Makalah I Demensia Alzheimer
Transcript of Makalah I Demensia Alzheimer
-
8/10/2019 Makalah I Demensia Alzheimer
1/28
BAB I
PENDAHULUAN
Demensia merupakan masalah besar dan serius yang dihadapi oleh negara-negara maju,
dan telah pula menjadi masalah kesehatan yang mulai muncul di negara-negara berkembang
seperti Indonesia. Hal ini disebabkan oleh makin mengemukanya penyakit-penyakit degeneratif
(yang beberapa diantaranya merupakan faktor resiko timbulnya demensia) serta makin
meningkatnya usia harapan hidup di hampir seluruh belahan dunia.
Studi prealensi menunjukkan bah!a di "merika Serikat, pada populasi diatas umur #$
tahun, presentase orang dengan penyakit "l%heimer (penyebab terbesar demensia) meningkat &
kali lipat setiap pertambahan umur $ tahun. 'anpa pencegahan dan pengobatan yang memadai,
jumlah pasien dengan penyakit "l%heimer di negara tersebut meningkat dari ,$ juta pada tahun
& menjadi *+,& juta orang pada tahun &$.
Secara klinis munculnya demensia pada seorang usia lanjut sering tidak disadari karena
a!itannya yang tidak jelas dan perjalanan penyakitnya yang progresif namun perlahan. Saat ini
telah disadari bah!a diperlukan deteksi dini terhadap munculnya demensia, karena ternyata
berbagai penelitian telah menunjukkan bila gejala-gejala penurunan kognitif dikenali sejak a!al
maka dapat dilakukan upaya-upaya meningkatkan atau paling tidak mempertahankan fungsi
kognitif agar tidak jatuh pada keadaan demensia. Selain peran pasien dan keluarga dalam
pengenalan gejala-gejala penurunan fungsi kognitif dan demensia a!al, dokter dan tenaga
kesehatan lain juga mempunyai peran yang besar dalam deteksi dini dan terutama dalam
pengelolaan pasien dengan penurunan fungsi kognitif ringan.*
1
-
8/10/2019 Makalah I Demensia Alzheimer
2/28
BAB II
LAPORAN KASUS
Seorang !anita lanjut usia sejak satu minggu ini mengalami problem tidur.
y. "ni, #$ tahun, datang diantar oleh kedua anaknya ke unit ga!at darurat S. Sejak +
hari ini pasien tampak gelisah bila hendak memulai tidur. asien mengatakan ada orang yang
tidak dikenalnya masuk ke kamar tidurnya, yang katanya bermaksud jahat pada dirinya. /emarin
malam pasien berulang kali teriak 0pergi kamu1 dengan ekspresi ketakutan. /adang diikuti pula
dengan gerakan seperti memukuli seseorang. Hal itu tidak jelas ditujukan kepada siapa, karena
tidak ada orang lain di kamarnya. 2alau semalaman tidak tidur, pagi hari pasien tampak lebih
tenang. asien tidak mengeluh lagi masalah fisik seperti yang dialami beberapa hari yang lalu.
amun keluarga menguatirkan kondisi pasien yang sudah beberapa hari tidak tidur, sehingga
pagi ini pasien diba!a berobat ke rumah sakit.
Sejak dua minggu ini keluarga memberikan pasien obat untuk mengatasi masalah tidur.
Setelah 0obat tidur1 habis, tidak dilanjutkan lagi dan diganti dengan 0obat "mitri...1 (keluarga
lupa nama obatnya). Selanjutnya pasien tampak gelisah, mengeluh pusing, sulit b.a.b.,
mulut3bibir tampak kering dan selera makan menurun. /eluarga menduga timbulnya perubahan
pada pasien, baik fisik maupun mental terkait dengan obat yang diberikan tanpa instruksi dokter.
Dan keluarga berharap kondisi pasien akan segera pulih bila makan dan minumnya teratur.
Satu bulan yang lalu pasien diajak menginap di rumah anak bungsunya, 'n. "rdi, di
'angerang untuk menjenguk cucunya yang baru lahir. Selama ini pasien tinggal di 4akarta
dengan anaknya yang kedua, n. "de. /eluarga berpendapat, keadaan pasien mungkin bisa lebih
baik bila dekat dengan cucu-cucunya. /enyataannya, pasien kesal bila mendengar tangisan atau
teriakan sang cucu yang justru dianggap sangat mengganggu. aginya badan pasien terasa lemah,
siang mengantuk, dan menjelang senja mulai gelisah. 5alam sering marah-marah bilamendengar suara berisik anak3cucunya atau dari teleisi, hingga beberapa hari tidak tidur.
5enurut kedua anak pasien, 0obat "mitri...1 (nama obat itu masih belum diingat) sudah
biasa dikonsumsi ibunya bila mengalami 0down. Disamping mudah diperoleh dari toko obat
dekat rumah (seharusnya dengan resep dokter), obat relatif murah dan ampuh. 4uga aman
2
-
8/10/2019 Makalah I Demensia Alzheimer
3/28
terhadap jantung pasien yang menurut dokter kondsinya cukup baik, demikian dengan hasil
pemeriksaan fisik lainnya.
'ahun & obat tersebut mulai dikonsumsi pasien setelah meninggalnya sang suami
akibat serangan jantung. Saat kondisi ayahnya kritis, apalagi setelah !afat, anaknya yang tertua,
'n. "hmat, terus bertanya tentang !arisan rumah dan sempat mengancam bila haknya tidak
diberikan. Saat itu pasien sangat terpukul, hingga mengalami depresi berat dan harus dira!at.
'ahun &$ setelah pensiun dari pekerjaannya, pasien ingin total beristirahat. 6ungsi
pekerjaan rumah masih baik, mau membantu memasak dan merapikan rumah. amun pasien
menjadi jarang berkomunikasi dan mulai enggan menelpon rekan-rekan kerjanya dulu, juga
malas beraktiitas di luar rumah.
'ahun pasien kembali merasa terpukul akibat desakan 'n. "hmat terhadap
kepemilikan rumah !arisan tersebut. Setiap kali 0down1, y. "ni merasakan pikirannya seperti
buntu, telat mikir, susah konsentrasi, malas beraktiitas, tanpa selera makan dan problem tidur.
Setelah minum 0obat "mitri...1 biasanya kondisi membaik. Selanjutnya obat dikonsumsi di luar
anjuran dokter.
Sejak tahun &7 terlihat perubahan pada perilaku pasien. 8bat-obatan atau itamin
sering diminum melebihi dosis, karena pasien lupa apakah dia sudah meminumnya atau belum.
/eluarga menyadari pasien semakin sering lupa sejak rentetan peristi!a yang membebaninya.
Selain penurunan daya ingat, terjadi pula gangguan dalam daya pikir lainnya. 5enurut cucu-
cucunya, sang nenek mulai 0telmi13telat mikir dan 0tidak nyambung1, sering mengulang
pertanyaan dan ucapannya. "khirnya cucu-cucu malas berbicara dengan sang nenek.
Sejak tahun &9 pasien perlahan-lahan menunjukan perubahan perilaku. asien sering
mengatakan bah!a dirinya orang bodoh karena sering lupa dan seketika tidak tahu apa yang
harus dikerjakan. :elakangan bukan hanya lupa barang-barang, tetapi salah meletakannya.ernah didapati makanan di lemari pakaian atau kunci dalam lemari es. :eberapa kali nyaris
terjadi kebakaran karena pasien lupa mematikan kompor gas sehabis masak; memasaknya pun
sudah tidak dapat dilakukan dengan benar. 'ak mampu lagi mengurus atau menghitung uang
dengan benar, padahal mantan karya!ati senior bagian keuangan. Sebelumnya pasien dikenal
sebagai orang yang disiplin., sangat rapi, pembersih, menyukai keteraturan (termasuk pemberian
3
-
8/10/2019 Makalah I Demensia Alzheimer
4/28
nama anak-anak yang disesuaikan dengan inisial namanya, yaitu "hmat, "de, "rdi), dalam
keluarga sering terjadi kesalahpahaman akibat perfeksionisnya. /ini keadaan sang ibu berubah
drastis. "tas kejadian selama ini membuat keluarga bingung apa yang sebenarnya terjadi.
Sementara keluarga menganggapnya sebagai 0sakit tua1 akibat usia dan peristi!a berat yang
dialami pasien.
Sejak tahun &** paien semakin sering lupa.
-
8/10/2019 Makalah I Demensia Alzheimer
5/28
BAB III
PEMBAHASAN KASUS
A. REKAM MEDIS PASIEN
ID>'I'"S "SI>
ama ? y. "ni
4enis kelamin ? 2anita
@mur ? #$ tahun
ekerjaan ? -
"lamat ? -
Suku bangsa ? -
Status ? Sudah menikah
/>
-
8/10/2019 Makalah I Demensia Alzheimer
6/28
asien merupakan mantan karya!ati senior bagian keuangan. asien mempunyai
beberapa orang anak. Setelah pensiun dari pekerjaannya di tahun &$, pasien ingin total
beristirahat. 6ungsi pekerjaan rumah masih baik mau membantu memasak dan merapikan
rumah. amun pasien jarang berkomunikasi dan mulai enggan menelpon rekan kerjanya
dahulu.
I2"A"' >=8:"'"
:erdasarkan keterangan, pasien telah menggunakan obat tidur. /emudian pasien
menggantinya dengan obat Bamitri..C.
B. DAFTAR MASALAH
NO MASALAH DASAR MASALAH
1 Sulit tidur :erdasarkan hasil anamnesis
2 :erteriak ketakutan dan
mengamuk tanpa sebab yang
jelas di malam hari
- berdasarkan kasus diketahui bah!a hal ini terjadi tanpa
sebab yang jelas oleh karena itu perlu ditinjau lebih lanjut
apa yang membuat pasien ketakutan. erlu ditanyakan
apakah pasien melihat atau mendengar suara tertentusebelumnya untuk mengetahui apakah ada suatu halusinasi.
/eluhan ini juga dirasakan malam hari, dapat terjadi
kemungkinan bah!a pasien mengalami insomnia.
3 asien berusia lanjut - asien berusia lanjut perlu dibedakan dari pasien de!asa
lainnya. asien berusia lanjut dapat memiliki penyakit
majemuk (multipatologi) akibat gangguan fungsi jasmani
yang sudah menurun. Sebagian besar cadangan fisiologis
berkurang sehingga meningkatnya kerentanan terhadap
berbagai penyakit. asien umumnya telah terjadi berbagai
penyakit kronis, fungsi organ yang menurun, dan
penurunan status fungsional (disabilitas). :erbeda dari
pasien muda, stres fisik atau psikososial yang relatif ringan
6
-
8/10/2019 Makalah I Demensia Alzheimer
7/28
dapat memicu timbulnya penyakit akut pada pasien usia
lanjut. 8leh karena itu, kualitas pera!atan yang baik sangat
diperlukan dalam pengelolaan pasien.
4 Depresi berat Dari hasil anamnesis yang menyatakan bah!a pasien sangat
teroukul saat suaminya meninggal dan anaknya yang
menuntut !arisan
C. HIPOTESIS
Delirium
Delirium adalah suatu gangguan otak difus yang dikarasteristikkan dengan ariasi kognitif dan
gangguan tingkah laku. Ini biasa dan menjadi problem serius di S dan sering tak diketahui pada pasien
usia lanjut. Delirium biasanya disebabkan banyak faktor; =ambaran khasnya adalah fluktuasi kognisi,
biasanya memburuk pada malam hari dan membaik dengan relatif. :iasanya terdapat efek kognitif
multipel termasuk kurangnya perhatian, daya ingat dan fungsi lebih tinggi yang terjadi akut beberapa jam
sampai dengan hari.&
=angguan persepsi termasuk halusinasi (khususnya isual) dan delusi dan kejadian dari proses
pikiran yang abnormal umum terjadi. /arena ada gejala halusinasi tersebut, dapat membuat pasien
mengamuk dan berteriak ketakutan. =ejala-gejala klinik tersebut di atas terjadi secara akut dan
berfluktuatif, hal ini sesuai dengan keluhan pasien yang didapat sejak tiga hari ini.
Delirium disebabkan kompleks yang saling mempengaruhi diantara faktor predisposisi dan
pencetus. asien dengan beberapa faktor predisposisi mungkin menjadi delirium dibanding pasien tanpa
faktor tersebut. Salah satu faktor predisposisi delirium adalah usia lanjut seperti pada usia pasien. 6aktor
pencetus delirium antara lain adalah infeksi, gangguan elektrolit, gangguan metabolik, intoksikasi, dan
pencetus-pencetus lainnya. @ntuk mengetahui faktor pencetus terjadinya delirium pasien diperlukan
adanya anamnesis dan pemeriksaan tambahan lebih lanjut.&
Demensia
Demensia adalah gangguan fungsi intelektual dan memori didapat yang disebabkan oleh penyakit otak,
yang tidak berhubungan dengan gangguan tingkat kesadaran. asien dengan demensia mempunyai
gangguan memori selain kemampuan mental lain seperti berpikir abstrak, penilaian, kepribadian, bahasa,
praksis, dan isuospasial. Sebagian besar demensia menunjukkan penurunan yang progresif, namun dapat
7
-
8/10/2019 Makalah I Demensia Alzheimer
8/28
pula terjadi mendadak. Demensia dapat muncul pada usia berapapun meskipun umumnya muncul setelah
usia #$ tahun dimana pasien disini juga sudah berusia lanjut. ada demensia juga bisa didapatkan gejala
seperti halusinasi, delusi, dan gangguan emosional sehingga dapat menyebabkan keluhan berteriak
ketakutan, dan mengamuk.&
Ski%ofrenia
Ski%ofrenia pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari
pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang tidak !ajar atau tumpul. /esadaran yang jernih dan
kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara, !alaupun kemunduran kognitif tertentu dapat
berkembang kemudian. =ejala positif ski%ofrenia adalah terdapatnya !aham, halusinasi, gelisah, dan
kekacauan dalam berbicara. /eluhan pasien yaitu berteriak dan mengamuk tanpa sebab yang jelas di
malam hari dapat merupakan salah satu bentuk gejala positif ski%ofrenia yaitu suatu halusinasi. =ejala-gejala positif ski%ofrenia amat mengganggu lingkungan (keluarga) dan merupakan salah satu motiasi
keluarga untuk memba!a pasien berobat.&
D. ANAMNESIS TAMBAHAN
:erikut ini beberapa anamnesis tambahan yang dapat ditanyakan untuk membantu
mengarahkan diagnosis pada pasien ini?
*. :agaimana pola tidur nya
&. 'idur nya berapa lama
+. "pakah tidur nya sering bangun-tidur(gannguan ritme sikardian)
. "pakah sering jalan saat tidur(delirium)
$. "pakah tidur nya nyenyak
#. 8bat-obat apa saja yang pernah dan sedang dikonsumsi
E. "pakah sering mengkonsusmsi alkohol3caffein
7. "pakah ada masalah akhir-akhir ini
9. "pakah tidur nya sering terbangun lebih dini
*. "pakah sering mengantuk di siang hari
8
-
8/10/2019 Makalah I Demensia Alzheimer
9/28
E. STATUS MENTAL PASIEN
S'"'@S SI/8=>I"'I
Deskripsi umum
o enampilan ? 'ampak lebih tua dari usianya, berpenampilan kurang
rapi, ekspresi gelisahHal ini dikarenakan karena depresi yang dialami oleh pasien. /arena pada
pasien depresi pada umumnya enderung tidak mengurus diri, sehingga pasien tampak
lebih tua dari umurnya, dan penampilannya kurang rapih.ekspresi gelisah pada pasien
kami memperkirakan disebabkan karena pasien memiliki !aham curiga, sehingga dia
memiliki perasaan curiga kepada setiap orang ( pada kasus ini adalah dokter ),
sehingga dia merasa bah!a dirinya merasa terancam
o /esadaran
/esadaran biologis ? Fompos mentis
/esadaran psikiatris ? 'erganggu
/esadaran social ? 'erganggu
emeriksaan kesadaran berfungsi untuk melihat apakah ada kelainan organik
yang menyertai keluhan pasien atau tidak. /arena kesadaran neurologis pasien
dalam keadaan compos mentis, maka kemungkinan adanya kelainan organik pada
pasien semakin kecil.sedangkan terganggunya kesadaran psikiatri dan kesadaran
social menunjukan bah!a pasien mengalami suatu konflik mental G emosional.
o erilaku3aktiitas motorik ? "ktifitas psikomotor pada a!al !a!ancara hiperaktif
dengan ekspresi gelisah, irritable, sikap tidak
kooperatif, lalu pada pertengahan !a!ancara tampak
lebih tenang."ktifitas psikomotor hiperaktif dengan ekspresi gelisah, irritablepada pasien
kami memperkirakan disebabkan karena pasien memiliki !aham curiga, sehingga dia
memiliki perasaan curiga kepada setiap orang ( pada kasus ini adalah dokter ),
sehingga dia merasa bah!a dirinya merasa terancam sehingga pasien bersikap tidak
kooperatif , sedangkan pada saat pertengahan !a!ancara pasien bersifat lebih tenang
9
-
8/10/2019 Makalah I Demensia Alzheimer
10/28
kemungkinan pasien merasakan ketenangan dan bisa menerima kehadiran seorang
dokter yang memeriksanya.
ikiran
o roses pikir ? ada arus pikir produktifitas kurang, kontinuitas inkoherensi
tanpa hendaya berbahasa.
"rus pikir dan produktifitas berkurang biasanya terdapat pada pasien depresi,
karena pasien depresi enderung menarik diri dari lingkungan. Inkoherensi yaitu salah
satu bentuk gangguan asosiasi dalam berbahasa (tidak adanya hubungan sebab G
akibat pada saat berbicara ).
o Isi pikir ? pasien ini memiliki isi pikir berupa !aham curiga , non bi%ar, dan
sistematis
2aham curiga yaitu !aham yang bersifat menaruh curiga yang berlebihan
pada seseorang, sedangkan !aham non bi%ar berarti !ahamnya bersifat tidak aneh
( masuk akal ).!aham sistematis berarti !ahamnya dibentuk secara sistematis,
apabila seseorang menyangkalnya, maka penderita akan bereaksi hebat.
o
6ungsi intelektual ? enurunan memori jangka pendek3segera dan remote memory
Dengan melihat hasil pemeriksaan ini, kami menyimpulkan bah!a pasien
memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mengalami demensia, karena pada
demensia terdapat gangguan memori jangka pendek dan remote memori,tetapi
apabila kita telusuri lebih lanjut, maka memori jangka panjang pada pasien tidak
mengalami gangguan
erhatian3 konsentrasi terganggu ( seen serial test )
5enunjukan bah!a perhatian pasien mudah terpecah karena suatu distraksi.
Disorientasi !aktu, tempat, dan orangasien sudah tidak mengenali !aktu, tempat dan orang
=angguan persepsi
ada pasien ini didapatkan gangguan persepi berupa halusinasi isual dan
auditorik. Hal ini diperkuat dari hasil anamnesis dari pasien yang mengatakan bah!a
10
-
8/10/2019 Makalah I Demensia Alzheimer
11/28
ada orang yang tidak dikenalnya masuk ke kamar tidurnya , yang katanya bermaksud
jahat pada dirinya.
6ungsi eksekutif ( pikiran abstrak )terganggu ? "gnosia
/emampuan menolong diri tergangguo Indeks "D< ? **"praksia
o Indeks I"D< ? 7 6ungsi eksekutif lainnya terganggu
F. PEMERIKSAAN FISIK
/eadaan umum ? 'ampak lebih tua dari usianya, berpenampilan kurang
rapi, ekspresi gelisah,kondisi fisik lebih tenang
pada saat
keadaan berbaring.Hal ini dikarenakan karena depresi yang dialami oleh pasien. /arena pada
pasien depresi pada umumnya enderung tidak mengurus diri, sehingga pasien
tampak lebih tua dari umurnya, dan penampilannya kurang rapih.ekspresi gelisah
pada pasien kami memperkirakan disebabkan karena pasien memiliki !aham
curiga, sehingga dia memiliki perasaan curiga kepada setiap orang ( pada kasus
ini adalah dokter ), sehingga dia merasa bah!a dirinya merasa
terancam.sedangkan kondisi fisik pasien yang lebih tenang pada saat berbaring
kemungkinan pasien merasakan suatu ketenangan pada saat tubuhnya dalam
keadaan berbaring atau dengan keadaan berbaring keluhan fisik yang dirasakan
terasa lebih ringan .
/esadaran ? Compos mentis
emeriksaan kesadaran berfungsi untuk melihat apakah ada kelainan organik yang
menyertai keluhan pasien atau tidak. /arena kesadaran pasien dalam keadaan
compos mentis, maka kemungkinan adanya kelainan organik pada pasien semakin
kecil.
/ulit lembab
Ini menandakan bah!a pasien tidak mengalami dehidrasi. ada anamnesis
dikatakan bah!a selera makan pasien menurun, sehingga salah satu indikasi
pemeriksaan kelembaban kulit pada kasus ini yaitu untuk memastikan adanya
dehidrasi atau tidak. ada orang yang dehidrasi biasanya kulitnya menjadi kering.
/onjungtia 3 sclera normal
11
-
8/10/2019 Makalah I Demensia Alzheimer
12/28
5enandakan tidak adanyanya tanda G tanda anemia dan ikterus yang diakibatkan
kelainan hati.
aru ? Sonor, esikuler, ronkhi -3- ormal
4antung ? :4 murni, murmur -, gallop -, ormal
"bdomen ?o "danya nyeri tekan epigastrium
ada kasus ini, nyeri pada epigastrium kemungkin merupakan suatu gejala
psikosomatik atau adanya kelainan organik ( curiga gastritis ), sehingga
diperlukan anamnesis yang lebih informatie.
o Hepar dan lien tidak teraba ormal
o :ising usus normal
5enandakan bah!a pasien tidak memiliki masalah pada sistem
gastrointestinal
6ungsi sensorik, motorik, dan koordinasi ? Dalam batas normal, kecuali tremor
kasar
'remor yang dialami pasien bisa disebabkan fisiologis akibat proses penuaan yang
dialami pasien, patologis akibat penyakit yang dialami pasien, atau efek samping
dari obat yang sering dikonsumsi oleh pasien.
efleks fisiologis ? ormal ormal
efleks patologis ? -3- ormal
H"SI< I'>>'"SI
'ekanan darah **37 ormal? *&37 mmHg
'ekanan darah pasien msih
dalam batas normal. Hal ini
menunjukan bah!a
kemungkinan adanya
kelainan kardioaskular
lebih rendah.
adi 9J3menit ormal?#G* J3menit
Normal
ernafasan &J3menit ormal?*#-&J3menit
5engindikasikan bah!a
rendahnya kemungkinan
pada pasien mengalami
12
-
8/10/2019 Makalah I Demensia Alzheimer
13/28
gangguan system respirasi
Suhu "febril ormal? afebril
Suhu yang afebril dapat
memperkecil kemungkinan
bah!a pasien mengalami
dehidrasi atau infeksi.
2alaupun sebagian besar hasil pemeriksaan status internis dan neurologis menunjukan
hasil yang normal,bukan berarti pasien dalam keadaan baik G baik saja,karena pada
umumnya pasien geriatrik mempunyai suatu kekhususan tersendiri. 5aka untuk
menunjang diagnosis, kami menganjurkan untuk dilakukan pemeriksaan psikometri55S> dan FD'.
G. PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN PENUNJANG
emeriksaan laboratorium dalam batas normal. Hal ini semakin memperkuat
bah!a tidak adanya kelainan organik yang mendasari keluhan pasien.ada pemeriksaan penunjang, keluarga pasien menolak untuk melakukan CT-
Scankarena alasan biaya. Indikasi melakukan CT-Scanpada pasien ini adalah untuk
mengetahui adanya proses patologi yang mendasari timbulnya keluhan pada pasien,
misalnya tumor atau trauma pada kepala yang mengakibatkan terganggunya area
kognitif sehingga terjadi penurunan fungsi kognitif pasien.
H. PEMERIKSAAN PSIKOMETRI
emeriksaan sikometri
13
-
8/10/2019 Makalah I Demensia Alzheimer
14/28
CDT Clo!" Dra#$%& T'()*
FD' dilakukan dengan cara pasien diberikan selembar kertas dan disuruh menggambar
jam. "da beberapa sistem penilaian pada tes ini. +
* point untuk lingkaran jam
* point untuk semua nomor berada di urutan yang benar
* point untuk berada di nomor urutan yang tepat pada jam
* point untuk kedua tangan jam
* point untuk !aktu yang tepat
ilai normal adalah empat atau lima point
ada pasien ini didapatkan hasil?
asien dapat menggambar lingkaran (* point), pasien dapat meletakkan angka *-*&
dengan urutan yang benar (* point) , pasien t idak dapat meletakkan ke *& angka
dengan tepat sesuai jam ( point ), pasien t idak dapat meletakkan jarum jam
dalam posisi yang benar (salah-skor ), pasien tidak menggambarkan !aktu yang tepat (
point). emeriksaan FD' pada pasien ini didapatkan hasil & point yang menandakan adanya
gangguan kognitif pada pasien ini.
MMSE M$%$ M'%)al S)a)' E+am$%a)$o%*
emeriksaan 55S>+pada pasien ini yaitu ?
o. 'es ilai
5aJ
ilai
14
-
8/10/2019 Makalah I Demensia Alzheimer
15/28
*
&
Or$'%)a($,
Sekarang (tahun), (musim), (bulan), (tanggal), hari apa
/ita berada di mana (negara), (propinsi), (kota), (gedung), (ruang)
$
$
&
+
R'&$()ra($,
emeriksa menyebut + benda yang berbeda kelompoknya selang *
detik(misal apel, uang, meja) responden diminta mengulanginya. ilai *
untuk tiap nama benda yang benar. @langi sampai responden dapat
menyebutkandengan benar dan catat jumlah pengulangan
+
+
A)'%($ -a% "al"la($,
engurangan * dengan E secara berturutan. ilai * untuk tiap
ja!abanyang benar. Hentikan setelah $ ja!aban."tau responden diminta
mengeja terbalik kata 02"HA@1 (nilai diberi padahuruf yang benar
sebelum kesalahan; misalnya uyah! K & nilai
$
*
$
M'mor/ r'!all,
asien diminta menyebut kembali + nama diatas +
*
#
E
7
9
*
Ba0a(a ,
esponden diminta menyebutkan nama benda yang ditunjukkan
(perlihatkan pensil dan jam tangan)
esponden diminta mengulang kalimat 0tanpa kalau dan atau tetapi1
esponden diminta melakukan perintah 0"mbil kertas ini dengan tangan
anda, lipatlah menjadi dua dan letakkan di lantai1
esponden diminta membaca dan melakukan yang dibacanya?
ejamkanlah mata "nda
esponden diminta menulis sebuah kalimat secara spontan
esponden diminta menyalin gambar?
&
+
*
+
*
*
*
15
-
8/10/2019 Makalah I Demensia Alzheimer
16/28
** *
ilai normal pada pemeriksaan 55S> adalah &-+. ada pasien ini didapatkan nilai total
55S> adalah * yang menunjukan pasien terdapat gangguan fungsi cognitie.+
/omorbid
/omorbiditas 3 penyakit penyerta lain pada pasien ini adalah terdapat adanya nyeri epigastrium
dan adanya tanda-tanda tremor yang belum diketahui penyebabnya.
I. DIAGNOSIS
Diagnosis pada pasien ini adalah Demensia "l%heimer. Diagnosis ini
ditegakan berdasarkan hasil anamnesis pada keluarga pasien yang menunjukan
adanya penurunan daya ingat, pengulangan kata, agnosis, dan apraJia yang terjadipada pasien. Ditunjang dengan pemeriksaan fisik yang normal dan pemeriksaan
55S> juga FD' yang menunjukan bah!a pasien mengalami gangguan fungsi
kognitif.
J. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL4
"ksis I ? 6. demensia pada penyakit "l%heimer onset dini
"ksis II ? =angguan kepribadian anankastik
"ksis III ? =angguan pencernaan, gangguan susunan saraf
"ksis IL ? 5asalah dengan primary support group (keluarga)
"ksis L ? ="6 current ? $
="6 H
-
8/10/2019 Makalah I Demensia Alzheimer
17/28
K. PATOFISIOLOGI
roduksi dan akumulasi M-amiloid kematian sel neuron
def is iens i neurotrasmiter (aset ilkolin, noerepinefr in, serotonin)
perubahan per il aku dan kognit if . $
atofisiologi ini menggabungkan berbagai teori-teori tenteng adanya
pembentukan M-amiloid, kematian sel neuron, proses neuropatologis, dan defisit
neurotransmiter.
"da faktor resiko terjadnya "l%heimer pada pasien ini, yaitu usia lanjut,
depresi, dan ri!ayat keluarga yang membuat pasien ini makin rentan mengalami
demensia "l%heimer. Selain itu, adanya pembentukan M-amiloid yang berlebihan
mengakibatkan terjadinya oksidasi dan exitotoxicity yang dapat mengakibatkan
kematian sel neuron. M-amiloid juga dapat menyebabkan terjadinya agregasi M-
amiloid dan inflamasi sehingga menyebabkan pembentukan plak senilis dan aktiasi
mikroglial yang dapat memperparah terjadinya kematian sel neuron. "kibat kematian
17
-
8/10/2019 Makalah I Demensia Alzheimer
18/28
sel neuron ini, terjadi defisit neurotransmiter, terutama asetilkolin dan norepinefrin,
yang dapat mengakibatkan perubahan kognitif dan kepribadian pasien.$
L. PENATALAKSANAAN
enatalaksanaan ?
- 5edika mentosa
a. /olinesterase inhibitor (eostigmin, iridostigmin, >drofonium, 6isostigmin,
Donepe%il) untuk mengatasi dementia "l%heimer. ada pasien ini bisa diberikan
Donepe%il, obat yang diminum secara oral untuk mengobati penyakit "l%heimer
taraf ringan hingga sedang. Donepe%il tersedia dalam bentuk tablet oral. :iasanya
diminum satu kali sehari sebelum tidur, sebelum atau sesudah makan dengan dosis
rendah pada a!alnya lalu ditingkatkan setelah hingga # minggub. /olinergik, untuk mengatasi penyakit al%heimernya
c. 5etilfenidat, bisa diberikan bila pasien sedang dalam keadaan depresi
d. "ntipsikotik atipikal (isperidon), untuk mengatasi keluhan halusinasi pada
pasien ini dengan dosis Dosis a!al? ,$ mg, & J sehari. Dosis dapat disesuaikan
secara indiidual dengan penambahan ,$ mg, & J sehari (hingga mencapai *-&
mg, & J sehari
- on medika mentosa
a. >dukasi kepada keluarga ?- Informasi3edukasi diagnosis dan terapi, diskusi ke depan tentang prognosis,
konseling
- 5emberi informasi pada pasien untuk mencegah stressor yang dapat
membuat pasien menjadi semakin depresi
- 5anfaatkan sarana yang ada pada masyarakat (day care, caregier) untuk
pasien maupun keluargab. 5elatih relaksasi, saat pasien mengalami gejala yang tiba-tiba dapat muncul
kapan saja
c. 5eningkatkan hobinya misalnya merajut, menjahit agar pasien beraktiitas dan
menghilangkan depresi
18
-
8/10/2019 Makalah I Demensia Alzheimer
19/28
M. PROGNOSIS
rognosis pada pasien ini adalah
"d itam ? dubia ad bonam
"d functionam ? dubia ad bonam
"d sanationam ? dubia ad malam
rognosis ini ditegakan berdasarkan beberapa faktor berikut?
6aktor-faktor yang memperburuk
*. /ejadian yang berulang dalam rentang !aktu 9 tahun
&. @sia pasien yang sudah termasuk usia lanjut dimana gejala-gejala yang muncul mulai
tidak khas.
+. Stresor yang berasal dari keluarga, yaitu anak pertama dan cucu pasien
. /epribadian premorbid pasien yaitu tipe anankastik (perfeksionis) yang dapatmemperburuk keadaan pasien jika keinginan pasien tidak terpenuhi.
$. Herediter. Diketahui dari alloanamnesis bah!a kakak perempuan pasien juga mengalami
gejala yang sama sehingga mendukung prognosis ke arah yang buruk.
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
19
-
8/10/2019 Makalah I Demensia Alzheimer
20/28
1 D'm'%($a
1.1 D'$%$($
Demensia dapat diartikan sebagai gangguan kognitif dan memori yang dapat
mempengaruhi aktifitas sehari-hari. enderita demensia seringkali menunjukkan beberapa
gangguan dan perubahan pada tingkah laku harian (behavioral symptom) yang mengganggu
(disruptive) ataupun tidak menganggu (non-disruptive) (Lolicer,
-
8/10/2019 Makalah I Demensia Alzheimer
21/28
#. Demensia terkait dengan SID"(HIL-"IDS)
E. 5orbus arkinson
7. 5orbus Huntington
9. 5orbus ick
*. 5orbus 4akob-Freut%feldt
**. Sindrom =erstmann-StrPussler-Scheinker
*&. rion disease
*+. alsi Supranuklear progresif
*. 5ultiple sklerosis
*$. eurosifilis
*#. 'ipe campuran
d. 5enurut sifat klinis ?
*. Demensia proprius
&. seudo-demensia
1.3 Ma%$'()a($ Kl$%$(
"da dua tipe demensia yang paling banyak ditemukan, yaitu tipe "l%heimer dan Laskuler.
*. Demensia "l%heimer
=ejala klinis demensia "l%heimer merupakan kumpulan gejala demensia akibat gangguan
neuro degenaratif (penuaan saraf) yang berlangsung progresif lambat, dimana akibat proses
degenaratif menyebabkan kematian sel-sel otak yang massif. /ematian sel-sel otak ini baru
menimbulkan gejala klinis dalam kurun !aktu + tahun. "!alnya ditemukan gejala mudah
lupa (forgetfulness) yang menyebabkan penderita tidak mampu menyebut kata yang benar,
berlanjut dengan kesulitan mengenal benda dan akhirnya tidak mampu menggunakan barang-
barang sekalipun yang termudah. Hal ini disebabkan adanya gangguan kognitif sehingga
timbul gejala neuropsikiatrik seperti, 2ahan (curiga, sampai menuduh ada yang mencuri
barangnya), halusinasi pendengaran atau penglihatan, agitasi (gelisah, mengacau), depresi,
gangguan tidur, nafsu makan dan gangguan aktifitas psikomotor, berkelana.#
Stadium demensia "l%heimer terbagi atas + stadium, yaitu ?
a. Stadium I
21
-
8/10/2019 Makalah I Demensia Alzheimer
22/28
-
8/10/2019 Makalah I Demensia Alzheimer
23/28
darah otak, sehingga depresi itu dapat didiuga sebagai demensia askuler. =ejala depresi
lebih sering dijumpai pada demensia askuler daripada "l%heimer. Hal ini disebabkan
karena kemampuan penilaian terhadap diri sendiri dan respos emosi tetap stabil pada
demensia askuler.#
Diba!ah ini merupakan klasifikasi penyebab demensia askuker, diantaranya?
*. enyakit degenaratif
&. enyakit serebroaskuler
+. /eadaan anoksi3 cardiac arrest, gagal jantung, intioksi F8
. 'rauma otak
$. Infeksi ("ids, ensefalitis, sifilis)
#. Hidrosefaulus normotensif
E. 'umor primer atau metastasis
7. "utoimun, askulitif
9. 5ultiple sclerosis
*. 'oksik
**. kelainan lain ? >pilepsi, stress mental, heat stroke, !hipple disease
*. =angguan psiatrik ? depresi, anJietas, psikosis
&. 8bat-obatan ? psikofarmaka, antiaritmia, antihipertensi
+. "ntikonulsan ? digitalis
. =angguan nutrisi ? defisiensi :#, defisiensi :*&, defisiensi asam folat, marchiaa-
bignami disease
$. =angguan metabolisme ? hiper3hipotiroidi, hiperkalsemia, hiper3hiponatremia,
hiopoglikemia, hiperlipidemia, hipercapnia, gagal ginjal, Fushing sindrom,
"ddisonCs disease, hippotituitaria.
1.4 Ta%-a -a% &'ala
a. Seluruh jajaran fungsi kognitif rusak.
b. "!alnya gangguan daya ingat jangka pendek.
c. =angguan kepribadian dan perilaku, mood s!ings
23
-
8/10/2019 Makalah I Demensia Alzheimer
24/28
d. Defisit neurologik motor R fokal
e. 5udah tersinggung, bermusuhan, agitasi dan kejang
f. =angguan psikotik? halusinasi, ilusi, !aham R paranoia
g. "gnosia, apraJia, afasia
h. /esulitan mengatur penggunaan keuangan
i. 'idak bisa pulang ke rumah bila bepergian
j.
-
8/10/2019 Makalah I Demensia Alzheimer
25/28
'acnne * mg dinaikkan lambatlaun hingga 7 mg. HepatotoJik
Donepe%il ("ricept) centrally actie reersible cholinesterase inhibitor, $ mg
*J3hari
=alantamine (iminil) * G + J $ mg
iastigmin (>Jelon) *,$, +, , $, # mg
5emantine & J $ mg * mg
1.5 P'ra% K'lar&a
/eluarga memiliki peran yang sangat penting dalam pera!atan lansia penderita
demensia Hidup bersama dengan penderita demensia bukan hal yang mudah, tapi perlu
kesiapan khusus baik secara mental maupun lingkungan sekitar. ada tahap a!al
demensia penderita dapat secara aktif dilibatkan dalam proses pera!atan dirinya.
5embuat catatan kegiatan sehari-hari dan minum obat secara teratur. Ini sangat
membantu dalam menekan laju kemunduran kognitif yang akan dialami penderita
demensia. /eluarga tidak berarti harus membantu semua kebutuhan harian
-
8/10/2019 Makalah I Demensia Alzheimer
26/28
*. 5encegah masuknya %at-%at yang dapat merusak sel-sel otak seperti alkohol dan %at
adiktif yang berlebihan
&. 5embaca buku yang merangsang otak untuk berpikir hendaknya dilakukan setiap
hari.
+. 5elakukan kegiatan yang dapat membuat mental kita sehat dan aktif
o /egiatan rohani R memperdalam ilmu agama.
o 'etap berinteraksi dengan lingkungan, berkumpul dengan teman yang memiliki
persamaan minat atau hobi
. 5engurangi stress dalam pekerjaan dan berusaha untuk tetap relaks dalam kehidupan
sehari-hari dapat membuat otak kita tetap sehat.#
BAB
KESIMPULAN
26
-
8/10/2019 Makalah I Demensia Alzheimer
27/28
Seorang !anita lanjut usia bernama y. "ni, #$ tahun, sejak * mnggu ini mengalami
problem tidur. Sejak + hari ini pasien mengalami halusinasi isual dan auditorik. /eluarga pasien
memberi obat amitriptilin untuk mengatasi kesulitan tidur pasien tapi pasien mengalami gelisah,
pusing, sulit :":, mulut3bibir kering, dan nafsu makan turun. ada tahun & pasien pernah
dira!at karena mengalami depresi berat dan berulang pada tahun . ada taun &7 pasien
menjadi pelupa, dan di tahun &9 pasien mangalami agnosia dan apraksia. ada tahun &**
pasien mengalami disorientasi !aktu, tempat, dan orang, kemudian di tahun &*& kondisi pasien
memburuk sehingga pasien perlu dibantu dalam melakukan aktiitasnya.
enatalaksanaan pada pasien ini adalah pemberian kolinesterase inhibitor, koinergik,
metil fenidat, dan antipsikotik atipikal. emberian edukasi pada keluarga pasien agar pasien tidak
diberi stressor yang membuat pasien depresi, melatih cara relaksasi saat pasien depresi, juga
memberikan aktiitas agar pasien tetap melakukan kegiatan !alaupun sudah pensiun.
rognosis pasien ini adalah dubia ad bonam untuk ad itam dan ad functionam.
Sedangkan dubia ad malam untuk ad sanationam.
DAFTAR PUSTAKA
27
-
8/10/2019 Makalah I Demensia Alzheimer
28/28
*. ochmah 2, Harimurti /. Demensia. In? Sudoyo "2, Setiyohadi :, "l!i I, Simadibrata
5, Setiati S, >ditors. :uku "jar Ilmu enyakit Dalam. 4akarta? Interna ublishing; &*.
p.7+E
&. Sudoyo ", Setiyohadi :. :uku "jar Ilmu enyakit Dalam. Interna ublishing. 4akarta;
&9. . 7+7, 97.
+. Scribd. Pemeriksaan MMS! "ailable at Scribd. "ailable at
http?33!ebspace.ship.edu3cgboer3limbicsystem.html. accessed at oember +, &*&.
. 5aslim . Diagnosis 5utiaksial."uku Saku #iagnosis $angguan %iwa &u'ukan &ingkas
dari PP#$%-(((. 4akarta? ' uh 4aya; &*. p.*&-+; &+;*$.
$. Dar mo j o :o edh i . $ er ia tr i ) (l mu * es eh at an + si a , a n' ut . thed .
4akarta? 6akultas /edokteran @niersitas Indonesia. &9
#. unge 5S, =reganti 5". etterCs Internal 5edicine. &nd >dition. Fhina? Saunders;
&9. p *-$.
http://webspace.ship.edu/cgboer/limbicsystem.htmlhttp://webspace.ship.edu/cgboer/limbicsystem.html