Lp Iminene

download Lp Iminene

of 15

Transcript of Lp Iminene

  • 7/30/2019 Lp Iminene

    1/15

    BAB I

    TINJAUAN TEORI

    POST PARTUM (ABORTUS IMMINENE)

    A. Pengertian

    Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari

    20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram

    (Mansjoer,Arif,dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi ketiga, jilid I, hlm: 260 FKUI

    Jakarta: Media Aesculapius).

    Abortus imminen adalah perdarahan bercak yang menunjukkan ancaman terhadap

    kelangsungan sauatu kehamilan. Dalam kondisi seperti ini kehamilan masih mungkin

    berlanjut atau dipertahankan. (Syaifudin. Bari Abdul, 2000)

    Abortus imminen adalah perdarahan pervaginam pada kehamilan kurang dari 20 minggu,

    tanpa tanda-tanda dilatasi serviks yang meningkat ( Mansjoer, Arif M, 1999)

    Abortus imminen adalah pengeluaran secret pervaginam yang tampak pada paruh

    pertama kehamilan ( William Obstetri, 1990)

    B. Etiologi

    Peryebab keguguran sebagian besar tidak diketahui secara pasti tetapi terdapat beberapa

    faktor sebagai berikut:

    a. Faktor pertumbuhan hasil konsepsi.

    Kelainan pertumbuahan hasil konsepsi dapat menimbulkan kematian janin dan cacat

    bawaan yang menyebabkan hasil konsepsi dikeluarkan, gangguan pertumbuhan hasil

    kosepsi dapat terjadi karena:

    1) Faktor kromosom.

    - Gangguan terjadi sejak sernula pertemuan kromosom, terinasuk kromosorn seks.

    2) Faktor lingkungan endometritum.

    - Endometrium belurn siap untuk menerima implasi hasil konsepsi.

    1

  • 7/30/2019 Lp Iminene

    2/15

    - Gizi ibu kurang karena anemia atau terlalu pendek jarak kehamilan.

    3) Pengaruh luar

    - Infeksi endometrium, endometrium tidak siap menerima hasil konsepsi.

    - Hasil konsepsi terpengaruh oleh obat dan radiasi menyebabkan pertumbuhan hasil

    konsepsi terganggu.

    b. Kelainan pada plasenta

    1) Infeksi pada plasenta dengan berbagai sebab, sehingga palsenta tidak dapat berfungsi.

    2) Gangguan pembuluh darah palsenta, diantaranya pada diabetes melitus.

    3) Hipertensi menyebabkan gangguan peredaran darah palsenta sehingga menimbulkan

    keguguran.

    c. Penyakit ibu

    Penyakit ibu dapat secara langsung mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan

    melalui plasenta:

    1) Penyakit infeksi seperti pneumonia, tifus abdominalis , malaria, sifilis.

    2) Anemia ibu melalui gangguan nutrisi dan peredaran O2 menuju sirkulasi

    retroplasenter.

    3) Penyakit menahun ibu seperti hipertensi, penyakit ginjal, penyakit hati, penyakit

    diabetes melitus.

    d. Kelainan yang terdapat dalam rahim

    Rahim merupakan tempat tumbuh kembangnya janin dijumpai keadaan abnormal dalam

    bentuk mioma uteri, uterus arkatus, uterus septus, retrofleksi uteri, serviks inkompeten,

    bekas operasi pada serviks (konisasi, amputasi serviks), robekan serviks postpartum.

    C. Manifestasi Klinis

    a. Terlambat haid atau amenore kurang dari 20 minggu

    pada pemeriksaan fisik keadaan umum tampak lemah atau kesadaran menurun, tekanan

    darah normal atau meningkat.

    b. Perdarahan pervaginam mungkin disertai keluarnya jaringan hasil konsepsi

    c. Rasa mulas atau kram perut di daerah atas simpisis sering disertai nyeri pinggang akibat

    kontraksi uterus.

    2

  • 7/30/2019 Lp Iminene

    3/15

    d. pemeriksaan ginekologi:

    inspeksi vulva : perdarahan pervaginam ada / tidak jaringan hasil konsepsi tercium / tidak

    bau busuk dari vulva.

    Inspekulo : perdarahan dari kavum ueri, ostium uteri terbuka atau sudah tertutup,ada / tidak jaringan keluar dari ostium, ada / tidak cairan/jaringa yang

    berbau busuk dari ostium.

    Colok vaginam : porsio masih terbuka atau sudah tertutup, teraba / tidak jaringan dalam

    kavum uteri, besar uterus sesuai atau lebih kecil dari kehamilan, tidak

    nyeri saat porsio digoyang, tidak nyeri saat perabaan adneksia, kavum

    Doughlast tidak menonjol dan tidak nyeri.

    D. Patofisiologi

    Pada awal abortus terjadi perdarahan desiduabasalis, diikuti dengan nerkrosis jaringan

    sekitar yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing dalam uterus.

    Kemudian uterus berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing tersebut.

    Pada kehamilan kurang dari 8 minggu, villi korialis belum menembus desidua secara

    dalam jadi hasil konsepsi dapat dikeluarkan seluruhnya. Pada kehamilan 8 sampai 14

    minggu, penembusan sudah lebih dalam hingga plasenta tidak dilepaskan sempurna dan

    menimbulkan banyak perdarahan. Pada kehamilan lebih dari 14 minggu janin dikeluarkan

    terlebih dahulu daripada plasenta hasil konsepsi keluar dalam bentuk seperti kantong kosong

    amnion atau benda kecil yang tidak jelas bentuknya (blightes ovum),janin lahir mati, janin

    masih hidup, mola kruenta, fetus kompresus, maserasi atau fetus papiraseus.

    Komplikasi :

    1. Perdarahan, perforasi syok dan infeksi

    2. pada missed abortion dengan retensi lama hasil konsepsi dapat terjadi kelainan

    pembekuan darah.

    E. PATHWAY

    3

  • 7/30/2019 Lp Iminene

    4/15

    F. Macam macam Abortus

    a. Abortus Iminens

    Perdarahan pervaginam pada kehamilan kurang dari 20 minggu, tanpa ada tanda tanda

    dilatasi servik meningakat.

    Tandanya : perdarahan melalui ostium uteri eksterna (OUE), mules sedikit atau tidak

    sama sekali, uterus membesar sama dengan usia kehamilan, serviks belum membuka,

    kehamilan positif.

    b. Abortus Insipiens

    4

  • 7/30/2019 Lp Iminene

    5/15

    Perdarahan dari uterus pada kehamilan kurang dari 20 minggu dengan adanya dilatasi

    serviks tetapi hasil konsepsi masih didalam uterus. Tanda : mules makin sering dan

    perdarahan bertambah

    c. Abortus incomplit

    Pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan kurang dari 20 minggu dengan

    adanya sisa hasil konsepsi tertinggal di uterus.

    Tandanya : kanalis servikalis terbuka jaringan dapat teraba dalam kavum uteri atau sudah

    menonjol di OUS, perdarahan sangat banyaksehingga dapat terjadi syok.

    d. Abortus Complit

    Semua hasil konsepsi sudah keluar.

    Tandanya : perdarahan sedikit, osteum uteri menutup, uterus sudah banyak mengecil.

    e. Abortus Servikalis

    Hasil konsepsi pengeluarannya terhalang oleh OUE yang tidak membuka sehingga

    terkumpul dikanalis servikalis dan serviks uterus menjadi besar, kurang lebih bundan

    dengan dinding menipis. Pada pemeriksaan ditemukan serviks membesar dan diatas OUE

    teraba jaringan.

    f. Abortus Habitualis

    Abortus spontan yang terjadi 3x berturut turut

    g. Missed Abortus

    Kematian janin yang berusia kurang dari 20 minggu tetapi tidak dikeluarkan selama 8

    minggu atau lebih.

    Ditandai abortus imminens yang hilang sppontan atau dengan pengobatan, kehamilan

    menghilang, mammae mengendor lagi, uterus tidak membesar malah mengecil, tes

    kehamilan negative.

    G. Penatalaksanaan

    5

  • 7/30/2019 Lp Iminene

    6/15

    a. Abortus Imminens

    1) Istirahat tirah baring agar aliran darah ke uterus bertambah dan rangsang mekanik

    berkurang.

    2) Periksa denyut nadi dan suhu badan dua kali sehari bila pasien tidak panas dan tiap 4

    jam bila pasien panas.

    3) Tes kehamilan dapat dilakukan, bila hasil negative, mungkin janin sudah mati.

    Pemeriksaan USG untuk menentukan apakah janin masih hidup.

    4) Berikan obat penenang biasanya Fenobarbital 3 x 300 mg. berikan preparat

    hematinik misalnya sulfas ferosus 600-1000mg.

    5) Diet tinggi protein dan tambahan vitamin C.

    6) Bersihkan vulva minimal dua kali sehari dengan cairan antiseptic untuk mencegah

    infeksi terutama saat masih mengeluarkan cairan coklat.

    H. Pemeriksaaan Penunjang

    a. Tes kehamilan : positif bila janin masih hidup, bahkan 2-3 minggusetelah abortus

    b. Pemeriksaan doppler atau usg untuk menentukan apakah janin masih hidup

    c. Pemeriksaan kadar fibrinogen darah pada missed abortion

    Data laboratorium

    a. Tes urine

    b. hemoglobin dan hematokrit

    c. menghitung trombosit

    d. kultur darah dan urine

    I. KOMPLIKASI

    Komplikikasi utama dapat mencakup :

    a. Hemoragi

    6

  • 7/30/2019 Lp Iminene

    7/15

    b. Syok

    c. Renal Failure (faal ginjal rusak)

    d. Infeksi kadang-kadang sampai terjadi sepsis

    BAB II

    ASUHAN KEPERAWATAN

    A. Pengkajian

    1. Riwayat Obstetri

    a) Riwayat menstruasi

    1) Menarche

    2) Siklus

    3) Lama

    4) Banyak

    5) Warna

    6) Bau

    7) Flour albous

    8) HPHT

    9) Disminorhe

    b) Riwayat kehamilan

    c) Riwayat kehamilan sekarang

    7

  • 7/30/2019 Lp Iminene

    8/15

    1) HPL

    2) ANC

    3) Keluhan

    4) TT

    d) Riwayat kontrasepsi

    2. Riwayat perkawinan

    3. Pola kebiasaan sehari-hari

    a) Nutrisi

    1) Sebelum hamil

    2) Selama hamil

    b) Eliminasi

    1) Sebelum hamil

    2) Selama hamil

    c)

    Istirahat

    1) Sebelum hamil

    2) Selama hamil

    d) Aktifitas

    1) Sebelum hamil

    2) Selama hamil

    e) Pola hubungan sexualitas

    1) Sebelum hamil

    2) Selama hamil

    f) Personal hygiene

    8

  • 7/30/2019 Lp Iminene

    9/15

    1) Sebelum hamil

    2) Selama hamil

    4. Riwayat psikososial

    5. Data spiritual

    6. Data Objektif

    a. Keadaan umum

    b. Kesadaran

    c. TTV

    TB

    BB sebelum hamil

    LILA

    BB setelah hamil

    d. Pemeriksaan fisik

    a) Muka

    b) Mata

    c) Genetalia

    e. Status obstetri

    a) Inspeksi

    - Muka

    - Perut

    - Vulva

    b) Palpasi

    - Abdomen / TFU

    9

  • 7/30/2019 Lp Iminene

    10/15

    f. Pemeriksaan dalam

    1) Servik

    g. Pemeriksaan penunjang

    1) Hb

    B. Diagnosa keperawatan

    1. Gangguan rasa nyaman (nyeri perut) sehubungan dengan adanya kontraksi uterus.

    2. resiko tinggi defisit volume cairan berhubungan dengan perdarahan

    3. kehilangan berhubungan dengan pengeluaran hasil konsepsi

    4. intoleransi aktivitas berhubungan dengan nyeri

    5. Cemas berhubungan dengan pengeluaran konsepsi

    C. Rencana Asuhan Keperawatan

    NO. DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI

    1. Gangguan rasa

    nyaman (nyeri

    perut)

    sehubungan

    dengan adanya

    kontraksi uterus.

    Setelah diberikan asuhan

    keperawatan di harapkan Nyeri

    dapat berkurang sampai hilang

    dengan kriteria hasil :

    Pasien dapat melakukan teknik

    distraksi

    Keadaan umum baik

    1. Pertahankan tirah

    baring ketika pasien

    mengalami gangguan rasa

    nyaman pada abdomen.2. Perhatikan keluhan

    yang dialami oleh klien.

    3. Ajak keluarga untuk

    menemani klien

    4. Berikan posisi yang

    10

  • 7/30/2019 Lp Iminene

    11/15

    Mempertahankan tirah baring

    dan mengurangi aktivitas

    ketika nyeri terasa.

    Melaporkan rasa nyeri dan

    gangguan rasa nyaman jika

    terasa.

    Merasakan pengurangan rasa

    nyeri.

    Memperlihatkan pengurangan

    rasa nyeri.

    Klien menyatakan nyeri

    hilang/ terkontrol

    Ekspresi wajah tidak

    menunjukkan rasa menahan

    sakit

    Kualitas nyeri menunjukkan

    skala 0-3

    nyaman

    5. Ajarkan teknik

    distraksi.

    6. Berikan lingkungan

    yang tenang dan aktivitas

    untuk mengalihkan rasa

    nyeri, intruksikan klien

    untuk menggunakan

    metode relaksasi (mis,

    napas dalam, visualisasi,

    distraksi

    2. resiko tinggi

    defisit volume

    cairan

    berhubungan

    dengan

    perdarahan

    Setelah diberikan asuhan

    keperawatan di harapkan

    Mencegah terjadinya defisit

    cairan dengan kriteria hasil :

    Tekanan darah, suhu, nadi dan

    respirasi dalam batas normal

    Tidak ada tanda tanda

    dehidrasi (turgor kulit baik,

    membrane mukosa oral

    lembab, tidak ada rasa haus

    1. Monitor status hidrasi

    2. Monitor vital sign

    3. Monitor masukan

    makanan

    4. Dorong masukan oral

    5. Lakukan tirah baring

    6. Pantau masukan/haluaran.

    dapatkan sampel urin

    11

  • 7/30/2019 Lp Iminene

    12/15

    yang berlebihan)

    .

    setiap jam;ukur berat jenis.

    7. Posisikan klien dengan

    tepat, telentang dengan

    panggul ditinggikan atauposisi semi fowler pada

    plasenta previa.hindari

    posisi trendelenburg

    3. kehilangan

    berhubungan

    dengan

    pengeluaran

    hasil konsepsi

    Setelah diberikan asuhan

    keperawatan di harapkan dapat

    Mengurangi atau meminimalkan

    rasa kehilangan atau duka cita

    dengan kriteria hasil :

    Klien dapat menerima

    kenyataan dengan tenang.

    Ekspresi wajah tidak

    menunjukan kesedihan.

    mengidentifikasi dan

    menunjukkan perasaan secara

    cepat

    menunjukkan perkembangan

    melalui proses duka

    menikmati masa sekarang dan

    rencana untuk masa depan,

    hari demi hari

    1. Kaji status emosional

    2. Sediakan waktu untuk

    mendengarkan pasien.

    Dorong ekspresi

    perasaan bebas, tidak

    berdaya dan keinginan

    untuk mati

    3. Kaji potensial untuk

    berdiri

    4. Ikutsertakan orang

    terdekat dalam diskusi

    dan aktifitas sampai pada

    tingkat yang mereka

    inginkan

    5. Berikan sentuhan atau

    pelukan bebas sesuai

    penerimaan individu

    6. Beri dorongan klien dan

    12

  • 7/30/2019 Lp Iminene

    13/15

    keluarga untuk dapat

    menerima keadaan

    7. Memotivasi pasien dan

    keluarga untuk tabah dansabar.

    Kolaborasi

    1. Rujuk pada sumber-

    sumber lain sesuai

    indikasi, misalnya

    special klinik, perawat,

    pekerja social, psiateratau psikolog.

    4. intoleransi

    aktivitas

    berhubungan

    dengan nyeri

    Setelah diberikan asuhan

    keperawatan di harapkan dapat

    melakukan aktifitas sesuai dengan

    toleransinya dengan kriteria

    hasil :

    Klien dapat beraktivitas seperti

    semula.

    Klien dapat memenuhi

    kebutuhannya sendiri.

    1. Menganjurkan pasien agar

    tiduran.

    2. Kaji kebutuhan pasien

    yang tidak dapat terpenuhi

    secara mandiri dan

    memerlukan bantuan dari

    perawat

    3. Bantu pasien dalam

    memenuhi kebutuhan

    sehari hari seminimal

    mungkin

    13

  • 7/30/2019 Lp Iminene

    14/15

    4. Jelaskan pada pasien hal

    hal yang tidak boleh

    dilakukan ditempat tidur

    5. Tidak melakukan

    hubungan seksual

    5. Cemas

    berhubungan

    dengan

    pengeluaran

    konsepsi

    Setelah diberikan asuhan

    keperawatan di harapkan dapat

    Mengurangi atau menghilangkan

    kecemasan dengan kriteria hasil :

    Ekspresi wajah tidak

    menunjukan kecemasan.

    Klien mengerti dengan

    keadaannya sekarang.

    1. Lakukan komunikasi

    terapetik dengan pasien

    2. Berikan informasi

    tentang abortus

    3. Yakinkan pasien tentang

    diagnosa

    14

  • 7/30/2019 Lp Iminene

    15/15

    DAFTAR PUSTAKA

    Carpenito L.J. (2001). Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8. Jakarta. EGC.

    Doenges M.F. (2001). Rencana Perawatan Maternal / Bayi Edisi 2. Jakarta. EGC.

    Farrer H. (1999). Perawatan Maternal Edisi 2. Jakarta. EGC.

    Ibrahim C.J. (1996). Perawatan Kebidanan (Perawatan Nifas). Jilid 5. Jakarta. Bhratara

    karya.

    Long B.C (1996). Perawatan Medikal Bedah (Sesuatu Pendekatan Proses Keperawatan).

    Terjemahan oleh Yayasan Ikatan Pendidikan Keperawatan. Bandung.

    Masjoer. Arif (1999). Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga Jilid pertama. Jakarta. Media

    Aesculapius FKUI.

    Manulaba Ida B.G (1998). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana

    Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta. EGC.

    Mochtar R. (1998). Sinopsis Obstetri, Obstetri Fisiologi jilid 2 edisi 2. Jakarta. EGC.

    Oxorn H (1996). Ilmu Kebidanan : Fisiologi dan Patologi Persalinan. Jakarta. Yayasan

    Essensia Medica.

    http://hi-corp.blogspot.com/2011/12/asuhan-keperawatan-abortus-imminens.html

    http://perawatmasadepanku.blogspot.com/2012/08/laporan-pendahuluan-

    abortus_28.html

    15