Islam, Perempuan, dan Feminisme

13
ISLAM, PEREMPUAN, dan FEMINISME Adiba Qonita 140535606572 Avila Sabrina R. 140535604721 Luthfi Nurdiana 130521612620 Kartika Devi S 140535606251

Transcript of Islam, Perempuan, dan Feminisme

Page 1: Islam, Perempuan, dan Feminisme

ISLAM, PEREMPUAN, dan FEMINISME

Adiba Qonita 140535606572

Avila Sabrina R. 140535604721

Luthfi Nurdiana 130521612620

Kartika Devi S 140535606251

Page 2: Islam, Perempuan, dan Feminisme

DEFINISI

Islam (bahasa Arab, al-islam) “berserah diri kepada Tuhan” adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Islam dari segi bahasa berasal daripada kata dasar salama yang membawa maksud taat dan patuh, aman dan damai serta terlepas atau jauh daripada kekurangan kekurangan zahir dan batin.

Sedangkan Perempuan adalah salah satu dari dua jenis kelamin manusia. Perempuan diciptakan untuk menjadi pasangan atau teman laki-laki untuk saling mengisi.

Feminisme di kalangan orang Indonesia lebih familiar dengan istilah emansipasi (kemerdekaan, pembebasan). Menurut bahasa, kata feminisme berasal dari bahsa Latin, femina yang berarti perempuan. Dalam kamus bahasa Inggris, feminism adalah kata benda dan diartikan sebagai sebuah doktrin atau gerakan yang menganjurkan persamaan hak antara laki-laki dan perempuan dibidang sosial, politik, dan ekonomi.

Page 3: Islam, Perempuan, dan Feminisme

Perempuan, sebelum Islam datang, ditempatkan pada kedudukan yang rendah olehperadaban dan klaim kemajuan budaya umat manusia. Di peradaban manapun,kecuali Islam, perempuan ditempatkan sebagai obyek budak, pelayan dan pemuasnafsu lelaki saja. Berikut beberapa pandangan Perempuan menurut baberapamasyarakat :

Pada Masa Sebelum Islam datang, kaum wanita hidup dalam kesengsaraanterutama pada masa Arab jahiliyah, di mana saat itu mereka membenci kelahirananak perempuan.

Sedangkan perempuan dalam pandangan Yunani tak memiliki tempat yang layak.Bahkan kaum lelaki saat itu mempercayai bahwa perempuan merupakan sumberpenyakit dan bencana.

Pada masyarakat Persia, hukum yang mereka terapkan tak memberikan keadilan bagiperempuan.

Pada masyarakat India mempercayai bahwa perempuan merupakan sumber dosa,kerusakan akhlak dan pangkal kehancuran jiwa.

Kemudian pada bangsa Yahudi, perempuan selayaknya komoditas yang bisadiperjual-belikan di pasar.

NASIB PEREMPUAN PRA ISLAM

Page 4: Islam, Perempuan, dan Feminisme

KONSEP ISLAM TENTANG PEREMPUAN

1. Pemuliaan Islam Terhadap PerempuanIslam memandang perempuan sebagai makhluk yang mulia dan terhormat, memiliki hak dan kewajiban yang disyariatkan Allah. Dalam Islam, haram hukumnya menganiaya dan memperbudak perempuan, dan pelakunya diancam dengan siksaan yang pedih.a. Kesamaan Kedudukan Perempuan dengan Laki – laki

Salah satu tema utama sekaligus prinsip pokok dalam ajaran Islam adalahpersamaan antar manusia, baik antara lelaki dan perempuan maupun antar bangsa, suku, dan keturunan. Kesamaan lain antara perempuan danlaki-laki adalah dalam hal menerima beban taklif (melaksanakan hukum) dan balasannya kelak di kahirat (Q.S. al-Mu’min:40) menyebutkanbahwa siapa saja laki-laki maupun perempuan yang beriman dan mengerjakan amal saleh, maka akan masuk surga.

Ajaran Islam melarang untuk menyakiti dan mengganggu orang beriman, baik laiki-laki maupun perempuan, danmengancam pelanggarnya dengan siksa yang pedih (Q.S. al-Buruj:10).

Page 5: Islam, Perempuan, dan Feminisme

b. Perbedaan Perempuan dengan Laki-lakiDalam Q.S. Ali ‘Imran:36, Allah SWT menegaskan bahwa secara kodrati

laki-laki memang berbeda dari perempuan. Letak perbedaan ini, menurut K.H.Ali Yafie, sebagian besar menyangkut dua hal, yaitu: perbedaan biologis danperbedaan fungsional dalam kehidupan sosial.

Dalam konteks kepemimpinan keluarga, Islam memandang Istri bukanhanya mitra suami, melainkan juga sahabatnya (Q.S. al-A’raf:189, al-Nisa’:9, al-Rum:21).

c. Peranan Perempuan dalam KeluargaWanita diberikan peranan secara khas dan eksklusif untuk membesarkan anak karena wanita diberikan keistimewaan dan keunikan yang tidak dimiliki oleh kaum pria dari segi biologi-fisiologi, mental dan emosi.

d. Hak-hak Perempuan• Hak politik• Hak profesi• Hak dan kewajibab belajar• Hak sipil• Hak berpendapat

Page 6: Islam, Perempuan, dan Feminisme

e. Peran perempuan dalam Membangun Masyarakat Muslim di Masa Awal Islam

Terdapat banyak tokoh wanita penting yang lainmerupakan orang-orang terdekat dengan pembawaIslam itu sendiri yaitu Rasulullah Muhammad sepertiistri, putri, dan kerabat dekat beliau. Misalnya Khadijahdan Aisyah yang merupakan istri Rasul, dan Fatimahyang merupakn putri beliau.

Salah satu aktivitas sosial yang banyak diminatikaum perempuan muslimah pada masa awal sejarahperadaban Islam adalah bidang kependidikan danpelayanan sosial, untuk meningkatkan kecerdasan dankesejahteraan.

Page 7: Islam, Perempuan, dan Feminisme

2. Ayat dan Hadist MisoginisAyat dan Hadits Misoginis secara sederhana berarti keberadaan hadits

tertentu yang disinyalir bernuansa membenci kaum perempuan. Namun, Ahmad Fudhaili menyatakan bahwa pada dasarnya tidak ada hadits misoginis, yang ada hanyalah pemahaman misoginis terhadap hadits.

Karena menurutnya tidak mungkin Rasulullah SAW membenci perempuan dan tidak ada satu hadits pun kecuali hadits palsu baik yang berupa perkataan, perbuatan atau ketetapan yang menunjukkan kebencian terhadap kaum perempuan. Berikut beberapa hadits Nabi SAW yang disinyalir mengandung misogini:• Perempuan adalah mayoritas penghuni neraka disebabkan banyak melaknat

dan mengingkari kebaikan suaminya dan bahwa mereka adalah makhluk yang kurang agama dan akal. Lemah agama maksudnya adalah saat seorang wanita bila dia sedang haid dia tidak shalat dan puasa. Dan kurangnya akal karena persaksian seorang wanita setengah dari persaksian laki-laki.

• Perempuan menjadi penyebab terputusnya shalat. Dalam hadist tersebut, bahwa keberadaan perempuan yang bisa membatalkan shalat dimaksudkan bahwa mereka bisa mengganggu konsentrasi orang yang sedang shalat, bukan membatalkan secara hukum.

• Dsb.

Page 8: Islam, Perempuan, dan Feminisme

SEJARAH FEMINISME

Gerakan feminis di Barat penyebab utamanya adalah pandangan meremehkan bahkan membenci perempuan (misogyny), bermacam-macam anggapan buruk (stereotype) yang dilekatkan kepadanya, serta aneka citra negatif yang terwujud dalam tata nilai masyarakat, kebudayaan, hukum, dan politik.

Lahirnya gerakan Feminisme yang dipelopori oleh kaum perempuan terbagi menjadi dua gelombang dan pada masing–masing gelombang keberadaaanya memiliki perkembangan yang sangat pesat. Diawali dengan kelahiran era pencerahan yang terjadi di Eropa dimana Lady Mary Wortley Montagu dan Marquis de Condoracet sebagai pelopornya.

Feminisme barat atau sering disebut feminisme arus utama, tidak memperdulikan ragam budaya yang mempengaruhi perempuan itu sendiri, sehingga perempuan yang berada di negara berkembang(dunia ketiga) disebut oleh feminis barat sebagai perempuan yang bodoh, terbelakang, buta huruf, tidak progresif dan tradisional.

Page 9: Islam, Perempuan, dan Feminisme

Sejarah feminis di Indonesia telah dimulai pada abad 18oleh RA Kartini melalui hak yang sama atas bidangpendidikan bagi anak-anak perempuan. Perjuangan feminissering disebut dengan istilah gelombang/wave danmenimbulkan kontroversi/perdebatan mulau dari feminisgelombang pertama (first wave feminism) dari abad 18sampai ke pra 1960, kemudian gelombang kedua setelahtahun 1960, dan bahkan gelombang ketiga atau PostFeminisme.

Page 10: Islam, Perempuan, dan Feminisme

RAGAM FEMINISME

a. Feminisme LiberalBertumpu pada kebebasan dan kesetaraan rasionalitas.

b. Feminisme MarxisSumber penindasan perempuan berasal dari eksploitasi kelas dan cara produksi.

c. Feminisme RadikalBertumpu pada pandangan bahwa penindasan terhadap perempuan terjadi akibat sistem patriarki (sistem yang berpusat pada laki-laki).

d. Feminisme SosialMenggunakan analisis kelas dan gender untuk memahami penindasan perempuan.

e. Feminisme TeologisBerpendapat bahwa penyebab tertindasnya perempuan oleh laki-laki adalah teologi atau ideologi masyarakat yang menempatkan perempuan di bawah laki-laki (subordinasi).

f. EkofeminismeUsaha untuk mengakhiri penindasan perempuan akibat sistem patriarki.

Page 11: Islam, Perempuan, dan Feminisme

Pandangan Islam Tentang Feminisme

Dalam pandangan Islam, ide dasar dan utama yang diperjuangkan oleh feminisme berupa keadilan antara laki-laki dan perempuan dalam wujud kesetaraan kedudukan dan hak antara perempuan dengan laki-laki adalah sesuatu yang tidak benar dan menyalahi kodrat kemanusiaan.

Dalam konteks keluarga, Islam memandang perempuan sebagai pasangan, partner, dan sahabat laki-laki dalam menjalankan tugas mengabdi kepada Allah SWT dan menjadi khalifah di bumi melalui pembagian pekerjaan di antara keduanya. Tolok ukur kemuliaan dalah ketakwaan yang diukur secara kualitatif, yaitu sebaik apa-bukan sebanyak apa-seseorang bertakwa kepada Allah SWT (Q.S. al-Hujurat:13 dan al-Mulk:2).

Bagi golongan Islamis, kesetaraan tidak semestinya bermakna penyamarataan. Dalam kaca mata Islam, keadilan adalah meletakkan sesuatu pada tempatnya sehingga perlu mempertimbangkan kesesuaian, kelayakan, kesediaan dan fitrah dalam menempatkan seseorang yang terbaik untuk tugas tertentu.

Page 12: Islam, Perempuan, dan Feminisme

KRITIK TENTANG FEMINISME

Gerakan feminisme diakui telah banyak membawa perubahan positif pada kondisi perempuan. Kritik tersebut bersifat teoritis, namun lebih sering berupa bukti nyata kegagalan feminisme. Kritik dan tanggapan negatif tersebut, antara lain :

a. Berbagai eksperimen membuktikan bahwa pria dan perempuan sama mengalamikegagalan. Contohnya, ketika pada tahun 1997 pemerintahan Inggris memberlakukan “gender free approach” dalam merekrut tentaranya dan memberlakukan ujian fisik yang sama.

b. Eksperimen penerapan persamaan jender juga dilakukan negara-negara Skandinavia. Mereka mengkampanyekan agar laki-laki tidak malu berkerja di sektor domestik, dan sisi lain mendorong perempuan untuk bekerjaan di luar rumah dengan cara menyediakan tepat penitipan anak (day care center) secara besar-besaranc

c. Munculnya para feminis radikal yang mengutuk system patriarki, mencemooh perkawinan, menghalalkan aborsi, menyarankan lesbianism dan revolusi seks, justru menodai reputasi gerakan itu.

Page 13: Islam, Perempuan, dan Feminisme

TERIMA KASIH