Lipid Lcat - Ekso Endo
-
Upload
khadijah-yuliana-fitri -
Category
Documents
-
view
234 -
download
0
description
Transcript of Lipid Lcat - Ekso Endo
Laboratory Test for Dyslipidemia. Prof Suzanna Immanuel
Lipid adalah molekul yang tidak larut di dalam air, dan ditranspor oleh apolipoprotein (APO)
Lipid terdiri dari trigliserid, kolesterol, dan fosfolipid. Remainder lipid ditranspor dalam kompleks lipoprotein: kilomikron, very low density lipoprotein (VLDL), intermediate density lipoprotein (IDL), low density lipoprotein (LDL), high density lipoprotein (HDL), dan lipoprotein A (LpA). Lipoprotein berbentuk bola (spherikal). Pada intinya terdapat:
lipid yang bersifat hidrofobik
kolesterol ester (LDL dan HDL) serta trigliserida
Kilomikron: mentranspor lipid dari usus.
VLDL: di hati
Pada bagian luar inti: satu lapisan.
Lipid amfofilik (seperti deterjen)
Fosfolipid , kolesterol tidak teresterifikasi, APO Lp. VLDL mengandung 89-94% lipid dan sekitar 5-10% protein. Dari keseluruhan lipid 55-65% trigliserida, 12-18% fosfolipid, 12-14% ester kolesterol, kolesterol 6-8%. Pola elektrophoresis lipoprotein, HDL disebut pita , VLDL disebut pita pre-, LDL disebut . Struktur lipoprotein A seperti LDL tetapi memiliki jembatan dan struktur molekulnya juga mirip plasminogen. Sehingga akan berkompetisi dengan plasminogen dan berikatan dengan aktivator plasminogen. Padahal, plasminogen dibutuhkan untuk fibrinolisis. Jadi, lipoprotein memilki efek anti-fibrinolisis.
Apolipoprotein (APO)
APO B:
Berat molekuler meningkat
Seperti protein intrinsik membran sel
Tidak bermigrasi
Tipe intestinal dan tipe hepatik berbeda
Domain ligand menyebabkan pengikatan Lipoprotein Lipase (LPL)
2 APO B: APO B 100 (VLDL menjadi LDL)
APO B 48
APO B-100 (hati) Mengandung VLDL, IDL, dan LDL
Domain ligand untuk pengikatan reseptor LDL
APO B-48 (intestine)
Di kilomikron dan remnant
Mengandung LDL APO C
Berat molekuler berkurang
Disintesis terutama di hati
Memiliki 4 spesies: C-I, C-II, C-III, dan C-IV
APO C-II adalah kofaktor LPL.
Kilomikron, VLDL, IDL, dan HDL
APO E Terutama disintesis di hepatosit
Kilomikron, VLDL, IDL, dan HDL
3 alel APO E: E2 (yang berikatan dengan reseptor LDL sehingga mengurangi afinitas), E3, & E4
Asupan Lipoprotein pada hati oleh:
Reseptor LDL
LRP (LDL Receptor-related Protein)APO A APO A I : disintesis di usus kecil dan hati
70 80 % Protein of HDL
Kilomikron dan HDL
Kofaktor Lecithin cholesterol acyl-transferase (LCAT)
APO A II : disintesis di usus kecil dan hati
HDL
APO A IV : disintesis di usus kecil dan hati
Kilomikron & HDL
Kofactor LCAT
APO D : HDL
LCAT (mentranspor kolesterol dari jaringan ke hati)
APO (a ) : ( berat molekuler glikoprotein Mol weight Glycoprotein
Homolog (bentuk mendekati) dengan Plasminogen
Dibuat oleh hepatosit Membentuk ikatan kovalen dengan Apo B100 (LDL) menjadi lipoprotein A.
Enzim pada metabolisme lipoprotein:
Lipoprotein Lipase (LPL)
Disintesis di adiposit dan otot Menghidrolisis trigliserida kilomikron dan VLDL menjadi asam lemak bebas (free fatty acid/ FFA) dan gliserol LPL distimulasi oleh insulin
DM mengganggu clearance trigliserida
Mutasi homozigot LPL menyebabkan severe hypertriglyseridemia (Hiperlipidemia tipe I)
Hepatic Triglyceride Lipase (HTGL) Disintesis di hati
Mengubah remnant (sisa) VLDL menjadi LDL.
Membuang remnant kilomikron (mengubah HDL2 jadi HDL3) LCAT
Disintesis di hati
Mengubah HDL3 menjadi HDL2 Apo A1 mengubah kolesterol bebas menjadi kolesterol ester
Cholesterol Ester Transfer Protein (CETP) Disintesis di hati
CETP mengubah HDL (kolesterol ester) menjadi kilomikron/VLDL (trigliserida)
Phospolipid Transfer Protein (PLTP) Disintesis di hati dan paru
PLTP mengkatalisis terbentuknya HDL yang matang
Transpor Lipid Eksogen: pada intinya hanya ada satu transporter yaitu kilomikron
Transpor Lipid Endogen: ada 2 transporter yaitu lipoprotein A1 dan lipoprotein B100.
Sistem Apo B100
Sistem Apo A1
Klasifikasi Friederickson (WHO) tentang dislipidemia. (Kata Prof Suzanna harus HAPAL!)
Tipe FredricksonGambaran ElektroforesisLipoprotein yang meningkat
IPeningkatan kilomikronKilomikron
IIaPeningkatan -lipoproteinLDL
IIbPeningkatan pre- dan -lipoproteinVLDL dan LDL
IIIPita broad-IDL
IVLipoprotein pre- VLDL
VPeningkatan kilomikron dan lipoprotein pre-Kilomikron dan VLDL
Dislipidemia Familial DYSLIPIDEMIA : memiliki banyak klasifikasi, tetapi tidak ada yang memuaskan. FREDRICKSON : adalah cara klasifikasi hiperlipidemia dengan pola elektroforesis. Cara ini kurang memuaskan karena individu yang sama dengan hiperlipidemia primer memiliki pola yang berbeda pada waktu yang berbeda. Klasifikasi yang sederhana cukup untuk penanganan dislipidemia. Klasifikasi dislipidemia sederhana adalah sebagai berikut: Hiperkolesterolemia
Penurunan kolesterol HDL
Hipertrigliseridemia
Hiperlipidemia campuran Dislipidemia juga dapat bersifat primer maupun sekunder (contohnya adalah DM) HiperkolesterolemiaKlasifikasi Adult Treatment Panel (ATP) III dari LDL, HDL, dan total kolesterol: Kolesterol LDL
< 100 : optimal
100-129: dekat atau diatas optimal
130-159: batas atas
160-189: tinggi
>= 190: sangat tinggi Kolesterol total
< 200: normal / diinginkan (desirable)
200-239: batas atas
>240: tinggi Kolesterol HDL
=60: tinggi Beberapa hal yang harus dieliminasi untuk memastikan hiperlipidemia primer:
Hipotiroidisme, sindrom nefrotik, kolestasis, diuretic, siklosporin, hepatoma (disfungsi sekunder).
Hiperkolesterolemia familial
Kelainan genetik gen tunggal
Kelainan autosomal dominan
Peningkatan LDL akibat defek genetic yang menyebabkan aktivitas reseptor LDL berkurang
Defek genetik homozigot ( total kolesterol 600-1000 mg/dL
Defek genetic heterozigot ( total kolesterol 300-450 mg/ dL Defek homozigot terjadi pada anak-anak. Pada defek ini terdapat sedikit atau tidak ada reseptor LDL. Hal ini menyebabkan atherosklerosis prematur.
Defek heterozigot terjadi umumnya pada saat dewasa (frekuensi 1:500). Terjadi penurunan 50% reseptor LDL sehingga menyebabkan kenaikan kolesterol LDL sebanyak 2 kali lipat. Hal ini menyebabkan Atherosklerosis premature pada dewasa muda atau pertengahan. Mutasi pada gen reseptor LDL dapat menyebabkan: Reseptor berkurang (paling sering terjadi)
Defek pada reseptor
Defek pada internalisasi
Hiperkolesterolemia familial memiliki 2 tipe berdasarkan kadar trigliserida: Tipe IIa (kadar TG normal) dan IIb (kadar TG naik) Hiperkolesterolemia moderat primer:Disebabkan umumnya oleh peningkatan LDL. Etiologi masih belum jelas, diduga merupakan interaksi kompleks antara faktor genetic dan lingkungan (seperti makanan, gaya hidup, aktivitas)
Hiperkolesterolemia poligenik
Kolesterol 240 -350 mg/dL
Kadar Trigliserida dan HDL normal
Faktor yang mempengaruhi adalah makanan, umur, dan aktivitas fisik
FDB (Familial Defective APO B-100)
Kelainan yang diturunkan secara dominan Etiologinya adalah adanya substitusi glutamine dengan arginin (yang semestinya ada) pada posisi 3500 pada APO B-100
Mempengaruhi afinitas reseptor LDL dan katabolisme LDL. FCB (Familial Combined Hyperlipidemia)
Peningkatan kolesterol LDL Hiperalfalipoproteinemia
Peningkatan moderat kolesterol
Penurunan kolesterol HDL
Faktor risiko independen untuk coronary artery disease (CAD) pada Framingham Heart Study:
Merokok
Diabetes mellitus
Penyakit ginjal
Obesitas
Obat-obatan, contohnya -blockers.
HipertrigliseridemiaKlasifikasi ATP:
Normal
: < 150 mg/dL (kadar kolesterol)
Batas atas: 150-199 mg/dL
Tinggi
: 200-499 mg/dL Sangat tinggi: > 500 mg/dL
Peningkatan trigliserid berkolerasi dengan peningkatan resiko CAD pada analisis univarian, tetapi tidak terlihat berkorelasi bila perhitungan total kolesterol dan LDL diperhitungkan juga. Hubungan ini diduga akibat adanya penurunan HDL dan dominasi LDL yang pekat dan kecil
TG >1000mg/dL akan meningkatkan resiko pancreatitis dan merupakan penanda sindrom kilomikronemia (tipe I) Penyebab hiperlipidemia sekunder: Obesitas
Diabetes mellitus
Gagal ginjal
Terapi steroid
Kehamilan
Alkoholisme
Terapi estrogen
Terapi -blocker
Hipertrigliseridemia familial tipe IV (hipertrigliseridemia primer endogen).Memiliki karakteristik sebagai berikut:
Hipertrigliseridemia autosomal dominan
Peningkatan trigliserida
Diasosiasikan dengan kelebihan produksi VLDL dan TG oleh hepar
Tidak meningkatkan resiko CAD
Obesitas
Intoleransi glukosa abnormal
Hipertensi
Hiperurisemia Defisiensi LPL
Merupakan kelainan autosomal resesif yang langka akibat defisiensi kofaktor LPL
Menyebabkan penurunan katabolisme TG, sehingga meningkatkan kilomikron
Menyebabkan pancreatitis pada anak, hepatosplenomegali, dan lainnya. Mekanisme terjadinya pancreatitis dengan hipertrigliseridemia:Hidrolisis TG dan Fosfolipid menjadi lysolesitin dan asam lemak bebas di pankreas.
Berfungsi sebagai agen yang beracun pada sel asinar pankreas sehingga menyebabkan pankreatitis akut.
Cara untuk mengetahui adanya hiperkilomikronemia ( inkubasi plasma 4C. Lapisan krim yang terbentuk adalah kilomikron. Defisiensi APO C II: Autosomal resesif dan langka
Secara klinis mirip dengan defisiensi LPL
Baik anak maupun dewasa dapat terkena pancreatitis
Elekforesis menunjukkan APO CII negatif.
Hiperlipidemia campuran
Kolesterol dan TG meningkat
Penyebabnya adalah FCH dan Hiperlipidemia tipe III
Penurunannya bersifat autosomal dominan
Gejala tidak muncul saat anak-anak
Defek molekuler negatif FCH
Hiperlipidemia familial tipe lipoprotein jamak
Hiperkolesterolemia dan Hipertrigliseridemia ditemukan pada pasien dan keluarga derajat pertama.
Pola lipoprotein menyerupai pola gen yang rusak
Sebagai contoh: defek LPL akan menyebabkan: Peningkatan Hipertrigliseridemia ( kolesterol VLDL bertambah tinggi, sementara kolesterol LDL akan berkurang
Inefisiensi katabolisme VLDL
Peningkatan atherosclerosis seiring peningkatan IDL/LDL
Plasma jernih
Hyperlipidemia tipe III
Sering pula disebut: Familial dysbetalipoprotein, penyakit pemindahan sisa/remnant, broad disease Abnormalitas APO E yaitu APO E 2 yang homozigot atau defisiensi APO E.
Defek APO E menyebabkan:
Sisa VLDL trigliserid atau kilomikron kolesterol
Peningkatan atherosclerosis
Onset pada decade ke 4 atau ke5
Peningkatan penyakit vascular perifer
APO E memiliki 3 alel utama
Hiperlipidemia tipe III disebabkan
APO E 2 homozigot (1:100); Tipe III: 1:5000 1:10.000
Faktor sekunder: obesitas, DM, dan hipotiroidisme Elektoforesis menunjukkan pita broad Profil lipoprotein memburuk, dapat dilakukan tes ultrasentrifugasi dan mengecek rasio VLDL dibanding Trigliserida (>0,3) Analisis laboratorium terhadap lipidPreanalitik
Puasa 12-14 jam (kilomikron plasma bertambah 1 jam setelah makan sehingga trigliserid dapat mencapai 600 mg/dL)
Ditunda 2-3 minggu apabila baru saja mengalami sakit ringan.
Ditunda 3 bulan setelah sakit berat, operasi, atau trauma
Postur berdiri tegak meningkatkan kolesterol standard 10% dibandingkan dengan postur telentang Istirahat 5 menit
Tidak boleh minum obat-obatan yang mempengaruhi metabolism lipid selama 3 minggu sebelumnya.
Koleksi standar: plasma / serum dipisahkan dari sel secepat mungkin
Inspeksi serum: sebelum dan sesudah 1 malam (4C , 18 jam) ( trigliserid opalescence ( peningkatan trigliserid (signifikansi TG dimulai pada kadar TG > 200 mg/dL) Lapisan krim: kilomikron
Lapisan krim + turbid infranate : kilomikron + VLDL
Pengikatan Imunoglobulin dengan Lipoprotein: agregat LP seperti kembang tahu/ presipitat salju seiring pendinginan serum.
Darah 37 (pembentukan clot dan pemisahan serum)
Analitik Kolesterol dan trigliserid: metode enzimatik HDL: Serum + Heparin + mangaan kemudian disentrifugasi, lalu didaptkan kolesterol HDL dalam solutio.
Trigliserid bertukar kedalam inti HDL
Kolesterol HDL tidak dapat diartikan tanpa adanya trigliserid
Contohnya: TG normal
: HDL 45 mg/dL
TG 200 mg/dL : HDL 37 mg/dL
TG 500 mg/dL: HDL 30 mg/dLFRIEDEWALD Menghitung kolesterol LDL dengan rumus: LDL CHOL = TOTAL CHOL (HDL CHOL + TG/5) Cara ini tidak akurat bila TG diatas 400 mg/dL
Friedewald tidak direkomendasikan karena variabilitas 3 pengukuran independen (kolesterol total, kolesterol HDL, dan trigliserid)
NCEP LSP
Metode langsung homogen enzimatik untuk mengukur kolesterol LDL dan HDL tanpa sentrifugasi Terbagi menjadi 2 langkah: Inaktivasi non HDL/LDL Pengukuran kolesterol HDL/LDL Elektroforesis Saat ini, elektroforesis tidak direkomendasikan.
Elektroforesis memiliki 2 kegunaan
Utk hiperlipidemia tipe III: pita broad ( sehingga membedakannya dengan Tipe II B: pita ( dan pre ( PAda tipe I untuk mendeteksi adanya kilomikron
Lipoprotein A
Berhubungan dengan atherosclerosis premature
Berbentuk serupa dengan LDL dan protein serta mengandung protein yang highly-glycosylated (APO A)yang terhubung dengan jembatan disulfide ke APO-B100 Sangat berhubungan dengan genetic
Merupakan faktor resiko untuk penyakit serebro- dan kardiovaskular
LP(a)>25 mg/dL meningkatkan resiko penyakit kardiovaskular
Korelasi dengan penyakit kardiovaskular kuat pada pasien < 60 tahun
Kesimpulan:
Kelainan Lipid dapat ditangani dengan pengukuran
Kolesterol
Trigliserida
Kolesterol HDL
Kolesterol LDL