Makalah Blok 6

21
Mekanisme Kerja Saraf, Neurotransmitter,dan Sistem Saraf Sensorik Ira Vini Gloria Franky 10.2013.103 / B7 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No. 6 [email protected] Pendahuluan Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem koordinasi yang bertugas menerima rangsangan, menghantarkan rangsangan ke seluruh bagian tubuh serta memberikan respons terhadap rangsangan tersebut. Pengaturan penerima rangsangan dilakukan oleh alat indera, pengolah rangsangan dilakukan oleh saraf pusat yang kemudian meneruskan untuk menanggapi rangsangan yang datang dilakukan leh sistem saraf dan alat indera. Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang mengatur kerja semua sistem organ agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi itu bekerja unruk menerima rangsangan mengolahnya kemudian meneruskannya untuk menanggapi rangsangan. Setiap rangsangan-rangsangan yang kita terima melalui indera kita akan diolah otak. Kemudian otak akan meneruskan rangsangan tersebut ke organ yang bersangkutan. Struktur Otak dan Saraf 1

description

bleh silahkan dijadikan bahan pelajaran.djajdhadgagdjadjajdadhfhnabbbchhchhdy hhshsnnvhyyhfhfhymn hwmdmskdosdkmdhhyygsnffbgsns,,flfolljnj njdkjjdj nshhshshkdyyewlwmcnhshnd jsjjsjskssjuukksksk

Transcript of Makalah Blok 6

Mekanisme Kerja Saraf, Neurotransmitter,dan Sistem Saraf SensorikIra Vini Gloria Franky10.2013.103 / B7MahasiswaFakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJl. Arjuna Utara No. [email protected]

PendahuluanSistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem koordinasi yang bertugas menerima rangsangan, menghantarkan rangsangan ke seluruh bagian tubuh serta memberikan respons terhadap rangsangan tersebut. Pengaturan penerima rangsangan dilakukan oleh alat indera, pengolah rangsangan dilakukan oleh saraf pusat yang kemudian meneruskan untuk menanggapi rangsangan yang datang dilakukan leh sistem saraf dan alat indera. Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang mengatur kerja semua sistem organ agar dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi itu bekerja unruk menerima rangsangan mengolahnya kemudian meneruskannya untuk menanggapi rangsangan. Setiap rangsangan-rangsangan yang kita terima melalui indera kita akan diolah otak. Kemudian otak akan meneruskan rangsangan tersebut ke organ yang bersangkutan.

Struktur Otak dan Saraf1Otak, terdiri dari otak besar yang disebut cerebrum, otak kecil disebut cerebellum dan batang otakdisebut brainstem. Secara struktural, cerebrum terbagi menjadi bagian korteks yang disebut korteks cerebri dan sub korteks yang disebut struktur subkortikal. Korteks cerebri terdiri atas korteks sensorik yang berfungsi untuk mengenal ,interpretasi impuls sensosrik yang diterima sehingga individu merasakan, menyadari adanya suatu sensasi rasa/indra tertentu. Korteks sensorik juga menyimpan sangatbanyak data memori sebagai hasil rangsang sensorik selama manusia hidup. Korteks motorikberfungsi untuk memberi jawaban atas rangsangan yang diterimanya.Struktur sub kortikal antara lain:a.Basal ganglia; melaksanakan fungsi motorik dengan merinci dan mengkoordinasi gerakan dasar, gerakan halusatau gerakan trampil dan sikap tubuh.b.Talamus; merupakan pusat rangsang nyeric.Hipotalamus; pusat tertinggi integrasi dan koordinasi sistem saraf otonom dan terlibat dalam pengolahan perilaku instingseperti makan, minum, seks dan motivasid.Hipofise; bersama dengan hipothalamus mengatur kegiatan sebagian besar kelenjar endokrin dalam sintesa dan pelepasan hormon.

CerebrumTerdiri dari dua belahan yang disebut hemispherium cerebri dan keduanya dipisahkan oleh fisura longitudinalis. Hemisperium cerebriterbagi menjadi hemisper kanan dan kiri. Hemisper kanan dan kiri ini dihubungkan oleh bangunan yang disebut corpus callosum. Hemisper cerebri dibagi menjadi lobus-lobus yang diberi nama sesuai dengan tulang diatasnya, yaitu: (Lihat Gambar 1.1)1.Lobus frontalis, bagian cerebrum yang berada dibawah tulang frontalis2.Lobus parietalis, bagian cerebrum yang berada dibawah tulang parietalis3.Lobus occipitalis, bagian cerebrum yang berada dibawah tulang occipitalis4.Lobus temporalis, bagian cerebrum yang berada dibawah tulang temporalis Gambar 1.1 Hemispher Cerebri2

Cerebelum(Otak Kecil)Terletak di bagian belakang kranium menempati fosa cerebri posterior di bawah lapisan durameter Tentorium Cerebelli. Di bagian depannya terdapat batang otak. Berat cerebellum sekitar 150 gr atau 8-8% dari berat batang otak seluruhnya. Cerebellum dapat dibagi menjadi hemisper cerebelli kanan dan kiri yang dipisahkan oleh vermis. Fungsi cerebellum pada umumnya adalah mengkoordinasikan gerakan-gerakan otot sehingga gerakan dapat terlaksana dengan sempurna.

Batang Otakatau BrainsternTerdiri atas diencephalon, mid brain, pons dan medula oblongata. Merupakan tempat berbagai macam pusat vital seperti pusat pernafasan, pusat vasomotor, pusat pengatur kegiatan jantung dan pusat muntah, bersin dan batuk.Komponen SarafCraniala.Komponen sensorik somatik : N I, N II, N VIIIb.Komponen motorik omatik : N III, N IV, N VI, N XI, N XIIc.Komponen campuran sensorik somatik dan motorik somatik : N V, N VII, N IX, N Xd.Komponen motorik viseralEferen viseral merupakanotonom mencakupN III, N VII, N IX, N X. Komponen eferen viseral yang 'ikut' dengan beberapa saraf kranial ini, dalamsistem saraf otonom tergolong pada divisi parasimpatis kranial.I.N. OlfactoriusSaraf ini berfungsi sebagai saraf sensasi penghidu, yang terletak dibagian atas dari mukosa hidung di sebelah atas dari concha nasalis superior.II.N. OptikusSaraf ini penting untuk fungsi penglihatan dan merupakan saraf eferen sensori khusus. Pada dasarnya saraf ini merupakan penonjolan dari otak ke perifer.III.N. OculomotoriusSaraf ini mempunyai nucleus yang terdapat pada mesensephalon. Saraf ini berfungsi sebagai saraf untuk mengangkat bola mataIV.N.TrochlearisPusat saraf ini terdapat pada mesencephlaon. Saraf ini mensarafi muskulus oblique yang berfungsi memutar bola mataV.N. TrigeminusSaraf ini terdiri dari tiga buah saraf yaitu saraf optalmikus, saraf maxilaris dansaraf mandibularis yang merupakan gabungan saraf sensoris dan motoris. Ketiga saraf ini mengurus sensasi umum pada wajah dan sebagian kepala, bagian dalam hidung, mulut, gigi dan meningen.VI.N. AbducensBerpusat di pons bagian bawah. Saraf ini menpersarafi muskulus rectus lateralis. Kerusakan saraf ini dapat menyebabkan bola mata dapat digerakan ke lateral dan sikap bola mata tertarik ke medial seperti pada Strabismus konvergen.VII.N. FacialiasSaraf ini merupakan gabungan saraf aferen dan eferen. Saraf aferenberfungsi untuk sensasi umum dan pengecapan sedangkan saraf eferent untuk otot wajah.VIII.N. StatoacusticusSaraf ini terdiri dari komponen sarafpendengaran dan sarafkeseimbanganIX.N. GlossopharyngeusSaraf ini mempersarafi lidah dan pharing. Saraf ini mengandung serabut sensori khusus. Komponen motoris saraf ini mengurus otot-otot pharing untuk menghasilkan gerakan menelan. Serabut sensori khusus mengurus pengecapan di lidah. Disamping itu juga mengandung serabut sensasi umum di bagian belakang lidah, pharing, tuba, eustachius dan telinga tengah.X.N. VagusSaraf ini terdiri dari tiga komponen: a) komponen motoris yang mempersarafi otot-otot pharing yangmenggerakkan pita suara, b) komponen sensori yang mempersarafi bagian bawah pharing, c) komponen saraf parasimpatis yang mempersarafi sebagian alat-alat dalam tubuh.XI. N. AccesoriusMerupakan komponen saraf kranial yang berpusat pada nucleus ambigus dan komponen spinal yang dari nucleus motoris segmen C 1-2-3. Saraf ini mempersarafi muskulus Trapezius dan Sternocieidomastoideus.XII. HypoglosusSaraf ini merupakan saraf eferen atau motoris yang mempersarafi otot-otot lidah. Nukleusnya terletak pada medulla di dasar ventrikularis IV dan menonjol sebagian pada trigonum hypoglosi.

Medula SpinalisMedula spinalis merupakan perpanjangan medula oblongata ke arah kaudal di dalam kanalis vertebralis mulai setinggi cornu vertebralis cervicalis I memanjang hingga setinggi cornu vertebralis lumbalis I - II. Terdiri dari 31 segmen yang setiap segmennya terdiri dari satu pasang saraf spinal. Dari medula spinalis bagian cervical keluar 8 pasang , dari bagian thorakal 12 pasang, dari bagian lumbal 5 pasang dan dari bagian sakral 5 pasang serta dari coxigeus keluar 1 pasang saraf spinalis. Seperti halnya otak, medula spinalis pun terbungkus oleh selaputmeninges yang berfungsi melindungi saraf spinal dari benturan atau cedera.Substansia grisea mengelilingi canalis centralis sehingga membentuk columna dorsalis, columna lateralis dan columna ventralis. Massa grisea dikelilingi oleh substansia alba atau badan putih yang mengandung serabut-serabut saraf yang diselubungi oleh myelin. Substansi alba berisi berkas-berkas saraf yang membawa impuls sensorik menuju SSP. Substansia grisea berfungsi sebagai pusat koordinasi refleks yang berpusat di medula spinalis.Disepanjang medulla spinalis terdapat jaras saraf yang berjalan dari medula spinalis menuju otak yang disebut sebagai jaras acenden dan dari otak menuju medula spinalis yang disebut sebagai jaras desenden. Subsatansia alba berisi berkas-berkas saraf yang berfungsi membawa impuls sensorik dari sistem tepi saraf tepi ke otak dan impuls motorik dari otak ke saraf tepi. Substansia grisea berfungsi sebagai pusat koordinasi refleks yang berpusat dimeudla spinalis. Upper Motor Neuron(UMN) adalahneuron-neuron motorik yang berasal dari korteks motorik serebri atau batang otak yang seluruhnya (dengan serat saraf-sarafnya ada di dalam sistem saraf pusat.Lower motor neuron(LMN) adalah neuron-neuron motorik yang berasal dari sistem saraf pusat tetapi serat-serat sarafnya keluar dari sistem saraf pusat dan membentuk sistem saraf tepi dan berakhir di otot rangka. Gangguan fungsi UMN maupun LMN menyebabkan kelumpuhan otot rangka, tetapi sifat kelumpuhan UMN berbeda dengan sifat kelumpuhan UMN. Di segmen medula spinalis tempat berkas bersinap dengan neuron LMN. Berkas tersebut akan menyilang. Dengan demikian seluruh impuls motorik otot rangka akan menyilang, sehingga kerusakan UMN diatas batang otak akan menimbulkan kelumpuhan pada otot-otot sisi yang berlawanan.Salah satu fungsi medula spinalis sebagai sistem saraf pusat adalah sebagai pusat refleks. Fungsi tersebut diselenggarakan oleh substansia grisea medula spinalis. Refleks adalah jawaban individu terhadap rangsang, melindungi tubuh terhadap pelbagai perubahan yang terjadi baik dilingkungan internal maupun di lingkungan eksternal. Kegiatan refleksterjadi melalui suatu jalur tertentu yang disebut lengkung refleks.Fungsi medula spinalis:1.Pusat gerakan otot tubuh terbesar yaitu dikornu motorik atau kornu ventralis.2.Mengurus kegiatan refleks spinalis dan refleks tungkai3.Menghantarkan rangsangan koordinasi otot dan sendi menuju cerebellum4.Mengadakan komunikasi antara otak dengan semua bagian tubuh.

Jaringan Saraf 3Jaringan saraf merupakan salah satu dari 4 jaringan dasar dalam tubuh kita yang disusun oleh sel saraf (neuron), sel penyokong saraf (neuroglia) yang dimana berfungsi untuk komunikasi. Dalam melaksanakan fungsinya, jaringan saraf mampu menerima rangsang dari lingkungannya, mengubah rangsang tersebut menjadi impuls, meneruskan impuls tersebut menuju pusat dan akhirnya pusat akan memberikan jawaban atas rangsang tersebut.Neuron atau sel saraf ini mempunyai struktur.Sel saraf atau neuron, adalah satuan anatomis dan fungsional dengan ciri morfologis majemuk. Mereka berperan pada penerimaan, penghantaran dan pemrosesan rangsang; pencetus aktivitas sel tertentu; dan pelepas neurotransmiter dan molekul-molekul penyampai informasi lainnya.Neuron terdiri dari tiga bagian:1. Dendrit, yang merupakan juluran-juluran panjang dikhususkan untuk menerima stimulus dari lingkungan, dari selepitel sensoris atau dari neuron lain.2. Badan sel atau perikarion,yang merupakan pusat tropik untuk seluruh sel saraf dan peka terhadap rangsang.3. Akson,yang merupakan juluran tunggal yang dikhususkan untuk membangkitkan atau menghantar impuls saraf ke sel lain (sel saraf, otot dan sel kelenjar).

Kategori neuron berdasar ukuran dan bentuk julurannya:1. Neuron multipolar,yang memiliki lebih dari dari 2 juluran, satu adalah akson dan lainnya dendrit. Hampir semua neuron dalam tubuh adalah multipolar.2. Neuron bipolar,dengan satu akson dan satu dendrit. Neuron ini ditemukan dalam ganglion koklearis dan vestibularis selain dalam retina dan mukosa olfaktorius.3. Neuron pseudounipolar,yang memiliki satu juluran dekat perikarion yang bercabang menjadi 2 cabang. Juluran itu membentuk huruf T, dengan satu cabang meluas ke ujung perifer dan satu lagi ke arah susunan saraf pusat. Neuron ini terdapat dalam ganglion spinal, ganglion kranial.

Penggolongan neuron berdasarkan peran fungsional:1.Neuron motoris(eferen) mengendalikan organ efektor seperti serat otot dan kelenjar eksokrin dan endokrin.2. Neuron sensoris (aferen),terlibat dalam penerimaan stimulus sensoris dari lingkungan dan dari dalam tubuh.3.Interneuron, mengadakan hubungan sesama neuron, membentuk rantai atau sirkuit fungsional kompleks (seperti pada retina). Badan sel atau perikarionPerikarion adalah bagian neuron yang mengandung inti dan sitoplasma di sekelilingnya, tidak termasuk juluran-juluran sel. Perikarion kebanyakan neuron menerima sejumlah besar ujung saraf yang membawa stimulus pembangkit atau penghambat yang timbul dalam sel-sel saraf lain.Sel saraf memiliki inti bulat dan besar. Daerah bergranul basofilik disebutbadan Nisslmerupakan retikulum endoplasma kasar dan ribosom bebas. Kompleks Golgi hanya terdapat dalam perikarion dan terdiri atas deretan sisterna licin secara paralel di sekitar tepian inti. Dendrit dan AksonDendrit biasanya pendek dan bercabang-cabang seperti pohon. Kebanyakan sel saraf memiliki banyak dendrit, yang sangat memperluas daerah reseptif sel. Percabangan dendrit memungkinkan sebuah neuron untuk menerima dan memadukan sejumlah besar terminal akson dari sel-sel saraf lain. Semua akson berawal dari daerah berbentuk piramid yang disebutakson hilokyang keluar dari perikarion. Membran plasma dari akson disebutaksolemaisinya dikenal denganaksoplasma. Semua cabang akson dikenal sebagai cabang-cabang kolateral. Sitoplasma akson(aksoplasma) memiliki sedikit mitokondria, mikrotubul dan neurofilamen dan beberapa sisterna dari RE licin.

Hubungan SinapsSinaps (Yn.Synapsis, Penyatuan) berperan pada penghantaran satu arah dari impuls saraf. Sinaps adalah tempat dimana neuron-neuron saling berkontak atau antara neuron dengan sel efektor lainnya (otot dan sel kelenjar). Hampir semua sinaps menghantarkan impuls lewat pelepasanneurotransmiterpada terminal akson; mereka adalah substansi kimiawi yang menginduksi perpindahan impuls saraf ke neuron lainnya atau ke sebuah sel efektor.Sinaps dibentuk oleh suatu terminal akson (terminal prasinaps) yang menghantarkan impuls; bagian sel lain dimana impuls baru dibentuk (terminal pascasinaps); dan suatu celah sempit intraseluler yang disebutcelah sinaps.Menurut Tebal Membran di Tempat Kontak ;1. Sinaps AsimetrisCelah sinaps pada membran pasca sinaps penebalan lebih nyata, sifat mempercepat kegiatan alat target, vesikula bulat.2. Sinaps SimetrisCelah sinaps dengan penebalan sama yang nyata pada membran pra-sinaps dan pre-sinpas. Vesikula di sini lonjong dan gepeng sifat menghalangi atau melambatkan kegiatan alat target.Hampir semua sinaps merupakan sinaps kimiawi dan menghantarkan impuls saraf melalui hubungan celah (gap junctions) yang melewati membran pre dan pascasinaps.

Sel Glia dan Aktivitas NeuronSel-sel glia jumlahnya 10 kali lebih banyak daripada neuron pada otak mamalia; sel-sel ini mengelilingi perikarion bersama dengan aksonnya dan dendrit serta menempati ruang interselular. Sel ini berfungsi sebagai penyokong. Penggolongan menurut asal dan fungsinya. OligodendrositOligodendrosit (Yn,oligos, kecil +kytos, sel) menghasilkan selubung mielin yang membentuk penyekat listrik dari neuron pada susunan saraf pusat. Sel SchwannSel ini memiliki fungsi yang sama dengan oligodendrosit tetapi berlokasi di sekitar akson pada susunan saraf perifer. Satu sel schwann membentuk mielin disekeliling satu akson. AstrositAstrosit adalah sel yang bentuknya seperti bintang karena memiliki banyak juluran yang memancar. Astrosit dengan beberapa juluran panjang disebutastrosit fibrosadan berlokasi di substansi putih (white matter. Sel ependimSel ini merupakan sel epitel kolumner rendah bersilia yang melapisi rongga-rongga pada susunan saraf pusat MikrogliaSel kecil yang bentuknya memanjang dengan juluran-juluran pendek yang iregular, inti selnya panjang dan padat, yang berbeda dengan inti sel-sel glia lainnya yang berbentuk bulat.

Susunan Saraf Pusat4SSP terdiriserebrum, serebelumdanmedula spinalis.Saraf pusat mengandung ratusan milyar neuron dan neuroglia. Cerebrum mengandung sel piramid dan cerebellum mengandung sel Purkinye.Substansi Putih dan KelabuSubstansi putihadalah akson yang bermielin dan oligodendrosit yang memproduksi mielin, tidak mengandung badan sel neuron. Substansi kelabu berada pada permukaan serebrum dan serebelum, membentukkorteks serebral dan serebelar, sedangkan substansi putih berada pada daerah yang lebih sentral. Pada potongan melintangmedula spinalis, substansi putih berada di tepi dan substansi kelabu berada di tengah berbentuk huruf H. Neuron pada medula spinalis besar dan multipolar, terutama pada kornu anterior, dimana ditemukan neuron motorik yang besar.MeningesSusunan saraf pusat dilindungi oleh tengkorak dan kolumna vertebralis. Ia juga dibungkus membran jaringan ikat yang disebut meninges. Dimulai lapisan dari luar yaitudura mater,araknoid, danpia mater.Dura MaterDura Mater adalah meninges luar, terdiri atas jaringan ikat padat yang berhubungan langsung dengan periosteum tengkorak. Dura Mater yang membungkus medula spinalis dipisahkan dari periosteum vertebra olehruang epidural, yang mengandung vena berdinding tipis, jaringan ikat longgar, dan jaringan lemak.ArachnoidArachnoidmemiliki dua komponen: lapisan yang berkontak dengan dura mater dan sebuah sistem trabekel yang menghubungkan lapisan itu dengan pia mater. Rongga di antara trabekel membentuk ruang subaraknoid, yang terisi cairan serebrospinaldan terpisah sempurna dari ruang subdural. Arachnoid terdiri atas jaringan ikat tanpa pembuluh darah. Permukaannya dilapisi oleh epithel selapis gepeng seperti yang melapisi dura mater.Pia MaterPia mater terdiri atas jaringan ikat longgar yang mengandung banyak pembuluh darah. Meskipun letaknya cukup dekat dengan jaringan saraf, ia tidak berkontak dengan sel atau serat saraf.Cairan CerebrospinalisCairan ini mengisi ventrikel (rongga otak), saluran sentral (lobang batang saraf punggung), rongga meninx. Berguna untuk melindungi saraf pusat dari tekanan fisik. Cairan ini diproduksi olehchoroid plexusyang merupakan cekukan pia mater ke ventrikel otak.Pleksus KoroidTerdiri atas jaringan ikat longgar dari pia mater dibungkus oleh epitel selapis kuboid/silindris. Fungsi utama membentuk cairan cerebrospinal.

Susunan Saraf TepiKomponen utama dari SST adalah serabut saraf, ganglia dan ujung saraf. Serabut saraf merupakan kumpulan serat saraf yang dikelilingi oleh sel satelit, sel Schwann, mielin, jaringan ikat. Saraf tepi berfungsi sebagai konduktor rangsangan dan respons terhadap rangsangan . Rangsangan dalam bentuk impuls diterima saraf tepi dari reseptor. Reseptor ada disebelah dalam, ada di luar. Reseptor tersusun dalam indra. Reseptor menerima rangsangan dalam bentuk stimulus.Sel penyelubung dari SST berupa sel Schwann yang membentuk selubung mielin ( suatu kompleks lipoprotein). Selubung mielin menampakkan lekukan-lekukan dalam sepanjang serat disebutNodus Ranvier. Pada serat bermielindari SST ini, plasmalema dari sel Schwann membungkus dan membalut akson. Lapisan membran sel selubung menyatu dan membentuk mielin, yaitu suatu kompleks lipoprotein.Pada SSP dan SST, tidak semua akson dibungkus oleh mielin. Pada SST semua akson tanpa mielin dibungkus dalam celah celah sederhana darisel Schwann. Serat saraf tanpa mielin tidak memiliki nodus ranvier.Serat memiliki selubung fibrosa luar yang terdiri atas jaringan ikat padat yang disebutEpineurium.Jaringan ikat pembungkus akson dinamakanEndoneurium. Saraf mengadakan komunikasi antar pusat-pusat di otak dan medula spinalis serta organ-organ sensoris dan efektor (otot, kelenjar). Mereka memiliki serat aferen dan eferen yang menuju dan dari SSP. Serat eferen membawa impuls dari SSP menuju ke organ efektor yang dikendalikan oleh pusat-pusat ini. Saraf yang hanya memiliki serat-serat sensoris (aferen) disebutsaraf sensoris; yang hanya terdiri atas serat-serat yang membawa impuls ke efektor disebutsaraf motoris.Badan Vater PaciniBangunan ini bersifat sensoris. Terdiri atas lapisan fibroblas dan rungan berisi cairan jaringan. Fungsinya sebagai reseptor tekanan dan getaran.Badan MeissnerBangunan ini terdiri atas percabangan ujung serat saraf sensoris. Berfungsi sebagai reseptor rabaan halus.Badan RuffiniBerfungsi sebagai reseptor temperatur panas dingin dan reseptor rabaan dan tekanan.Muscle SpindleTerletak di antara otot rangka. Berfungsi untuk mengontrol gerakan otot.

Fungsi dan Mekanisme Sistem Saraf Pusat5Macam Saraf1. Saraf sensoris adalah saraf yang membawa impuls dari reseptor ke SSP (Sistem Saraf Pusat)2. Saraf konektor adalah saraf menghubungkan saraf sensoris dan saraf motoris di medula spinalis pada gerak reflek3. Saraf motoris adalah saraf yang membawa impuls dari SSP ke efektor

Gerak Reflek Gerak reflek adalah gerak (respon terhadap impuls sensoris) yang tidak disadari Jarasnya: reseptor saraf sensoris saraf konektor (medulla spinalis) saraf motorik efektor

Reseptor Sensoris Reseptor sensorik adalah organ/sel yang berfungsi menerima rangsang/stimulasi lingkungan menjadi impuls saraf Reseptor dibagi berdasarkan: Sumber (lokasi) sensasi Jenis sensasi yang terdeteksi

Macam Reseptor Eksteroseptor: reseptor yang menerima rangsang dari luar tubuh. (sentuhan, tekanan, nyeri, suhu, penciuman, penglihatan, pendengaran) Propioseptor: reseptor yang menerima rangsang dari dalam tubuh. (otot, tendon, persendian, keseimbangan) Interoseptor/viseroseptor: reseptor yang terletak di organ visera dan pembuluh darah yang diinervasi oleh SSO. (digesti, ekskresi dan sirkulasi) Mekanoreseptor: reseptor untuk rangsangan mekanik. (vibrasi, tekanan, propriosepsi, pendengaran, keseimbangan, tekanan darah) Termoreseptor: reseptor untuk suhu Reseptor nyeri/nosiseptor: reseptor untuk kerusakan jaringan Fotoreseptor: reseptor untuk cahaya Kemoreseptor: reseptor untuk zat kimia

Sistem Saraf Sistem Saraf Pusat (SSP) terdiri dari cerebrum dan medulla spinalis Sistem Saraf Tepi (SST) adalah saraf yang keluar dari SSP yang terdiri dari nervi cranialis dan nervi spinalis Sistem Saraf Otonom (SSO) adalah saraf SST yang sifatnya tidak sadar (involunter) terdiri dari nervi simpatis dan nervi parasimpatis

Jaras Saraf Sensoris Jaras mulai dari reseptor cortex sensoris cerebri membawa impuls dari reseptor ke SSP Badan sel saraf sensoris ada di ganglion radik posterior dekat medulla spinalis Kerusakan pada jaras sensoris menyebabkan anestesia

Ada dua jalur:1. Untuk Sentuhan/posisi saraf berjalan mulai ganglion radix posterior kemudian melalui serabut sentralis naik didalam kolumna dorsalis lalu menyilang di medulla oblongata dan berakhir di cortex sensoris cerebri.2.Untuk Nyeri/suhu saraf berjalan mulai ganglion radix posterior kemudian memotong medulla spinalis lalu naik pada traktus antero lateral sisi yang berlawanan menuju cortex sensoris cerebri.

Mekanisme Kerja Neurotransmitter4Neuron berkomunikasi melalui sinapsis dan perantaranya adalah substansi kimia yang dilepaskan oleh terminal button. Substansi kimia ini disebut dengan substansi transmitter atau neurotransmitter yang berdifusi diantara celah terminal button dengan membran dari neuron penerima. Macam substansi transmitter ini akan menentukan efek pembangkitan (excitatory)atau efek penghambatan (inhibitory).Neurotransmitter merupakan suatu zat kimia yang dapat menyeberangkan impuls dari prasinapsis ke post sinapsis ataupasca sinapsis. Neurotransmitter mempunyai sifat eksitasi maupun inhibisi. Neurotransmitter merupakan zat kimia yang disintesis dalam neuron dan disimpan dalam gelembung sinaptik pada ujung akson. Zat kimia ini dilepaskan dari akson terminal melalui eksositosis dan juga direabsorpsi untuk daur ulang.Bersifat eksitasi:Asetilkolin : berada di seluruh tubuh Norepinephrine : berada dalam sistem saraf Dopamine : berada dalam otak Glutamate : salah satu asam amino esensialHistamine : salah satu asam amino esensialBersifat inhibisi:Gamma aminobutyric acid (GABA) : berada pada jaringan otak Glisin : berada pada medulla spinalisSerotonin : menghambat dan mengontrol keinginan tidur, lapar, dan mempengaruhi kesadaran. Secara umum, neurotransmitter dibentuk di terminal prasinaps akson. Banyak neurotransmitter mula-mula disimpan di dalam vesikel sampai kemudian neurotransmiter akhirnya akan dilepaskan ke dalam celah sinaps lewat proses eksositosis. Neurotransmitter berikatan dengan reseptor di terminal pascasinaps, mencetuskan impuls saraf di neuron ini. Neurotransmitter tersebut kemudian diserap oleh terminal pascasinaps.Asetilkolin kemudianakan berikatan dengan reseptor asetilkolin di membran postsinaps (umumnya di dendrit). Ikatan antara asetilkolin dengan reseptornya akan menimbulkan terjadinya perubahan pada gated channel, saluran ion terbuka, maka terjadilah depolarisasi (perubahan muatan listrik) dan akhirnya menimbulkan impuls listrik saraf yang akan berjalan merambat menuju ke badan selsaraf. Hal ini menyebabkan perubahan potensial membran dari neuron pasca sinaps sehinggaterjadi pemindahan impuls.

KesimpulanUntuk dapat bekerja dengan normal, maka diperlukan adanya keseimbangan antara sistem saraf dengan reseptor.Jaringan saraf terdiri dari dua jenis sel, yaitu neuron dan neuroglia. Sistem saraf dibagi menjadi dua yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan medula spinalis. Semua sistem saraf ini merupakan kesatuan dalam menjalankan fungsi kehidupan sehari-hari sehingga diperlukan adanya keseimbangan dan kerja sama masing-masing bagian di dalam tubuh kita.

DAFTAR PUSTAKA1. Sloane E. Anatomi dan fisiologi. Jakarta: EGC, 2004.h.166-92. Medicinesia. Medula spinalis, batang otak dan thalamus. 2010. Diunduh dari http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/neurosains/medula-spinalis-batang-otak-dan-thalamus/, 21 April 2014.3. Junqueira LC dan Carneiro J. Histologi Dasar. 3rd Ed. Jakarta: EGC,2008.4. SnellRS. Neuroanatomi Klinik: Pendahuluan dan susunan saraf Pusat. 5th Ed. Jakarta: EGC, 2007. H.24-285. Sherwood L. Fisiologi manusia. Ed.6. Jakarta: EGC, 2011.h.104