Lp Gerontik
-
Upload
wanii-pancasetiyawanii -
Category
Documents
-
view
35 -
download
2
description
Transcript of Lp Gerontik
BAB I
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Penuaan adalah konsekuensi yang tidak dapat dihindari. Walaupun proses
penuaan benar adanya dan merupakan sesuatu yang normal, tetapi pada
kenyataannya proses ini menjadi beban bagi orang lain dibadingkan dengan proses
lain yang terjadi. Perawat yang akan merawat lansia harus mengerti sesuatu tentang
aspek penuaan yang normal dan tidak normal.
B. Aspek Biologis pada Penuaan
Proses penuaan biologis yang dialami lansia relatif tidak akan menimbulkan
perubahan buruk saat diperlukan penurunan tingkat ketergantungan fisik yang
tinggi. Berikut ini teori biologis tentang penuaan:
1. Teori seluler
Sel diprogram hanya untuk membelah pada waktu yang terbatas.
2. Teori sistesis
Akibat penuaan, protein tubuh terutama kolagen dan elastin menjadi kurang
fleksibel dan kurang elastis.
3. Teori keracunan oksigen
Kemampuan lansia untuk melawan efek racun oksigen akan berkurang.
4. Teori sistem imun
Kopetensi yang menurun dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan
infeksi, penyakit autoimun, dan kanker.
C. Penuaan pada Sistem Tubuh (Fisiologis)
Penuaan dapat dibedakan antara penuaan yang normal (fisiologis) dan
penuaan karena kondisi penyakit (patologis). Berikut ini merupakan efek fisiologis
dari penuaan:
1. Sistem musculoskeletal
Atrofi otot, dekalsifikasi tulang, dan perubahan postural.
1
2. Perubahan kardiopulmonal
Pembuluh darah kehilangan elastisitas, peningkatan nadi dan peningkatan
tekanan darah. Pendistribusian tulang kalsium menyebabkan dekalsifikasi
tulang iga dan kalsifikasi kartilago kosta: Perubahan ini dan perubahan
postural menyebabkan penurunan efislensi paru.
3. Sistem perkemihan
Kehilangan irama diurnal pada produksi urine dan penurunan filtrasi ginjal
4. Sistem pencernaan
Tidak ada perubahan yang signifikan
5. Sistem saraf
Kemunduran pendengaran dan penglihatan
6. Sistem endokrin
Kemunduran fungsi gonad
D. Aspek-Aspek Psikologis pada Penuaan
Aspek psikologis pada lansia tidak dapat langsung tampak. Pengertian yang
salah tentang lansia adalah bahwa mereka mempunyai kemampuan memori dan
kecerdasan mental yang kurang. Berikut aspek psikologis pada penuaan
1. Kepribadian, intelegensi dan sikap
Tes intelegensi dengan jelas memperlihatkan adanya penurunan kecerdasan
pada lansia. Lansia seringkali mempertahankan sikap yang kuat, sehingga
sikapnya lebih stabil dan sedikit sulit untuk diubah.
2. Teori aktivitas dan pelepasan
a. Teori pelepasan: Lansia secara berangsur-angsur mengurangi
aktivitasnya dan bersama menarik diri dari masyarakat.
b. Teori aktivitas: Sebagai orang yang telah berumur, mereka
meninggalkan bentuk aktivitas yang pasti, dan mengkompensasi dengan
melakukan banyak aktivitas yang baru.
2
BAB II
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengertian
Gerontologi adalah cabang ilmu yang mempelajari proses menua dan masalah
yang mungkin terjadi pada lanjut usia.
Geriatri nursing adalah spesialis keperawatan lanjut usia yang dapat
menjalankan perannya pada tiap peranan pelayanan dengan menggunakan
pengetahuan, keahlian, dan keterampilan merawat untuk meningkatkan fungsi
optimal lanjut usia secara komprehensif. Karena itu, perawatan lansia yang
menderita penyakit dan dirawat di RS merupakan bagian dari gerontic nursing.
B. Pendekatan Perawatan Lanjut Usia
1. Pendekatan fisik
Perawatan fisik secara umum bagi klien lanjut usia ada 2 bagian yaitu :
a. Klien lanjut usia yang masih aktif, yang masih mampu bergerak tanpa
bantuan orang lain.
b. Klien lanjut usia yang pasif atau tidak dapat bangun yang mengalami
kelumpuhan atau sakit.
2. Pendekatan psikis
Perawatan mempunyai peranan yang panjang untuk mengadakan
pendekatan edukatif pada klien lanjut usia, perawat dapat berperan sebagai
supporter, interpreter terhadap segala sesuatu yang asing, sebagai penampung
rahasia pribadi dan sebagai sahabat yang akrab.
3. Pendekatan sosial
Mengadakan diskusi, tukar pikiran, dan bercerita merupakan upaya
perawatan dalam pendekatan sosial. Memberi kesempatan berkumpul
bersama dengan sesama klien lanjut usia untuk menciptakan sosialisasi
mereka.
3
4. Pendekatan spiritual
Perawat harus bisa memberikan ketenangan dan kepuasan batin dalam
hubungannya dengan tuhan atau agama yang dianutnya, terutama jika klien
dalam keadaan sakit atau mendekati kematian.
C. Tujuan Asuhan Keperawatan Lanjut Usia
1. Agar lanjut usia dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri.
2. Mempertahankan kesehatan serta kemampuan lansia melalui perawatan
dengan pencegahan.
a. Membantu mempertahankan serta membesarkan daya hidup / semangat
hidup lansia.
b. Menolong dan merawat klien yang menderita sakit.
c. Merangsang petugas kesehatan agar dapat mengenal dan menegakkan
diagnosa secara dini.
d. Mempertahankan kebebasan yang maksimal tanpa perlu pertolongan
pada lansia.
D. Fokus Asuhan Keperawatan Lanjut Usia
1. Peningkatan kesehatan (health promotion)
2. Pencegahan penyakit (preventif)
3. Mengoptimalkan fungsi mental.
4. Mengatasi gangguan kesehatan yang umum.
E. Tahap-Tahap Asuhan Keperawatan Lansia
1. Pengkajian:
Proses pengumpulan data untuk mengidentifikasi masalah keperawatan
meliputi aspek:
a. Fisik : - Wawancara
b. Pemeriksaan fisik : Head to tea, sistem tubuh.
c. Psikologis
d. Sosial ekonomi
4
e. Spiritual
Pengkajian dasar meliputi: Temperatur, nadi, pernafasan, tekanan darah, berat
badan, tingkat orientasi, memori, pola tidur, penyesuaian psikososial.
Sistem tubuh meliputi: Sistem persyarafan, kardiovaskuler, gastrointestinal,
genitovrinarius, sistem kulit, sistem musculoskeletal.
2. Perencanaan
Untuk menentukan apa yang dapat dilakukan perawat terhadap pasien dan
pemilihan intervensi keperawatan yang tepat.
3. Pelaksanaan
Tahap dimana perawat melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan
intervensi/perencanaan yang telah ditentukan.
4. Evaluasi
Penilaian terhadap tindakan keperawatan yang diberikan / dilakukan dan
mengetahui apakah tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai sesuai yang
telah ditetapkan.
5
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, L. 2000. Diagnosa Keperawatan Aplikasi Pada Praktek Klinis, Edisi ke-6. Jakarta: EGC
Nugroho, Wahjudi. 2000. Keperawatan Gerontik, Edisi ke-2. Jakarta: EGC
Leeckenotte, Annete Glesler. 1997. Pengkajian Gerontologi, Edisi ke-2. Jakarta: EGC
Watson, Roger. 2003. Perawatan Lansia, Edisi ke-3. Jakarta: EGC
6