Lp Hipertensi

29
LAPORAN PENDAHULUAN HIPERTENSI 1. Pengertian Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan diastolic 120 mmHg (Sharon, L.Rogen, 1996). Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHG dan tekanan darah diastolic lebih dari 90 mmHG (Luckman Sorensen,1996). Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolic 90 mmHg ataulebih. (Barbara Hearrison 1997) 2. Etiologi Pada umunya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik. Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan tekanan perifer. Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi: o Genetik: Respon nerologi terhadap stress atau kelainan eksresi atautransport Na. o Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkantekanan darah meningkat. o Stress Lingkungan. o Hilangnya Elastisitas jaringan and arterisklerosis pada orang tua sertapelabaran pembuluh darah. Berdasarkan etiologinya Hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu: 5. Hipertensi Esensial (Primer) Penyebab tidak diketahui namun banyak factor yang mempengaruhi seperti genetika, lingkungan, hiperaktivitas, susunan saraf simpatik, systemrennin angiotensin, efek dari eksresi Na, obesitas, merokok dan stress.

description

yeees

Transcript of Lp Hipertensi

LAPORAN PENDAHULUAN HIPERTENSI

1. Pengertian

Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan diastolic 120 mmHg (Sharon, L.Rogen, 1996).Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHG dan tekanan darah diastolic lebih dari 90 mmHG (Luckman Sorensen,1996).Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolic 90 mmHg ataulebih. (Barbara Hearrison 1997)2. EtiologiPada umunya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik. Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan tekanan perifer. Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi: Genetik: Respon nerologi terhadap stress atau kelainan eksresi atautransport Na. Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkantekanan darah meningkat. Stress Lingkungan. Hilangnya Elastisitas jaringan and arterisklerosis pada orang tua sertapelabaran pembuluh darah.

Berdasarkan etiologinya Hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu: 5. Hipertensi Esensial (Primer)Penyebab tidak diketahui namun banyak factor yang mempengaruhi seperti genetika, lingkungan, hiperaktivitas, susunan saraf simpatik, systemrennin angiotensin, efek dari eksresi Na, obesitas, merokok dan stress. 6. Hipertensi SekunderDapat diakibatkan karena penyakit parenkim renal/vakuler renal.Penggunaan kontrasepsi oral yaitu pil. Gangguan endokrin dll.3. Patofisiologi Menurunnya tonus vaskuler meransang saraf simpatis yang diterukan ke seljugularis. Dari sel jugalaris ini bias meningkatkan tekanan darah. Danapabila diteruskan pada ginjal, maka akan mempengaruhi eksresi pada rennin yang berkaitan dengan Angiotensinogen. Dengan adanya perubahan pada angiotensinogen II berakibat pada terjadinya vasokontriksi pada pembuluh darah, sehingga terjadi kenaikan tekanan darah.Selain itu juga dapat meningkatkan hormone aldosteron yang menyebabkanretensi natrium. Hal tersebut akan berakibat pada peningkatan tekanandarah. Dengan Peningkatan tekanan darah maka akan menimbulkan kerusakan pada organ organ seperti jantung.

4. Manifestasi KlinisManifestasi klinis pada klien dengan hipertensi adalah : Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg Sakit kepala Epistaksis Pusing / migrain Rasa berat ditengkuk Sukar tidur Mata berkunang kunang Lemah dan lelah Muka pucat Suhu tubuh rendah5. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Laborat Hb/Ht : untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan(viskositas) dan dapat mengindikasikan factor resiko seperti : hipokoagulabilitas, anemia. BUN / kreatinin : memberikan informasi tentang perfusi / fungsi ginjal. Glucosa : Hiperglikemi (DM adalah pencetus hipertensi) dapatdiakibatkan oleh pengeluaran kadar ketokolamin. Urinalisa : darah, protein, glukosa, mengisaratkan disfungsi ginjal danada DM. CT Scan : Mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati EKG : Dapat menunjukan pola regangan, dimana luas, peninggian gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi. IUP : mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti : Batu ginjal,perbaikan ginjal. Photo dada : Menunjukan destruksi kalsifikasi pada area katup,pembesaran jantung.6. Penatalaksanaan Penatalaksanaan Non Farmakologis DietPembatasan atau pengurangan konsumsi garam. Penurunan BB dapat menurunkan tekanan darah dibarengi dengan penurunan aktivitas rennin dalam plasma dan kadar adosteron dalam plasma. AktivitasKlien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan disesuaikan denganbatasan medis dan sesuai dengan kemampuan seperti berjalan, jogging,bersepeda atau berenang. Penatalaksanaan FarmakologisSecara garis besar terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian atau pemilihan obat anti hipertensi yaitu: Mempunyai efektivitas yang tinggi. Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau minimal. Memungkinkan penggunaan obat secara oral. Tidak menimbulakn intoleransi. Harga obat relative murah sehingga terjangkau oleh klien. Memungkinkan penggunaan jangka panjang.Golongan obat - obatan yang diberikan pada klien dengan hipertensi sepertigolongan diuretic, golongan betabloker, golongan antagonis kalsium,golongan penghambat konversi rennin angitensin.

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Hipertensi

1. Pengkajian Aktivitas/ Istirahat Gejala : kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton. Tanda :Frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, takipnea. Sirkulasi Gejala :Riwayat Hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner/katup dan penyakit cebrocaskuler, episode palpitasi. Tanda :Kenaikan TD, Nadi denyutan jelas dari karotis, jugularis,radialis, tikikardi, murmur stenosis valvular, distensi vena jugularis,kulit pucat, sianosis, suhu dingin (vasokontriksi perifer) pengisiankapiler mungkin lambat/ bertunda. Integritas Ego Gejala :Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, factor stress multiple(hubungan, keuangan, yang berkaitan dengan pekerjaan. Tanda :Letupan suasana hat, gelisah, penyempitan continue perhatian,tangisan meledak, otot muka tegang, pernafasan menghela, peningkatan pola bicara. Eliminasi Gejala : Gangguan ginjal saat ini atau (seperti obstruksi atau riwayatpenyakit ginjal pada masa yang lalu). Makanan/cairan Gejala: Makanan yang disukai yang mencakup makanan tinggi garam, lemak serta kolesterol, mual, muntah dan perubahan BB akhir akhir ini(meningkat/turun) Riowayat penggunaan diuretic Tanda: Berat badan normal atau obesitas,, adanya edema, glikosuria. Neurosensori Genjala: Keluhan pening pening/pusing, berdenyu, sakit kepala,subojksipital (terjadi saat bangun dan menghilangkan secara spontansetelah beberapa jam) Gangguan penglihatan (diplobia, penglihatan kabur,epistakis). Tanda: Status mental, perubahan keterjagaan, orientasi, pola/isi bicara,efek, proses piker, penurunan keuatan genggaman tangan. Nyeri/ ketidaknyaman Gejala: Angina (penyakit arteri koroner/ keterlibatan jantung),sakitkepala. Pernafasan Gejala: Dispnea yang berkaitan dari kativitas/kerja takipnea,ortopnea,dispnea, batuk dengan/tanpa pembentukan sputum, riwayat merokok. Tanda: Distress pernafasan/penggunaan otot aksesori pernafasan bunyinafas tambahan (krakties/mengi), sianosis. Keamanan Gejala: Gangguan koordinasi/cara berjalan, hipotensi postural.2. Diagnosa Keperawatan yang Muncul Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan afterload, vasokonstriksi, iskemia miokard, hipertropi ventricular. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum, ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan O2. Gangguan rasa nyaman : nyeri ( sakit kepala ) berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral. Potensial perubahan perfusi jaringan: serebral, ginjal, jantung berhubungan dengan gangguan sirkulasi.3. IntervensiDiagnosa Keperawatan 1. :Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan afterload, vasokonstriksi, iskemia miokard, hipertropi ventricular.Tujuan : Afterload tidak meningkat, tidak terjadi vasokonstriksi, tidak terjadi iskemia miokard.Kriteria Hasil : Klien berpartisifasi dalam aktivitas yang menurunkan tekanan darah / bebankerja jantung , mempertahankan TD dalam rentang individu yang dapatditerima, memperlihatkan norma dan frekwensi jantung stabil dalam rentangnormal pasien.Intervensi : Pantau TD, ukur pada kedua tangan, gunakan manset dan tehnik yang tepat. Catat keberadaan, kualitas denyutan sentral dan perifer. Auskultasi tonus jantung dan bunyi napas. Amati warna kulit, kelembaban, suhu dan masa pengisian kapiler. Catat edema umum. Berikan lingkungan tenang, nyaman, kurangi aktivitas. Pertahankan pembatasan aktivitas seperti istirahat ditemapt tidur/kursi Bantu melakukan aktivitas perawatan diri sesuai kebutuhan Lakukan tindakan yang nyaman spt pijatan punggung dan leher Anjurkan tehnik relaksasi, panduan imajinasi, aktivitas pengalihan Pantau respon terhadap obat untuk mengontrol tekanan darah Berikan pembatasan cairan dan diit natrium sesuai indikasi Kolaborasi untuk pemberian obat-obatan sesuai indikasi.

Diagnosa Keperawatan 2. :Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum, ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan O2.Tujuan : Aktivitas pasien terpenuhi.Kriteria Hasil :Klien dapat berpartisipasi dalam aktivitas yang di inginkan / diperlukan,melaporkan peningkatan dalam toleransi aktivitas yang dapat diukur.Intervensi : Kaji toleransi pasien terhadap aktivitas dengan menggunkan parameter :frekwensi nadi 20 per menit diatas frekwensi istirahat, catat peningkatanTD, dipsnea, atau nyeridada, kelelahan berat dan kelemahan, berkeringat,pusig atau pingsan. (Parameter menunjukan respon fisiologis pasienterhadap stress, aktivitas dan indicator derajat pengaruh kelebihan kerja/ jantung). Kaji kesiapan untuk meningkatkan aktivitas contoh : penurunan kelemahan / kelelahan, TD stabil, frekwensi nadi, peningkatan perhatian padaaktivitas dan perawatan diri. (Stabilitas fisiologis pada istirahatpenting untuk memajukan tingkat aktivitas individual). Dorong memajukan aktivitas / toleransi perawatan diri. (Konsumsioksigen miokardia selama berbagai aktivitas dapat meningkatkan jumlah oksigen yang ada. Kemajuan aktivitas bertahap mencegah peningkatantiba-tiba pada kerja jantung). Berikan bantuan sesuai kebutuhan dan anjurkan penggunaan kursi mandi, menyikat gigi / rambut dengan duduk dan sebagainya. (teknik penghematan energi menurunkan penggunaan energi dan sehingga membantu keseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen). Dorong pasien untuk partisifasi dalam memilih periode aktivitas.(Seperti jadwal meningkatkan toleransi terhadap kemajuan aktivitas danmencegah kelemahan).

Diagnosa Keperawatan 3. :Gangguan rasa nyaman : nyeri ( sakit kepala ) berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebralTujuan : Tekanan vaskuler serebral tidak meningkat.Kriteria Hasil :Pasien mengungkapkan tidak adanya sakit kepala dan tampak nyaman.Intervensi : Pertahankan tirah baring, lingkungan yang tenang, sedikit penerangan Minimalkan gangguan lingkungan dan rangsangan. Batasi aktivitas. Hindari merokok atau menggunkan penggunaan nikotin. Beri obat analgesia dan sedasi sesuai pesanan. Beri tindakan yang menyenangkan sesuai indikasi seperti kompres es, posisi nyaman, tehnik relaksasi, bimbingan imajinasi, hindari konstipasi.

Diagnosa keperawatan 4. :Potensial perubahan perfusi jaringan: serebral, ginjal, jantung berhubungan dengan gangguan sirkulasi.Tujuan : Sirkulasi tubuh tidak terganggu.Kriteria Hasil :Pasien mendemonstrasikan perfusi jaringan yang membaik seperti ditunjukkan dengan : TD dalam batas yang dapat diterima, tidak ada keluhan sakit kepala, pusing, nilai-nilai laboratorium dalam batas normal.Intervensi : Pertahankan tirah baring; tinggikan kepala tempat tidur. Kaji tekanan darah saat masuk pada kedua lengan; tidur, duduk dengan pemantau tekanan arteri jika tersedia. Pertahankan cairan dan obat-obatan sesuai pesanan. Amati adanya hipotensi mendadak. Ukur masukan dan pengeluaran. Pantau elektrolit, BUN, kreatinin sesuai pesanan. Ambulasi sesuai kemampuan; hindari kelelahan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Doengoes, Marilynn E, Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk2. 2. Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan pasien, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, 20003. Gunawan, Lany. Hipertensi : Tekanan Darah Tinggi , Yogyakarta, Penerbit Kanisius, 20014. Sobel, Barry J, et all. Hipertensi : Pedoman Klinis Diagnosis dan Terapi, Jakarta, Penerbit Hipokrates, 19995. Kodim Nasrin. Hipertensi : Yang Besar Yang Diabaikan, @ tempointeraktif.com, 20036. Smith Tom. Tekanan darah Tinggi : Mengapa terjadi, Bagaimana mengatasinya ?, Jakarta, Penerbit Arcan, 19957. Semple Peter. Tekanan Darah Tinggi, Alih Bahasa : Meitasari Tjandrasa Jakarta, Penerbit Arcan, 19968. Brunner & Suddarth. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Vol 2, Jakarta, EGC, 20029. Chung, Edward.K. Penuntun Praktis Penyakit Kardiovaskuler, Edisi III, diterjemahkan oleh Petrus Andryanto, Jakarta, Buku Kedokteran EGC, 199510. Marvyn, Leonard. Hipertensi : Pengendalian lewat vitamin, gizi dan diet, Jakarta, Penerbit Arcan, 199511. Tucker, S.M, et all . Standar Perawatan Pasien : Proses Keperawatan, diagnosis dan evaluasi , Edisi V, Jakarta, Buku Kedokteran EGC, 1998

TINJAUAN KASUS

1. A. Pengkajian2. a. Identitas klienNama : Ny. UUmur : 60 tahunJenis kelamin : perempuanAgama : islamPekerjaan : ibu rumah tanggaAlamat : Desa P kecamatan C TasikmalayaNo. medrek : 055347Ruangan : cempakaDx. Medis : hipertensiTanggal masuk : 08 April 2011 jam 12.00 WIBTanggal pengkajian : 08 April 2011 jam 14.00 WIB1. b. Identitas penanggung jawabNama : Tn. EUmur : 40 tahunJenis kelamin : laki-lakiAgama : IslamAlamat : desa pakemitan kidul kec. Ciawi TasikmalayaHubungan dengan klien : anak1. c. Keluhan utamaPusing / sakit kepala1. d. Riwayat kesehatan sekarangPada tanggal 07 April 2011 jam 11.00 WIB klien sedang beraktivitas seperti biasa, beberapa saat kemudian klien merasakan sakit kepala, pada saat yang bersamaan klien sedang flu. Kemudian sakit kepala yang dirasakan semakin berat setelah klien mandi dengan mengguanakan air dingin. Kemudia pada tanggal 08 April 2011 jam 08.30 WIB oleh keluarga klien dibawa ke UGD YARSI Tasikmalaya dan dirawat di Ruang melati jam 09.00 WIB, pada saat dikaji jam 10.00 WIB keluarga klien mengatakan pada malam harinya klien tidak bias tidur karena sakit kepala yang dirasakannya, ditambah juga klien merasa sakit perut. Selama dirawat klien agak terbatas memenuhi ADL sehingga untuk memenuhinya dibantu sebagian oleh keluarga.1. e. Riwayat kesehatan dahuluKeluarga klien mengatakan klien mempunyai riwayat hiperteni 5 tahun yang lalu sejak usia klien 55 tahun, klien rutin mengontrol tekanan darahnya karena klien mempumyai alat pengukur tekanan darah sendiri dirumahnya, terakhir sebelum dibawa ke rumah sakit tekanan darahnya 170/100 mmHg. Klien juga mempunyai penyakit maag karena pola makan yang tidak teratur.1. f. Riwayat kesehatan keluargaKeluarga klien mengatakan di keluarga hanay klien yang mempunyai riwayat hipertensi, dan di keluarga juga tidak mempunyai riwayat penyakit kronis lainnya, seperti TBC, DM, asma dan lain-lain.1. g. Aspek psikologiskeluarga klien mengatakan klien mudah panic dan gelisah jika mendengar sesuatu yang mengejutkan dan setelah itu tekanan darahnya akan naik.1. h. Aspek socialHubungan klien dengan keluarga sangat baik, terbukti anaknya bergantian menjaganya selama di Rumah Sakit. Hubungan klien dengan lingkungan juga sangat baik, terbukti banyak yang menjenguknya,1. i. Aspek spiritualKlien dan keluarga beragama islam menurut keluarga selama sehatnya klien rajin beribadah, begitu juga selama dirawat di rumah sakit.1. B. Pemeriksaan fisik2. a. Pemeriksaan umum- Keadaan umum : lemah- Kesadaran : compos mentisNilai GCS : 15Respon membuka : 4Respon motorik : 6Repon verbal : 5- TD : 180/100 mmHg- R : 25x/menit- N : 85x/menit- S : 36oC1. b. System pengindraan1) Sistem penglihatanInspeksi : bentuk mata dan bola mata simetris, reflek pupil klien baik, saat ada rangsangan cahaya miosis, konjungtiva tak anemis, sclera tidak ikterik, gerakan bola mata baik.Palpasi : tidak terdapat lesi atau oedema, tidak dirasakan nyeri tekan.2) System pendengaranBentuk dan letak simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran cukup baik karena klien mampu mengerjakan apa saja yang diperintahkan.3) System penciumanBentuk dan letak simetris, klien di tes dengan mengguanakan alcohol dan kopi disertai dengan tulisan alcohol dan kopi, klien dapat menunjuk dengan tepat bau yang dirasakan.4) System pengecapanKeadaan lidah sedikit kotor, klien dites dengan menggunakan garam dan gula disertai tulisan garam dan gula, klien dapat menunjuk dengan tepat apa yang dirasakan.5) System integumentGastisitas/turgor kulit baik walaupun saat di tarik kulit klien kembali ke semuala +/- 3-5 detik karena proses penuaan, tidak ada lesi, warna kulit putih,tidak ada masa, tampilan umum kulit bersih, kulit kepala bersih, distribusi rambut merata.6) System pencernaanBentuk mulut simetris, gigi tidak utuh beberapa sudah tanggal, jumlah gigi sudah tanggal, jumlah gigi susu dan gigi taring 4, geraham premolar 2, gerakan motor 12, jumlah gigi 26, mukosa bibir kering, reflek menelan ada, auskultasi pada bising usus 10x/menit.7) System pernafasanBentuk hidung simetris, tidak tampak polip, tidak aa pernafasan cuping hidung, retraksi dada negative, tidak ada nyeri tekan pada adda, tidak ada benjolan pada dada, terdengar suara sonor pada dada sebelah kiri dan kanan, tidak ada wheezing.8) System kardiovaskulerTachicardi, cyanotic negative pada akral bibir klien, tidak terdapat peningakatan vena juularis, tidak ada bunyi tambahan.9) System perkemihanEliminasi urine tidak sering, ketok CVA tidak dirasaka nyeri, tidak ada nyeri pada aderah supra pubis, blas tidak teraba keras dan saat di palpasi tidak terasa nyeri.10) System persarafanN1 (olfaktorius) : klien dapat membedakan bau minyak kayu putihN2 (optikus) : lapang pandang klien agak berkurang behubungan dengan penuaan,N3 (okulomotorius) : normal (bila terkena cahaya miosis dan midriasis bila tidak terkena cahaya)N4 (trakelis) : mata masih terkoordinasi sesuai perintah.N5 (trigeminus) : reflek mengunyah ada, kelopak mata(+), rahang dapat mengatup secara simetrisN6 (abdusen) : klien dapat menggerakan bola mata ke kiri dan ke kanan.N7 (fasialis) : klien dapat menggerakan muka.N8 (cochlealis) : pendengaran baik.N9 (glosopharingeus) : ada reflek menelan.N10 (vagus) : kemampuan menelan baik.N11 (accesorius) : kedua bahu masih mampu mengatasi tahanan dengan cukup baik.N12 (hipoglosus) : pergerakan lidah normal.11) System musculoskeletalTidak ada kelumpuhan pada ekstermitas, kekuatan otot penuh, tidak ada nyeri dan tidak ada luka.1. C. Kebiasaan sehari-hariNo.ADL(Activity Daily Living)Sebelum Masuk RSDi RS

1.Nutrisi1. Makan- Frekuensi- Jenis- Porsi/Jumlah- Makanan pantangan1. Minum- Frekuensi- Jumlah3x/hariNasi dan lauk-pauk (sayur, ikan, tempe, dll)Tidak Ada6-7 gls/hari 1.500 1.750 ml/hariKaloriDiet rendah garam 1.500 kall/hari

2.Eliminasi1. BAB- Frekuensi- Konsistensi1. BAK- Frekuensi- Jumlah urine output- Warna- Terpasang kateter1-2 x/hariLembek1/2 -1 cc/kg berat badan/jam 900 1.000 ml/hariJernihTidak1 x/hariLembekTidak tentu 900 1.000 ml/hariJernihYa

3.Istirahat Tidur- Waktu Tidur : MalamSiang- Lama Tidur : MalamSiang- Masalah tidur21.00 05.00 WIB12.00 13.00 WIB 8 jam 1 jamTidak21.00 05.00 WIB11.30 13.30 WIB 8 jam 2 jamTidak

4.Personal Hygiene1. Mandi- Frekuensi- Penggunaan Sabun- Cara1. Oral Hygiene- Frekuensi- Penggunaan pasta gigi- Cara melakukan1. Pemeliharaan Rambut- Frekuensi- Penggunaan shampoo- Cara melakukan1. Pemeliharaan Kuku- Frekuensi- Cara melakukan2x sehariYaSendiri2x sehariYaSendiri2x SemingguYaSendiriTidak tentusendiri2x sehariYaSendiriTidakTidak-Belum cuci rambut--Tidak tentu-

5.AktivitasKlien mengatakan mulai beraktivitas pada jam 05.30 16.30 WIB sebagai PetaniKlien melakukan aktivitasnya Sendiri

1. D. Pemeriksaan penunjang2. a. Laboratorium 08-04-2011Hb = 11,5 gr/dl (13,5 18 gr/dl)L = 5.900/mm3 (4.500 10.000/mm3)T = 155.000/mm3 (150.000 400.000/mm3)Ht = 30 % (40 48 %)GD puasa = 105 mg/dl (75 105 mg/dl)Kalium = 4,05 (3,5 5,1 mmol/l)Natrium = 146 (135 148 mmol/l)1. b. Terapi 08-04-2011Clorotiazid 21Ctm 31Antasida doen 31Pct 31B1 311. E. Analisa dataNo.Data fokusEtiologimasalah

1.DS:- Keluarga klien mengatakan klien mempunyai riwayat hipertensiDO:- TD klien meningkatMedullaSaraf simpatisGanglia simpatisTekanan darahKontriksiPeningkatan tekanan darahPeningkatan TD

2.DS:- Keluarga klien mengatakan klien merasa sakit kepala yang sangat hebatDO:- Klien meringis sampai menangis menahan sakit kepala yang dirasakan- TD: 170/100 mmHg- ADL klien sedikit terhambatSaraf simpatisAchSaraf pasca ganglion

AorepinefrineKonriksiSakit kepalaSakit kepala

3.DS:- Keluarga klien mengatakan klien tidak tidur semalaman dan terus merasakan sakit kepala nya.DO:- TD: 170/100 mmHg- Mata klien tampak cekungPeningkatan tekanan vaskular serebralSaraf simpatisTidak mampu mengatasi nyeriGangguan pola istirahat

insomniaGangguan pola istirahat

4.DS:- Keluarga klien mengatakan klien merasa sakit perut karena klien tidak makan apapun dan hanya minum saja sejak sakit kepala dirasakan.DO:- Peristaltik usus 12x/menit- Terpasang infusTidak ada makanan masuk ke lambungTidak ada proses pencernaanPeningakatan asam lambungPeningkatan peristaltik ususNyeri abdomenalisNyeri abdomenalis

1. F. Diagnose keperawatan berdasarkan prioritas masalah2. Peningkatan TD berhubungan dengan penurunan curah jantung3. Nyeri/sakit kepala berhubungan dengan peningkatan vascular serebral4. Insomnia berhubungan dengan ketidakmampuan mengatasi nyeri5. Nyeri abdomenalis berhubungan dengan tidak terpenuhinya kebutuhan nutrisi1. G. PerencanaanNo.DxTujuanIntervensiRasional

1.Peningakatan TD berhubunagn dengan penurunan curah jantungDS:- Keluarga klien mengatakan klien mempunyai riwayat hipertensiDO:TD klien meningkatSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 124 jam TD klien dapat kembali normalTupan:Berpartisipasi dalam aktivitas yang menurunkan TD/beban kerja jantungTupen:- Keluarga klien mengatakan sakit kepala yang dirasakna klien berkurang1. Pantau TD klien2. amati warna kulit, kelembaban , suhu, dan masa pengisian3. berikan lingkungan tenang, nyaman, kurangi aktivitas/ keributan lingkungan. Batasi jumlah pengunjung dan lamanya tinggal.4. Pertahankan pembatasan aktivitas, spt. Istirahat di tempat tidur/kursi; jadwal periode istirahat tanpa gangguan; bantu klien melakukan aktivitas perawatan diri sesuai kebutuhan.5. Lakukan tindakan- tindakan yang nyaman seperti pijatan punggung dan leher, meninggikan kepla tempat tidur6. Kolaborasi dalam pemberian tiazid, mis. Klorotiazid (diuril); hidroklorotiazi(esidrix/hidroDIURIL)7. Perbandingan dari tekanan memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang keterlibatan/ bidang masalah vascular1. Adanya pucat, dingin, kulit lembab, dan masa pengisian kapiler lambat mungkin berkaitan dengan vasokontriksi atau mencerminkan deskompensasi / penurunan CO.2. Membantu untuk menurunkan rangsangan simpatis; meningkatkan relaksasi.3. Menurunkan stresss dan ketegangan yang mempengaruhi tekanan darah dan perjalanan penyakit hipertensi4. Mengurangi ketidaknyamanan dan dapat menurunkan rangsangan simpatis.5. Tiazid mungkin digunakan sendiri atau dicampur dengan obat lain untuk menurunkan TD pada pasien dengan fungsi ginjal relative normal.

2.Nyeri/ sakit kepala berhubungan dengan peningkatan vascular serebralDS:- Keluarga klien mengatakan klien merasa sakit kepala yang sangat hebatDO:- Klien meringis sampai menangis menahan sakit kepala yang dirasakan- TD: 170/100 mmHg- ADL klien sedikit terhambatSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 124 jam dengan criteria:Tupan:Klen dapat kembali beraktifitas dengan normalTupen: Keluarga klien mengatakan sakit kepala yang dirasakan klien berkurang.1. Mempertahankan tirah baring selama fase akut2. Berikan tindakan nonfarmakologis untuk menghilangkan sakit kepala, mis. Kompres dingin pada dahi pijat punggung bdan leher, redupkan lampu kamar, teknik relaksasi, dan aktivitas di waktu senggang3. Kolaborasi dalam pemberian analgesic4. Meminimalkan stimulasi/meningakatkan relaksasi1. Tindakan yang menurunkan tekanan vascular serebral dan yang memperlambat/ memblok respon simpatis efektif dalam menghilangkan sakit kepala dan komplikasinya.2. Menurunkan/ mengontrol nyeri dan menurunkan rangsang system saraf simpatis

3.Insomnia berhubungan dengan ketidakmampuan mengatasi nyeriDS:- Keluarga klien mengatakan klien tidak tidur semalaman dan terus merasakan sakit kepala nya.DO:- TD: 170/100 mmHgMata klien tampak cekungSetelah dilakukan tindakan keperawatan selam 124 jam, dengan criteria:Tupan:Tidak mengalami lagi gangguan pola aktifitasTupen:- Keluarga klien mengatakan klien tidak terbangun lagi pada malam hari.1. Batasi jumlah pengunjung dan lamanya besuk.2. Kolaborasi dalam pemberian antihistamin3. Membacakan aya suci al-quran sebelum waktu tiduragar klien dapat istirahat1. Vasodilatasi pada system saraf simpatis2. Memberikan ketenangan batin pada klien dan memperkuat keimanan klien sebagai umat islam.

4.Nyeri abdomenalis berhubungan dengan tidak terpenuhinya kebutuhan nutrisi.DS:- Keluarga klien mengatakan klien merasa sakit perut karena klien tidak makan apapun dan hanya minum saja sejak sakit kepala dirasakan.DO:- Peristaltik usus 12x/menitTerpasang infuseSetelah klien diberikan tindakan keperawatan selama 124 jam, dengan criteria:Tupan:Nutrisi terpenuhu sehingga metabolism tubuh kembali normalTupen:- Keluarga klien mengatakan klien sudah mau makan kembali sesuai diet yang disarankan1. Kolaborasi dalam Pemberian antasida dan antimual1. Memberikan ko,pres hangat di nagian perut klien1. Berikan makanan sesuai dengan diet yang disarankan2. Menirmalkan kadar asam lambung sehingga dapat mengurangi kembung dan mual1. Merangsang peristaltic usus sehingga gerakan peristaltiknya kembali normal1. Memenuhi kebutuhan nutrisi klien

1. H. ImplementasiNo.Hari/tgl/jamDxImplementasiParaf

1.Senin,08-04-201107.30 WIBIT = mengakaji TTV,TD:170/100 mmHgR = klien kooperatif

T = mengamati warna kulit (sedikit pucat), kelembaban(berkeringat sehingga lembab), dan suhu (36oC)R = klien kooperatif

08.00 WIBIIIT = memberikan kompres hangat di perut klienR = klien mau dikompres

T = memberikan antasida dan antimual jam sebelum makanR = klien mau minum obat

08.30 WIBT = menyajikan dan memberikan makana rendah garamR = klien mau makan

08.45 WIBIT = memberikan obat oral klorotiazid 21R = klien mau minum obat

IIT = memberikan obat oral pct 31R = klien mau minum obat

IVT = memberikan obat oral Ctm 31R = klien mau minum obat

11.30 WIBIT = meninggikan kepala tempat tidur dan menganjurkan klien untuk ROMR = klien kooperatif dan mau melakukan apa yang disuruh

IT = melakukan pijitan di punggung dan leher klienR = klien mau dipijit dan merasa nyaman sampai tertidur

12.00 WIBIIIT = menyajikan dan membari makanan rendah garam dan menyajikan obat sesuai resepR = klien kooperatif

13.00 WIBIT = mengaji TTV klienTD: 150/95 mmHgR = klien kooperatif

16.00 WIBIT = menyarankan pada klien untuk membatasi jumlah pengunjung dan lamanya tinggalR = klien kooperatif

18.30 WIBIT = mengkaji TTV klienTD: 140/90 mmHgR = klien kooperatif

20.00 WIBIVT = menganjurkan keluarga untuk membacakan ayat suci al-quran kepada klienR = keluarga kooperatif

2.Selasa,09-04-201107.30 WIBIT = mengkaji TTV klienTD: 140/80 mmHgR = klien kooperatif

IIIT = menyaajikan dan memberikan makanan rendah garam dan menyiapkan obat sesuai resepR = klien kooperatif

10.00 WIBIT = memberikan penyuluhan kepada klien dan keluarga sebelum pulangR + klien dan keluarga kooperatif

1. I. EvaluasiNo.Hari/tgl/jamDxCatatan perkembanganParaf

1.Selasa,09-04-201110.30 WIBIS : keluarga klien mengatakan TD klien sudah normalO : TD: 140/90 mmHgA : masalah teratasiP : -I : -E : terapi cukup berhasil dan klien pulang

IIS : keluarga klien mengatakan klien tidak mengeluj sakit kepala lagiO : TD: 140/90 mmHgA : masalah teratasiP : -I : -E : terapi cukup berhasil dan klien pulang

IIIS : keluarga klien mengatakan kliem tidak lagi susah tidurO : TD: 140/90 mmHgMata klien tidak cekumg.A : masalah teratasiP : -I : -E : terapi cukup berhasil dan klien pulang

IVS :keluarga klien mengatakan klien tidak mengeluh sakit perut lagiO : perut tidak kembungPeristaltic usus 8x/menit]A : masalah teratasiP : -I : -E : terapi cukup berhasil dank lien pulang.