Lp Gerontik

8
BAB I TINJAUAN TEORI A. Definisi Penuaan adalah konsekuensi yang tidak dapat dihindari. Walaupun proses penuaan benar adanya dan merupakan sesuatu yang normal, tetapi pada kenyataannya proses ini menjadi beban bagi orang lain dibadingkan dengan proses lain yang terjadi. Perawat yang akan merawat lansia harus mengerti sesuatu tentang aspek penuaan yang normal dan tidak normal. B. Aspek Biologis pada Penuaan Proses penuaan biologis yang dialami lansia relatif tidak akan menimbulkan perubahan buruk saat diperlukan penurunan tingkat ketergantungan fisik yang tinggi. Berikut ini teori biologis tentang penuaan: 1. Teori seluler Sel diprogram hanya untuk membelah pada waktu yang terbatas. 2. Teori sistesis Akibat penuaan, protein tubuh terutama kolagen dan elastin menjadi kurang fleksibel dan kurang elastis. 3. Teori keracunan oksigen Kemampuan lansia untuk melawan efek racun oksigen akan berkurang. 1

description

HGDHDHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT

Transcript of Lp Gerontik

Page 1: Lp Gerontik

BAB I

TINJAUAN TEORI

A. Definisi

Penuaan adalah konsekuensi yang tidak dapat dihindari. Walaupun proses

penuaan benar adanya dan merupakan sesuatu yang normal, tetapi pada

kenyataannya proses ini menjadi beban bagi orang lain dibadingkan dengan proses

lain yang terjadi. Perawat yang akan merawat lansia harus mengerti sesuatu tentang

aspek penuaan yang normal dan tidak normal.

B. Aspek Biologis pada Penuaan

Proses penuaan biologis yang dialami lansia relatif tidak akan menimbulkan

perubahan buruk saat diperlukan penurunan tingkat ketergantungan fisik yang

tinggi. Berikut ini teori biologis tentang penuaan:

1. Teori seluler

Sel diprogram hanya untuk membelah pada waktu yang terbatas.

2. Teori sistesis

Akibat penuaan, protein tubuh terutama kolagen dan elastin menjadi kurang

fleksibel dan kurang elastis.

3. Teori keracunan oksigen

Kemampuan lansia untuk melawan efek racun oksigen akan berkurang.

4. Teori sistem imun

Kopetensi yang menurun dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan

infeksi, penyakit autoimun, dan kanker.

C. Penuaan pada Sistem Tubuh (Fisiologis)

Penuaan dapat dibedakan antara penuaan yang normal (fisiologis) dan

penuaan karena kondisi penyakit (patologis). Berikut ini merupakan efek fisiologis

dari penuaan:

1. Sistem musculoskeletal

Atrofi otot, dekalsifikasi tulang, dan perubahan postural.

1

Page 2: Lp Gerontik

2. Perubahan kardiopulmonal

Pembuluh darah kehilangan elastisitas, peningkatan nadi dan peningkatan

tekanan darah. Pendistribusian tulang kalsium menyebabkan dekalsifikasi

tulang iga dan kalsifikasi kartilago kosta: Perubahan ini dan perubahan

postural menyebabkan penurunan efislensi paru.

3. Sistem perkemihan

Kehilangan irama diurnal pada produksi urine dan penurunan filtrasi ginjal

4. Sistem pencernaan

Tidak ada perubahan yang signifikan

5. Sistem saraf

Kemunduran pendengaran dan penglihatan

6. Sistem endokrin

Kemunduran fungsi gonad

D. Aspek-Aspek Psikologis pada Penuaan

Aspek psikologis pada lansia tidak dapat langsung tampak. Pengertian yang

salah tentang lansia adalah bahwa mereka mempunyai kemampuan memori dan

kecerdasan mental yang kurang. Berikut aspek psikologis pada penuaan

1. Kepribadian, intelegensi dan sikap

Tes intelegensi dengan jelas memperlihatkan adanya penurunan kecerdasan

pada lansia. Lansia seringkali mempertahankan sikap yang kuat, sehingga

sikapnya lebih stabil dan sedikit sulit untuk diubah.

2. Teori aktivitas dan pelepasan

a. Teori pelepasan: Lansia secara berangsur-angsur mengurangi

aktivitasnya dan bersama menarik diri dari masyarakat.

b. Teori aktivitas: Sebagai orang yang telah berumur, mereka

meninggalkan bentuk aktivitas yang pasti, dan mengkompensasi dengan

melakukan banyak aktivitas yang baru.

2

Page 3: Lp Gerontik

BAB II

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengertian

Gerontologi adalah cabang ilmu yang mempelajari proses menua dan masalah

yang mungkin terjadi pada lanjut usia.

Geriatri nursing adalah spesialis keperawatan lanjut usia yang dapat

menjalankan perannya pada tiap peranan pelayanan dengan menggunakan

pengetahuan, keahlian, dan keterampilan merawat untuk meningkatkan fungsi

optimal lanjut usia secara komprehensif. Karena itu, perawatan lansia yang

menderita penyakit dan dirawat di RS merupakan bagian dari gerontic nursing.

B. Pendekatan Perawatan Lanjut Usia

1. Pendekatan fisik

Perawatan fisik secara umum bagi klien lanjut usia ada 2 bagian yaitu :

a. Klien lanjut usia yang masih aktif, yang masih mampu bergerak tanpa

bantuan orang lain.

b. Klien lanjut usia yang pasif atau tidak dapat bangun yang mengalami

kelumpuhan atau sakit.

2. Pendekatan psikis

Perawatan mempunyai peranan yang panjang untuk mengadakan

pendekatan edukatif pada klien lanjut usia, perawat dapat berperan sebagai

supporter, interpreter terhadap segala sesuatu yang asing, sebagai penampung

rahasia pribadi dan sebagai sahabat yang akrab.

3. Pendekatan sosial

Mengadakan diskusi, tukar pikiran, dan bercerita merupakan upaya

perawatan dalam pendekatan sosial. Memberi kesempatan berkumpul

bersama dengan sesama klien lanjut usia untuk menciptakan sosialisasi

mereka.

3

Page 4: Lp Gerontik

4. Pendekatan spiritual

Perawat harus bisa memberikan ketenangan dan kepuasan batin dalam

hubungannya dengan tuhan atau agama yang dianutnya, terutama jika klien

dalam keadaan sakit atau mendekati kematian.

C. Tujuan Asuhan Keperawatan Lanjut Usia

1. Agar lanjut usia dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri.

2. Mempertahankan kesehatan serta kemampuan lansia melalui perawatan

dengan pencegahan.

a. Membantu mempertahankan serta membesarkan daya hidup / semangat

hidup lansia.

b. Menolong dan merawat klien yang menderita sakit.

c. Merangsang petugas kesehatan agar dapat mengenal dan menegakkan

diagnosa secara dini.

d. Mempertahankan kebebasan yang maksimal tanpa perlu pertolongan

pada lansia.

D. Fokus Asuhan Keperawatan Lanjut Usia

1. Peningkatan kesehatan (health promotion)

2. Pencegahan penyakit (preventif)

3. Mengoptimalkan fungsi mental.

4. Mengatasi gangguan kesehatan yang umum.

E. Tahap-Tahap Asuhan Keperawatan Lansia

1. Pengkajian:

Proses pengumpulan data untuk mengidentifikasi masalah keperawatan

meliputi aspek:

a. Fisik : - Wawancara

b. Pemeriksaan fisik : Head to tea, sistem tubuh.

c. Psikologis

d. Sosial ekonomi

4

Page 5: Lp Gerontik

e. Spiritual

Pengkajian dasar meliputi: Temperatur, nadi, pernafasan, tekanan darah, berat

badan, tingkat orientasi, memori, pola tidur, penyesuaian psikososial.

Sistem tubuh meliputi: Sistem persyarafan, kardiovaskuler, gastrointestinal,

genitovrinarius, sistem kulit, sistem musculoskeletal.

2. Perencanaan

Untuk menentukan apa yang dapat dilakukan perawat terhadap pasien dan

pemilihan intervensi keperawatan yang tepat.

3. Pelaksanaan

Tahap dimana perawat melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan

intervensi/perencanaan yang telah ditentukan.

4. Evaluasi

Penilaian terhadap tindakan keperawatan yang diberikan / dilakukan dan

mengetahui apakah tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai sesuai yang

telah ditetapkan.

5

Page 6: Lp Gerontik

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, L. 2000. Diagnosa Keperawatan Aplikasi Pada Praktek Klinis, Edisi ke-6. Jakarta: EGC

Nugroho, Wahjudi. 2000. Keperawatan Gerontik, Edisi ke-2. Jakarta: EGC

Leeckenotte, Annete Glesler. 1997. Pengkajian Gerontologi, Edisi ke-2. Jakarta: EGC

Watson, Roger. 2003. Perawatan Lansia, Edisi ke-3. Jakarta: EGC

6