PBL Digestive

25
 1 PENDAHULUAN I. Latar Belakang Manusia merupakan organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri atau disebut sebagi organisme heterotrof. Semua kebutuhan makanan didatangkan dari luar untuk memenuhi kebutuhan energi dan untuk sintesis  berbagai zat yang dibutuhkan di dalam tubuh. Makhluk hidup seperti manusia selalu membutuhkan suplai makanan untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Sebelum dapat digunakan tubuh, makanan dicerna dalam sistem pencernaan. Sistem pencernaan manusia terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar  pencernaan. Agar makanan yang kita makan dapat di serap di usus halus, maka makanan itu harus di ubah menjadi bentuk sederhana melalui proses pencernaan, zat makanan yang mengalami proses pencernaan di dalamtubuh adalah karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan unsur-unsur mineral, vitamin, dan air tidak mengalami proses pencernaan. Proses pencernaan pada manusia dapat di  bedakan menjadi dua macam yaitu proses pencernaan secara mekanik dan kimiawi (enzimatis). Saat kalian mengunyah makanan seperti nasi, roti, umbi dan  pisang berarti proses pencernaan mekanik (fisik) sedang berlangsung. Dan, proses pencernaan mekanik adalah proses perubahan makanan dari  bentuk besar atau kasar menjadi bentuk kecil atau halus. Pada manusia dan mamalia umumnya proses pencernaan mekanik dilakukan dengan menggunakan gigi. Berarti, proses pencernaan kimiawi pun sedang terjadi. Dan proses  pencernaan kimiawi adalah proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh. Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan makanan yang kita makan. Alat pencernaan makanan dapat di bedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan manusia memanjang dari mulut sampai anus, terdiri dari mulut (kaum olis), kerongkongan (esofagus), lambung (ventlikulus), usus halus (intestinum), usus besar (kolon), dan anus. Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses

Transcript of PBL Digestive

Page 1: PBL Digestive

8/10/2019 PBL Digestive

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 1/25

 

1

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Manusia merupakan organisme yang tidak dapat membuat makanan

sendiri atau disebut sebagi organisme heterotrof. Semua kebutuhan makanan

didatangkan dari luar untuk memenuhi kebutuhan energi dan untuk sintesis

 berbagai zat yang dibutuhkan di dalam tubuh. Makhluk hidup seperti manusia

selalu membutuhkan suplai makanan untuk menjaga kelangsungan hidupnya.

Sebelum dapat digunakan tubuh, makanan dicerna dalam sistem pencernaan.

Sistem pencernaan manusia terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar

 pencernaan.

Agar makanan yang kita makan dapat di serap di usus halus, maka

makanan itu harus di ubah menjadi bentuk sederhana melalui proses pencernaan,

zat makanan yang mengalami proses pencernaan di dalamtubuh adalah

karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan unsur-unsur mineral, vitamin, dan air

tidak mengalami proses pencernaan. Proses pencernaan pada manusia dapat di

 bedakan menjadi dua macam yaitu proses pencernaan secara mekanik dan

kimiawi (enzimatis). Saat kalian mengunyah makanan seperti nasi, roti, umbi dan

 pisang berarti proses pencernaan mekanik (fisik) sedang berlangsung.

Dan, proses pencernaan mekanik adalah proses perubahan makanan dari

 bentuk besar atau kasar menjadi bentuk kecil atau halus. Pada manusia dan

mamalia umumnya proses pencernaan mekanik dilakukan dengan menggunakan

gigi. Berarti, proses pencernaan kimiawi pun sedang terjadi. Dan proses

 pencernaan kimiawi adalah proses perubahan makanan dari zat yang kompleks

menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah

zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi

kimia dalam tubuh.

Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan

makanan yang kita makan. Alat pencernaan makanan dapat di bedakan atas

saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan manusia

memanjang dari mulut sampai anus, terdiri dari mulut (kaum olis), kerongkongan

(esofagus), lambung (ventlikulus), usus halus (intestinum), usus besar (kolon), dananus. Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses

Page 2: PBL Digestive

8/10/2019 PBL Digestive

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 2/25

 

2

 pencernaan kimiawi. Kelenjar air liur, kelenjar getah lambung, hati (hepar), dan

 pankreas.

II. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang terdapat dalam skenario 2 adalah sbb :

Seorang perempuan berumur 30 tahun megalami sumbatan pada saluran empedu.

III. Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai bahan pembelajaran dan untuk

mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi terganggunya mekanisme

metabolisme empedu pada skenario 2 serta contoh penerapannya dalam suatu

kasus dan cara menanggulanginya.

IV. Hipotesis

Seorang perempuan berumur 30 tahun mengeluh mual, kembung, sembelit dan

 buang air besarnya berwarna putih seperti dempul kayu disebabkan karena adanya

gangguan metabolisme empedu.

V. Manfaat

Mengkaji  faktor-faktor penyebab terganggunya mekanisme

metabolisme empedu serta penerapannya dalam studi kasus atau realitas yang

terjadi di masyarakat sehingga mendapat pemahaman lebih mendalam

sehingga nantinya dapat mengamalkan ilmu tersebut sesuai dengan ketentuan

yang seharusnya. Selain itu sebagai sarana berlatih karena dapat

memposisikan diri di dalam kasus tersebut untuk melatih diri sendiri ketika

terlibat dalam kejadian yang sesungguhnya.

Page 3: PBL Digestive

8/10/2019 PBL Digestive

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 3/25

 

3

ISI PEMBAHASAN

Skenario 2:

Seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke poliklinik mengeluh mual, kembung,

sembelit dan buang air besarnya berwarna putih seperti dempul kayu. Dokter menyatakan

 pasien tersebut mengalami sumbatan pada saluran empedu.

Saya akan membahasnya dalam metode seven jump.

Langkah-langkah dalam Problem Based Learning:

I.  Langkah 1

Identifikasi istilah yang tidak diketahui

TIDAK ADA

II. 

Langkah 2

Rumusan Masalah

No. Masalah

1. Seorang perempuan berumur 30 tahun megalami sumbatan pada saluran empedu.

III. 

Langkah 3

Analisis Masalah

GAMBARAN MIND MAPPING 

Keterangan Mind Map :

Mekanisme

PencernaanOrgan yang terkait

Enzim yang

Berperan

Proses DasarMikroskopisMakroskopis

Penyumbatan

Saluran Empedu

Page 4: PBL Digestive

8/10/2019 PBL Digestive

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 4/25

 

4

I.  Makroskopis

  Mulut

Gambar 1. Makroskopis Mulut

Sumber : http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/1/11/Rongga_mulut-palatum.jpg 

Mulut merupakan jalan masuk menuju sistem pencernaan dan berisi organ

aksesori yang berfungsi dalam proses awal pencernaan. Secara umum mulut terdiri

atas 2 bagian yaitu :

1.  Bagian luar yang sempit (vestibula) yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir dan

 pipi.

2. 

Bagian rongga mulut (bagian dalam), yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya

oleh tulang maksilaris, palatum dan mandibularis disebelah belakang

 bersambung dengan faring.

Selaput lendir mulut di tutupi epitelium yang berlapis-lapis, di

 bawahnya terletak kelenjar-kelenjar halus yang mengeluarkan lendir, selaput

ini kaya akan pembuluh darah dan juga memuat banyak ujung akhir saraf

sensoris. Di sebelah luar mulut di tutupi oleh kulit dan di sebelah dalam di

tutupi oleh selaput lendir (mukosa).1

Page 5: PBL Digestive

8/10/2019 PBL Digestive

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 5/25

 

5

  Faring

Gambar 2. Makroskopis Faring 

Sumber : http://diy510.files.wordpress.com/2012/12/faring.gif  

Faring merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan

kerongkongan (osefagus), panjangnya ± 12 cm. Letaknya terbentang tegak lurus

antara basil kranil setinggi vertebraservikalis IV ke bawah setinggi tulang rawan

krikoidea. Faring di bentuk oleh jaringan yang kuat dan jaringan otot melingkar. Di

dalam faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kumpulan kelenjar limfe yang banyak

mengandung limfosit untuk mempertahankan tubuh terhadap infeksi, menyaring dan

memetikan bakteri/mikroorganismeyang masuk melalui jalan pencernaan dan

 pernafasan. Faring berlanjut ke oseofagus untuk pencernasan makanan.1

  Esofagus

Gambar 3. Makroskopis Esofagus

Sumber : http://us.images.detik.com/content/2009/06/30/770/esophagus.gif  

Merupakan saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung, panjangnyasekitar 9 sampai dengan 25 cm dengan diameter sekitar 2,54 cm, mulai dari faring

Page 6: PBL Digestive

8/10/2019 PBL Digestive

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 6/25

 

6

sampai pintu masuk kardiak di bawah lambung.Esofagus berawal pada

area laringofaring, melewati diafragma dandiatus esofagus. Esofagus terletak

dibelakang trakea dan didepan tulang punggung setelah melalui toraks menembus

diafragma masuk ke dalam abdomen menyambung dengan lambung.

Lapisan terdiri dari 4 lapis yaitu mucosa, submucosa, otot (longitudinal dan

sirkuler), dan jaringan ikat renggang. Makanan atau bolus berjalan dalam oesofagus

karena gerakan peristaltik, yang berlangsung hanya beberapa detik saja.

Fungsi esofagus adalah menggerakkan makanan dari faring ke lambung

melalui gerak peristaltis. Mukosa esofagus memproduksi sejumlah besar mucus untuk

melumasi dan melindungi esofagus tetapi esofagus tidak memproduksi enzim

 pencernaan.1

  Gaster (Lambung)

Gambar 4. Makroskopis Gaster  

Sumber : http://academic.kellogg.edu/herbrandsonc/bio201_McKinley/f26-12a 

Merupakan bagian dari saluran yang dapat mengembang paling banyak

terutama di daerah epigaster, lambung terdiri dari bagian atas fundus uteri

 berhubungan dengan osofagus melalui orifisum pilorik, terletak di bawah

diafragma di depan pankreas dan limpa, menempel disebelah kiri fundus

utreri. Terdiri dari bagian atas fundus uteri berhubungan dengan osofagus

melalui orifisum pilorik, terletak di bawah diafragma di depan pankreas dan

limpa, menempel disebelah kiri fundus utreri.1

Page 7: PBL Digestive

8/10/2019 PBL Digestive

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 7/25

 

7

Bagian :

1. 

Fundus ventrikuli

2.  Korpus ventrikuli

3. 

Antrum pilorus

4. 

Kurvatura minor

5.  Kurvatura mayor

6. 

Osteum kardiakum

Fungsi :

a. 

Menampung makanan

 b.  Produksi kimus

c.  Digesti protein

d. 

Produksi faktor instrinsik

e.  Absorbsi

 

Hepar (Hati) 

Gambar 5. Anatomi Hepar, pandangan anterior

Sumber: http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://2.bp.blogspot.com/_ 

Gambar 6. Anatomi Hepar, pandangan inferior/viseral

Sumber : http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://3.bp.blogspot.com/- 

Page 8: PBL Digestive

8/10/2019 PBL Digestive

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 8/25

 

8

Hepar adalah organ visera solid yang terbesar dalam tubuh manusia. Pada

orang dewasa beratnya dapat mencapai dua kilogram (lazimnya 1500  –  1800 gram pada

 pria dan1300 –  1500 gram pada wanita) atau sekitar 1/50 dari berat badannya,

sedangkan pada bayi sekitar 1/18 (atau sekitar 5% dari berat badan). Berat relatif ini

 berkurang 2-3% setiap tahunnya seiring bertambahnya usia.

Hepar terletak di kuadran kanan atas abdomen, inferior dari diafragma, dan

terlindungdi balik costae kanan bawah. Dari anterior bentuk hepar menyerupai

segitiga, permukaannya licin, warnanya merah gelap kecoklatan dan terdiri atas dua

lobus (lobus kanan dan lobus kiri), lobus kanan kira-kira enam kali lebih besar

daripada lobus kiri. Kedua lobus dipisahkan oleh adanya ligamentum falsiforme. Di

 bagian inferior hepar terdapat fisura untuk ligamentum teres hepatis dan di posterior

terdapat fisura untuk ligamentum venosum. Ligamentum teres hepatis

merupakan sisa dari vena umbilikalis fetus/janin, sedangkan ligamentum venosum

merupakan sisa dari ductus Arantii.

Setiap lobus mengandung unit-unit yang lebih kecil lagi yang disebut lobulus

yang terdiri atas vena kecil yang dikelilingi oleh sel-sel hati (hepatosit), sistem saluran

empedu (kanalikuli biliaris), dan sistem saluran limfe (ruang Disse dan saluran limfe

interlobularis). Umumnya sebuah hepar mengandung 50.000 sampai 100.000 lobuli.

Lobulus mengelilingi vena sentralis yang selanjutnya menuju ke vena hepatika.

Lobuli dipisahkan oleh suatu jaringan fibrosa yang dinamai septum interlobularis. Di

dalam septum ini ada struktur-struktur arteriol hepar, venula porta (nantinya vena ini

menyatu dengan vena sentralis membentuk vena hepatika), dan duktus biliaris (kelak

 bersatu menjadi duktus biliaris komunis). Ketiga struktur tersebut disebut sebagai

triad porta.

Lebih jauh lagi, hepar tersusun atas sel-sel parenkim dan mesenkim, sistem

saluran biliaris, pembuluh darah dan limfe, saraf, serta matriks ekstraseluler.

Hepatosit merupakan sel-sel pembentuk parenkim hati, sekitar 60% populasi sel total

dan 80% volume total hepar.Sel hepatosit berbentuk poligonal, dengan 6 sisi atau

lebih. Rentang usia hepatosit dalam kondisi normal sedikitnya 150 –  200 hari,

selanjutnya akan mati setelah mengalami apoptosis. Sebagai unit fungsional hepar,

hepatosit menjalankan berbagai fungsi penting meliputi detoksifikasi, sintesis dan

metabolisme.

Page 9: PBL Digestive

8/10/2019 PBL Digestive

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 9/25

 

9

Peredaran darah hepar tergolong unik, karena adanya aliran darah rangkap,

arterial dan venosa. Aliran darah arterial diterima hepar dari arteria hepatica

communis, yang mendapat aliran darah dari arteria coeliaca (pada perjalanannya

mempercabangkan arteria splenica ,arteria phrenica, dan arteria gastrica sinistra),

sedangkan aliran darah venosa didapatkan dari vena porta yang mengalirkan darah

dari intestinal. Pembuluh darah tersebut masuk ke hepar melalui porta hepatis. Di

dalam porta tersebut, vena porta dan arteria hepatika tadi bercabang menjadi dua,

masing-masing menuju ke tiap-tiap lobus.

Arteria dan vena ini akan beranastomosis, dan kemudian akan bercabang-

cabang menjadi arteriae interlobulares dan kemudian arteriol intralobulares, yang

mengalirkan darah ke lobulus hepar. Aliran darah vena dari hepar berawal dari pusat

lobulus tempat vena hepatica centralis berawal, kemudian menyatu ke vena

sublobular yang nantinya juga menyatu menjadi 5 trunkus venosus (vena hepatica

superior dextra et sinistra,vena hepatica inferior dextra, intermedia et sinistra). Kedua

vena hepatica superior menerima darah venosa dari segmen-segmen terdekat ke vena

cava inferior di permukaan posterior hepar, sedangkan kelompok vena hepatika

inferior bervariasi dalam ukuran, jumlah maupun muaranya.

Berdasarkan aliran arterial dan portal, hepar dibagi menjadi dua bagian, kanan

dan kiri (namun tidak identik dengan lobus kanan dan kiri hepar) berdasarkan bidang

imajiner yang melalui vena hepatika media. Bagian kanan dan kiri ini merupakan unit

independen yang terpisah satu sama lain dalam hal suplai arterial dan venosa serta

 pengaliran empedu/biliaris. Kedua bagian tersebut kemudian dibagi lagi masing-

masing menjadi 2 sektor, sektor anterior dan sektor posterior, berdasarkan daerah

yang dialiri vena hepatika kanan dan kiri. Vena porta sendiri mempercabangkan

cabang utama kanan dan kiri yang masing-masing mengalirkan darah ke bagian kanan

dan kiri hepar. Selanjutnya masing-masing cabang utama vena porta bercabang-

cabang lagi untuk menyuplai keempat sektor.

Berdasarkan percabangan ini, masing-masing sektor hepar dibagi dua segmen,

kecuali untuk sektor kiri-posterior yang tetap satu lobus. Tiap segmen memiliki suplai

vaskuler dan drainase biliernya sendiri. Pembagian ini dihasilkan 8 segmen. Bagian

kanan hepar terdiri atas sektor kanan-posterior yang meliputi segmen 6 (inferior) dan

7 (superior), serta sektor kanan-anterior yang meliputi segmen 5 (inferior) dan 8

(superior). Bagian kiri hepar terdiri atas sektor kiri-anterior yang meliputi segmen 4

(medial) dan 3 (lateral), yang dipisahkan oleh fisura umbilikalis, serta sektor kiri-

Page 10: PBL Digestive

8/10/2019 PBL Digestive

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 10/25

 

10

 posterior yang memiliki satu segmen saja (segmen 2). Segmen 1 adalah lobus

kaudatus, yang memiliki keistimewaan karena menerima aliran darah venosa dari

cabang-cabang vena porta kanan kiri, serta mengalirkan darah venosanya langsung ke

vena cava inferior di retrohepatik. Pembagian ini dapat dilihat di Gambar 3.2

Gambar 7. Anatomi segmental hepar

Sumber : Dancygier H,Clinical Hepatology, 2010

Hati adalah organ terbesar dan terpenting di dalam tubuh. Organ ini penting untuk

sekresi empedu, namun juga memiliki fungi lain antara lain:3

1. 

Metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein setelah penyerapan dari saluran

 pencernaan.

2.  Detoksifikasi atau degradasi zat sisa dan hormon serta obat dan senyawa

asing lainya.

3.  Sintesis berbagai macam protein plasma mencakup untuk pembekuan darah

dan untuk mengangkut hormon tiroid, steroid, dan kolesterol.

4.  Penyimpanan glikogen, lemak, besi, tembaga, dan banyak vitamin.

5. 

Pengaktifan vitamin D yang dilaksanakan oleh hati dan ginjal

6.  Pengeluaran bakteri dan sel darah merah yang sudah rusak

7.  Ekskresi kolesterol dan bilirubin.

Page 11: PBL Digestive

8/10/2019 PBL Digestive

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 11/25

 

11

  Vesica Fellea (Kantung Empedu)

Gambar 8. Kantung Empedu

Sumber : http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://4.bp.blogspot.com/ 

Kantung empedu manusia adalah organ berbentuk buah pir yang dapat

menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh manusia untuk proses

 pencernaan. Panjang kantung empedu manusia adalah sekitar 7-10 cm dan bewarna

hijau gelap. warna hijau gelap pada empedu manusia ini dikarenakan warna cairan

empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubung dengan hati dan usus dua belas jari

melalui saluran empedu manusia.

Cairan empedu manusia berfungsi dalam penyerapan lemak dan beberapa

vitamin, sepertu vitamin A, D, D dan K. Empedu manusia merupakan campuran dari

asam empedu, protein, garam-garam kalsium, pigmen dan unsur lemak yang disebut

kolesterol. Sebagian empedu yang memasuki usus halus akan di keluarkan melalui

feses. Empedu manusia berfungsi menetralkan racun, lemak, kolesterol jahat yang

tidak dibutuhkan untuk tubuh. Struktur kandung empedu:4

1. 

Fundus vesika vellea : berbentuk bulat biasanya menonjol kebawah tepi inferior

hati dan berhubungan dengan dinding anterior abdomen setinggi rawan ujung

kosta ke-9 kanan.

2.  Korpus vesika fellea : bersentuhan dengan permukaan veseral dan mengarah ke

atas, belakang dan kiri.

3. 

Kollum vesika fellea : berlanjut dari duktus sistikus, berjalan ke omentum minus

dan bersatu dengan sisi kanan duktus hepatikus kommunis membentuk doktus

koledokus.

Page 12: PBL Digestive

8/10/2019 PBL Digestive

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 12/25

 

12

  Pankreas

Gambar 9. Makroskopis Pankreas

Sumber : https://lh3.googleusercontent.com/-CY3cdDugpVY/TXlba8gyENI/ 

Terletak retroperitoneal melintang di abdomen bagian atas dengan  panjang ±

25 cm, dan berat 120 gr.

Terdiri dari:

1.  Caput

2. 

Leher

3.  Corpus

4. 

Cauda

5. 

Proc uncinatus (bag caput yg menonjol ke bwh)

Caput :

  Meliputi v.cava setinggi L2

  Bagian posterior bertetangga dengan ginjal kanan, v.renalis, gl.adrenalis

  Bagian lat berelasi ke bagian medial dari duodenum

Ductus biliaris communis masuk dari bagian atas dan belakang dari caput

 pankreas dan bermuara ke bagian kedua dari duodenum.

Aliran darah:

 

A.coeliaca, A.mesenterica sup dan cabang-cabang a.pancreaticoduodenalis

memberi darah untuk caput

  A.pancreatico dorsal memberi darah untuk leher dan corpus

 

A.pancreatico caidalis memberi darah untuk cauda

Page 13: PBL Digestive

8/10/2019 PBL Digestive

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 13/25

 

13

Jalannya vena mengikuti arteri dan bermuara ke vena porta. Getah bening

 berhubungan langsung antara jaringan getah bening pankreas dengan ductus

thoracicus merupakan rute utama insulin (masuk ke ductus thoracicus).1

  Colon (Usus Besar) 

Gambar 6. Makroskopis Colon

Sumber : http://www.crcftlauderdale.com/images/anat_colon_1.0.jpg 

Panjangnya 11/2 m, lebarnya 5-6 cm. merupakan usus lanjutan dari usus halus

yang tersusun seperti huruf U terbalik. Fungsi, menyerap air dari makanan, tempat

tinggal bakteri koli, tempat feses.

Lapisan Usus Besar

1.  Lapisan Selaput Lendir (mukosa) : lapisan ini tidak memiliki vili, kripta-

kriptayang terdapat di dalam ± 0,5 mm terletak berdekatan satu sama lain.

Hampir seluruh permukaan epitel kripta menghasilkan mukus pelumas. Epitel

yang tinggal lainnya mempunyai tepi bersilia dari mikrovilli yang

mengabsorbsi air.

2.  Lapisan otot melingkar (muskulus sirkuler) : lapisan ini berada di sebelah

dalam dan berbentuk lingkaran.

3.  Lapisan otot memanjang (muskulus longitudinal) : lapisan otot ini berkumpul

menjadi 3 pita panjangnya dengan lebar 1 cm disebut teniacoli. Lapisan ini

terdiri dari tenia libra (di anterior),tenia omentalis (di posterior dan lateral),

dan tenia mesacolia(di posterior dan media).

Page 14: PBL Digestive

8/10/2019 PBL Digestive

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 14/25

 

14

4.  Lapisan jaringan ikat (serosa) : lapisan ini merupakan jaringan ikat kuat yang

 berada di sebelah luar.

Usus besar atau intestinum mayor panjangnya 11/2 m, lebarnya 5-6 cm. Usus

 besar merupakan usus lanjutan dari usus halus yang tersusun seperti huruf U

terbalik dan mengelilingi usus halus dari valvula ileosekalis sampai ke anus.

Fungsi usus besar adalah menyerap air dari makanan, tempat tinggal bakteri koli,

tempat fases.1

  Intestinum Tenuae (Usus Halus) 

Gambar 7. Makroskopis Intestinum TenuaeSumber : https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/3/3d/Illu_small_intestine.jpg 

Usus halus (Inestinum Minor) merupakan saluran pencwernaan di antara

lambung dan usus besar, yang merupakan tuba terlilit yang merentang dari sfingter

 pylorus sampai katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan usus besar.

Struktur usus halus terdiri dari bagian-bagian berikut ini.

1. 

Duodenum : bentuknya melengkung seperti kuku kuda. Pada lengkungan ini terdapat

 pankreas. Pada bagian kana duodenum terdapat bagian yang membukit tempat

 bermuaranya saluran empedu (duktus koledokus) dan saluran pankreas (duktus

 pankreatikus), tempat ini dinamakan papila vateri. Dinding duodenum mempunyai

lapisan mukosa yang banyak mengandung kelenjar brunner untuk memproduksi getah

intestinum

2.  Jejunum : panjangnya 2-3 meter dan berkelok-kelok, terletek disebelah kiri atas

intestinum minor. Dengan perantaraan lipatan peritoneum yang berbentuk kipas(mesenterium) memungkinkan keluar masuknya arteri dan vena mesentrika superior,

Page 15: PBL Digestive

8/10/2019 PBL Digestive

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 15/25

 

15

 pembuluh limfe, dan saraf ke ruang antara lapisan peritoneum. Penampang jejunum

lebih lebar, sedangkan dindingnya lebih tebal dan banyak mengandung pembuluh

darah.

3.  Ileum : ujung batasa antara ileum dan jejunum tidak jelas, panjangnya± 4-5 m. Ileum

merupakan usus halus yang terletak di sebelah kanan bawah berhubungan dengan

sekum dengan perantaraan lubang orifisium ileosekalis yang diperkuat oleh sfingter

dan katup valvula ceicalis (Valvula bauchini) yang berfungsi mencegah cairan dan

kolon agar tidak masuk lagi ke dalam ileum.

Fungsi Usus Halus6

a.  Menerima zat-zat makana yang sudah dicerna untuk diserap malalui kapiler-

kapiler darah dan saluran-saluran limfe dengan proses sebagai berikut :

1. 

Menyerap protein dalam bentuk asam amino

2.  Karbohidrat diserap dalam dalm bentuk monosakarida

 b.  Secara selektif mengabsorpsi produk digesti dan juga air, garam, dan vitamin.

II.  Mikroskopis

1) Mulut5 

Struktur histologis bagian-bagian yang terdapat disini:

1.  Labium oris

2.  Buccal

3. 

Dent

4.  Gingivae

5. 

Linguae6.

 

Palatum molle & durum

Labium oris dapat dibagi dalam 3 area:

  Area cutanea: Daerah permukaan bibir ini merupakan lanjutan kulit disekitar mulut.

Maka gambaran hstologisnya sebagai kulit pula. Paling luar dilapisi oleh epidermis

yang merupakan epitel gepeng berlapis berkeratin. Dibawah epidermis terdapat

 jaringan pengikat yang disebut corium yang membentuk tonjolan-tonjolan ke arah

epidermis yang disebut sebagai papila corii. Sel-sel basal epidermis mengandung

Page 16: PBL Digestive

8/10/2019 PBL Digestive

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 16/25

 

16

 butir-butir pigmen. Seperti juga pada struktur kulit lainnya pada permukaan kulit ini

dilengkapi oleh alat-alat tambahan kulit seperti glandula sudorifera, glandula sebacea

dan folikel rambut.

  Area merah bibir (area intermedia ): Epitelnya berlapis gepeng tidak bertanduk

epitelnya transparan (jernih) karena mengandung butir-butir eleidin. Papilla jaringan

ikatnya tinggi-tinggi dan mengandung banyak kapiler.

  Area oral mukosa:

-  Bagian ini mempunyai struktur histologis yang sama dengan pipi

-  Epitelnya berlapis gepeng tidak bertanduk

-  Lamina propianya agak kompak

-  Pada tunika submukosa didapati kelenjar labialis yang bersifat seromukus

-  Dibawah submukosa didapati otot lurik (M.orbicularis oris)

2)  Oesophagus

Dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk. Dalam submukosa

terdapat kelompokan kelenjar penghasil mukus kecil, yaitu kelenjar esofageal. Pada

lamina propria dekat lambung terdapat kelompokan kelenjar yang disebut kelenjar

kardia esofagus yang juga menghasilkan mukus. Pada ujung distal esofagus, lapisanototnya terdiri atas serat otot polos, pada bagian tengah terdapat campuran serat otot

 bergaris (rangka) dan serat otot polos, pada ujung proksimal terdapat serat otot

rangka. Hanya bagian esofagus dalam rongga peritoneum yang ditutupi oleh serosa.

Sisanya ditutupi lapisan jaringan ikat longgar yang disebut adventisia.5

  Tunika mukosa

-  Epitel berlpais gepeng tanpa lapisan tanduk

T. M.M hanya satu lapis longitudinal

-  Pada lamina propria didapati kelenjar mukus tubulosa kompleks (kel

superfisial) yang merupakan perluasan kelenjar kardia

 

Tunika submukosa

Terdapat kelenjar mukus tubulosa kompleks yang disebut kelenjar submukosa

(oesophageal glands)

 

Tunika muskularis

Pada 1/3 proksimal terdiri dari otot lurik

-  1/3 tengah terdiri dari campuran otot polos dan lurik

Page 17: PBL Digestive

8/10/2019 PBL Digestive

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 17/25

 

17

-  1/3 distal seluruhnya otot polos.

3) 

Gaster 5 

  Seluruh permukaan mukosa gaster terdapat gastric pits atau foveola gastrica

  Epitel mukosa selapis torak tanpa sel goblet

 

3 daerah: cardia, fundus, pilorus

  Lapisan otot tebal untuk menggiling/mencampur makanan

  Mensekresikan enzim-enzim dan asam untuk memulai pencernaan

  Dindingnya sangat berlipat yang dinamakan rugae

  Sitoplasma pada permukaan apikalnya mengandung musigen

  Intinya oval

 

Pada lamina propria terdapat kelenjar di cardia, fundus maupun pilorus

  Kelenjar mulai dari dasar gastric pit meluas ke arah TMM.

4) 

Pankreas5 

  Merupakan kelenjar eksokrin dan endokrin

  Epitel duktus ekskretorius bervariasi dari torak rendah bersel goblet ke sel kubus

 

Duktus interklarisnya (isthmus) panjang-panjang dan epitelnya selapis gepeng

 

Bentuk sel asinusnya lebih kecil dari sel asinus parotis

  Pars terminalisnya 100% terdiri serous dan di tengah pars terminal sering dijumpai

sel-sel sentroasini yang merupakan bagian dari isthmus

  Tidak ada sel myoepitel.

5) 

Hati5 

  Diliputi kapsula Glissoni

 

Septa membagi hepar menjadi lobuli-lobuli

 

Porta hepatis berisi: pebuluh limfe, pembuluh empedu, V.Portae dan A.Hepatika

  Unit fungsional hepar ialah 1 lobulus

  Bentuknya poligonal

  Bagian sentral lobulus hati: Vena sentralis

  Sel-sel hepar tersusun radier

  Segitiga kiernan berisi cabang A.hepatika, cabang Vena porta, duktus biliaris dan

 pembuluh limfe

Page 18: PBL Digestive

8/10/2019 PBL Digestive

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 18/25

 

18

6)  Kantung Empedu5 

 

Kanalikuli biliaris-preduktuli biliaris (saluran Hering) àduktus biliaris-duktus

hepatikus àvesika felea-duktus cysticus àduktus koledokus

  Arah aliran empedu: dari sentral ke perifer hati

 

Arah aliran darah: dari perifer ke sentral lobulus

7)  Usus Halus5 

  Dibagi dalam 3 bagian yaitu: duodenum, jejunum dan ileum

  Epitel terdiri dari selapis torak dan sel goblet

  Sel torak pada bagian apikalnya terdapat brush border/mikrovilià memperluas

 permukaan absorptif. Juga mengandung enzim-enzim pencernaan (alkaline fosfatase,

maltase, dan lain-lain)

  Sel goblet ke arah distal makin banyak

 

Terdapat vili intestinal

  Vili di duodenum bentuknya lebar, di jejunum bundar seperti lidah dan pada ilem

 berbentuk jari

 

Plika Sirkularis Kerkringi: lipatan mukosa dan submukosa

 

Pada jejunum plika kerkringi tinggi-tinggi

  Sepanjang membran mukosa terdapat kelenjar Intestinalis (cryptus Lieberkuhn),

tubulosa simpleks, yang bermuara di antara vili intestinalis

  Pada dasar cryptus terdapat sel paneth, di bagian apikalnya mengandung granula

eosinofilia

 

Sel-sel cryptus menggantikan sel-sel epitel permukaan yang rusak.

  Duodenum : terdapat kelenjar Brunner, kompleks tubulosa bercabang, mukus

 

Jejunum : Tidak terdapat kelenjar Brunner ataupun agmina peyeri, plica sirkularis

tinggi-tinggi.

  Ileum

Terdapat agregat limfonodus atau Agmina Peyeri/Plaque Peyeri di lamina propria

meluas ke Tunika submukosa.

8) Usus Besar 5 

 

Colon

  Tunika mukosa tidak mengandung plica sirkularis dan vili intestinal

Page 19: PBL Digestive

8/10/2019 PBL Digestive

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 19/25

 

19

  Sel goblet banyak di antara sel epitel

  Cryptus Lieberkuhn ada

 

Sel paneth dan sel argentafin sedikit sekali

  Terdapat limfonodus solitarius

  Tunika longitudinal membentuk 3 pita longitudianal à taenia coli

9) Rektum5 

  Bagian sebelah bawah disebut Anal Canal

  Mukosa mempunyai lipatan longitudinal Rectal collumn (Anal column, Collumn of

Morgagni) berakhir kira2 ½ inchi dari orrificium anal

  Epitel selapis torak

 

Terdapat cryptus

  Pertemuan rektum dengan anus disebut Linea Pectinata

III. Mekanisme Pencernaan

Gambar 6. Mekanisme Pencernaan

Sumber : https://reader010.{domain}/reader010/html5/0608/5b1a09284d2cf/5b1a093303051.jpg 

Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua

macam seperti berikut.6

Page 20: PBL Digestive

8/10/2019 PBL Digestive

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 20/25

 

20

1)  Pencernaan mekanis yaitu proses pencernaan yang melibatkan beberapa

gerakan otot seperti gerakan mnegunyah dan gerak peristalsis. contoh proses

 pencernaan mekanis antara lain: mengunyah makanan oleh gigi dengan

dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di lambung.

2)  Pencernaan kimiawi yaitu proses pemecahan bahan makanan dengan enzim-

enzim pencernaan yang berasal dari kelenjar pencernaan. Yaitu pelarutan dan

 pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan mengubah

makanan yang bermolekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.

Mulut Lambung Usus halus 

Jenispencernaan

- mekanik- kimiawi

- mekanik- kimiawi

- kimiawi

pH

(keasaman)

netral (pH = 7) asam (ph < 7)

(pengarhuh HCl)

 basa (pH > 7)

(pengaruh NaHCO3)

bahan yang

dicerna

karbohidrat

saja

 protein saja semua jenis makanan

- karbohidrat

- lemak

- protein

enzim  ptialin - pepsin

- renin

- amilase / diastase

- lipase / steapsin

- tripsin- erepsin

- disakarase (sukrase, laktase, maltase)

pencernaan

bahan

 ptialin

memecah

karbohidrat

menjadi

disakarida

-  pepsin memecah

 protein menjadi

 pepton

-  renin

menggumpalkan

kasein susu

-  karbohidrat dipecah oleh

amilase/diastease menjadi disakarida

disakarida (sukrosa, maltosa, laktosa)

dipecah oleh disakarase menjadi

monosakarida (glukosa)

-  lemak diubah menjadi emulsi lemak

oleh empedu

emulsi lemak dipecah oleh lipase /

steapsin menjadi asam lemak + gliserol

-  tripsin memecah pepton menjadi

 peptida

-  erepsin memecah peptida menjadi asam

amino

bentuk

yang

diserap

glukosa

(monosakarida)

asam amino - asam lemak

- gliserol

transportasi

melalui

darah darah pembuluh limfe (chyll) / getah bening

Page 21: PBL Digestive

8/10/2019 PBL Digestive

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 21/25

 

21

IV. Enzim-enzim Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan merupakan suatu sistem yang berfungsi unrtuk memecah

 bahan makanan menjadi struktur yang lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh

tubuh. Sistem pencernaan yang mendapat bantuan enzim adalah sistem pencernaan

kimiawi. Pencernaan secara kimiawi merupakan proses pemecahan bahan makanan

dengan bantuan enzim-enzim yang berasal dari kelenjar pencernaan. Berikut ini

adalah nama-nama enzim atau jenis-jenis enzim yang berperan dalam sistem

 pencernaan makanan dan sumbernya. Berikut adalah tabel enzim yang beperan dan

 proses pembentukannya dalam sistem pencernaan.

NO PROSES Enzim yangberperan

TempatDiproduksi

TempatBerlangsung

1. Mengubah amilum menjadi glukosa Ptialin Rongga mulut Rongga

mulut

2. Mengubah protein menjadi pepton Pepsin Lambung Lambung

3. Mengendapkan kasein Renin Lambung Lambung

4. Mengubah amilum menjadi glukosa Amilase Pankreas Usus halus

5. Mengubah protein menjadi asam amino Tripsin Pankreas Usus halus

6. Mengaktifkan tripsin Enterokinase Usus halus Usus halus

7. Mengubah pepton menjadi asam amino Erepsin Usus halus Usus halus

8. Mengubah laktosa menjadi glukosa dangalaktosa Laktase Usus halus Usus halus

9. Mengubah maltose menjadi glukosa Maltase Usus halus Usus halus

10. Mengubah sukrosa menjadi slukosa dan

fruktosa

Sukrase Usus halus Usus halus

11. Mengubah lemak menjadi gliserol dan

asam lemak

Lipase Usus halus,

 pancreas, dan

lambung

Lambung dan

Usus halus

Berikut adalah tabel enzim dan fungsinya dalam sistem pencernaan. 

Saluran Pencernaan   Nama enzim dan fungsinya 

Mulut (Kelenjar

Ludah / Saliva)

1.  Enzim Ptialin (Amilase) berfungsi Memecah pati menjadi

Maltosa

Lambung (Kelenjar

Lambung)

1. 

Enzim Renin berfungsi mengubah kaseinogen menjadi kasein

2.  Enzim Pepsin berfungsi mengubah protein menjadi proteosa,

 pepton dan polipeptida

Page 22: PBL Digestive

8/10/2019 PBL Digestive

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 22/25

 

22

Pankreas (Saluran

Pankreas)

1.  Enzim Karbohidrase Pankreas berfungsi untuk mencerna

amilum menjadi maltosa atau disakarida lainnya.

2.  Enzim Lipase Pankreas berfungsi mengubah emulsi lemak

menjadi asam lemak dan gliserol.

3.  Enzim Tripsin berfungsi untuk mengubah protein menjadi

 polipeptida

Usus (Kelenjar Usus) 1. 

Enzim Enterokinase (enzim khusus) berfungsi untuk

mengubah Tripsinogen menjadi Tripsin yang digunakan

dalam saluran pangkreas

2.  Enzim Maltase berfungsi untuk mengubah Maltosa menjadi

Glukosa

3. 

Enzim Laktase berfungsi untuk mengubah Laktosa menjadi

Glukosa dan Galaktosa

4.  Enzim Sukrase berfungsi untuk mengubah Sukrosa menjadi

Glukosa dan Fruktosa

5.  Enzim Paptidase berfungsi untuk mengubah polipeptida

menjadi asam amino

6. 

Enzim Lipase berfungsi untuk mengubah Lemak menjadi

asam lemak dan Gliserol

 Nama-nama dan Jenis-jenis Enzim dalam sistem pencernaan diatas adalah enzim-

enzim yang mempunyai peranan penting dalam kelancaran proses pencernaan. Jika salah

satu saja enzim tersebut diatas tidak berfungsi dengan baik maka proses pencernaan

makanan akan terganggu sehingga menimbulkan penyakit sistem pencernaan.7 

Page 23: PBL Digestive

8/10/2019 PBL Digestive

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 23/25

 

23

IV.  Langkah 4

Hipotesis

No. HIPOTESIS

1. Buang air besar berwarna putih, karena terjadi penyumbatan pada saluran

empedu.

V.  Langkah 5

Melakukan sasaran pembelajaran

No. Sasaran Pembelajaran

1. Organ yang terkait dalam sistem pencernaan secara makroskopis dan

mikroskopis

2. Mempelajari mekanisme pencernaan serta proses dasarnya

3. Mengetahui enzim-enzim yang terkait

keterangan tentang sasaran pembelajaran sudah dijelaskan pada keterangan mind

mapping diatas.

Page 24: PBL Digestive

8/10/2019 PBL Digestive

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 24/25

 

24

PENUTUP

I.  Kesimpulan

Seorang perempuan berumur 30 tahun mengeluh mual, kembung, sembelit dan buang

air besarnya berwarna putih seperti dempul kayu disebabkan karena adanya

 penyumbatan pada saluran empedu.

II.  Rumusan Pembuktian Hipotesis

Seorang perempuan berumur 30 tahun mengeluh mual, kembung, sembelit dan buang

air besarnya berwarna putih seperti dempul kayu disebabkan karena adanya

 penyumbatan pada saluran empedu.

(HIPOTESA TERBUKTI)

Page 25: PBL Digestive

8/10/2019 PBL Digestive

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-digestive 25/25

 

Daftar Pustaka

1. 

Bernard SM. Anatomi umum. Jakarta: Bagian Anatomi FK-UKI; 2011.

2.  Hansen, Lambert. Netter's clinical anatomy. Jakarta: EGC; 2005.

3.  Marks DB. Biokimia kedokteran dasar. Jakarta: EGC; 2000.

4.  Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. 22nd ed. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC; 2005.

5. 

Geneser F. Atlas berwarna histologi. Jakarta: Binarupa Aksara; 2007.h.55-65.

6.  Sherwood L. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem. Ed.6. Jakarta: EGC; 2011.

7. 

Thomas M. Langenscheidt medical dictionary concise edition english.Germany: Langenscheidt Fachverlag; 2004.