makalah blok 9 digestive 2014/2015

download makalah blok 9 digestive 2014/2015

of 24

description

makalah blok 9 sistem pencernaaan

Transcript of makalah blok 9 digestive 2014/2015

Struktur dan Mekanisme Sistem PencernaanRetty Tonapa102014121Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJalan Arjuna Utara No. 06 Jakarta Barat 11510email : [email protected] menjalankan setiap aktivitas kehidupan bahkan yang terpenting untuk bernafas, manusia memerlukan energi dalam menjalankannya. Energi yang dibutuhkan didapat dari luar lingkungan yaitu makan dari tumbuhan maupun hewan yang akan dicerna oleh usus dan setelah itu akan di salurkankan ke seluruh jaringan tubuh melalui darah. Sistem yang berperan dalam pecernaan di mulai dari mulut yaitu mekanisme pertama motilitas untuk menghancurkan makan menjadi molekul yang lebih kecil yang kemudian dapat disalurkan ke lambung melalui oesophagus dan kemudian pencernaannya akan disalurkan ke usus halus untuk di absorpsi lebih optimal, kemudian akan dibawa ke usus besar, dan dibuang melalui anus. Sistem ini bekerja saling mendukung untuk menjalankan fungsinya masing-masing. Jika ada satu organ pencernaan yang rusak, maka akan mengganggu organ tersebut bahwa bisa mengganggu/merusak organ pencernaan yang lainnya.Kata Kunci: pencernaan, absorpsi, energi.Abstract:To carry out any activity that is important to the life of even breathing, human beings require energy in the run. The energy required to come from the outside environment is eating of plants and animals that will be digested by the intestine and after that will be distributed to all body tissues via the blood. Which plays a role in the digestive system from the mouth in which the first motility mechanism to destroy eat into smaller molecules that can then be channeled into the stomach through the esophagus and then digestion will be channeled into the small intestine for absorption is optimal, then will be brought to the colon, and discharged through the anus. This system works to support each other to carry out their respective functions. If there is a digestive organ is damaged, it will disrupt the organ that could disturb / damage other digestive organs.Keywords: digestion, absorption, energy.PendahuluanManusia merupakan organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri atau disebut sebagai organisme heterotrof. Semua kebutuhan makanan didatangkan dari luar untuk memenuhi kebutuhan energi dan untuk sistesis zat yang dibutuhkan dalam tubuh. Makhluk hidup khususnya manusia selalu membutuhkan suplai makanan. Sebelum dapat digunakan oleh tubuh, makanan dicerna dalam system pencernaan. Sistem pencernaan ini dimulai dari rongga mulut sampai ke anus. Sistem pencernaan juga melibatkan beberapa organ tambahan yang berperan dalam membantu proses pencernaan seperti hati dan pankreas. Sistem pencernaan adalah penghancuran bahan makanan (mekanis/enzimatis, kimia dan mikrobia) dari bentuk komplek (molekul besar) menjadi sederhana (bahan penyusun) dalam saluran cerna. Tujuan utama dari pencernaan itu sendiri adalah untuk mengubah bahan komplek menjadi sederhana. Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk membahas mengenai sistem digestivus atau disebut juga system pencernaan yang berkaitan dengan skenario. Penulis akan membahas anatomi serta histologi organ pencernaan, mekanisme kerja sistem pencernaan dalam mencerna 3 bahan utama, yaitu karbohidrat, protein dan lemak. Dan juga mengenai mekanisme sistem pencernaan.PembahasanSistem pencernaan terdiri atas saluran cerna dan kelenjar terkait.1 Saluran cerna dapat berupa rongga mulut, oesophagus, lambung, usus halus, usus besar, rectum dam anus. Sedangkan untuk kelenjar terkait seperti kelenjar liur, hati, dan pancreas. Berdasarkan prosesnya pencernaan pada manusia dibedakan menjadi 3 cara, yaitu: Pencernaan Mekanisyaitu perombakan makanan dari bentuk kompleks ke bentuk yang lebih sederhana dengan bantuan gerakan alat pencernaan. Seperti pada mulut. Pencernaan Kimiawiyaitu proses penguraian makanan dari bentuk kompleks ke bentuk yang lebih sederhana dengan bantuan enzim pencernaan. Pencernaan Biologisyaitu proses penguraian dan pembusukan makanan dengan bantuan organisme lain.

Struktur makroskopis

Gambar 1. Struktur Makroskopis Sistem Pencernaan.

Gaster Gaster merupakan organ yang termasuk saluran cerna yang dimasuki oleh bolus (bahan makanan) paling awal dalam cavum abdomen. Gaster biasa disebut dengan ventriculus atau lambung. Berbentuk seperti huruf J pada proyeksi supinasi (terlentang). Bagian-bagian Lambung Lambung mempunyai dua lambung (ostium cardiakum dan pylorus). Dua lengkungan (kurvatura mayor dan minor) dan dua permukaaan (facies anterior dan posterior). Lambung terdiri dari lima bagian, yaitu cardia, fundus, corpus, pars pilorika, dan pylorus. a. Cardia merupakan daerah tempat masuknya esophagus ke dalam lambung. Fundus gastrikus yang berbentuk kubah merupakan bagian lambung yang berada di atas kiri dari ostium kardiakum. b. Pada fundus ini biasanya berkumpul gas. Di antara fundus dan pars abdominalis esofagei terdapat sudut yang tajam, disebut incisura kardiaka. c. Corpus gastrikum yang merupakan bagian utama, terletak kurang lebih vertical (sedikit kearah depan kanan) antara fundus dan incisura angularis beralih menjadi pars pilorika. Kurvatura minor yang merupakan batas kanan lambung terbentang dari kardia sampai pylorus. Kurvatura mayor yang lebih besar terbentang dari incisura kardiaka terus ke fundus dan pinggir kiri lambung sampai piloruss. Pada kurvatura minor di batas antara korpus dengan pars pilorika terbentuk sudut yang disebut incisura angularis.d. Pars pilorika terdiri dari antrum pilorikum yang lebar di sebelah proximalis dan kanalis pilorikus yang lebih sempit di sebelah distal yang berakhir pada pylorus. Pada batas antara kedua bagian ini kadang-kadang terdapat suatu sulkus dangkal. e. Pylorus merupakan daerah terdapatnya penyempitan berupa spinchter yang umumnya berada dalam keadaan kontraksi tonik. Sphincter pilori mempunyai otot sirkularis tebal yang mengatur aliran lambung ke duodenum.Fungsi gaster 1. Tempat penimbunan sementara makanan dan minuman, dan tempat mengadakan pencernaan yang dilaksanakan secara kimia dan mekanik 2. Menghasilkan getah lambung yang mengandung mucus air, electrolit, pepsin, rennin3. Sel parietal diduga menghasilkan gastric intrinsic factor untuk absorbsi vit B12

Letak LambungOstium kardiakum terletak kurang lebih 3 cm di sebelah kiri garis tengah, setinggi vertebra torakalis 11, dan 10 cm di sebelah dalam dari tulang rawan iga 7 kiri. Lubang ini merupakan tempat yang paling tetap dari lambung. Pylorus letaknya relatif tetap, yaitu pada posisi berbaring terletak di atau sedikit kanan dari linea mediana setinggi vertebra lumbalis 2 atau 3 pada posisi berdiri, atau bahkan dapat bergeser 5 cm ke kanan pada lambung yang penuh yang penuh. Fundus letaknya paling superior di belakang iga ke-5 kiri di linea midklavikularis. Fiksasi paling kuat dari lambung terdapat pada cardia kerena hubungannya dengan esophagus yang terfiksasi pada diafragma. Omentum minus juga dapat membantu fiksasi lambung pada tempatnya.2Hubungan Lambung dengan SekitarnyaFacies anterior gaster bagian kanan berbatasan dengan lobus sinister hepatis dan lobus quadrates hepatis. Sedangkan pylorus berbatasan dengan lobus quadrates hepatis. Sebagian facies anterior lambung juga berbatasan dengan dinding perut yang sesuai dengan lapang lambung. Sedangkan curvatura major berbatasan dengan colon transversum dan ligamentum gastrocolokum. Facies posterior gaster pada fundus ventriculinya berbatasan dengan diaphragma.2Corpus ventrikuli berbatasan dengan bagian diapragma yang menurun. Curvatura major berbatasan dengan ren sinister, gandula suprarenalis sinister, dan lien. Bagian caudal dari gaster berbatasan dengan bagian superior pancreas. Kurvatura minor bagian kiri atas berbatasan dengan tuber omentale pancreatic. Sedangkan ventrikuli bagian distalnya berbatasan dengan colon transversum dan mesencolon.Pendarahan Arteri1. A. Gastrica Sinistra, merupakan cabang dari A. Coeliaca (tripus Halleri). A. Gastrica Sinistra beranastomose dengan A. Gastrica dextra yang merupakan cabang dari A. Hepatica Propia di curvature minor dan A. Oesophagea yang merupakan cabang dari Aorta Thoracalic.2. Aa. Gastrica Breves, merupakan cabang dari A. Lienale di fundus ventriculi dan memperdarahi fundus ventriculi.3. A. Gastroepiploica (gastro omentalis) sinistra, merupakan cabang dari A. Lienale. Arteri ini beranastomose dengan A. Gastroepiploica dextra yang merupakan cabang dari A. Gastroduodenale di curvatura major. A. Gastroepiploica sinistra memperdarahi curvatura major dan omentum majus. VenaPembuluh balik vena mengikuti jalannya arteri.1. Darah dari V. Gastrica dextra dan sinistra dialirkan ke dalam V. Porta.2. Darah dari V. Gastrica Breves dan V. Gastroepiploica sinistra dialirkan ke dalam V. Lienalis yang bergabung dengan V. Mesenterica superior menuju V. Porta.Getah BeningPembuluh getah bening berasal dari Nnll. Gasromentalis yang terdapat pada pembuluh nadi sepanjang curvatura major dan minor akan dialirkan ke dalam nnll. Coeliaca. Persarafan Persarafan gaster berasal dari sistem saraf otonom. Saraf parasimpatis berasal dari N. X anterior dan posterior. Saraf simpatis dari nervi spinals T6-T9 melalui plexus coeliacus dan mendistribusikan melalui anyaman saraf di sekitar A. Gastrica dan A. Gastroepiploica.2

Gambar 2. Struktur Anatomi Lambung

Intestinum tanue (usus halus)Merupakan saluran yang panjang sekitar 8,25 m. Usus halus menggantung dari dinding posterior abdomen ditahan oleh mesenterium yang mengandung pembuluh darah mesenterika superior, pembuluh limfe, dan saraf otonom. Mesenterium memiliki panjang sekitar 15 cm dan berjalan dari fleksura duodenojejunalis sampai sendi sakroiliaka dekstra. Dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu:3 Duodenum (usus duabelas) jari merupakan bagian teratas usus halus yang berbatasan dengan ventriculus. Fungsi utamanya adalah absorpsi produk-produk pencernaan. Terjadi proses pemecahan lemak dan karbohidrat. Panjangnya sekitar 25 cm/0,25 m dan berliku-liku di sekitar kaput ea rah. Walaupun ukurannya ea rah pendek, area permukaannya sangat diperluas karena mukosanya berlipat-lipat dengan vili yang hanya terlihat secara mikroskopik.Dengan pengecualian 2,5 cm pertama, yang seluruhnya dilapisi peritoneum, duodenum merupakan struktur retroperitoneal. Secara umum dibagi dalam empat bagian: (1) bagian pertama (5 cm); (2) bagian kedua (7,5 cm), bagian ini menurun di sekeliling kaput ea rah. Di bagian dalam, pada potogan tengah, ea ditemukan penonjolan kecil di aspek posteromedial mukosaea rah duodenalis. Struktur ini merupakan tempat masuknya duktus biliaris komunis dan duktus pankreatikus utama Wirsungi. Sfingter Oddi menjaga tempat masuk ini. Duktus pankreatikus tambahan (Santorini) yang berukuran lebih kecil masuk ke duodenum sedikit di atas papilla; (3) bagian ketiga (10 cm), bagian ini di sebelah anterior dilewati oleh pangkal mesenterium dan pembuluh darah mesenterika superior; dan (4) bagian keempat (2,5 cm), bagian ini berakhir sebagai sambungan duodenojejunal. Ujung bawah duodenum ditandai oleh lipatan peritoneal yang meregang dari sambungan ke kruris dekstra diafragma yang melapisi ligamentum suspensorium Treitz. Bagian terminal dari v. mesenterika inferior terletak di sebelah sambungan duodenojejunal dan berfungsi sebagai penanda.Duodenum didarahi oleh a. gastroduodenalis yang merupakan cabang dari a. hepatica communis yang akan memperdarahi dinding posterior duodenum dan juga didarahi oleh a. pancreaticoduodenalis superior (anterior dan posterior) yang berjalan antara pars descendens duodeni dan caput ea rah. A. pancreaticoduodenalis inferior yang merupakan cabang dari a. mesenterica superior juga mendarahi duodenum.

Jejunum (usus kosong) merupakan usus halus yang berbatasan langsung dengan duodenum dan ileum. Pada jejunum terdapat arcade dan vasa recta. Dimana pada jejunum arcadenya hanya 1 tingkat saja dan memiliki vasa recta panjang. Lumen dari jejunum juga lebih besar daripada ileum. Disini tidak terjadi proses penyerapan dan pencernaaan makanan. Panjangnya sekitar 7 m. Ileum/usus penyerapan merupakan usus halus yang berbatasan dengan jejunum dan intestinum crassum. Ileum memiliki lumen yang lebih kecil daripada jejunum. Dimana arcade ileum bertingkat tingkat sehingga vasa rectanya lebih pendek. Disinilah terjadi penyerapan sari-sari makanan. Panjangnya sekitar 1 m. Dimana pada ileum ini terdapat tonjolan tonjolan atau vili yang berfungsi memperluas bidang penyerapan sari makanan.

Fungsi usus halus : Menerima zat-zat makanan yang sudah dicerna untuk diserap melalui kapiler-kapiler darah dan saluran-saluran limfe. Menyerap protein dalam bentuk asam amino. Karbohidrat diserap dalam bentuk emulsi, lemak.Intestinum crasum (usus besar)Intestinum crasum atau colon adalah usus besar, permukaannya bergelombang yang disebut haustra, serta ada bentukan seperti cacing pada permukaan colon yang disebut: taenia coli. Sepanjang taenia coli terdapat tonjolan jaringan lemak yang disebut: appendix epiploika. Tempat pertemuan antara ileum dan colon, terdapat sfinkter yang disebut: sfinkter ileosecal, yang berfungsi mencegah refluk sisa makanan yang sudah masuk colon kembali ke ileum. Bagian dari usus besar yaitu:4 Caecum: bagian colon yang terletak dibawah ileum, didalam cecum terdapat appendix vermicularis (usus buntu) Colon ascenden: bagian colon yang naik keatas, diatas ileum Colon transversum: bagian colon yang berjalan mendatar Colon descenden: bagian colon yang berjalan menurun, terletak disebelah kiri Colonsigmoid: bagian colon yang berbelok, membentuk huruf s (sigmoid) Rectum; bagian terakhir dari colon yang terletak pada ujung coclon sebelum anusColon ascendens dimulai dari ileocoecalis sampai flexura coli dextra. Didarahi oleh a. colica dextra yang merupakan cabang dari a. mesentrica superior dimana ia berjalan retroperitoneal menyilang a. spermatica interna pada laki-laki atau a. ovaria pada perempuan. A. colica dextra memiliki r. ascendens yang beranastomosis dengan a. colica media dan r. descendens yang beranastomosis dengan a. ileocolica. Colon accendens akan berbelok ke kiri dan tempat berbeloknya dinamakan dengan flexura coli dextra.Colon transversum terletak di bawah bidang transpyloric. Colon ini menyilang pars descendens duodeni dan akan melengkung diantara flexura coli dextra dan sinistra. Didarahi oleh a. colica media yang merupakan a. mesenterica superior dan a. colica sinistra yang merupakan cabang dari a. mesenterica inferior. Flexura coli sinistra merupakan tempat usus membelok ea rah bawah.Colon descendens merupakan lanjutan dengan colon transversum yang didarahi oleh a. coli sinistra yang merupakan cabang dari a. mesentrica inferior.Colon sigmoideum berbentuk menyerupai huruf S dan memanjang dari crista illiaca sampai vertebrae sacralis 2-3. Organ ini didarahi oleh aa. Sigmoidae yang merupakan cabang dari a. mesentrica inferior.

Gambar 3. Usus halus Gambar 4. Usus besar

PankreasTerletak dekat ventriculus (ronggaperutsebelah kiri) yaitu diantara duodenum dan limpa. Dengan panjang sekitar 15 cm dan lebar 5 cm. Kelenjar pancreas menghasilkan hormone insulin yang berfungsi untuk mengatur (menurunkan) kadar gula dalam darah.Berfungsi untuk menghasilkan getah pancreas yang banyak mengandung enzim. Pada pancreas terdiri dari caput, collum, corpus, dan cauda. Selain itu terdapat juga ductus pankreatikus major (wirsungi), ductus pankreatikus accesorius (santorini).4

Gambar 5. PankreasHati (Hepar)Merupakan kelenjarpencernaanyang terbesar dalam tubuh dengan berat sekitar 2 kg dan berwarna kemerahan. Terletak di dalam rongga perut sebelah kanan, di bawah sekat rongga dada. Hepar dilapisi peritoneum kecuali pada area nuda.3 Lobus sinister hepar berbatasan dengan oesophagus dan gaster sedangkan lobus dexternya berbatasan dengan duodenum dan pylorus gaster, colon, serta renal yang menimbulkan jejasnya masing-masing.Hepar didarahi oleh a. hepatica comunis, a. hepatica propria, a. hepatica dextra dan sinistra. Sedangkan sistem pembuluh balik melalui v. porta.Vesica fellea merupakan organ penampung empedu yang diliputi oleh peritonium kecuali pada bagian yang melekat lagsung ke hepar. Vesika fellea terdiri atas fundus, corpus dan collum dan memiliki saluran empedu yang disebut dengan ductus systicus. Vesica fellea didarahi oleh a. cystica yang merupakan cabang dari a. hepatica dextra.Pada klasifikasi anatomis, lobus kanan terdiri dari lobus kaudatus dan kuadratus. Menghasilkan cairan empedu (bilus) yang ditampung dalam kantung empedu (vesica felea). Setiap hari vesica felea menghasilkan 0,5 liter cairan empedu.

Hepar berfungsi:5 Menghasilkan cairan empedu. Menawarkan racun. Menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula otot). Mengubah provitamin A menjadi vitamin A. Menjaga keseimbangan zat makanan dalam darah. Mengubah kelebihan asam amino menjadi urea untuk dikeluarkan dari tubuh Gambar 6. Kelenjar PankreasGambar 7. HatiKandung empedu Kandung Empedu merupakan kantong berbentuk seperti buah alpukat yang terletak tepat dibawah lobus kanan hepar. Pada orang dewasa panjangnya sekitar 7-10 cm, yang berfungsi untuk menyimpan empedu dengan kapasitas 45 ml. Empedu yang disekresi secara terus menerus oleh hati masuk ke saluran empedu yang kecil di dalam hepar. Saluran empedu yang kecil-kecil tersebut bersatu membentuk dua saluran yang lebih besar yang keluar dari permukaan bawah hati sebagai duktus hepatikus kanan dan kiri, yang akan bersatu membentuk duktus hepatikus komunis.6Fungsi kandung empedu7a. Kandung empedu menyimpan cairan empedu yang secara terus-menerus disekresi oleh sel-sel hati,sampai diperlukan dalam duodenum.Di antara waktu makan,Sfingter Oddi menutup dan cairan empedu mengalir ke dalam kandung empedu yang relaks.Pelepasan cairan ini dirangsang oleh CCK.b. Kandung empedu mengkonsentrasikan cairannya dengan cara mereabsorpsi air dan elektrolit.Dengan demikian,kandung ini mampu menampung hasil 12 jam sekresi empedu hati.

Gambar 8. Vesica velea

Struktur mikroskopis Saluran cerna pada umumnya memiliki ciri structural khas. Saluran ini merupakan suatu tabung berongga yang terdiri atas lumen dengan diameter yang bervariasi dan dikelilingi oleh dinding yang terdiri atas 4 lapisan utama: mukosa, submukosa, muskularis, dan serosa.1 Gaster A. Tunica mucosaPada keadaan hidup biasanya terlihat merah muda kecuali pada daerah cardia dan pylorus agak pucat. Tampak pada permukaan lipatan-lipatan yang disebut rugae karena longgarnya tunica submucosa di bawahnya. Terdapat gambaran yang lebih menetap yaitu tonjolan-tonjolan yang membentuk bulat dipisahkan oleh alur-alur disekitarnya yang dinamakan areola gastrica. Sebagian besar tunica mucosa terisi oleh kelenjar lambung yaitu : glandula cardiaca, glandula fundica, dan glandula pylorica. EpitelDilapisi oleh epitel silindris selapis. Didaerah cardia terdapat peralihan dari epitel oesophagus. Semua sel epitel merupakan sel yang menghasilkan mucus. Sel-sel epitel tersebut dijumpai adanya terminal bars. Dengan mikroskop elektron tampak microvili pada permukaan dengan lapisan karbohidrat pada membran plasma. Pada sitoplasma terdapat butir musigen, bentuk bintang dengan warna gelap dan homogen. Dalam keadaan normal sel-sel epitel ini selalu diperbarui setiap 3 hari. Tanda-tanda regenerasi tampak pada bagian dasar foveola gastrica. Sel-sel yang terbentuk baru akan mendorong ke atas utuk menggantikan sel-sel yang dilepaskan. Lamina propriaJaringan pengikat pada lamina propria ini sangat sedikit karena terdesak oleh kelenjar-kelenjar yang begitu rapat, yaitu jaringan ikat kolagen dan retikuler. Infiltrasi limfosit tersebar secara difusi dan kadang-kadang ditemukan lymphanodulus solitarius.8

Ventriculi terdapat 3 macam kelenjar : Glandula cardiacaKelenjar ini terdapat disekitar muara oesophagus di dalam gaster. Glandula cardiaca merupakan kelenjar tubuler kompleks yang bermuara pada dasar foveola gastrica. Pada kelenjar ini hanya ditemukan satu jenis sel yaitu sel mukosa yang mirip dengan sel mukosa pada glandula pylorica atau sel mukosa leher dari glandula fundica. Glandula fundica/glandula gastrica propriaMerupakan kelenjar utama pada dinding ventriculus yang menghasilkan getah lambung. Bentuk masing-masing kelenjar ialah tubuler simplex bercabang, bermuara pada dasar foveola. Ujung-ujungnya sedikit membesar dan bercabang menjadi 23 buah. Ujung-ujung kelenjar mencapai lamina muscularis mucosa. Dalam sebuah lambung terdapat sekitar 15 juta kelenjar. Dalam kelenjar ini dibedakan 4 macam sel8 :

a. Sel principal = sel zimogen atau sel utama (chief cell)* Bentuk sel : silindris pendek atau kuboid, tersusun selapis pada atau 1/3 bagian distal dari kelenjar* Mudah rusak, tapi jika tidak ada asam lambung kerusakan dapat dihambat* Menghasilkan pepsinogen yang akan berubah menjadi enzim pepsin* Dengan mikroskop elektron terlihat : pada permukaan terdapat microvili yang tidak teratur, kompleks golgi yang berkembang menghasilkan protein, granular reticulum endoplasmic lebih banyak, ribosom bebas atau menempel lebih banyak, merupakan penyebab warna basofil.b. Sel parietal* Terdapat tersebar diantara sel utama sepanjang dinding kelenjar* Bentuk sel seperti pyramid pada dasarnya yang terdesak ke basal oleh sel utama* Inti bulat, sitoplasma tampak asidofil serta adanya canaliculi secretori yang tampak sebagai bangunan intraseluler* Menghasilkan asam HCl dalam getah lambung* Dengan mikroskop elektron terlihat : permukaan sel yang mengadakan invaginasi membentuk canalikul, microvili panjang, hubungan dengan sel utama diperkuat oleh zenula occluden dan desmosom, mitokondria tampak asidofil, kompleks golgi terdapat antara inti dan basal.c. Sel mukosa leher * Relatif sedikit dan terletak antara sel-sel parietal di daerah leher kelenjar* Pada pewarnaan biasa mirip sel utama, tapi inti di basal agak pipih* Untuk membedakan dengan sel parietal, diwarnai dengan past/mucicarmine* Dengan mikroskop elektron terlihat : microvili pendek pada permukaan sel, dengan sel di dekatnya dihubungkan dengan desmosom interdigitasi, kompleks golgi diatas inti sel, mitokondria tersebar diseluruh sitoplasma, granular reticulum endoplasma lebih sedikit.d. Sel argentafin (sel enterokromatin)* Sel-sel kecil yang bergranula, tersebar diantara dasar sel utama* Merupakan tempat sintesa dan penimbunan serotonin* Menghasilkan gastrin, serotonin, dan enteroglukogen

Glandula pyloricaKelenjar ini terdapat di dalam lamina propria daerah pylorus. Glandula pylorica berbentuk tubuler bercabang simpleks, ujungnya bercilia hingga pada sediaan tampak terpotong melintang. Sifat-sifat lain :* Lumen besar* Terdapat satu macam sel saja* Sel-selnya berbentuk silindris dengan sitoplasma pucat yang mengandung butir-butir tidak jelas, inti terdesak ke basal sel* Tampak kapiler sekretori di antara sel-sel kelenjar* Dengan pewarnaan HE tampak sebagai sel zymogen atau sel mucosa leher

Lamina muskularis mucosa gaster terdiri atas serabut-serabut otot polos sirkuler sebelah dalam dan longitudinal sebelah luar. Kadang-kadang terdapat lagi serabut sirkuler di luar.

B. Tunika submucosaMerupakan jaringan ikat padat yang mengandung sel-sel lemak, mast cells, sel limfoid

C. Tunika muscularisTerdiri dari 3 lapisan berturut-turut dari dalam keluar, yaitu:* Stratum obliqueTerutama pada facies ventralis dan dorsalis di daerah fundus dan corpus ventriculi.* Stratum circulareMerupakan lapisan yang paling merata di seluruh bagian ventriculus, di pylorus membentuk muskulus sphincter pylori.* Stratum longitudinalBanyak pada daerah curvatura minor dan curvatura major.

D. Tunika serosaMerupakan jaringan pengikat biasa yang sebelah luar dilapisi oleh mesotil sebagai lanjutan dari peritoneum viscerale yang meneruskan sebagai omentum majus. Pada perlekatan sepanjang curvatura minor dan major tidak dilapisi oleh mesotil.8

Gambar 9 . Lapisan-lapisan lambung5Usus halusUsus halus terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum. Lapisan mukosanya diliputi epitel selapis torax. Sedangkan untuk lapisan submukosanya dipenuhi kelenjar brunner.4 Muskularisnya terdiri dari berkas berkas longitudinal dan sirkular. Epitel dari jejunum adalah epitel selapis torax bersel goblet. Dimana sel gobletnya lebih banyak dari yang ada di duodenum. Pada dasar kriptus dapat ditemukan sel paneth berupa sel berbentuk limas dengan puncaknya menghadap ke lumen yang terletak pada kelenjar intestinal. Pada ileum sel gobletnya lebih banyak daripada di jejunum. Di dalam lamina propria terdapat kelompok nodulus limfatikus yang membentuk bangunan khusus yang disebut plaque peyeri yang merupakan kekhasan dari ileum. Usus besarDi usus besar sel-sel goblet terdapat lebih banyak daripada di usus halus.1 Sel goblet ini juga bertambah dibagian sekum ke kolon sigmoid. Usus besar ini tidak memiliki plika sirkularis maupun vili intenstinalis, dan kelenjar usus terletak lebih dalam daripada di usus halus. Kelenjar intenstinal usus besar juga tidak memiliki sel paneth. Pada colon, dindingnya terdiri atas empat lapisan yaitu lapisan mukosa, lapisan submukosa, muskularis dan adventisia. Mulai dari caecum sampai dengan rectum, epitel yang melapisi mukosa yaitu epitel selapis selindiris dengan sel goblet.HatiHepar terdiri atas satuan heksogonal disebut lobus hepar. Di pusat setiap lobus terdapat sebuah vena sentral yang dikelilingi lempeng-lempeng sel hepar, yaitu hepatosit dan sinusoid secara radial. Jaringan ikat disini membentuk triad porta, cabang arteri hepatica, cabang vena porta, dan cabang duktus biliaris, darah arteri dan darah vena mula-mula bercampur di sinusoid hepar saat mengalir kea rah vena ventral.4Sinusoid hepar adalah saluran darah yang berliku-liku dan melebar, dengan diameter tidak teratur, dilapisi sel endotel bertingkat tidak utuh, yang dipisahkan dari hepatosit dibawahnya oleh ruang perisinusoidal. Akibatnya, zat makan yang mengalir didalam sinusoid yang berliku-liku, menembus dinding endotel tidak utuh dan berkontak langsung dengan hepatosit. PankreasPankreas memiliki unsur eksokrin maupun endokrin yang mempunyai sebagian besar kelenjar. Pankreas eksokrin yang merupakan bagian terbesar dari kelenjar, terdiri atas asini serosa yang berhimpitan, tersusun dalam banyak lobules kecil. Lobuli dikelilingi septa intra dan interlobular dengan pembuluh darah, duktus, saraf, dan kadang-kadang badan pacini.4 Di dalam masa asini serosam terapat pukau langerhans yang terisolasi. Pulau ini adalah bagian endokrin pankreas dan merupakan ciri khas pancreas.Enzim pencernaanLambungGetah lambung merupakan cairan jernih bewarna kuning pucat yang mengandung HCl 0,2-0,5% dengan pH 1. Getah lambung terdiri atas 97-99% air dan sisanya musin (lendir) serta garam anorganik, enzim pencernaan (pepsin dan renin), dan lipase.10 Pepsin Fungsi utama untuk hidrolisis molekul protein menjadi peptide. Disekresikan dalam bentuk inaktif. Jika diperlukan maka akan berubah bentuk dari pepsinogen menjadi pepsin. Renin Fungsi utama mengubah kaseinogen menjadi kasein. Hanya terdapat pada lambung bayi untuk mengolah susu. Lipase Fungsi utama hidrolisis tri-asilgliserol menjadi asam lemak dan gliserol.PankreasPankreas berfungsi menghasilkan enzim-enzim pencernaan (dalam bentuk getah pankreas) yang nantinya akan dibawa ke duodenum melalui saluran pankreas.a. TripsinBerfungsi mengubah protein menjadi polipeptida dan disekresikan dalam bentuk inaktif (tripsinogen) dan diaktifkan dalam duodenum (tripsin).b. KemotripsinBerfungsi mengubah pepton menjadi polipeptida dan inaktif (kemotripsinogen) dan aktif (kemotripsin).c. Amilase Pankreasberfungsi mengubah pati menjadi maltose dan bekerja hampir sama dengan amilase pada salivad. Karboksi Peptidaseberfungsi mengubah peptida menjadi asam aminoe. Nukleas : berfungsi mengkatalisa asam nukleat menjadi komponen nukleotida. 9HatiMeskipun hati tidak memegang peran yang begitu besar dalam system pencernaan, hati menghasilkan empedu yang berguna dalam mencerna lemak.10Usus HalusDalam usus halus terdapat berbagai macam enzim, diantaranya adalah :a. Enterokinase : mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.b. Laktase : mengubah laktosa menjadi glukosa.c. Dipeptidase : mengubah pepton menjadi AA.d. Maltase : mengubah maltose menjadi glukosa.e. Disukrase : mengubah disakarida menjadi monosakarida.f. Peptidase : mengubah polipeptida menjadi AA.g. Sukrase : mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.h. Lipase : mengubah tri-asilgliserol menjadi gliserol dan AA.5

Mekanisme PencernaanFungsi utama sistem pencernaan adalah untuk memindahkan zat gizi atau nutrien, air, dan elektrolit dari makanan yang kita makan ke dalam lingkungan internal tubuh. Dimana dalam proses memindahkan zat tersebut sistem pencernaan melaksanakan 4 proses dasar, yaitu motilitas, digesti, absorpsi dan sekresi.7A. MotilitasMotilitas adalah kontraksi otot yang mencampur dan mendorong isi saluran pencernaan, otot polos di dinding saluran pencernaan secara terus menerus berkontraksi dengan kekuatan rendah yang disebut dengan tonus. Tonus ini sangat penting untuk mempertahankan agar tekanan pada isi saluran pencernaan tetap dan untuk mencegah dinding saluran pencernaan melebar secara permanen setelah mengalami distensi.Dalam proses motilitas terjadi dua gerakan yaitu gerakan propulsif dan gerakan mencampur. Gerakan propulsif yaitu gerakan mendorong atau memajukan isi saluran pencernaan sehingga berpindah tempat ke segmen berikutnya, dimana gerakan ini pada setiap segmen akan berbeda tingkat kecepatannya sesuai dengan fungsi dari regio saluran pencernaan, contohnya gerakan propulsif yang mendorong makanan melalui esofagus berlangsung cepat karena struktur ini hanya berfungsi sebagai tempat lewat makanan dari mulut ke lambung tapi sebaliknya di usus halus tempat utama berlangsungnya pencernaan dan penyerapan makanan bergerak sangat lambat sehingga tersedia waktu untuk proses penguraian dan penyerapan makanan. Gerakan kedua adalah gerakan mencampur, gerakan ini mempunyai 2 fungsi yaitu mencampur makanan dengan getah pencernaan dan mempermudah penyerapan pada usus.Yang berperan dalam kedua gerakan ini salah satunya yaitu muskularis eksterna suatu lapisan otot polos utama di saluran pencernaan yang mengelilingi submukosa. Di sebagian besar saluran pencernaan lapisan ini terdiri dari dua bagian yaitu lapisan sirkuler dalam dan lapisan longitudinal luar. Serat-serat lapisan otot polos bagian dalam berjalan sirkuler mengelilingi saluran, kontraksi serat-serat sirkuler ini menyebabkan kontriksi, sedangkan kontraksi serat-serat di lapisan luar yang berjalan secara longitudinal menyebabkan saluran memendek, aktivitas kontraktil lapisan otot polos ini menghasilkan gerakan propulsif dan mencampur.B. SekresiSejumlah getah pencernaan disekresikan ke lumen saluran pencernaan oleh kelenjar eksokrin yang terletak di sepanjang rute, masing-masing dengan produk sekretorik spesifiknya sendiri. Setiap sekresi pencernaan terdiri dari air, elektrolit dan konstituen organik spesifik yang penting dalam proses pencernaan, seperti enzim, garam empedu, atau mukus. Sel-sel sekretorik mengekstraksi dari plasma sejumlah besar air dan bahan-bahan mentah yang penting untuk menghasilkan produk sekretorik mereka. Sekresi semua getah pencernaan memerlukan energi, baik untuk transportasi aktif sebagian bahan mentah ke dalam sel (sebagian berdifusi secara pasif) maupun untuk sintesis produk sekretorik oleh retikulum endoplasma. Sel-sel eksokrin ini memiliki banyak mitokondria untuk menunjang tingginya kebutuhan energi yang diperlukan dalam proses sekresi. Sekresi tersebut dikeluarkan ke dalam lumen saluran pencernaan karena adanya rangsangan saraf atau hormon yang sesuai. Dalam keadaan normal, sekresi pencernaan direabsorpsi dalamm satu bentuk atau bentuk lain untuk dikembalikan ke darah setelah produk sekresi tersebut ikut serta dalam proses pencernaan. Kegagalanproses reabsorpsi ini (misalnya akibat diare atau muntah (menyebabkan hilangnya cairan yang dipinjam dari plasma tersebut. C. Digesti (pencernaan)Digesti merupakan proses penguraian makanan dari struktur yang kompleks menjadi satuan-satuan yang lebih kecil sehingga dapat diserap oleh enzim-enzim yang diproduksi didalam sistem pencernaan. Karbohidrat, protein dan lemak merupakan molekul-molekul besar yang tidak dapat menembus membran plasma utuh untuk diserap dari lumen saluran pencernaan ke dalam darah atau limfe sehingga diperlukan proses pencernaan untuk menguraikan molekul-molekul tersebut.Bentuk karbohidrat paling sederhana adalah gula sederhana atau monosakarida (molekul satu gula), misalnya glukosa, fruktosa, dan galaktosa, yang dalam keadaan normal jumlahnya sangat sedikit dalam makanan.

D. Absorpsi (penyerapan)Pencernaan diselesaikan dan sebagian besar penyerapan terjadi di usus halus. Setelah proses digesti molekul-molekul yang telah menjadi satuan-satuan kecil dapat diabsorpsi bersama dengan air, vitamin, dan elektrolit, dipindahkan dari lumen saluran pencernaan ke dalam darah atau limfe. Pencernaan KarbohidratPencernaan karbohidrat dalam mulut dan lambung. Ketika makanan dikunyah, makanan bercampur dengan saliva, yang terdiri atas enzim ptialin yang terutama disekresikan oleh kelenjar parotis. Enzim ini menghidrolisis tepung menjadi disakarida maltose dan polimer glukosa kecil lainnya yang mengandung tiga sampai sembilan molekul glukosa (seperti maltotriosa dan limit dekstrin) yang merupakan titik cabang molekul tepung. Tetapi makanan berada dalam mulut hanya untuk waktu yang singkat, dan mungkin tidak lebih dari 5 persen dari semua tepung yang dimakan telah dihidrolisis pada saat makanan ditelan. Pencernaan berlanjut di dalam korpus dan fundus lambung selama 1 jam sebelum makanan bercampur dengan sekresi lambung. Kemudian aktivitas amilase saliva dihambat oleh asam yang berasal dari sekresi lambung, karena amilase pada dasarnya tidak aktif sebagai suatu enzim bila pH medium turun di bawah sekitar 4,0. Meskipun demikian, rata-rata, sebelum makanan menjadi bercampur secara menyeluruh dengan sekresi dari lambung, sebanyak 30 sampai 40 persen tepung akan dihidrolisis terutama menjadi maltosa. Pencernaan Karbohidrat di dalam usus halusPencernaan oleh Amilase Pankreas. Sekresi pancreas, seperti saliva, mengandung sejumlah besar -amilase yang fungsinya hamper mirip dengan -amilase saliva tetapi beberapa kali lebih kuat. Oleh karena itu, dalam waktu 15 sampai 30 menit setelah kimus dikosongkan dari lambung ke dalam duodenum dan bercampur dengan getah pancreas, sebenarnya, semua tepung telah dicernakan. Pada umumnya, hampir semua tepung diubah menjadi maltosa dan polimer-polimer glukosa yang sangat kecil lainnya sebelum keduanya melewati duodenum atau jejunum bagian atas.Hidrolisis disakarida dan polimer-polimer glukosa kecil menjadi monosakarida oleh enzim-enzim epitel usus. Enterosit yang terletak pada vili usus halus mengandung empat enzim, laktase, sukrase, maltase, dan -dekstrinase, yang mampu memecahkan disakarida laktosa, sukrosa, dan maltosa demikian juga dengan polimer-polimer glukosa kecil lainnya menjadi unsur monosakarida. Enzim-enzim ini terletak di dalam membrane mikrovili brush border enterosit, dan disakarida dicernakan sewaktu berkontak dengan membran ini. Laktosa dipecahkan menjadi satu molekul galaktosa dan satu molekul glukosa. Sukrosa dipecahkan menjadi satu molekul fruktosa dan satu molekul glukosa. Maltosa dan polimer-polimer kecil lainnya semua dipecahkan menjadi molekul-molekul glukosa. Jadi produk akhir dari pencernaan karbohidrat adalah semua monosakarida, dan monosakarida tersebut diserap dengan segera ke dalam darah portal. Pencernaan ProteinPencernaan protein dalam lambung. Pepsin, enzim peptic lambung yang penting, paling aktif pada pH 2,0 sama 3,0 dan tidak aktif pada pH kira-kira di atas 5. Akibatnya, agar enzim ini dapat melakukan kerja pencernaan terhadap protein, maka cairan getah lambung harus bersifat asam. Kelenjar lambung mensekresi sejumlah besar asam hidroklorida. Asam hidroklorida ini disekresikan oleh sel-sel parietal pada pH kira-kira 0,8, tetapi pada saat asam hidroklorida bercampur dengan isi lambung dan bersama dengan sekresi dari sel-sel kelenjar nonparietal lambung, pH berkisar antara 2,0 sampai 3,0 suatu batas asiditas yang cukup tinggi untk aktivitas pepsin.5Salah satu gambaran penting pencernaan pepsin adalah kemampuannya untuk mencernakan kolagen, suatu albuminoid yang sangat sedikit dipengaruhi oleh enzim-enzim pencernaan lainnya. Kolagen merupakan unsur dasar utama darijaringan penyambung interseluler daging; oleh karena itu, agar enzim pencernaan saluran pencernaan dapat menembus daging dan mencernakan protein seluler, pertama penting bahwa serabut-serabut kolagen dicernakan. Akibatnya, pada orang yang tidak mempunyai aktivitas peptic dalam lambung, pencernaan daging kurang baik ditembus oleh enzim-enzim pencernaan dan, oleh karena itu proses pencernaannya buruk. Pepsin hanya memulai proses pencernaan protein, biasanya hanya menghasilkan 10 samapi 20 persen dari pencernaan total protein. Pemecahan protein merupakan proses hidrolisis yang terjadi pada ikatan peptide di antara asam-asam amino. Pencernaan protein oleh sekresi pankreas. Kebanyakan pencernaan protein terjadi terutama di dalam usus halus bagian atas, di dalam duodenum dan jejunum di bawah pengaruh enzim-enzim proteolitik dari sekresi pancreas. Saat protein meninggalkan gaster, protein biasanya terutama dalam bentuk proteosa, pepton, dan polisakarida-polisakarida besar. Segera setelah masuk ke usus halus, produk yang sudah dipecahkan sebagian diserang oleh enzim-enzim proteolitik utama pankreas, tripsin, kimotripsin, karboksipeptidase, dan proelastase. Keduanya, baik tripsin ataupun kimotripsin dapat memecahkan molekul-molekul protein menjadi polipeptida-polipeptida kecil; karboksipeptidase kemudian memecahkan asam amino-asam amino tunggal dari ujung karboksil polipeptida. Proelastase meningkatkan elastase yang kemudian mencernakan serabut-serabut elastin yang menahan daging. Hanya suatu persentase protein kecil yang dicernakan sepenuhnya menjadi unsur-unsur asam amino oleh getah pankreas. Kebanyakan tinggal sebagai dipeptida, tripeptida, dan beberapa bahkan lebih besar. Pencernaan peptida-peptida oleh peptidase di dalam enterosit yang terletak pada vili usus halus. Pencernaan terakhir protein di dalam lumen usus dicapai oleh enterosit yang terletak pada vili usus halus, terutama dalam duodenum dan jejunum. Sel-sel ini memiliki suatu brush border yang sesungguhnya mengandung beratus-ratus mikrovili yang menonjol dari permukaan masing-masing sel. Pada membran sel pada masing-masing mikrovili ini terdapat banyak peptidase yang menonjol keluar melalui membran, dimana peptidase berkontak dengan cairan usus. Dua jenis enzim peptidase yang sangat penting adalah, aminopolipeptidase dan beberapa dipeptidase. Enzim-enzim tersebut berhasil memecahkan sisa polipeptida-polipeptida yang besar menjadi bentuk tripeptida dan dipeptida serta beberapa sepenuhnya menjadi asam-asam amino. Baik asam amino, dipeptida, dan tripeptida dengan mudah ditranspor melalui membran mikrovili ke bagian enterosit.Akhirnya, di dalam sitosol enterosit terdapat banyak peptidase-peptidase lain yang spesifik untuk jenis ikatan antara asam amino yang masih tertinggal. Dalam beberapa menit, sebenarnya semua dipeptida dan tripeptida yang masih tertinggal akan dicerna sampai tahap akhir yaitu asam amino tunggal; kemudian asam amino tunggal tersebut dihantarkan ke sisi yang berlawanan dari enterosit ke dalam darah. Lebih dari 99 persen produk pencernaan akhir protein yang diabsorpsi merupakan asam amino tunggal, jarang berupa peptidan dan lebih jarang lagi berupa molekul protein utuh. Dan semua ini sangat sedikit molekul protein yang kadang-kadang dapat menyebabkan gangguan alergi yang berat atau gangguan imunologik. Pencernaan LemakPencernaan lemak dalam usus. Sejumlah kecil trigliserida dicernakan di dalam lambung oleh lipase lingual yang disekresikan oleh kelenjar lingual di dalam mulut dan ditelan bersama dengan saliva. Jumlah pencernaan kurang dari 10 persen dan umunya tidak penting. Sebaliknya, pada dasarnya semua pencernaan lemak terjadi di dalam usus halus. Emulsifikasi lemak oleh asam empedu dan lesitin. Tahap pertama dalam pencernaan lemak adalah memecahkan gelembung lemak menjadi ukuran yang lebih kecil, sehingga enzim pencernaan yang larut dalam air dapat bekerja pada permukaan gelembung lemak. Proses ini disebut emulsifikasi lemak, dan dicapai sebagian melalui pergolakan di dalam lambung bersama dengan produk pencernaan lambung tetapi terutama dibawah pengaruh empedu, sekresi hati yang tidak mengandung enzim pencernaan apapun. Akan tetapi, empedu mengandung sejumlah besar garam empedu juga fosfolipid lesitin, sangat penting untuk emulsifikasi lemak. Gugus-gugus polar dari garam empedu dan molekul-molekul lesitin sangat larut dalam air, sedangkan sebagian besar gugus-gugus molekul keduanya sangat larut dalam lemak. Oleh karena itu, gugus yang larut dalam lemak terlarut dalam permukaan lapisan gelembung lemak sedangkan gugus polar menonjol keluar dan larut dalam cairan sekitarnya; efek ini sangat menurunkan tekanan antar permukaan dari lemak.Bila tegangan antar permukaan gelembung cairan yang tidak dapat larut ini rendah, cairan yang tidak dapat larut, pada pengadukan, dapat dipecah menjadi banyak partikel halus secara jauh lebih mudah daripada bila tegangan antar permukaan tinggi. Akibatnya, fungsi utama garam empedu dan lesitin, terutama lesitin, dalam empedu adalah untuk membuat gelembung lemak siap untuk dipecah oleh pengadukan di dalam usus halus. Kerja ini sama seperti yang terjadi pada banyak deterjen yang banyak dipakai pada kebanyakan pembersih rumah tangga untuk membersihkan noda kotoran. Setiap kali diameter gelembung lemak diturunkan oleh suatu faktor 2 sebagai akibat pengadukan pada usus, daerah permukaan total lemak meningkat dua kali. Dengan kata lain, daerah permukaan total partikel lemak pada isi usus berbanding terbalik dengan diameter partikel. Karena ukuran rata-rata partikel emulsi lemak dalam usus hanya kurang dari 1 mikrometer, ukuran ini menggambarkan peningkatan sebanyak 1000 kali lipat pada daerah permukaan total lemak yang disebabkan oleh proses emulsifikasi.Lipase merupakan senyawa yang larut dalam air dan dapat menyerang geelmbung lemak hanya pada permukaannya. Akibatnya, dapat dimengerti betapa pentingnya fungsi deterjen garam empedu untuk pencernaan lemak.Pencernaan trigliserida oleh lipase pankreas. Sejauh ini enzim yang paling penting untuk pencernaan trigliserida adalah lipase pankreas di dalam getah pankreas. Enzim ini terdapat dalam jumlah sangat banyak di dalam getah pankreas, cukup untuk mencernakan semua trigliserida yang dapat dilakukan dalam beberapa menit. Sebagai tambahan, enterosit dari usus halus mengandung sejumlah kecil lipase yang dikenal sebagai lipase usus tetapi enzim ini biasanya tidak penting.Produk akhir pencernaan lemak. Sebagian besar trigliserida dalam makanan dipecahkan oleh getah pankreas menjadi asam lemak bebas dan 2-monogliserida, sebagian kecil tetap dalam bentuk digliserida. KesimpulanProduksi asam lambung diperlukan oleh tubuh manusia untuk membantu pencernaan makanan yang masuk ke dalam lambung, namun jika dalam keadaan berlebih, maka asam lambung akan merusak permukaan lambung sehingga menyebabkan nyeri pada ulu hati dan adanya rasa mual.Daftar Pustaka1. Junqueira LC, Carneiro J. Histologi dasar. Jakarta: EGC; 2007.2. Winami W, Kindangen K, Inggriani Y. Buku ajar traktus digestivus. Jakarta: Bagian Anatomi FK Ukrida; 2010. h.57-62.3. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa : cavum abdominalis. Edisi 6. Jakarta: EGC; 2006.4. Eroschenko VP. Atlas histology difiore. Jakarta: EGC; 20055. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran edisi 20. Jakarta: EGC 2002.6. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran edisi 11. Jakarta: EGC 2007. 7. Sherwood L. Fisiologi manusia. Edisi ke 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2001. h. 538-52.8. Bevelander, G. Dasar-dasar histologi. Edisi ke 8. Jakarta : Penerbit Erlangga; 1998. h.245-52.9. Lauralee S. Human physiology : from cells to system. Belmont: Thomson brooks/cole 2007.10. Marks, Dawn B. Biokimia kedokteran dasar. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2000. 481-90.