Makalah Bhp Mental Retardasi

download Makalah Bhp Mental Retardasi

of 21

Transcript of Makalah Bhp Mental Retardasi

  • 7/27/2019 Makalah Bhp Mental Retardasi

    1/21

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Retardasi mental menurut Diagnostic and Statical Manual of Mental

    Disorder) merupakan gangguan yang ditandai oleh fungsi intelektual yang secara

    signifikan di bawah rata-rata (IQ kira-kira 70 atau lebih rendah) yang bermula

    sebelum usia 18 tahun disertai penurunan fungsi adaptif. Fungsi adaptif ialah

    kemampuan individu tersebut untuk secara efektif menghadapi kebutuhan untuk

    mandiri yang dapat diterima oleh lingkungan sosialnya. Gangguan ini mencakup

    tentang fungsi kognitif dan sosial. Orang-orang yang secara mental mengalami

    keterbelakangan, memiliki perkembangan kecerdasan (intelektual) yang lebih

    rendah dan mengalami kesulitan dalam proses belajar serta adaptasi sosial.

    3% dari jumlah penduduk mengalami keterbelakangan mental.

    Sayangnya pasien yang mengalami retardasi mental dan tidak dapat

    beradaptasi dan bersosialisasi dapat melakukan tindakan-tindakan yang

    mengganggu ketertiban umum dan meresahkan masyarakat. Namun dalam

    menciptakan ketertiban umum aparat kepolisisan tidak dapat menangkap dan

    menghukum orang yang megalami retardasi mental tersebut, yang mana orang

    yang mengalami retardasi mental tersebut akan dimasukkan ke rumah sakit jiwa

    sebagai usaha dalam pengobatan pasien yang, mengalami mental retardasi

    tersebut.

  • 7/27/2019 Makalah Bhp Mental Retardasi

    2/21

    Hal tersebutlah yang melatarbelakangi kami untuk mengangkat tema

    retardasi mental pada makalah ini, yaitu dengan menganalisis sebuah kasus

    retardasi mental yang terjadi pada Musa di mana retardasi mental yang

    dialaminya membuat Musa melakukan tindakan yang meresahkan masyarakat

    sehingga musa di masukkan ke rumah sakit jiwa.

    1.2. Rumusan Masalah

    1. Apakah kasus ini bisa dikatakan termasuk kasus mental retardasi?2. Bagaimana tinjauan mental retardasi pada kasus ini dilihat dari KUHP?3. Bagaimana tinjauan mental retardasi pada kasus ini dilihat dari Undang-

    Undang No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan?

    1.3.Tujuan

    1. Mengetahui apakah kasus ini bisa dikatakan termasuk kasus mental retardasi?2. Mengetahui tinjauan mental retardasi pada kasus ini dilihat dari KUHP?3. Mengetahui tinjauan mental retardasi pada kasus ini dilihat dari Undang-

    Undang No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan?

  • 7/27/2019 Makalah Bhp Mental Retardasi

    3/21

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Retardasi Mental

    DEFINISI

    Keterbelakangan Mental (Retardasi Mental,RM) adalah suatu keadaan yang

    ditandai dengan fungsi kecerdasan umum yang berada dibawah rata-rata disertai

    dengan berkurangnya kemampuan untuk menyesuaikan diri (berpelilaku adaptif),

    yang mulai timbul sebelum usia 18 tahun.

    Orang-orang yang secara mental mengalami keterbelakangan, memiliki

    perkembangan kecerdasan (intelektual) yang lebih rendah dan mengalami

    kesulitan dalam proses belajar serta adaptasi sosial.

    3% dari jumlah penduduk mengalami keterbelakangan mental.

  • 7/27/2019 Makalah Bhp Mental Retardasi

    4/21

    PENYEBAB

    Tingkat kecerdasan ditentukan oleh faktor keturunan dan lingkungan.

    Pada sebagian besar kasus RM, penyebabnya tidak diketahui; hanya 25% kasus

    yang memiliki penyebab yang spesifik.

    Secara kasar, penyebab RM dibagi menjadi beberapa kelompok:

    1. Trauma (sebelum dan sesudah lahir)- Perdarahan intrakranialsebelum atau sesudah lahir

    - Cedera hipoksia (kekurangan oksigen), sebelum, selama atau sesudah

    lahir

    - Cedera kepala yang berat

    2. Infeksi (bawaan dan sesudah lahir)-Rubella kongenitalis

    -Meningitis

    - Infeksisitomegalovirus bawaan

    -Ensefalitis

    - Toksoplasmosis kongenitalis

    -Listeriosis

    - InfeksiHIV

    3. Kelainan kromosom- Kesalahan pada jumlah kromosom (Sindroma Down)

    -Defekpada kromosom (sindroma X yang rapuh,sindroma Angelman,

    sindroma Prader-Willi)

    - Translokasi kromosom dansindroma cri du chat

  • 7/27/2019 Makalah Bhp Mental Retardasi

    5/21

    4. Kelainangenetikdan kelainan metabolik yang diturunkan- Galaktosemia

    - Penyakit Tay-Sachs

    -Fenilketonuria

    - SindromaHunter

    - SindromaHurler

    - Sindroma Sanfilippo

    -Leukodistrofi metakromatik

    -Adrenoleukodistrofi

    - SindromaLesch-Nyhan

    - SindromaRett

    - Sklerosis tuberosa

    5. Metabolik- SindromaReye

    -Dehidrasi hipernatremik

    -Hipotiroid kongenital

    -Hipoglikemia (diabetes melitus yang tidak terkontrol dengan baik)

    6. Keracunan- Pemakaian alkohol, kokain, amfetamin dan obat lainnya pada ibu hamil

    - Keracunan metilmerkuri

    - Keracunan timah hitam

    7. Gizi-Kwashiorkor

  • 7/27/2019 Makalah Bhp Mental Retardasi

    6/21

    -Marasmus

    -Malnutrisi

    8. Lingkungan- Kemiskinan

    - Status ekonomi rendah

    - Sindroma deprivasi.

    GEJALA

    Tingkatan Retardasi Mental

    Tingkat

    Kisaran

    IQ

    Kemampuan

    Usia

    Prasekolah

    (sejak lahir-5

    tahun)

    Kemampuan

    Usia Sekolah

    (6-20 tahun)

    Kemampuan

    Masa Dewasa

    (21 tahun keatas)

    Ringan 52-68

    Bisa

    membangun

    kemampuan

    sosial &

    komunikasi

    Koordinasi

    otot sedikit

    terganggu

    Seringkali

    Bisa

    mempelajari

    pelajaran kelas

    6 pada akhir

    usia belasan

    tahun

    Bisa

    dibimbing ke

    arah pergaulan

    Biasanya bisa

    mencapai

    kemampuan

    kerja &

    bersosialisasi yg

    cukup, tetapi

    ketika

    mengalami stres

    sosial ataupun

  • 7/27/2019 Makalah Bhp Mental Retardasi

    7/21

    tidak

    terdiagnosis

    sosial

    Bisa dididik

    ekonomi,

    memerlukan

    bantuan

    Moderat 36-51

    Bisa

    berbicara &

    belajar

    berkomunikasi

    Kesadaran

    sosial kurang

    Koordinasi

    otot cukup

    Bisa

    mempelajari

    beberapa

    kemampuan

    sosial &

    pekerjaan

    Bisa belajar

    bepergian

    sendiri di

    tempat-tempat

    yg dikenalnya

    dengan baik

    Bisa

    memenuhi

    kebutuhannya

    sendiri dengan

    melakukan

    pekerjaan yg

    tidak terlatih

    atau semi terlatih

    dibawah

    pengawasan

    Memerlukan

    pengawasan &

    bimbingan ketika

    mengalami stres

    sosial maupun

    ekonomi yg

    ringan

    Berat 20-35

    Bisa

    mengucapkan

    beberapa kata

    Bisa

    berbicara atau

    belajar

    Bisa

    memelihara diri

    sendiri dibawah

  • 7/27/2019 Makalah Bhp Mental Retardasi

    8/21

    Mampu

    mempelajari

    kemampuan

    untuk

    menolong diri

    sendiri

    Tidak

    memiliki

    kemampuan

    ekspresif atau

    hanya sedikit

    Koordinasi

    otot jelek

    berkomunikasi

    Bisa

    mempelajari

    kebiasaan hidup

    sehat yg

    sederhana

    pengawasan

    Dapat

    melakukan

    beberapa

    kemampuan

    perlindungan diri

    dalam

    lingkungan yg

    terkendali

    Sangat

    berat

    19 atau

    kurang

    Sangat

    terbelakang

    Koordinasi

    ototnya sedikit

    sekali

    Mungkin

    memerlukan

    perawatan

    khusus

    Memiliki

    beberapa

    koordinasi otot

    Kemungkinan

    tidak dapat

    berjalan atau

    berbicara

    Memiliki

    beberapa

    koordinasi otot

    & berbicara

    Bisa merawat

    diri tetapi sangat

    terbatas

    Memerlukan

    perawatan

    khusus

  • 7/27/2019 Makalah Bhp Mental Retardasi

    9/21

    Anak dengan MR ringan (IQ 52-68) bisa mencapai kemampuan membaca sampai

    kelas 4-6. Meskipun memiliki kesulitan membaca, tetapi mereka dapat

    mempelajari kemampuan pendidikan dasar yang diperlukan dalam kehidupan

    sehari-hari.

    Mereka memerlukan pengawasan dan bimbingan serta pendidikan dan pelatihan

    khusus.

    Biasanya tidak ditemukan kelainan fisik, tetapi mereka bisa menderita epilepsi.

    Mereka seringkali tidak dewasa dan kapasitas perkembangan interaksi sosialnya

    kurang.

    Mereka mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru

    dan mungkin memiliki penilaian yang buruk.

    Mereka jarang melakukan penyerangan yang serius, tetapi bisa melakukan

    kejahatan impulsif.

    Anak-anak dengan RM moderat (IQ 36-51) jelas mengalami kelambatan dalam

    belajar berbicara dan keterlambatan dalam mencapai tingkat perkembangan

    lainnya (misalnya duduk dan berbicara). Dengan latihan dan dukungan dari

    lingkungannya, mereka dapat hidup dengan tingkat kemandirian tertentu.

    Anak-anak dengan RM berat (IQ 20-35) dapat dilatih meskipun agak lebih susah

    dibandingkan dengan RM moderat.

  • 7/27/2019 Makalah Bhp Mental Retardasi

    10/21

    Anak-anak dengan RM sangat berat (IQ 19 atau kurang) biasanya tidak dapat

    belajar berjalan, berbicara atau memahami.

    Angka harapan hidup untuk anak-anak dengan RM mungkin lebih pendek,

    tergantung kepada penyebab dan beratnya RM. Biasanya, semakin berat RMnya

    maka semakin kecil angka harapan hidupnya.

    DIAGNOSA

    Seorang anak RM menunjukkan perkembangan yang secara signifikan lebih

    lambat dibandingkan dengan anak lain yang sebaya.

    Tingkat kecerdasan yang berada dibawah rata-rata bisa dikenali dan diukur

    melalui tes kecerdasan standar (tes IQ), yang menunjukkan hasil kurang dari 2 SD

    (standar deviasi) dibawah rata-rata (biasanya dengan angka kurang dari 70, dari

    rata-rata 100).

    PENGOBATAN

    Tujuan pengobatan yang utama adalah mengembangkan potensi anak semaksimal

    mungkin.

    Sedini mungkin diberikan pendidikan dan pelatihan khusus, yang meliputi

    pendidikan dan pelatihan kemampuan sosial untuk membantu anak berfungsi

    senormal mungkin.

    Pendekatan perilaku sangat penting dalam memahami dan bekerja sama dengan

    anak RM.

  • 7/27/2019 Makalah Bhp Mental Retardasi

    11/21

    PENCEGAHAN

    Konsultasi genetik akan memberikan pengetahuan dan pengertian kepada orang

    tua dari anak RM mengenai penyebab terjadinya RM.

    VaksinasiMMR secara dramatis telah menurunkan angka kejadian rubella

    (campak Jerman) sebagai salah satu penyebab RM.

    Amniosentesis dan contoh vili korion merupakan pemeriksaan diagnostik yang

    dapat menemukan sejumlah kelainan, termasuk kelainan genetik dan korda

    spinalis atau kelainan otak pada janin.

    Setiap wanita hamil yang berumur lebih dari 35 tahun dianjurkan untuk menjalani

    amniosentesis dan pemeriksaan vili korion, karena mereka memiliki resiko

    melahirkan bayi yang menderita sindroma Down.

    USG juga dapat membantu menemukan adanya kelainan otak.

    Untuk mendeteksi sindroma Down danspina bifida juga bisa dilakukan

    pengukuran kadaralfa-protein serum.

    Diagnosis RM yang ditegakkan sebelum bayi lahir, akan memberikan pilihan

    aborsi atau keluarga berencana kepada orang tua.

    Tindakan pencegahan lainnya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya

    RM:

    Genetik

    Penyaringanprenatal(sebelum lahir) untuk kelainan genetik dan konsultasi

  • 7/27/2019 Makalah Bhp Mental Retardasi

    12/21

  • 7/27/2019 Makalah Bhp Mental Retardasi

    13/21

    (1)Barangsiapa melakukan perbuatan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan

    padanya, disebabkan oleh jiwanya cacat dalam tumbuhnya atau terganggu karena

    penyakit, tidak dipidana

    (2)Jika ternyata bahwa perbuatan tidak dapat dipertanggungjawabkan padanya

    disebabkan karena jiwanya cacat dalam tumbuhnya atau terganggu karena

    penyakit, maka hakim dapat memerintahkan supaya orang itu dimasukkan

    kedalam rumah sakit jiwa, paling lama satu tahun sebagai waktu percobaan.

    (3)Ketentuan tersebut dalam ayat (2) hanya berlaku bagi Mahkamah Agung,

    Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri

    2.3. Undang-undang No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan

    Bagian Ketujuh

    Kesehatan Jiwa

    Pasal 24

    (1) Kesehatan jiwa diselenggarakan untuk mewujudkan jiwa yang schat

    secara optimal baik intelektual maupun emotional.

    (2) Kesehatan jiwa meliputi pemeliharaan dan peningkatan kesehatan

    jiwa, pencegahan dan penanggulangan masalah psikososial dan

    gangguan jiwa, penyembuhan dan pemulihan penderita gangguan

    jiwa.

    (3) Kesehatan jiwa dilakukan oleh perorangan, lingkungan keluarga,

    lingkungan sekolah, lingkungan pekerjaan, lingkungan masyarakat,

  • 7/27/2019 Makalah Bhp Mental Retardasi

    14/21

    didukung sarana pelayanan kesehatan jiwa dan sarana lainnya.

    Pasal 25

    (1) Pemerintah melakukan pengobatan dan perawatan, pemulihan, dan

    penyaluran bekas penderita gangguan jiwa yang telah selesai

    menjalani pengobatan dan atau perawatan ke dalam masyarakat.

    (2) Pemerintah membangkitkan, membantu, dan membina kegiatan

    masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan masalah

    psikososial dan gangguan jiwa, pengobatan dan perawatan penderita

    gangguan jiwa, pemulihan serta penyaluran bekas penderita ke dalam

    masyarakat.

    Pasal 26

    (1) Penderita gangguan jiwa yang dapat menimbulkan gangguan terhadap

    keamanan dan ketertiban umum wajib diobati dan dirawat di sarana

    pelayanan keschatan jiwa atau sarana pelayanan kesehatan lainnya.

    (2) Pengobatan dan perawatan penderita gangguan jiwa dapat dilakukan

    atas permintaan suami atau istri atau wali atau anggota keluarga

    penderita atau atas prakarsa pejabat yang bertanggung jawab atas

    kcamanan dan ketertiban di wilayah setcmpat atau hakim pengadilan

    bilamana dalam suatu perkara timbul persangkaan bahwa yang

    bersangkutan adalah penderita gangguan jiwa.

    Pasal 27

  • 7/27/2019 Makalah Bhp Mental Retardasi

    15/21

    Ketentuan mengenai kesehatan jiwa dan upaya penanggulangannya ditetapkan

    dengan Peraturan Pemerintah.

    Pasal 84

    Barang siapa :

    1. mengedarkan makanan dan atau minuman yang dikemas tanpa

    mencantumkan tanda atau label sebagaimana dimaksud dalam Pasal

    21 ayat (2);

    2. menyelenggarakan tempat atau sarana pelayanan umum yang tidak

    memenuhi ketentuan standar dan atau persyaratan lingkungan yang

    sehat sebagamna dimaksud dalam Pasal 22 ayat (4);

    3. menyelenggarakan tempat kerja yang tidak memenuhi ketentuan

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (3);

    4. menghalangi penderita gangguan jiwa yang akan diobati dan atau

    dirawat pada sarana pelayanan kesehatan lainnya sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1);

    5. menyelenggarakan sarana kesehatan yang tidak memenuhi

    persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 ayat (1) atau

    tidak memiliki izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 ayat (1);

    dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan atau

    pidana denda paling banyak Rp 15.000.000,00 (lima belas juta

    rupiah).

  • 7/27/2019 Makalah Bhp Mental Retardasi

    16/21

    BAB III

    PEMBAHASAN

    3.1. Kasus

    Liputan6.com, Medan: Kesibukan di Rumah Sakit Jiwa Pusat Medan

    bertambah sejak 10 Juni 2003. Rumah sakit jiwa terbesar di Sumatra Utara ini

    kedatangan pasien istimewa bernama Musa. Anak berumur 14 tahun ini

    berada di sana atas permintaan Polsekta Medan Baru yang ingin mendapatkan

  • 7/27/2019 Makalah Bhp Mental Retardasi

    17/21

    kepastian tentang kondisi kejiwaannya.

    Menurut para perawat di RSJ Medan, secara sederhana Musa bisa menjawab

    pertanyaan tentang kondisi keluarganya. Bahkan dia mampu mengingat secara

    rinci tentang perbuatannya membongkar kuburan dan mengambil tulang-

    belulang di dalamnya. Namun demikian, para perawat mengaku kesulitan

    berkomunikasi karena seringkali Musa tak peduli dengan ucapan orang lain.

    Dia hanya bisa berkomunikasi dengan adiknya, Ranjani.

    Musa terpaksa berurusan dengan polisi dan berada di rumah sakit jiwa karena

    perbuatannya membongkar sebelas kuburan di Pemakaman Kristen Padang

    Bulan Medan pada 7 Juni 2003. Tak hanya membongkar, dia juga mengambil

    tulang-belulang manusia dari kuburan-kuburan itu untuk dikoleksi. Anehnya,

    Musa berlaku seolah tak terjadi apa-apa kendati terlibat kasus kriminal yang

    menggemparkan warga Medan.

    Penjaga kuburan Padang Bulan Medan Temanta Tarigan menuturkan, awalnya

    dia mendengar suara berisik di dekat rumahnya yang bersebelahan dengan

    kompleks pemakaman. Karena curiga, Temanta keluar rumah untuk

    mengetahui asal suara tersebut. Namun, saat itu dia tidak melihat sesuatu yang

    mencurigakan.

    Sekitar pukul delapan pagi, seorang penjaga kuburan lainnya melihat seorang

    anak tak dikenal berada di areal pekuburan. Anak yang tengah berusaha

  • 7/27/2019 Makalah Bhp Mental Retardasi

    18/21

    melubangi sebuah makam itu ternyata Musa. Penjaga kuburan pun

    memberitahu warga sekitar dan teman-temannya. Akhirnya warga mengepung

    dan menangkap Musa tanpa perlawanan.

    Setelah menangkap tersangka, Temanta melaporkan kasus tersebut ke

    Polsekta Medan Baru dan menyerahkan Musa. Di kantor polisi, Musa sempat

    diinterogasi. Tapi jawaban-jawaban yang diberikannya sulit dipahami. Polisi

    akhirnya membawa Musa ke rumah sakit jiwa karena menduga kuat kondisi

    kejiwaannya tidak normal.

    Perbuatan Musa membongkar kuburan dan mengambil fosil manusia memang

    telah menggemparkan masyarakat kota tersebut. Tapi yang paling terkejut

    adalah Sejahtera Ginting dan Maidah, orangtua angkat Musa. Warga Dusun

    Dua, Kampung Sei Beras Sekata, Deli Serdang, Medan, ini mengasuh Musa

    sejak bayi setelah menerima dari orangtuanya yang juga kakak kandung

    Maidah.

    Sejahtera dan Maidah menuturkan, sebenarnya Musa diberi nama Sahibana

    dengan panggilan Sahi oleh orangtua kandungnya. Karenanya, nama tersebut

    yang dikenal keluarga dan warga sekitar. Sejak bayi, Musa memang sering

    sakit. Bahkan, dia pernah terserang kejang-kejang dengan panas badan tinggi

    yang oleh warga disebut sakit step. Selain sakit, menurut mereka, tingkah laku

    Musa selama ini juga aneh. Meski demikian, dia tetap berperangai baik dan

    bersedia membantu orangtua dengan kemampuan yang sangat terbatas. Musa

    juga bisa berinteraksi dengan tiga adiknya serta bergaul dengan anak-anak

  • 7/27/2019 Makalah Bhp Mental Retardasi

    19/21

    sebaya di lingkungan setempat.

    Ketika masih kecil, Musa sempat bersekolah. Tapi baru sebulan duduk di

    bangku kelas satu sekolah dasar, pihak sekolah mengeluarkannya karena

    dianggap berperilaku ganjil. Selain bersikap aneh, Musa juga diakui sering

    meninggalkan rumah tanpa alasan jelas. Biasanya, dia menghilang selama dua

    atau tiga hari dan kemudian pulang sendiri tanpa dicari. Jika ditanya ke mana

    perginya, Musa tak pernah menjawab. Terakhir dia meninggalkan rumah

    selama delapan hari sebelum akhirnya tertangkap membongkar kuburan.

    Keanehan lain Musa adalah kebiasaannya menggigit tangannya sendiri hingga

    terluka. Perbuatan itu biasanya dilakukan bila sedang marah.

    Menyadari keanehan pada anaknya, Sejahtera dan Maidah tak tinggal diam.

    Bahkan mereka telah berupaya mengobati Musa sejak masih kecil. Namun,

    faktor ekonomi membuat mereka tak lagi mampu berbuat banyak. Maklum,

    kedua orangtua angkat Musa ini hanya berprofesi sebagai buruh tani.

    Kendati begitu, kasih sayang Sejahtera dan Maidah kepada Musa tak berbeda

    dengan ketiga anak kandung mereka. Sebab itu, Maidah berharap kelak bisa

    memasukkan Musa ke panti asuhan untuk mengubah perilakunya

    Masa observasi terhadap perilaku pembongkar makam ini dinilai harus

    dilakukan setidaknya hingga 20 hari. Tahapan ini harus dilalui untuk

    mendapatkan kepastian tentang kondisi kejiwaannya. Nantinya, hasil

  • 7/27/2019 Makalah Bhp Mental Retardasi

    20/21

    pengamatan tersebut diserahkan kepada polisi sebagai acuan untuk proses

    hukum selanjutnya.

    Menurut Wakil Direktur Bidang Medis RSJ Medan dokter Donald S, perilaku

    Musa selama beberapa hari di rumah sakit jiwa menunjukkan kecenderungan

    seorang anak yang mengalami keterbelakangan mental. "Taraf

    keterbelakangan mental dia itu kira-kira mulai dari taraf sedang sampai yang

    berat. Di tengah-tengahnya begitu," ungkap Donald. Secara fisik pun, lanjut

    Donald, Musa tak bisa dikategorikan normal seperti layaknya anak yang

    beranjak remaja. Soalnya, dia berparas layaknya anak berusia 20 tahun.

    Berdasarkan analisa sementara, Musa mengalami retardasi mental. Dalam

    kasus Musa, tambah Donald, retardasi mental bisa disebabkan beberapa

    faktor. Antara lain riwayat kesehatan, lingkungan, dan keturunan seseorang.

    Retardasi mental dapat diartikan sebagai suatu keadaan perkembangan mental

    yang terhenti atau tidak lengkap. Ini terutama terlihat selama masa

    perkembangan sehingga berpengaruh pada semua tingkat inteligensia, yaitu

    kemampuan kognitif, bahasa, motorik, dan sosial. Retardasi mental kadang

    disertai gangguan jiwa atau gangguan fisik lain.

    Apa pun kondisi kejiwaan Musa, perbuatannya telah menyinggung perasaan

    ahli waris atau pihak keluarga yang makamnya dibongkar. Suharti Ginting,

    misalnya, yang makam orangtuanya dibongkar Musa. Wanita ini mengaku

    berani membunuh untuk membalas perlakuan tersangka Namun demikian,

  • 7/27/2019 Makalah Bhp Mental Retardasi

    21/21

    Suharti menyadari emosinya tak berarti apa-apa. Apalagi setelah mengetahui

    kondisi kejiwaan tersangka.

    Kini, sebagian dari sebelas makam yang dibongkar Musa sudah diperbaiki

    setelah jasad yang tersisa dimasukkan kembali ke dalamnya. Sementara

    sebuah makam dibongkar sendiri oleh pihak ahli waris dan tulang-belulangnya

    dipindahkan ke kuburan lain. Sedangkan beberapa makam lainnya masih

    tampak berlubang karena pihak keluarga belum mengetahui. Yang pasti,

    sebagian kalangan hanya berharap jasad orang yang telah tiada tetap dihormati

    seperti saat dirinya masih hidup.

    3.2.Pembahasan Kasus