Presentasi Feminisme Eksistensialis Tinkerbell

12
PENANAMAN NILAI-NILAI FEMINISME EKSISTENSIALIS KEPADA ANAK ANAK LEWAT FILM ANIMASI DISNEY BERJUDUL “TINKERBELL” Oleh : Luthfi Fazar Ridho (D2C008043)

description

Tujuan dari penulisan esai ini adalah untuk menganalisa, apakah film Tinkerbell ini adalah manifestasi dari penanaman nilai-nilai feminisme eksistensialis yang diusung oleh Disney Fairies kepada anak-anak dengan mengangkat cerita Tinkerbell yang sebelumnya dikenal sebagai pendamping Peterpan.

Transcript of Presentasi Feminisme Eksistensialis Tinkerbell

Page 1: Presentasi Feminisme Eksistensialis Tinkerbell

PENANAMAN NILAI-NILAIFEMINISME EKSISTENSIALIS KEPADA ANAK-ANAK

LEWAT FILM ANIMASI DISNEY BERJUDUL “TINKERBELL”

Oleh : Luthfi Fazar Ridho (D2C008043)

Page 2: Presentasi Feminisme Eksistensialis Tinkerbell

Latar Belakang

• Sebagian besar film-film animasi Walt Disney tidak hanya sekedar menampilkan cerita fantasi yang menarik, namun juga menyimpan nilai-nilai yang ditanamkan kepada penontonnya.

• Film “Tinkerbell” memiliki banyak kekuatan untuk melakukan hal tersebut kepada anak-anak sebagai Target Audiens Primer mereka.

Page 3: Presentasi Feminisme Eksistensialis Tinkerbell

Latar Belakang (Mengenai Film) – bag.1

• Diproduksi oleh Disney Fairies, Franchise dari Walt Disney Toon Studios, anak perusahaan raksasa animasi Walt Disney tahun 2008

• Keuntungan film ini mencapai 53 Juta US Dollar

• Disutradarai Bradley Raymond, dan Diperankan oleh Mae Whitman

Page 4: Presentasi Feminisme Eksistensialis Tinkerbell

Latar Belakang (Mengenai Film) – bag.2

• Tinkerbell adalah peri pengrajin/tukang (tinker) yang bertugas membuat dan memperbaiki peralatan yang digunakan oleh para peri dengan bakat alam untuk mempersiapkan musim semi di Daratan Utama (sebutan untuk dunia manusia).

• Demi mimpinya ikut ke Daratan Utama, Tinkerbell belajar menjadi peri bakat alam hingga ia merusak semua persiapan Pixie Hollow (Dunia Peri Neverland) untuk musim semi.

• Akhirnya Tinkerbell mampu menggapai mimpinya menuju Daratan Utama dengan jati dirinya sebagai seorang Peri Pengrajin (tinker).

Page 5: Presentasi Feminisme Eksistensialis Tinkerbell

Perumusan Masalah

• Tujuan dari penulisan esai ini adalah untuk menganalisa, apakah film Tinkerbell ini adalah manifestasi dari penanaman nilai-nilai feminisme eksistensialis yang diusung oleh Disney Fairies kepada anak-anak dengan mengangkat cerita Tinkerbell yang sebelumnya dikenal sebagai pendamping Peterpan.

Page 6: Presentasi Feminisme Eksistensialis Tinkerbell

Perspektif Teoritis (bag. 1)• Ada beberapa ciri eksistensialisme, yaitu,

selalu melihat cara manusia berada, eksistensi diartikan secara dinamis sehingga ada unsur berbuat dan menjadi, manusia dipandang sebagai suatu realitas yang terbuka dan belum selesai, dan berdasarkan pengalaman yang konkret. (sumber: http://staff.blog.ui.ac.id/arif51/2008/07/28/simon-de-beauvoir-feminisme-eksistensialis/

Page 7: Presentasi Feminisme Eksistensialis Tinkerbell

Perspektif Teoritis (bag. 2)• Menurut Sartre, jiwa dibagi menjadi 3, Jiwa yang

ada dalam dirinya sendiri, yaitu Ada dalam dirinya (etre en soi), Ada bagi dirinya (etre pour soi), dan Ada untuk orang lain (etre pour les autres).

• Beauvoir melihat dari 3 sisi yang diungkapkan dalam 3 bagian bukunya, yaitu melalui takdir dan sejarah, Demikian juga dilihat dari mitos-mitos yang dikenakan pada perempuan, dan gagasan malafide, yaitu suatu bentuk manusia yang kalah dalam proses mempertahankan eksistensinya

Page 8: Presentasi Feminisme Eksistensialis Tinkerbell

Pembahasan (bag.1)

• Tinkerbell dianugerahi tugas sebagai pengrajin/tukang (tinker). Pada kehidupan nyata, pekerjaan tukang adalah pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh pria.

• Keinginan Tinkerbell yang ingin pergi ke Daratan Utama sebagai seorang Pengrajin penulis maknai sebagai pengekangan cita-cita dan mimpi seorang anak perempuan. Refleksi ke kehidupan sehari-hari sangat gamblang menjelaskan fenomena pengekangan keinginan perempuan untuk berkarir di luar negeri, atau di luar rumah, dibanding mengurusi urusan domestik.

Page 9: Presentasi Feminisme Eksistensialis Tinkerbell

Pembahasan (bag.2)

• Merujuk pada pendapat Beauvoir tentang strategi perempuan untuk bertransendensi, Tinkerbell sudah melaksanakan semua cara untuk pergi ke Daratan Utama. Tink bekerja sebagai seorang Pengrajin dengan sepenuh hati, walaupun inovasi-inovasinya ditolak mentah-mentah oleh Peri Clarion, Ratu dari Pixie Hollow.

• Tink secara sadar menjadi seorang intelektual, yang memimpin para peri mempercepat persiapan musim semi. Tink memetakan apa yang harus dilakukan, barang-barang apa saja yang dibutuhkan, dan melakukan apa yang tidak dipikirkan sebelumnya oleh para peri.

Page 10: Presentasi Feminisme Eksistensialis Tinkerbell

Pembahasan (bag.3)

• Penanaman Nilai-nilai Feminisme Eksistensialis kepada anak-anak melalui film ini sebenarnya sangat halus dan sulit dilihat apabila kita hanya menikmati cerita dan kualitas gambar 3D yang mengesankan.

• Tinkerbell sebagai Peri cantik yang kreatif, dan menjunjung tinggi mimpi akan diadaptasi oleh anak-anak dan nilai-nilai feminismenya akan melekat hingga dewasa nanti.

Page 11: Presentasi Feminisme Eksistensialis Tinkerbell

Kesimpulan

Film Tinkerbell memiliki nilai-nilai feminisme yang mampu merasuk kepada pikiran-pikiran anak-anak. Menurut pemahaman penulis, paham feminisme ekstensialis secara sederhana akan meningkatkan swemangat anak-anak, khususnya anak-anak perempuan untuk memulai menentukan cita-citanya, dan mewujudkannya dengan kemampuannya sendiri, dan tidak perlu bantuan orang lain, apalagi laki-laki.

Page 12: Presentasi Feminisme Eksistensialis Tinkerbell

Mari melanglang bersamaku Ke LangitMelintas perbukitan dan lautanJauh melampaui semua keberadaan kitaTempat dimana aku bebas menjadi diriku