Perempuan dalam jebakan neoliberalisme dan feminisme

3
Perempuan dalam Jebakan Neoliberalisme dan Feminisme May 29th, 2015 by MHTI HTI Press. Purwakarta. Lebih dari 200 peserta dari berbagai kalangan di Purwakarta, antusias mengikuti FORMUDA (Forum Muslimah Untuk Peradaban). Acara ini diselenggarakan oleh Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia DPD II Purwakarta (26/04/2015). Bertempat di Aula Yasri SMK FARMASI Purwakarta dengan tema “Perempuan dalam Jebakan Neoliberalisme dan Feminisme (Telaah Kritis Fenomena Rusaknya Institusi Keluarga dalam Perspektif Islam)”. Hadir sebagai pembicara pertama Ustadzah Pratma Julia Sunjandari (Lajnah Siyasiyah DPP MHTI). Dalam pemaparannya menyampaikan bahwa Indonesia dipaksa menggunakan Ideologi dan Sistem Kapitalisme. Diawali dengan kontrak kerja pada zaman Soeharto hingga saat ini, Indonesia menjadi negara yang siap dieksploitasi SDA dan SDMnya. Dampaknya kemiskinan mendera rakyat Indonesia. Akibat kemiskinan, Indonesia dengan sukarela mengadopsi programprogram yang ditawarkan barat, termasuk di dalamnya feminisme. Lebih jauh Pratma menyampaikan bahwa akibat paling berbahaya dari mobilisasi perempuan bukan hanya pada hancurnya keluarga, namun juga kehancuran peradaban.

Transcript of Perempuan dalam jebakan neoliberalisme dan feminisme

Page 1: Perempuan dalam jebakan neoliberalisme dan feminisme

29/5/2015 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Perempuan dalam Jebakan Neoliberalisme dan Feminisme

data:text/html;charset=utf­8,%3Ch1%20class%3D%22title­single%22%20style%3D%22margin%3A%200px%3B%20padding%3A%2015px%200px%2015px%… 1/3

Perempuan dalam Jebakan Neoliberalisme danFeminisme

May 29th, 2015 by MHTI

HTIPress.

Purwakarta. Lebih dari 200 peserta dari berbagai kalangan di Purwakarta, antusiasmengikuti FORMUDA (Forum Muslimah Untuk Peradaban). Acara ini diselenggarakan olehMuslimah Hizbut Tahrir Indonesia DPD II Purwakarta (26/04/2015). Bertempat di Aula YasriSMK FARMASI Purwakarta dengan tema “Perempuan dalam Jebakan Neoliberalisme danFeminisme (Telaah Kritis Fenomena Rusaknya Institusi Keluarga dalam Perspektif Islam)”.

Hadir sebagai pembicara pertama Ustadzah Pratma Julia Sunjandari (Lajnah Siyasiyah DPPMHTI). Dalam pemaparannya menyampaikan bahwa Indonesia dipaksa menggunakanIdeologi dan Sistem Kapitalisme. Diawali dengan kontrak kerja pada zaman Soehartohingga saat ini, Indonesia menjadi negara yang siap dieksploitasi SDA dan SDM­nya.

Dampaknya kemiskinan mendera rakyat Indonesia. Akibat kemiskinan, Indonesia dengansukarela mengadopsi program­program yang ditawarkan barat, termasuk di dalamnyafeminisme. Lebih jauh Pratma menyampaikan bahwa akibat paling berbahaya dari mobilisasiperempuan bukan hanya pada hancurnya keluarga, namun juga kehancuran peradaban.

Page 2: Perempuan dalam jebakan neoliberalisme dan feminisme

29/5/2015 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Perempuan dalam Jebakan Neoliberalisme dan Feminisme

data:text/html;charset=utf­8,%3Ch1%20class%3D%22title­single%22%20style%3D%22margin%3A%200px%3B%20padding%3A%2015px%200px%2015px%… 2/3

Page 3: Perempuan dalam jebakan neoliberalisme dan feminisme

29/5/2015 Hizbut Tahrir Indonesia » Blog Archive » Perempuan dalam Jebakan Neoliberalisme dan Feminisme

data:text/html;charset=utf­8,%3Ch1%20class%3D%22title­single%22%20style%3D%22margin%3A%200px%3B%20padding%3A%2015px%200px%2015px%… 3/3

Pembicara kedua Ustadzah Sulistiawati Usman (Lajnah Khusus Mubalighoh MHTI DPD IJABAR), menyampaikan bahwa perempuan akan mulia dalam dekapan Allah SWT.Sulistiawati pun menyampaikan bahwa Islam telah mengatur perempuan sesuai dengankodratnya, namun Sistem Kapitalisme yang ada menjadikan perempuan keluar darikodratnya. Padahal Sistem Islam yang paripurna menjadikan perempuan dengan perannyayang unik (sebagai anak, isteri, anggota masyarakat dan ibu) tentu yang utama sebagaihamba Allah, menjadikan peran utama perempuan sebagai arsitek generasi pemimpinperadaban Islam.

Oleh karena itu, memperjuangkan Syariah Islam secara kaffah dalam bingkai DaulahKhilafah adalah sebuah keharusan. Sulis pun menyampaikan bahwa metode yangdigunakan agar Khilafah benar benar terwujud harus lah sesuai dengan metode Rasulullah.[]

Baca juga :

1. Perempuan dan Indonesia dalam Ancaman Neoliberalisme dan Neoimperialisme2. Peran Perempuan dalam Membangun Peradaban Islam3. Peran Politik Perempuan dalam Sistem Islam (Khilafah) Vs Sistem Demokrasi4. Campakkan Feminisme, Perempuan Mulia dengan Syariah dan Khilafah5. Perempuan, Khilafah, dan Hizbut Tahrir Dibahas dalam Diskusi Bulanan IMMIM