Lapsusfgh Jiwa Non Psikotik Car 057(1)ghj

23
GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI (F41.2) IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. MN Jenis kelamin : Laki-Laki Umur : 45 tahun (13 Juni 1970) Agama : Islam Status pernikahan : Sudah Menikah Pendidikan : SMA Pekerjaan : Wiraswasta Alamat : Jl. NTI Makassar LAPORAN PSIKIATRIK I. RIWAYAT PSIKIATRI Diperoleh dari alloanamnesis dari : Nama : Tn. M Agama : Islam Pekerjaan : Pensiunan Pendidikan : SMA Alamat : Maros Hubungan dengan pasien : Ayah Kandung Pasien Nama : Ny. S Agama : Islam Pekerjaan : IRT Pendidikan : SMA

description

Hhk

Transcript of Lapsusfgh Jiwa Non Psikotik Car 057(1)ghj

Page 1: Lapsusfgh Jiwa Non Psikotik Car 057(1)ghj

GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI (F41.2)

IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. MN

Jenis kelamin : Laki-Laki

Umur : 45 tahun (13 Juni 1970)

Agama : Islam

Status pernikahan : Sudah Menikah

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Jl. NTI Makassar

LAPORAN PSIKIATRIK

I. RIWAYAT PSIKIATRI

Diperoleh dari alloanamnesis dari :

Nama : Tn. M

Agama : Islam

Pekerjaan : Pensiunan

Pendidikan : SMA

Alamat : Maros

Hubungan dengan pasien : Ayah Kandung Pasien

Nama : Ny. S

Agama : Islam

Pekerjaan : IRT

Pendidikan : SMA

Alamat : BTP

Hubungan dengan pasien : Adik Kandung Pasien

Page 2: Lapsusfgh Jiwa Non Psikotik Car 057(1)ghj

II. RIWAYAT PENYAKIT

A. Keluhan Utama : rasa khawatir

B. Riwayat Gangguan Sekarang

1. Keluhan dan Gejala

Pasien rawat jalan datang ke Poliklinik RSKD Dadi untuk ketiga kalinya

dengan keluhan khawatir. Terakhir pasien berobat ± 1 bulan yang lalu. Pasien

pertama kali mengalami rasa khawatir ini sejak 3 bulan yang lalu. Awalnya,

pasien merasakan tangan dan kakinya tiba-tiba gemetar, badan terasa dingin, dan

merasa ingin jatuh saat sholat jum’at karena tiba-tiba mengingat masalah hutang

piutang yang harus dibayarnya. Kemudian ia sadar dari lamunannya bahwa

sekarang ia sedang sholat dan berfikir setan telah mengganggu sholatnya. Rasa

khawatir yang dialaminya terkadang hilang dengan melakukan sholat, baca surah

Yasin dan bertemu dengan ustadz untuk meminta nasehat mengenai masalah

hidup yang dialaminya. Rasa khawatir yang dialami tidak tentu waktu datangnya

dan sifatnya tidak terus menerus. Pasien juga mengaku bahwa saat rasa khawatir

datang, ia berpikir bagaimana masa depan anaknya kelak, bagaimana cara ia

membiayai sekolah anaknya dengan hutangnya yang sangat banyak. Pasien

mengaku mengalami jantung berdebar-debar, merasa kepalanya berat dan takut

mengalami serangan stroke karena yang dipahaminya adalah orang yang stress

akan berlanjut menjadi depresi dan berakhir dengan stroke. Pasien tidak ingin

terkena penyakit stroke yang pada akhirnya ia tidak bisa melakukan apa-apa dan

berfikir bagaimana nasib anak dan isterinya jika ia sakit. Selain stroke, pasien juga

takut mengidap penyakit gangguan jiwa.

Saat tidak melakukan pekerjaan, masalah hutang-piutang ini selalu

melayang-layang dipikirannya apalagi pasien beranggapan bahwa setiap ia

melakukan suatu usaha, selalu saja ada masalah. Jadi, ia menganggap bahwa nasib

tidak berpihak kepadanya. Pasien adalah seorang pengusaha jual-beli mobil pada

perusahannya sendiri dan mengaku tidak mengalami perkembangan, serta sering

ke Veteran untuk berbincang-bincang dan bercanda dengan temannya. Saat

melamun, pasien merokok dan minum kopi. Pasien juga mengaku bahwa dirinya

Page 3: Lapsusfgh Jiwa Non Psikotik Car 057(1)ghj

menjadi lebih sensitif terhadap orang lain, mudah tersinggung namun tidak marah

ataupun mengamuk. Pasien mengaku nafsu makannya menurun sehingga ia

mengalami penurunan berat badan dan sulit untuk mempertahankan tidur ketika

terbangun ditengah malam.

Di luar rumah, pasien sering bercanda dengan temannya sehingga ia bisa

sedikit melupakan masalahnya, dan merasa tidak ingin pulang ke rumah karena

langsung teringat akan masalah yang dialaminya.

2. Hendaya / Disfungsi

Hendaya Sosial : (-)

Hendaya Pekerjaan : (+)

Hendaya Penggunaan Waktu Senggang : (+)

3. Hubungan stressor dan psikososial :

Hutang piutang yang dimiliki oleh pasien dan usahanya yang tidak cukup

sukses.

C. Riwayat Gangguan Sebelumnya

1. Gangguan Psikiatrik

Pasien mengaku pertama kali mengalami rasa cemas pada tahun 2005

dengan pemicu yang sama yakni hutang piutang yang dialaminya. Namun saat itu,

ia bisa atasi karena permasalahan jumlah hutangnya tidak sebesar jumlah hutang

sekarang. Pasien menghilangkan rasa stressnya dengan rajin beribadah di rumah

maupun ke masjid, membaca alquran terutam surah Yasin, dan bertemu dengan

ulama-ulama.

2. Gangguan Medik

Pasien mengaku tidak pernah mengalami trauma. Pasien tidak ada riwayat

kejang. Riwayat Diabetes Melitus dan hipertensi, sakit ginjal maupun sakit liver

tidak ada.

Page 4: Lapsusfgh Jiwa Non Psikotik Car 057(1)ghj

3. Gangguan Zat Psikoaktif

Pasien merokok tapi tidak pernah menggunakan obat-obatan golongan

narkotika.

D. Riwayat Kehidupan Pribadi

Riwayat Prenatal dan Perinatal ( 0-1 tahun )

Pasien lahir spontan, cukup bulan dan ditolong oleh bidan. Selama masa

kehamilan, ibu pasien dalam keadaan sehat. Pasien tumbuh dan berkembang

dengan baik.

Masa Kanak Awal ( 1-3 tahun )

Pasien termasuk anak yang sehat dengan proses tumbuh kembang dan

tingkah laku normal seperti anak seusianya. Pasien tidak pernah kejang,

tidak pernah kecelakaan saat usia 3 tahun.

Masa Kanak Pertengahan ( 4-11 tahun )

Pasien pernah TK dan SD pada salah satu sekolah di Maros. Semasa

sekolah pasien dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Pasien termasuk anak

yang sehat dengan proses tumbuh kembang dan tingkah laku normal

seperti anak seusianya.

Masa Kanak Akhir ( 12-17 tahun )

Pasien melanjutkan SMP dan SMA pada salah satu sekolah di Maros

dan menyelesaikan sekolahnya dengan prestasi belajar yang cukup dan

tidak pernah tinggal kelas.

Riwayat Pekerjaan

Pasien seorang pengusaha jual beli mobil semenjak tahun 2000 sampai

sekarang tapi tidak cukup berkembang.

Riwayat Kehidupan Beragama

Pasien beragama islam. Pasien merupakan seorang yang rajin beribadah

E. Riwayat Kehidupan Keluarga

Pasien merupakan anak kedua dari empat bersaudara ( ♂ , ♂ , ♀ , ♀ ).

F. Situasi Sekarang

Page 5: Lapsusfgh Jiwa Non Psikotik Car 057(1)ghj

Pasien telah menikah pada tahun 2000 dan telah dikaruniai 3 orang anak (♀,

♂ , ♀ ). Tinggal bersama dengan istri dan ketiga orang anaknya di rumah pribadi

yang ditinggalinya di daerah NTI, sedangkan bapak dan ibunya tinggal di Maros.

G. Persepsi (tanggapan) Pasien tentang diri dan kehidupannya

Pasien mengaku bahwa ia sadar saat ini dirinya mengalami stres dan bisa

menjadi depresi. Dari depresi selanjutnya ia bisa menjadi stroke. Dan penyakit

stroke itulah yang menakut-nakuti dirinya, bahwa suatu saat ia akan terkena

stroke. Selain itu juga, pasien takut dan menangis dianggap dirinya mengalami

penyakit gangguan jiwa seperti penyakit gila yang dalam istilah kedokteran

disebut Skizofrenia.

AUTOANAMNESIS

Tanggal : 29 Desember 2014

DM : Assalamu Alaikum, Pak.P : Waalaikum salam dok.DM : Perkenalkan Pak, saya dokter muda Catherine yang bertugas hari ini,

nama bapak siapa ?P : Pak TN dok.DM : Berapa umur Bapak sekarang ?P : Saya lahir 13 Juni 1970, jadi sekarang sudah hampir 45 tahun. (

daya ingat jangka panjang baik)DM : Apa pekerjaan Bapak ?P : Wiraswasta, dok.DM : Bapak tinggal di mana ?P : Di Jl. NTI, dok.DM : Kalo boleh tahu Pak, apa yang membuat bapak datang ke sini ?P : Ini dok, saya selalu merasa khawatir.DM : Tolong bapak jelaskan, perasaan khawatir seperti apa yang bapak

maksudkan ?P : Perasaan khawatir, was-was, ada-ada saja yang selalu saya pikirkan.

Pikiran saya itu selalu macam-macam.DM : Sejak kapan bapak mulai merasa khawatir ?P : Sejak 3 bulan yang lalu. Begini dok, awalnya itu pada saat saya

sedang sholat Jumat. Tiba-tiba badan saya gemetar, tangan dan kaki

Page 6: Lapsusfgh Jiwa Non Psikotik Car 057(1)ghj

saya gemetar, badan serasa dingin dan saya seperti mau jatuh, tapi Alhamdulillah Tuhan masih memberi saya kekuatan menyelesaikan sholat Jumat. Ini saya kesini untuk ketiga kalinya.

DM : Apa sebenarnya yang bapak pikirkan saat itu ?P : Serasa ada yang sedang bisiki saya, berbicara buruk tentang

kehidupan saya, mau mengganggu sholat saya kepada Tuhan. Saya saat ini dok selalu mendengarkan nasihat, ketemu dengan ulama masjid, sehingga saya tahu bahwa setan sedang mengganggu saya dalam sholat. Saya sangat takut dok (dengan ekspresi wajah yang sedih dan memelas).

DM : Maaf bapak, bisa dijelaskan lebih lanjut apakah bapak mendengar suara bisikan setan ditelinga bapak yang orang lain tidak bisa dengar?

P : Sulit saya jelaskan dok tapi, cuman hari itu saja. (sambil memikirkan maksud penyampaian sebelumnya). Begini, saya sedang sholat dan saya melamunkan hutang-hutang saya, dosa-dosa saya kenapa saya jadi begini, kemudian saya tersadar bahwa saya tidak khusyuk dalam sholat dan berfikir bahwa setan sedang mengganggu saya dalam sholat saya kepada Tuhan. ( persepsi : tidak ada halusinasi)

DM : Ok, bapak. Bisa bapak jelaskan lebih lanjut apa yang bapak pikirkan saat itu ?

P : Saya memikirkan hutang saya dok. Hutang saya itu sangat banyak apalagi usahaku tidak begitu berkembang, dok. ( stressor psikososial)

DM : Maaf bapak saya bertanya seperti ini, dimana saja bapak berhutang ? dan bisa dirincikan hutang-hutang bapak ?

P : Begini dok, saya itu punya hutang di Bank, di orang lain, cicilan mobil, cicilan motor. Banyak dok, semua untuk anak-anak (pasien menunduk).

DM : Apakah anda pernah merasa bahwa jantung bapak berdebar-debar ? Pusing ? sakit kepala ? atau jarang tidur ?

P : Tidak pernah ji dok kalo jantung berdebar-debar tapi kadang-kadang ada sedikit dok. dan sakit kepala. Cuman ini kepalaku yang paling terasa berat, terasa diikat dan tidur saya biasa terganggu kalo tiba-tiba saya pikirkan lagi hutang-hutangku. Ini juga dok, berat badan saya turun karena malas makan. Saya juga merasa sulit tidur.

DM : Bapak, ini untuk ketiga kalinya Bapak berobat kesini. apakah masih sering merasa khawatir dan rasakan keluhan yang disebutkan tadi?

P : Sudah agak mendingan dok, tapi ya pikiran-pikiran itu selalu melintas. Apalagi kalau lagi berdiam diri ditempat usaha.

DM : Apa yang bapak lakukan sehari-hari ?

Page 7: Lapsusfgh Jiwa Non Psikotik Car 057(1)ghj

P : Saya jalankan usaha ku dok, usaha jual beli mobil. Kadang saya duduk diam, langsung tiba-tiba saya pikirkan hutang-hutangku, masa laluku, masa depannya anak-anakku, makanya saya suka cerita sama teman-temanku ( hendaya sosial (-), hendaya pekerjaan (+))

DM : Jadi, apa yang bapak lakukan jika berada di rumah?P : Itu dok, lebih banyak diam, termenung kalo di rumah. Rasanya kalo

keluar rumah, saya malas pulang. Karena saya pasti pikirkan lagi hutang-hutangku. ( hendaya waktu senggang (+))

DM : Selain rasa khawatir, apa lagi bapak rasakan ? Pernah merasa takut ?P : Sebenarnya juga dok, saya takut.DM : Bisa dijelaskan perasaan takut apa yang bapak maksudkan dan kenapa

bapak merasa takut ?P : Perasaan khawatir saya ini bikin saya takut, apakah saya termasuk

orang stress, nah orang yang stres itu bisa jadi depresi, dan orang yang depresi itu bisa jadi stroke. Saya takut terkena stroke, karena bagaimana masa depan anak-anak dan isteri saya nantinya, siapa yang melunasi hutang-hutang saya.

DM : Maaf pak, apakah bapak pernah berniat melakukan bunuh diri ?P : Kalo bunuh diri dok, saya tidak pernah berniat bunuh diri. Tapi

terkadang muncul suara hati untuk menyuruh bunuh diri tapi saya sadar betul bahwa bunuh diri tidak boleh, dok.

DM : Bapak pernah mendengar suara-suara yang sumber suaranya tidak ada? dan melihat sesuatu yang sebenarnya tidak dapat dilihat oleh orang lain?

P : Tidak pernah dok. Dok, ( gangguan persepsi (-))DM : Bapak, untuk saat ini memang bapak betul mengalami gangguan jiwa.

Tapi untuk kategori penyakit gila, bapak tidak menderita penyakit tersebut. Buktinya Bapak masih bisa berkumpul saa teman-teman ta yang lain.

P : Jadi, dok. Apa yang sebenarnya ini saya alami, karena sudah lama berobat kesini ?

DM : Bapak, saat ini bapak mengalami gangguan cemas dan sedikit stress kalau bahasa kami itu, Bapak terkena depresi ringan. Jadi, nanti bapak akan saya berikan obat. Saya sarankan Bapak kalau memiliki masalah atau berpikiran aneh, tolong bercerita sama keluarga terdekat, bisa sama Bapak ta’ atau Istri. Usahakan masalahnya jangan dipendam sendiri

P : Iya dok. Terima kasih banyak dok. DM : Terima kasih banyak Pak.

Page 8: Lapsusfgh Jiwa Non Psikotik Car 057(1)ghj

III. STATUS MENTAL

A. Deskripsi umum

1. Penampilan : Seorang pria berpenampilan sesuai

umur. Berkulit sawo matang, rambut pendek berwarna hitam. Saat

wawancara, pasien memakai kemeja berwarna abu-abu dan celana panjang

berwarna cokelat muda, menggunakan sendal, kuku tangan dan kaki tampak

bersih dan tidak panjang.

2. Kesadaran : Baik

3. Perilaku dan aktivitas psikomotor : Normoaktif

4. Pembicaraan : Pasien berbicara spontan, lancar dan

bicara cukup banyak, menjawab sesuai dengan pertanyaan. Gangguan bicara

tidak ada.

5. Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif

B. Keadaan afektif (mood), perasaan, empati, dan perhatian

1. Mood : sedih

2. Afek : labil (pasien berubah-ubah saat mengutarakan keluhannya,

kadang tiba-tiba hampir menangis, aktif bicara, dan berintonasi

kecil)

3. Empati : dapat dirabarasakan

C. Fungsi intelektual (kognitif)

1. Taraf Pendididkan, Pengetahuan Umum Dan Kecerdasan :

Sesuai

2. Daya konsentrasi : baik

3. Orientasi (Waktu, Tempat, dan Orang)

Daya Orientasi Waktu : baik

Daya Orientasi Tempat : baik

Daya Orientasi Personal : baik

4. Daya ingat

Daya Ingat Jangka Panjang : baik

Page 9: Lapsusfgh Jiwa Non Psikotik Car 057(1)ghj

Daya Ingat Jangka Pendek : baik

Daya Ingat Jangka Segera : baik

5. Pikiran abstrak : baik

6. Bakat kreatif : tidak diketahui

7. Kemampuan menolong diri sendiri : baik

D. Gangguan persepsi

1. Halusinasi : tidak ada

2. Ilusi : tidak ada

3. Depersonalisasi : tidak ada

4. Derealisasi : tidak ada

E. Proses berfikir

1. Arus pikiran

a. Produktivitas : cukup

b. Kontinuitas : relevan dan koheren

c. Hendaya berbahasa : tidak ada

2. Isi pikiran

a. Preokupasi : khawatir tentang hutang piutang ditambah dengan

usahanya yang tidak berkembang serta kemungkinan terkena stroke dan

gangguan jiwa jika stressnya tidak diatasi.

b. Gangguan isi pikiran : tidak ada

F. Pengendalian impuls : baik

G. Daya nilai

1. Normo sosial : baik

2. Uji daya nilai : baik

Page 10: Lapsusfgh Jiwa Non Psikotik Car 057(1)ghj

3. Penilaian Realitas : baik

H. Tilikan (insight) : tilikan 6 (pasien merasa sakit dan membutuhkan

pengobatan)

I. Taraf dapat dipercaya: dapat dipercaya

IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT

A. Status Internus

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Compos mentis

Tanda vital

> Tekanan Darah : 130/80 mmHg

> Pernapasan : 24 x/mnt

B. Status Neurologik

1. GCS : E4 V5 M6

2. Rangsang Meningeal : tidak dilakukan

3. Tanda ekstrapiramidal

- tremor tangan : tidak ada

- cara berjalan : normal

- keseimbangan : baik

4. Motorik : normal

5. Sensorik : normal

6. Kesan : normal

V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

Pasien Tn. MN datang ke poliklinik rawat jalan RSKD Dadi dengan keluhan

khawatir dialami sejak 3 bulan yang lalu. Awalnya, pasien merasa tangan dan

Page 11: Lapsusfgh Jiwa Non Psikotik Car 057(1)ghj

kakinya gemetar saat sedang sholat Jumat dimasjid karena memikirkan masalah

hutang piutang yang dialaminya, dan juga pasien mengeluhkan sulit tidur.

Pasien juga mengeluh malas makan, kepala terasa berat dan terasa seperti

terikat keras, ada riwayat jantung berdebar-debar. Pasien juga merasa lemas,

kurang bergairah untuk memulai aktifitas. Pasien sangat cemas memikirkan

hutang piutangnya dan penyakit stress yang dapat berlanjut menjadi depresi dan

ujung-ujungnya dapat menjadi stroke serta ia takut bahwa suatu saat ia menjadi

gila.

Dari status mental didapatkan seorang pria berusia 45 tahun berpenampilan

sesuai umur. Berkulit sawo matang, rambut pendek berwarna hitam. Saat

wawancara, pasien memakai kemeja berwarna abu-abu dan celana panjang

berwarna cokelat muda, menggunakan sendal, kuku tangan dan kaki tampak

bersih dan tidak panjang. Pasien duduk tenang dengan ekspresi wajah sedih,

kontak mata dengan pemeriksa baik. Sikap pasien tenang dan kooperatif dalam

menjawab pertanyaan. Kesadaran baik, perilaku dan aktivitas psikomotor

tenang, pembicaraan lancar, spontan, sikap terhadap pemeriksa kooperatif.

Keadaan mood sedih, afek labil dan empati dapat dirabarasakan. Pada fungsi

Intelektual (Kognitif) taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan

sesuai dengan pendidikan, daya konsentrasi baik. Orientasi (waktu, tempat dan

orang) baik. Daya ingat (jangka panjang, jangka sedang dan jangka pendek) baik.

Pikiran abstrak baik, bakat kreatif tidak ada, kemampuan menolong diri sendiri

baik. Gangguan persepsi tidak ada. Arus pikiran: produktivitas logorhea,

kontiniuitas relevan dan koheren dan hendaya berbahasa tidak ditemukan. Isi

pikiran: preokupasi khawatir tentang hutang piutang ditambah dengan usahanya

yang tidak berkembang serta kemungkinan terkena stroke dan gangguan gila,

gangguan isi pikiran tidak ada. Pengendalian Impuls baik. Daya nilai baik. Tilikan

(Insight) Tilikan 6 (Pasien merasa sakit dan membutuhkan pengobatan). Taraf

dapat dipercaya dapat dipercaya.

VI. EVALUASI MULTI AKSIAL

1. Aksis I

Page 12: Lapsusfgh Jiwa Non Psikotik Car 057(1)ghj

Gangguan Campuran Anxietas dan depresi (F.41.2)

Dari autoanamnesis didapatkan adanya gejala klinis yang bermakna yaitu,

rasa cemas, mengeluh lemah dan kurang bergairah memulai aktifitas, kepala

terasa berat dan seperti terikat, kadang merenung terutama saat sendiri,

kepercayaan diri untuk memulai usaha berkurang, tidur terganggu, dan nafsu

makan berkurang, dan khawatir akan terkena penyakit penyakit stroke hingga

akhirnya dia tidak dapat bekerja dan menghidupi keluarganya Keadaan ini

menimbulkan penderitaan (distress), terdapat hendaya pekerjaan, dan disabilitas

ringan sehingga dapat disimpulkan sebagai gangguan jiwa.

Pada pemeriksaan status mental tidak ditemukan hendaya berat dalam

menilai realita, sehingga digolongkan dalam gangguan jiwa non psikotik.

Pada pemeriksaan status internus dan status neurologis tidak ditemukan

adanya kelainan yang mengindikasikan gangguan medis umum yang

menimbulkan gangguan otak, sehingga penyebab organik dapat disingkirkan,

sehingga pasien di diagnosis sebagai gangguan jiwa non psikotik non-organik.

Dari autoanamnesis serta pemeriksaan status mental didapatkan bahwa

pasien mengalami rasa cemas, kepala terasa berat dan seperti terikat, mengeluh

lemah dan kurang bergairah memulai aktifitas, kadang merenung terutama saat

sendiri, kepercayaan diri untuk memulai usaha berkurang, tidur terganggu, dan

nafsu makan berkurang. Gejala tersebut menunjukkan rangkaian gejala anxietas

dan depresi, dimana masing-masing tidak menunjukkan rangkaian gejala yang

cukup berat untuk menegakkan diagnosis tersendiri digolongkan dalam

Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi (F41.2).

2. Aksis II

Dari informasi yang didapatkan ini belum cukup untuk mengarahkan pasien

ke salah satu ciri kepribadian, sehingga dimasukkan ke dalam ciri

kepribadian yang tidak khas

3. Aksis III

Tidak ada diagnosis.

Page 13: Lapsusfgh Jiwa Non Psikotik Car 057(1)ghj

4. Aksis IV

Stressor psikososial yakni masalah ekonomi yang berhubungan dengan

kesulitan pasien dalam melunasi hutang-hutangnya.

5. Aksis V

GAF Scale 60-51 : gejala sedang (moderate), disabilitas sedang.

VII. DAFTAR PROBLEM

1. Organobiologik

Ditemukan ketidak seimbangan neurotransmitter sehingga pasien

memerlukan farmakoterapi.

2. Psikologik

Perilaku dan aktivitas psikomotor normoaktif, afek labil, ekspresi afektif

sedih, empati dapat dirabarasakan, daya ingat jangka panjang tidak terganggu,

intelegensia dan pengetahuan umum sesuai dengan pendidikan dan usia,

halusinasi tidak ada, waham tidak ada, tilikan derajat enam.

3. Sosiologik

Ditemukan hendaya dalam penggunaan waktu senggang dan hendaya dalam

pekerjaan, sehingga perlu dilakukan terapi lebih lanjut.

VIII. PROGNOSIS

1. Faktor yang mendukung kearah prognosis baik

Dukungan dari keluarga

Sudah menikah dan memiliki anak

Faktor stressor jelas

2. Faktor yang mendukung kearah prognosis buruk

Sifat pasien yang agak tertutup dengan lingkungan sekitar

Page 14: Lapsusfgh Jiwa Non Psikotik Car 057(1)ghj

IX. PEMBAHASAN & DISKUSI

Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan psikiatri, menunjukkan

bahwa pasien mengalami depresi dan axietas akibat masalah hutang-piutangnya

yang sangat banyak. Pasien juga merasa sering melamun, putus asa, tidak

bersemangat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari serta takut untuk terserang

depresi yang nantinya menjadi stroke sehingga tidak dapat bekerja dan tidak dapat

memenuhi kebutuhan keluarga.

Pasien merasa putus asa, tidak bersemangat dalam menjalani aktivitas

sehari-hari. Pesimis untuk memulai usaha lain demi melunasi hutang-hutangnya.

Pasien sering melamun dan tidak ada keinginan untuk melakukan apa-apa.

Keluhan susah tidur dirasakan bila timbul rasa khawatir

Sesuai dengan gejala yang dialami pasien, menurut PPDGJ III, diagnosis

aksis I yang sesuai untuk pasien ini adalah Gangguan campuran anxietas dan

Depresi (F41.2).

Menurut PPDGJ III, diagnosis Gangguan Campuran Anxietas dan Depresi :

1. Terdapat gejala-gejala anxietas maupun depresi, dimana masing-asing

tidak menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat untuk

menegakkan diagnosis tersndiri

2. Bila ditemukan anxietas berat disertai depresi yang lebih ringan, maka

harus dipertimbangkan kategori gangguan anxietas lainnya atau

gangguan gangguan anxietas fobik

3. Bila dietemukan sindrom depresi dan anxietas yang cukup berat untuk

menegakkan diagnosis tersebut harus dikemukakan, dan diagnosis

gangguan campuran tidak dapat digunakan. Jika karena sesuatu hal

hanya dapat dikemukakan satu diagnosis maka gangguan depresif harus

diutamakan.

Dari riwayat psikososial dan lingkungan (aksis IV), pasien memiliki

masalah ekonomi. Pasien juga mengalami kendala dalam melunasi seluruh

Page 15: Lapsusfgh Jiwa Non Psikotik Car 057(1)ghj

hutang-hutangnya sehingga ia sering melamunkan cara melunasinya, masa depan

anak dan istri-istrinya.

Dilihat dari penilaian fungsi secara global, gangguan yang dialami pasien

tergolong dalam skala GAF scale GAF 80-71, yaitu beberapa disabilitas gejala

sementara & dapat diatasi, disabilitas ringan dalam pekerjaan, penggunaan waktu

senggang.

Penderita ini dianjurkan untuk mendapat terapi psikofarmaka dengan Atarax

0,5 mg (1/2-1/2-1) yang mengandung alprazolam yaitu obat anti-anxietas

golongan benzodiazepine yang bereaksi dengan reseptornya (benzodiazepine

receptors) akan menghambat ‘the inhibitory action of GABA-ergic, sehingga

hiperaktivitas dari aminergik neurotransmitter dapat mereda. Kemudian diberi

Elizac 20 mg (1-0-0) yang mengandung fluoxetin yang menghambat “re-uptake

aminergic neurotransmitter” dan menghambat penghancuran oleh enzim

“monoamine oxidase” sehingga terjadi peningkatan jumlah “aminergic

neurotransmitter” pada celah sinaps neuron tersebut yang dapat meningkatkan

aktivitas reseptor serotonin.

Selain terapi psikofarmaka dilakukan psikoterapi berupa ventilasi

(memberikan kesempatan kepada pasien untuk menceritakan masalahnya) dan

konseling (meyakinkan pasien dapat mengatasi masalahnya). Penting juga

dilakukan sosioterapi yang melibatkan peran keluarga pasien agar dapat

memahami keadaan pasien sekarang ini dan mampu mengerti kebutuhan pasien

serta terus dapat menjaga hubungan dengan pasien.

X. RENCANA TERAPI

1. Psikofarmaka :

Atarax 0,5 mg (0-1/2-1)

Elizac 20 mg (1-0-0)

2. Psikoterapi :

Page 16: Lapsusfgh Jiwa Non Psikotik Car 057(1)ghj

Ventilasi : Memberikan kesempatan kepada pasien untuk menceritakan

masalahnya dan meyakinkan pasien dapat mengatasi masalahnya.

Konseling : Memotivasi pasien agar selalu berpikir positif agar pasien

memahami kondisi dirinya dan memahami cara menghadapinya, serta

memotivasi pasien agar tetap minum obat secara teratur.

3. Sosioterapi

Memberikan pengertian kepada keluarga pasien agar dapat memahami

keadaan pasien sekarang ini dan mampu mengerti kebutuhan pasien serta

terus dapat menjaga hubungan dengan pasien.

XI. FOLLOW UP

Memantau keadaan umum pasien dan perkembangan penyakitnya serta

efektivitas terapi dan efek samping dari obat.