RekOnsiliAsi LK KomErsial Ke LK Fiskal

28
Rekonsiliasi LK Komersial ke LK Fiskal Rekonsiliasi Rekonsiliasi LK LK Komersial Komersial ke ke LK LK Fiskal Fiskal

description

pajak

Transcript of RekOnsiliAsi LK KomErsial Ke LK Fiskal

Page 1: RekOnsiliAsi LK KomErsial Ke LK Fiskal

Rekonsiliasi LK Komersial ke LK

Fiskal

RekonsiliasiRekonsiliasi LK LK KomersialKomersial keke LK LK

FiskalFiskal

Page 2: RekOnsiliAsi LK KomErsial Ke LK Fiskal

Penghitungan PPh diakhir tahunbagi WP Badan didasarkan atas LK Fiskal (Laba Rugi Fiskal)Laba rugi fiskal disusun berdasarkanLaba Rugi Komersial yang telahdisesuaikan dengan peraturanperpajakan (melalui rekonsiliasi).Rekonsiliasi (penyesuaian) tersebutakan berakibat adanya koreksi fiskal

Page 3: RekOnsiliAsi LK KomErsial Ke LK Fiskal

Koreksi FiskalHal-hal yang menyebabkan adanya KoreksiFiskal :

I. Adanya perbedaan antara SAK dengan PeraturanPerpajakan (beda Konsep, Beda Pengukuran danBeda Metode Pengalokasian/Saat PengakuanBiaya)

II. Adanya Penghasilan tertentu yang bukanmerupakan objek pajak; atau telah dikenakan PPhbersifat final (Official Assessment System)

III. Adanya Kompensasi Kerugian FiskalIV. Adanya harga yg tidak wajar karena hubungan

istimewa

Page 4: RekOnsiliAsi LK KomErsial Ke LK Fiskal

I. Perbedaan antara SAK denganPeraturan Perpajakan

Perbedaan tersebut ada yang bersifatpermanent (tetap) dan perbedaan yang disebabkan oleh faktor waktu (TemporarryDifference)

Perbedaan tersebut bisa berakibatbertambahnya laba fiskal dari laba komersial(Koreksi fiskal positif) dan bisa sebaliknyayaitu turunnya laba fiskal dari laba Komersial(Koreksi Fiskal Negatif)

Page 5: RekOnsiliAsi LK KomErsial Ke LK Fiskal

1. Perbedaan mengenai konsepPenghasilan/Pendapatan

Konsep penghasilan dari sisi akuntansi (SAK), adalah:Penghasilan (Income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selamasuatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan ataupenambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusipenanam modal.

Dari sisi fiskal, konsep penghasilan tidak jauh berbeda dengankonsep akuntansi yaitu:

Segala tambahan kemampuan ekonomis yang diterima/diperolehWajib Pajak baik yang berasal dari Indonesia maupun dari LuarIndonesia yang bisa dikonsumsi atau menambah kekayaan WajibPajak dengan nama dan dalam bentuk apapun.

Lebih lanjut fiskal membedakan penghasilan tersebut menjadi tigakelompok (Pasal 4), yaitu:– Penghasilan yang merupakan Objek Pajak Penghasilan– Penghasilan yang bukan merupakan Objek Pajak Penghasilan– Penghasilan yang dikenakan Pajak Penghasilan Final

Page 6: RekOnsiliAsi LK KomErsial Ke LK Fiskal

Dengan adanya pengelompokanpenghasilan tersebut, maka akan berakibatadanya perbedaan mengenai konseppenghasilan antara SAK dan FiskalPenghasilan yang bukan objek pajak berartiatas penghasilan tersebut tidak dikenakanpajak (tidak menambah laba fiskal), lebihjelasnya tentang pengelompokkanpenghasilan tersebut diuraikan dalam pasal4 (1,2 & 3)

Page 7: RekOnsiliAsi LK KomErsial Ke LK Fiskal

Penghasilan yang merupakan Objek PPh (Pasal 4 Undang-Undang Nomor17 TAHUN 2000)

Yang Merupakan Obyek Pajak Penghasilan (Pasal 4 Ayat 2 Undang-Undang Tahun 2000)

• Penggantian atau imbalan sehubungan denganpekerjaan atau jasa, kecuali ditentukan lain olehUndang-Undang PPh

• Hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan danpenghargaan

• Laba usaha• Keuntungan penjualan atau pengalihan harta (capital

gain):

Page 8: RekOnsiliAsi LK KomErsial Ke LK Fiskal

• Penerimaan kembali pajak yang semula telahdibebankan sebagai biaya

• Bunga, termasuk premium, diskonto, dan jaminankarena pengembalian utang

• Dividen dengan nama dan dalam bentuk apapun• Royalti• Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan

penggunaan harta• Penerimaan atau perolehan pembayaran secara

berkala• Keuntungan karena pembebasan utang

Page 9: RekOnsiliAsi LK KomErsial Ke LK Fiskal

• Keuntungan karena selisih kurs mata uangasing

• Premi asuransi yang diterima atau diperolehperusahaan asuransi dari para pesertaasuransi (pemegang polis)

• Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva• Iuran yang diterima atau diperoleh

perkumpulan dari anggotanya yang terdiri dariwajib pajak yang menjalankan usaha ataupekerjaan bebas.

• Tambahan kekayaan netto yang berasal daripenghasilan yang belum dikenakan pajak

Page 10: RekOnsiliAsi LK KomErsial Ke LK Fiskal

Yang Tidak Termasuk Sebagai Obyek PajakPenghasilan ( Pasal 4 Ayat 3 Undang-UndangNomor 17 TAHUN 2000 )

• Bantuan atau sumbangan, termasuk zakat yang diterima oleh Badan Amil

• Warisan• Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh

Badan sebagai pengganti saham atau penyertaanmodal.

• Penggantian atau imbalan sehubungan denganpekerjaan atau jasa dalam bentuk natura ataukenikmatan dari wajib pajak atau pemerintah.

• Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orangpribadi sehubungan dengan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwi guna, dan asuransi bea siswa.

Page 11: RekOnsiliAsi LK KomErsial Ke LK Fiskal

• Dividen atau bagian laba yang diterima ataudiperoleh Perseroan Terbatas (PT), Koperasi, atau sejenisnya, BUMN/BUMD, yang merupakan wajib pajak dalam negeri daripenyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan berkedudukan di Indonesia

• Iuran yang diterima atau diperoleh danapensiun yang pendiriannya telah disahkanMenteri Keuangan baik dibayar oleh pemberikerja maupun pegawai

• Penghasilan dana pensiun tersebut dari modal yang ditanamkan dalam bidang-bidang tertentu

Page 12: RekOnsiliAsi LK KomErsial Ke LK Fiskal

• Bagian laba yang diterima atau diperolehanggota dari perseroan komanditer, persekutuan, perkumpulan, firma, dan kongsi yang modalnyatidak terbagi atas saham-saham

• Bunga obligasi yang diterima atau diperolehperusahaan reksa dana selama 5 tahun pertamasejak pendirian perusahaan atau sejakpemberian ijin usaha.

• Penghasilan yang diterima atau diperolehperusahaan modal ventura, berupa bagian labadari pasangan usaha yang didirikan danmenjalankan usaha di Indonesia

Page 13: RekOnsiliAsi LK KomErsial Ke LK Fiskal

2. Perbedaan PengakuanPenghasilan

Secara umum SAK mengakui penghasilan denganmenggunakan dasar waktu (Accrual Basis). Ketentuan fiskal tidak berbeda dengan akuntansi, namun dalam kasus-kasus khusus ketentuan fiskalmengharuskan kita menggunakan dasar tunai(Cash Basis)Contoh :Pengakuan penghasilan bunga atas kredit “non performing” bagi perbankanDari sisi SAK : Accrual BasisDari sisi Fiskal: Cash Basis

Page 14: RekOnsiliAsi LK KomErsial Ke LK Fiskal

3. Perbedaan PengukuranPenghasilan

• Secara umum keduanya mengatur sama tentangpengukuran penghasilan, yaitu: sebesar jumlahyang dibebankan kepada konsumen atau jumlahklaim kepada konsumen. Namun dalam koreksiFiskal itu bisa berbeda apabila dari sisiAkuntansi penghasilan diukur terlalu rendah(tidak wajar) karena adanya “hubunganistimewa”.

Page 15: RekOnsiliAsi LK KomErsial Ke LK Fiskal

4. Perbedaan Konsep Biaya (Beban)

• Dari sisi akuntansi Beban (Expenses) diartikansebagai penurunan manfaat ekonomi selamasuatu periode akuntansi dalam bentuk aruskeluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinyakewajiban yang mengakibatkan penurunanekuitas yang tidak menyangkut pembagiankepada penanam modal.

• Dari sisi Fiskal Biaya diartikan sebagai biayauntuk menagih, memperoleh dan memeliharapenghasilan atau biaya yang berhubunganlangsung dengan perolehan penghasilan

Page 16: RekOnsiliAsi LK KomErsial Ke LK Fiskal

PENGURANG PENGHASILAN BRUTO

Pasal 6 UU nomor 17 Tahun 2000

Terdiri dari :Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan

memelihara penghasilan, yaitu biaya-biayayang berhubungan langsung dengan kegiatanusaha yang penghasilannya merupakan objekpajak.

Page 17: RekOnsiliAsi LK KomErsial Ke LK Fiskal

• Penyusutan atas pengeluaran untukmemperoleh harta berwujud dan amortisasiatas pengeluaran untuk memperoleh hak danatas biaya lain yang memiliki masa manfaatlebih dari 1 (satu) tahun, sepanjang harta yang disusutkan atau diamortisasi tersebutdigunakan untuk mendapatkan, menagih, danmemelihara penghasilan (objek pajak).

• Iuran kepada dana pensiun yang pendiriannyatelah disahkan oleh Menteri Keuangan.

• Kerugian karena penjualan atau pengalihanharta yang dimiliki untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan.

Page 18: RekOnsiliAsi LK KomErsial Ke LK Fiskal

• Kerugian dari selisih kurs mata uang asing• Biaya penelitian dan pengembangan

perusahaan yang dilakukan di Indonesia.• Biaya bea siswa, magang, dan pelatihan

dengan memperhatikan kewajaran dankepentingan perusahaan.

• Piutang yang nyata-nyata tidak dapatditagih

• Kompensasi kerugian tahun-tahun yang lalu (maksimum 5 tahun).

Page 19: RekOnsiliAsi LK KomErsial Ke LK Fiskal

Tidak Dapat Dikurangkandari Penghasilan Bruto (Pasal

9 UU nomor 17 tahun 2000

• Pembagian laba dengan nama dan dalambentuk apapun

• Biaya yang dibebankan atau dikeluarkanuntuk kepentingan pribadi pemegang saham, sekutu, atau anggota.

• Pembentukan atau pemupukan danacadangan

Page 20: RekOnsiliAsi LK KomErsial Ke LK Fiskal

• Premi asuransi kesehatan, asuransikecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi bea siswa yang dibayar olehwajib pajak orang pribadi,

• Penggantian atau imbalan sehubungandengan pekerjaan atau jasa dalam bentuknatura dan kenikmatan

• Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pemegang saham ataupihak yang memiliki hubungan istimewasebagai imbalan sehubungan denganpekerjaan yang dilakukan.

Page 21: RekOnsiliAsi LK KomErsial Ke LK Fiskal

• Harta yang dihibahkan, bantuan, sumbangan, dan warisan, kecuali zakat

• Pajak Penghasilan• Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan

untuk kepentingan pribadi wajib pajak atauorang yang menjadi tanggungannya.

• Gaji yang dibayarkan kepada anggotapersekutuan, firma, atau perseroankomanditer yang modalnya tidak terbagi atassaham.

• Sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan serta sanksi pidana berupadenda yang berkenaan dengan pelaksanaanperundang-undangan di bidang perpajakan.

Page 22: RekOnsiliAsi LK KomErsial Ke LK Fiskal

• Pajak Masukan atas Perolehan BKP/JKP yang tidak dapat dikreditkan

• Biaya-biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang bukanmerupakan obyek pajak, yang pengenaanpajaknya bersifat final, pengenaan pajaknyaberdasarkan Norma PenghitunganPenghasilan Netto dan Norma PenghitunganKhusus.

• PPh yang ditanggung pemberi penghasilan, kecuali PPh Pasal 26

• Kerugian dari harta atau utang yang tidakdimiliki dan tidak dipergunakan dalam usahaatau kegiatan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang merupakan Obyek Pajak.

Page 23: RekOnsiliAsi LK KomErsial Ke LK Fiskal

5. Cara Mengakui Biaya• Pada Prinsipnya sama antara akuntansi dengan

fiskal.• Dalam kasus khusus, seperti bunga atas kredit non

performing, pihak debitur bisa mengakui Biayabunga pada saat bunga tersebut dibayarkan (Cash Basic).

6. Cara Mengukur Biaya

• Pada prinsipnya keduanya mengatur sama.Namun Fiskus tidak mau mengakuui biayayang cenderung besar (tidak wajar) karenaadanya pengaruh hubungan istimewa.

Page 24: RekOnsiliAsi LK KomErsial Ke LK Fiskal

7. Perbedaan Cara Alokasi Biaya

• Biaya penyusutan, mungkin bisa bedaapabila akuntansi menggunakan metodeyang tidak sama dengan ketentuan fiskal

• Penilaian persediaan, fiskus hanyamemeperbolehkan wajib pajakmenggunakan FIFO atau Rata-Rata

• Pengakuan kerugian piutang, fiskus hanyaboleh menggunakan metode langsung(kecuali jenis usaha tetentu)

Page 25: RekOnsiliAsi LK KomErsial Ke LK Fiskal

II. Adanya Penghasilan Tertentu yang TelahDikenakan PPh Final (PPh Pasal 4 (2))

• PPh Final Harus dikoreksiContoh PPh Final :• atas bunga deposito/tabungan (PP No.131

Tahun 2000) • atas Transaksi Saham di Bursa Efek• atas penghasilan dari Hadiah atas Undian• atas penghasilan dari pengalihan hak atas

Tanah dan / atau bangunan

Page 26: RekOnsiliAsi LK KomErsial Ke LK Fiskal

• Atas penghasilan dari persewaan Tanah dan /atauBangunan

• Atas Bunga atau Diskonto Obligasi yang Diperdagangkan di Bursa Efek.

• Atas Jasa Kontruksi oleh Kontraktor Pengusahakecil (PP no 140 tahun 2002)

• Perusahaan Pelayaran Dalam Negeri• Penghasilan Perusahaan Pelayaran/Penerbangan

Luar Negeri• atas BUT Perwakilan Dagang Asing Di Indonesia

(634/KMK.04/1994)

• Atas selisih Lebih Revaluasi Aktiva tetap

Page 27: RekOnsiliAsi LK KomErsial Ke LK Fiskal

• Atas Distributor Produk Pertamina danPremix

• Atas Distributor Hasil Industri Rokok DalamNegeri

• Atas Penghasilan Sebagai Distributor Kertas(KEP-69/PJ./1995)

• Atas Bunga Simpanan Anggota Koperasi• atas Bangun Guna Serah / Build Operate and

Transfer (BOT) • atas Penghasilan Perusahaan Modal Ventura

dari transaksi Penjualan Saham atauPengalihan Penyertaan Modal padaPerusahaan pasangan usaha

Page 28: RekOnsiliAsi LK KomErsial Ke LK Fiskal

III. Adanya Kerugian Fiskal

• Perlakuan kerugian dari sisi akuntansiakan mengurangi Laba Ditahan ataumodal di tahun terjadinya kerugian.

• Dari sisi Fiskal, kerugian bisadikompensasikan ke lima tahunkedepan setelah tahun terjadinyakerugian.