Lp Hipertensi

21
LAPORAN PENDAHULUAN HIPERTENSI DISUSUN OLEH: MAHASISWA PRAKTEK KOMUNITAS DESA KARANGDUREN KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG PRODI KEPERAWATAN PURWOKERTO 2011

description

ass

Transcript of Lp Hipertensi

Page 1: Lp Hipertensi

LAPORAN PENDAHULUAN

HIPERTENSI

DISUSUN OLEH:

MAHASISWA PRAKTEK KOMUNITAS

DESA KARANGDUREN

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG

PRODI KEPERAWATAN

PURWOKERTO

2011

Page 2: Lp Hipertensi

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN HIPERTENSI

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada sistem

peredaran darah yang sering terdapat pada usia pertengahan atau lebih, yang

ditandai dengan tekanan darah lebih dari normal. Hipertensi menyebabkan

perubahan pada pembuluh darah yang mengakibatkan makin meningkatnya

tekanan darah.

Hipertensi sering menjadi masalah dan sulit dikendalikan karena banyak faktor

yang mempengaruhi timbulnya hipertensi. Tidaklah cukup dengan obat-obatan

untuk menyembuhkan penyakit hipertensi. Namun melingkupi banyak hal,

seperti pola hidup, emosi, diit, dan obat. Untuk itu diperlukan asuhan

keperawatan yang komprehensif untuk menyelesaikan masalah hipertensi

kepada pasien.

2. Tujuan

Setelah melakukan asuhan keperawatan kepada pasien dengan hipertensi

diharapkan :

a. Mengetahui dan memahami lebih dalam tentang hipertensi, penyebab,

masalah dan penatalaksanaan dari hipertensi.

b. Mampu memberikan asuhan keperawatan dengan melalui tahap

pengkajian, analisa data, menentukan diagnosa keperawatan, perencanaan,

melakukan tindakan keperawatan dan evaluasi kepada pasien dengan

hipertensi.

B. TINJAUAN TEORI

1. Pengertian

Hipertensi merupakan gangguan kesehatan yang ditandai adanya tekanan sistolik

lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih tinggi 90 mmHg. Hipertensi

adalah gangguan sistemik yang mempengaruhi seluruh organ, hipertensi ditandai

dengan kenaikan tekanan darah diastolik 15 mmHg atau > 90 mmHg dalam 2 kali

pengukuran berjarak 1 jam atau tekanan diastolik sampai 110 mmHg (Syaifuddin,

2002). Menurut WHO hipertensi adalah bila tekanan darah lebih dari 150 mmHg

untuk sistolik dan diastolik lebih dari 90 mmHg.

Page 3: Lp Hipertensi

2. Etiologi

Penyebab hipertensi sebagian besar tidak diketahui penyebabnya dengan jelas.

Kira – kira 10 % dari seluruh kasus hipertensi disebabkan karena penyakit : Ginjal,

pembuluh darah, dan kelainan hormon.

3. Faktor Predisposisi/Faktor Pencetus

Faktor resiko seseorang mendapat hipertensi :

- kegemukan / obesitas

- kurang olah raga

- stres

- minum banyak alkohol dan kopi

- merokok

- makan banyak garam dan lemak

- keturunan

4. Patofisiologi

Kerja jantung terutama ditentukan oleh besarnya curah jantung dan tahanan

perifer. Curah jantung pada penderita hipertensi umumnya normal. Kelainannya

terutama pada peninggian tahanan perifer. Kenaikan tahanan perifer ini disebabkan

karena vasokonstriksi arteriol akibat naiknya tonus otot polos pembuluh darah

tersebut. Bila hipertensi sudah berjalan cukup lama maka akan dijumpai

perubahan-perubahan struktural pada pembuluh darah arteriol berupa penebalan

tunika interna dan hipertropi tunika media. Dengan adanya hipertropi dan

hiperplasi, maka sirkulasi darah dalam otot jantung tidak mencukupi lagi sehingga

terjadi anoksia relatif. Keadaan ini dapat diperkuat dengan adanya sklerosis

koroner.

Kenaikan tekanan darah dapat ditimbulkan baik oleh peningkatan curah jantung

ataupun resistensi pembuluh darah sistemik. Peningkatan curah jantung bisa

disebabkan oleh peninglatan kontraktilitas dari jantung ataupun peningkatan

frekuensi denyut jantung. Resistensi pembuluh darah sistemik dapat disebabkan

oleh penyempitan pembuluh karena penumpukan kolesterol dalam pembuluh

darah, ataupun spasme pembuluh darah. Terjadinya spasme pembuluh darah

arteriola menuju organ penting dalam tubuh dapat mengakibatkan :

a. Gangguan metabolisme jaringan.

Terjadinya metabolisme anaerobic lemak dan protein, pembakaran yang tidak

sempurna menyebabkan pe4mbentukan badan keton dan asidosis.

b. Gangguan peredaran darah.

Gangguan peredaran darah dapat menimbulkan nekrosis atau kematian

jaringan, perdarahan dan oedem jaringan. Apabila terjadi pada otak misalnya

Page 4: Lp Hipertensi

bisa mengakibatkan otak kekurangan oksigen, ataupun iskemia otak, nekrosis,

ataupun infark yang menimbulkan gejala nyeri kepala. Ataupun apabila tekanan

yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah otak dan

terjadi perdarahan di otak.

c. Mengecilnya aliran darah.

Mengecilnya aliran darah dalam sirkulasi menimbulkan gangguan pertukaran

nutrisi, CO2, dan O2 yang dapat menyebabkan iskemia, nekrosis, dan infark

jaringan.

Akibat hipertensi pada organ lain:

- penebalan dinding pembuluh darah

- penyakit jantung koroner, payah jantung

- gangguan fungsi ginjal / gagal ginjal

- sumbatan pembuluh darah otak / stroke

- gangguan penglihatan, perdarahan

5. Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala hipertensi yang paling sering terjadi adalah :

- Sakit kepala, pusing, vertigo

- Mudah marah

- Telinga berdengung

- Tengkuk terasa berat

- Perubahan penglihatan, mata berkunang – kunang

- Mudah lelah

- Sukar tidur

- Perdarahan hidung

- Mual muntah

- Kesemutan pada kaki dan tangan

- Sesak nafas

- Kejang atau koma

- Nyeri dada

6. Pemeriksaan Penunjang

a. Laboratorium :

Page 5: Lp Hipertensi

¤ Hb: untuk mengkaji anemia, jumlah sel-sel terhadap volume cairan

(viskositas).

¤ BUN: memberi informasi tentang fungsi ginjal.

¤ Glukosa: mengkaji hiperglikemi yang dapat diakibatkan oleh peningkatan

kadar katekolamin (meningkatkan hipertensi).

¤ Kalsium serum

¤ Kalium serum

¤ Kolesterol dan trygliserid

¤ Px tyroid

¤ Urin analisa

b. ECG

c. Foto Thorak

7. Penatalaksanaan

a. Konservatif

- Mengurangi faktor risiko

- Pola hidup sehat

- Olah raga

- Pola makan sehat/diit

b. Farmakologi

c. Pencegahan

Upaya pencegahan hipertensi :

- kurangi berat badan

- olah raga teratur

- mengubah kebiasaan hidup : kurangi kopi/ alkohol, hindari stres,

berhenti merokok, dan berusaha hidup santai

- mengurangi makanan yang banyak garam / lemak

- kontrol teratur ke PKM atau petugas kesehatan lainnya.

8. Pathway

makan banyak garam dan lemak

- kegemukan/ besitas

- kurang olah raga

- stres- minum banyak alkohol

dan kopi- merokok

keturunan

Page 6: Lp Hipertensi

9. Pengkajian

Data dasar pengkajian klien dengan hipertensi

a. Aktifitas/ istirahat

hiperlipidemia

Resistensi pembuluh darah

Perubahan struktur pembuluh darah

Penyempitan pembuluh darah

Hipertensi

penebalan tunika interna dan hipertropi tunika media

sklerosis koroner & anoksia

Mata: perdarahan, penglihatan kabur

Lambung ; mual, nek, sakit perut

sirkulasi darah dalam otot jantung tidak mencukupi Ketidakseimbangan nutrisi kurang

dari kebutuhan tubuh

Nyeri, Pusing, sakit kepala

Otak : Infark, nekrosis, iskemia, perdarahan, oedem

a. Gangguan metabolisme jaringan.

b. Gangguan peredaran darah.

c. Mengecilnya aliran darah.

Gangguan persepsi sensori; pemglihtan

Hidung: perdarahan, epitaksios

PK : Perdarahan

Page 7: Lp Hipertensi

Gejala: Kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton

Tanda: Frekwensi jantung meningkat, perubahan irama jantung

b. Sirkulasi

Gejala: Riwayat hipertensi, penyakit jantung koroner.

Tanda: Kenaikan tekanan darah, tachycardi, disarythmia.

c. Integritas Ego

Gejala: Ancietas, depresi, marah kronik, faktor-faktor stress.

Tanda: Letupan suasana hati, gelisah, otot mulai tegang.

d. Eliminasi

Riwayat penyakit ginjal, obstruksi.

e. Makanan/ cairan

Gejala: Makanan yang disukai (tinggi garam, tinggi lemak, tinggi kolesterol),

mual, muntah, perubahan berat badan (naik/ turun), riwayat penggunaan

diuretik.

Tanda: Berat badan normal atau obesitas, adanya oedem.

f. Neurosensori

Gejala: Keluhan pusing berdenyut, sakit kepala sub oksipital, gangguan

penglihatan.

Tanda: Status mental: orientasi, isi bicara, proses berpikir,memori, perubahan

retina optik.

Respon motorik: penurunan kekuatan genggaman tangan.

g. Nyeri/ ketidaknyamanan

Gejala: Angina, nyeri hilang timbul pada tungkai, nyeri abdomen/ masssa.

h. Pernafasan

Gejala: Dyspnea yang berkaitan dengan aktifitas/ kerja, tacyhpnea, batuk

dengan/ tanpa sputum, riwayat merokok.

Tanda: Bunyi nafas tambahan, cyanosis, distress respirasi/ penggunaan alat

bantu pernafasan.

i. Keamanan

Gejala: Gangguan koordinasi, cara brejalan.

10. Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul

a. Nyeri akut/kronis sakit kepala b/d peningkatan tekanan vaskuler serebral

b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

intake yang kurang, anoreksia

Page 8: Lp Hipertensi

c. Kurang pengetahuan b/d keterbatasan pengetahuan penyakitnya, tindakan yang

dilakukan, obat obatan yang diberikan, komplikasi yang mungkin muncul dan

perubahan gaya hidup.

d. Gangguan sensori persepsi

e. PK : Perdarahan

Page 9: Lp Hipertensi

11. Rencana Asuhan Keperawatan

1. Nyeri Akut/Kronis

Definisi :Sensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang muncul secara aktual atau potensial kerusakan jaringan atau menggambarkan adanya kerusakan (Asosiasi Studi Nyeri Internasional): serangan mendadak atau pelan intensitasnya dari ringan sampai berat yang dapat diantisipasi dengan akhir yang dapat diprediksi dan dengan durasi kurang dari 6 bulan.

Batasan karakteristik :- Laporan secara verbal atau non verbal- Fakta dari observasi- Posisi antalgic untuk menghindari nyeri- Gerakan melindungi- Tingkah laku berhati-hati- Muka topeng- Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek,

sulit atau gerakan kacau, menyeringai)- Terfokus pada diri sendiri- Fokus menyempit (penurunan persepsi

waktu, kerusakan proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan)

- Tingkah laku distraksi, contoh : jalan-jalan, menemui orang lain dan/atau aktivitas, aktivitas berulang-ulang)

- Respon autonom (seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah, perubahan nafas, nadi dan dilatasi pupil)

- Perubahan autonomic dalam tonus otot

NOC : Pain Level, Pain control, Comfort level

Kriteria Hasil : Mampu mengontrol nyeri (tahu

penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)

Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri

Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)

Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang

Tanda vital dalam rentang normal

NIC :

Pain Management

Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi

Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan

Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien

Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan

lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau

Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan

Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan

Kurangi faktor presipitasi nyeri Pilih dan lakukan penanganan nyeri

(farmakologi, non farmakologi dan inter personal)

Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi

Ajarkan tentang teknik non farmakologi Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri Evaluasi keefektifan kontrol nyeri Tingkatkan istirahat Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan

Page 10: Lp Hipertensi

(mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku)- Tingkah laku ekspresif (contoh : gelisah,

merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas panjang/berkeluh kesah)

- Perubahan dalam nafsu makan dan minum

Faktor yang berhubungan :Agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis)

dan tindakan nyeri tidak berhasil Monitor penerimaan pasien tentang

manajemen nyeri

Analgesic Administration Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan

derajat nyeri sebelum pemberian obat Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis,

dan frekuensi Cek riwayat alergi Pilih analgesik yang diperlukan atau

kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu

Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri

Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal

Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur

Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali

Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat

Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping)

2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Definisi : Intake nutrisi tidak cukup untuk keperluan metabolisme tubuh.

Batasan karakteristik :- Berat badan 20 % atau lebih di bawah ideal- Dilaporkan adanya intake makanan yang

NOC : Nutritional Status : food and Fluid Intake

Kriteria Hasil : Adanya peningkatan berat badan

sesuai dengan tujuan Berat badan ideal sesuai dengan tinggi

badan Mampu mengidentifikasi kebutuhan

nutrisi

NIC :Nutrition Management Kaji adanya alergi makanan Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan

jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.

Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe

Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein

Page 11: Lp Hipertensi

kurang dari RDA (Recomended Daily Allowance)

- Membran mukosa dan konjungtiva pucat- Kelemahan otot yang digunakan untuk

menelan/mengunyah- Luka, inflamasi pada rongga mulut- Mudah merasa kenyang, sesaat setelah

mengunyah makanan- Dilaporkan atau fakta adanya kekurangan

makanan- Dilaporkan adanya perubahan sensasi rasa- Perasaan ketidakmampuan untuk mengunyah

makanan- Miskonsepsi- Kehilangan BB dengan makanan cukup- Keengganan untuk makan- Kram pada abdomen- Tonus otot jelek- Nyeri abdominal dengan atau tanpa patologi- Kurang berminat terhadap makanan- Pembuluh darah kapiler mulai rapuh- Diare dan atau steatorrhea- Kehilangan rambut yang cukup banyak

(rontok)- Suara usus hiperaktif- Kurangnya informasi, misinformasi

Faktor-faktor yang berhubungan :Ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorpsi zat-zat gizi berhubungan dengan faktor biologis, psikologis atau ekonomi.

Tidak ada tanda tanda malnutrisi Tidak terjadi penurunan berat badan

yang berarti

dan vitamin C Berikan substansi gula Yakinkan diet yang dimakan mengandung

tinggi serat untuk mencegah konstipasi Berikan makanan yang terpilih ( sudah

dikonsultasikan dengan ahli gizi) Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan

makanan harian. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan

nutrisi yang dibutuhkan

Nutrition Monitoring BB pasien dalam batas normal Monitor adanya penurunan berat badan Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa

dilakukan Monitor interaksi anak atau orangtua selama

makan Monitor lingkungan selama makan Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak

selama jam makan Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi Monitor turgor kulit Monitor kekeringan, rambut kusam, dan

mudah patah Monitor mual dan muntah Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan

kadar Ht Monitor makanan kesukaan Monitor pertumbuhan dan perkembangan Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan

jaringan konjungtiva Monitor kalori dan intake nuntrisi

Page 12: Lp Hipertensi

Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral.

Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet

3. Kurang pengetahuan

Definisi :Tidak adanya atau kurangnya informasi kognitif sehubungan dengan topic spesifik.

Batasan karakteristik : memverbalisasikan adanya masalah, ketidakakuratan mengikuti instruksi, perilaku tidak sesuai.

Faktor yang berhubungan : keterbatasan kognitif, interpretasi terhadap informasi yang salah, kurangnya keinginan untuk mencari informasi, tidak mengetahui sumber-sumber informasi.

NOC : Kowlwdge : disease process Kowledge : health Behavior

Kriteria Hasil : Pasien dan keluarga menyatakan

pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan

Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar

Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya.

NIC :Teaching : disease Process1. Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan

pasien tentang proses penyakit yang spesifik2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan

bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat.

3. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat

4. Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat

5. Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat

6. Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat

7. Hindari jaminan yang kosong8. Sediakan bagi keluarga atau SO informasi

tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat

9. Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit

10. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan11. Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau

mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan

12. Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat

13. Rujuk pasien pada grup atau agensi di

Page 13: Lp Hipertensi

komunitas lokal, dengan cara yang tepat14. Instruksikan pasien mengenai tanda dan

gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan cara yang tepat

4. Gangguan persepsi sensori : (spesifik: visual, auditori, kinestetik, pengecapan, taktil, penciuman)

Definisi : Perubahan dalam jumlah dan pola dari stimulus yang diterima disertai dengan penurunan berlebih distorsi atau kerusakan respon beberapa stimulus.

Batasan karaktersitik : Konsentrasi buruk Distorsi pendengaran Perubahan respon terhadap stimulus Gelisah Melaporkan atau menunjukan perubahan

sensori akut Iritabilitas Disorientasi waktu, tempat, orang Perubahan kemampuan pemecahan

masalah Perubahan pola perilaku Perubahan pola komunikasi Halusinasi Distorsi visual

Faktor yang berhubungan : Perubahan sensori persepsi Stimulus lingkungan berlebih Stress psikologis Perubahan penerimaan sensori, transmisi,

NOC :¤ Sensory function: hearing¤ Sensory function: vision¤ Sensory function: taste dan smell

Kriteria hasil :• Klien menunjukan tanda dan gejala

persepsi dan sensori baik; penglihatan, pendengaran, makan dan minum baik

• Klien mampu mengungkapkan fungsi persepsi dan sensori dengan tepat

NIC :Neurologik monitoring:

1. Monitor tingkat neurologis klien2. Monitor fungsi neurologis klien3. Monitor respon neurologis4. Monitor reflek-reflek meningeal5. Monitor fungsi sensori dan persepsi :

penglihatan, penciuman, pendengaran, pengecapan, rasa.

6. monitor tanda dan gejala penurunan neurologis klien

Eye Care1. Kaji fungsi penglihatan klien2. Jaga kebersihan mata3. Monitor penglihatan mata4. Monityor tanda dan gejala kelaianan

penglihatan5. monitor fungsi lapang panmdang,

penglihatan, visus klienEar Care

1. Kaji fungsi pendengaran pasien2. Jaga kebersihan telinga3. Monitor respon pendengaran klien4. monitor tanda dan gejala penurunan

pendengaran klien5. monitor fungsi pendengaran klien

Monitoring vital sign Monitor TD, nadi, suhu, dan RR Catat adanya fluktuasi tekanan darah Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan

Page 14: Lp Hipertensi

dan atau integrasi. Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas

Monitor kualitas dari nadi Monitor frekuensi dan irama pernapasan Monitor suara paru Monitor pola pernapasan abnormal Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit Monitor sianosis perifer Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang

melebar, bradikardi, peningkatan sistolik) identifikasi penyebab dari perubahan vital sign

5. PK : Perdarahan Perawat dapat melakukan pencegahan untuk meminimalkan terjadinya perdarahan

1. Pantau tanda dan gejala perdarahan Adanya letargi Adanya kelemahan Keletihan Peningkatan pucat Dyspneu saat melakukan aktivitas Adanya perdarahan hidung, perdarahan retina.

2.Monitor kadar Hb3.Kolaborasi perlunya pemberian transfusi

Page 15: Lp Hipertensi

DAFATAR PUSTAKA

Doengoes M. Nursing Care Plans, Guideline For Planning Patient care, second edition. FE Days Comp. Philadelphia 1987

Lukman Sorensen, Medical Surgical Nursing, 3 th edition, Philadelphia,. WB Sounder Co, 1987.

Soeparman, Ilmu Penyakit Dalam, UI Press, Jakarta, 1991.

Guyton, Arthur C, Fisiologi manusia dan mekanisme penyakit, EGC Penerbit buku kedokteran, Jakarta, 1987.

Johnson., Mass. 1997. Nursing Outcomes Classification, Availabel on: www.Minurse.com, 14 Mei 2004

McCloskey, Joanne C,. Bulecheck, Gloria M. 1996. Nursing Intervention Classsification (NIC). Mosby, St. Louise.

NANDA, 2002. Nursing Diagnosis : Definition and Classification (2001-2002), Philadelphia.

Page 16: Lp Hipertensi