Lp Post Caesarrr

11
INFO KESEHATAN Minggu, 22 September 2013 ASKEP POST SECTIO CAESAREA (SC) LAPORAN PENDAHULUAN POST SECTIO CAESAREA (SC) A. Konsep Dasar Penyakit 1. Definisi / Pengertian SC (Sectio caesarea) adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui insisi pada dinding perut dan dindina rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram (Prawirohadjo, 2002). Sectio Caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut atau vagina. (Muchtar, 1998). Jadi sectio caesaria adalah suatu pembedahan guna melahirkan janin lewat insisi pada dinding abdomen dan uterus persalinan buatan, sehingga janin dilahirkan melalui perut dan dinding perut dan dinding rahim agar anak lahir dengan keadaan utuh dan sehat 2. Etiologi Operasi sectio caesarea dilakukan jika kelahiran pervaginal mungkin akan menyebabkan resiko pada ibu ataupun pada janin,

description

post sc

Transcript of Lp Post Caesarrr

INFO KESEHATANMinggu, 22 September 2013

ASKEP POST SECTIO CAESAREA (SC)

LAPORAN PENDAHULUANPOST SECTIO CAESAREA (SC)

A. Konsep Dasar Penyakit1. Definisi / PengertianSC (Sectio caesarea) adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui insisi pada dinding perut dan dindina rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram (Prawirohadjo, 2002).Sectio Caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut atau vagina. (Muchtar, 1998).Jadi sectio caesaria adalah suatu pembedahan guna melahirkan janin lewat insisi pada dinding abdomen dan uterus persalinan buatan, sehingga janin dilahirkan melalui perut dan dinding perut dan dinding rahim agar anak lahir dengan keadaan utuh dan sehat2. EtiologiOperasi sectio caesarea dilakukan jika kelahiran pervaginal mungkin akan menyebabkan resiko pada ibu ataupun pada janin, dengan pertimbangan hal-hal yang perlu tindakan SC proses persalinan normal lama/ kegagalan proses persalinan normal ( Dystasia ).a. Pada Ibu : Disproporsi kepala panggul/CPD//FPD Disfungsi uterus Distosia jaringan lunak Plasenta previa His lemah / melemah Riwayat sectio caesareab. Pada Anak : Janin besar Gawat janin Letak lintang Hydrocephalus3. Klasifikasia. Sektio caesaria abdominalisTipe operasi sektio caesaria :1) Sektio caesaria klasik atau korporal dengan insisi memanjang pada korpus uteri.2) Sektio caesaria ismika atau profunda atau low cervical dengan insisi pada segmen bawah rahimb. Sectio caesaria transperitonialis yang terdiri dari :1) Sektio caesaria ekstraperitonealis, yaitu tanpa membuka peritoneum parietalis dengan demikian tidak membuka kavum abdominalis.2) Sektio Caesaria vaginalis. Menurut sayatan pada rahim, sectio caesaria dapat dilakukan sebagai berikut : Sayatan memanjang (longitudinal) menurut Kronig Sayatan melintang (transversal) menurut Kerr Sayatanhuruf T (T-incision)4. Pemeriksaan Diagnostik / Penunjanga. Test HCG Urine : sebagai Indikator kehamilan apakah Positif /Negatifb. Ultra Sonografi : untuk mengetahui Kondisi janin/cavum uteria apakah terdapat janin/sisa janin/-c. Kadar Hematocrit/Ht : sebagai Status Hemodinamika untuk mengetahui adanya Penurunan hematokrit (< 35 mg%)d. Kadar Hemoglobin : sebagai Status Hemodinamika untuk mengetahui adanya Penurunan hemoglobin atau tidak (< 10 mg%)e. Kadar SDP : untuk mengetahui adanya Resiko Infeksi Meningkat(>10.000 U/dl)f. Kultur : Untuk mengetahui adanya Kuman spesifik 5. Terapi / Tindakan PenangananPenatalaksaan medis post-op Sectio Caesarea secara singkat :a. Awasi TTV sampai pasien sadarb. Pemberian cairan dan diitc. Atasi nyeri yang adad. Mobilisasi secara dini dan bertahape. Kateterisasif. Jaga kebersihan luka operasi dan Perawatan luka insisig. Berikan obat antibiotic dan analgetik (Mochtar, 1998).6. KomplikasiKemungkinan yang timbul setelah dilakukan operasi ini antara lain :a. Infeksi puerperal ( Nifas )1) Ringan, dengan suhu meningkat dalam beberapa hari2) Sedang, suhu meningkat lebih tinggi disertai dengan dehidrasi dan perut sedikit kembung3) Berat, peritonealis, sepsis dan usus paralitikb. Perdarahan1) Banyak pembuluh darah yang terputus dan terbuka2) Perdarahan pada plasenta bedc. Luka kandung kemih, emboli paru dan keluhan kandung kemih bila peritonealisasi terlalu tinggi

B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan1. Pengkajiana. SirkulasiPerhatikan riwayat masalah jantung, udema pulmonal, penyakit vaskuler perifer atau stasis vaskuler (peningkatan resiko pembentukan thrombus).b. Integritas egoPerasaan cemas, takut, marah, apatis, serta adanya factor-faktor stress multiple seperti financial, hubungan, gaya hidup. Dengan tanda-tanda tidak dapat beristirahat, peningkatan ketegangan, stimulasi simpatis.c. Makanan/cairanMalnutrisi, membrane mukosa yang kering pembatasan puasa pra operasi insufisiensi Pancreas/ DM, predisposisi untuk hipoglikemia/ ketoasidosis.d. PernafasanAdanya infeksi, kondisi yang kronik/batuk, merokok.2. Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncula. Gangguan rasa nyaman: Nyeri b/d agen cidera fisikb. Resiko infeksi b/d trauma jaringanc. Ansietas b/d krisis situasionald. Hambatan aktivitas fisik b/d ansietase. Resiko konstipasi b/dkelemahan otot abdomenf. Gangguan eliminasi urineb/d gangguan sensori motorik (efek-efek hormonal/anastesi)

3. Rencana Asuhan Keperawatan

DX 1 : Gangguan rasa nyaman: Nyeri b/d agen cidera fisikTujuan : Klien dapat beradaptasi dengan nyeri yang dialamiKriteria Hasil : Mengungkapkannyeriberkurang Skalanyeri 0-1 Dapatmelakukantindakanuntukmenguranginyeri TTV dalambatas normal ; Suhu : 36-37 0 C, TD : 120/80 mmHg, RR :18-20x/menit, Nadi : 80-100 x/menitIntervensi :1. Kaji intensitas, karakteristik, dan derajat nyeriR/ Pengkajian yang spesifik membantu memilih intervensi yang tepat2. Pertahankan tirah baring selama masa akutR/ Meminimalkan stimulasi atau meningkatkan relaksasi3. Terangkan nyeri yang diderita klien dan penyebabnya.R/ Meningkatkan koping klien dalam melakukan guidance mengatasi nyeri4. Ajarkan teknik distraksiR/ Pengurangan persepsi nyeri5. Kolaborasi pemberian analgetikR/ Mengurangi onset terjadinya nyeri dapat dilakukan dengan pemberian analgetika oral maupun sistemik dalam spectrum luas/spesifik

DX 2 : Resiko Infeksi b/d trauma jaringanTujuan : Tidak terjadi infeksiKriteria Hasil : Tidak ada tanda tanda infeksi, seperti : merah, panas, bengkak, fungsio laesaIntervensi :1. Kaji kondisi keluaran/dischart yang keluar ; jumlah, warna, dan bau dari luka operasi.R/Perubahan yang terjadi pada dishart dikaji setiap saat dischart keluar. Adanya warna yang lebih gelap disertai bau tidak enak mungkin merupakan tanda infeksi.2. Terangkan pada klien pentingnya perawatan luka selama masa post operasi.R/ Infeksi dapat timbul akibat kurangnya kebersihan luka..3. Lakukan perawatan lukaR/ Inkubasi kuman pada area luka dapat menyebabkan infeksi.4. Terangkan pada klien cara mengidentifikasi tanda inveksiR/ Berbagai manivestasi klinik dapat menjadi tanda nonspesifik infeksi; demam dan peningkatan rasa nyeri mungkin merupakan gejala infeksi.

PATOFISIOLOGI

Pada Ibu : Disproporsi kepala panggul/CPD//FPD Disfungsi uterus Distosia jaringan lunak Plasenta previa His lemah / melemah Riwayat Sectio Caesarea

Pada Anak : Janin besar Gawat janin Letak lintang Hydrocephalus

Sectio Caesarea

Fisik

Psikologis Gangguan sensori motorikGangguan eliminasi UrineInsisiCidera fisik

Krisis situasionalKonsep diriAnsietas Trauma jaringanResiko infeksiNyeriKelemahan otot abdomenResiko KonstipasiHambatan mobilisasi fisik

DAFTAR PUSTAKA

Mochtar, 1998. Sinopsis Obstetri, Obstetri Operatif, Obstetri Sosial. Jakarta : EGCPrawirohardjo, Sarwono. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina PustakaT.Heather Herdman, PhD, RN. 2012. Nanda InternasionalDiagnosis Keperawatan : definisi dan klasifikasi 2012-2014. Jakarta : EGC.

:

yoga srondeng di 20.40Berbagi Tidak ada komentar:Poskan KomentarBerandaLihat versi webMengenai Saya

yoga srondeng

Lihat profil lengkapkuDiberdayakan oleh Blogger