LK ARDS.docx
-
Upload
bajanglilabong7565 -
Category
Documents
-
view
14 -
download
0
Transcript of LK ARDS.docx
ASUHAN KEPERAWATANPADA YN “N” DENGAN GANGGUAN SISTEM PEERNAFASAN PADA KASUS ARDS ATAU SINDROMA DISTRES PERNAFASAN DEWASA
(SDPD) DI RUANG ICU RSUP SANGLAH DENPASAR BALI
OLEH:
L. JONI FARMARONTIKA
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM PRAKTEK PROFESI NERS
2014
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Kasus hasil Praktek Pendidikan Profesi Ners di Ruang ICU
RSUP SANGLAH DENPASAR BALI pada tanggal 9-13 Agustus 2014, yang
telah mendapat persetujuan pada:
Hari :
Tanggal :
Tahun : 2014
Mengetahui:
Pembimbing Pendidikan Pembimbing Klinik
( )(Ni Luh Nyoman Adi Parwati)
NIP: 196803161988032001
LAPORAN KASUS
PADA YN “N” DENGAN GANGGUAN SISTEM PEERNAFASAN PADA
KASUS ARDS ATAU SINDROMA DISTRES PERNAFASAN DEWASA
(SDPD) DI RUANG ICU RSUP SANGLAH DENPASAR BALI
Tanggal MRS : 02-8-2014 Jam MRS : 22.52 WITA
Tanggal Pengkajian : 10-8-2014 Jam Pengkajian : 15.00 WITA
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. “N “
Umur : 39 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Hindu
Suku/ Bangsa : Bali/ Indonesia
Pendidikan : -
Pekerjaan : wirasuasta
Alamat : Br. Dinas Cekik Berembeng Selemadeg
Tabanan
No RM : 14045460
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn “N”
Umur : 40 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Hindu
Hubungan dengan Pasien : Suami
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan MRS
Klien masuk rumah sakit karena mengeluh sesak dengan riwayat SC
b. Keluhan Utama Saat Dikaji
Keluhan pasien saat dikaji adalah sesak nafas
c. Riwayat Penyakit Saat Ini
Klien datang melalui IRD RSUP Sanglah Denpasar pada tanggal 2
Agustus 2014. Klien merupakan rujukan dari SpOg dalam keadaan
hamil 33 minggu dengan diagnose PEB + Dekompensasi kordis +
RHD + MS dengan keadaan tachipneu dan warna kulit pucat serta
gelisah. Kemudian dilakukan oprasi SC pada tanggal 04 Agustus 2014
di RSUP Sanglah. Setelah dilakukan SC pasien kemudian dipindahkan
ke ruang ICU dengan terpasang OTT untuk mendapatkan perawatan
yang intensif.
d. Riwayat Alergi
Keluarga klien mengatakan tidak ada riwayat alergi obat atau
makanan
e. Riwayat Pengobatan
Keluarga klien mengatakan sering mengkonsumsi obat darah tinggi
f. Riwayat Penyakit Sebelumnya
Keluarga klien mengatakan memiliki riwayat hipertensi
g. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga klien mengatakan di keluarga tidak ada penyakit keturunan
dan penyakit kronis.
3. Review of System
a. Breathing
Klien tidak bisa bernafas spontan, klien dibantu alat bantu ventilator
dengan konsentrasi O2 50% dan RR: 20x/menit, terdengar stridor dan
terdengar suara ronchi
b. Blood
Nadi teraba lemah Nadi: 90x/menit, tekanan darah: 110/70mmHg,
kulit tampak pucat dan sianosis, CRT> 2 detik, akral hangat, S:
36,5°C, turgor kulit buruk (lambat) karena edema, terpasang infus RL
20 tetes/ menit.
c. Brain
Terjadi penurunan kesadaran (koma), GCS: E1V1M1, pupil isokor.
d. Bladder
BAK dibantu menggunakan kateter, warna kuning pekat, urine output
±700cc/ hari.
e. Bowel
Nutrisi didapat melalui sonde dengan NGT sebanyak 200ml tiap 6
jam, Terdapat perubahan pada lidah dan bibir kering, distensi
abdomen tidak ada perdarahan gaster yang terlihat dari NGT, BAB di
bantu menggunakan pempers.
f. Bone
Tidak ada keluhan nyeri karena klien dalam keadaan koma, perubahan
warna kulit menjadi kebiruan, kekuatan otot 1 11 1
, ekstremitas
edema, seluruh aktivitas dan latihan klien dibantu total.
4. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Berat
Kesadaran : Koma
GCS : E1VxM1
TTV :TD : 110/ 70 mmHg
N : 90x/menit
S : 36,5,°C
RR : 20x/menit
Head to Toe
a. Kepala dan Wajah
Inspeksi : Bentuk kepala bulat, kulit kepala kurang bersih, rambut
hitam, mata simetris, sclera tidak ikterus, penglihatan
normal, lubang hidung simetris, terpasang NGT tidak ada
polip, tidak ada secret, tidak ada pernafasan cuping hidung,
mulut kering dan terpasang OTT, tidak ada stomatitis.
Palpasi : normocepali, tidak ada massa.
b. Leher
Inspeksi : Tidak ada distensi vena jugularis, tidak ada pembesaran
kelenjar thyroid, tidak ada lesi.
Palpasi : Tidak ada distensi vena jugularis, tidak ada pembesaran
kelenjar thyroid, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan.
c. Thorax (Dada)
Inspeksi :Pengembangan dada simetris, frekuensi pernafasan
20x/menit, tidak ada lesi.
Palpasi : tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan
Auskultasi: terdengar suara ronchi, irama jantung sinus, suara jantung
normal S1S2 tunggal.
Perkusi : perkusi paru dalnes, perkusi jantung redup.
d. Abdomen
Inspeksi : Bentuk simetris, terdapat luka operasi
Auskultasi : Timpani
Palpasi : tidak ada massa, terdapat nyeri tekan.
Perkusi : pekak
e. Genital
tidak ad kelainan pada genetalia.
f. Ekstremitas
Terdapat edema pada ekstermitas atas dan bawah, turgor kulit buruk
(lambat), kekuatan otot 1 11 1
.
5. Pemeriksaan Bio– Psiko – Sosial – Spiritual (Menurut Virginia
Handerson; Modifikasi)
a. Pola Aktivitas dan Istirahat
1) Sebelum sakit :keluarga klien mengatakan semua aktivitasnya bisa
dilkukan secara mandiri
2) Saat sakit: klien tidak bisa melakukan aktivitasnya sehari-hari
sepertia biasa. Klien terbaring lemah ditempat ditempat tidur.
Seluruh aktivitas dan latihannya dibantu total.
No. Pola Sebelum Sakit Selama Sakit1 Respirasi Keluarga klien
mengatakan dapat bernafas dengan normal
Klien bernafas menggunakan bantuan ventilator dengan pemasangan OTT
2 Eliminasi Keluarga klien mengatakan BAB 1-2 x/hari, BAK 2-3 x/hari
Klien BAB dan BAK menggunakan bantuan pempers
3 Nutrisi Keluarga klien mengatakan nafsu makan baik, BB ± 70 kg
Klien mendapatkan Nutrisi didapat melalui sonde dengan NGT tiap 6 jam
4 Aktivitas Klien mengatakan dapat beraktivitas dengan lancar
klien tidak bisa melakukan aktivitasnya sehari-hari sepertia biasa. Klien terbaring lemah ditempat ditempat tidur. Seluruh aktivitas dan latihannya dibantu total
5 Istirahat dan Tidur
Keluarga klien mengatakan istirahat dan tidur 8-9 jam/hari
Klien dalam keadaan koma sehingga tertidur 24 jam
6 Aman Keluarga klien mengatakan merasa aman tinggal di lingkungan tempat tinggal
Klien beradadi ruang intensif sehingga kondisinya selalu terpantau tiap jam
7 Nyaman Klien mengatakan merasa nyaman dengan keadaannya selama sehat
Klien dalam keadaan koma sehingga tidak terkaji kenyamanannya, namun dengan fasilitas yang ado klien diberikan kenyamanan yang maksimal
8 Berpakaian Keluarga klien mengatakan bisa mengganti pakaiannya sendiri
Klien dibantu dalam berpakaiannya, semua kebutuhan berpakaiannya dibantu total
9 Personal Hygiene
Keluarga klien mengatakan mandi 2-3 x/hari
Klien dibersihkan 2 kali sehari dengan waslap dengan bantuan perawat
10 Komunikasi Keluarga klien mengatakan selalu berkomunikasi dengan keluarga dan tetangganya
Saat ini klien tidak dapat berkomunikasi
11 Ibadah Keluarga klien mengatakan ibadahnya seperti biasa
Klien tidak dapat melaksanakan ibadah karena konsdisinya yang sedang koma
6. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium, 13 Agustus 2013
TEST RESULT NORMAL UNITS
WBC
RBC
HGB
HCT
MCV
MCH
MCHC
RDW
PLT
MPV
53,5
4,12
9,17
33,2
80,6
22,2
27,6
16,4
154
7,62
4.10-11.00
4.5-5.9
13.5-17.5
41.00-53.00
80.0-100.0
31.00-34.00
31-36
11.6-14.8
150-440
6.80-10.0
10e3/µL
10e3/µL
g/dl
%
fl
pg
g/dl
%
10e3/µL
fl
Na
Kalium
GDS
7. Therapy (tanggal 10-8-2014)
Lovenox 0,6 unit/24 jam
Captopril 6,25 mg tablet/8 jam
Bisoprolol tablet/24 jam
Piperacillin tazobactam 4,5 gr/8 jam
Ciprofloxacin 400mg/12 jam
Midazolam intermulten morfin 10 mg/kgBB/jam
Metilpredisolon 62,5 mg drip/24 jam
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Analisa Data
DATA KEMUNGKINAN PENYEBAB MASALAH
MASALAH
S:-O: Klien tidak bisa
bernafas spontan, klien dibantu alat bantu ventilator
ARDS↓
Akumulasi protein & cairan dlm
interstisial/area
Gangguan pertukaran gas
dengan konsentrasi O2 50% dan RR: 20x/menit, terdengar stridor dan terdengar suara ronchi, Nadi teraba lemah Nadi: 90x/menit, tekanan darah: 110/70mmHg, kulit tampak pucat dan sianosis, CRT> 2 detik, akral hangat, S: 36,5°C, turgor kulit buruk (lambat) karena edema, terpasang infus RL 20 tetes/ menit, pCO2 : 54 mmHg, pO2: 165 mmHg
alveolar,Hipoventilasi alveolar
↓Atelektasis
↓Pengembangan paru
terganggu + ventilasi dan perfusi paru terganggu
↓Gangguan pertukaran gas
↓Sesak napas
S:-O:- terjadi penurunan kesadaran (semi koma), GCS: E1V1M1, Klien dibantu dalam berpakaiannya, semua kebutuhan berpakaiannya dibantu total, klien tidak bisa melakukan aktivitasnya sehari-hari sepertia biasa. Klien terbaring lemah ditempat tidur. Seluruh aktivitas dan latihannya dibantu total
Edema pulmonal↓
Pengembangan paru terganggu + ventilasi dan
perfusi paru terganggu↓
Hipoksemia ↓
Penurunan kesadaran↓
Defisit perawatan diri
Defisit perawatan diri
2. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan Akumulasi protein &
cairan dlm interstisial/area alveolar, Hipoventilasi alveolar
b. Defisit perawatan diri berhubungan dengan penurunan tingkat
kesadaran.
c.
C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan & hasil
yg diharapkanRencana tindakan Rasional
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan Akumulasi protein & cairan dlm interstisial/area alveolar, Hipoventilasi alveolarTujuan:Setelah diberikan askep selama 2x24 jam diharapkan pertukaran gas menjadi efektif dengan kriteria dengan Kriteria hasil: Menunjukan
perbaikan ventilasi dan oksigenasi jaringan dengan AGD dalam rentang normal dan tak ada gejala distres pernapasan
Berpartisipasi pada tindakan untuk memaksimalkan oksigenasi
Mandiri o Kaji frekuaensi,
kedalaman, dan kemudahan bernapas
o Catat ada tidaknya suara nafas dan adanya bunyi nafas tambahan seperti crakles, dan wheezing
o Observasi warna kulit, membran mukosa,dan kuku, catat adanya sianosis perifer dalam (kuku) sianosis sentral (srikumoral)
o Tinggikan kepala dan motivasi sering mengubah posisi, nafas dalam, dan batuk efektif
o Observasi penyimpangan kondisi,
o Takipneu adalah mekanisme kompensasi untuk hipoksemia dan peningkatan usaha nafas.
o Suara nafas mungkin tidak sama atau tidak ada ditemukan. Crakles terjadi karena peningkatan cairan di permukaan jaringan yang disebabkan oleh peningkatan permeabilitas membran alveoli – kapiler. Wheezing terjadi karena bronchokontriksi atau adanya mukus pada jalan nafas
o Sianosis kuku menunjukan vasokontriksi atau respons tubuh terhadap demam/mengigil. Namun sianosis daun telinga, membran mukosa, dan kulit sekitar mulut (membran hangat) menunjukan hipoksemia sistemik.
o Tindakan ini meningkatkakan inspirasi maksimal, meningkatkan pengeluaran sekret untuk memperbaiki ventilas.
o Syok dan edema paru adalah pnyebab umum
catat hipotensi.
o Observasi adanya perubahan pada tingkat kesadaran, catat sianosis dan perubahan pada warna kulit, termasuk membran mukosa dan kuku.
Kolaborasi o Beriakan terpi oksigen
dengan benar mis, dgn nasal prong, masker venturi.
kematian pada pnemunea dan membutuhkan intervensi medik segera
o Gelisah mudah terangsang, bingung, an somnolen dapat menunjukan hipoksemia.
o Oksigen mempertahankan PaO2
mmHg. Oksigen diberikan dengan metode yang memberikan pengiriman tepat dalam toleransi pasien
Defisit perawatan diri berhubungan dengan penurunan tingkat kesadaranTujuan:Setelah diberikan askep selama 2x24 jam diharapkan klien menunjukkan peningkatan kemampuan melakukan perawatan diri, serta kebutuihan perawatan diri terpenuhi dengan Kriteria hasil: Menunjukkan
peningkatan perawtan diri dalam aktivitas sehari-hari
Mampu untuk mempertahankan perawatan diri
Mandiri o Observasi keadaan
umum pasien
o Kaji kebutuhan dan kemampuan pasien dalam melakukan perawatan diri
o Bantu pasien untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri dan nutrisi
o Sediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh untuk melakukan self-care.
o Motivasi klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang normal sesuai kemampuan yang dimiliki.
o Motivasi untuk melakukan secara mandiri, tetapi berikan bantuan ketika klien
o Dengan mengetahui keadaan klien dapat dinilai tingkat ketergantungan klien
o Untuk membantu memenuhi kebutuhan klien
o Memberikan kenyamanan untuk memenuhi segala kebutuhan pasien
o Untuk memudahkan pasien dalam memnuhi kebutahannya
o Untuk meningkatkan kepercayaan diri klien untuk melakukan aktivitas mandiri
o Untuk meningkatkan kepercayaan diri klien untuk melakukan aktivitas mandiri
tidak mampu melakukannya.
Kolaborasi:o Kolaborasi dengan ahli
fisioterapi sebagai pendukung dalam perencanaan aktivitas klien
dengan dukungan dari perawat
o Untuk mempertahankan kekuatan otot selama perawatan
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/Tgl/
WaktuDx Implementasi Respon Hasil Paraf
Ahad 10 Agustus
201414.00 WITA
2
1
2
1
1
2
o Mengobservasi keadaan umum pasien
o Mengobservasi adanya perubahan pada tingkat kesadaran, catat sianosis dan perubahan pada warna kulit, termasuk membran mukosa dan kuku
o Mengkaji kebutuhan dan kemampuan pasien dalam melakukan perawatan diri
o Mengkaji frekuaensi, kedalaman, dan kemudahan bernapas
o Mencatat ada tidaknya suara nafas dan adanya bunyi nafas tambahan seperti crakles, dan wheezing
o Bantu pasien untuk memenuhi kebutuhan
o Keadaan umum klien berat
o Keadaan klien dalam keadaan koma dengan GCS: E1 V1 M1, kulit tampak pucat, mukosa bibir kering jari-jari tangan bengkak.
o Klien tidak mampu melakukan perawatan dan pemenuhan kebutuhan secara mandiri karena kondisi klien yang berat dan dalam keadaan koma
o RR: 20x/menit dengan kedalaman normal, klien tidak bisa bernafas spontan, klien dibantu alat bantu ventilator dengan konsentrasi O2 50%
o Terdapat suara tambahan ronchi di lapang paru
o Pemenuhan kebutuhan klien selalu dibantu
Ttd
1
1
1
1
perawatan diri dan nutrisi
o mengobservasi warna kulit, membran mukosa,dan kuku, catat adanya sianosis perifer dalam (kuku) sianosis sentral (srikumoral)
o Mengobservasi penyimpangan kondisi, catat hipotensi.
o Meninggikan kepala dan motivasi sering mengubah posisi, nafas dalam, dan batuk efektif
o Berikan terapi oksigen dengan benar mis, dgn nasal prong, masker venturi
baik itu perawatan diri maupun kebutuhan nutrisi
o Warna kulit kebiruan dan edema pada ekstremitas, mukosa mulut kering, CRT>2 detik
o Tidak terjadi penyimpangan kondisi, klien masih dalam keadaan koma
o Posisi kepala klien dalam posisi semi fowler dan selalu dimiringkan saat dilakukan pemeliharaan kebersihan klien
o Terapi oksigen telah diatur melalui ventilator dengan konsentrasi 50% melalui OTT
Senin 11 Agustus
201420.00 WITA
2
1
2
1
o Mengobservasi keadaan umum pasien
o Mengobservasi adanya perubahan pada tingkat kesadaran, catat sianosis dan perubahan pada warna kulit, termasuk membran mukosa dan kuku
o Mengkaji kebutuhan dan kemampuan pasien dalam melakukan perawatan diri
o Mengkaji frekuaensi, kedalaman, dan
o Keadaan umum klien masih berat
o Keadaan klien masih dalam keadaan koma dengan GCS: E1 V1 M1,
kulit tampak pucat, mukosa bibir kering jari-jari tangan bengkak.
o Klien masih belum mampu melakukan perawatan dan pemenuhan kebutuhan secara mandiri karena kondisi klien yang berat dan dalam keadaan koma
o RR: 20x/menit dengan kedalaman normal
Ttd
1
2
1
1
1
1
kemudahan bernapas
o Mencatat ada tidaknya suara nafas dan adanya bunyi nafas tambahan seperti crakles, dan wheezing
o Bantu pasien untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri dan nutrisi
o mengobservasi warna kulit, membran mukosa,dan kuku, catat adanya sianosis perifer dalam (kuku) sianosis sentral (srikumoral)
o Mengobservasi penyimpangan kondisi, catat hipotensi.
o Meninggikan kepala dan motivasi sering mengubah posisi, nafas dalam, dan batuk efektif
o Berikan terapi oksigen dengan benar mis, dgn nasal prong, masker venturi
karena menggunakan bantuan alat pernafasan ventilator dan direncanakan untuk trakeaostomi oleh dokter
o Masih terdapat suara tambahan ronchi di lapang paru
o Pemenuhan kebutuhan klien masih dibantu total baik itu perawatan diri maupun kebutuhan nutrisi
o Warna sebagian kulit masih kebiruan dan edema pada ekstremitas, mukosa mulut kering, CRT>2 detik
o Tidak terjadi penyimpangan kondisi, klien masih dalam keadaan koma
o Posisi kepala klien dalam posisi semi fowler dan selalu dimiringkan saat dilakukan pemeliharaan kebersihan klien
o Terapi oksigen telah diatur melalui ventilator dengan konsentrasi 50% melalui OTT
E. EVALUASI
No Dx
Hari/Tgl Catatan PerkembanganParaf
1 Rabu 13 Agustus 2014
S :-O : Pernafasan klien masih dibantu alat
bantu ventilator dan telah dilakukan trakeaostomi dengan konsentrasi O2 50% dan RR: 20x/menit, Nadi: 98x/menit, tekanan darah: 130/70mmHg, kulit masih tampak pucat, akral hangat, S: 36°C, turgor kulit buruk (lambat) karena masih edema pada bagian ekstremitas, terpasang infus RL 20 tetes/ menit
A: Masalah belum teratasiP : Intervensi dilanjutkan
Observasi keadaan umum pasien Observasi adanya perubahan pada
tingkat kesadaran Kaji frekuaensi, kedalaman, dan
kemudahan bernapas
Ttd
2 S :O : klien masih dalam kondisi koma,
perawtan diri dalam aktivitas sehari-hari masih dengan bantuan total
A : masalah belum teratasi P : intervensi dilanjutkan
- Observasi keadaan umum pasien- Kaji kebutuhan dan kemampuan
pasien dalam melakukan perawatan diri
- Bantu pasien untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri dan nutrisi
- Sediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh untuk melakukan self-care
- Kolaborasi dengan ahli fisioterapi sebagai pendukung dalam perencanaan aktivitas klien
Ttd