Makalah Blok 6. Demensia Senilis.vita

29
Gangguan Memori pada Usia Lanjut Oleh: Vindi Nazhifa (102009250) Fakultas Kedokteran Universitas Krida Wacana Jl.Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510 Email : [email protected] PENDAHULUAN Latar Belakang Gangguan memori adalah salah satu keluhan yang paling banyak terjadi pada usia lanjut. Banyak penelitian yang menghubungkan antara perubahan usia dengan fungsi memori dengan berbagai macam teori pendekatan. Seiring dengan jumlah penduduk yang meningkat, penderita demensia pun ikut meningkat. Penuaan secara normal mengakibatkan seseorang acap lupa akan perihal yang detail. Namun, yang perlu diwaspadai adalah ketika lupa, seseorang akan melupakan seluruh peristiwa yang baru saja dilakukan atau disebut demensia. Daya ingat secara umum akan melemah seiring pertambahan usia. Risiko kepikunan biasanya menyerang seseorang di atas umur 60 tahun. Hal ini disebabkan perubahan di dalam otak sehingga menimbulkan hilangnya ingatan, terutama jangka pendek. Demensia merupakan kumpulan gejala klinik lantaran pelbagai latar belakang penyakit. Tanda-tanda demensia diantaranya emosi labil, hilangnya memori jangka pendek, gangguan global fungsi mental, dan menurunnya kemampuan berpikir abstrak. Beberapa hal tersebut menyebabkan gangguan dalam pekerjaan, aktivitas harian, dan sosial. Demensia terjadi karena otak mengalami gangguan serebrovaskuler, infeksi susunan saraf pusat, defisiensi vitamin, gangguan metabolic, maupun proses penuaan yang abnormal. Sebagian besar penyebab ini ditemukan pada usia lanjut. PEMBAHASAN Struktur Makroskopis

Transcript of Makalah Blok 6. Demensia Senilis.vita

Page 1: Makalah Blok 6. Demensia Senilis.vita

Gangguan Memori pada Usia Lanjut

Oleh:

Vindi Nazhifa (102009250)

Fakultas Kedokteran Universitas Krida WacanaJl.Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510

Email : [email protected]

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Gangguan memori adalah salah satu keluhan yang paling banyak terjadi pada usia lanjut. Banyak penelitian yang menghubungkan antara perubahan usia dengan fungsi memori dengan berbagai macam teori pendekatan. Seiring dengan jumlah penduduk yang meningkat, penderita demensia pun ikut meningkat. Penuaan secara normal mengakibatkan seseorang acap lupa akan perihal yang detail. Namun, yang perlu diwaspadai adalah ketika lupa, seseorang akan melupakan seluruh peristiwa yang baru saja dilakukan atau disebut demensia. Daya ingat secara umum akan melemah seiring pertambahan usia. Risiko kepikunan biasanya menyerang seseorang di atas umur 60 tahun. Hal ini disebabkan perubahan di dalam otak sehingga menimbulkan hilangnya ingatan, terutama jangka pendek. Demensia merupakan kumpulan gejala klinik lantaran pelbagai latar belakang penyakit. Tanda-tanda demensia diantaranya emosi labil, hilangnya memori jangka pendek, gangguan global fungsi mental, dan menurunnya kemampuan berpikir abstrak. Beberapa hal tersebut menyebabkan gangguan dalam pekerjaan, aktivitas harian, dan sosial. Demensia terjadi karena otak mengalami gangguan serebrovaskuler, infeksi susunan saraf pusat, defisiensi vitamin, gangguan metabolic, maupun proses penuaan yang abnormal. Sebagian besar penyebab ini ditemukan pada usia lanjut.

PEMBAHASAN

Struktur Makroskopis

Hypothalamus

Terletak di sisi inferior thalamus dan membentuk dasar serta bagian bawah sisi dinding ventrikel ke 3.1

A. Struktur Bagian anterior hypothalamus adalah substansi kelabu yang menyelubungi kiasma

optic, yang merupakan persilangan pada saraf optic. Bagian tengah hypothalamus terdiri dari infundibulum (batang) kelenjar hipofisis

posterior tempat melekatnya kelenjar hipofisis.

B. Fungsi Hypothalamus berperan penting dalam pengendalian aktivitas SSO yang melakukan

fungsi vegetative penting untuk kehidupan, seperti pengaturan frekuensi jantung,

Page 2: Makalah Blok 6. Demensia Senilis.vita

tekanan darah, suhu tubuh, keseimbangan air, selera makan, saluran pencernaan, dan aktivitas seksual.

Hypothalamus juga berperan sebagai pusat otak untuk emosi seperti kesenangan, nyeri, kegembiraan, dan kemarahan..

Hypothalamus memproduksi hormone yang mengatur pelepasan atau inhibisi hormone kelenjar hipofisis, sehingga mempengaruhi keseluruhan system endokrin.

Hypocampus, si penyimpan memori

Adalah bagian dari struktur otak yang berada di bawah lobus temporal. Hypocampus termasuk dalam system limbic. Fungsi hypocampus adalah membentuk, memilih, dan menyimpan memori; terlibat dalam orientasi spasial (ruang) serta terlibat juga dalam emosi.2

Amygdale, sang pengatur emosi

Adalah bagian dari otak yang bentuknya menyerupai biji almond. Amygdale terdiri atas susunan nuclei yang saling berkumpul. Amygdale masih termasuk dalam system limbic. Fungsinya mengatur emosi, kegelisahan, dan ketakutan.

Struktur Mikroskopis

Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta terdiri terutama dari jaringan saraf. Jaringan saraf dibagi menjadi dua bagian besar susunan saraf pusat (SSP) dan susunan saraf tepi. Susunan saraf pusat terdiri dari otak serta medulla oblongata dan medulla spinalis, yaitu sebagai pusat pengintegrasi dan komunikasi tubuh. Sistem saraf tepi adalah semua cabang yang keluar dari otak serta medulla oblongata dan medulla spinalis, yaitu terdiri dari neuron dan akson yang terletak di luar SSP (nervus kranialis dari otak, nervus spinalis dari medulla spinalis, dan ganglia terkait).3,4

Otak

Otak manusia mencapai 2% dari keseluruhan berat tubuh mengkonsumsi 25% oksigen, dan menerima 1,55 curah jantung. Pertumbuhan embrionik dari sistem saraf pusat adalah :

1. Sistem saraf primitif mulai terbentuk dalam minggu ketiga kehidupan embrionik.2. Penebalan, lempeng saraf, terlihat secara pada garis tengah bagian dorsal eksis

embrio. Semua jaringan saraf berasal dari satu lempeng saraf ini.3. Lempeng saraf berinvaginasi untuk membentuk neural groove dan neural plate.

Setelah minggu keempat kehamilan, tepi superior pada lipatan menyatu di bagian tengahnya untuk membentuk neural tube.

4. Tabung saraf merupakan asal otak dan medulla spinalis. Lapisan sel pada sel tabung saraf membentuk ependim, substansi abu-abu, dan substansi putih. Sel-sel saraf pada kedua sisi tabung saraf berubah menjadi saraf, ganglia, dan sel-sel berkaitan, seperti yang terdapat pada medulla adrenal.

5. Bagian kranial pada tabung saraf membentuk tiga pembesaran (vesikel) yang berdiferensiasi untuk membentuk otak; otak depan, otak tengah, dan otak belakang.- Otak depan (prosensefalon) terbagi menjadi dua subdivisi, telensefalon dan

diensefalon. Telensefalon merupakan awal hemisfer serebral atau cerebrum, dan basal ganglia, serta korpus striatum (substansi abu-abu) pada cerebrum. Diensefalon akan menjadi thalamus, hypothalamus, dan epithalamus.

Page 3: Makalah Blok 6. Demensia Senilis.vita

- Otak tengah (mesensefalon) terus tumbuh, dan pada orang dewasa disebut sebagai otak tengah. Bagian ini terdiri dari pedunkulus, dan korpora quadrigemina.

- Otak belakang (rhombensefalon) terbagi menjadi dua subdivisi, metensefalon dan mielensefalon. Metensefalon berubah menjadi batang orak (pons) dan cerebellum. Mielensefalon akan berubah menjadi medulla oblongata.

- Rongga pada tabung saraf tidak berubah dan berkembang menjadi ventrikel otak dank anal sentral medulla spinalis.

Lapisan pelindung otak terdiri dari rangka tulang bagian luar dan tiga lapisan jaringan ikat yang disebut meninges. Lapisan meningeal terdiri dari piameter, lapisan arachnoid, dan duramater.

1. Piamater adalah lapisan terdalam yang halus dan tipis, serta melekat erat pada otak. Lapisan ini mengandung banyak pembuluh darah untuk mensuplai jaringan saraf.

2. Lapisan arachnoid terletak di bagian eksternal piamater dan mengandung sedikit pembuluh darah. Ruang subarachnoid memisahkan lapisan arachnoid dari piamater dan mengandung cairan serebrespinalis (LCS), pembuluh darah, serta jaringan penghubung seperti selaput yang mempertahankan posisi arachnoid terhadap piamater di bawahnya. Berkas kecil jaringan arachnoid, vili arachnoid menonjol ke dalam sinus vena duramater.

Gambar 1. Meningeshttp://en.wikipedia.org/wiki/File:Gray769.png

3. Duramater, lapisan terluar, adalah lapisan yang tebal dan terdiri dari dua lapisan. Lapisan ini biasanya terus bersambungan, tetapi terputus pada beberapa sisi spesifik. Lapisan periosteal luar pada duramater melekat di permukaan dalam cranium dan berperan sebagai periosteum dalam pada tulang tengkorak. Lapisan meningeal dalam pada duramater tertanam sampai ke dalam fisura otak dan terlipat kembali ke arahnya untuk membentuk bagian-bagian seperti :- Falx cerebrum terletak dalam fisura longitudinal antar hemisfer serebral. Bagian

ini melekat pada krista galli tulang etmoid.- Falx cerebellum membentuk bagian pertengahan antar hemisfer serebelar.- Tentorium cerebellum memisahkan cerebrum dari cerebellum.- Sela diafragma memanjang di atas sela tursika, tulang yang membungkus kelenjar

hipofisis.

Pada beberapa regio, kedua lapisan ini dipisahkan oleh pembuluh darah besar, sinus vena yang mengalirkan darah keluar dari otak. Ruang subdural memisahkan duramater dari arachnoid pada regio kranial dan medulla spinalis. Ruang epidural adalah ruang potensial antara periosteal luar dan lapisan meningeal dalam pada duramater di regio medulla spinalis.

Cerebrum

Page 4: Makalah Blok 6. Demensia Senilis.vita

Cerebrum tersusun dari dua hemisfer cerebral, yang membentuk bagian terbesar otak. Korteks cerebral terdiri dari enam lapisan sel dan serabut saraf. Ketebalan masing-masing lapisan berbeda di berbagai area cerebrum. Ventrikel I dan II (ventrikel lateral) terletak dalam hemisfer cerebral. Korpus callosum yang terdiri dari serabut termielinisasi menyatukan kedua hemisfer. Setiap hemisfer dibagi oleh fisura dan sulcus menjadi empat lobus (frontal, parietal, occipital, dan temporal) yang dinamakan sesuai dengan tulang tempatnya berada.5

- Fisura longitudinal membagi cerebrum menjadi hemisfer kiri dan kanan.- Fisura transversal memisahkan hemisfer cerebral dan cerebellum.- Sulcus pusat (fisura Rolando) memisahkan lobus frontal dari lobus parietal.- Sulcus lateral (fisura Sylvius) memisahkan lobus frontal dan temporal.- Sulcus parieto-occipital memisahkan lobus parietal dan occipital.

Permukaan hemisfer cerebral memiliki semacam konvolusi yang disebut girus. Fungsi girus meliputi (1) girus prasentral, pada setiap hemisfer terletak dalam lobus frontal tepat di depan fisura sentral. Girus ini mengandung neuron yang bertanggungjawab untuk aktivitas motorik volunter. (2) girus postsentral, terletak tepat di belakang fisura sentral, mengandung neuron yang terlibat dalam aktivitas sensorik.

Area fungsional korteks cerebral meliputi

1. Area motorik primer pada korteks. Area motorik primer terdapar dalam girus presentral. Di sini, neuron (piramidal) mengendalikan kontraksi volunter otot rangka. Aksonnya menjalar dalam traktus piramidal. Area pramotorik korteks terletak tepat di sisi anterior girus presentral. Neuron (ekstrapiramidal) mengendalikan aktivitas motorik yang terlatih dan berulang, seperti mengetik. Area Broca terletak di sisi anterior area premotorik pada tepi bawahnya. Area ini mungkin hanya terdapat pada satu hemisfer saja (biasanya sebelah kiri) dan dihubungkan dengan kemampuan wicara.

2. Area sensorik primer terdapat dalam girus postsentral. Di sini, neuron menerima informasi sensorik umum yang berkaitan dengan nyeri, tekanan, suhum sentuhan, dan propriosepsi dari tubuh. Area visual primer terletak dalam lobus occipital dan menerima informasi dari retina mata. Area aduitori primer terletak pada tepi atas lobus temporal, menerima impuls saraf yang berkaitan dengan pendengaran. Area olfaktori primer terletak di permukaan medial lobus temporal, berkaitan dengan indera penciuman. Area pengecap primer (gustatory) terletak dalam lobus parietal dekat bagian inferior girus postsentral, terlibat dalam presepsi rasa.

3. Area asosiasi telah dipetakan dalam sistem yang disebut sebagai klasifikasi Brodman. Area wicara Wernicke yang terletak dalam bagian superior lobus temporal, berkaitan dengan pengertian bahasa dan formulasi wicara. Bagian ini berhubungan dengan area wicara Broca.

4. Traktus cerebral. Substansi putih cerebrum tersusun dari tiga jenis serabut : (1) traktus asosiasi panjang dan pendek, menghubungkan neuron-neuron pada hemisfer yang sama. (2) serabut komisura menghubungkan satu hemisfer ke area koresponden pada hemisfer lain, missal korpus callosum. (3) serabut proyeksi adalah bagian dari jalur asenden dan desenden yang keluar masuk neuron.

Page 5: Makalah Blok 6. Demensia Senilis.vita

5. Basal ganglia adalah kepulauan substansi abu-bau (neuron) yang terletak jauh di dalam substansi putih cerebrum.

Gambar 2. Area Brodmann Lateral Gambar 3. Area Brodmann Medialhttp://en.wikipedia.org/wiki/File:Gray726-Brodman.png

http://en.wikipedia.org/wiki/File:Gray727-Brodman.png

Diensefalon berarti “di antara otak”, terletak di antara cerebrum dan otak tengah serta tersembunyi di balik hemisfer cerebral, kecuali pada sisi basal. Bagian ini terdiri dari seluruh struktur yang berada di sekitar ventrikel ketiga.

1. Thalamus terdiri dari dua massa oval substansi abu-abu yang sebagian tertutup substansi putih. Masing-masing massa menonjol ke luar untuk membentuk sisi dinding ventrikel ke tiga. Banyak nukleus sensorik dan motorik penting yang terletak dalam thalamus, misalnya nukleus genikulasi, nukleus ventral, dan nukleus ventrolateral. Thalamus merupakan stasiun pemancar sensorik utama untuk serabut aferen dari medulla spinalis ke cerebrum. Akson merupakan neuron sensorik muncul dari sinaps tubuh bersama nuclei thalamus untuk mempersepsikan kesadaran akan sensasi. Serabut thalamus merentang dalam traktus talamokortikal ke area sensorik cerebrum untuk lokalisasi, diferensiasi, dan interpretasi sensasi yang lebih baik. Beberapa traktus eferen (motorik) yang keluar dari cerebrum juga bersinapsis dengan neuron thalamus.

2. Hypothalamus terletak di sisi inferior thalamus dan membentuk dasar serta bagian bawah sisi dinding ventrikel ketiga. Bagian anterior hypothalamus adalah substansi abu-abu yang menyelubungi chiasma opticus, yang merupakan persilangan antar saraf optik. Bagian tengah hypothalamus terdiri dari infundibulum (batang) kelenjar hipofisis. Hypothalamus berfungsi sebagai :- Pengendalian aktivitas SSO yang melakukan fungsi vegetatif penting untuk

kehidupan, seperti pengaturan frekuensi jantung, tekanan darah, suhu tubuh, keseimbangan air, selera makan, saluran pencernaan, dan aktivitas seksual.

- Pusat otak untuk emosi seperti kesenangan, nyeri, kegembiraan, dan kemarahan.- Memproduksi hormon yang mengatur pelepasan atau inhibisi hormon kelenjar

hipofisis, sehingga mempengaruhi keseluruhan sistem endokrin.

Page 6: Makalah Blok 6. Demensia Senilis.vita

3. Epithalamus membentuk langit-langit tipis ventrikel ketiga. Suatu massa berukuran kecil, badan pineal yang memiliki fungsi endokrin, menjulur dari ujung posterior epithalamus.

Sistem limbik terdiri dari sekelompok struktur dalam cerebrum dan diensefalon yang terlibat dalam aktivitas emosional dan terutama aktivitas perilaku tidak sadar. Girus cingulum, girus hipokampus, dan lobus piriformis merupakan bagian sistem limbik dalam korteks cerebral. Fornix dan area septum pada bagian frontal otak dekat bagian radiks bulbus olfaktori adalah bagian sub-kortikal dari sistem limbik. Bagian-bagian hypothalamus, badan mamilari, nukleus amigdaloid, dan beberapa nukleus thalamus anterior tertentu juga termasuk sistem limbik.7,8

Otak tengah adalah bagian otak pendekdan terkontriksi yang menghubungkan pons dan cerebellum dengan cerebrum dan berfungsi sebagai jalur penghantar dan pusat reflex. Otak tengah, pons, dan medulla oblongata disebut batang otak. Corpora quadrigemina adalah empat tonjolan bulat yang disebut kolikuli yang menyusun langit-langit otak tengah.

- Dua kolikulus superior berkaitan dengan refleks visual.- Dua kolikulus inferior berkaitan dengan refleks auditori.

Pendunkulus cerebral adalah dua berkas serabut silindris yang terbentuk dari traktus asenden dan desenden untuk membentuk bagian dasar otak tengah. Otak tengah mengandung aquaductus Sylvius, yaitu saluran yang menghubungkan ventrikel ketiga dengan ventrikel keempat. Nuklei pada saraf kranial III, IV, dan sebagian saraf kranial V berada dalam otak tengah. Substansi nigra adalah area neuron yang berpigmen yang penting dalam fungsi motorik. Nukelus merah adalah massa neuron merah muda berbentuk oval berperan dalam tonus otot dan postur.

Pons (berarti jembatan) hampir semuanya terdiri dari substansi putih. Pons menghubungkan medulla, yang panjang dengan berbagai bagian otak melalui pedunkulus cerebral. Pusart respitatorik terletak dalam pons serta mengatur frekuensi dan kedalaman pernafasan. Nuklei saraf kranial V, VI, dan VII terletak dalam pons, yang juga menerima informasi dari saraf kranial VIII.

Cerebellum

Cerebellum terletak di sisi inferior pons dan merupakan bagian terbesar kedua dari otak. Cerebellum terdiri dari bagian sentral terkontriksi, vermis dan dua massa lateral, hemisfer sereberal. Seperti pada cerebrum, substansi abu-abu membentuk korteks di bagian permukaan, yang kemudian terdorong menjadi lipatan (folla) yang dipishkan oleh fisura. Potongan melintang pada cerebellum dengan substansi abu-abu di bagian luar dan substansi putih di bagian dalamnya terlihat seperti sebuah pohon dan disebut arbor vitae, yaitu pohon kehidupan.Cerebellum bertanggungjawab untuk mengkoordinasi dan mengendalikan ketepatan gerakan otot dengan baik. Bagian ini memastikan bahwa gerakan yang dicetuskan di suatu tempat di SSP berlangsung dengan halus bukannya mendadak dan tidak

Page 7: Makalah Blok 6. Demensia Senilis.vita

terkoordinasi.Cerebellum juga berfungsi untuk mempertahankan postur. Bagian ini membantu mempertahankan ekuilibrium tubuh. Informasi sensorik dari telinga dalam dibawa ke lobus cerebellum.4,5

Formatio retikularis atau sistem aktivasi reticular adalah jarring-jaring serabut saraf dan badan sel yang terbesar di keseluruhan di bagian medulla oblongata, pons, dan otak tengah. Sistem ini penting untuk memicu dan mempertahankan kewaspadaan serta kesadaran.

Medulla oblongata dan medulla spinalis

Medulla oblongata memiliki panjang sekitar 2,5 cm dan menjulur dari pons sampai medulla spinalis dan terus memanjang. Bagian ini berakhir pada area foramen magnum tengkorak. Medulla anterior atau ventral terdiri dari tonjolan substansi putih disebut pyramid, yang merupakan lanjutan dari akson dan pedunkulus cerebral. Tepat di area superior medulla spinalis, fisura yang terletak di antara kedua piramida meonjol sedikit ke luat karena sekitar 85% serabut piramida bersilangan ke sisi lain medulla spinalis. Traktus piramidal (traktus kortikospinalis lateral) adaalah jalur motorik utama dari cerebrum ke medulla spinalis. Dekusasi terjadi di sisi kanan otak yang mengendalikan sisi kiri tubuh dan sebaliknya. Sisa 15% akson kemudian memanjang pada traktus kortikospinalis lateral dan bersilangan dalam medulla spinalis. Medulla dorsal atau posterior terdiri dari sebagian dari lanjutan traktus sensorik. Nuklei berperan sebagai pusat pemancar informasi yang dikirim ke pusat otak yang lebih tinggi atau ke cerebellum. Pusat medulla (vital) adalah nuklei yang berperan dalam pengendalian fungsi seperti frekuensi jantung, tekanan darah, pernapasan, batuk, menelan dan muntah. Nuklei yang merupakan asal saraf kranial IX, X, XI, XII terletak dalam medulla.7,8

Medulla spinalis adalah korda jaringan saraf yang terbungkus dalam columna vertebrae yang memanjang dari medulla oblongata sampai ke area vertebra lumbal pertama. Medulla spinalis berfungsi sebagai pengendalian berbagai aktivitas refleks dalam tubuh dan sebagai pentransmisi impuls ke dan dari otak melalui traktus asenden dan desenden. Medulla spinalis berbentuk silinder berongga dan agak pipih. Walaupun diameter medulla spinalis bervariasi, diameter struktur ini biasanya seukuran jari kelingking, panjang rata-rata 42 cm. Dua pelebaran, pelebaran lumbal dan pelebaran cervical, menandai sisi keluar saraf spinal besar dan mensuplai lengan dan tungkai. Tigapuluh satu pasang saraf spinal keluar dari area urutan korda melalui foramen invertebra. Korda berakhir di bagian bawah yang keluar sebelum ujung kedua mengarah ke bawah, disebut korda ekuina, muncul dari columna spinalis pada foramina invertebra lumbal dan sacral yang tepat. Konus medularis (terminalis) adalah ujung kaudal korda. Filum terminal adalah perpanjangan fibrosa piamater yang melekat pada konus medularis sampai ke columna vertebra. Meninges yang melapisi otak juga melapisi korda. Fisura median anterior (ventral) dalam dan fisura posterior (dorsal) yang lebih dangkal menjalar di sepanjang korda dan mambaginya menjadi bagian kanan dan kiri. Struktur internal medulla spinalis terdiri dari sebuah inti substansi abu-abu yang diselubungi substansi putih. Kanalis sentralis berukura kecil dikelilingi oleh substansi abu-abu bentukny seperti huruf H. Batang atas dan bawah huruf H disebut tanduk, atau kolumna dan mengandung badan sel, dendrite asosiasi, dan neuron aferen, serta akson tidak termielinisasi.

- Tanduk abu-abu (conu) posterior (dorsal) adalah batang vertikal atas substansi abu-abu. Bagian ini mengandung badan sel yang menerima sinyal melalui saraf spinal dari neuron sensorik.

- Tanduk abu-abu (conu) anterior (ventral) adalah batang vertikal bawah. Bagian ini mengandung neuron motorik yang aksonnya mengirim impuls melalui saraf spinal ke otot dan kelenjar.

Page 8: Makalah Blok 6. Demensia Senilis.vita

- Tanduk (conu) lateral adalah protrusi di antara conu posterior dan anterior pada area toraks dan lumbal sistem saraf perifer. Bagian ini mengandung badan sel neuron SSO.

- Komisura abu-abu menghubungkan substansi abu-abu di sisi kiri dan kanan medulla spinalis

Setiap saraf spinal memiliki satu radiks dorsal dan satu radiks ventral. Radiks dorsal terdiri dari kelompok-kelompok serabut sensorik yang memasuki korda. Radiks ventral adalah penghubung central dan membawa serabut motorik dari korda. Setiap radiks yang memasuki atau menginggalkan korda membentuk tujuh sampai sepuluh cabang radiks (rootlet). Radiks dorsal dan ventral pada setiap sisi segmen medulla spinalis menyatu untuk membentuk saraf spinal. Radiks dorsal ganglia adalah pelebaran radiks dorsal yang mengandung sel neuron sensorik.6

Substansi putih korda, yang terdiri dari akson termielinisasi dibagi menjadi funikulus anterior, posterior, dan lateral. Dalam funikulus terdapat fasikulus atau traktus. Traktus diberi nama sesuai dengan lokasi, asal, dan tujuannya.

1. Traktus sensorik atau asenden membawa informasi dari tubuh ke otak. Bagian penting traktus asenden meliputi :- Fasikulus gracilis dan fasikulus cuneatus. Impuls dari sentuhan dan reseptor

peraba masuk ke medulla spinalis melalui radiks dorsal (neuron I). Akson memasuki korda, berasenden untuk bersinapsis dengan nuklei gracilis dan cuneatus di medulla bagian bawah (neuron II). Akson menyilang ke sisi yang berlawanan dan bersinapsis dalam thalamus lateral (neuron III). Terminasinya berada pada aera somestetik korteks cerebral. Traktus ini menyampaikan informasi mengaenai sentuhan, tekanan, vibrasi, posisi tubuht dan gerakan sendi dari kulit, persendian, dan tendon otot.

- Traktus spinoserebelar ventral (anterior) (berpasangan). Impuls dari reseptor kinestetik (kesadaran akan posisi tubuh) pada otot dan tendon memasuki medulla spinalis melalui radiks dorsal (neuron I) dan bersinapsis dalam conu posterior (neuron II). Akson berasenden di sisi yang sama atau berlawanan dan berterminasi pada korteks cerebelar. Trakstus spinoserebelar ventral membawa informasi mengenai gerakan dan posisi keseluruhan anggota gerak.

- Traktus spinoserebelar dorsal (posterior). Impuls dari traktus spinoserebelar dorsal memiliki awal dan akhir yang sama dengan impuls dari traktus spinoserebelar ventral; walaupun demikian, akson pada neuron II dalam conu posterior berasenden di sisi yang sama menuju korteks cereberal. Traktus spinoserebelar dorsal membawa informasi mengenai propioresepsi bawah sadar (kesadaran akan posisi tubuh, keseimbangan, dan arah gerakan).

- Traktus spinothalamik ventral (anterior). Impuls dari reseptor taktill pada kulit masuk ke medulla spinalis melalui radiks dorsal (neuron I) dan bersinapsis dalam conu posterior di sisi yang sama (neuron II). Akson menyilang ke sisi yang berlawanan dan berasenden untuk bersinapsis dalam thalamus (neuron III). Akson berujung dalam area somestetik korteks cerebral. Traktus spinothalamik ventral membawa informasi mengenai sentuhan, suhu, dan nyeri.

2. Traktus motorik (desenden) membawa impuls motorik dari otak ke medulla spinalis dan saraf spinalis menuju tubuh. Fungsi traktus motorik yang penting meliputi :- Traktus kortikospinal lateral (piramidal). Neuron I berasal dari area motorik

korteks cerebral. Akson saraf berasenden ke medulla, tempat sebagian besar

Page 9: Makalah Blok 6. Demensia Senilis.vita

serabut berdekuasi dan terus memanjang sampai conu posterior untuk bersinapsis langsung atau melalui interneuron dengan neuron motorik bagian bawah (neuron II) dalam conu anterior. Akson berterminasi pada lempeng ujung motorik otot rangka. Traktus kortikospinal lateral menghantar impuls untuk koordinasi dan ketepatan gerakan volunter.

- Traktus kortikospinal (piramidal) ventral (anterior). Neuron I berasal dari sel piramidal pada area motorik korteks cerebral dan berdesenden sampai ke medulla spinalis. Di sini, akson menyilang ke sisi berlawanan tepat sebelum bersinapsis secara langsung maupun melalui interneuron dengan neuron II dalam conu anterior. Traktus kortikospinal ventrka memiliki fungsi yang sama dengan traktus kortikospinal lateral; traktus tersebut menghantar impuls untuk koordinasi dan ketepatan gerakan volunter.

- Traktus ekstrapiramidal. Serabut dalam sistem ini berasal dari pusat lain; misalnya nuklei motorik dalam korteks cerebral dan area subkortikal di otak.

Traktus retikulospinal berasal dari formatioretikularis (neuron I) dan berujung (neuron II) pada sisi yang sama di neuron motorik bagian bawah dalam conu anterior medulla spinalis. Impuls memberikan semacan pengaruh fasilitasi pada ektensor tungkai dan fleksor lengan serta memberikan suatu pengaruh inhibisi yang berkaitan dengan postur dan tonus otot.

Traktus vestibulospinal lateral berasal dari nukleus vestibular lateral dalam medulla (neuron I) dan berdesenden pada sisi yang sama untuk berujung (neuron II) dalam conu anterior medulla spinalis. Impuls mempertahankan tonus otot dalam aktivitas refleks.

Traktus vestibulospinal medial berasal dari nukleus vestibular medial dalam medulla dan menyilang ke sisi yang berlawanan untuk berakhir pada conu anterior. Traktus ini tidak berdesenden ke bawah area cervical. Traktus ini berkaitan dengan pengendalian otot-otot kepala dan leher.

Traktus rubospinal yang berasal dari nukleus merah otak tengah, traktus olivospinal yang berasal dari oliva inferior medulla, dan traktus tektospinal yang berasal dari bagian tektum otak tengah, juga termasuk jenis traktus ekstrapiramidal yang berhubungan dengan postur dan tonus otot.

Sel saraf

Secara mikro, saraf dibentuk oleh sel-sel. Sel-sel yang menyusun pada sistem saraf adalah :

1. Badan sel / soma / perikaryon, suatu neuron mengendalikan metabolism keseluruhan neuron. Bagian ini tersusun dari komponen berikut :- Satu nukelus tunggal, nukleolus yang menonjol, dan organel-organel lain seperti

badan golgi dan mitokondria, tetapi nukelus ini tidak memiliki sentriol dan tidak dapat bereplikasi.

- Badan nissl, terdiri dari retikulum endoplasma kasar dan ribosom-ribosom bebas serta berperan dalam sintesis protein.

Page 10: Makalah Blok 6. Demensia Senilis.vita

- Neurofibril, yaitu neurofilamen dan neurotubulus yang dapat dilihat melalui mikroskop cahaya jika diberi pewarnaan impregtasi perak.

2. Dendrit adalah perpanjangan sitoplasma yang biasanya berganda dan pendek, serta berfungsi untuk menghantar impuls ke sel tubuh. Permukaan dendrit penuh dengan spina dendrit yang dikhususkan untuk berhubungan dengan neuron lain. Neurofibril dan badan nissl memanjang ke dalam dendrit.

3. Akson adalah suatu prosesus tunggal, yang lebih tipis dan lebih panjang dari dendrit. Bagian ini menghantar impuls menjauhi badan sel ke neuron lain, ke sel lain (sel otot atau kelenjar), atau ke badan sel neuron yang menjadi asal akson. Akson berasal dari badan sel pada hillock akson, yaitu regia yang tidak mengandung badan nissl. Panjang akson mungkin berukuran kurang dari 1 mm sampai 1m lebih. Di bagian ujungnya, sebuah akson dapat bercabang banyak. Percabangan akhir memiliki suatu pembesaran yang disebut knop sinaptik, terminal presinaptik, atau terminal bouton.

Gambar 4. Sel Saraf 1

Saraf kranial

Saraf kranial bukanlah termasuk sistem saraf pusat, melainkan saraf tepi / perifer karena saraf kranial merupakan cabang yang keluar dari saraf pusat.

1. N. Olfactorius adalah saraf sensorik. Berkas serabutnya mengarah sampai ke bulbus olfaktori dan menjalar ke traktus olfaktori sampai ke lobus temporal (girus olfaktori), tempat persepsi indera penciuman.

2. N. Oculomotoris adalah saraf sensorik. Setiap saraf optic keluar dari bola mata pada bintik buta dan masuk ke rongga kranial melalui foramen optik. Seluruh serabut memanjang saat traktus optik bersinapsis pada sisi lateral nuklei genikulasi thalamus dan menonjol ke atas sampai ke area visual lobus occipital untuk persepsi indera penglihatan.

3. N. Opticus merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik. Neuron motorik berasal dari otak tengah dan membawa impuls ke seluruh otot bola mata (kecuali otot oblik superior dan rektus lateral), ke otot palpebra. Serabut sensorik membawa informasi indera otot (kesadaran propioperatif) dari otot mata yang terinervasi ke otak.

4. N. Troclearis adalah saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik dan merupakan saraf terkecil dalam saraf kranial. Neuron motorik berasal dari langit-langit otak tengah dan membawa impuls ke otot oblik superior bola mata. Serabut sensorik dari spindle otot menyampaikan informasi indera otot dari otot oblik superior ke otak.

5. N. Trigeminus adalah sarah gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf sensorik dan merupakan saraf terbesar dalam saraf kranial. Bagian ini membentuk saraf sensorik utama pada wajah dan rongga nasal serta rongga oral.

Page 11: Makalah Blok 6. Demensia Senilis.vita

6. N. Abducens merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf mototik. Neuron motorik berasal dari sebuah nukleus padapons yang menginervasi otot rektus lateral mata. Serabut sensorik membawa pesan propioreseptif dari otot

7. rektus lateral ke pons.8. N. Facial merupakan saraf gabungan. Neuron motorik dalam nuklei pons. Neuron ini

menginervasi otot ekspresi wajah, termasuk kelenjar air mata dan kelenjar saliva. Neuron sensorik membawa informasi dari reseptor pengecap pada dua pertiga anterior lidah.

9. N. Acousticus / Vestibulocochlearis adalah saraf sensorik. Cabang koklear atau auditori menyampaikan informasi dari reseptor untuk indera pendengaran dalam organ corti ke nuklei koklear pada medulla, sampai ke area auditori pada lobus temporal. Cabang vestibular membawa informasi yang berkaitan dengan ekuilibrium.

10. N. Glosopharyngeus (glosso = lidah, pharynx = faring) adalah saraf gabungan. Neuron motorik berawal dari medulla dan menginervasi otot untuk wicara dan menelan serta kelenjar saliva parotid. Neuron sensorik membawa informasi yang berkaitan dengan rasa dari sepertiga bagian posterior lidah dan sensasi umum dari faring dan laring; neuron ini juga membawa informasi mengenai tekanan darah dari reseptor sensorik dalam pembuluh darah tertentu.

11. N. Vagus adalah saraf gabungan. Neuron motorik berasal dari dalam medulla dan menginervasi hampir semua organ toraks dan abdomen. Neuron sensorik membawa informasi dari faring, laring, trakea, seofagus, jantung, dan visera abdominal ke medulla dan pons.

12. N. Accessorius adalah saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik. Neuron motorik bagian kranial berawal dari medulla dan menginervasi otot volunter faring dan laring. Neuron sensorik muncul dari medulla spinalis serviks dan menginervasi otot trapezius dan sternocleidomastoideus.

13. N. Hypoglossus adalah saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik. Neuron motorik berawal dari medulla dan mensuplai otot lidah. Neuron sensorik membawa informasi dari spinel otot di lidah. Lesi pemutusan semua serabut s XII menimbulkan kelumpuhan neuron motorik bawah pada lidah bagian ipsilateral.1,4

Gambar 5. Saraf Kranial1

Sel Glia

Sel neuroglial adalah sel penunjang tambahan pada SSP yang berfungsi sebagai jaringan ikat. Tidak seperti neuron, sel glia dapat menjalani mitosis selama rentang kehidupannya dan bertanggungjawab atas terjadinya tumor sistem saraf.

1. Astrosit adalah sel berbentuk bintang yang memiliki sejumlah prosesus panjang, sebagian besar melekat pada dinding kapiler darah melalui pedikel atau “kaki vaskular”. Sel ini memberikan penopang struktural dan mengatur transport materi di antara darah dan neuron. Kaki vascular berkontribusi terhadap barler darah otak atau tingkat kesulitan makromolekul tertentu pada plasma darah untuk masuk jaringan

Page 12: Makalah Blok 6. Demensia Senilis.vita

otak. Astrosit fibrosa terletak di substansi putih otak dan medulla spinalis; astrosit protoplasma ditemukan pada substansi abu-abu.

2. Oligodendroglia (oligodendrosit) mempunyai astrosit, tetapi badan selnya kecil dan jumlah prosesusnya lebih sedikit dan lebih pendek. Oligondendosit dalam SSP analog dengan sel Schwann pada saraf perifer. Bagian ini membentuk lapisan mielin untuk melapisi akson dalam SSP.

3. Mikroglia ditemukan di dekat neuron dan pembuluh darah, dan dipercaya memiliki peran fagositik. Sel glia berukuran kecil dan prosesusnya lebih sedikit dari jenis sel glia lain.

4. Sel ependimal membentuk membran epithelial yang melapisi rongga cerebral (otak) dan rongga medulla spinalis.1,3

Gambar 6. Sel Glia http://vanat.cvm.umn.edu/neurHistAtls/pages/images/Glia1.gif

Sinaps

Sinaps (interneuronal junction) adalah persambungan unik yang mengontrol komunikasi antara satu neuron dengan sel-sel lain. Sinaps ditemukan antara dua neuron, antara reseptor sensorik dan neuron sensorik, antara neuron motorik dan sel otot yang dikontrolnya, dan antara neuron dengan sel kelenjar. Sel yang menghantarkan sinyal disebut sel presinaptik dan sel yang menerima sinyal disebut sel pascasinaptik. Neuron tunggal dapat menjadi postsinaptik pada dendrit atau badan selnya dan presinaptik pada ujung aksonnya. Sinaps terdiri dari sinaps listrik dan sinaps kimiawi. Salah satu fungsi penting sinaps adalah menghantarkan impuls saraf hanya dalam satu arah sepanjang jalur neural. Vesikula sinaptik hanya ditemukan pada terminal sinaptik, dan dengan demikian hanya membran prasinaptik yang dapat melepaskan neurotransmitter

Hampir semua sinaps yang dipakai untuk menjalarkan sinyal pada sistem saraf pusat manusia adalah sinaps kimia. Pada sinaps kimia ini, neuron pertama yang menyekresi bahan kimia adalah neurotransmitter pada sinaps, dan bahan transmitter ini sebaliknya akan bekerja pada reseptor protein dalam membran neuron berikutnya sehingga neuron tersebut akan terangsang, menghambatnya, atau mengubah sensitivitasnya dalam berbagai cara. Sampai saat ini telah ditemukan lebih dari 40 substansi transmitter. Beberapa di antaranya adalah asetilkolin (Ach), norepinefrin, histamin, asam gamma-amnobutirat (GABA), dopamin, glisin, serotonin, dan glutamat. Pada sinaps kimiawi, suatu neurotransmitter dilepas dari terminal akson presinaptik, mengalir menyebrangi celah sinaptik dan melekat pada reseptor membran postsinaptik. Ion kalsium memfasilitasi aliran neurotransmitter saat menyebrangi celah sinaptik dan melekat pada reseptor postsinaptik. Transmisi zat kimia bersifat satu arah karena neurotransmitter hanya dilepas dari neuron presinaptik. Ion kalsium memainkan peranan penting dalam mengubah impuls listrik menjadi sinyal kimiawi. Depolarisasi

Page 13: Makalah Blok 6. Demensia Senilis.vita

membran prasinaptik menyebabkan Ca2+ masuk secara cepat ke dalam neuron melalui saluran voltage gated. Peningkatan konsentrasi Ca2+ sitosolik secara mendadak merangsang vesikula sinaptik menyatu dengan membran pascasinaptik dan melepaskan neurotransmitter ke dalam celah sinaptik melalui esksositosis. Neurotransmitter berdifusi melewati jarak pendek dari membran prasinaptik sampai ke membrane pascasinaptik. Membran pascasinaptik dikhususkan untuk menerima pesan kimiawi. Penjuluran ekstraseluler membran itu adalah protein yang berfungsi sebagai reseptor spesifik untuk neurotransmitter. Reseptor tertentu dapat dikenali oleh jenis neurotransmitter tertentu, dan ketika berkaitan dengan zat kimia ini, gerbang saluran ion akan membuka dan mengalirkan ion spesifik seperti Na+, K+, atau Cl-

yang melewati membran tersebut. Dengan demikian, gerbang saluran ion membran pascasinaptik dibuka dan ditutup oleh zat kimia, berbeda dari saluran bergerbang voltase yang bertanggungjawab atas pembangkitan potensial aksi.

Waktu tunda sinaps adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyebrangi suatu sinaps kimiawi. Dibutuhkan waktu lebih banyak untuk pelepasan, difusi, penerimaan, dan untuk melihat pengaruh neurotransmitter terhadap sebuah sinaps daripada waktu yang dibutuhkan untuk perambatan potensial aksi di sepanjang serabut saraf.

Sinaps listrik memungkinkan potensial aksi merambat secara langsung dari satu sel prasinpatik ke sel pascasinaptik. Sel-sel itu dihubungkan oleh persambungan longgar, yaitu saluran antarsel yang mengalirkan ion potensial aksi lokal agar mengalir antarneuron. Sinaps listrik dalam sistem saraf pusat vertebra menyelaraskan aktivitas neuron yang bertanggungjawab atas sejumlah pergerakan cepat dank has. Contohnya, sinaps listrik pada otak yang membuat beberapa jenis ikan mampu mengibaskan ekornya dengan sangat cepat ketika melarikan diri dari pemangsa. Gap junction menghubungkan pasangan sel yang bermuatan listrik. Sambungan ini memiliki tahanan listrik yang rendah. Sinaps listrik tidak memiliki waktu tunda sinaps, yang terdapat pada sinaps kimia. Sinaps listrik ditemukan di otot polos, otot jantung, dan otak. Pada umumnya, sinaps listrik memungkinkan terjadinya transmisi dua arah seperti pada sinaps kimia.

Sinaps sangat rentan terhadap perubahan kondisi fisiologis.

- Alkalosis di atas pH normal 7,4 meningkatkan eksitabilitas neuronal. Pada pH 7,8 konvulsi dapat terjadi karena neuron sangat mudah tereksitasi sehingga memicu output secara spontan.

- Asidosis di bawah pH normal 7,4 mengakibatkan penurunan yang sangat besar pada output neuronal. Penurunan pH di bawah 7,0 akan mengakibatkan koma.

- Anoksia atau deprivasi oksigen, mengakibatkan penurunan eksitabilitas neuronal hanya dalam beberapa detik.

- Obat-obatan dapat meningkatkan atau menurunkan eksitabilitas neuronal. Kafein dapat menurunkan ambang untuk mentransmisi dan mempermudah aliran impuls. Anestetik local (missal novokain dan prokain) yang membekukan suatu area dapat meningkatkan ambang membran untuk eksitasi (hiperpolarisasi) ujung saraf. Anastetik umum dapat menurunkan aktivitas neuronal di seluruh tubuh.

Page 14: Makalah Blok 6. Demensia Senilis.vita

Gambar 7. Sinaps http://scienceblogs.com/purepedantry/upload/2007/03/synapse.gif

Summasi

Sebuah neuron dapat menerima informasi dari banyak neuron di sekitarnya melalui ribuan sinaps, di antaranya ada yang bersifat eksitatori dan beberapa bersifat inhibisi. Sinaps eksitatori dan inhibisi mempunyai pengaruh berlawanan pada potensial membran sel pascasinaptik.

Pada sinaps eksitatori, reseptor neurotransmitter mengontrol suatu jenis saluran bergerbang yang memungkinkan Na+ memasuki sel dan K+ meninggalkan sel. Karena tenaga penggerak untuk Na+ lebih kuat dibandingkan K+, maka pengaruh pembukaan saluran-saluran ini adalah aliran netto muatan positif ke dalam sel. Hal ini akan mendepolarisasikan sel, yang menggerakkan potensial membran lebih dekat ke voltase ambang dan menjadikan lebih mungkin bagi sel pascasinaptik untuk membangkitkan suatu potensial aksi. Pada kasus ini, perubahan listrik yang disebabkan oleh pengikatan neurotransmitter ke reseptor disebut potensial pascasinaptik eksitatoris (excitatory postsynaptic potential, EPSP).

Pada sinaps inhibisi, pengikatan molekul neurotransmitter ke membran pascasinaptik akan membuat membran tersebut mengalami hiperpolarisasi dengan cara membuka saliran ion yang membuat membran tersebut lebih permeable terhadap K+ yang meninggalkan sel, atau terhadap Cl- yang memasuki sel karena gradient konsentrasi yang besar, atau terhadap kedua ion tersebut. Aliran ion ini mendorong potensial membran pada voltase yang bahkan lebih negatif dibandingkan dengan potensial istirahatnya sehingga lebih sulit untuk membangkitkan potensial aksi. Dengan demikian, perubahan voltase yang berkaitan dengan pensinyalan kimiawi pada sinaps inhibisi disebut potensial pascasinaptik inihibitoris (inhibitory postsynaptic potential, IPSP).

Sebuah EPSP tunggal pada satu sinaps, bahkan EPSP yang dekat dengan bukit akson, umumnya tidak cukup kuat untuk memicu potensial aksi. Bukit akson adalah pusat integrasi neuron, daerah dimana potensial membran menggambarkan pengaruh EPSP dan IPSP. Akan tetapi, beberapa terminal sinaptik yang bekerja bersama-sama pada sel sinaptik yang sama atau terminal sinaptik dalam yang lebih kecil yang membebaskan neurotransmitter secara berulang-ulang dalam suatu rentetan penembakan yang cepat, dapat mempunyai dampak kumulatif pada potensial membran di bukit akson. Pengaruh potensial pascasinaptik yang bersifat aditif ini disebut summasi. Potensial membran pada bukit akson adalah rata-rata depolarisasi yang dihasilkan oleh summasi semua EPSP dan hiperpolarisasi yang dihasilkan oleh summasi semua IPSP.

Summasi dapat terjadi :

- Summasi temporal adalah penambahan jumlah neurotransmitter karena adanya peningkatan frekuensi stimulasi oleh satu atau beberapa neuron presinaptik.

Page 15: Makalah Blok 6. Demensia Senilis.vita

- Summasi spasial adalah stimulasi pada penambajan jumlah terminal presinaptik eksitatori untuk menambah jumlah neurotransmitter.

- Summasi spasial EPSP dan IPSP. Jika potensial postsinaptik eksitatori dan potensial postsinaptik inhibitori mengenai membran postsinaptik, maka hasil akhirnya eksitasi atau inhibisi, ditentukan melalui penjumlahan aljabar efek eksitatori dan inhibitori, summasi temporal, dan summasi spasial.

Spesialisasi hemisfer

Laterasisasi otak dan dominasi cerebral. Kedua hemisfer cerebral memiliki struktur simetris, tetapi beberapa fungsinya tidak simetris. Hemisfer kiri berkaitan dengan bahasa, wicara, analisis, dan kalkulasi. Hemisfer kanan bertanggungjawab untuk persepsi spasial dan pemikiran non-verbal, seperti seni dan abstrak., atau ide. Cerebral memiliki sifat kontralateral, yaitu hemisfer kiri mempersarafi tubuh bagian kanan, begitu juga sebaliknya.1

Proses Penyimpanan Memori

Lebih dari 50 substansi kimia telah dibuktikan atau dinyatakan berfungsi sebagai transmitter sinaptik. Yang satu merupakan moeluk-molekul keci, yaitu transmitter yang bekerja cepat. Dan lainnya terdiri dari banyak neuropeptida yang memiliki ukuran molekul jauh lebih besar dan bekerja jauh lebih lambat.7 Transmitter-transmitter molekul kecil yang paling penting adalah sebagai berikut :

1. Asetilkolin (Ach) dilepas oleh neuron motorik yang berkahir di otot rangka. Ach juga dilepas oleh neuron parasimpatis dalam SSO dan oleh neuron tertentu di otak. Sebagian besar Ach diseintesis dari kolin dan koenzim asetil A dalam badan neuron motorik, kemudian ditransport ke terminal akson dan disimpan dalam vesikel sinaptik. Setelah dilepas, Ach dipecah oleh enzim asetilkolinesterase menjadi asetat dan kolin. Kolin kemudian ditarik terminal akson dan disiklusulangkan. Asetikolinesterase, seperti esterin dan prostigmin, dipakai secara terapeutik pada kasus miastenia gravis, penyakit yang ditandai dengan melemahnya otot karena penurunan daya respons sel-sel otot rangka terhadap Ach.

2. Katekolamin meliputi norepinefrin (NE), epinefrin (E), dan dopamin (DA). Katekolamin mengandung nukleus katekol dan merupakan derivate dari asam amino tirosin. Katekolamin digolongkan sebagai monoamina karena memiliki satu gugus asam amina. Ketiganya merupakan neurotransmitter dalam SSP; NE dan E juga berfungsi sebagai hormon yang disekresi oleh kelenjar adrenal. Pengaruh dopamin biasanya bersifat inhibisi.

3. Serotonin termasuk monoamina, tetapi tidak mengandung nukleus katekol. Serotonin merupakan derivat dari asam amino triptofan yang ada dalam SSP dan pada sel-sel tertentu dalam darah dan sistem pencernaan. Serotonin bekerja sebagai penghambat jaras rasa sakit dalam medulla spinalis, dan kerjanya di daerah sistem saraf yang lebih tinggi diduga untuk membantu pengaturan kehendak seseorang, bahkan mungkin juga menyebabkan tidur.

4. Beberapa asam amino, seperti glisin, asam glutamat, asam aspartat, dan asam gamma aminobutirat (GABA) berfungsi sebagai neurotransmitter. Asam glutamate merupakan bahan transmitter yang bersifat eksitator, sedangkan glisin dan GABA merupakan transmitter yang bersifat inhibisi.

5. Oksida nitrat adalah substansi molekul kecil yang baru ditemukan. Zat ini terutama timbul di daerah otak yang bertanggungjawab terhadap tingkah laku jangka panjang dan untuk ingatan. Karena itu, sistem transmitter yang baru ini dapat menolong kita

Page 16: Makalah Blok 6. Demensia Senilis.vita

untuk menjelaskan mengenai tingkah laku dan fungsi ingatan sehingga kita dapat mengerti lebih baik. Zat ini tidak dibentuk sebelumnya dan disimpan dalam gelembung di ujung presinapti seperti transmitter lainnya. Sebaliknya, zat ini disintesis hampir segera saat diperlukan, dan kemudian berdifusi keluar dari ujung presinaptik dan tidak dilepaskan dalam paket-paket gelembung.

Mielin

Semua akson dalam sistem saraf perifer dibungkus oleh lapisan Schwann, disebut juga neurilema yang dihasilkan oleh sel-sel Schwann. Akson besar memiliki lapisan dalam yang disebut mielin, suatu kompleks lipoprotein yang dibentuk oleh membrane plasma sel-sel Schwann. Akson ini tampak berwarna putih, disebut serabut termielinisasi. Pada saraf perifer, sel-sel Schwann memielinisasi akson dengan cara melingkarinya dalam bentuk gulungan jelly. Mielin berfungsi sebagai insulator listrik dan mempercepat hantaran impuls saraf. Nodus ranvier menunjukkan celah antara sel-sel Schwann yang berdekatan. Celah ini merupakan tempat pada akson dimana mielin dan lapisan Scwhann terputus, sehingga hanya melapisi sebagian akson. Akson yang beridameter kecil biasanya tidak termielinisasi dan tertanam dalam sitoplasma sel Schwann.

Akson dalam sistem saraf pusat tidak memiliki lapisan neurilema, seperti layaknya sistem saraf tepi. Serabut termielinisasi tanpa neurilema terdapat di bagian putih otak dan medulla spinalis. Dalam SSP, mielin dihasilkan dari oligodendroglia bukan dari sel Schwann. Mielin bertanggung jawab untuk tampilan putih pada substansi putih. Serabut tanpa termielinisasi tanpa neurilema terdapat dalam substansi abu-abu otak dan medulla spinalis. Teminasi akhir dari semua serabut saraf tidak memiliki neurilema dan mielin. Pada neuron dalam SSP yang tidak memiliki neurilema, tidak beregenerasi.1

Klasifikasi Memori

a. Klasifikasi memori menurut waktu: Memori Jangka Pendek

Adalah kemampuan paling mendasar dari individu untuk merecall suatu item atau untuk mengingat asosiasi tidak lama atau secara singkat setelah menerima informasi tersebut. Memori ini berisi hal-hal yang kita sadari dalam diri kita saat ini. Otak kita dapat melakukan beberpa proses untuk menyimpan apa yang ada di memori jangka pendek ke dalam memori jangka panjang. Short term memory ditentukan oleh kecepatan penampilan informasi dan jumlah item yang bisa diingat STM akan lebih mudah diaktifkan ketika kita dalam keadaan sadar dan memberi atensi pada informasi yang ditampilkan. Memori pada STM lebih tahan lama dibandingkan dengan sensory memory. Kapasitas STM ini biasanya ± dari 7 plus minus 2 item.

Memori Jangka Panjang

Memori ini adalah tidak terbatas dan berdurasi selamanya. Seseorang tentu dapat membayangkan betapa hebab dirinya bila mampu menggunakan jenis memori ini secara maksimal. Ada yang membagi memori jangka panjang menjadi memori non deklaratif (implicit) dan memori deklaratif (explicit). Pendapat lainnya membagi memori jangka panjang menjadi 2 macam, yaitu memori episodic dan memori semantic.

Perbandingan memori jangka panjang dan pendek adalah sebagai berikut.2

Page 17: Makalah Blok 6. Demensia Senilis.vita

Karakteristik Memori jangka pendek Memori jangka panjangWaktu penyimpanan Segera Sedikit lebih lambat; harus

ditransfer dari memori jangka pendek menjadi memori jangka panjang; peningkatan latihan dan pengulangan informasi melalui memori jangka pendek.

Durasi Detik hingga jam Beberapa hari sampai tahunRetrieval time (waktu mengingat)

Cepat diperoleh kembali (rapid retrieval)

Lebih lambat, kecuali memori yang benar-benar melekat

Kapasitas penyimpanan Terbatas Sangat besarKetidakmampuan untuk melupakan

Dapat dilupakan secara permanen

Biasanya hanya tidak bisa diakses sebagian; relatif stabil

Mekanisme penyimpanan

Melibatkan modifikasi sementara pada sinaps yang sudah ada, seperti perubahan jumlah neurotransmiter yang dilepaskan

Melibatkan perubahan fungsional dan struktural yang relatif permanen pada neuron seperti pembentukan sinaps baru dan sintesis protein baru yang berkaitan.

b. Klasifikasi Memori Menurut Cara Terjadi Memori deklaratif/kognitif : Pertama kali terjadi(belajar) dan membutukan

kognitif Memori refleksif ‘muscle memory’ : Memori yang tidak sadar, tidak

membutukan kognitif dan baik dengan pengulangan

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Memori

1. Kurang asam lambung

Vitamin B12 ditemukan di dalam daging, ikan, produk susu dianggap berkaitan dengan memori yang sehat. Kekurangan vitamin B12 terjadi ketika tubuh gagal untuk menyerap cukup vitamin meskipun di usus kecil.

2. Tekanan darah tinggi

Saat usia masih di bawah 45 tahun dan sering lupa, sebaiknya periksa tekanan darah. Studi Universitas Alabama menemukan para penderita tekanan darah tinggi lebih mungkin mengalami gangguan memori dan berpikir dibanding dengan yang bertekanan darah normal.

3. Hormone tiroid yang kurang aktif

Jika sering merasa lelah, menjadi gemuk, merasa depresi, dan sering lupa, itu bisa menandakan hipotiroidisme, suatu kondisi yang mempengaruhi 15 dari 1000 wanita. Kondisi ini terjadi saat kelenjar tiroid gagal memproduksi hormone yang dikenal sebagai tiroksin. Hormone ini memainkan peran penting untuk metabolism energy. Jika jumlahnya tidak cukup, metabolism akan melambat termasuk fungsi otak yang mengingat lebih lama dan cepat lupa.

4. Menopause

Page 18: Makalah Blok 6. Demensia Senilis.vita

Saat memasuki usia tertentu , wanita kerap merasa lebih pelupa. Berkurangnya kadar estrogen saat menopause memiliki pengaruh pada daya ingat. Namun, gangguan memori ini tidak bersifat permanen.

5. Migraine

Lebih mungkin mengalami amnesia global saat berusia di atas 50 tahun. Hal ini terjadi saat Anda dapat mengingat kejadian terakhir hingga 24 jam namun perlahan-lahan mulai melupakan hal itu. Amnesia ini diperkirakan terjadi sebagai hasil dari cacat pada gen yang menyebabkan penyebaran impuls saraf di otak. Seiring dengan terjadinya migraine, Anda akan mengalami kelumpuhan memori sementara.

6. Penerbangan jarak jauh

Melalui perjalanan jarak jauh, membuat memori terganggu. Ini akibat kurang tidur yang terjadi konsisten. Namun, masalah memori dapat terus berlanjut setelah kembali ke jadwal semula. Gangguan ini semuanya berasal dari kurang tidur yang konsisten.

7. Kemoterapi

Salah satu daftar efek samping yang tidak menyenangkan dari kemoterapi adalah kehilangan ingatan. Setengah dari pasien kanker payudara yang meningikuti sesi kemoterapi mengaku sulit mengingat selama menjalani pengobatan. Diperkirakan, kemoterapi mempengaruhi sel-sel otak sehat, dan mengurangi fungsinya. Pasien kanker payudara yang telah menjalani pengobatan, memiliki aktivitas lebih sedikit pada area otak yang bertanggung jawab untuk memori.

8. Kehamilan

Gaya hidup dan gangguan dan hilangnya rutinitas saat kehamilan menjadi penyebab wanita memiliki memori yang buruk. Wanita yang sedang hamil, memiliki ingatan yang lebih bu

ruk terutama mengingat nomor telepon dan nama orang yang baru mereka kenal.

9. Anestesi

Anda tidak akan mengingat apapun saat bangun setelah dianastesi sebelum menjalani operasi. Namun, hal yang sama juga mempengaruhi memori lebih lama dari yang diinginkan, mulai dari beberapa hari hingga 1 tahun setelah operasi.

Kesimpulan

Sistem saraf pusat adalah sistem dalam tubuh manusia yang sangat penting, karena dalam sistem ini manusia dapat hidup, melakukan aktivitas, hingga mengatur fungsi-fungsi tubuh. Dalam sistem saraf pusat terdapat bagian-bagian otak, medulla spinalis dan factor-faktor yang mendukung kinerja dari organ tersebut. Kerusakan pada sistem saraf pusat akan mengakibatkan hasil yang sangat fatal seperti gangguan memori(demensia senilis)

Page 19: Makalah Blok 6. Demensia Senilis.vita

Daftar Pustaka

1. Pearche E. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2000.h.275-94.

2. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi 6. Jakarta: EGC; 2006.h.23-30, 262-5.

3. Faiz O, Moffat D. At aglance anatomi. Jakarta: Erlangga; 2003.h.122-6.

4. Campbell, Reece, Mitchell. Biologi. Edisi 5 Jilid 3. Jakarta: Erlangga; 2004.h.218-27.5. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2004.h.154-73.6. Bloom, Fawcett. Buku ajar histologi. Edisi 12. Jakarta:EGC; 2002.h.227-323.7. Sherwood L. Fisilogi Manusia Dari Sel ke Sistem. Jakarta:EGC; 2001.h.104-6.

8. Price SA, Wilson LM. Anatomi dan fisiologi sistem saraf. Edisi 6. Jakarta: EGC; 2005.h.1007.