUMUSAN MASALAH

1. Apa sajakah jenis – jenis feminism ?2. Bagaimana konsep Islam tentang perempuan ?

Page 16: Makalah Feminisme Islam

3. Bagaimana cara pandang Islam terhadap feminism ?