LK CICU

29
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. M DENGAN CAD STEMI ANTERIOR LUAS KILLIP I DI RUANG CICU RS DR HASAN SADIKIN BANDUNG ELVI MURSIDA HANIM 220112110541 PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXIII FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

Transcript of LK CICU

Page 1: LK CICU

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. M

DENGAN CAD STEMI ANTERIOR LUAS KILLIP I

DI RUANG CICU RS DR HASAN SADIKIN BANDUNG

ELVI MURSIDA HANIM

220112110541

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXIII

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

BANDUNG

2013

Page 2: LK CICU

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. M

DENGAN CAD STEMI ANTERIOR LUAS KILLIP I

I. PENGKAJIAN

A. Identitas klien

Nama : Tn. M

Nomor Medrek : 0001243417

Usia : 49 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Status Perkawinan : Menikah

Alamat : Kp. Pasarbaru, Sukaraja, Tasikmalaya

Tanggal masuk RS : 4 Januari 2013

Tanggal Pengkajian : 5 Januari 2013

Diagnose Medis : CAD Stemi Anterior Luas Killip I

B. Keluhan Utama

Klien mengeluh nyeri dada

C. Riwayat Penyakit Saat Ini

Klien mengatakan nyeri yang dirasakannya sekarang timbul saat istirahat dan

bertambah bila beraktivitas. Nyeri yang dirasakan klien seperti tertusuk-tusuk

benda tajam dan kadang seperti tertimpa benda berat yang dirasakan pada area

dada kemudian menjalar sampai leher serta punggung. Skala nyeri saat ini adalah

7 (skala 1-10) dan dirasakan terus menerus.

Klien menceritakan bahwa nyerinya timbul tiba-tiba sejak tanggal 3 Januari

sewaktu dirinya beristirahat selesai mencuci. Nyeri mulai klien rasakan sejak

sebulan terakhir tetapi nyeri ringan dan muncul kadang-kadang serta tidak

mengganggu aktivitasnya. Klien lalu dibawa ke Puskesmas Cibabat dan kemudian

dirujuk ke RSHS bagian emergency selama sehari dan dibawa ke ruang CICU

tanggal 4 Januari.

Page 3: LK CICU

D. Riwayat Penyakit Dahulu

Klien belum pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya, tidak memiliki riwayat

penyakit kronis, maupun alergi makanan atau obat-obatan tertentu. Klien

memiliki riwayat merokok 2-3 batang/hari selama 25 tahun terakhir ini.

E. Riwayat Kesehatan Keluarga

Riwayat penyakit jantung, DM dan hipertensi dalam keluarga disangkal.

F. Pola Aktivitas Sehari-hari

- Nutrisi : klien makan per oral, biasa habis setengah porsi

- Eliminasi : BAB belum terkaji, BAK melalui kateter urine, rata-rata

100-150 cc/jam, warna kuning jernih

- Istirahat / tidur : tidur maks 20-40 menit dan sering terbangun

- Aktivitas : klien hanya mampu terbaring lemah ditempat tidur

- Personal Hygiene : mandi dan oral hygiene setiap pagi oleh perawat

II. PEMERIKSAAN FISIK

Saat pengkajian klien POD hari ke-I

- Keadaan Umum

Klien tampak lemah, compos mentis, GCS 15

- Tanda-tanda Vital

BP 136/83 mmHg; HR 78 kali/menit; T 36,20C; RR 28 kali/menit

- Sistem Pernapasan

Inspeksi : bentuk hidung simetris, keadaan hidung bersih dan tidak ada

lesi, pola napas teratur, respirasi spontan dibantu oksigen

Binasal Kanul 3 Liter/menit dengan saturasi oksigen 99 -

100%, RR 28 kali/menit, pernapasan cuping hidung (-), otot

bantu pernapasan (-)

Palpasi : tidak terdapat fraktur iga, pengembangan paru simetris

Auskultasi : bunyi napas vesikuler

- Sistem Kardiovaskuler

Inspeksi : konjungtiva tidak anemis, akral hangat, tidak terdapat tanda-

tanda sianosis pada membran mukosa, CRT >2 detik, tidak

Page 4: LK CICU

terdapat peninggian JVP, BP 136/83 mmHg, HR 78 x/menit,

gambaran EKG sinus rithm.

Auskultasi : bunyi jantung S1 S2 terdengar normal, gallop (-), murmur (-)

- Sistem Pencernaan

Inspeksi : bentuk mulut simetris, keadaan mulut bersih dan tidak ada lesi,

membran mukosa lembab, kemampuan mengunyah dan

menelan baik, abdomen datar lembek, BB 63 kg

Palpasi : nyeri tekan (-)

Auskultasi : bising usus (+)

- Sistem Perkemihan

Inspeksi : Tidak terdapat distensi kandung kemih, penis bersih dan tidak

ada lesi, terpasang catheter urin, warna urin kuning jernih,

intake cairan 50 – 100 cc/jam, dan urine output 100 – 150

cc/jam.

- System Integumen

Inspeksi : Kulit bersih, warna kuning langsat, pucat (-), tidak ada lesi,

terpasang infus pada tangan kanan, suhu aksila 36,20C,

Palpasi : turgor kulit baik, rangsang terhadap sentuhan baik

- System Endokrin

Inspeksi & palpasi : Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar

getah bening.

- System Neurologi

Inspeksi : Kesadaran CM; GCS E4M6V5, pupil isokor, rangsang cahaya

+/+, rangsang berkedip +/+.

- System Muskuloskeletal

Inspeksi : Ekstremitas atas dan bawah simetris, bersih, tidak ada fraktur;

terpasang oksimetri di jari jempol tangan kanan; kekuatan otot

ekstremitas atas 4/4 dan ektremitas bawah 4/4

Page 5: LK CICU

III. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan EKG (5 – 1 – 2013)

Page 6: LK CICU

Kesan EKG :

- Q patologis pada V1 – V3

- ST elevasi pada V2 – V4

- T inverted pada V2 – V3

- Gambaran : Sinus Rhythm

2. Pemeriksaan Photo Thorax AP (5 – 1 – 2013)

Klinis :

- Foto asimetris dan kurang inspirasi

- Cor tidak membesar

- Sinuses dan diafragma normal

- Pulmo : hili normal, corakan bronkovaskuler normal, tidak tampak bercak

lunak

Kesan :

- Tidak tampak TB paru aktif

- Tidak tampak kardiomegali

3. Pemeriksaan Laboratorium (4 – 1 – 2013)

Kimia Klinik Hasil Nilai Normal Satuan

Kolesterol Total 205 < 200 mg/dLKolesterol HDL 38 > 45 mg/dLKolesterol LDL 133 < 130 mg/dLTrigliserida 171 L : < 160 mg/dLGlukosa Darah Puasa 152 70 – 100 mg/dLAsam urat 5,3 L : 3,4 – 7 mg/dL

4. Echocardiography (4 – 1 – 2013)

RESTING ECHOCARDIOGRAPHY

Aorta Root : 27 mm (20 – 37 mm)

Left Atrium : 31 mm (15 – 40 mm)

LA/AO ratio : 1,13 (< 1,3)

Right ventricale : 26 mm (< 30 mm)

Left ventricale :

Page 7: LK CICU

- IVSD : 9 mm (7-11 mm)

- IVS Sd : 10,4 mm

- LVE Dd : 45,6 mm (35 – 52 mm)

- LVE Sd : 31,8 mm (25 – 36 mm)

- PW Dd : 10,4 mm (7 – 11 mm)

- PW Sd : 15,2 mm

- EDV : - ml (M:11122 ml/ F:8012 ml)

- ESV : - ml (M:3412 ml/ F:2910 ml)

- SV : - ml (70 – 100 ml)

- LVEF : 58 % (53 – 77 %)

- FS : - % (> 25 %)

- EPSS : 7 mm (< 8 mm)

- LV mass : - gram (M:14826 gr/ F:10821 gr)

- LV mass index : - gram/m2 (M:7613 gram/m2 &

F:6611 gram/m2)

- Biplane Simpsons methods LVEF 58 %

Segmental Analysis : > 1

Wallmotion score : hypo anteroseptal, anterior, anterolateral

Valvar :

- Tricuspid (normal)

- Pulmonal (normal)

- Mitral (normal)

- Aorta (normal)

Colour / Dopler :

- Stenosis : -

- Regurgitation : -

- LV Diastolic Function :

PEAK E : 0,74 (0,860,16 m/s)

PEAK A : 0,83 (0,560,13 m/s)

E / A : 0,89 (> 1)

DT : 200 (19932 ms)

Page 8: LK CICU

IVRT : - (7313 ms)

- Mean PA Pressure: 15 ( normal mean PAP 15 mmHg)

Other : TAPSE 2,56 cm (PV accT 130)

Conclution :

- Normal all chambers

- Normal LV systole function with abnormal regional

wall motion

- Diastole dysfunction grade I

- Normal values

- Normal RV contractility

IV. TERAPI

Sabtu, 5 – 1 – 2013

- O2 Binasal Canul 4 Liter/menit

- IVFD Nacl 0,9 % 500 cc/24 jam

- Diet jantung II

- Aspilet 1x80 mg (PO)

- Clopidrogel 1x75 mg (PO)

- Arixtra 1x2,5 mg (SC)

- Bisoprolol 1x5 mg (PO)

- ISDN 3x5 mg (PO)

- Simvastatin 1x20 mg

- Diazepam 1x5 mg

- PCT 1x500 mg (PO)

- Laxadine 15 cc

Page 9: LK CICU

V. ANALISA DATA

No. DATA ETIOLOGI MASALAH

1. DS :- Klien mengeluh nyeri

pada bagian dada yang timbul saat istirahat dan bertambah bila beraktivitas

- Nyeri yang dirasakan klien seperti tertusuk-tusuk benda tajam dan kadang seperti tertimpa benda berat yang dirasakan pada area dada kemudian menjalar sampai leher serta punggung

- Skala nyeri saat ini adalah 7 (skala 1-10) dan dirasakan terus menerus

DO :- Klien tampak

meringis, dan berkeringat dingin sambil memegang dadanya dan tampak sesak

- BP 136/83 mmHg; RR 28 x/menit

- Gambaran EKG : ST elevasi pada V2 – V4

- Hasil lab : kolesterol total 205 mg/dL; LDL 133 mg/dL; triglisedida 171 mg/dL

Riwayat merokok;hasil lab : kolesterol total

↓Penimbunan lemak dalam tunika

intima arteri koroner↓

Penebalan dinding pembuluh darah↓

Muncul plak aterosklerosis atau ateroma

↓Ateroma mengumpulkan kalsium

↓Ateroma rapuh dan mudah ruptur

↓Pembentukan trombus

↓↓ kontraksi otot lumen arteri

↓↓ aliran darah ke jantung

↓↓ pasokan O2 dan nutrisi

↓Metabolisme anaerob

↓ asam laktat

↓Nyeri dada

Oklusi arteri koroner↓

Iskemia miokard↓

Nekrosis↓

Infark miokard↓

ST elevasi pada V2 – V4

↓ CAD Stemi Anterior

Gangguan rasa nyaman : nyeri dada

Page 10: LK CICU

2. DS :- Klien mengatakan

nyeri dada hingga terasa sesak napas

DO :- Klien tampak

meringis, dan berkeringat dingin sambil memegang dadanya dan tampak sesak

- RR 28 x/menit- Klien terpasang

binasal kanul 3 liter/menit dengan saturasi O2 99-100 %

- Hasil photo thoraks : pulmo normal

... ↓ aliran darah ke jantung↓

Jaringan miokardium iskemik↓

↓ pompa ventrikel kiri↓

Ada tekanan pada ventrikel kiri↓

Resistensi vaskuler sistemik↓

Aliran darah refluks ke atrium kiri↓

Tekanan intra atrium ↓

Transudasi ke paru↓

Bendungan pada paru↓

Edema paru↓

Gangguan pertukaran gas

Resiko tinggi gangguan

pertukaran gas

3. DS :- Klien mengeluh nyeri

pada bagian dada yang timbul saat istirahat dan bertambah bila beraktivitas

DO :- Klien hanya mampu

terbaring lemah ditempat tidur, personal hygiene dibantu perawat

- BP 136/83 mmHg; RR 28 x/menit

… ↓ aliran darah ke jantung↓

↓ pasokan O2 dan nutrisi↓

Metabolisme anaerob↓

asam laktat↓

Asam laktat menjadi ion H+ & laktat

↓↓ pH cairan ekstrasel dan intrasel

↓Ikatan O2 oleh Hb diparu terhambat

↓Sintesis ATP terhambat

↓Tubuh kurang energi

↓Lemah

Ketidakseimbangan suplai O2

dengan kebutuhan↓

Intoleran aktivitas

Intoleran aktivitas

Page 11: LK CICU

4. DS :- Klien mengeluh cemas

dengan keadaan nyeri dadanya dan mengatakan tidak mengerti dengan penyakitnya yang datang mendadak

DO :- Klien dan keluarga

tampak cemas dan sedih

Penyakit jantung yang muncul tiba-tiba dan nyeri hebat

yang dirasakan klien↓

Kurang pengetahuan tentang penyakit yang dideritanya

↓Cemas

Gangguan rasa nyaman : cemas

VI. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan rasa nyaman : nyeri dada berhubungan dengan penumpukan asam laktat

2. Resiko tinggi gangguan pertukaran gas berhubungan dengan edema paru

3. Intoleran aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai O2 dengan

kebutuhan

4. Gangguan rasa nyaman : cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang

penyakit

Page 12: LK CICU

VII. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No.

DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

1. Gangguan rasa nyaman : nyeri dada berhubungan dengan penumpukan asam laktat yang ditandai dengan :DS :- Klien mengeluh

nyeri pada bagian dada yang timbul saat istirahat dan bertambah bila beraktivitas

- Nyeri yang dirasakan klien seperti tertusuk-tusuk benda tajam dan kadang seperti tertimpa benda berat yang dirasakan pada area dada kemudian menjalar sampai leher serta punggung

- Skala nyeri saat ini adalah 7 (skala 1-10) dan dirasakan terus menerus

DO :- Klien tampak

meringis, dan

Tupan :Nyeri dada hilang atau terkontrol

Tupen :Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam nyeri berkurang dengan kriteria :- Klien tidak mengeluh

nyeri dada- Klien tampak tenang

dan dapat beristirahat- Tanda-tanda vital

kembali dalam batas normal

Mandiri- Observasi laporan nyeri dada

yang meliputi lokasi, radiasi, durasi nyeri dan faktor yang mempengaruhi nyeri

- Pantau gambaran EKG

- Pantau tanda-tanda vital tiap jam

- Pertahankan posisi semifowler sesuai indikasi

- Berikan tindakan kenyaman, seperti menyokong punggung dengan bantal, ajarkan teknik napas dalam

- Anjurkan klien untuk bedrest total selama nyeri dada timbul

Kolaborasi - Berikan terapi O2

- Berikan obat sesuai indikasi seperti : a. Nitrogliserin : ISDN 3x5

mg (PO)

- Sebagai data penunjang untuk membantu menentukan penyebab dan efek nyeri dada

- Mengetahui adanya perubahan gambaran EKG dan adanya komplikasi AMI

- Peningkatan tanda-tanda vital menunjukkan intensitas nyeri dada yang juga meningkat

- Membantu memaksimalkan compliance paru

- Meningkatkan relaksasi dan meningkatkan kopingklien dengan memfokuskan kembali perhatian

- Menurunkan pemakaian O2

- Terapi O2 dapat dapat meningkatkan suplai O2

kejantung- Jenis nitrat berguna untuk

mengontrol nyeri dada dengan vasodilatasi coroner meningkatkan aliran darah

Page 13: LK CICU

berkeringat dingin sambil memegang dadanya dan tampak sesak

- BP 136/83 mmHg; RR 28 x/menit

- Gambaran EKG : ST elevasi pada V2 – V4

- Hasil lab : kolesterol total 205 mg/dL; LDL 133 mg/dL; triglisedida 171 mg/dL

b. Bisoprolol 1x5 mg (PO)

koroner dan perkusi miokard

- Merupakan beta bloker yang efektif untuk pengobatan angina dengan cara mengurangi frekuensi denyut jantung, konraktilitas miokard, dan tekanan darah, sehingga meningkatkan suplai O2

2. Resiko tinggi gangguan pertukaran gas berhubungan dengan edema paru yang ditandai dengan :DS :- Klien mengatakan

nyeri dada hingga terasa sesak napas

DO :- Klien tampak

meringis, dan berkeringat dingin sambil memegang dadanya dan tampak sesak

- RR 28 x/menit- Klien terpasang

Tupan :Gangguan pertukaran gas tidak terjadi Tupen :Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam klien menunjukkan criteria :- Klien tidak mengeluh

sesak- Klien tampak tenang

dan tidak sesak- Tanda-tanda vital

dalam batas normal- Bernapas spontan

tanpa bantuan

Mandiri- Observasi frekuensi,

kedalaman pernapasan, pengguanaan otot-otot bantu pernapasan

- Atur posisi klien head up 30o

- Monitor tingkat kesadaran atau status mental klien

- Evaluasi tingkat toleransi aktivitas, berikan lingkungan tenang dan nyaman. Batasi aktivitas klien, motivasi untuk banyak istirahat dan tidur.

- Observasi tanda-tanda vital dan irama jantung tiap jam

- Untuk mengevaluasi derajat distress pernapasan dan atau kronisnya proses penyakit

- Meminimalkan arus balik vena

- Gelisah dan ansietas adalah manifestasi umum pada hipoksia

- Meminimalkan pemakaian O2

- Takikardi, disritmia, dan perubahan tanda-tanda vital dapat menunjukkan efek hipoksemia.

Page 14: LK CICU

binasal kanul 3 liter/menit dengan saturasi O2 99-100 %

- Hasil photo thoraks : pulmo normal

- Kolaborasi pemeriksaan AGD - Pa CO2 biasanya meningkat dan Pa O2 menurun sehingga hipoksia terjadi dengan derajat lebih kecil atau lebih besar. Pa CO2

meningkat menunjukkan kegagalan pernapasan

3. Intoleran aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai O2 dengan kebutuhan yang ditandai dengan :DS :- Klien mengeluh

nyeri pada bagian dada yang timbul saat istirahat dan bertambah bila beraktivitas

DO :- Klien hanya mampu

terbaring lemah ditempat tidur, personal hygiene dibantu perawat

- BP 136/83 mmHg; RR 28 x/menit

Tupan :Kebutuhan aktivitas terpenuhi

Tupen :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, klien menunjukkan criteria :- Klien tidak

menunjukkan kelemahan

- Tanda-tanda vital dalam batas normal

Mandiri - Observasi tingkat kelemahan

klien terhadap aktivitas

- Anjurkan klien untuk mempertahankan bedrest

- Bantu kebutuhan klien seperti makan, minum, mandi

- Observasi tanda-tanda vital tiap jam

- Observasi terhadap takikardi, disritia, diaphoresis, atau pucat saat aktivitas bertahap

Kolaborasi - Berikan terapi O2

- Berikan laxadine 15 cc

- Sebagai data penunjang untuk pengembangan rencana asuhan pada klien

- Mengurangi beban kerja jantung

- Memksimalkan istirahat akan mengurangi penggunaan energi

- Mengetahui respons terhadap aktivitas dan mengatur kebutuhannya

- Indicator dari penurunan suplai O2

- Terapi O2 dapat dapat meningkatkan suplai O2

kejantung- Mengedan saat defekasi

akan meningkatkan tekanan intra torakal yang dapat meningkatkan tekanan arteri koroner sehingga

Page 15: LK CICU

dapat menyebabkan angina dan aritmia

4. Gangguan rasa nyaman : cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakit yang ditandai dengan :DS :- Klien mengeluh

cemas dengan keadaan nyeri dadanya dan mengatakan tidak mengerti dengan penyakitnya yang datang mendadak

DO :- Klien dan keluarga

tampak cemas dan sedih

Tupan :Cemas teratasi

Tupen :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam, klien menunjukkan criteria :- Klien maupun

keluarga tenang- Klien dan keluarga

dapat mengetahui dan menyebutkan kembali tentang penyakit yang dialami klien serta cara pencegahan dan perawatannya.

Mandiri - Berikan penjelasan tentang

faktor-faktor resiko timbulnya CAD : merokok, diit tinggi kolesterol, DM, hipertensi, stress

- Berikan dukungan emosional : sikap hangat dan empati

- Jelaskan setiap prosedur tindakan yang akan dilakukan pada klien dan keluarga

- Berikan penjelasan tentang perawatan klien dirumah :a. Proses penyembuhanb. Pembatasan diit yang

rendah kolesterolc. Olahraga ringand. Berhenti merokoke. Manajemen stressf. Saat BAB tidak mengedan

- Kaji ulang tingkat kecemasan klien

- Dengan mengetahui faktor resiko, klien dan keluarga dapat mencegah dan memodifikasi gaya hidup yang sehat

- Klien akan merasa lebih dihargai

- Dengan mengetahui prosedur, klien dan keluarga akan berpartisipasi dalam melaukan tindakan dan menurunkan tingkat kecemasan klien dan keluarga

- Meningkatkan pengetahuan klien dan keluarga sehingga keluarga dapat mengantisipasi serangan ulang

- Mengetahui dan mengevaluasi kecemasan klien

Page 16: LK CICU

VIII. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

HARI/TANGGAL

WAKTU IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI PARAF

Sabtu, 5 – 1 – 2013

07.0008.00

09.00

10.00

- Operan dengan dinas malam- Memandikan pasien, oral hygiene,

mengganti laken, memposisikan pasien semifowler dengan nyaman

- Mengobservasi tanda-tanda vital dan menghitung intake output

- Mengobservasi tanda-tanda vital

- Membantu sarapan

- Memberikan terapi obat Aspilet, Clopidogrel, ISDN, serta menyuntikkan Arixtra SC pada abdomen

- Mengobservasi tanda-tanda vital

- Mengobservasi laporan nyeri dada yang meliputi lokasi, radiasi, durasi nyeri dan faktor yang mempengaruhi nyeri

- Mempertahankan posisi semifowler- Memberikan tindakan kenyaman, seperti

menyokong punggung dengan bantal, ajarkan teknik napas dalam

- Anjurkan terus bedrest dan informasikan pada klien untuk meminta bantuan pada perawat

- Klien lebih segar

- TD 136/83 mmHg; HR 78 x/menit; T 36,20C; RR 28 x/menit

- TD 130/90 mmhg, HR 78 x/m, RR 27 x/m, T 35,80C

- Klien minum susu dan air putih 200 cc dan roti serta telur rebus habis setengah porsi

- Klien kooperatif

- TD 130/84 mmhg, HR 80 x/m, RR 25 x/m, T 360C

- Klien mengeluh nyeri dada dengan skala 7

- Klien tampak meringis nyeri- Klien tampak lebih tenang

Page 17: LK CICU

11.00

12.00

13.00

14.00

- Mengobservasi tanda-tanda vital dan intake output

- Mengobservasi tanda-tanda vital dan intake output

- Membantu klien makan siang- Memberikan terapi captopril

- Mengobservasi tanda-tanda vital

- Mengobservasi tanda-tanda vital

- Mengatur posisi klien head up 30o

- TD 130/78 mmhg, HR 88 x/m, RR 30 x/m, T 36,20CIntake 100 cc

- TD 128/76 mmhg, HR 88 x/m, RR 28 x/m, T 36,40CIntake 150 cc dan output 570 cc

- Klien makan habis setengah porsi

- TD 136/92 mmhg, HR 90 x/m, RR 30 x/m, T 36,20C

- TD 136/92 mmhg, HR 92 x/m, RR 34 x/m, T 36,50C

- Klien tampak sesak

Senin,7 – 1 – 2013

07.0008.00

09.00

- Operan dengan dinas malam- Memandikan pasien, oral hygiene,

mengganti laken, memposisikan pasien semifowler dengan nyaman

- Mengobservasi tanda-tanda vital

- Membantu sarapan

- Mengobservasi tanda-tanda vital

- Memberikan terapi obat Aspilet, Clopidogrel, ISDN, serta menyuntikkan Arixtra SC pada abdomen

- Klien lebih segar

- TD 100/83 mmHg; HR 80 x/menit; T 35,80C; RR 18 x/menit

- Klien minum susu dan air putih 200 cc dan roti serta telur rebus habis setengah porsi

- TD 101/70 mmhg, HR 77 x/m, RR 33 x/m, T 360C, output 470 cc

- Klien kooperatif

Page 18: LK CICU

10.00

11.00

12.00

13.00

14.00

- Mengobservasi tanda-tanda vital

- Mengobservasi laporan nyeri dada yang meliputi lokasi, radiasi, durasi nyeri dan faktor yang mempengaruhi nyeri

- Mempertahankan posisi semifowler

- Mengobservasi tanda-tanda vital

- Memberikan penjelasan tentang faktor-faktor resiko timbulnya CAD : merokok, diit tinggi kolesterol, DM, hipertensi, stress pada klien dan keluarga

- Mengobservasi tanda-tanda vital dan intake output

- Membantu klien makan siang- Memberikan terapi captopril

- Mengobservasi tanda-tanda vital

- Mengobservasi tanda-tanda vital

- TD 95/63 mmhg, HR 90 x/m, RR 28 x/m, T 36,20C

- Klien mengeluh nyeri dada dengan skala 6

- TD 85/61 mmhg, HR 98 x/m, RR 30 x/m, T 36,20C

- Klien dan keluarga tampak antusias dan bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti

- TD 79/61 mmhg, HR 73 x/m, RR 23 x/m, T 36,40CIntake 150 cc

- Klien makan habis setengah porsi- Klien kooperatif

- TD 83/51 mmhg, HR 69 x/m, RR 20 x/m, T 36,40C

- TD 86/60 mmhg, HR 71 x/m, RR 22 x/m, T 36,50C

Selasa,8 – 1 - 2013

07.0008.00

09.00

- Operan dengan dinas malam- Mengobservasi tanda-tanda vital

- Klien rencana pulang hari ini

- Mengobservasi tanda-tanda vital

- TD 100/84 mmhg, HR 77 x/m, RR 20 x/m, T 36,30C

- Klien tampak lebih segar dan bersemangat

- TD 101/86 mmhg, HR 76 x/m, RR

Page 19: LK CICU

10.00

- Memberikan terapi obat Aspilet, Clopidogrel, ISDN, serta menyuntikkan Arixtra SC pada abdomen

- Mengobservasi laporan nyeri dada yang meliputi lokasi, radiasi, durasi nyeri dan faktor yang mempengaruhi nyeri

- Mempertahankan posisi semifowler

- Mengobservasi tanda-tanda vital

- Memberikan penjelasan tentang perawatan klien dirumah :

g. Proses penyembuhanh. Pembatasan diit yang rendah

kolesteroli. Olahraga ringanj. Berhenti merokokk. Manajemen stressl. Saat BAB tidak mengedan

- Kaji ulang tingkat kecemasan klien

20 x/m, T 360C- Klien kooperatif

- Klien mengatakan nyeri mulai berkurang, skala nyeri 4 (0-10)

- TD 110/85 mmhg, HR 74 x/m, RR 20x/m, T 36,60C

- Klien dan keluarga mengerti

- Klien mengatakn tidak cemas lagi

Page 20: LK CICU

IX. CATATAN PERKEMBANGAN

HARI/TANGGAL

CATATAN KEPERAWATAN PARAF

Selasa,8 - 1 - 2013

Diagnosa 1 : Gangguan rasa nyaman : nyeri dada berhubungan dengan penumpukan asam laktatS : Klien mengatakan nyerinya masih ada, tetapi

skala nyeri berkurang menjadi 4 (1-10)O : Klien tidak tampak meringis saat bergerak, TD

110/85 mmhg, HR 74 x/m, RR 20x/m, T 36,60CA : masalah teratasi sebagianP : pertahankan intervensi

Selasa,8 - 1 - 2013

Diagnosa 2 : Resiko tinggi gangguan pertukaran gas berhubungan dengan edema paruS : Klien mengatakan sudah tidak sesak lagi,, O : Klien tidak tampak sesak, RR 20x/m, binasal

kanul dilepasA : masalah teratasi sebagianP : pertahankan intervensi

Selasa,8 - 1 - 2013

Diagnosa 3 : Intoleran aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai O2 dengan kebutuhanS : Klien mengatakan sudah mampu beraktivitas

mandiri seperi makan dan mandi sendiri tanpa bantuan

O : klien mampu beraktivitas mandiri, TD 110/85 mmhg, HR 74 x/m, RR 20x/m, T 36,60C

A : masalah teratasi sebagianP : pertahankan intervensi

Selasa,8 - 1 - 2013

Diagnosa 4 : Gangguan rasa nyaman : cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakitS : Klien mengatakan sudah mengerti tentang

penyakitnya dan tidak cemas lagiO : klien tampak lebih segar dan bersemangatA : masalah teratasi sebagianP : pertahankan intervensi