lp hepatitis.doc

26
LAPORAN PENDAHULUAN HEPATITIS Disusun Oleh : Desi Afyati P17420213047 KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG PRODI DIII KEPERAWATANPURWOKERTO

Transcript of lp hepatitis.doc

Page 1: lp hepatitis.doc

LAPORAN PENDAHULUAN

HEPATITIS

Disusun Oleh :

Desi Afyati

P17420213047

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATANPURWOKERTO

2014

Page 2: lp hepatitis.doc

LAPORAN PENDAHULUAN HEPATITIS

A. DEFINISI

1. Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat

disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta

bahan-bahan kimia (Sujono, 1999).

2. Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis,

biokimia serta seluler yang khas (Smeltzer, 2001)

B. ETIOLOGI

1. Virus type A, B, C, D, dan E

Type A Type B Type C Type D Type E

Metode transmisi

Fekal-oral

melalui orang lain

Parenteral seksual, perinatal

Parenteral jarang

seksual, orang ke orang,

perinatal

Parenteral perinatal,

memerlukan koinfeksi

dengan type B

Fekal-oral

Keparah-an

Tak ikterik dan

asimto- matik

Parah Menyebar luas, dapat

berkem-bang

sampai kronis

Peningkatan insiden kronis

dan gagal hepar akut

Sama dengan

D

Sumber virus

Darah, feces, saliva

Darah, saliva, semen, sekresi vagina

Terutama melalui darah

Melalui darah Darah, feces, saliva

2. Alkohol: Menyebabkan alkohol hepatitis dan selanjutnya menjadi alkohol sirosis.

3. Obat-obatan: Menyebabkan toksik untuk hati, sehingga sering disebut hepatitis

toksik dan hepatitis akut.

Page 3: lp hepatitis.doc

C. TANDA DAN GEJALA

Gejala dan tanda penyakit hepatitis adalah sebagai berikut :

- Selera makan hilang

- Rasa tidak enak di perut

- Mual sampai muntah

- Demam tidak tinggi

- Kadang-kadang disertai nyeri sendi

- Nyeri dan bengkak pada perut sisi kanan atas (lokasi hati)

- Bagian putih pada mata (sklera) tampak kuning

- Kulit seluruh tubuh tampak kuning

- Air seni berwarna coklat seperti air teh

Pada orang dewasa sebagian besar infeksi virus hepatitis akut akan sembuh dan hanya

sebagian kecil (5 – 10%) yang akan menetap/ menahun.

Pada kasus yang menahun :

- manifestasi bisa tanpa keluhan/ gejala atau dengan keluhan/ gejala ringan

1. Masa tunas

a. Virus A : 15-45 hari (rata-rata 25 hari)

b. Virus B : 40-180 hari (rata-rata 75 hari)

c. Virus non A dan non B : 15-150 hari (rata-rata 50 hari)

2. Fase Pre Ikterik

Keluhan umumnya tidak khas. Keluhan yang disebabkan infeksi virus

berlangsung sekitar 2-7 hari. Nafsu makan menurun (pertama kali timbul), nausea,

vomitus, perut kanan atas (ulu hati) dirasakan sakit. Seluruh badan pegal-pegal

terutama di pinggang, bahu dan malaise, lekas capek terutama sore hari, suhu

Page 4: lp hepatitis.doc

badan meningkat sekitar 39ºC berlangsung selama 2-5 hari, pusing, nyeri

persendian. Keluhan gatal-gatal mencolok pada hepatitis virus B.

3. Fase Ikterik

Urine berwarna seperti teh pekat, tinja berwarna pucat, penurunan suhu badan

disertai dengan bradikardi. Ikterus pada kulit dan sklera yang terus meningkat

pada minggu I, kemudian menetap dan baru berkurang setelah 10-14 hari.

Kadang-kadang disertai gatal-gatal pasa seluruh badan, rasa lesu dan lekas capai

dirasakan selama 1-2 minggu.

4. Fase penyembuhan

Dimulai saat menghilangnya tanda-tanda ikterus, rasa mual, rasa sakit di ulu

hati, disusul bertambahnya nafsu makan, rata-rata 14-15 hari setelah timbulnya

masa ikterik. Warna urine tampak normal, penderita mulai merasa segar kembali,

namun lemas dan lekas capai.

D. PATOFISIOLOGI

Inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan oleh infeksi

virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan-bahan kimia. Unit

fungsional dasar dari hepar disebut lobul dan unit ini unik karena memiliki suplai

darah sendiri. Sering dengan berkembangnya inflamasi pada hepar, pola normal pada

hepar terganggu. Gangguan terhadap suplai darah normal pada sel-sel hepar ini

menyebabkan nekrosis dan kerusakan sel-sel hepar. Setelah lewat masanya, sel-sel

hepar yang menjadi rusak dibuang dari tubuh oleh respon sistem imun dan digantikan

oleh sel-sel hepar baru yang sehat. Oleh karenanya, sebagian besar klien yang

mengalami hepatitis sembuh dengan fungsi hepar normal. Inflamasi pada hepar

karena invasi virus akan menyebabkan peningkatan suhu badan dan peregangan

kapsula hati yang memicu timbulnya perasaan tidak nyaman pada perut kuadran

kanan atas. Hal ini dimanifestasikan dengan adanya rasa mual dan nyeri di ulu hati.

Timbulnya ikterus karena kerusakan sel parenkim hati. Walaupun jumlah billirubin

yang belum mengalami konjugasi masuk ke dalam hati tetap normal, tetapi karena

adanya kerusakan sel hati dan duktuli empedu intrahepatik, maka terjadi kesukaran

pengangkutan billirubin tersebut didalam hati. Selain itu juga terjadi kesulitan dalam

hal konjugasi. Akibatnya billirubin tidak sempurna dikeluarkan melalui duktus

Page 5: lp hepatitis.doc

hepatikus, karena terjadi retensi (akibat kerusakan sel ekskresi) dan regurgitasi pada

duktuli, empedu belum mengalami konjugasi (bilirubin indirek), maupun bilirubin

yang sudah mengalami konjugasi (bilirubin direk). Jadi ikterus yang timbul disini

terutama disebabkan karena kesukaran dalam pengangkutan, konjugasi dan eksresi

bilirubin. Tinja mengandung sedikit sterkobilin oleh karena itu tinja tampak pucat

(abolis). Karena bilirubin konjugasi larut dalam air, maka bilirubin dapat dieksresi ke

dalam kemih, sehingga menimbulkan bilirubin urine dan kemih berwarna gelap.

Peningkatan kadar bilirubin terkonjugasi dapat disertai peningkatan garam-garam

empedu dalam darah yang akan menimbulkan gatal-gatal pada ikterus.

E. PATHWAYS HEPATITIS

Pengaruh alkohol, virus hepatitis, toksin

Hipertermi Inflamasi pada hepar Peregangan kapsula hati

Hepatomegali

Perasaan tidak nyaman di kuadran kanan atas

Gangguan suplay darah normal pada sel-sel hepar

Kerusakan sel parenkim, sel hati dan duktulii empedu intrahepatik

Gangguan metabolisme karbohidrat lemak dan protein

Gglikogenesis menurun

Glukoneogenesis menurun

Glikogen dalam hepar berkurang

Glikogenolisis menurun

Glukosa dalam darah berkurang

Cepat lelah Keletihan

Nyeri Anoreksia

Perubahan Nutrisi : Kurang Dari Kebutuhan

Perubahan kenyamanan

Kerusakan sel parenkim, sel hati dan duktuli empedu intrahepatik

Obstruksi Kerusakan konjugasi

Kerusakan sel eksresi Gangguan eksresi empedu

Retensi bilirubin

Regurgitasi pada duktuli empedu intra hepatik

Bilirubin direk meningkat

Ikterus Larut dalam airPeningkatan garam empedu dalam darah

Pruritus Perubaha kenyamanan

Eksresi ke dalam kemih

Billirubinuria dan kemih berwarna gelap

Bilirubin tidak sempura dikeluarkan melalui duktus hepatikus

Bilirubin direk meningkat

Ikterus

Page 6: lp hepatitis.doc

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Page 7: lp hepatitis.doc

1. Tes fungsi hati : abnormal (4-10 kali dari normal). Catatan: merupakan batasan

nilai untuk membedakan hepatitis virus dari non-virus.

2. AST (SGOT/ALT (SGPT): awalnya meningkat. dapat meningkat 1-2 minggu

sebelum ikterik kemudian tampak menurun.

3. Darah lengkap: SDM menurun sehubungan dengan penurunan hidup SDM

(gangguan enzim hati) atau mengakibatkan perdarahan.

4. Leukopenia: trombositopenia, monositosis, limfosit atipikal, dan sel plasma.

5. Alkali phosphatase: agak meningkat (kecuali ada kolestasis berat).

6. Feses: warna tanah liat, steatore (penurunan fungsi hati).

7. Albumin serum: menurun.

8. Gula darah: hiperglikemia transien/hipoglikemia (gangguan fungsi hati).

9. Anti-HAV IgM: positif pada tipe A.

10. HbsAG: dapat positif (tipe B) atau negstif (tipe A). catatan: merupakan diagnostik

sebelum terjadi gejala klinik.

11. Masa protrombin: mungkin memanjang (disfungsi hati).

12. Bilirubin serum: di atas 2,5 mg/100 ml (bila di atas 200 mg/ml, prognosis buruk

mungkin berhubungan dengan peningkatan nekrosis seluler).

13. Tes ekskresi BSP: Kadar darah meningkat.

14. Biopsi hati: menunjukkan diagnosis dan luasnya nekrosis.

15. Scan hati: membantu dalam perkiraan beratnya kerusakan parenkim.

16. Urinalisa: peninggian kadar bilirubin: protein/hematuria dapat terjadi.

G. KOMPLIKASI

Page 8: lp hepatitis.doc

Komplikasi yang mungkin terjadi adalah :

1. Komplikasi akut : Kern Ikterik pada bayi dan anak, coma hepatikum.

2. Komplikasi yang menahun : Serosis Hepatis, Hepatoma, Hematemesis

Melena.

3. Ensefalopati hepatic

Terjadi pada kegagalan hati berat yang disebabkan oleh akumulasi amonia

serta metabolik toksik merupakan stadium lanjut ensefalopati hepatik.

Kerusakan jaringan paremkin hati yang meluas akan menyebabkan sirosis

hepatis, penyakit ini lebih banyak ditemukan pada alkoholik.

H. PENATALAKSANAAN

Hepatitis akut hanya memberi efek sedikit pada perjalanan penyakit. Pada

permulaan penyakit. Secara tradisional dianjurkan diet rendah lemak, tinggi

karbohidrat, yang ternyata paling cocok untuk selera pasien yang anoreksia. obat-

obatan tambahan seperti vitamin, asam-amino dan obat lipotropik tak diperlukan.

Obat kortikosteroid tidak mengubah derajat nekrosis sel hati, tidak mempercepat

penyembuhan, ataupun mempertinggi imunisasi hepatitis viral. Hepatitis kronik tidak

dianjurkan untuk istirahat di tempat tidur, aktivitas latihan kebugaran jasmani

(physical fitness) dapat dilanjutkan secara bertahap. Tidak ada aturan diet tertentu

tetapi alkohol dilarang. Sebelum pemberian terapi perlu dilakukan biopsi hati, adanya

hepatitis kronik aktif berat merupakan petunjuk bahwa terapi harus segera diberikan.

kasus dengan tingkat penularan tinggi harus dibedakan dari kasus pada stadium

integrasi yang relatif noninfeksius; karena itu perlu diperiksa status HbeAg, antiHBe

dan DNA VHB. Pada kasus hepatitis karena obat atau toksin dan idiosinkrasi

metabolik dapat diberikan cholestyramine untuk mengatasi pruritus yang hebat.

Terapi-terapi lainnya hanya bersifat suportif.

I. CONTOH ASKEP HEPATITIS

Pengkajian pada pasien hepatitis menurut Doenges, Moorhouse dan Gessler

(1999:534) adalah

Wawancara

Page 9: lp hepatitis.doc

Dapatkan riwayat kesehatan dengan cermat khususnya mengenai :

a. Pernahkan menerima tranfusi darah, infus dan suntikan

b. Bagaimana kebiasaan makan sehari-hari. Makan-makanan tertentu (misalnya

kerang mentah dari air yang terpolusi)

c. Apakah pasien pernah mengalami infeksi pada saluran pernafasan atas

d. Apakah ada anggota keluarga atau lingkungan yang menderita hepatitis.

e. Kontak dengan individu yang diketahui menderita hepatitis

f. Praktik sanitasi yang meragukan (misalnya minum air yang tidak murni)

g. Mengkonsumsi obat hepatotoksik (misal: salisilat, sulfanamid, agens

antineoplastik, asetamonifen, antikonvulsan)

h. Observasi adanya manifestasi hepatitis

Pemeriksaan fisik

Data tergantung pada penyebab dari beratnya kerusakan atau gangguan hati.

a. Aktivitas atau istirahat

Gejala : terjadi kelemahan, kelelahan, malaise umum.

b. Sirkulasi

Tanda : terjadi bradikardi (hiperbilirubinemia berat, ikterik pada sklera, kulit

dan membran mukosa.

c. Eliminasi

Gejala : adanya gejala diare atau konstipasi, feses warna tanah liat, urine

gelap, adanya atau berulangnya hemodialisa.

d. Makanan atau cairan

Page 10: lp hepatitis.doc

Gejala : anoreksia (nafsu makan hilang), penurunan berat badan atau

meningkat (oedema), mual, muntah.

Tanda : asites

e. Neurosensori

Tanda : peka rangsang, cenderung tidur, letargi, asteriksis.

f. Nyeri atau ketidaknyamanan

Gejala : kram abdomen, nyeri tekan pada kuadran kanan atas, miargia,

atralgia, sakit kepala, gatal (pruritis).

Tanda : otot tegang, gelisah.

g. Pernafasan

Gejala : tidak minat atau enggan merokok pada perokok

h. Keamanan

Gejala : adanya tranfusi darah atau produk darah

Tanda : demam, urtikaria, lesi mekulopapular, eritema tak beraturan,

eksasebasi jerawat, angioma jaring-jaring, eritema pasmar, ginekomastia,

splenomegali, dan pembesaran nodus servikal posterior.

Pemeriksaan Penunjang

a. ASR (SGOT) / ALT (SGPT)

Awalnya meningkat. Dapat meningkat 1-2 minggu sebelum ikterik kemudian tampak

menurun. SGOT/SGPT merupakan enzim – enzim intra seluler yang terutama berada

dijantung, hati dan jaringan skelet, terlepas dari jaringan yang rusak, meningkat pada

kerusakan sel hati.

b. Darah Lengkap (DL)

SDM menurun sehubungan dengan penurunan hidup SDM (gangguan enzim

hati) atau mengakibatkan perdarahan.

Page 11: lp hepatitis.doc

c. Leukopenia

Trombositopenia mungkin ada (splenomegali)

d. Diferensia Darah Lengkap

Leukositosis, monositosis, limfosit, atipikal dan sel plasma.

e. Alkali phosfatase

Agaknya meningkat (kecuali ada kolestasis berat)

f. Feses

Warna tanah liat, steatorea (penurunan fungsi hati)

g. Albumin Serum

Menurun, hal ini disebabkan karena sebagian besar protein serum disintesis

oleh hati dan karena itu kadarnya menurun pada berbagai gangguan hati.

h. Gula Darah

Hiperglikemia transien / hipeglikemia (gangguan fungsi hati).

i. Masa Protrombin

Mungkin memanjang (disfungsi hati), akibat kerusakan sel hati atau

berkurang. Meningkat absorbsi vitamin K yang penting untuk sintesis protombin.

j. Bilirubin serum

Diatas 2,5 mg/100 ml (bila diatas 200 mg/ml, prognosis buruk, mungkin

berhubungan dengan peningkatan nekrosis seluler)

k. Tes Eksresi BSP (Bromsulfoptalein)

Kadar darah meningkat.

BPS dibersihkan dari darah, disimpan dan dikonyugasi dan diekskresi. Adanya

gangguan dalam satu proses ini menyebabkan kenaikan retensi BSP.

Page 12: lp hepatitis.doc

l. Biopsi Hati

Menujukkan diagnosis dan luas nekrosis

m. Skan Hati

Membantu dalam perkiraan beratnya kerusakan parenkin hati.

n. Urinalisa

Peningkatan kadar bilirubin.

Gangguan eksresi bilirubin mengakibatkan hiperbilirubinemia terkonyugasi.

Karena bilirubin terkonyugasi larut dalam air, ia dsekresi dalam urin menimbulkan

bilirubinuria.

J. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Menurut Nanda. 2006. Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda 2005. 2006.

Definisi dan Klasifikasi) :

1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif (melalui

muntah dan diare)

2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhungan dengan malabsorpsi

3. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik (hepatomegali)

4. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan adanya virus hepatitis ( pertahanan

primer tidak adekuat)

5. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurang terpajannya informasi

K. INTERVENSI

Dx 1 : Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif

(melalui muntah dan diare)

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan keseimbangan cairan

pasien normal dan dapat mempertahankan hidrasi yang adekuat.

NOC : Fluid balance, dengan indikator :

Page 13: lp hepatitis.doc

1. Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan

BB, BJ urine normal, HT normal

2. Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal

3. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi, elastisitas, turgor kulit,

membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan

NIC : Fluid Management, Aktivitas keperawatan

1. Pertahankan catatan intake dan output yang akurat

Rasional : agar tidak terjadi dehidrasi

2. Monitor vital sign dan status hidrasi

Rasional : untuk mengetahui keadaan umum pasien

3. Monitor status nutrisi dan dorong masukan oral, berikan minum

dengan frekuensi sering, pantau asupan, bila perlu tingkatkan 25% dari kebutuhan

normal, pantau haluaran dan turgor kulit.

Rasional : untuk mengetahui haluaran dan asupan nutrisi

4. Kolaborasikan pemberian cairan intravena sesuai terapi.

Rasional : untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh

Dx 2 : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhungan dengan

malabsorpsi

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan nutrisi pasien dapat

adekuat

NOC : Status gizi : Asupan makanan, cairan dan zat gizi

1. Mempertahankan berat badan dalam batas normal

2. Melaporkan keadekuatan tingkat energi

3. Toleransi terhadap diet yang dianjurkan

Page 14: lp hepatitis.doc

NIC : Pengelolaan Nutrisi, aktivitas keperawatan :

1. Kaji kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi

Rasional : mengetahui kemampuan pasien dalam memenuhi kebutuhan nutrisi

2. Timbang berat badan pasien pada interval yang tepat

Rasional : untuk mengetahui berat badan pasien

3. Anjurkan untuk makan sedikit tapi sering dan disajikan selagi

hangat.

Rasional : agar kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi

4. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan diet yang sesuai untuk

pasien.

Rasional : agar pasien mendapat diet yang tepat

Dx 3 : Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik (hepatomegali)

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan Nyeri dapat berkurang

atau hilang.

NOC : status nyeri, dengan indikator :

1. Nyeri berkurang atau hilang

2. Ekspresi nyeri lisan atau pada wajah

3. Kegelisahan atau ketegangan otot

NIC : Penatalaksanaan nyeri

1. Lakukan pengkajian nyeri, secara komprhensif

Rasional : untuk mengetahui penyebab nyeri, daerah nyeri, skala nyeri

2. Ajarkan teknik nafas dalam

Rasional : untuk mengurangi nyeri

Page 15: lp hepatitis.doc

3. Anjurkan pasien untuk istirahat

Rasional : untuk mengurangi nyeri

4. Kolaborasi medis dalam pemberian analgesic

Rasional : untuk mengurangi nyeri

Dx 4 : Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan adanya virus hepatitis

( pertahanan primer tidak adekuat)

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan tidak terjadi infeksi

terhadap pasien maupun orang lain.

NOC : Pengendalian risiko, dengan indikator :

1. Terbebas dari gejala dan tanda-tanda infeksi

2. Menghindari pajanan terhadap ancaman kesehatan

3. Mengubah gaya hidup untuk mengurangi risiko

4. Menggambarkan factor yang menunjang penularan infeksi

NIC : Pengendalian infeksi, aktivitas keperawatan :

1. Lakukan tindakan kewaspadaan umum untuk mencegah penyebaran infeksi,

lakukan tehnik isolasi dan batasi/awasi pengunjung sesuai indikasi

Rasional : untuk mengurangi resiko infeksi

2. Gunakan teknik mencuci tangan yang tepat untuk mencegah kemungkinan

penyebaran infeksi

Rasional : untuk mencegah kemungkinan terjadi infeksi

3. Ajarkan klien dan keluarga tindakan pengendalian infeksi.

Rasional : untuk mencegah terjadinya penularan

4. Kolaborasi medis dalam pemberian obat sesuai indikasi

Page 16: lp hepatitis.doc

Dx 5 : kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpajannya informasi

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pengetahuan Pasien

meningkat

] NOC : disease process, dengan indikator :

1. Medeskripsikan proses penyakit

2. Medeskripsikan faktor penyebab

3. Medeskripsikan faktor resiko

NIC : pendidikan kesehatan : penyakit

1. Berikan penilaian tingkat pengetahuan pasien tentang proses

penyakit

Rasional : mengukur tingkat pengetahuan pasien

2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini

berhubungan dengan anatomi dan fisiologi dengan cara yang tepat

Rasional : agar pasien mengetahui proses terjadinya penyakit

3. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit

Rasional : agar pasien mengenali tanda dan gejala yang biasa muncul pada

penyakit

4. Identifikasi kemungkinan penyebab

Rasional : agar pasien mengetahui penyebab penyakit dan keluarga yang sehat

mampu mencegah penyakit setelah memahami penyebabnya

Page 17: lp hepatitis.doc

L. EVALUASI

Kriteria Skala

awal keterangan

Dx 1

1. Mempertahankan urine

output sesuai dengan usia

dan BB, BJ urine normal,

HT normal

2. Tekanan darah, nadi, suhu

tubuh dalam batas normal

3. Tidak ada tanda-tanda

dehidrasi, elastisitas, turgor

kulit, membran mukosa

lembab, tidak ada rasa haus

yang berlebihan

3

3

3

4

4

4

1 : berat

2 : substansial

3 : sedang

4 : ringan

5 : tidak ada ganguan

Dx 2

1. Mempertahankan berat

badan dalam batas normal

2. Melaporkan keadekuatan

tingkat energi

3. Toleransi terhadap diet yang

dianjurkan

3

3

3

4

4

4

1 : tidak adekuat

2 : ringan

3 : sedang

4 : kuat

5 : adekuat total

Dx 3

1. Nyeri berkurang atau hilang

2. Ekspresi nyeri lisan atau

pada wajah

3. Kegelisahan atau

ketegangan otot

3

3

3

4

4

4

1 : ekstrim

2 : berat

3 : sedang

4 : ringan

5 : tidak ada gangguan

akhir

Page 18: lp hepatitis.doc

Dx 4

1. Terbebas dari gejala tanda-

tanda infeksi

2. Menghindari pajanan

terhadap ancaman kesehatan

3. Mengubah gaya hidup untuk

mengurangi risiko

4. Menggambarkan factor yang

menunjang penularan infeksi

2

2

2

2

5

5

5

5

1 : tidak pernah

2 : jarang

3 : kadang-kadang

4 : sering

5 : selalu

Dx 5

1. Medeskripsikan proses

penyakit

2. Medeskripsikan faktor

penyebab

3. Medeskripsikan faktor

resiko

2

2

2

3

3

3

1 : tidak ada

2 : sedikit

3 : sedang

4 : berat

5 : penuh

Page 19: lp hepatitis.doc

DAFTAR PUSTAKA

Akbar,N. 2000. Hepatitis 100 kali lebih menularkan dibanding HIV/ AIDS. Terdapat

pada "http://suarakarya-online.com.Diakses" Diakses Pada tanggal 8 Desember 2014

Betz, Cecily L. 2002. Buku saku Keperawatan Pediatri. Edisi 3. Jakarta : EGC.

Corwin, Elizabeth.J. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC.

Harrison. 2000. Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam Edisi 3 Volume 2

Jakarta : EGC.

Mulyono,D. 2004. Bahaya Hepatitis. Terdapat pada "http://www.rumahsakitmitra

keluargagroup.htm.diakses" pada tanggal 8 Desember 2014