Makalah Ilmu Gizi Klpok

44
MAKALAH ILMU GIZI KEBUTUHAN DAN PERAN GIZI UNTUK BAYI DAN BALITA DISUSUN OLEH: KELOMPOK III | TINGKAT 1 C M. NURCHOLIS SRI WAHYUNI WELSI PATANDEAN FARIDA RAPA JUWITA N. ARIFUDDIN NUR KHUSNUL KHOTIMAH DINA DESI C. AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 1 | Ilmu Gizi|Kebutuhan Dan Peran Gizi Anak Dan Balita

description

gizi

Transcript of Makalah Ilmu Gizi Klpok

MAKALAH ILMU GIZI

KEBUTUHAN DAN PERAN GIZI UNTUK

BAYI DAN BALITA

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK III | TINGKAT 1 C

M. NURCHOLIS SRI WAHYUNI

WELSI PATANDEAN FARIDA RAPA

JUWITA N. ARIFUDDIN NUR

KHUSNUL KHOTIMAH DINA DESI C.

AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH PROVINSI

KALIMANTAN TIMUR

TAHUN AJARAN 2013/2014

1 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k D a n B a l i t a

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Hirabbil Alamin.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa karena berkat

rahmatnya lah makalah ini dapat terselesaikan tepat pada tenggang waktu yang telah

ditentukan. Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih, kepada dosen pembimbing

bidang mata kuliah ilmu gizi, yang telah mengarahkan, membimbing dan memberikan

masukan demi terselesaikannya makalah ini dan juga demi kematangan materi yang

kami bahas dalam makalah ini.

Pada makalah ini, kami selaku penulis membahas mengenai kebutuhan dan juga

peran pentingnya gizi bagi anak dan balita. Yang meliputi zat-zat nutrisi yang

diperlukan dalam masa pertumbuhannya, serta hal-hal lainnya yang menyangkut tentang

judul makalah kami, hingga bahan-bahan pokok apa saja yang menghasilkan zat nutrisi

yang dibutuhkan. Contohnya saja pada wortel, yang mengandung VIT. C yang baik bagi

kesehatan mata dan kulit, dan lain-lain.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih adanya kesalahan

dan kekurangan dalam pembahasan materi di makalah ini. Oleh karena itu, penulis

mengharakan adanya kritikan, serta saran yang positif dari seluruh pembaca, agar

makalah dapat berdaya guna dimasa yang akan datang.

Samarinda, Oktober 2013

Penulis

2 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k D a n B a l i t a

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................................................1

B. Tujuan ...........................................................................................................1

C. Ruang Lingkup...............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3

A. Definisi Gizi...................................................................................................3

B. Definisi Makanan...........................................................................................3

C. Kebutuhan Gizi Pada Anak Dan Balita.........................................................6

D. Masalah Gizi Pada Bayi.................................................................................22

BAB III PENUTUP..................................................................................................25

A. Kesimpulan ...................................................................................................25

B. Saran.............................................................................................................. 25

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................26

3 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k D a n B a l i t a

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kebutuhan serta peran gizi bagi tubuh manusia berbeda-beda. Hal itu

tergantung dan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Yang diantaranya adalah

karena faktor usia, jenis kelamin, pekerjaan atau status dalam masyarakat, dan

hal lain yang mempengaruhi kegiatan dan sirkulasi serta proses metabolisme

dalam tubuh maupun proses pembuangannya.

Pada makalah ini, penulis akan membahas mengenai kebutuhan dan

peran gizi dan keperluan gizi bagi tubuh manusia, khususnya bagi bayi dan

hingga balita. Suatu fenomena pada jaman sekarang ini, adalah ketidak

mampuan atau ketidaktahuan, bahkan ketidakpedulian terhadap pemenuhan

kebutuhan yang memang harus dipenuhi dalam fase pertumbuhan bayi dan

balita.

Sehingga beberapa kasus, penyakit yang diderita pada usia dewasa dapat

terjadi pada usia bayi dan balita. Namun, siapakah yang disalahkan dalam hal

ini? Kesalahan pemikiran dan penanganan dapat berpengaruh. Misalnya saja

pada bayi berusia 1-2 tahun yang tidak lagi memperoleh ASI, dan telah

diberikan asupan makanan. Pada masa kanak-kanak, tidak menutup

kemungkinan anak itu akan lebih beresiko mengidap penyakit maag, daripada

seorang anak yang memperoleh asupan makanan pada usia yang tepat.

B. TUJUAN

Hal yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah

pengetahuan serta pemahaman mengenai kebutuhan dan peran gizi untuk anak

dan balita. Baik untuk penulis maupun bagi pembaca makalah ini. Sehingga

dapat berguna bagi kita semua.

4 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k D a n B a l i t a

C. RUANG LINGKUP

Makalah ini hanya membahas dan menuliskan penjelasan dan penjabaran

mengenai kebutuhan dan masalah-masalah kesehatan yang dapat dan terjadi

pada bayi dan balita.

5 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k D a n B a l i t a

BAB II

LANDASAN TEORI

A. DEFINISI GIZI

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang

dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan, absobsi, transportasi,

penyimpanan, metabolisme

dan pengeluaran zat-zat yang

tidak digunakan untuk

mempertahankan kehidupan,

pertumbuhan dan fungsi

normal dari organ-organ,

serta menghasilkan energi.

Menurut Drs. Joko

Pekik Irianto M.Kes. didalam bukunya Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan

Olahragawan (2007: 2), istilah gizi berasal dari bahasa arab “ giza” yang berarti

zat makanan. Didalam bahasa inggris dikenal dengan istilah nutrition yang

berarti bahan makanan atau zat gizi atau sering diartikan ilmu gizi.

B. DEFINISI MAKANAN

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, makanan adalah :

1.      Segala sesuatu yg dapat dimakan (seperti lauk-pauk, kue)

2.      Segala bahan yg kita makan atau masuk ke dalam tubuh yang membentuk

atau mengganti jaringan tubuh, memberikan tenaga, atau mengatur semua

proses dalam tubuh. Didalam Buku Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan

Olahragawan, makanan mengandung banyak unsur seperti karbohidrat,

6 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k D a n B a l i t a

Gambar 1. Keb. Gizi bayi balita

lemak, vitamin, protein, air, mineral dan lain sebagainya yang

dikelompokkan sesuai kegunaannya menjadi 3 yaitu :

1. Sumber Tenaga

a. Karbohidrat

Adalah satu atau beberapa senyawa kimia termasuk gula, pati, dan

serat yang mengadung atom C, H dan O dengan rumus kimia

Cn(H2O)n yang terdapat dalam tumbuhan seperti beras, jagung,

gandum, umbi-umbian dan terbentuk melalui proses asimilasi dalam

tumbuhan.

b. Lemak

Adalah garam yang terbentuk dari penyatuan asam lemak dengan

alcohol organic yang disebut gliserol atau gliserin.lemak yang dapat

mencair dalam suhu biasa disebut minyak. Sedangkan dalam bentuk

padat disebut lemak. Sperti halnya karbohidrat, lemak tersusun atas

molekul C, H dan Obdengan jumlah atom lebih banyak misalnya

stearin C57 H10 O6.

c. Protein

Adalah senyawa kimia yang mengandung asam amino, tersusun atas

atom-atom C,H, O dan N.

2. Sumber Zat Pembangun

7 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k D a n B a l i t a

Gambar 2. Bahan makanan pemenuh kebutuhan gizi

Zat yang tergolong sebagai zat pembangun adalah, diantaranya.

a. Protein

Disebut juga zat putih telur karena protein pertama kali ditemukan

pada putih telur (ewit). Protein merupakan zat pembentuk sel

tumbuhan, hewan dan manusia, kurang lebih ¾ zat padat tubuh

adalah protein. Oleh karena itu protein disebut zat pembangun.

b. Air

Merupakan komponen terbesar dalam struktur tubuh manusia.

Kurang lebih 60-70% berat badan tubuh orang dewasa berupa air

sehingga air sangat diperlukan oleh tubuh terutama bagi mereka yang

memerlukan kegiatan olahraga atau kegiatan berat.

3. Sumber Zat Pengatur

a. Vitamin

Adalah senyawa organik yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah

sedikit untuk mengatur fungsi-fungsi tubuh yang spesifik seperti

pertumbuhan normal, memelihara kesehatan dan reproduksi. Vitamin

tidak dapat dihasilkan oleh tubuh sehingga harus diperoleh dari

bahan makanan. Vitamin digolongkan dalam dua kelompok yaitu :

1. Vitamin larut dalam air

Terdiri dari vitamin B dan vitamin C. jenis vitamin ini tidak

dapatdisimpan dalam tubuh. Kelebihan vitramin ini akan dibuang

melalui urine.

2. Vitamin larut dalam lemak

Terdiri dari vitamin A, D, E, dan K. jenis vitamin ini dapat

disimpan dalam tubuh dengan jumlah cukup besar terutama

dalam hati.

b. Mineral

8 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k D a n B a l i t a

Adalah zat organik tang diperlukan oleh tubuh dalam jumalah kecil

untuk membantu reaksi funsional tubuh misalnya untuk memelihara

keteraturan metabolisme. Kurang lebih 4% berat tubuh manusia

tersiri dari mineral.

Secara umum fungsi mineral dalam tubuh adalah sebagai berikut :

1.      Menyediakan bahan sebagai komponen penyusun tulang dan

gigi.

2.      Membantu fungsi organ, memlihara irama jantung, kontraksi

otot, konduksi syaraf dan keseimbangan asam basa.

3.     Memelihara keteraturan metabolism.

C. KEBUTUHAN GIZI PADA ANAK DAN BALITA

1. Kebutuhan Gizi Atau Bagi Anak Dan Balita

          Kebutuhan nutrisi pada bayi dan balita sangatlah penting pada masa

pertumbuhan bayi dan balita. Berikut beberapa kebutuhan bayi yang perlu

dipenuhi oleh bayi dan balita.

a. Karbohidrat

      Karbohidrat merupakan sumber energi yang tersedia dengan mudah

di setiap makanan dan harus tersedia dalam jumlah yang cukup  sebab

kekurangan sekitar 15% dari kalori yang ada dapat menyebabkan terjadi

kelaparan dan berat badan menurun.. apabila jumlah kalori yang tersedia

atau berasal dari karbohidrat dengan jumlah yang tinggi dapat

menyebabkan terjadi peningkatan BB(obesitas). Jumlah karbohidrat yang

cukup dapat diperoleh dari susu, padi-padian, buah-buahan, sukrosa,

sirup, tepung, dan sayur-sayuran.

9 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k D a n B a l i t a

      Porsi terbesar dari energi tubuh ( 40- 50 %) kebutuhan kalori berasal

dari KH ( sumber energi utama). Karbohidrat merupakan makanan utama

yang terjangkau oleh masyarakat. KH disimpan terutama dalam bentuk

glikogen dalam jaringan hati dan otot. Bila energi tdk terdapat dari KH,

maka diambil dari protein dan lemak.

KH didapat dalam bentuk :

a. Monosakarida ( glukosa, fruktosa, galaktosa)

b. Disakarida ( laktosa, sukrosa, maltosa, isomaltosa)

c. Polisakarida ( tepung, dektrin, glikogen, selulosa)

b. Lemak

Pada dasarnya lemak tidak banyak dibutuhkan dalam jumlah

besar kecuali lemak esensial, yaitu asam linoleat dan asam arakidonat.

Pada anak usia bayi sampai kurang lebih tiga bulan, lemak merupakan

sumber gliserida dan kolesterol yang tidak dapat dibuat dari karbohidrat.

Lemak berfungsi untuk mempermudah absorbsi vitamin yang larut

dalam lemak yaitu  vitamin A, D, E dan K.

Jumlah dan jenis lemak yang dikonsumsi sehari-hari berpengaruh

bagi perkembangan dan pertumbuhan anak. Pengaruh tersebut terjadi

melalui kandungan kalori atau energi yang dimiliki dan peranan asam-

asam lemak tertentu yang terdapat di dalamnya. Bagi bayi, sumber lemak

yang ideal dalam air susu ibu (ASI). Sekitar 50 – 60 Persen energi yang

yang terkandung dalam ASI berasal dari lemak susu. Selama masa

penyapihan , konsumsi lemak harus dijaga jangn sampai terlalu rendah

dari jumlah yang dibutuhkan. Penggunaan lemak, terutama minyak

nabati dalam makanan sapihan atau makanan tambahan bagi bayi dn

balita adalah cara efektif untuk memenuhi kebutuhan energi mereka.

Lemak merupakan sumber energi utama untuk pertumbuhan dan

aktifitas fisik bagi anak dan balita. Kebutuhan energi ini akan terpenuhi

10 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k D a n B a l i t a

jika konsumsi lemak/minyak hanya menyumbang 15 persen atau kurang

dari total energi yang dibutuhkan perhari. Sampai umur dua tahun, lemak

yang dikonsumsi oleh anak disamping sebagai sumber energi, harus

dilihat juga dari segi fungsi strukturalnya. Lemak akan menghasilkan

asam-asam lemak dan kolestrol yang ternyata dibutuhkan untuk

membentuk sel-sel membram pada semua organ. Organ-organ penting

seperti retina dan sisitim saraf pusat terutama disusun oleh lemak. Asam

lemak yang dangat dibutuhkan oleh jaringan tubuh tersebut terutama

adalah asam lemak yang esensial.Asam lemah yang esensial adalah asam

lemak yang tidak dapat dibuat didalam tubuh sehingga harus diperolaeh

dari makanan, terdiri dari asam Linoleat, linulenat dan arakhidonat.

ASI mempunyai komposisi asam lemak yang sangat tepat untuk

keperluan bayi dan anak-anak sampai dua tahun tersebut. Juga

mengandung faktor-faktor yang menyebabkan lemaknya mudah dicerna,

juga komposisi kimianya membuat ASI mudah dicerna dan juga

memberikan suplai yang seimbang antara asam lemak omega-6 dan

omega-3.

Bagi bayi dan balita, rekomendasi yang diberikan adalah sebagai

berikut (1) sedapat mungkin bayi diberikan ASI, (2) komposisi asam

lemak dalam formula makanan bayi harus disesuaikan dengan jumlah

dan proporsi asam lemak yang terkandung dalam ASI, dan (3) selama

masa sapihan atau paling sampai bayi umur 2 tahun, kebutuhan energi

yang berasal dari lemak harus sebanyak 30-40 persen dari total energi

yang dibutukan per hari, dengan komposisi asam lemak yang semirip

mungkin dengan ASI.

c. Protein

Protein merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam

pembentukan protoplasma sel. Selain itu, tersedianya protein dalam

jumlah yang cukup penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel

11 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k D a n B a l i t a

jaringan dan sebagai larutan untuk menjaga keseimbangan osmoyik

plasma. Protein terdiri dari dua puluh empat asam amino, di antaranya

sembilan asam amino esensial (treonin, valin, leusin, isoleusin, lisin,

triptofan, fenilalanin, metionin, dan histidin) dan selebihnya asam amino

nonesensial. Jika jumlah protein dalam tubuh tinggi dapat memperburuk

insufisiensi ginjal. Jika jumlahnya kurang, dapat menyebabkan

kelemahan, edema, bahkan dalam kondisi lebih buruk dapat

menyebabkan kwshiorkor(kurang protein) dan marasmus (kurang protein

dan kalori). Komponen zat ggizi protein dapat diperoleh dari susu, telur,

daging, ikan, unggas, keju, kedelai, kacang, buncis, dan padi-padian.

d. Air

Air  merupakan kebutuhan nutris yang sangat penting,mengingat

kebutuhan air pada bayi mencapai 75-80% dari berat badan.air bagi

tubuh berfungsi sebagai pelarut untuk pertukaran selluler.

e. Mineral

Mineral merupakan komponen zat gizi yang tersedia dalam kelompok

mikro, yaitu :

1. Kalsium  merupakan mineral yang berguna untuk pengaturan struktur

tulang dan gigi, kontraksi otot, iritabilitas saraf, koagulasi darah,

kerja jantung dan produksi susu. Kalsium akan dieksresikN 70%

dalam tinja, 10% dalam urin, sedangkan 15-25% bertahan dan

tergantung dalam keceptan pertumbuhan.

2. Klorida sangat berguna dalam pengeluaran tekanan osmotic serta

keseimbangan  asam dan basa. Klorida dapat diperoleh dari garam,

daging, susus dan telur.

3. Kromium berguna untuk metabolism glukosa dan metabolism dalam

insulin. Kromium dapat diperoleh dari ragi.

12 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k D a n B a l i t a

4. Tembaga berguna untuk produksi sel darah merah, pembentukan

hemoglobin, penyerapan besi dan lain-lain. Tembaga dapat diperoleh

dari hati, daging, ikan, padi, dan kacang-kacangan.

5. Flour mnerupakan mineral yang berfungsi untuk pengaturan struktur 

gii dan tulang, sehingga jika kekurangan dapat menyebabkan karies

gigi. Sumber flour terdapat dsalam air, makanan laut, dan tumbuh-

tumbuhan.

6. Iodium harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan

iodium dapat menyebabkan penyakit gondok. Iodium dapat diperoleh

dari garam.

7. Zat besi merupakan mineral yang menjadi bagian dari struktur 

hemoglobin untuk pengangkutanCO2 dan O2. Kekurangan zat besi

dapat mengakibatkan anemia dan osteoporosis. Sedangkan kelebihan

dapat mengakibatkan sirosis, gastritis, dan hemolisis. Zat besi dapat

diperoleh dari hati, daging, kuning telur, sayuran hijau, padi, dan

tumbuhan.

8. Maknesium berguna dalam aktifitas enzim pada metabolisme

karbohidrat dan sangat penting dalam proses

metabolisme.kekurangan mangnesium menyebabkan hipokalsemia

atau hipokalemia,maknesium dapat diperoleh dari biji-bijian, kavang-

kacangan,daging dan susu.

9. Mangan berfungsi dalam aktifitas enzim.mangan dapat diperoleh

kacang-kacanagn padi , biji-bijian, dan sayur-sayuran hijau.

10. Fosfor merupakan unsure pokok dalam pertumbuhan tulang dan

gigi.kekurangan fosfor dapat menyebabkan kelemahan otot.fosfor

dapat diperoleh dari susu,kuning telur,kacang-kacangan,padi-padian

dan lain-lain.

11. Kalium berfungsi dalam kontraksi otot dan hantaran implus

saraf,keseimbangan cairan,dan pengaturan irama jantung,kalium

dapat diperoleh dari semua makanan.

13 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k D a n B a l i t a

12. Natrium berguna dalam pengaturan tekanan osmotic serta pengaturan

keseimbangan asam dan basa,dan cairan.kekurangan cairan dapat

mengakibatkan kram otot,nausea,dehidrasi dan hipotensi.natrium

dapat diperoleh dari garam,susu,telur,tepung dan lain-lain.

13. Sulfur merupakan unsure pokok protein seluler yang membantu

proses metabolism jarinagn saraf.sulfur dapat di peroleh dari

makanan protein.

14. Seng merupakan unsure pokok dari beberapa enzim karbonik

anhidrase yang penting dalam pertukaran CO2.seng dapat diperoleh

dari daging ,padi-padian,kacang-kacangan,dan keju.

f. Vitamin

Untuk memelihara kesehatan, rekuiremen bayi dan anak menurut

Recommended Dietary Allowance for Use in Indonesia yang dikeluarkan

oleh departemen Kesehatan RI pada tahun 1968 merencanakan

pengaturan makan untuk seorang bayi atau anak. Jika kita hendak

menentukan makanan yang tepat untuk seorang bayi atau anak, maka

perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menentukan jumlah kebutuhan dari setiap nutrient dengan

menggunakan data tentang kebutuhan nutrient.

2. Menentukan jenis bahan makanan yang dipilih untuk

menterjemahkan nutrient dari berbagai macam bahan makanan.

3. Menentukan jenis makanan akan diolah sesuai dengan hidangan

(menu) yang dikehendaki.

4. Menentukan jadwal waktu dan menentukan hidangan .Perlu pula

ditentukan cara pemberian makan, misalnya dengan cara makan

biasa, dengan pipa penduga (sonde) dan lain lain.

5. Memperhatikan masukan yang terjadi terhadap hidangan

tersebut.Perlu dipertimbangkan kemungkinan factor kesukaan dan

ketidaksukaan terhadap suatu makanan.

14 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k D a n B a l i t a

Faktor-faktor yang perlu diperlukan untuk pengaturan makan yang

tepat adalah:

a. Umur

b. Berat Badan

c. Diagnosis dari penyakit, tahap serta keadaaan penyakit

d. Keadaan mulut sebagai alat penerima makanan

e. Kebiasaan makan, kesukaan dan ketidaksukaan, akseptabilitas

dari makanan dan toleransi anak terhadap makanan yang

diberikan.

Dengan memperhatikan dan memperhitungkan faktor-faktor tersebut

di atas, umumnya tidak akan banyak terjadi kekeliruan dalam

mengatur makan untuk seorang bayi atau anak.

2. Total Energi dan Parenteral nutrisi

Komisi ahli FAO/WHO dalam tahun 1971 mengemukan bahwa

rekruitmen dari kalori harus disesuiakan dengan berat badan selama masa

pertumbuhan.

Nelson tidak membedakan jenis kelamin dalam masa remaja. Perbedaan

tersebut sebenarnya diperlukan, mengingat dalam masa remaja terjadi

perbedaan dari permulaan pubertas dan juga perbedaan rekruitmen dari

nutrient lain.

Kalori yang diberikan akan digunakan untuk :

a. Metabolism basal : bayi membutuhkan 55 kal/kgBB/hari, kemudian pada

usia selnjutnya berkurang dan setelah dewasa menjadi 25-30

kal/kgBB/hari. Metabolism basal meningkat 10% untuk tiap kenaikan

suhu  10C.

b. Specific dynamic Action (SDA) ialah kenaikan kalori yang diperlukan

diatas keperluan metabolism basal, yang disebabkan oleh peristiwa

15 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k D a n B a l i t a

makan dan mencerna makanan. Pada masa bayi rata-rata 7-8% dari

seluruh masukan kalori, sedangkan pada anak kira-kira 5% bila diberikan

makanan biasa.

c. Pembuangan ekskreta (sisa yang tidak terpakai): biasanya tidak lebih dari

10%.

d. Aktifitas jasmani : 15-25 kal/kgBB/hari. Pada saat sangat aktif dapat

mencapai 50-80 kal/kgBB untuk waktu yang singkat, misalnya saat

berolahraga (atletik, berenang, dan sebaginya).

e. Pertumbuhan merupakan jumlah kalori yang tidak digunakan untuk

keperluan tersebut diatas dan merupakan kalori yang disimpan.

Bergantung pada fase pertumbuhan, pad hari-hari permulaan kira-kira

20-40 kal/kgBB/hari, kemudian berkurang sehingga pada akhir masa

bayi menjadi 15-25 kal/kgBB/hari. Pada masa remaja kenutuhan kalori

untuk pertumbuhan akan menigkat lagi.

Kalori dalam makanan berasal dari nutrient protein, lemak, dan

karbohidrat. Setiap gram protein menghasilkan 4 kalori, lemak 9 kalori

dan karbohidrat 4 kalori.

Distribusi kalori dalam makanan anak yang dalam keseimbangan diet

(balnced diet) ialah 15% berasal dari protein, 35% dari lemak, dan 50%

dari karbohidrat. Menurut Platt (1961), bila makanan tersebut diukur

nilai gizinya dengan Net Dietary protein calories % atau NDpCals %,

maka sesuatu makanan bernilai cukup (adekuat) sebagai berikut :

1. Masa bayi                       : 8,0

2. Balita 1-3 tahun              : 7,8

3. Balita 4-5 tahun              : 5,9

Kelebihan kalori yang tetap setiap hari sebanyak 500 kalori, dapat

menyebabkan kenaikan berat badan 500 gram dalam seminggu.

16 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k D a n B a l i t a

3. TUJUAN PEMBERIAN NUTRISI PADA BAYI DAN BALITA

Adapun tujuan dari pemberian nutrisi pada Bayi dan Balita ini adalah

sebagai berikut:

1. Mencapai berat badan normal dan mempertahankannya;

2. Mempertahankan status gizi dalam keadaan baik;

3. Menyediakan zat gizi untuk menjamin tumbuh kembang dan

meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi; dan,

4. Membina kebiasaan makan yang baik, menumbuhkan pengetahuan

tentang makan dan    makanan yang baik pada anak

4. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP NUTRISI

PADA BAYI DAN BALITA

            Faktor yang menyebabkan kurang gizi telah diperkenalkan UNICEF

dan telah digunakan secara internasional, yang meliputi beberapa tahapan

penyebab timbulnya kurang gizi pada anak balita, baik penyebab langsung,

tidak langsung, akar masalah dan pokok masalah. Berdasarkan Soekirman

dalam materi Aksi Pangan dan Gizi nasional , penyebab kurang gizi dapat

dijelaskan sebagai berikut:

          

 Pertama, penyebab langsung yaitu makanan anak dan penyakit

infeksi yang mungkin diderita anak. Penyebab gizi kurang tidak hanya

disebabkan makanan yang kurang tetapi juga karena penyakit. Balita yang

mendapat makanan yang baik tetapi karena sering sakit diare atau

demam  dapat menderita kurang gizi. Demikian pada Balita yang makannya

tidak cukup baik maka daya tahan tubuh akan melemah dan mudah

terserang penyakit. Kenyataannya baik makanan maupun penyakit secara

bersama-sama merupakan penyebab kurang gizi.

            Kedua, penyebab tidak langsung yaitu ketahanan pangan di

keluarga, pola pengasuhan Balita, serta pelayanan kesehatan dan kesehatan

lingkungan. Ketahanan pangan adalah kemampuan keluarga untuk

17 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k D a n B a l i t a

memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarga dalam jumlah yang

cukup dan baik mutunya. Pola pengasuhan adalah kemampuan keluarga

untuk menyediakan waktunya, perhatian dan dukungan terhadap anak agar

dapat tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental, dan sosial.

Pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan adalah tersedianya air bersih

dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh seluruh

keluarga.

            Faktor-faktor tersebut sangat terkait dengan tingkat pendidikan,

pengetahuan, dan ketrampilan keluarga. Makin tinggi pendidikan,

pengetahuan dan ketrampilan terdapat kemungkinan makin baik tingkat

ketahanan pangan keluarga, makin baik pola pengasuhan Balita dan

keluarga makin banyak memanfaatkan pelayanan yang ada. Ketahanan

pangan keluarga juga terkait dengan ketersediaan pangan, harga pangan,

dan daya beli keluarga, serta pengetahuan tentang gizi dan kesehatan.

5. PERHITUNGAN BERAT BADAN IDEAL

1.      Bayi (0-12 Bln)

Penentuan BBI (Berat badan Ideal)

Bila tidak diketahui Berat Badan Lahir :

BBI = (USIA : 2) + 3 S/D 4 kg

Bila diketahui Berat Badan Lahir :

Usia 6 bulan : 2 X BBL

Usia 12 bulan: 3 X BBL

Estimasi Kebutuhan Energi dan Zat Gizi total per hari

1) Energi = 100-120 kalori/ kg BBI

2) Protein= 10 % X Energi atau= 2,5 – 3 gr/kg BBI

3) Lemak = 10- 20 % X Energi

4) KH = 60- 70 % X Energi

2. Balita

18 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k D a n B a l i t a

Penentuan BBI (Berat badan Ideal)

Usia lebih dari 12 bulan : (usia dalam tahun X 2) + 8 kg

Estimasi Kebutuhan Energi dan Zat Gizi total per hari

a. Energi:

1000 + (100 X usia dalam tahun)

Usia 1-3 tahun : 100 kalori/ kg BBI

Usia 4-6 tahun : 90 kalori/ kg BBI

b. Protein = 10 % X Energi atau= 1,5 -2,0 gr/kg BBI

c. Lemak = 10- 20 % X Energi

d. KH = 60- 70 % X Energi

Cara menggunakannya dicontoh sebagai berikut :

Contoh pertama : anak balita usia 14 bulan, sebelum usia balita ini

dimasukan rumus terlebih dahulu usia 14 bulan diuraikan menjadi tahun dan

bulan yaitu 1 tahun 2 bulan dimana 1 tahun adalah 12 bulan. Karena n adalah

usia dalam tahun dan bulan maka 1 tahun 2 bulan ditulis dengan 1,2 ( dibaca

1 tahun 2 bulan). Selanjutnya baru dimasukan kedalam rumus yaitu:

(Usia anak dalam tahun*28)+

(2 x 1,2) + 8 = 2,4 + 8 = 10,4

Jadi hasilnya Berat Badan Ideal untuk anak balita usia 14 bulan

adalah 10,4 kg.

Contoh pertama diatas sangat praktis, tapi hati-hati, agak sedikit rumit

seperti contoh kedua dibawah ini:

Contoh kedua: Anak balita usia 2 tahun 10 bulan, seperti diatas ini ditulis

dengan n=2,10 dan selanjutnya dikali dengan 2 (sebagaimana rumus 2n) jadi

hasilnya adalah 4,20. Hasil ini jangan langsung ditambah dengan 8, karena

4,20 diartikan 4 tahun 20 bulan, 20 bulan artinya 1 tahun 8 bulan, jadi 4,20

19 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k D a n B a l i t a

berubah menjadi 5,8, baru kemudian ditambah dengan 8 maka Berat badan

Idealnya adalah 13,8 kg.

Untuk Berat badan ideal bayi usia 1-12 bulan dapat menggunakan rumus

sebagai berikut:

1) Untuk usia 1-6 bulan dapat menggunakan rumus : 

BBL(gr) +(usia x 600 gram)

2) Untuk usia 7-12 bulan dapat menggunakan rumus 

BBL (gr) + (usia x 500 gram )

(usia/2) +3

Dimana : BBL adalah Berat Badan Lahir Usia dinyatakan dalam

bulan

6. INTEPRETASI BERAT BADAN IDEAL ANAK BALITA

Sebagaimana halnya dengan intepretasi Berat Badan Ideal Orang dewasa

(usia 15 tahun keatas) adalah +10 % BBI ini juga dapat berlaku untuk BBI

anak balita. Dimulai dari kisaran normalnya yaitu rumus diatas = (2n +8 ) +

10% (2n+8). Yaitu antara 9.6 -11.44. Orang tua perlu hati-hati bila

presentase Berat Badan Real telah berada dibawah atau diatas 20 % dapat

dikatakan bahwa anak balita tersebut mempunyai keadaan gizi yang tidak

seimbang, Bila berada diatas 20 % anak balita bisa dikatakan kegemukan

dan bila berada di bawah 20 % bisa dikatakan kurang gizi dan bisa berlanjut

ke Keadaan gizi buruk  untuk balita/anak dan busung lapar untuk orang

dewasa.

Sebenarnya untuk mengukur Berat Badan Normal anak balita sudah

ditentukan secara internasional yaitu dengan menggunakan standar WHO-

20 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k D a n B a l i t a

NCHS atau juga bisa dengan melihat Kartu Menuju Sehat  (KMS) tumbuh

kembang balita, seperti terlihat pada gambar disamping, setiap anak

mempunyai pola pertumbuhan dan perkembangan berat badan ideal (baik),

yang penting adalah bertambah umur bertambah berat badan dan pola

terlihat jelas, tidak tiba-tiba naik  berat badan bulan ini, bulan berikutnya 

turun lagi  kemudian naik lagi. Cara diatas menentukan BBI anak balita

hanya cara praktis yang bisa langsung digunakan tampa harus melihat

pedoman seperti pada standar WHO-NCHS atau juga kartu menuju sehat

yang biasa dilihat di posyandu.

7. PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI UNTUK BAYI DAN

BALITA

Kebutuhan protein per hari (per kg BB)

Usia Berat badan

(kg)

Tinggi badan (cm) Protein (gr)

0-6   bulan

7-12 bulan

1-3   tahun

4-5   tahun

6

8,5

12

18

60

71

90

110

10

18

25

39

Kecukupan gizi yang dianjurkan (menurut data Departemen kesehatan

RI,1968). Dalam daftar tersebut tersebut kebutuhan akan vitamin D tidak

dicantumkan, akan tetapi Nelson (1969) mengemukakan angka 400 untuk

semua umur.

Gol

Umur

Ca Fe Vit.A

sebagai

Tiamin Riboflavin Niasin Vit.C Vit

D

21 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k D a n B a l i t a

Table 1. Kebutuhan protein per hari (per kg BB)

(g) (g) Karotin

(mg)

(mg) (mg) (mg) (mg) (mg

)

Bayi

6-12bln

0,6 8 1200 0,4 0,5 6 25 (40

0)

Balita

1-3 thn

4-5 thn

0,5

0,5

0,5

8

10

10

1500

1800

2400

0,5

0,6

0,8

0,7

0,9

1,0

8

9

13

30

40

50

Kebutuhan energi rata-rata dari bayi.

Umur Kebutuhan energi (Kal/kgBB/hari)

FAO (1971)            Nelson (1969)

3 bulan 120

3-5 bulan 115

6-8 bulan 110

9-11 bulan 105

Rata-rata selama masa bayi 112                        110(100-

120)

Kebutuhan energi Balita diatas 1 tahun.

22 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k D a n B a l i t a

Table 2. kebutuhan akan zat nutrisi.

Table 3. Keb. Energy Rata-Rata

Umur Anak Kebutuhan energi (Kal/kgBB/hari)

FAO (1971)            Nelson (1969)

1 112                           110

1-3 101                           100

4-5 91                              90

Gizi balita adalah hal paling utama yang harus diperhatikan oleh orang

tua jika ingin tumbuh kembang putra putrinya maksimal.

Pemenuhan gizi pada setiap balita merupakan suatu keharusan karena

hal ini sangat berpengaruh pada masa depan si buah hati, terutama pada 5

tahun pertama, karena apa yang terjadi selama 5 tahun pertama tersebut

sangat menentukan tahun demi tahun pertumbuhan dan perkembangannya.

Hal inilah yang seharusnya mendasari setiap orang tua untuk berusaha

agar Gizi Balitanya terpenuhi semaksimal mungkin.

Tapi apa saja sih zat gizi yang dibutuhkan oleh anak kita agar tumbuh

kembangnya maksimal?

Berikut beberapa nutrisi penting yang dibutuhkan oleh setiap balita yang

sangat berpengaruh pada tumbuh kembangnya.

1. Vitamin A, D, E dan K

Ke-4 vitamin ini sangat vital bagi pertumbuhan balita Anda. Jadi,

usahakan agar asupan vitamin ini terpenuhi setiap harinya. Seperti kita

ketahui, vitamin A sangat baik untuk penglihatan dan kesehatan kulit

balita kita, sedangkan vitamin D berperan penting dalam meningkatkan

penyerapan kalsium serta membantu pertumbuhan tulang dan gigi anak.

Sementara vitamin E memiliki antioksidan yang membantu pertumbuhan

23 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k D a n B a l i t a

Table 4. Keb. Energy Balita

sistem syaraf dan pertumbuhan sel. Vitamin K membantu pembekuan

darah.

2. Kalsium

Merupakan mineral yang sangat dibutuhkan oleh balita dalam

pembentukan massa tulangnya. Kalsium sangat penting untuk

membentuk tulang yang kuat sehingga balita Anda terhindar dari patah

tulang ketika mulai belajar memanjat dan aktif bermain. Kebutuhan

harian balita akan kalsium umumnya sebesar 500mg/hari. Sumber

makanan dari kalsium antara lain susu, keju, tahu, brokoli, tomat,

oatmeal, kacang-kacangan, dan ikan salmon.

3. Vitamin B dan C

Fungsi dari vitamin B antara lain meningkatkan sistem syaraf dan

imun tubuh balita Anda, meningkatkan pertumbuhan sel, serta mengatur

metabolisme tubuh. Sementara vitamin C berfungsi untuk meningkatkan

penyerapan zat besi dalam tubuh balita serta mencegah sariawan.

Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin B antara lain

beras merah, pisang, kacang-kacangan, ikan, daging dan telur. Sementara

untuk memenuhi gizi balita Anda dengan vitamin C, Anda dapat

memperolehnya dari tomat, kentang, stroberi serta sayur-sayuran hijau.

4. Zat Besi

Balita sangat membutuhkan zat besi terutama untuk membantu

perkembangan otaknya. Jika kebutuhan gizi balita akan zat besi tidak

terpenuhi, kemungkinan ia akan mengalami kelambanan dalam fungsi

kerja otak. Sumber makanan yang mengandung zat besi antara lain

daging, ikan, brokoli, telur, bayam, kedelai serta alpukat.

24 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k D a n B a l i t a

D. MASALAH GIZI PADA BAYI

Masalah kesehatan yang biasa terjadi pada anak yang berhubungan dengan

masalah pemenuhan gizinya yaitu, diantara lain.

1. Anemia Defisiensi Besi

Keadaan ini terjadi karena terlalu sedikit kandungan zat besi dalam

makanan, terutama pada anak yang terlalu banyak mengonsumsi susu

sehingga menegendurkan keinginan untuk menyantap makanan lain. Untuk

mengatasi keadaan ini, disamping memberikan suplementasi zat besi (jika

dokter menganggap ini perlu), anak harus pula diberi dan dibiasakan

menyantap makanan yang mengandung banyak besi. Sementara itu, sebagian

susu diganti dengan air atau air jeruk. Meski tidak mengandung besi, air

jeruk kaya akan vitamin C yang dapat membantu penyerapan besi.

2. Penyakit Kronis

Penyakit yang tidak menguras cadangan energi sekalipun, jika

berlangsung lama dapat mengganggu pertumbuhan karena menghilangkan

nafsu makan anak. Di samping itu, ada pula jenis penyakit yang menguras

cadangan vitamin A.

3. Berat Badan Berlebih

Jika tidak tertasi, berat badan berlebih (apalagi jika telah mencapai

obesitas) akan berlanjut sampai remaja dan dewasa. Sama seperti orang

dewasa, kelebihan berat badan anak terjadi karena ketidakseimbangan

antara energi yang masuk dengan keluar, terlalu banyak makan, terlalu

sedikit olahraga, atau keduanya. Berbeda dengan dewasa, kelebihan berat

anak tidak boleh diturunkan, karena penyusutan berat akan sekaligus

menghilangkan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan. Laju

pertambahan berat selayaknya dihentikan atau diperlambat sampai proposi

berat terhadap tinggi badan kembali normal. Perlambatan ini dapat dicapai

dengan cara mengurangi makan sambil memperbanyak olahraga.

25 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k D a n B a l i t a

4. Pica

Yaitu mengonsumsi sesuatu bukan makanan, semisal debu, tergolong

ke dalam pica. Perilaku tersebut tidak membahayakan hidup anak sejauh dia

tidak menyantap zat toksik. Pica harus dibedakan dengan ‘kebiasaan’ anak,

terutama balita, memasukkan barang kedalam mulut. Pada masa balita, anak

menggunakan mulut untuk belajar, misal menggigiti kelereng, dan ini bukan

pica.

5. Televisi

Sesungguhnya bukan televisi yang menimbulkan masalah gizi,

melainkan dampak tayangnya, terlebih iklan yang dilakonkan oleh anak.

Pemirsa anak yang belum dapat berpikir kritis mudah terbujuk dan hampir

seketika menyukai, misalkan keripik kentang, permen, atau makanan lain

yang “tak bergizi” yang iklannya dibintangi oleh sebaya mereka. Iklan

makanan anak bergizi jarang sekali ditayangkan. Hal ini sulit sekali diatasi.

Satu-satunya cara yang efektif untuk menghindarkan tayangan “buruk” itu

adalah dengan mematikan TV atau memindahkan ke saluran lain, yaitu

saluran yang tidak menayangkan iklan ketika iklan yang tidak diinginkan

itu tampil di layar TV. Jika anak (besar) sudah dapat diajak berkomunikasi,

berikan pengajaran tentang dampak negative makanan yang diiklankan.

6. Berat Badan Kurang

Kekurangan berat yang berlangsung pada anak yang sedang tumbuh

merupakan masalah serius. Kondisi ini mencerminkan kebiasaan makan

yang buruk. Sama seperti masalah klebihan berat, langkah penanganan harus

didasarkan pada penyebab serta kemungkinan pemecahannya.

7. Alergi

Secara literal, alergi makanan diartikan sebagai respons tidak normal

terhadap makanan yang orang biasa dapat menoleransinya. Alergi makanan

tidak jarang terlihat pada anak (5-8%) dan dewasa (1-2%), terutama mereka

26 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k D a n B a l i t a

yang memiliki riwayat keluarga sebagai penderita alergi. Angka kejadian ini

akan terus meningkat sama seperti kasus alergi lain semisal atopic atau asma.

Bergantung pada jenis makanan yang disantap, alergi boleh jadi

bersifat sementara atau bahkan menetap. Alergi yang dipicu oleh susu,

kedelai, telur, dan tepung terigu dapat reda sendiri, sementara yang

disebabkan oleh kacang, ikan dan kerang cenderung menetap. Kebanyakan

alergi susu muncul pada tahun pertama kehidupan ketika anak diperkenalkan

pada susu sapi atau susu formula yang dibuat dari susu sapi. Alergi ini

didapat mereda sejalan dengan pertambahan usia, kecuali mereka yang

memang bersifat ‘atopik’.

Prefalensi alergi terhadap telur diperkirakan sekitar 1,6-2,6% dari

populasi anak. Dikalangan penderita dermatitis atopic, angka ini lebih tinggi

lagi. Reaksi alergi terlihat kira-kira 30 menit setelah santap, yang

termanifestasi sebagai gangguan kulit (85%), saluran cerna saluran cerna

(60%), dan pernapasan (40%). Memasuki usia sekolah, sebagian anak (44%)

kembali dapat menikmati telur tanpa khawatir alergi, sementara sisanya

(56%) tidak.

Angka prevasi terhadap kacang hanya menyentuk angka 0,6%. Gejala

yang muncul pada kali pertama menyantap kacang terjadi kurang dari 30

menit (90%), bermanifestasi mulai dari gangguan kulit hingga pernapasan.

Gejala akan semakin berat (40% pada santapan berikutnya). Sementara 20%

anak yang tadinya alergi justru dapat mengunyah kacang dengan aman pada

santapan berikutnya.

27 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k D a n B a l i t a

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Makanan pertama dan utama pada bayi yaitu air susu ibu. Air susu ibu sangat

cocok untuk memenuhi kebutuhan bayi dalam segala hal. Namun bayi juga

memerlukan zat-zat gizi agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Zat-zat

gizi yang diperlukan tersebut termasuk kedalam golongan pembangun, pengatur

serta pembangun, yang disebut pula dengan zat atau sumber tenaga.

Semakin umur bayi bertambah maka makanan yang harus di konsumsi pun

mengalami perubahan, mulai dari ASI hingga menyapih makanan. Menyapih,

secara harfiah berarti membiasakan. Maksudnya, bayi secara berangsur-angsur

dibiasakan menyantap makanan orang dewasa. Selama masa penyapihan, makanan

bayi berubah dari ASI saja kemakanan yang lazim dihidangkan oleh keluarga,

sementara air susu diberikan hanya sebagai makanan tambahan. Dalam pemenuhan

kebutuhan tersebut, terdapat kendala yang dihadapi. Misalnya saja kemampuan

material untuk memenuhi kebutuhan tersebut atau ketidakmampuan tubuh bayi

atau balita untuk menerima zat-zat tersebut.

B. SARAN

Sebaiknya kita lebih meningkatkan pengtahuan mengenai kepekaan dan kepedulian

akan pentingnya gizi bagi tumbuh kembang seorang bayi dan balita. Terutama

pada masa tumbuh kembangnya. Dan itu juga akan berpengaruh pada

perkembangan stimulus maupun respon baik pada anak dan balita.

28 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k D a n B a l i t a

DAFTAR PUSTAKA

Arisman. (2004), Gizi Dalam Daur Kehidupan: Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta: EGC

Gabe Mirkin, M.D. dan Marshall Hoffman. 1984. Kesehatan Olahraga. Jakarta:

PT.Grafidian Jaya

Drs. Joko Pekik Irianto M.Kes. 2007. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan

Olahragawan. Yogyakarta: Penerbit Andi

Moehji, Sjahmien, B.Sc. 1992. Ilmu Gizi. Jakarta: Bhratara Niaga Media

Wiryo, Hananto. (2002), Peningkatan Gizi Bayi, Anak, Ibu Hamil dan Menyusui dengan

Makanan Lokal. Jakarta: Sagung Seto

Tips Anak Bayi fikhar. (2012). Beberapa Nutrisi Penting Bagi Balita Anda

http://duniaanak.org/makanan-anak/gizi-balita-beberapa-nutrisi-penting-

balita.html . Diambil pada tanggal 11 September 2013. Pukul 06:45 WITA

Reki. (2003). Kebutuhan Gizi Bayi

http://kamusbahasaindonesia.org/ilmu/mirip#ixzz2eaK4mf00. Diambil pada

tanggal 24 September 2013. Pukul 13:41 WITA

29 | I l m u G i z i | K e b u t u h a n D a n P e r a n G i z i A n a k D a n B a l i t a