LP GEA R.Teratai

download LP GEA  R.Teratai

of 15

Transcript of LP GEA R.Teratai

  • 7/26/2019 LP GEA R.Teratai

    1/15

    PENGERTIAN

    Gastroenteritis adalah peradangan akut lapisan lambung dan usus ditandai dengan

    anoreksia, rasa mual, nyeri abdomen, dan diare (Kamus Besar Dorland Hartanto, 2002)

    Gastroenteritis adalah radang lambung dan usus yang memberikan gejala diare atau

    tanpa disertai muntah (muntah berak). (Kapita elekta Kedokteran !disi 2)

    Gastroenteritis dide"inisikan sebagai in"lamasi membrane mukosa lambung dan usus

    halus yang ditandai dengan muntah dan diare yang berakibat kehilangan #airan dan

    elektrolit yang menimbulkan dehidrasi dan gangguan keseimbangan #airan dan elektrolit.

    ($e#ilya %. Bets, 2002)

    Gastroentritis adalah suatu keadaan dimana tinja menjadi lunak hingga #air dan terjadi

    berulang&ulang (lebih dari ' dalam sehari). (agiga dan Dr. i *ayan +rty, 200)

    Gastroenteritis adalah keadaaan ketika seorang indi-idu mengalami atau

    beresiko mengalami de"ekasi sering dengan "eses #air atau "eses tidak berbentuk.

    ($arpenito, 200)

  • 7/26/2019 LP GEA R.Teratai

    2/15

    1. Pengertian

    Gastroenteritis merupakan suatu peradangan yang biasanya disebabkan baik oleh

    -irus maupun bakteri pada traktus intestinal (Guyton / Hall, 200). 1ada diare in"eksius

    umum in"eksi paling luas terjadi pada usus besar dan pada ujung distal ileum. Dimana pun

    terjadi in"eksi, mukosa teriritasi se#ara luas, dan ke#epatan sekresinya menjadi sangat

    tinggi. elain itu, motilitas dinding usus biasanya meningkat berlipat ganda. +kibatnya,

    sejumlah besar #airan #ukup untuk membuat agen in"eksius tersapu ke arah anus, dan pada

    saat yang sama gerakan pendorong yang kuat akan mendorong #airan ini ke depan. ni

    merupakan mekanisme yang penting untuk membebaskan traktus intestinal dari in"eksi.

    Diare yang sangat menarik perhatian adalah yang disebabkan oleh kolera (kadang

    oleh bakteri seperti basilus kolon patogen). 3oksin kolera se#ara langsung menstimulasi

    sekresi #airan dan elektrolit yang berlebihan dari kripa %ieberk4hn pada ileum distal dan

    kolon. 5umlahnya dapat 60 sampai 62 liter per hari, 7alaupun kolon biasanya

    mengabsorpsi maksimum hanya &8 liter per hari. 9leh karena itu, kehilangan #airan dan

    elektrolit dapat begitu mengganggu beberapa hari sehingga dapat menimbulkan kematian.

    Gastroenteritis atau diare adalah de"ekasi en#er lebih dari tiga kali sehari dengan atau

    tanpa lendir dalam tinja. Diare akut adalah diare yang timbul se#ara mendadak dan

    berlangsung kurang dari hari pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat (:ansjoer,dkk,

    2000 dalam *i#aksono, 2066). Diare akut timbul se#ara mendadak dan berlangsung terus

    se#ara beberapa hari (*H9, 62 dalam *i#aksono, 2066). Kehilangan #airan dan garam

    dalam tubuh yang lebih besar dari normal menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi timbul bila

    pengeluaran #airan dan garam lebih besar dari pada masukan. %ebih banyak tinja #air

    dikeluarkan, lebih banyak #airan dan garam yang hilang. Dehidrasi dapat diperburuk oleh

    muntah, yang sering menyertai diare (+ndrianto, 6; dalam urmasarim 2060).

    2. Epidemiologi/insiden kasus

    Gastroenteritis merupakan suatu penyakit yang umum pada anak usia di ba7ah ;

    tahun. Gastroenteritis akut terjadi di +merika dengan ' juta kasus setiap tahun. Di

    ndonesia merupakan penyakit utama kedua yang paling sering menyerang anak < anak.

    =ota-irus adalah penyebab dari ';&;0 > hospitalisasi karena gastroenteritis akut, antara &

    6 > disebabkan adeno-irus dan 6;> disebabkan bakteri. Bayi yang mendapatkan +

    lebih jarang menderita gastroenteritis akut dari bayi yang mendapat susu "ormula. (*ong,

    200 dalam *inarsih, 2066). Data Departemen Kesehatan =, menyebutkan bah7a angka

    kesakitan diare di ndonesia saat ini adalah 2'0&''0 per 6000 penduduk untuk semua

    golongan umur dan 6, < 2,2 episode diare setiap tahunnya untuk golongan umur balita.

    +ngka kematian diare golongan umur balita adalah sekitar ? per 6000 balita (=atna7ati,

    2008).

  • 7/26/2019 LP GEA R.Teratai

    3/15

    1enyakit Diare +kut (D+) atau Gastroenteritis +kut (G!+) masih merupakan

    penyebab utama kesakitan dan kematian anak di ndonesia dengan mortalitas 0&80>

    terutama pada anak diba7ah umur lima tahun (Balita) dengan pun#ak umur antara &2?

    bulan (ubianto, 2006 dalam *i#aksono, 2066). Di seluruh dunia diperkirakan diare

    menyebabkan 6 milyar episode dengan angka kematian sekitar '&; miliyar setahunnya.

    1ada tahun 6; Depkes = memperkirakan terjadi episode diare sekitar 6,' miliyar dan

    kematian pada anak balita ',2 juta setiap tahunnya (oebagyo, 2008 dalam *i#aksono,

    2066). Data statistik menunjukkan bah7a setiap tahunnya diare menyerang ;0 juta ji7a

    penduduk ndonesia, dan dua pertiganya adalah dari balita dengan angka kematian tidak

    kurang dari 00.000 ji7a. Di beberapa rumah sakit di ndonesia, data menunjukkan bah7a

    diare akut karena in"eksi menempati peringkat pertama sampai dengan keempat pasien

    de7asa yang datang berobat ke rumah sakit. Gambaran klinis diare akut a#apkali tidak

    spesi"ik. amun selalu berhubungan dengan hal&hal berikut@ adanya travelling (domestik

    atau internasional), kontak personal dan adanya sangkaanfood-borne dengan masa

    inkubasi pendek. 5ika tidak ada demam, menunjukkan adanya proses mekanisme

    enterotoksin (Aein dkk., 200?).

    3. Penyebab/aktor Predisposisi

    Ditinjau dari sudut pato"isiologisnya, maka penyebab gastroenteritis akut (diare akut) ini

    dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu@

    a. !iare "ekresi(secretory diarrhoea), disebabkan oleh@

    6) n"eksi -irus, kuman&kuman patogen dan apatogen@

    a) n"eksi bakteri misalnyaEscherichia coli, Shigella dysentriae.

    b) n"eksi -irus misalnya =ota-irus, or7alk.

    c) n"eksi 1arasit misalnyaEntamoeba hystolitica, Giardiosis lambia.

    2) Hiperperistaltik usus halus yang dapat disebabkan oleh bahan&bahan kimia, makanan,

    gangguan psikis (ketakutan, gugup), gangguan sara", ha7a dingin, alergi.

    b. !iare #smotik(Osmotic diarrhoea), disebabkan oleh @

    6) :alabsorbsi makanan (karbohidrat, lemah, protein, -itamin dan mineral).

    2) KK1 (Kekurangan Kalori 1rotein).

    ') BB%= (Bayi Berat Badan %ahir =endah) dan bayi baru lahir. (uharyono dkk.,6? dalam

    *i#aksono, 2066)

    $. Pato%isiologi Penyakit

    ebagian besar diare akut di sebabkan oleh in"eksi. Banyak dampak yang terjadi karena

    in"eksi saluran #erna antara lain@ pengeluaran toksin yang dapat menimbulkan gangguan

    sekresi dan reabsorbsi #airan dan elektrolit dengan akibat dehidrasi,gangguan

    keseimbangan elektrolit dan gangguan keseimbangan asam basa. n-asi dan destruksi pada

  • 7/26/2019 LP GEA R.Teratai

    4/15

    sel epitel, penetrasi ke lamina propia serta kerusakan mikro-ili yang dapat menimbulkan

    keadaan maldigesti dan malabsorbsi,dan apabila tidak mendapatkan penanganan yang

    adekuat pada akhirnya dapat mengalami in-asi sistemik.

    1enyebab gastroenteritis akut adalah masuknya -irus (=ota-irus,Adenovirus enteris, irus

    or7alk), Bakteri atau toksin ($ompyloba#ter, almonella,Escherichia coli, Cersinia dan

    lainnya), parasit (Biardia %ambia, $ryptosporidium). Beberapa mikroorganisme patogen

    ini menyebabkan in"eksi pada sel&sel, memproduksi enterotoksin atau sitotoksin dimana

    merusak sel&sel, atau melekat pada dinding usus pada Gastroenteritis akut. 1enularan

    Gastroenteritis bisa melalui "ekal&oral dari satu penderita ke yang lainnya. Beberapa kasus

    ditemui penyebaran patogen dikarenakan makanan dan minuman yang terkontaminasi.

    :ekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmoti# (makanan yang

    tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmoti# dalam rongga usus meningkat

    sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus,isi rongga usus

    berlebihan sehingga timbul diare). elain itu menimbulkan gangguan sekresi akibat toksin

    di dinding usus, sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat kemudian terjadi diare.

    Gangguan moltilitas usus yang mengakibatkan hiperperistaltik dan hipoperistaltik. +kibat

    dari diare itu sendiri adalah kehilangan air dan elektrolit (Dehidrasi) yang mengakibatkan

    gangguan asam basa (+sidosis :etabolik dan Hipokalemia), gangguan gii (intake kurang,

    output berlebih), hipoglikemia dangangguan sirkulasi darah.

    &. 'lasi%ikasi

    Diare dapat diklasi"ikasikan sebagai berikut @

    6) Ditinjau dari ada atau tidaknya in"eksi, diare dibagi menjadi dua golongan@

    a) Diare in"eksi spesi"ik @ ti"us dan para ti"us, staphilo#o##us disentri basiler, dan Enterotolitis

    nektrotikans.

    b) Diare non spesi"ik @ diare dietetis.

    2) Ditinjau dari organ yang terkena in"eksi diare @

    a) Diare in"eksi enteral atau in"eksi di usus, misalnya@ diare yang ditimbulkan

    oleh bakteri, -irus dan parasit.

    b) Diare in"eksi parenteral atau diare akibat in"eksi dari luar usus, misalnya@

    diare karena bronkhitis.

    ') Ditinjau dari lama in"eksi, diare dibagi menjadi dua golongan yaitu@

    a) Diare akut @ Diare yang terjadi karena in"eksi usus yang bersi"at mendadak, berlangsung

    #epat dan berakhir dalam 7aktu ' sampai ; hari. Hanya 2;> sampai '0> pasien yang

    berakhir melebihi 7aktu 6 minggu dan hanya ; sampai 6;> yang berakhir dalam 6? hari.

  • 7/26/2019 LP GEA R.Teratai

    5/15

    b) Diare kronik, dalam 1ertemuan lmiah Berkala Badan Koordinasi Gastroenterologi +nak

    ndonesia (1B < BK G+) ke 6E di 1alembang, disetujui bah7a de"inisi diare kronik

    Fdalah diare yang berlangsung 2 minggu atau lebih (unoto, 60).

    (. )ani%estasi 'linis

    Diare akut karena in"eksi dapat disertai keadaan muntah&muntah danatau demam,

    tenesmus, hematochezia, nyeri perut atau kejang perut. Diare yang berlangsung beberapa

    7aktu tanpa penanggulangan medis yang adekuat dapat menyebabkan kematian karena

    kekurangan #airan di badan yang mengakibatkan renjatan hipo-olemik atau karena

    gangguan biokimia7i berupa asidosis metabolik yang lanjut. Karena kehilangan #airan

    seseorang merasa haus, berat badan berkurang, mata menjadi #ekung, lidah kering, tulang

    pipi menonjol, turgor kulit menurun serta suara menjadi serak. Keluhan dan gejala ini

    disebabkan deplesi air yang isotonik. Karena kehilangan bikarbonas, perbandingan

    bikarbonas berkurang, yang mengakibatkan penurunan pH darah. 1enurunan ini akan

    merangsang pusat pernapasan sehingga "rek7ensi na"as lebih #epat dan lebih dalam

    (kussmaul). =eaksi ini adalah usaha tubuh untuk mengeluarkan asam karbonas agar pH

    dapat naik kembali normal. 1ada keadaan asidosis metabolik yang tidak dikompensasi,

    bikarbonat standard juga rendah, p$92 normal dan base ecess sangat negati". Gangguan

    kardio-askular pada hipo-olemik yang berat dapat berupa renjatan dengan tanda&tanda

    denyut nadi yang #epat, tekanan darah menurun sampai tidak terukur. 1asien mulai gelisah,

    muka pu#at, ujung&ujung ekstremitas dingin dan kadang sianosis. Karena kehilangan

    kalium pada diare akut juga dapat timbul aritmia jantung. 1enurunan tekanan darah akan

    menyebabkan per"usi ginjal menurun dan akan timbul anuria. Bila keadaan ini tidak segera

    diatasi akan timbul penyulit berupa nekrosis tubulus ginjal akut, yang berarti pada saat

    tersebut kita menghadapi gagal ginjal akut. Bila keadaan asidosis metabolik menjadi lebih

    berat, akan terjadi kepin#angan pembagian darah dengan pemusatan yang lebih banyak

    dalam sirkulasi paru&paru. 9bser-asi ini penting karena dapat menyebabkan edema paru

    pada pasien yang menerima rehidrasi #airan intra-ena tanpa alkali.

    *. Pemeriksaan isik

    6. 1emeriksaan psikologis @ keadaan umum tampak lemah, kesadaran #omposmentis

    sampai koma,suhu tubuh tinggi,nadi #epat dan lemah,pernapasan agak #epat.

    2. 1emeriksaan sistematik @

    nspeksi @ mata #ekung, membrane mukosa kering,berat badan menurun,anus

    kemerahan.

    1erkusi @ adanya distensi abdomen.

    1alpasi @ 3urgor kulit kurang elastis.

    +uskultasi @ terdengarnya bising usus.

  • 7/26/2019 LP GEA R.Teratai

    6/15

    +. Pemeriksaan diagnosti,/penun-ang

    6. 1emeriksaan laboratorium.

    a. 1emeriksaan tinja.

    b. 1emeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah astrup,bila memungkinkan

    dengan menentukan 1H keseimbangan analisa gas darah atau astrup,bila memungkinkan.

    #. 1emeriksaan kadar ureum dan #reatinin untuk mengetahui pungsi ginjal.

    2. 1emeriksaan elektrolit intubasi duodenum (!GD) untuk mengetahui jasad renik atau

    parasit se#ara kuantitati",terutama dilakukan pada penderita diare kronik.

    '. 1emeriksaan radiologis seperti sigmoidoskopi, kolonoskopi dan lainnya biasanya tidak

    membantu untuk e-aluasi diare akut in"eksi.

    . !iagnosis/'riteria !iagnosis

    Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan gejala&gejalanya meskipun penyebabnya

    belum bisa ditentukan dari gejalanya. 5ika gejalanya berat dan lebih dari ?8 jam, maka

    dilakukan pemeriksaan laboratorium terhadap #ontoh "eses untuk men#ari adanya sel darah

    putih dan bakteri, -irus atau parasit. 1emeriksaan laboratorium dari muntah, makanan atau

    darah juga dapat membantu menemukan penyebabnya. %angkah diagnosa menurut

    Daldiyono tahun 60 (*i#aksono, 2066) terdiri atas @

    6) +namnesis @ umur, "rekuensi diare, lamanya diare

    2) 1emeriksaaan "isik

    ') %aboratorium @ "eses, darah, kultur tinja maupun darah, serologi

    ?) Ioto

    ;) !ndoskopi (!GD&Eso!hagus Gastro "uodenosco!y).

    1. Terapi/Tindakan Penanganan

    1anduan pengobatan menurut *H9 diare akut dapat dilaksanakan se#ara sederhana yaitu

    dengan terapi #airan dan elektrolit per&oral dan melanjutkan pemberian makanan,

    sedangkan terapi non spesi"ik dengan anti diare tidak direkomendasikan dan terapi

    antibiotika hanya diberikan bila ada indikasi. 1emberian #airan dan elektrolit se#ara

    parenteral hanya untuk kasus dehidrasi berat (oebagyo, 2008 dalam *i#aksono, 2066).

    Dalam garis besar pengobatan diare dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis yaitu @

    a. Pengobatan 0airan

    Jntuk menentukan jumlah #airan yang perlu diberikan kepada penderita diare, harus

    diperhatikan hal&hal sebagai berikut @

    5umlah #airan @ jumlah #airan yang harus diberikan sama dengan

    6) jumlah #airan yang telah hilang melalui diare danmuntah muntah 1*% (#revious

    $ater %osses) ditambah dengan banyaknya #airan yang hilang melalui keringat, urin dan

    perna"asan *% (&ormal $ater %osses).

  • 7/26/2019 LP GEA R.Teratai

    7/15

    2) #airan yang hilang melalui tinja dan muntah yang masih terus berlangsung $*%

    ('oncomitant (ater losses) (uharyono dkk., 6? dalam *i#aksono, 2066)

    +da 2 jenis #airan yaitu@

    6) $airan =ehidrasi 9ral ($=9) @ $airan oralit yang dianjurkan oleh *H9&9=, tiap 6

    liter mengandung 9smolalitas ''' m9sm%, Karbohidrat 20 g%, Kalori 8; #al%.

    !lektrolit yang dikandung meliputi sodium 0 m!%, potassium 20 m!%, $hloride 80

    m!%, bikarbonat '0 m!% (Dipiro et.al., 200;). +da beberapa #airan rehidrasi oral@

    a) $airan rehidrasi oral yang mengandung a$l, K$%, aH$9' dan glukosa, yang dikenal

    dengan nama oralit.

    b) $airan rehidrasi oral yang tidak mengandung komponen&komponen di atas

    misalnya@ larutan gula, air tajin, #airanairan yang tersedia di rumah dan lain&lain, disebut

    $=9 tidak lengkap.

    2) $airan =ehidrasi 1arenteral ($=1) $airan =inger %aktat sebagai #airan rehidrasi

    parenteral tunggal. elama pemberian #airan parenteral ini, setiap jam perlu dilakukan

    e-aluasi@

    a) 5umlah #airan yang keluar bersama tinja dan muntah

    b) 1erubahan tanda&tanda dehidrasi (uharyono, dkk., 6? dalam *i#aksana, 2066).

    b. Antibiotik

    1emberian antibotik se#ara empiris jarang diindikasikan pada diare akut in"eksi, karena

    ?0> kasus diare in"eksi sembuh kurang dari ' hari tanpa pemberian anti biotik. 1emberian

    antibiotik di indikasikan pada @ 1asien dengan gejala dan tanda diare in"eksi seperti

    demam, "eses berdarah,, leukosit pada "eses, mengurangi ekskresi dan kontaminasi

    lingkungan, persisten atau penyelamatan ji7a pada diare in"eksi, diare pada pelan#ong,

    dan pasien immunocom!romised. $ontoh antibioti# untuk diare $ipro"loksasin ;00mg oral

    (2 sehari, ' < ; hari), 3etrasiklin ;00 mg (oral ? sehari, ' hari), Doksisiklin '00mg

    (9ral, dosis tunggal), $ipro"loksa#in ;00mg, :etronidaole 2;0&;00 mg (?sehari, &6?

    hari, &6? hari oral atau).

    ,. #bat anti diare

    'elompok antisekresi selekti%

    3erobosan terbaru dalam milenium ini adalah mulai tersedianya se#ara luas racecadotril

    yang berman"aat sekali sebagai penghambat enim enke!halinase sehingga enkephalin

    dapat bekerja kembali se#ara normal. 1erbaikan "ungsi akan menormalkan sekresi dari

    elektrolit sehingga keseimbangan #airan dapat dikembalikan se#ara normal.

    & 'elompok opiat

    Dalam kelompok ini tergolong kodein "os"at, loperamid H$l serta kombinasi di"enoksilat

    dan atropin sul"at (lomotil). 1enggunaan kodein adalah 6;&0mg ' sehari, loperamid 2 2BMB+BM6.pd").

    *inarsih, Biyanti D. 2066.Efektivitas utu erbasis #raktek, 0ntervensi#eningkatan

    ultimodal 8ntuk Gastroenteritis #ada Anak. 5akarta. Jni-ersitas ndonesia.

    (Diakses 62 Desember 2066 @ 777."ik.ui.a#.idpkko"iles3ugas>20:

    >20J3.pd").

    Aein, Jmar., agala, Khalid H., Ginting, 5osia. 200?."iare Akut "isebabkan akteri.

    umatra Jtara. Jni-ersitas umatra Jtara.. (Diakses 62 Desember 2066 @

    repository.usu.a#.idbitstream62'?;8...penydalam&umar;.pd")

    http://etd.eprints.ums.ac.id/7681/http://etd.eprints.ums.ac.id/7681/http://etd.eprints.ums.ac.id/7681/