LK Drdiana
-
Upload
herizko-kusuma -
Category
Documents
-
view
28 -
download
0
Transcript of LK Drdiana
LAPORAN KASUS
“MIOMA GEBURT”
Di susun Oleh :
HERIZKO SILVANO KUSUMA
H2A008024
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2012
PENDAHULUAN
Mioma Uteri adalah suatu tumor jinak, berbatas tegas, tidak berkapsul, yang berasal dari
otot polos dan jaringan ikat fibrous. Biasa juga disebut fibromioma uteri, leiomioma uteri atau
uterine fibroid. Tumor jinak ini merupakan neoplasma jinak yang paling sering ditemukan pada
traktus genitalia wanita. Ukurannya bervariasi mulai dari sebesar kepala jarum hingga sebesar
melon, sedangkan beratnya pernah dilaporkan mencapai 20 pon. Walaupun tidak sering,
disfungsi reproduksi yang dikaitkan dengan mioma mencakup infertilitas, abortus spontan,
persalinan prematur, dan malpresentasi. 1
Mioma submukosa dapat tumbuh bertangkai menjadi polip, kemudian dilahirkan
melalui saluran serviks disebut mioma geburt. Hal ini dapaat menyebabkan dismenore, namun
ketika telah dikeluarkan dari serviks dan menjadi nekrotik, akan memberikan gejala pelepasan
darah yang tidak regular dan dapat disalahartikan dengan kanker serviks.1,2
Hampir separuh kasus mioma uteri ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan
ginekologik karena tumor ini tidak mengganggu. Gejala yang timbul sangat tergantung pada
tempat sarang mioma ini berada, besarnya tumor, perubahan dan komplikasi yang terjadi. 3
Pada Mioma Geburt gejala yang menonjol berupa perdarahan per vaginam di antara
siklus haid yang bervariasi mulai dari perdarahan bercak hingga perdarahan masif. Darah yang
keluar berupa darah segar dan kadang disertai nyeri sehingga dapat diduga sebagai haid yang
memanjang. Selain itu, mioma submukosa juga dapat menyebabkan perdarahan intermenstrual,
perdarahan post coital, perdarahan vaginal terus-menerus atau dismenore. 1
Penegakan diagnosis Mioma Geburt dapat dilakukan meliputi anamnesis,pemeriksaan
fisik, dan pemeriksaan penunjang.Anamnesis, teraba massa menonjol keluar dari jalan lahir yang
dirasakan bertambah panjang serta adanya riwayat perdarahan per vaginam terutama pada
perempuan di usia 40an, kadang dikeluhkan juga perdarahan kontak. Pada pemeriksaan abdomen
luar kemungkinan tidak didapatkan kelainan, namun dapat juga ditemukan pada palpasi
bimanual uterus yang bentuknya tidak regular, tidak lunak atau penonjolan yang berbenjol-benjol
yang keras pada palpasi.Pada pemeriksaan Ginekologik (PDV) teraba massa yang keluar dari
OUE (kanalis servikalis), lunak, mudah digerakkan, bertangkai serta mudah berdarah. Melalui
pemeriksaan inspekulo terlihat massa keluar OUE (kanalis servikalis) berwarna pucat.
Pemeriksaan Penunjang yang digunakan bisanya USG Ginekologik untuk menentukan jenis
tumor dalam rongga pelvis, laboratorium meliputi darah lengkap, urine lengkap, tes kehamilan. 4
Komplikasi yang dapat terjadi pada mioma uteri secara umum, yaitu degenerasi ganas
Mioma uteri yang menjadi leiomiosarkoma ditemukan hanya 0,32-0,6% dari seluruh mioma;
serta merupakan 50-75% dari semua sarcoma uterus. Keganasan umumnya baru ditemukan pada
pemeriksaan histopatologi uterus yang telah diangkat. Kecurigaan akan keganasan uterus apabila
mioma uteri cepat membesar dan apabila terjadi pembesaran sarang mioma dalam menopause.
Komplikasi lainnya adalah torsi (putaran tangkai). Sarang mioma yang bertangkai dapat
mengalami torsi, timbul gangguan sirkulasi akut sehingga mengalami nekrosis. Dengan demikian
terjadi sindrom abdomen akut. Jika torsi terjadi perlahan-lahan, gangguan akut tidak terjadi. Hal
ini hendaknya dibedakan dengan suatu keadaan dimana terdapat banyak sarang mioma dalam
rongga peritoneum. Sarang mioma dapat mengalami nekrosis dan infeksi yang diperkirakan
karena gangguan sirkulasi darah padanya. Misalnya terjadi pada mioma yang dilahirkan hingga
perdarahan berupa metroragia atau menoragia disertai leukore dan gangguan-gangguan yang
disebabkan oleh infeksi dari uterus sendiri. 4
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Umur : 58 tahun
Alamat : Jl. Bumi Plantaran Indah RT03/RW 13 kaliwungu selatan
Pekerjaan : pedagang
Suku bangsa : Jawa
Agama : Islam
Masuk RS :25 - 6 - 2012
No.CM : 395817
Nama Suami : Tn. E
Umur : 63 tahun
Pekerjaan : guru SD
II. DATA DASAR
a. Anamnesa
Anamnesa dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 17 September jam ±
10.50 WIB
Keluhan utama : perdarahan ± 3 bulan disertai keluar benjolan dari jalan lahir .
Riwayat Penyakit Sekarang :
± 3 bulan yang lalu penderita mengalami perdarahan diluar siklus
menstruasi, padahal penderita sudah menopause .
± 2 bulan yang lalu penderita merasakan keluar benjolan dari jalan lahir
disertai keluarnya darah, nyeri (+)
Riwayat Haid : pasien sudah menopause di usia 50 tahun
Riwayat Pernikahan : 1x, 47 tahun tahun dengan suami sekarang
Riwayat Obstetri : P5A0
1. Laki-laki , pada umur 31 tahun meninggal
2. Laki-laki, sekarang umur 40 tahun
3. Perempuan, sekarang umur 37 tahun
4. Perempuan, sekarang umur 35 tahun
5. Laki-laki, sekarang umur 32 tahun
Riwayat KB : Sudah steril tahun 1979
Riwayat Penyakit Dahulu :
Hipertensi (+), Diabetes Melitus (+), Asma (-), penyakit Jantung (-), riwayat
operasi sebelumnya (-).
Riwayat sosial ekonomi :
Pasien bekerja sebagai pedagang dan suami bekerja sebagai guru, tinggal
dengan anak ke 3 nya. Asuransi menggunakan ASKES
Kesan ekonomi : Cukup.
b. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : baik, composmentis
Tanda Vital : Tekanan darah : 200/100 mmHg
Nadi : 80x/menit
Frekuensi nafas : 20x/menit
Suhu badan : 370C
Tinggi badan : 160Cm
Berat badan : 70 Kg
BMI : 27,6 kg/m2
Status gizi : baik
2. Status Internus :
Kepala : mesosephal
Mata : cunjungtiva palpebra anemis -/-
Telinga : discharge -/-
Hidung : discharge -/-
Mulut : sianosis (-), gigi caries (-)
Leher : pembesaran kelenjar getah bening (-)
Tenggorokan : T1-T1, faring hiperemis (-)
Kulit : turgor kulit cukup, ikterik (-), pucat (-)
Thoraks:
Cor : Inspeksi : ictus cordis tak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS IV linea midclavicularis
sinistra
Perkusi : konfigurasi jantung dalam batas normal
Auskultasi : suara jantung I dan II normal, bising (-), gallop (-)
Pulmo : Inspeksi : simetris statis dinamis, retraksi (-)
Palpasi : stem fremitus kanan = kiri
Perkusi : sonor diseluruh lapangan paru
Auskultasi : suara dasar vesikuler +/+, suara tambahan -/-
Abdomen : Inspeksi : datar
Auskultasi : bising usus (+) normal
Perkusi : pekak alih (-)
Palpasi : hepar, lien tak teraba
Ekstremitas : Superior Inferior
Edema -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
Refleks fisiologis +N/+N +N/+N
Refleks patologis -/- -/-
c. Status ginekologi
Inspekulo/VT : fluksus (+), fluor (-), terdapat masa menonjol dari uterus sebesar
telur ayam nyeri (-)
Vulva : t.a.k
Uretra: t.a.k
Vagina: terdapat penonjolan massa dari uterus
d. Pemeriksaan penunjang
- Pemeriksaan laboratorium :
Darah : Hb : 9,80 gr%
Leukosit : 11,2 10 ^ 3/µl
Trombosit : 377 10 ^ 3/µl
GDS : 338 gr/dl
e. Diagnosis :
G5A0, 58 tahun
Mioma geburt
Hipertensi
Diabetes melitus
f. Sikap :
- Rencana program ekstipasi dan kuretase
- Ijin tindakan (informed consent)
- Konsul anestesi
- Konsul penyakit dalam
III. LAPORAN PERJALANAN PENYAKIT
Tanggal/
waktu
Vital sign Keterangan
17/09/2012 TD : 200/100 mmHg
Nadi : 80x / mnt
Frek napas : 20x/ mnt
Suhu : 37o C
KU : baik, composmentis
Mata : conj. palpebra anemis -/-
Thorax : cor/pulmo dbn
GDS: 338 mg/dl
Konsul dengan Sp.Pd
Pemberian inj. Actrapid 6 IU subcutan
Cek GDS tanggal 18/09/2012
Pro ekstipasi dan kuretase 18/09/2012
D/ G5A0, 58 tahun
Mioma geburt
Hipertensi
Diabetes melitus
18/09/2012
Pk 06.00
Pk 13.00
19/09/2012
06.00
TD : 120/100 mmHg
Nadi : 80x / mnt
Frek napas : 20x/ mnt
Suhu : 37o C
TD : 120/100 mmHg
Nadi : 80x / mnt
Frek napas : 20x/ mnt
Suhu : 37o C
TD : 170/100 mmHg
Nadi : 80x / mnt
Frek napas : 20x/ mnt
Suhu : 37o C
KU : baik, composmentis
Mata : conj. palpebra anemis -/-
Thorax : cor/pulmo dbn
GDS: 257 mg/dl
Inj. Actrapid 6 IU pk 08.00
Cek GDS 2 jam kemudian
GDS pk 10.00 : 232 mg/dl
Inj. Actrapid 6 IU
Persiapan operasi pk 13.00
Pada saat di ruang operasi didapatkan
tekanan darah 230/100 mmHg maka operasi
ditunda sampai tanggal 20/09/2012 untuk
perbaikan pada tekanan darah pasien
D/ G5A0, 58 tahun
Mioma geburt
Hipertensi
Diabetes melitus
KU : baik, composmentis
Mata : conj. palpebra anemis -/-
Thorax : cor/pulmo dbn
GDS: 170 mg/dl
Amilodipin tab 5mg 1x1
Captopril tab 3 x 12,5 mg
Pro kuretase 20/09/2012
D/ G5A0, 58 tahun
Mioma geburt
20/09/2012
06.00
08.30
TD : 140/100 mmHg
Nadi : 84x / mnt
Frek napas : 20x/ mnt
Suhu : 37o C
TD : 120/100 mmHg
Nadi : 84x / mnt
Frek napas : 20x/ mnt
Suhu : 37o C
Hipertensi
Diabetes melitus
KU : baik, composmentis
Mata : conj. palpebra anemis -/-
Thorax : cor/pulmo dbn
Pro kuretase pk.08.00
Konsul dengan anestesi untuk persiapan
operasi
Ekstipasi mioma geburt sebesar telor ayam
dan teruskan kuretse
Lama operasi : ± 30 menit
D/ G5A0, 58 tahun
Pasca ekstipasi dan kuretase a.i Mioma
geburt
Laporan operasi
Nama Operator : dr. Hardyanto, SpOG
Diagnosis Pre operatif : P5A0, 58 tahun
Mioma geburt
Hipertensi
Diabetes melitus
Diagnosis Post operatif : P5A0, 58 tahun
Pasca ekstipasi dan kuretase a.i mioma geburt
Nama/Macam operasi : Ekstipasi dan kuretase
Tanggal Operasi : 20 September 2012
Lama Operasi : ± 30 menit
Langkah Operasi:
1. Pasien tidur terlentang dengan spinal anestesi
2. Asepsis dan antisepsis daerah daerah tindakan
3. Pasang duk steril kecuali daerah tindakan
4. Pasang speculum anterior dan posterior
5. Eksplorasi:
Tampak mioma geburt bertangkai sebesar telur ayam
Tangkai dijepit dengan klem kemudian diputar
Karena sulit diputar kemudian dipotong pada ujung tangkai kemudian d jahit
6. Dilanjutkan dengan kuretase
7. Lepas speculum anterior setelah porsio dijepit dengan klem ovarium
8. Sondase 7cm AF
9. Kuretase dengan menggunakan sendok kuret tumpul secara sistematis - jaringan
±20 cc
10.Injeksi kalnex
11.Perdarahan (-)
12.Tindakan selesai
IV. PERJALANAN PENYAKIT
Tanggal / Jam Perjalanan penyakit Pengobatan
20/ 09/2012
06.00
TD : 180/100 mmHg
Nadi : 84x / mnt
Frek napas : 20x/ mnt
Suhu : 37o C
Lepas infus
Cefadroxil 3x1
Asam mefenamat 3x1
Methil ergometrin 2x1
Vit Bc/C/Sf/A 1x1
Pengawasan KU, TV,
PPV, BAK, BAB
V. PROGNOSIS
Ad vitam : ad bonam
Ad sanam : ad bonam
Ad fungsional : ad bonam
PEMBAHASAN
Pada kasus ini Ny. S umur 58 tahun datang dengan keluar darah dari jalan lahir di
luar siklus menstruasi dan keluar benjolan sebesar telor ayam memiliki tangkai keluar
dari jalan lahir. Perdarahan berlangsung selama 3 bulan yang lalu, dan benjolan timbul
sekitar 2 bulan yang lalu, nyeri pada benjolan (-). Pasien memiliki riwayat hipertensi dan
diabetes .Pasien bekerja sebagai pedagang dan suami bekerja sebagai guru SD asuransi
menggunakan ASKES. Kesan ekonomi : cukup. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
pasien dalam keadaaan baik, tekanan darah 200/100 mmHg, nadi 80x/menit, frekuensi
nafas : 20x/menit, suhu badan 370 C, abdomen : datar. Pada Inspekulo/VT didapatkan
fluksus (+), fluor (-), terdapat massa bertangkai keluar dari jalan lahir sebesar telot ayam
nyeri tekan (-). Pemeriksaan laboratorium darah didapatkan Darah : Hb : 9,8 gr%
(normal) Leukosit : 11,2 x 10^ 3/µl (normal), Trombosit : 337 x10 ^ 3/µl (normal) GDS :
338 gr/dl (hiperglikemi).
Tindakan operasi berupa ekstripasi dilanjutkan kuretase pada tanggal 20
September 2012. Pada operasi ini mioma geburt ini sulit untuk dilakukan pemutaran pada
mioma maka dilakukan pemotongan pada ujung tangkai kemudian dijahit.
Mioma uteri adalah suatu tumor jinak, berbatas tegas, tidak berkapsul, yang berasal dari
otot polos dan jaringan ikat fibrois, biasa juga disebut fibromioma uteri, leiomioma uteri atau
uterine fibroid. Mioma submukosa dapat tumbuh bertangkai menjadi polip, kemudian
dilahirkan melalui saluran serviks disebut mioma geburt
Pada Mioma Geburt gejala yang menonjol berupa perdarahan per vaginam di
antara siklus haid yang bervariasi mulai dari perdarahan bercak hingga perdarahan masif.
Darah yang keluar berupa darah segar dan kadang disertai nyeri sehingga dapat diduga
sebagai haid yang memanjang. Selain itu, mioma submukosa juga dapat menyebabkan
perdarahan intermenstrual, perdarahan post coital, perdarahan vaginal terus-menerus atau
dismenore.
Pasca kuretase, pasien diberikan Cefadroxil 3x1 untuk antibiotik profilaksis, asam
mefenamat 3x1 jika nyeri, Metil ergometrin 2x1 untuk merangsang kontraksi uterus, Vit
Bc/C/Sf 1x1, , di anjurkan pasien untuk istirahat, pengawasan KU, TV, PPV, , BAK,
BAB.
DAFTAR PUSTAKA
1. Manuaba, Ida B.G. 2004. Penuntun Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Gynekologi.
Jakarta : EGC ; Hal 72-73
2. Supriyadi, Teddy. 1994. Kedaruratan Obstetri dan Gynekology. Jakarta : EGC ; Hal
368-373
3. Morgan, Geri. 2009. Obstetri dan Gynekologi Panduan Praktis. Jakarta : EGC ; Hal
391-394.
4. Chelmow MD, David, Gynecologic Myomectomy, available from
www.emedicine.com. Accessed on February 15 2007.