LP cystitis.docx

16
LAPORAN PENDAHULUAN CYSTITIS I. Konsep Dasar Penyakit Cystitis A.Pengetian Cystitis adalah inflamasi kandung kemih yang paling sering disebabkan oleh infeksi asenden dari uretra. Penyebab lainnya mungkin aliran balik urine dari uretra kedalam kandung kemih. Kontaminasi fekal atau penggunaan kateter atau sistoskop. Beberapa penyelidikan menunjukkan 20% dari wanita- wanita dewasa tanpa mempedulikan umur setiap tahun mengalami disuria dan insidennya meningkat sesuai pertumbuhan usia dan aktifitas seksual, meningkatnya frekwensi infeksi saluran perkemihan pada wanita terutama yang gagal berkemih setelah melakukan hubungan seksual dan diperkirakan pula karena uretra wanita lebih pendek dan tidak mempunyai substansi anti mikroba seperti yang ditemukan pada cairan seminal. Infeksi ini berkaitan juga dengan penggunaan kontrasepsi spermasida-diafragma karena kontrsepsi ini dapat menyebabkan obstruksi uretra parsial dan mencegah pengosongan sempurna kandung kemih. Cistitis pada pria merupakan kondisi sekunder akibat bebarapa faktor misalnya prostat yang terinfeksi, epididimitis, atau batu pada kandung kemih. Cystitis dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu;

Transcript of LP cystitis.docx

LAPORAN PENDAHULUAN CYSTITIS

I. Konsep Dasar Penyakit CystitisA. PengetianCystitis adalah inflamasi kandung kemih yang paling sering disebabkan oleh infeksi asenden dari uretra. Penyebab lainnya mungkin aliran balik urine dari uretra kedalam kandung kemih. Kontaminasi fekal atau penggunaan kateter atau sistoskop.Beberapa penyelidikan menunjukkan 20% dari wanita-wanita dewasa tanpa mempedulikan umur setiap tahun mengalami disuria dan insidennya meningkat sesuai pertumbuhan usia dan aktifitas seksual, meningkatnya frekwensi infeksi saluran perkemihan pada wanita terutama yang gagal berkemih setelah melakukan hubungan seksual dan diperkirakan pula karena uretra wanita lebih pendek dan tidak mempunyai substansi anti mikroba seperti yang ditemukan pada cairan seminal.Infeksi ini berkaitan juga dengan penggunaan kontrasepsi spermasida-diafragma karena kontrsepsi ini dapat menyebabkan obstruksi uretra parsial dan mencegah pengosongan sempurna kandung kemih. Cistitis pada pria merupakan kondisi sekunder akibat bebarapa faktor misalnya prostat yang terinfeksi,epididimitis, atau batu pada kandung kemih.Cystitis dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu; Cystitis primer,merupakan radang yang mengenai kandung kemih radang ini dapat terjadi karena penyakit lain seperti batu pada kandung kemih, divertikel, hipertropi prostat dan striktura uretra. Cystitis sekunder, merukan gejala yang timbul kemudian sebagai akibat dari penyakit primer misalnya uretritis dan prostatitis.

B. EtiologiPada umumnya disebabkan oleh basil gram negatif Escheriachia Coli yang dapat menyebabkan kira-kira 90% infeksi akut pada penderita tanpa kelainanurologis atau kalkuli. Batang gram negatif lainnya termasuk proteus, klebsiella, enterobakter, serratea, dan pseudomonas bertanggung jawab atas sebagian kecil infeksitanpa komplikasi. Organisme-organisme ini dapat dapat menjadi bertambah penting pada infeksi-infeksi rekuren dan infeksi-infeksi yang berhubungan langsung dengan manipulsi urologis, kalkuli atau obstruksi.Pada wanita biasanya karena bakteri-bakteri daerah vagina kearah uretra atau dari meatus terus naik kekandumg kemih dan mungkin pula karena renal infeksi tetapi yang tersering disebabkan karena infeksi E.coli.Pada pria biasanya sebagai akibat dari infeksi diginjal, prostat, atau oleh karena adanya urine sisa(misalnya karena hipertropi prostat, striktura uretra, neurogenik bladder) atau karena infeksi dari usus.1. Jalur infeksi Tersering dari uretra, uretra wanita lebih pendek membuat penyalkit ini lebih sering ditemukan pada wanita. Infeksi ginjal yang sering meradang, melalui urine dapat masuk ke kandung kemih. Penyebaran infeksi secara lokal dari organ laindapat mengenai kandung kemih misalnya appendiksitis. Pada laki-laki prostat merupakan sumber infeksi.2. Faktor predisposisi Benda asing yang menyebabkan iritasi, misalnya kalkulus tumor dan faeces dari fistula usus. Instrumentasi saat operasi menyebabkan trauma dan menimbulakn infeksi. Retensi urine yang kronis memungkinkan berkembang biaknya bakteri Hubungan seksual

C. Tanda & GejalaPada umumnya tanda dan gejala yang terjadi pada cystitis adalah ; Peningkatan frekwensi miksi baik diurnal maupun nokturnal Disuria karena epitelium yang meradang tertekan Rasa nyeri pada daerah suprapubik atau perineal Rasa ingin buang air kecil Hematuria Demam yang disertai adanya darah dalam urine pada kasus yang parah

D. PatofisiologiCystitis merupakan infeksi saluran kemih bagian bawah yang secara umum disebabkan oleh bakteri gram negatif yaitu Escheriachia Coli peradangan timbul dengan penjalaran secara hematogen ataupun akibat obstruksi saluran kemih bagian bawah, baik akut maupun kronik dapat bilateral maupun unilateral.

E. Pemeriksaan penunjangPada kasus infeksi kandung kemih pemeriksaan yang biasa dilakukan berdasarkan literatur yang ada adalah ;1. Pemeriksaan urine lengkap2. Pemeriksaan USG abdomen3. Pemeriksaan photo BNO dan BNO IVP

F. PengobatanPengobatan pada kandung kemih pengobatannya berdasarkan literatur yaitu dengan pemberian obat antibiotika, analgetik, dan obat anti inflamasi sesuai dosis yang dianjurkan.

II. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATANA. PENGKAJIAN1. Identitas Umur: terjadi pada semua umur Jenis kelamin: lebih sering terjadi pada wanita dan meningkatnyainsidennya sesuai pertambahan usia dan aktivitas seksual Tempat tinggal: adaatau tidaknya factor predisposisi2. Keluhan Utama Rasa sakit atau panas di uretra sewaktu kencing Urine sedikit Rasa tidak enak di daerah supra pubik3. Riwayat Penyakit Riwayat ISK sebelumnya Obstruksi pada saluran kemih Masalah kesehatan lain, misalnya DM, Riwayat seksual4. Pemeriksaan Fisik TTV : sepsis Infeksi abdomen bagian bawah dan palpasi urine bledder : pengosongan tidak maksimal Inflamasi dan lesi di uretra meatus dan vagina introitus Kaji perkemihan : dorongan, frekuensi, disuria, bau urine yang menyengat, nyeri pada supra pubik5. Pemeriksaan Psikososial Sering terjadi pada usia remaja dandawasa mudaactivitas seksual timbul perasaan malu dan bersalah Perasaan takut akan kekambuhan, dimana menyebabkan penolakan terhadap aktivitas sexual Nyeri dan kelelahan yang berkenaan dengan infeksi dapat berpengaruh terhadap penampilan kerja dan aktivitas kehidupan sehari hari.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Rasa nyeri berhubungan dengan infeksi kandung kemih2. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan adanya factor resiko nosokomial3. Resiko tinggi terhadap ketidakpatuhan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kondisi, pemeriksaan diagnostic, pengobatan dan perawatan di rumah

C. INTERVENSI KEPERAWATANNo.Diagnosa KeperawatanTujuanIntervensiRasional

1.Rasa nyeri berhubungan dengan infeksi kandung kemihTujuan: Tidak ada nyeri dan rasa terbakar saat berkemih.Kriteria hasil : Klien mengatakan rasa nyeri berkurang.2.Konsul dokter bila :Sebelumnya kuning gading-urine kuning,jingga gelap , berkabut atau keruhPola berkemih berubah,sebagai contoh rasa panas seperti terbakar saat kencing , rasa terdesak saat kencingNyeri menetap atau bertambah sakitTemuan-temuan ini dapat member tanda kerusakan jaringan lanjut dan perlu pemeriksaan lebih luas,seperti pemeriksaan radiology jika sebelumnya tidak dilakukan

2.Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan adanya factor resiko nosokomial

3.Resiko tinggi terhadap ketidakpatuhan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kondisi, pemeriksaan diagnostic, pengobatan dan perawatan di rumah

Kriteria hasil : Klien mengatakan rasa nyeri berkurangTujuan: Tidak ada nyeri dan rasa terbakar saat berkemihINTERVENSIRASIONAL1.Pantau :Haluan urine terhadap perubahan warna,bau dan pola berkemihMasukan dan haluan setiap 8 jamHasil urinalis ulangUntuk mengidentifikasi indikasi, kemajuan atau penyimpanan dari hasil yang diharapkan

2.Konsul dokter bila :Sebelumnya kuning gading-urine kuning,jingga gelap , berkabut atau keruhPola berkemih berubah,sebagai contoh rasa panas seperti terbakar saat kencing , rasa terdesak saat kencingNyeri menetap atau bertambah sakitTemuan-temuan ini dapat member tanda kerusakan jaringan lanjut dan perlu pemeriksaan lebih luas,seperti pemeriksaan radiology jika sebelumnya tidak dilakukan

3.Berikan analgesic sesuai kebutuhan dan evaluasi keberhasilannyaAnalgesik memblok lintasan nyeri, sehingga mengurangi nyeri

4.Jika frekuensi menjadi masalah, jamin akses kekamar mandi, pispot dibawah tempat tidur atau bedpan.Anjurkan pasien untuk berkemih kapan saja ada keinginanBerkemih yang sering mengurangi statis urine pada kandung kemih dan menghindari pertumbuhan bakteri

5.Berikan antibiotic.Buat berbagai variasi sedian minuman, termasuk air segar disamping tempat tidur.Pemberian air sampai 2400 ml/hariAkibat dari peningkatan haluan urina memudahkan sering berkemih dan membantu membilas saluran kemih

2. Kriteria hasil : Klien dapat berkemih dengan urine jernih tanpa ketidaknyamanan,urinalisis dalam batas normal,kultur urine menunjukkan tidak ada bakteriTujuan:Tidak ada infeksi pada kandung kemihINTERVENSIRASIONAL1.Berikan perawatan perineal dengan air sabun setiap shift.Jika pasien inkontinensia,cuci perineal sesegera mungkinUntuk mencegah kontaminasi uretra

2.Jika dipasang kateter indwelling, berikan perawatan kateter 2 kali perhari (merupakan bagian dari waktu mandi pagi dan pada waktu akan tidur) dan setelah buang air besarKateter memberikan jalan pada bakteri untuk memasuki kandung kemih dan naik kesaluran perkemihan

3.Ikuti kewaspadaan umum (cuci tangan sebelum dan sesudah kontak langsung,pemakaian sarung tangan),bila kontak dengan cairan tubuh atau darah yang mungkin terjadi (memberikan perawatan perineal,pengosongan kantung drainase urina, penampungan specimen urine).Pertahanan teknik aseptic bila melakukan kateterisasi, bila mengambil contoh urine dari kateter indwellingUntuk mencegah kontaminasi silang

4.Ubah posisi pasien setiap 2 jam dan anjurkan masukan cairan sekurang-kurangnya 2400 ml/hari(kecuali kontra indikasi).Bantu melakukan ambulasi sesuai kebutuhanUntuk mencegah statis urine

5.Lakukan tindakan untuk memelihara asam urinaAsam urna menghalangi tumbuhnya kuman

3.Resiko tinggi terhadap ketidakpatuhan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kondisi, pemeriksaan diagnostic, pengobatan dan perawatan di rumahKriteria hasil: klien manyatakan mengerti tentang kondisi, pemeriksaandiagnostic, rencana pengobatan, tindakan perawatan diri preventifTujuan: pasien mampu mendemonstrasikan keinginan untuk mentaati rencana terapiutikINTERVENSIRASIONAL1.Berikan iformasi tentang :a.Sumber infeksib.Tindakan untuk mencegah penyebaran atau kekambuhanc.Jelaskan pemberian antibiotic yang meliputi nama, tujuan, dosis, jadwal dan catat efek sampingnyad.Pemeriksaan diagnostic, termasuk :TujuanGambaran singkatPersiapan yang di butuhkan sebelum pemeriksaanPerawatan sesudah pemeriksaanPengetahuan apa yang diharapkan dapat mengurangi ansietas dan membantu mengembangkan kepatuhan klien terhadap rencana terapiutik

2.Pastikan klien atau orang terdekat telah menulis perjanjian untuk perawatanlanut dan instruksi tertulis untuk tindakan pencegahanInstruksi verbal dapat dengan mudah dilupakan

3.Instruksi klien untuk menggunakan seluruh antibiotic yang diresepkan. Minum sebanyak 8 gelas/hariKlien seringmenghentikan obat mereka, jika tanda dan gejala mereda. Cairan menolong membilas ginjal

10.PENATALAKSANAANPenatalaksanaan dari cystitis tipe infeksi adalah :Minum banyak cairan untuk mengeluarkan bakteri yang ada dalam urinePemberian antibiotic oral selama 3 hari, jika infeksinya kebal AB 7 10 hariAtropine untuk meringankan kejang ototFenazopridin untuk mengurangi nyeriMembuat suasana air kemih menjadi basa yaitu dengan meminum baking soda yang di larutkan dalam airPembedahan, bila ada sumbatan aliran kemih atau kelainan strukturPenatalaksanaan pada cystitis tipe noninfeksi :Meningkatkan intake cairan 2 3 liter/hariKaji haluan urine terhadap perubahan warna, bau, dan pola berkemih, masukan dan haluan setiap 8 jam serta hasil urinalisis ulangBersihkan daerah perineum dari depan ke belakangHindari sesuatu yang membuat iritasi, contoh : CD dari nylonIstirahat dan nutrisi adekuatKosongkan kandung kemih segera setelah merasa ingin BAKTerapi obat untuk cystitisDrug / obatDosisIntervensi keperawatanRasional

Quinolones norfloxacin (noroxin)400 mg di minumPO x 3 , 7 atau 10 hariMenghindari hidangan yang mengandung cafein dan memperhatikan klien yang telah menerima theophyllineQuinolones memperpanjang umur paruh cafein dan theophylline

Ciprofloxacin (cipro)250 mg di minum PO x 3 , 7 atau 10 hariHindari antacid yang mengandung aluminium dan magnesiumBeri dengan makanan atau susuAluminium dan magnesium bertentangan dengan penyerapan obat

Nitrofuration (Macrodantin, Nephronex, Novofuran)50 100 mg 4 hari sekali PO x 7 10 hari50 mg sebelum tidur PO x 6 bulan50 mg PO setelah coitusMonitor untuk gejala seperti influenza pada klien lanjut usia dan pada klien dengan masalah paru - paruNitrofuration dapat menyebabkan iritasi GI : Makanan atau susu membantu penurunan masalah iniInterstisial pneumonitis merupakan kasus yang jarang terjadi pada klien yang peka terhadap nitrofurantoin

Trimetroprim / sulfamethoxazole (bactrim, Septra, Apo-Sulfatrim roubac)160/800 mg sebelum tidur PO 1 dosis160/800 mg diminum PO x 3 , 7 atau 10 hari80/400 mg PO setelah coitusCatatan : DS atau DF berarti double-strength sebesar 160/800 mgSediakan masukan cairan yang cukup dan menghindari asam ascorbich dan ammonium klorit, yang akan mengasamkan urineSulfa mempunyai kecenderungan untuk mengkristal, terutama pada keasaman atau konsentrasi urineAlergi sulfa umum terjadi pada klien ini

Amoxicillin / asam clavulanich (augmentin, clavulin)250 mg tiap 8 jam sekali PO x 7-10 hariBerikan perhatian pada klien dengan asma, defisiensi G6Pd, dan alergi yang lainAugmentin dapat menyebabkan iritasi GI : bantuan makanan dapat menurunkan problem iniKedua 250 mg dan 500 mg tablet mengandung 125 mg asam cluvulanic

Cephalosporins : Cefuroxime (Ceftin)250 mg tiap 12 jam Po x 3 , 7 atau 10 hari250 mg sebelum tidur PO x 1 dosisJangan menggantikan separo dari 500 mg tablet untuk 250 mg tabletTanyakan tentang riwayat apakah ada alergi penisilinBeri dengan makananCross- sensitivitas dengan penisilin secara umumPeningkatan penyerapan pada makanan

Phenazopyridine (pyridium, phenzo, pyronium)100200 mg 3 hari sekali PO x 2 atau 3 hari sampai nyeri sembuhBeri dengan makananMemberitahu klien urine akan berubah warna menjadi merah atau kuning keruhInformasikan pada klien bahwa obat merupakan anestetik mukosa urineBantuan makanan mengurangi distress GIPerubahan warna urine normal terjadiKlien boleh minum obat seperti antibiotic

11.DISCHARGE PLANNINGMempersiapkan tentang HE dilaksanakan oleh pasien atau keluarga; memberikan HE pada klien tentang kebersihan daerah genital klien; aktivitas, gizi harus terpenuhi dan kunjungan dokter.12.EVALUASIPerawat mengevaluasi keadaan klien , hasil yang di harapkan dan evaluasi tersebut adalah :Berkurangnya tanda dan gejala infeksiKebutuhan akan rasa nyaman terpenuhiMencegah adanya kekambuhan infeksi