Makalah-Batuan-Sedimen

download Makalah-Batuan-Sedimen

If you can't read please download the document

description

berisi makalah tentang batuan sedimen

Transcript of Makalah-Batuan-Sedimen

BAB IPENDAHULUAN Latar BelakangSedimentasi merupakan proses pengangkutan, melayangnya (suspensi) atau mengendapnya material fragmentasi oleh air. Sedimentasi juga dapat terbentuk akibat adanya erosi. Proses ini dapat terjadi di daratan, danau, sekitar sungai ataupun dipantai. Pengendapan batuan atau tanah terjadi jika zat yang mengangkatnya mengalami penurunan kecepatan gerak atau bahkan berhenti sama sekali.Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil pemadatan endapan yang berupa bahan lepas atau batuan yang terjadi akibat pengendapan materi hasil erosi. Menurut Hutton (1875; dalam Sanders, 1981) menyatakan batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk oleh konsolidasi sedimen, sebagai material lepas, yang terangkut ke lokasi pengendapan oleh air, angin, es dan longsoran gravitasi, gerakan tanah atau tanah longsor. Batuan sedimen juga dapat terbentuk oleh penguapan larutan kalsium karbonat, silika, garam dan material lain.Menurut Tucker (1991), 70 % batuan di permukaan bumi berupa batuan sedimen. Tetapi batuan itu hanya 2 % dari volume seluruh kerak bumi. Ini berarti batuan sedimen tersebar sangat luas di permukaan bumi, tetapi ketebalannya relatif tipis.Oleh karena itu pembuatan makalah ini kami lakukan sebagai suatu langkah atau pemberian solusi bagi kita untuk dapat mengetahui apa itu batuansedimen dan semua yang berkaitan dengan batuan sedimen. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan dalam makalah ini yaitu mengetahui asal dan usul terbentuknya batuan sedimen, struktur batuan sedimen, dan jenis batuan sedimen. TujuanSesuai rumusan masalah yang dibuat dari makalah ini yaitu untuk mengetahui asal dan usul terbentuknya batuan sedimen, struktur batuan sedimen, dan jenis batuan sedimen.BAB IIPEMBAHASAN2.1. Pengertian Sedimentasi dan Batuan SedimenSedimentasi merupakan pengendapan material yang dibawah oleh angin, air, atau gletser. Semua hasil erosi akan di endapkan disuatu tempat, baik di sungai, lembah, lereng pegunungan ataupun dasar laut yang dangkal. Kadang pula hasil sedimentasi tersebut kembali mengalami erosi. Proses sedimentasi dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:Sedimentasi Fluvial, yaitu proses pengendapan materi yang diangkut oleh sungai dan di endapkan disepanjang aliran sungai, danau, waduk, atau muara sungai. Hasil bentuknya antara lain delta dan bantaran sungai.Sedimentasi Eolis (sedimentasi teresterial), merupakan proses pengendapan materi yang diangkut oleh angin. Bentuknya antara lain berupa gugus pasir dan gundukan pasir yang sering dijumpai di pantai.Sedimentasi Laut (marine sedimentation), merupakan hasil abrasi pantai yang kemudian diendapkan kembali disepanjang pantai. Hasil bentukannya antara lain, endapan puing karang (beach), endapan gosong pasir (bar), dan endapan pasir yang menghubungkan dua pulau (tombolo).Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil pemadatan endapan yang berupa bahan lepas. Menurut ( Pettijohn, 1975 ) batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktivitas kimia maupun organisme, yang di endapkan lapis demi lapis pada permukaan bumi yang kemudian mengalami pembatuan. Menurut Tucker (1991), 70 % batuan di permukaan bumi berupa batuan sedimen. Tetapi batuan itu hanya 2 % dari volume seluruh kerak bumi. Ini berarti batuan sedimen tersebar sangat luas di permukaan bumi, tetapi ketebalannya relatif tipis.Batuan sedimen banyak sekali jenisnya dan tersebar sangat luas dengan ketebalan antara beberapa centimetersampai beberapa kilometer. Juga ukuran butirnya dari sangat halus sampai sangat kasar dan beberapa proses yang penting lagi yang termasuk kedalam batuan sedimen. Disbanding dengan batuan beku, batuan sedimen hanya merupakan tutupan kecil dari kerak bumi. Batuan sedimen hanya 5% dari seluruh batuan-batuan yang terdapat dikerak bumi. Dari jumlah 5% ini,batu lempung adalah 80%, batupasir 5% dan batu gamping kira-kira 80% (Pettijohn, 1975).Sedimen tidak hanya bersumber dari darat saja tetapi dapat juga dari yang terakumulasi di tepi-tepi cekungan yang melengser kebawah akibat gaya gravitasi. Meskipun secara teoritis dibawah permukaan air tidak terjadi erosi, namun masih ada energy air, gelombang dan arus bawah permukaan yang mengikis terumbu-terumbu karang di laut dan hasil kikisannya terendapkan di sekitarnya. Material sedimen dapat berupa:Fragmen dan mineral-mineral dari batuan yang sudah ada. Misalnya kerikil di sungai, pasir di pantai dan lumpur di laut atau di danau.Material organik, seperti terumbu koral di laut, sisa-sisa cangkang organisme air dan vegetasi di rawa-rawa.Hasil penguapan dan proses kimia seperti garam di danau payau dan kalsium karbonat di laut dangkal.2.2. Sedimentasi BatuanBatuan sedimen ini terbentuk dengan proses pertama tentunya adalah pecahnya atau terabrasinya batuan sumber yang kemudian hasil pecahannya tertransportasi dan mengendap di suatu area tertentu. Proses-proses tersebut telah lazim disebut sebagai proses-proses sedimentasi.Sedimentasi secara mekanikTerbentuk dari akumulasi mineral-mineral dan fragmen-fragmen batuan.Faktor-faktor yang penting antara lain :Sumber material batuan sedimen, sifat dan komposisi batuan sedimen sangat dipengaruhi oleh material-material asalnya.Komposisi mineral-mineral batuan sedimen dapat menentukan waktu dan jarak transportasi, tergantung dari prosentasi mineral-mineral stabil dan nonstabil.Lingkungan pengandapan, secara umum lingkungan pengendapan dibedakan dalam tiga bagian yaitu: Lingkungan Pengendapan Darat, Transisi dan Laut. Ketiga lingkungan pengendapan ini, dimana batuan yang dibedakannya masing-masing mempunyai sifat dan ciri-ciri tertentu.Pengangkutan (transportasi), media transportasi dapat berupa air, angin maupun es, namun yang memiliki peranan yang paling besar dalam sedimentasi adalah media air. Selama transportasi berlangsung, terjadi perubahan terutama sifat fisik material-material sedimen seperti ukuran bentuk dan roundness. Dengan adanya pemilahan dan pengikisan terhadap butir-butir sedimen akan memberi berbagai macam bentuk dan sifat terhadap batuam sedimen.Pengendapan, pengendapan terjadi bilamana arus/gaya mulai menurun hingga berada di bawahtitik daya angkutnya. Ini biasa terjadi pada cekungan-cekungan, laut, muara sungai, dll.Kompaksi, kompaksi terjadi karena adanyagayaberat/grafitasi dari material-material sedimen sendiri, sehingga volume menjadi berkurang dan cairan yang mengisi pori-pori akan bermigrasi ke atas.Lithifikasi dan Sementasi, bila kompaksi meningkat terus menerus akan terjadi pengerasan terhadap material-material sedimen.Sehingga meningkat ke proses pembatuan (lithifikasi), yang disertai dengan sementasi dimana material-material semen terikat oleh unsur-unsur/mineral yang mengisi pori-pori antara butir sedimen.Replacement dan Rekristalisasi, proses replacement adalah proses penggantian mineral oleh pelarutan-pelarutan kimia hingga terjadi mineral baru. Rekristalisasi adalah perubahan atau pengkristalan kembali mineral-mineral dalam batuan sedimen, akibat pengaruh temperatur dan tekanan yang relatif rendah.Diagenesis, diagenesis adalah perubahan yang terjadi setelah pengendapan berlangsung, baik tekstur maupun komposisi mineral sedimen yang disebabkan oleh kimia dan fisika.Sedimentasi secara kimia dan organikTerbentuk oleh proses-proses kimia dan kegiatan organisme atau akumulasi dari sisa skeleton organisme. Sedimen kimia dan organik dapat terjadi pada kondisi darat, transisi, dan lautan, seperti halnya dengan sedimen mekanik.Masing-masing lingkungan sedimen dicirikan oleh paket tertentu fisik, kimia, dan biologis parameter yang beroperasi untuk menghasilkan tubuh tertentu sedimen dicirikan oleh tekstur, struktur, dan komposisi properti. Kita mengacu kepada badan-badan khusus seperti endapan dari batuan sedimen sebagai bentuk. Istilah bentuk mengacu pada unit stratigrafik dibedakan oleh lithologic, struktural, dan karakteristik organik terdeteksi di lapangan.2.3. Batuan Sedimen KlastikBatuan sedimen klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan kembali detritus atau pecahan batuan asal. Batuan asal dapat berupa batuan beku, metamorf dan sedimen itu sendiri. Batuan sedimen diendapkan dengan proses mekanis, terbagi dalam dua golongan besar dan pembagian ini berdasarkan ukuran besar butirnya. Cara terbentuknya batuan tersebut berdasarkan proses pengendapan baik yang terbentuk dilingkungan darat maupun dilingkungan laut. Batuan yang ukurannya besar seperti breksi dapat terjadi pengendapan langsung dari ledakan gunungapi dan di endapkan disekitar gunung tersebut dan dapat juga diendapkan dilingkungan sungai dan batuan batupasir bisa terjadi dilingkungan laut, sungai dan danau. Semua batuan diatas tersebut termasuk ke dalam golongan detritus kasar. Sementara itu, golongan detritus halus terdiri dari batuan lanau, serpih dan batua lempung dan napal. Batuan yang termasuk golongan ini pada umumnya di endapkan di lingkungan laut dari laut dangkal sampai laut dalam.Fragmentasi batuan asal tersebut dimulai dari pelapukan mekanis maupun secara kimiawi, kemudian tererosi dan tertransportasi menuju suatu cekungan pengendapan. Setelah pengendapan berlangsung sedimen mengalami diagenesa yakni, prosess- proses yang berlangsung pada temperatur rendah di dalam suatu sedimen, selama dan sesudah litifikasi. Contohnya; Breksi, Konglomerat, Standsstone (batu pasir), dan lain-lain.Batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan kembali detritus atau pecahan batuan asal. Batuan asal dapat berupa batuan beku, metamorf dan sedimen itu sendiri. (Pettjohn, 1975).Batuan sedimen diendapkan dengan proses mekanis, terbagi dalam dua golongan besar dan pembagian ini berdasarkan ukuran besar butirnya. Cara terbentuknya batuan tersebut berdasarkan proses pengendapan baik yang terbentuk dilingkungan darat maupun dilingkungan laut. Batuan yang ukurannya besar seperti breksi dapat terjadi pengendapan langsung dari ledakan gunungapi dan di endapkan disekitar gunung tersebut dan dapat juga diendapkan dilingkungan sungai dan batuan batu pasir bisa terjadi dilingkungan laut, sungai dan danau. Semua batuan diatas tersebut termasuk ke dalam golongan detritus kasar. Sementara itu, golongan detritus halus terdiri dari batuan lanau, serpih dan batua lempung dan napal. Batuan yang termasuk golongan ini pada umumnya di endapkan di lingkungan laut dari laut dangkal sampai laut dalam (Pettjohn, 1975). Fragmentasi batuan asal tersebut dimulaiu darin pelapukan mekanis maupun secara kimiawi, kemudian tererosi dan tertransportasi menuju suatu cekungan pengendapan (Pettjohn, 1975).Setelah pengendapan berlangsung sedimen mengalami diagenesa yakni, proses proses-proses yang berlangsung pada temperatur rendah di dalam suatu sedimen, selama dan sesudah litifikasi. Hal ini merupakan proses yang mengubah suatu sedimen menjadi batuan keras ( Pettjohn, 1975).2.3.1. Struktur Batuan Sedimen KlastikUnsur-unsur tekstur batuan sedimen klastik, adalah sebagai berikut :Fragmen, butiran yang berukuran lebih besar daripada pasir.Matrik, butiran yang ukurannya lebih kecil daripada fragmen, dan mengisi sela- sela diantara fragmen, serta diendapkan bersama fragmen.Semen, material halus yang berperan sebagai pengikat. Semen diendapkan setelah fragmen dan matrik. Semen umumnya berupa silika, kalsit, sulfat, atau oksida besi.Tabel. Skala ukuran butiran sedimen menurut skala Wentworth (1922).Ukuran butir (mm)Nama ButiranNama batuan > 256Boulder / block (bongkah)Breksi64 256Cobble (kerakal)(bentuk / kebundaran butiran meruncing)4 64PebbleKonglomerat2 4Granule (kerikil)(bentuk / kebundaran butiran membulat)1/16 2Sand (pasir)Batupasir1/16 1/256Silt (lanau)Batulanau < 1/256Clay (lempung)BatulempungAda beberapa faktor yang mempengaruhi ukuran butir. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :Jenis PelapukanJenis TransportasiWaktu / jarak TransportResistansi2.4. Batuan Sedimen Non KlastikBatuan sedimen Non-Klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk sebagai hasil penguapan suatu larutan, atau pengendapan material di tempat itu juga (insitu). Proses pembentukan batuan sedimen kelompok ini dapat secara kimiawi, biologi /organik, dan kombinasi di antara keduanya (biokimia). Secara kimia, endapan terbentuk sebagai hasil reaksi kimia, misalnya CaO + CO2 CaCO3. Secara organik adalah pembentukan sedimen oleh aktivitas binatang atau tumbuh-tumbuhan, sebagai contoh pembentukan rumah binatang laut (karang), terkumpulnya cangkang binatang (fosil), atau terkuburnya kayu-kayuan sebagai akibat penurunan daratan menjadi laut. Contohnya; Limestone (batu gamping), Coal (batu bara), dan lain-lain.Batuan sedimen yang terbentuk dari hasil reaksi kimia atau bisa juga dari kegiatan organisme. Reaksi kimia yang dimaksud adalah kristalisasi langsung atau reaksi organik (Pettjohn, 1975).MenurutR.P. Koesoemadinata, 1981 batuan sedimen dibedakan menjadi enam golongan yaitu :Golongan Detritus KasarBatuan sedimen diendapkan dengan proses mekanis. Termasuk dalam golongan ini antara lain adalah breksi, konglomerat dan batupasir. Lingkungan tempat pengendapan batuan ini di lingkungan sungai dan danau atau laut.Golongan Detritus HalusBatuan yang termasuk kedalam golongan ini diendapkan di lingkungan laut dangkal sampai laut dalam. Yang termasuk ked ala golongan ini adalah batu lanau, serpih, batu lempung dan Nepal.Golongan KarbonatBatuan ini umum sekali terbentuk dari kumpulan cangkang moluska, algae dan foraminifera. Atau oleh proses pengendapan yang merupakan rombakan dari batuan yang terbentuk lebih dahulu dan di endpkan disuatu tempat. Proses pertama biasa terjadi di lingkungan laut litoras sampai neritik, sedangkan proses kedua di endapkan pada lingkungan laut neritik sampai bahtial. Jenis batuan karbonat ini banyak sekali macamnya tergantung pada material penyusunnya.Golongan SilikaProses terbentuknya batuan ini adalah gabungan antara pross organik dan kimiawi untuk lebih menyempurnakannya. Termasuk golongan ini rijang (chert), radiolarian dan tanah diatom. Batuan golongan ini tersebarnya hanya sedikit dan terbatas sekali.Golongan EvaporitProses terjadinya batuan sedimen ini harus ada air yang memiliki larutan kimia yang cukup pekat. Pada umumnya batuan ini terbentuk di lingkungan danau atau laut yang tertutup, sehingga sangat memungkinkan terjadi pengayaan unsure-unsur tertentu. Dan faktor yang penting juga adalah tingginya penguapan maka akan terbentuk suatu endapan dari larutan tersebut. Batuan-batuan yang termasuk kedalam batuan ini adalah gip, anhidrit, batu garam.Golongan BatubaraBatuan sedimen ini terbentuk dari unsur-unsur organik yaitu dari tumbuh-tumbuhan. Dimana sewaktu tumbuhan tersebut mati dengan cepat tertimbun oleh suatu lapisan yang tebsl di atasnya sehingga tidak akan memungkinkan terjadinya pelapukan. Lingkungan terbentuknya batubara adalah khusus sekali, ia harus memiliki banyak sekali tumbuhan sehingga kalau timbunan itu mati tertumpuk menjadi satu di tempat tersebut.2.4.1. Struktur Batuan Sedimen Non KlastikPada umumnya batuan sedimen non-klastik terdiri atas satu jenis mineral atau yang biasa disebut monomineralik. Pembagian jenis-jenis tekstur pada batuan sedimen non-klastik biasanya dengan memperhatikan kenampakan kristal penyusunnya. Macam-macam tekstur batuan sedimen non-klastik adalah sebagai berikut :Amorf, partikel-partikel umumnya berukuran lempung atau berupa koloid, non-kristalinOolitik, tersusun atas kristal-kristal yang berbentuk bulat atau elipsoid. Berkoloni atau berkumpul, ukuran butirnya berkisar 0,25 mm 2mmPisolitik, memiliki karakteristik seperti oolitik, namun memiliki ukuran butir yang lebih besar, lebih dari 2mmSakaroidal, terdiri atas butir-butir yang berukuran sangat halus dengan ukuran yang sama besarKristalin, tersusun atas kristal-kristal yang berukuran besar.Tabel. Penamaan batuan sedimen non klastika secara megaskopis (Huang, 1965).Tekstur/StrukturKomposisi mineral/fragmenNama batuanCiri-ciri khasRapat, afanitik, berbutir kasar, kristalin, porus, oolit dan mosaikTerutama kalsitBatugampingBreaksi dengan HCl, mengandung organik, bioklastika,Terutama dolomitDolomitTidak segera bereaksi dengan HCl, jarang mengandung fosil, berbutir sedangBerbutir halusKristal halus dengan mikroorganismeKapurPutih abu-abu terang, sangat rapuh, mengandung fosilKarbonat dan lempungNapalAbu-abu terang, rapuh, pecahan konkoidalRapat dan berlapisCampuran silika, opal dan kalsedon dll.RijangWarna beragam, keras, kilap non logam, konkoidalTerutama gipsAnhidritTerutama malitGipsEvaporit, tidak sendiri melainkan berasosiasi dengan mineral/batuan lain.Dijumpai kristal yang mengelompokMasif atau berlapisMineral fosfat dan fragmen tulangFosforitDiperlukan penentuan kadar P2O3Amorf, berlapis, tebalHumus, tumbuhanBatubara, lignitWarna coklat, pecahan prismatikDari klasifikasi tersebut, beberapa struktur yang umum ditemukanpada batuan sedimen antara lain:BeddingAtaubiasadikenalsebagaiStrukturBerlapis.Strukturinimerupakanciri khas batuan sedimen yang memperlihatkan susunan lapisanlapisan (beds) padabatuan sedimen dengan ketebalansetiaplapisan1cm.CrossBeddingPerlapisan SilangSiur (CrossBedding), batuan sedimen berstruktur ini memperlihatkan struktur perlapisan yangsaling potong memotong. Terbentuk karena pengaruh perubahan energy ataupun arah arus pada saat sedimentasi berlangsung.GradedBeddingStrukturPerlapisanBergradasi(GradedBedding),memilikiciriciriukuran butir penyusun batuan sedimen yang berubah secara gradual,yaitu makin keatas ukuranbutiryangsemakinhalus,dimanapadaproses pembentukkannya butiran yang lebih besar terendapkan terlebih dahulu sedangkan yang lebih halus terendapkan diatasnya.Lamination/LaminasiMerupakan Struktur Perlapisan (Bedding) dengan ketebalan masingmasing lapisan (bedthickness)yangkurangdari1cm.InvertedGradedBeddingNormalnya, struktur gradedbedding memperlihatkan perubahan gradual butiran yang semakin keatassemakinhalus. Akantetapikarena suatu pengaruhtertentu, perubahangradualbutiranyangterbalik(makinkebawahsemakinhalus)dapatterbentukpadasuatubatuansedimendan menyebabkansuatu kenampakanstruktur BergradasiTerbalik(Inverted GradedBedding).BAB IIIPENUTUPSimpulanSedimentasi merupakan pengendapan material yang dibawah oleh angin, air, atau gletser. Semua hasil erosi akan di endapkan disuatu tempat, baik di sungai, lembah, lereng pegunungan ataupun dasar laut yang dangkal.Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil pemadatan endapan yang berupa bahan lepas atau batuan yang terjadi akibat pengendapan materi hasil erosi.Proses sedimentasi batuan ada dua cara yaitu secara mekanik dan secara organik/kimiawi.Batuan sedimen secara umum dikelompokkan menjadi dua yaitu batuan sedimen klastik dan batuan sedimen non klastik.Batuan sedimen klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan kembali detritus atau pecahan batuan asal, sedangkan batuan sedimen non klastik yaitu batuan sedimen yang terbentuk sebagai hasil penguapan suatu larutan, atau pengendapan material di tempat itu juga (insitu).DAFTAR PUSTAKAPettijohn, FJ, PE Potter, dan R Siever. 1975.Sand and Sandstone. New York: Springer.618 h.Pettijohn, FJ dan PE Potter. 1964.Atlas and Glossary of Sedimentary Structures. New York:Springer. 370 h.Wentworth, CK. 1919. A laboratory and field study of cobble abrasion.Journal. Geology.27:507-521.Tucker, M. 1991. Sedimentary Petrology. Oxford: Blackwell Scientific Publication.http://rizqigeos.blogspot.com/2013/05/batuan-sedimen.html diakses pada tanggal 31 oktober 2015https://id.wikipedia.org/wiki/Batuan_sedimen" https://id.wikipedia.org/wiki/Batuan_sedimen diakses pada tanggal 31 oktober 2015http://learnmine.blogspot.co.id/2013/05/batuan-beku-sedimen-metamorf.html" http://learnmine.blogspot.co.id/2013/05/batuan-beku-sedimen-metamorf.html diakses padatanggal 31 oktober 2015http://devoav1997.blog.com/" http://devoav1997.blog.com/ diakses pada tanggal 31 oktober 2015http://arifkamahita-untan2014.blogspot.co.id/2015/04/makalah-batuan-sedimen.html" http://arifkamahita-untan2014.blogspot.co.id/2015/04/makalah-batuan-sedimen.html diakses pada tanggal 31 oktober 2015https://wingmanarrows.wordpress.com/2012/03/07/batuan-sedimen-pettyjohn-1975-bab-i-pendahuluan/" https://wingmanarrows.wordpress.com/2012/03/07/batuan-sedimen-pettyjohn-1975-bab-i-pendahuluan/ diakses pada tanggal 31 oktober 2015