142322788 LP Hipertensi Pada GGK Docx
date post
30-Nov-2015Category
Documents
view
89download
1
Embed Size (px)
description
Transcript of 142322788 LP Hipertensi Pada GGK Docx
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN
HIPERTENSI PADA GAGAL GINJAL KRONIS (GGK)
A. Fisiologi dan Anatomi Ginjal
1. Fisiologi Ginjal
Ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra membentuk sistem urinarius.
Fungsi utama ginjal adalah mengatur cairan serta elektrolit dan komposisi asam-
basa cairan tubuh; mengeluarkan produk metabolik dari dalam darah; dan
mengatur tekanan darah. Urin yang terbentuk sebagai hasil dari proses ini
diangkut dari ginjal melalui ureter ke kandung kemih tempat urin tersebut
disimpan untuk sementara waktu. Pada saat urinasi, kandung kemih berkontraksi
dan urin akan diekskresikan dari tubuh lewat uretra.
Meskipun cairan serta elektrolit dapat hilang melalui jalur lain, dan ada
organ lain yang turut serta dalam mengatur keseimbangan asam-basa, namun
organ yang mengatur lingkungan kimia internal tubuh secara akurat adalah ginjal.
Fungsi ekskresi ginjal diperlukan untuk mempertahankan kehidupan.
Ciri penting sistem renal terletak pada kemampuannya untuk beradaptasi
terhadap beban muatan cairan yang sangat bervariasi, sesuai kebiasaan dan pola
hidup individu. Ginjal harus mampu mengekskresikan berbagai produk limbah
makanan dan metabolisme dalam jumlah yang dapat diterima serta tidak
dieleiminasi oleh organ lain. Jika diukur setiap hari, jumlah produk tersebut
biasanya berkisar dari 1 hingga 2 liter air, 6 - 8 g garam (natrium klorida), 6 8 g
kalium klorida dan 70 mg ekuivalen asam per hari. Di samping itu, ureum yang
merupakan produk akhir metabolisme protein dan berbagai produk limbah lainnya
diekskresikan ke dalam urin.
2. Anatomi Ginjal
Ginjal merupakan organ yang berpasangan dan setiap ginjal memiliki
berat kurang lebih 125 g, terletak pada posisi di sebelah lateral vertebra torakalis
bawah, beberapa sentimeter di sebelah kanan dan kiri garis tengah (Gambar 1).
Organ ini tebungkus oleh jaringan ikat tipis yang dikenal sebagai kapsula renis. Di
sebelah anterior, ginjal ginjal dipisahkan dari kavum abdomen dan isinya oleh
lapisan peritoneum. Di sebelah posterior, organ tersebut dilindungi oleh dinding
thoraks bawah.
Gambar 1. Anatomi Ginjal
Darah dialirkan ke dalam setiap ginjal melalui arteri renalis dan keluar dari
dalam ginjal melalui vena renalis. Arteri renalis berasal dari aorta abdominalis dan
vena renalis membawa darah kembali ke dalam vena kava inferior. Ginjal dengan
efisien dapat membersihkan bahan limbah dari dalam darah, dan fungsi ini bisa
dilaksanakannya karena aliran darah yang melalui ginjal jumlahnya sangat besar,
25% dari curah jantung.
Urin terbentuk dalam unit-unit fungsional ginjal yang disebut nefron. Urin
yang terbentuk dalam nefron ini akan mengalir ke dalam duktus pengumpul dan
tubulus renal yang kemudian menyatu untuk membentuk pelvis ginjal. Setiap
pelvis ginjal akan membentuk ureter. Ureter merupakan pipa panjang dengan
dinding yang sebagian besar terdiri atas otot polos. Organ ini menghubungkan
setiap ginjal dengan kandung kemih dan berfungsi sebagai pipa untuk
menyalurkan urin.
Kandung kemih merupakan organ berongga yang terletak di sebelah
anterior tepat di belakang os pubis. Organ ini berfungsi sebagai wadah sementara
untuk menampung urin. Sebagian besar dinding kandung kemih tersususn atas
otot polos yang dinamakan muskulus detrusor. Kontraksi otot ini terutama
berfungsi untuk mengosongkan kandung kemih pada saat buang air kecil
(urinasi). Uretra muncul dari kandung kemih; pada laki-laki, uretra berjalan lewat
penis dan pada wanita bermuara tepat disebelah anterior vagina. Pada laki-laki,
kelenjar prostat yang terletak tepat di bawah leher kandung kemih mengelilingi
uretra di sebelah posterior dan lateral. Sfingter urinarius eksterna merupakan otot
volunter yang bulat mengendalikan proses awal urinasi.
Gambar 2. Anatomi Ginjal; Diagram Sebuah Nefron yang Memperlihatkan Struktur
Glomerulus dan Tubulus
Nefron. Ginjal terbagi menjadi bagian eksternal yang disebut korteks dan
bagian internal yang disebut medula. Pada manusia, setiap ginjal tersusun dari
kurang lebih 1 juta nefron. Nefron, yang dianggap sebagai unit fungsional ginjal,
terdiri atas sebuah glomerulus dan sebuah tubulus. Seperti halnya pembuluh
kapiler, dinding kapiler glomerulus tersusun dari lapisan-lapisan sel endotel dan
membran basalis. Sel-sel epitel berada pada salah satu sisi membran basalis, dan
sel-sel endotel pada sisi lainnya. Glomerulus membentang dan membentuk
tubulus yang terbagi menjadi tiga bagian: tubulus proksimal, ansa Henle, dan
tubulus distal. Tubulus distal bersatu untuk membentuk duktus pengumpul.
Duktus ini berjalan lewat korteks dan medula renal untuk mengosongkan isinya
ke dalam pelvis ginjal.
Fungsi nefron. Proses pembentukan urin dimulai ketika darah mengalir
lewat glomerulus. Glomerulus yang merupakan struktur awal nefron tersusun dari
jonjot-jonjot kapiler yang mendapat darah lewat vasa aferen dan mengalirkan
darah balik lewat vasa eferen. Tekanan darah menentukan berapa tekanan dan
kecepatan aliran darah yang melewati glomerulus. Ketika darah berjalan melewati
struktur ini, filtrasi terjadi. Air dan molekul-molekul yang kecil akan dibiarkan
lewat sementara molekul-moleku;l yang besar tetap tertahan dalam aliran darah.
Cairan disaring melalui dinding jonjot-jonjot kapiler glomerulus dan memasuki
tubulus. Cairan ini dikenal sebagai filtrat.
Dalam kondisi normal, kurang lebih 20% plasma yang melewati
glomerulus akan disaring ke dalam nefron dengan jumlah mencapai 180 liter
filtrat sehari. Filtrat tersebut yang sangat serupa dengan plasma darah tanpa
molekul yang besar (protein, sel darah merah, sel darah putih dan trombosit) pada
hakekatnya teriri atas air, elektrolit dan molekul kecil lainnya. Dalam tubulus,
sebagian substansi ini secara selektif diabsorpsi ulang ke dalam darah. Substansi
lainnya disekresikan dari darah ke dalam filtrat ketika filtrat tersebut mengalir di
sepanjang tubulus. Filtrat akan dipekatkan dalam tubulus distal serta duktus
pengumpul, dan kemudian menjadi urin yang akan mencapai pelvis ginjal.
Sebagian substansi, seperti glukosa, norma;nya kan diabsorpsi kembali seluruhnya
dalam tubulus dan tidak terlihat dalam urin.
Proses reabsorpsi serta sekresi dalam tubulus sering mencakup transportasi
aktif dan memerlukan penggunaan energi. Berbagai substansi yang secara normal
disaring oleh glomerulus, direabsorpsi oleh tubulus dan diekskresikan ke dalam
urin mencakup natrium, klorida, bikarbonat, kalium, glukosa, ureum, kreatinin
serta asam urat.
3. Fungsi Ginjal
Salah satu fungsi ginjal adalah sebagai otoregulasi tekanan darah.
Pengaturan atau regulasi tekanan darah juga merupakan salah satu fungsi sistem
renal. Suatu hormon yang dinamakan renin disekresikan oleh sel-sel
jukstaglomeruler ketika tekanan darah menurun. Suatu enzin akan mengubah
renin menjadi angiotensin I yang kemudian diubah menjadi angiotensin II, yaitu
senyawa vasokonstriktor paling kuat. Vasokonstriksi menyebabkan peningkatan
tekanan darah. Aldosteron disekresikan oleh kortek adrenal sebagai reaksi
terhadap stimulasi oleh kelenjar hipofisis dan pelepasan ACTH sebgai reaksi
terhadap perfusi yang jelek atau peningkatan osmolalitas serum. Akibatnya adalah
peningkatan tekanan darah.
B. Definisi
Gagal ginjal kronis (GGK) atau penyakit renal tahap-akhir (ERDS)
merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan ireversibel dimana
kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan
cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain
dalam darah).
GGK adalah kegagalan fungsi ginjal untuk mempertahankan metabolisme
dan keseimbangan cairan dan elektrolit akibat destruksi struktur ginjal yang
progresif dengan manifestasi penumpukan sisa metabolisme (toxix uremik) di
dalam darah.
GGK adalah suatu keadaan dimana terjadinya penurunan laju filtrasi
glomerulus (GFR) kurang dari 60 ml/menit/1,73 m3 dan atau dengan kerusakan
ginjal dalam periode 3 bulan atau lebih. Dan disertai dengan salah satu dibawah
ini :
- Microalbuminuri ( pengeluaran albumin dalam urine rata-rata 30 mg/hr)
- Macroalbuminuri(pengeluaran albumin dalam urine rata-rata >300mg/hr)
- Hematuri yang menentap
- Kelainan pathologis ( biopsi renal ditemukan abnormal )
- Kelainan radiologi ( seperti ultrasound scan ginjal )
Derajat laju filtrasi glomerulus dapat di ukur dengan rumus menghitung
konsentrasi kreatinin serum dengan mempertimbangkan variabel umur, jenis
kelamin dan berat badan, yaitu dengan rumus Cockroft Gault.
TKK : (140 umur ) x BB x (0,85 jika wanita)
72 x creatinin
Tabel 1. Penentuan Diagnosis Gagal Ginjal
LFG
(ml / menit
/
1,73 m2)
Dengan kerusakan ginjal
Tanpa kerusakan ginjal
Dengan
Hipertensi
Tanpa
Hipertensi
Dengan
Hipertensi
Tanpa
Hipertensi
90
60-89
30-59
15-29
< 15 (atau
dialysis)
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
Hip